Anda di halaman 1dari 22

Mid test Halaman : 1-14

No. absen : 11

Makalah Bahasa Arab

OLEH :

Muhammad Fadel rizky

(02220220212)

SMA 1 PALU

PROF.DR.H.SYARIFUDDIN ONDENG M.AG

MANAJEMEN A5

EKONOMI DAN BISNIS

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya


menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongannya
mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui tentang pengertian


isim, fi`il dan harf, ciri-ciri. dan pembagiannya yang penulis sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penulis dengan
berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penulis maupun yang datang
dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah
SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Makalah ini memuat tentang “Isim, fiil, harf dan Macam-Macamnya” dan
sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang


telah banyak membantu serta teman-teman disekitar penulis yang telah
memberikan dukungan agar dapat menyelesaikan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penulis
mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................1
A. LATAR BELAKANG...................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH ..............................................................2
C. TUJUAN PENULISAN.................................................................2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................3
A. FI`IL MADHI................................................................................3
1. DEFENISI .........................................................................3
2. CIRI-CIRI FI`IL MADHI..................................................4
3. JENIS FI`IL MADHI.........................................................5
4. WAZAN FI`IL MADHI.....................................................6
5. CONTOH KALIMAT FI`IL MADHI...............................7
B. AL ISIM.........................................................................................8
1. PERNGERTIAN AL ISIM................................................8
2. CIRI-CIRI AL ISIM..........................................................8
C. AL HARFU ...................................................................................10
1. PENGERTIAN AL HARFU.............................................10
2. PEMBAGIAN HURUF AL HARFU................................10

BAB III PENUTUP.................................................................................12


A. KESIMPULAN..............................................................................12
B. SARAN..........................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................14

ii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sebagai bahasa al-Qur’an, bahasa Arab memiliki signifikansi yang


sangat besar bagi kaum muslimin, baik yang berkebangsaan Arab maupun
maupun non Arab. Hal ini menjadi wajar karena al-Qur’an merupakan kitab
suci dan tuntunan bagi kaum muslimin. Disamping itu, juga menjadi bahasa
hadith dan kitab-kitab yang membahas ilmu-ilmu agama islam. Itulah
sebabnya, dapat dikatakan bahwa bahasa Arab merupakan bahasa orang Arab
dan sekaligus juga merupakan bahasa orang Islam, meskipun pada realitasnya
tidak sedikit penutur bahasa ini yang bukan pemeluk agama Islam.

Keunggulan bahasa Arab adalah terletak pada kekayaannya,


pengertian-pengertian abstraknya, semantic precision (ketepatan makna), dan
derivation (pembentukan kata turunan). Maka, bukanlah suatu kebetulan jika
al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab, tetapi justru karena kakayaan makna
dan kesaksamaannya. Al-Quran turun dengan bahasa Arab dikarenakan
Rasulullah Saw dan para Mukhatab pertamanya menggunakan bahasa
tersebut. ”Dan Jikalau kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa
selain Arab, tentulah mereka mengatakan: “Mengapa tidak dijelaskan ayat-
ayatnya?” apakah (patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah
orang) Arab?” [Fushilat: 44 ]. Di dalam Bahasa Arab mempelajari Ilmu
Nahwu sangatlah penting karena dari situlah bisa mempelajari bahasa arab
dengan mudah. Selain itu, mempelajari Ilmu Nahwu sangat penting untuk
memahami Al-Qur’an, artinya ; karena menurut kaidah hukum Islam,
mengerti Ilmu Nahwu bagi mereka yang ingin memahami Al-Qur’an
hukumnya fardlu ‘ain.

Dan sangat dianjurkan bagi manusia untuk menjaga lisannya dari


kesalahan dan biasa faham artinya Al-Qur’an dan Hadits maka oleh karena

1
itulah Ilmu Nahwu harus dipelajari dan difahami lebih didahulu dibanding
ilmu

2
2

yang lain karena tanpa Ilmu Nahwu tidak akan pernah dapat
dipahami. Dalam pembelajaran Bahasa Arab, kata terbagi menjadi tiga yaitu
Isim, Fi’il, dan Huruf. Namun pada makalah ini akan dibahas tentang isim.
Isim adalah kata yang bermakna namun tidak terikat dengan waktu. Fi’il
adalah kata kerja. Dan Huruf adalah kata penghubung.

B. Rmusan masalah
1. Apa pengertian dari kalimah isim ?

2. Apa yang dimaksud dengan kalimah fi’il ?

3. Apa yang dimaksud dengan harf ?

C. Tujuan penulisan
1. Agar dapat mengerti dan memahami apa yang di maksud dengan kalimah
isim.
2. Agar dapat memahami apa yang dimaksud dengan kalimah fi’il.

3. Agar dapat memahami apa yang dimaksud dengan harf.


BAB 2
PEMBAHASAN

A. Fi’il Madhi
1. Definisi
Pengertian kalimat fiil madhi secara bahasa adalah “kata kerja yang
lampau”, maksudnya adalah sebuah kata kerja yang menunjukan masa
lampau. Pengertian fiil madhi secara bahasa ini sejalan dengan
pengertiannya menurut istilah ilmu nahwu dalam bentuk bahasa arab yaitu

‫َم ا َد َّل َع لى َح َد ٍث َم َض ى َو اْنَقَض ى‬

Artinya : Lafadz yang menunjukan kejadian di masa lampau. Jadi, setiap


kejadian yang terjadi di masa lampau maka itulah yang dimaksud dengan
fiil madhi.

Contohny : ‫َقَر ْأُت الِكَتاَب‬ : Saya membaca buku

Kata “‫ ”قرأ‬pada kalimat di atas termasuk kalimat fiil madhi karena


kegiatan membacanya dilakukan pada masa yang sudah lewat dan
sekarang sudah tidak sedang membaca lagi, jika kegiatan membaca itu
sedang terjadi maka namanya bukan fiil madhi akan tetapi fiil mudhari
(untuk penjelasan fiil mudhari akan kita bahas pada tulisan selanjutnya).
Lalu, Bagaimana caranya supaya kita mengetahui apakah itu fiil
madhi atau fiil mudhari? ini adalah salah satu pertanyaan yang penting
dan banyak ditanyakan oleh teman-teman saya ketika hendak belajar
bahasa arab.

3
4

Ada dua hal yang bisa kita lakukan untuk mengetahui apakah itu fiil
madhi atau fiil mudhari, yaitu Pertama, dengan mengetahui artinya
berdasarkan konteks sebelumnya (siyaqul kalam). Kedua, dilihat dari
bentuk wazannya. Karena setiap kalimat fiil memiliki bentuk wazan
masing-masing yang berbeda-beda, akan tetapi untuk mengetahui bentuk
wazan tersebut kita harus mempelajari ilmu sharaf (insyaallah akan kita
bahas pada tulisan selanjutnya).

2. Ciri ciri Fi’il Madhi


Fi’il madhi adalah kata kerja yang menunjukkan waktu lampau.
Dalam bahasa Inggris, biasa kita mengenal past tense, demikian juga
dalam bahasa Arab, kita menyebutnya fi’il madhi. Adapun diantara ciri-
cirinya adalah sebagai berikut:

No Cirir-ciri Fi’il Madhi Contohnya


1 Berakhiran fathah dan ‫ َس اَعَد‬, ‫ َكَتَب‬, ‫َج اَء‬
mengandung makna pekerjaan
2 Diakhiri dengan : , ‫ َقَر ْأَن‬,‫ َقَر َأَتا‬, ‫ َقَر أْت‬,‫ َقَر ُءْو ا‬,‫َقَر ْأَنا‬
, ‫ ْـَت‬,‫ ْـِت‬, ‫ ْـَن‬,‫ َتا‬, ‫ ْت‬,‫ وا‬,‫َنا‬ , ‫ َقَر ْأُتَّن‬, ‫ َقَر ْأُتْم‬,‫ َقَر ْأُتَم ا‬,‫ َقَر ْأِت‬, ‫َقَر ْأَت‬
‫ ْـُت‬, ‫ ـُتَّن‬, ‫ ـُتْم‬,‫ـُتمَا‬ ‫َقَر ْأُت‬

Semua fi’il-fi’il di atas menunjukkan masa lampau.


5

3. Jenis Fi’il Madhi


Fi’il madhi itu terbagi atas dua bagian ialah mabni fa’il dan maf’ul :

a. Fi’il Madhi Mabni Fa’il


Merupakan fi’il madhi yang huruf awalnya berharokat fathah

atau huruf pertama kali yang berharokat fathah ,contoh: ‫اجتمع نصر‬
(huruf yang pertama kali berharokat dalam lafadz ‫ اجتمع‬adalah huruf
ta’ yang berharokat fathah bukan hamzah karena hamzah hanya
sekedar penolong). Dlomir mahal rofa adalah dhomir yang
berkedudukan sebagai pelaku,contoh: saya memukul ‫ضْـْـْـْـرب‬:
diamemukul.Fi’il madhi hukumnya mabni fathah selama tidak
bertemu dlomir rofa’mutaharrik dan wawu jama’ contoh: ‫ ضرب‬dan
bila bertemu dlomir rofa’ mutaharrik fi’il madhi mabni sukun contoh:
‫ ضْـْـربت‬dan bia bertemu jama’ fi’il madhi dlomah contoh:‫ علمْـْـوا‬Ada
pendapat lain yang mengatakan bahwa selamanya fi’il madhi itu
mabni fathah lafdzon atau taqdiron ;‫نصْـْـرت‬,‫نصْـْـروا‬,‫نصْـْـرا‬,‫ نصْـْـر‬Fi’il
madhi mabni fa’il yang bertemu dlomir rofa’bisa ditasrif menjadi
empat belas bentuk ,tiga bentuk ghoib, tiga bentuk mukhatotob, tiga
bentuk mukhptobah dan bentuk takallum.
6

b. Fi;il Madhi Mabni Maf’ul


Merupakan fi’il madli yang huruf pertamanya berharokat
dlomah dan huruf sebelum akhir berharokat kasroh atau huruf yang
berharokat pertama kali berharokat menyadang harokat fathah dan
huruf sebelum akhir juga menyandang harokat kasroh. Mengenai
mabninya fi’il mabni maf’ul juga terdapat tiga qoul sebagaimana
mabninya fi’il madzi mabni fa’il. Fi’il madli mabni maf’ul yang
bertemu dengan domir mahal rofa’ dapat ditafsir menjadi empat belas
bentuk,tiga berbentuk ghaib,tiga berbentuk ghaibah ,tiga berbentuk
mukkatab,dan tiga berbentuk mukkhatabah dan dua berbentuk
muttakalim.

4. Wazan fi`il Madhi

Fi’il 3 Hururf Fi’il 4 Hururf Fi’il 5 Hururf Fi’il 6 Hururf


Madhi Madhi Madhi Madhi

‫َفَعَل‬ ‫َأْفَعَل‬ ‫َتَفَّع َل‬ ‫ِاْسَتْفَع ل‬


‫َفَعَل‬ ‫َفَّع َل‬ ‫ِاْفَتَعَل‬
‫َفَعَل‬ ‫َفاَع َل‬ ‫َتَفاَع َل‬
‫َفِعَل‬ ‫َفْع َلَل‬ ‫ِاْنَفَعَل‬
‫َفِعَل‬ ‫ِاْفَع َّل‬
‫َفُع َل‬
7

5. Contoh kalimat Fi’il Madhi


Terdapat banyak contoh kalimat Fi’il Madhi dalam sebuah tasrifan Fi’il :

Fi’il Madhi Artinya

‫َقَر َأ‬ Membaca

‫َكَتَب‬ Menulis

‫َج َلَس‬ Duduk

Memukul
‫َض َرَب‬
‫َك َلَم‬ Bertutur

‫َنَص َر‬ Menolong

‫َو َر َث‬ Mewarisi

Mengetahui
‫َع ِلَم‬
‫َقَطَع‬ Memotong

‫َغ َلَق‬ Mengunci


8

B. Al isim
1. Pengertian al isim

‫َك ِلَم ٌة َد َّلْت َعلَى َم ْع ًنى َو َلْم َيْقَتِر ْن ِبَز َمٍن‬

Artinya : Jenis kata yang mengandung makna yang tidak terikat


dengan waktu (tenses)”.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa ISIM adalah semua jenis kata
benda atau segala sesuatu yang dikategorikan benda; baik benda mati
maupun benda hidup, tanpa berkaitan dengan masalah waktu. Di sisi lain,
ISIM (kata benda) ada yang bersifat konkrit (dapat dijangkau indera) dan
ada pula yang bersifat abstrak (tidak dijangkau diindera).

2. Ciri-ciri Al isim
Isim memiliki beberapa ciri, yaitu sebagai berikut:

1) Berharokat kasroh atau kasrohtain : Jika suatu kata mempunyai akhiran


kasroh, maka bisa dikatakan ia adalah isim.
Contoh :
‫َرِض ْيُت ِباِهلل َر ًّبا َو ِباِْإلْس َالِم ِد ْيًنا‬
Kata yang di garis bawah (‫ ِهلل‬dan ‫ )ِْإلْس َالِم‬di atas termasuk isim,
dikarenakan akhiran katanya berupa harokat kasroh.

2) Tanwin : Jika suatu kata berakhiran tanwin, maka ia adalah isim.


Contoh :
‫َضَر َب ُهللا َم َثًال َك ِلَم ًة َطِِّيَبًة‬
Kata bergarisbawah (‫ )َم َثًال َك ِلَم ًة َطِِّيَبًة‬di atas merupakan isim, terlihat
dari adanya tanwin pada akhirannya.
9

3) Terdapat ‫ ال‬pada awal kata


Contoh :
‫الَم ِلُك الُقُّد ْو ُس الَّس َالُم‬
Kata yang bergaris bawah (keseluruhan kata) di atas merupakan
isim, karena bergandengan dengan ‫ال‬.
Perlu diketahui, jika suatu isim bergandengan dengan ‫ال‬, maka
isim tersebut tidak boleh di tanwin, begitu pula sebaliknya, sehingga
isim tidak boleh kemasukan tanda ‫ ال‬dan tanwin pada satu kata, namun
isim harus mempunyai salah satu dari kedua tanda di atas, baik itu ‫ال‬
saja atau tanwin saja.

4) Terletak setelah huruf jer, Diantara huruf-huruf jer adalah :


(‫)ِم ْن – ِإَلى – َع ْن – َع َلى – ِفي – ُرَّب – ِبـ – َك ا – ِلـ‬
‫ِم ْن‬ : Dari ‫َع ْن‬ : Dari ‫ِبـ‬ :
Dengan
‫ِإَلى‬ : Ke ‫ِلـ‬ : Milik, Kepunyaan ‫َك ا‬ :
Seperti
‫َع َلى‬ : Di atas ‫ُرَّب‬ : Betapa banyak, acapkali ‫ِفي‬ :
Di dalam
Contoh :
‫ِفي َبْيٍت ِم ْن ُبُيْو ِت ِهللا‬
Dari contoh di atas, kata ‫ َبْيٍت‬dan ‫ ُبُيْو ِت‬, termasuk isim karena
terletak setelah huruf jer.

5) Idhofah (penyandaran) = Mudhof mudhof ‘ilaih : Jika terdapat dua kata


yang bergandengan, dengan kata yang kedua mempunyai akhiran
kasroh, maka kedua kata tersebut kemungkinan besar adalah isim.
Contoh :
‫ِكَتاُب ُمَحَّمٍد‬ : Kitabnya Muhammad
‫ِد ْيُن اِإل ْس َالِم‬ : Agama Islam
10

Kata pertama sebagai mudhof (yg disandarkan) dan kata kedua


sebagai mudhof ilaih (yang menyandarkan). Kata yang kedua di atas
adalah isim, karena idhofah, dan terlihat pada kata kedua mempunyai
akhiran kasroh.
C. Al Harfu
1. Pengertian Al Harfu
Kalimah harf/huruf adalah lafadz yang tidak layak disertai tanda isim atau
tanda fi’il. Ada pula yang mengartikan bahwa huruf adalah setiap kalimah yang
tidak dapat memiliki makna kecuali apabila bersanding dengan kata lainnya.
Kaidahnya:

‫َو الَح ْر ُف َم ا َال َيْص ُلُح َم َع ُه َد ِلْيُل اِال ْس ِم َو اَل َد ِلْيُل الِفْع ِل‬

(Huruf itu ialah lafadz yang tidak layak disertai tanda isim atau tanda fi’il)

‫الَح ْر ُف ُهَو ُك ّل َك ِلَم ة َلْيَس َلَها َم ْع ًنى ِااَّل َم َع َغْيرَها‬

(Huruf adalah setiap kalimah yang tidak dapat memiliki makna kecuali
bersama kalimah lainnya)

2. Pembagian huruf Al Harfu

Kalimah huruf itu semuanya mabni, tidak dapat dirubah, tetap


katanya dalam setiap keadaan. Kalimah huruf dibangun atas beberapa
dasar dengan melihat harakat akhirnya, yaitu:
1) Dengan sukun. Contoh : ‫ َلْم‬, ‫ َبْل‬, ‫ َاْم‬, ‫ َاْو‬,‫ ِفى‬,‫ َك ى‬, ‫ َهْل‬, ‫َلْن‬
2) Dengan fathah. Contoh : ‫ َلْيَت‬, ‫ َلِكَّن‬, ‫ َاَّن‬, ‫ ِاَّن‬, ‫ُثَّم‬
3) Dengan dhammah. Contoh : ‫ُم ْنُذ‬
4) Dengan kasrah. Contoh : ‫ اَل ُم الَج ِّر‬,‫َباُء الَج ِّر‬

Dalam hubungannya dengan kalimah lain (baik itu kalimah fi’il


ataupun isim) maka kalimah harf dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1) Harf yang masuk pada kalimah isim (‫)حروف تدخل على االسم‬
a. Harf jar (‫)حروف الجر‬. Yaitu huruf yang men-jar-kan isim
sesudahnya. Ada huruf.hur
11

b. Inna dan saudara-saudaranya (‫)ان و اخواتها‬


c. Har nida’ (‫)حروف النداء‬
d. Harf istisna’ (‫)حرف االستثناء‬
e. Wawu ma’iyah (‫)واو المعية‬
f. Laamul ibtida’ (lam yang ditempatkan di awal kalimah)
(‫)الم االبتداء‬

2) Harf yang masuk pada kalimah fi’il (‫)حروف تدخل على الفعل‬
a. Harf nashab (‫)حروف النصب‬
b. Harf jazm (‫)حروف الجزم‬
c. Maa dan laa (‫)ما و ال‬
d. Qad (‫)قد‬
e. Al-siin dan saufa (‫)السين و سوف‬

3) Harf yang bisa masuk pada kalimah fi’il dan isim (‫حروف تدخل على‬
‫)اإلسم و على الفعل‬
a. Harf ‘athaf (‫)حروف العطف‬
b. Dua harf istifham, yaitu hamzah dan hal (‫الهموة و هل‬:‫) حرفا االستفهام‬
c. Wawu haal (‫)واو الحال‬
d. Laam qasam (‫)الم القسم‬
12
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Diantara keistimewaan bahasa arab adalah kaya akan kata-kata, misalkan
pada dhomir (kata ganti). Berbeda dengan bahasa Indonesia yang hanya
memiliki 7 kata ganti (dia, kamu, kalian, mereka, kami, kita, dan saya)), di
dalam bahasa Arab kata gantinya ada 12. Antara kata ganti untuk dua orang
dengan lebih dari dua orang dibedakan di dalam bahasa Arab, tidak terdapat
pada bahasa Indonesia bahkan pada bahasa Inggris (read : Bahasa
Internasional). Di antara keistimewaan bahasa arab juga adalah singkat dan
padat, misalnya, jika kita ingin mengungkapkan "dia sedang menulis", maka

cukup dengan menggunakan kalimat ‫ يكتب‬dan ini sekaligus menunjukkan


bahwa yang sedang menulis itu adalah seorang laki-laki, adapun jika yang

menulisnya itu seorang perempuan, maka kita gunakan kalimat ‫ تكتب‬saja.


Singkat dan padat. Dan banyak lagi keunggulan bahasa arab di atas bahasalain.

Al Kalam menurut ulama nahwu adalah ungkapan dai suatu lafadz yang
brfaidah yang mampu membuat yang diajak bicara diam karena mengerti.
Lafadzh sendiri meliputi Al Kalam (kalimat), Al Kalimah (kata), dan Al Kalim
(akan dijelaskan kemudian). Maksud dari berfaidah adalah bisa dimengerti
oleh yang diajak berbicara.
Perlu diingat bahwa Al Kalam adalah kalimat sedangkan Al Kalimah
adalah kata. Sedangkan Al Kalim adalah istilah untuk sesuatu yang tersusun
dari 3 kata (baik itu fi'il, isim, harf) atau lebih, baik berfaidah atau
tidak. Kalimat dalam Bahasa arab adalah ucapan yang tersusun sehingga
pendengar atau lawan bicara dapat memahami maksudnya. Sesuai dengan
objek pembicaraannya, maka ucapan tersebut harus dalam bahasa Arab.

12
13

Kalimat terbagi menjadi tiga, yaitu:

1. Isim, yaitu setiap kata yang menunjukkan nama orang, hewan,


tumbuhan, benda, tempat, waktu, dan sifat yang tidak terikat oleh
waktu.
2. Fi’il, yaitu kata yang menunjukkan kejadian suatu peristiwa pada
waktu tertentu.
3. Harf adalah kata yang tidak bisa dipahami maknanya kecuali jika
disandingkan dengan kata lain.

B. Saran
Alhamdulillah tugas yang diamanahkan dosen kepada kami telah selesai.
kami mohon kritik dan sarannya yang membangun, apabila dalam makalah
yang telah kami buat masih banyak kekurangan. kami sadar kami bukanlah
manusia yang sempurna dan kami ingin menjadi orang yang lebih baik dari
hari yang kemaren. sebaik-baiknya manusia adalah orang yang bermanfaat
bagi orang lain.
14

DAFTAR PUSTAKA

Riwayat hidup Bahasa Arab 1” artikel di akses pada tanggal


19 November 201 4dari http://yusuf48.wordpress.com/2014/06/25/makalah-
bahasa-arab- mubtada-dan-khobar
Riwayat hidup Bahasa Arab 1” artikel di akses pada tanggal
19 November 2014dari
http://niethazakia.blogspot.com/2013/12/jumlah-ismiyah-kalimat- nomina-
dalam.html

14

Anda mungkin juga menyukai