Anda di halaman 1dari 49

MID TEST

NO. URUT ABSEN : 04

BAHASA ARAB
METODOLOGI STUDI ISLAM

OLEH:
LATHIFAH FEBRIANTI WIBOWO
SMK DARUSSALAM MAKASSAR

DOSEN:
PROF.DR.H.SYARIHUDDIN ONDENG,MA.

AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim, Puji syukur atas rahmat Allah SWT,


berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini yang Allahmdulillah dapat saya selesaikan tepat pada
waktunya.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Syarifuddin
selaku guru mata pelajaran bahasa arab. Berkat tugas yang diberikan
ini, dapat menambah wawasan saya berkaitan dengan topik yang
diberikan. Saya juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya
kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan
makalah ini.
Saya juga menyadari masih ada kekurangan dalam membuat
makalah ini, oleh karna itu saya memohon maaf jika ada kesalahan
serta meminta saran dan kritik dari Bapak Syarifuddin agar saya dapat
meningkatkan tulisan saya ke depannya.

Makassar, 31 Oktober 2022

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................
1.1 Latar Belakang........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Jenis Kata................................................................................................
2.2 Jenis Isim Dilihat dari Jenis Kelamin......................................................
2.3 Jenis Isim Dilihat dari Segi Bilangan......................................................
2.4 Jenis Isim Dilihat dari Umum dan Khusus..............................................
2.5 Kata Ganti Dalam Bahasa Arab............................................................
2.6 Kata Tunjuk Dalam Bahasa Arab..........................................................
2.7 Kata Tanya Dalam bahasa Arab............................................................
2.8 Fi’ill lazim dan Fi’ill Muta’addi............................................................

BAB III PENUTUPAN


3.1 Kesimpulan............................................................................................
3.2 Saran......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................

3
BAB I: PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tulisan bahasa Arab adalah salah satu dari tulisan yang paling
dikenal di dunia. Tulisan ini tidak hanya dipakai di negara-negara
Arab, tetapi juga digunakan sebagai dasar untuk bahasa seperti
contohnya: Persia, Urdu (dipakai di India dan
Pakistan), Pashtun (diucapkan di Afganistan), Kurdi (di Suriah dan
Irak) dan berbagai bahasa Berber. Penulisan bahasa Arab mempunyai
arti penting, terutama dari segi agama: Menurut kepercayaan dalam
agama Islam, Al Qur'an mewakili firman Allah secara harafiah, karena
itu hanya bisa dibaca dan diartikan dengan benar dalam bahasa Arab
asli.
Bahasa Arab merupakan bahasa Al-Qur’an dan Hadist yang
diwajibkan oleh setiap muslim dan muslimat untuk mempelajarinya.
Bahasa Arab bagi pembelajar merupakan kebutuhan yang
penting, karena ia telah menjadi bahasa agama, bahasa komunikasi
resmi antar bangsa, bahasa dunia Islam, bahasa perdagangan, bahasa
ekonomi dan perbankkan Islam, bahasa kebudayaan, bahasa ilmu
pengetahuan dan teknologi, bahasa hukum, bahasa gaul, dan
sebagainya.

Rumusan Masalah
Bahasa Arab telah menjadi bahasa yang digunakan di berbagai
negara, dan sebuah bahasa yang wajib diketahui oleh umat muslim,
lalu apa saja dasar Bahasa Arab? Bagaimana membedakan kata dan
kalimat dalam Bahasa Arab?

Tujuan Penulisan
Mampu untuk mengetahui jenis kata dalam kalimat Bahasa
Arab.
BAB II: PEMBAHASAN
Jenis Kata
A. Huruf (kata bantu)
HARF Kata Bantu, atau disebut juga sebagai kata penghubung
yaitu kata yang tidak bisa berdiri sendiri dan tidak memiliki arti yang
jelas jika tidak bersambung dengan kalimat lainnya.
1. Harf jar (kata depan) khusus terletak sebelum kata isim,
diantaranya:
‫( ِم ْن‬dari) Contoh: ‫اُألْسَتاُذ ِم َن اْلَم ْس ِج ِد‬
‫( ِإَلى‬ke, pada) Contoh: ‫الَّطاِلُب َيْذ َهُب ِإَلى اْلَم ْد َر َسِة‬
‫( َع َلى‬di atas, kepada, kewajiban) Contoh: ‫اْلَقَلُم َع َلى اْلَم ْك َتِب‬
‫( َع ْن‬dari) Contoh: ‫َبْيِتْي َبِع ْيٌد َع ِن اْلَم ْد َر َسِة‬
‫( ِفْي‬di, di dalam) Contoh: ‫الَّطاِلَبُة ِفي اْلَفْص ِل‬
DLL

2. Harf Athaf:
‫( َو‬Dan)
‫( َأْو‬Atau)
‫( ُثَّم‬Kemudian)
DLL

3. Harf Nawashib:
‫( َأْن‬Hendaknya)
‫( َلْن‬Tidak akan)
‫( ِإًذ ا‬Oleh karena itu)
DLL

4. Harf jawazim:
‫( َلْم‬Bukan, Belum, Tidak)
‫( لَـَّم ا‬Belum, Manakala)
‫( َأَلْم‬Bukankah)
DLL
B. Isim (kata benda)
adalah setiap kata yang menunjukkan kepada manusia, hewan,
tumbuhan, benda mati, tempat, waktu, sifat atau makna-makna yang
tidak berkaitan dengan waktu.
Contoh:
‫ ِاْس ِتْقاَل ٌل‬, ‫ َنِظ يٌف‬,‫ َش ْهٌر‬,‫ الَقاِهَر ُة‬,‫ َح اِئٌط‬,‫ َز ْهَر ٌة‬, ‫ َأَس ٌد‬,‫َر ُجٌل‬
(Seorang lelaki, singa, bunga, dinding, Kairo, bulan, bersih dan
kemerdekaan).
Yang membedakan isim dengan jenis kata yang lainnya adalah:
 Bisa ditanwin,
Contoh:
‫َر ُجٌل –ِكَتاٌب –َش َجَر ٌة‬
Pria – Kitab – Pohon
 Bisa dimasuki oleh ‫ال‬,
Contoh:
‫الَّرُجُل – الِكَتاُب – الَّش َج َر ُة‬
Pria itu – Kitab itu – Pohon itu
 Bisa dimasuki oleh huruf nida’ (panggilan),
Contoh:
‫َيا َر ُجُل – َيا ُمَحَّم ُد‬
Wahai pria! – Wahai Muhammad!
 Bisa di majrur kan oleh huruf-huruf jar atau idhofah,
Contoh:
‫َع َلى الَّش َجَر ِة – ُغ ْص ُن الَّش َجَر ِة‬
Di atas pohon – Dahan pohon
 Bisa di-isnad ilaih[3]
Contoh:
‫الِكَتاُب ُمِفيٌد‬
Kitab itu bermanfaat.

Dengan menerima salah satu atau lebih dari ciri-ciri di atas cukuplah
suatu kata di golongkan sebagai isim.

C. Fi’il (kata kerja)


adalah setiap kata yang menunjukkan kejadian sesuatu pada waktu
tertentu.
Contoh:
‫َكَتَب – َيْج ِر ي – ِاسَم ْع‬
Dia telah menulis – Dia sedang berlari – Dengarkanlah!
Yang membedakan fi`il dengan jenis kata yang lainnya adalah:
 Bisa bersambung dengan ta’ fa’il,[5] contoh:
‫كتبُت – شكرَت‬
Aku telah menulis – Kamu laki-laki telah menulis.
 Bisa bersambung dengan ta’ ta’nits,[6] contoh:
‫َكَتَبْت – َتْك ُتُب‬
Dia perempuan telah menulis – Dia perempuan sedang/akan menulis.
 Bisa bersambung dengan ya’ mukhatabah,[7] contoh:
‫َتْك ُتِبيَن – ُاْشُك ِري‬
Kamu perempuan sedang/akan menulis – Bersyukurlah kamu
perempuan!
 Bisa bersambung dengan nun taukid,[8] contoh:
‫ُاْشُك َر َّن‬- ‫َلَيْك ُتَبَّن‬
Dia laki-laki benar-benar akan menulis – Benar-benar berterima
kasihlah kamu laki-laki
Jenis Isim Dilihat dari Jenis Kelamin

Jenis Isim Dilihat dari segi Bilangan

1. Isim Mufrod (‫)َاِاْل ْس ُم اْلُم ْفَر ُد‬


Isim mufrod adalah isim yang menunjukkan suatu jumlah
bilangan tunggal (satu) dan berlaku baik untuk mudzakar maupun
muannats. Isim mufrod sendiri juga dapat berlaku baik untuk isim
yang berakal maupun yang tidak mempunyai akal.
Contoh Isim Mufrod:
‫( ُم ْْؤ ِم ٌن‬Seorang Mukmin)
‫( َك اِفٌر‬Seorang Kafir)
‫( ُم ْس ِلٌم‬Seorang Muslim)
‫( ُم ْس ِلَم ٌة‬Seorang Muslimah)
‫( َس َّياَر ٌة‬Sebuah Mobil)
‫( ِكَتاٌب‬Sebuah Buku)

2. Isim Mutsanna (‫)َاِاْل ْس ُم َاْلُم َثَّنى‬


Isim mutsana adalah seluruh isim yang menunjukkan suatu
jumlah bilangan ganda (dua), baik itu kepada laki-laki (mudzakar)
maupun kepada perempuan (muannats).
Saat isim mufrod dalam keadaan rofa’ maka cara menjadikkannya
isim mutsanna adalah dengan menambahkan alif dan nun .
Namun, jika dalam keadaan nashab dan jar maka cara
menjadikannya mutsanna adalah dengan menambahkan ya’ dan nun.
Ketika nashab dan jar Huruf sebelum ya’ mutsanna difathahkan,
sedangkan pada nun dikasrohkan ada semua keadaan i’rab. Contoh
Isim Mutsanna:
‫ ُم ْْؤ ِم َنْين‬/ ‫( ُم ْْؤ ِم َناِن‬Dua orang mukmin)
‫ َك اِفَر ْين‬/ ‫( َك اِفَر اِن‬Dua orang kafir)
‫( ُم ْس ِلَم اِن‬Dua orang muslim)
‫( ُم ْس ِلَم َتاِن‬Dua orang muslimah)
‫( َر ُج َالِن‬Dua orang laki-laki)
‫( ِكَتاَباِن‬Dua buku)
‫( َس َّياَر َتاِن‬Dua mobil)
3. Isim Jamak (‫)َاِاْل ْس ُم َاْلَجْم ُع‬
Isim Jamak adalah suatu isim yang menunjukkan suatu jumlah
bilangan banyak (lebih dari 2).
Isim jamak dapat terbagi menjadi 3, yaitu:
Jamak Mudzakkar Salim ( ‫) َجْم ُع ُم َذَّك ٍر َس اِلٌم‬
Jamak Muannats Salim ( ‫) َجْم ُع ُم َؤ َّنٍث َس اِلٌم‬
Jamak Taksir
Jenis Isim Dilihat dari Umum dan Khusus
1. ‫ِاِس ْم َنِكَر ة‬
yaitu kata yang menunjukan pada makna umum dan tidak
kemasukan ‫( ال‬alif lam). Jadi walaupun maknanya menunjukan pada
umum kalo sudah kemasukan ‫ ال‬tidak lagi nakiroh (umum). Contoh
isim nakiroh
‫( ِتْلِم ْيٌذ‬murid), ‫( َر ُجْو ٌل‬laki-laki), ‫ُاْسَتاٌذ‬
2. ‫ِاِس م َم ْع ِرَفة‬
yaitu kata yang menunjukan pada khusus. Yang termasuk isim
ma’rifat adalah
 ‫( َع َلٌم‬nama)
Jadi nama orang, kota atau nama-nama lainnya termasuk pada ma’rifat
(khusus)
Contoh :
‫ َم َّك ة‬،‫ َج اَكْر َتا‬،‫ َاْح َم ُد‬، ‫ ُع ْثَم اُن‬، ‫ُمَح َّم ٌد‬،
 ‫ِاِس م َض ِم ْير‬
Isim dhomir / kata ganti juga sama termasuk kedalam isim ma’rifat
contoh
‫ َاْنُتْم‬،‫ َاْنُتَم ا‬، ‫ َاْنَت‬، ‫ ُهَّن‬،‫ ُهَم ا‬، ‫ ِهَي‬، ‫ ُهْم‬،‫ ُهَم ا‬، ‫ُهَو‬،
‫ َنْح َن‬،‫ َاَنا‬، ‫ َاْنُتَّن‬،‫ َاْنُتَم ا‬،‫َاْنِت‬
Contoh dalam teks
‫ ُقْل ُهَو ُهللا َاَح ٌد‬kata yang digaris bawahi isim ma’rifat
karena ‫ ُهَو‬termasuk isim dhomir
3. ‫ِاِس م َم ْو ُصْو ل‬
Isim maushul (kata sambung) juga termasuk kedalam isim
ma’rifat (khusus). Kata yang termasuk kedalam isim maushul adalah

Isim Jumlah Contoh Arti


maushu
l
‫اَّلِذ ي‬ Menunjukan ‫َاَّلِذ ي َيْج ِلُس َع َلى‬ Orang yang
satu orang ‫اْلُك ْر ِس ي ُمَحَّم ٌد‬ duduk diatas
(laki-laki) kursi adalah
muhammad
‫اَّلذَاِن‬ Menunjukan ‫ اَّلَذ اِن َيْج ِلَس اِن َع ِلى‬Orang yang
pada dua orang ‫الُك ْر ِس ي ُمَح َم د‬ duduk diatas
(laki-laki) ‫َو ُع ْثَم ان‬ kursi adalah
muhammad
dan usman
‫اَّلِذ ْيَن‬ Menunjukan ‫اَّلِذ ْيَن ُيْؤ ِم ُنْو َن‬ Mereka
banyak (laki- ‫ِباْلَغْيِب‬ orang-orang
laki) yang
beriman
pada yang
ghaib
‫اَّلِتي‬ Menunjukan ‫اَّلِتي َتْج ِلُس َع َلى‬ Yang duduk
satu orang ‫اْلُك ْر ِس ي َفاِط َم ة‬ di atas kursi
(perempuan) adalah
fatimah
‫الَّلَتاِن‬ Menunjukan ‫اَّلَتاِن َتْج ِلَس اِن‬ Yang duduk
dua orang ‫فَاِط َم ة َو َعاِئَش ة‬ diatas kursi
(perempuan) adalah
fatimah dan
‘Aisyah
‫الَّالِتى‬ Menunjukan ‫الَّالِتى ُيَص ِّلْيَن‬ Yang sedang
banyak ‫ُم ْس ِلَم اٌت‬ shalat adalah
(perempuan) wanita
muslimat

4. ‫ِاِس م ِاَش اَر ة‬


Isim isyarah dalam bahasa indonesia sama dengan kata tunjuk.
Untuk kata tunjuk dekat menggunakan kata ‫( َهَذ ا‬ini), sedangkan kata
tunjuk jauh menggunakan kata ‫( َذ اِلَك‬itu). Lebih lengkapnya kata yang
termasuk isim isyarah adalah
 Kata tunjuk dekat (ini)
‫ َهُؤَالِء‬، ‫ ّهَذ اِن‬،‫ّهَذ ا‬
 Kata tunjuk jauh (itu)
‫ ُاوَلِئَك‬، ‫ َذ اِنَك‬، ‫َذ اِلَك‬
Contoh dalam al quran
‫َذ اِلَك اْلِكَتاُب َال َر ْيَب ِفْيِه‬
‫ُاوَلئَك َع َلى ُهًدى ِم ْن َر ِّبِهْم‬
5. ‫ِاَض اَفة‬
Yang ke lima adalah idhofat pada salah satu yang empat di atas.
Apa yang dimaksud idhopat? Idhopat adalah menggabungkan dua
kata menjadi satu.
 Idhofat dengan isim alam
Contoh kata ‫( ِاْبٌن‬anak) di gabungkan dengan ‫ُمَح َّم ٌد‬
Menjadi ‫( ِاْبُن ُم َحَّمٍد‬anak muhammad)
Kata ‫ ِاْبٌن‬sebelum digabungkan termasuk isim nakiroh (umum) tapi
setelah digabungkan menjadi ma’rifat. Alasan ma’rifatnya karena
idhofat dengan isim alam
 Idhofat dengan isim dhomir
Contoh kata ‫( ِاْبٌن‬anak) di gabungkan dengan ‫ُه‬
Digabungkan menjadi ‫ِاْبُنُه‬
 Idhofat dengan isim isyarah
‫ ِكَتاٌب‬digabungkan dengan kata ‫َهَذ ا‬
Contoh dalam kalimat
‫( ِكَتاُب َهَذ ا َج ِم ْيٌل‬buku ini bagus)
Kata ‫ ِكَتاٌب‬sebelum digabungkan nakiroh (umum) tapi
menjadi ma’rifat (khusus) setelah idhofat dengan kata ‫َهَذ ا‬
 Idhofat dengan isim maushul
Contoh
‫ ِكَتاٌب‬digabungkan dengan ‫اَّلِذ ي‬
‫( ِكَتاُب اَّلِذ ي َحِم َلُه ُمَحَّم د َجِم ْيٌل‬Buku yang dibawa muhammad bagus)
Kata Ganti
Kata ganti atau yang dikenal Dhamir dalam bahasa Arab
berfungsi sebagai kata ganti suatu kata (aku, kita, dia, kamu, kami,
mereka, dan lain sebagainya).

1. Kata Ganti Bersambung (Dhamir Muttasil)


Kata ganti yang lafadznya tampak jelas dan bersatu dengan
fi’ilnya (Kebalikan dari Dhamir Munfashil).
 Secara umum, dhamir (kata ganti) terbagai menjadi dua,
yaitu dhamir munfashil (kata ganti yang tidak bersambung)
dan dhamir muttashil (kata ganti yang bersambung).
 Kata ganti ( ‫ ُهَّن‬,‫ ُهَم ا‬, ‫ ِهَي‬, ‫ )ُهَو‬pada dhamir munfashil, dan ( ,‫ َها‬,‫ُه‬
‫ ُهَّن‬,‫ )ُهَم ا‬pada dhamir muttashil bisa juga dipergunakan untuk
selain manusia.
 Semua kata ganti ini adalah mabni (harakat akhirnya tidak
berubah, bagaimanapun kedudukan kata tersebut dalam
kalimat).
 Secara umum, kata ganti ‫ ُهَّن‬dipergunakan juga untuk
menggantikan jamak muannats salim (jamak
dengan alif dan ta’ tambahan) yang tidak berakal. Hal ini
membedakannya dengan kata ganti ‫ ِهَي‬yang secara umum juga
digunakan untuk menggantikan jamak taksir yang tidak berakal.
 Jamak muannats salim yang tidak berakal dan jamak
taksir yang tidak berakal boleh diberi sifat (na’at) dalam bentuk
isim mufrad muannats atau jamak muannats.
 Ada dhamir muttashil (kata ganti yang bersambung) yang
bersambung dengan isim, dan ada yang bersambung
dengan fi’il.
2. Kata Ganti Tidak Bersambung (Dhamir Munfasil)
Kata ganti yang lahfadznya tampak jelas namun berpisah dari
fi’ilnya.
 ‫( َأْنُتَم ا‬Kalian berdua [laki-laki/perempuan]): untuk orang
kedua, mutsanna, baik mudzakkar maupun muannats.
 ‫( َأْنُتْم‬Kalian [banyak laki-laki]): untuk orang kedua,
jamak, mudzakkar.
 ‫( َأْنِت‬Kamu [perempuan]): untuk orang
kedua, mufrad, muannats.
 ‫( َأْنُتَّن‬Kalian [banyak perempuan]): untuk orang kedua,
jamak, muannats.
 ‫( َأَنا‬Saya [laki-laki/perempuan]): untuk orang pertama (si
pembicara) mufrad, baik mudzakkar maupun muannats.
 ‫( َنْح ُن‬Kami [laki-laki/perempuan]): untuk orang pertama, jamak,
baik mudzakkar maupun muannats; digunakan juga untuk
orang pertama tunggal (mufrad) yang mengagungkan dirinya.
 ‫( ُهَو‬Dia [laki-laki]): untuk orang ketiga (yang dibicarakan),
tunggal (mufrad), mudzakkar.
 ‫( ُهَم ا‬Mereka berdua [laki-laki/perempuan]): untuk orang ketiga,
ganda (mutsanna), baik mudzakkar maupun muannats.
 ‫( ُهْم‬Mereka [banyak laki-laki]): untuk orang ketiga,
jamak, mudzakkar.
 ‫( ِهَي‬Dia [perempuan]): untuk orang ketiga, mufrad, muannats.
 ‫( ُهَّن‬Mereka [banyak perempuan]): untuk orang ketiga,
jamak, muannats.
 ‫( َأْنَت‬Kamu [laki-laki]): untuk orang kedua (lawan
bicara), mufrad, mudzakkar
3. Kata Ganti Tersembunyi (Mustatir)
Dhamir yang lahfadzanya tersembunyi, hanya bisa diketahui ketika
diucapkan, dan hanya menempati posisi rafa’. Dhamir ini juga terbagi
menjadi dua macam yaitu Mustatir Wajib dan Mustatir Boleh.
Mustatir Wajib Disembunyikan
Dalam bentuk fi’il ‘amr yang dimasuki dhamir mukhatab (kamu
laki). Seperti contoh: ‫ َداِفْع َع ِن الَو َطِن َداِفْع أنَت َع ِن الَو َطِن‬Lafadz ‫ دافع‬adalah
fi’il ‘amr mabni sukun, fa’ilnya wajib mustatir (tersembunyi) yaitu
anta ‫َأْنَت‬.
Mustatir Boleh Disembunyikan/Ditampakkan
Pada Fi’il Madhi untuk ‫ هو‬dan ‫ هي‬seperti contoh: ‫َخالٌد َح َّقَق الَّنَج اَح‬
‫ خالٌد ُهَو َح َّقَق النجاَح‬Lafadz ‫ حقق‬adalah fi’il madhi mabni fatah, fa’ilnya
berupa dhamir mustatir (boleh) yaitu ‫هو‬.
Contoh Kalimat Kata Ganti Bahasa Arab
 ‫ = ُهَم ا َاْح َم د َو َحَس ن‬Mereka berdua (L) adalah Ahmad dan Hasan.
 ‫ = ُهَم ا َز ْهَر ة َو َفاِط َم ة‬Mereka berdua (P) adalah Zahrah dan
Fatimah.
 ‫ = ًاْنَت ِتْلِم ْيٌذ‬Kamu (L) adalah seorang murid (L).
Kata Tunjuk
Kata tunjuk dalam bahasa Arab biasa disebut dengan ‫اسم اإلشارة‬
(ismul ‘isyaarah).

Kata Tunjuk Dekat


1. ‫( هذا‬haadzaa)
Digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang dekat, mudzakkar
dan mufrod atau jama’ ghoiru ‘aqil. Maksudnya sesuatu yang ditunjuk
itu bermakna laki-laki dan jumlahnya satu atau jumlahnya banyak
tetapi tidak berakal. Dalam bahasa Indonesia haadzaa berarti ini.
Contoh:

‫( هذا طالب‬haadzaa thoolibun) = ini siswa


‫( هذا كتاب‬haadzaa kitaabun) = ini buku
‫( هذا كتب‬haadzaa kutubun) = ini buku-buku (buku tidak berakal dan
jumlahnya banyak)
2. ‫( هذه‬haadzihi)
Digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang dekat, muannats
dan mufrod. Maksudnya sesuatu yang ditunjuk itu bermakna
perempuan dan jumlahnya satu atau jumlahnya banyak tetapi tidak
berakal. Dalam bahasa Indonesia haadzihi berarti ini. Contoh:
‫( هذه طالبة‬haadzihi thoolibatun) = ini siswi
‫( هذه مظّلة‬haadzihi mizhollatun) = ini payung
‫( هذه مظاّل ت‬haadzihi mizhollaatun) = ini payung-payung (payung tidak
berakal dan jumlahnya banyak)
3. ‫( هذان‬haadzaani)
Digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang dekat, mudzakkar
dan mutsanna. Maksudnya sesuatu yang ditunjuk itu bermakna laki-
laki dan jumlahnya dua. Dalam bahasa Indonesia haadzihi berarti ini.
Contoh:
‫( هذان طالبان‬haadzaani thoolibaani) = ini dua siswa
‫( هذان كتابان‬haadzaani kitaabaani) = ini dua buku
4. ‫( هاتان‬haataani)
Digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang dekat, muannats dan
mutsanna. Maksudnya sesuatu yang ditunjuk itu bermakna perempuan
dan jumlahnya dua. Dalam bahasa Indonesia haataani berarti ini.
Contoh:
‫( هاتان طالبتان‬haataani thoolibataani) = ini dua siswi
‫( هاتان مظّلتان‬haataani miżollataani) = ini dua payung
5. ‫( هؤالء‬haa-u-laa-i)
Digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang dekat ataupun jauh,
muannats ataupun mudzakkar dan jama’ ‘aqil. Maksudnya sesuatu
yang ditunjuk itu bisa bermakna laki-laki ataupun perempuan dan
jumlahnya banyak dan berakal. Dalam bahasa Indonesia ‫ هؤالء‬berarti
ini. Contoh:
‫( هُؤاَل ء طاّل ب‬haa-u-laa-i thullaabun) = ini para siswa
Kata Tunjuk Jauh
1. ‫( ذلك‬dzaalika)
Digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang jauh, mudzakkar
dan mufrod atau jama’ ghoiru ‘aqil. Maksudnya sesuatu yang ditunjuk
itu bermakna laki-laki dan jumlahnya satu atau jumlahnya banyak
tetapi tidak berakal. Dalam bahasa Indonesia dzaalika berarti .
Contoh:
‫( ذلك طالب‬dzaalika thoolibun) = itu siswa
‫( ذلك كتاب‬dzaalika kitaabun) = itu buku
‫( ذلك كتب‬dzaalika kutubun) = itu buku-buku (buku tidak berakal dan
jumlahnya banyak)
2. ‫( تلك‬tilka)
Digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang dekat, muannats
dan mufrod. Maksudnya sesuatu yang ditunjukitu bermakna
perempuan dan jumlahnya satu atau jumlahnya banyak tetapi tidak
berakal. Dalam bahasa Indonesia tilka berarti itu. Contoh:
‫( تلك طالبة‬tilka thoolibatun) = itu siswi
‫( تلك مظّلة‬tilka mizhollatun) = itu payung
‫( تلك مظاّل ت‬tilka mizhollaatun) = itu payung-payung (payung tidak
berakal dan jumlahnya banyak)
3. ‫( ذانك‬dzaanika)
Digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang dekat, mudzakkar
dan mutsanna. Maksudnya sesuatu yang dnjuk bermakna laki-laki dan
jumlahnya dua. Dalam bahasa Indonesia tilka berarti itu. Contoh:
‫( ذانك طالبان‬dzaanika thoolibaani) = itu dua siswa
‫( ذانك كتابان‬dzaanika kitaabaani) = itu dua buku
4. ‫( تانك‬taanika)
Digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang dekat, muannats
dan mutsanna. Maksudnya sesuatu yang dnjuk bermakna perempuan
dan jumlahnya dua. Dalam bahasa Indonesia taanika berarti itu.
Contoh:
‫( تانك طالبتان‬taanika thoolibataani) = itu dua siswi
‫( تانك مظّلتان‬taanika miżollataani) = itu dua payung
5. ‫( أولئك‬uwlaa-ika)
Digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang jauh, muannats ataupun
mudzakkar dan jama’ ‘aqil. Maksudnya sesuatu yang dnjuk bisa
bermakna laki-laki ataupun perempuan dan jumlahnya banyak dan
berakal. Dalam bahasa Indonesia ‫ أولئك‬berarti itu. Contoh:
‫( أولئك طاّل ب‬uwlaa-ika thullaabun) = itu para siswa
‫( أولئك أخواتي‬uwlaa-ika akhowaatiy) = itu saudari-saudariku
Kata Tanya
A. Fi’il Lazim
Fi’il lazim (intransitif) adalah fi’il yang tidak membutuhkan
maf’ul (objek). Kalimat yang ada fi’il lazimnya sempurna maknanya
meskipun tidak ada maf’ul.
Contoh fi’il lazim:
‫َقاَم َأْح َم ُد‬
‫َج َلَس َعاِرٌف‬
‫َتَناُم َز ْيَنُب‬
Artinya:
Ahmad berdiri
Arif duduk
Zainab tidur
Contoh-contoh di atas terdiri dari fi’il dan fa’il serta tidak
terdapat maf’ul. Kalimat tersebut tidak memerlukan objek untuk
menyempurnakan maknanya. Oleh karena itu, fi’il-fi’il tersebut
termasuk fi’il lazim.

B. Fi’il Muta’addi
Fiil muta’addi (transitif) adalah fi’il yang membutuhkan satu
maf’ul atau lebih untuk menyempurnakan maknanya. Apabila tidak
ada maf’ul dalam kalimat yang terdapat fi’il muta’addi, maka
maknanya tidak sempurna atau tidak termasuk kalam mufid.
Contoh fi’il muta’addi:
‫َيْك ُتُب َأْح َم ُد الِّر َس اَلَة‬
‫َأَك َلْت َز ْيَنُب اْلُخ ْبَز‬
‫َقَر َأ َعاِرٌف اْلُقْر آَن‬
Artinya:
Ahmad menulis surat
Zainab memakan roti
Arif memnbaca Al-Qur’an.
Fiil Muta’addi terbagi menjadi tiga bagian yaitu:
1. Muta’addi kepada satu maf’ul
Contoh fi’il yang membutuhkan satu maf’ul saja:
‫َقَر َأ َعاِرٌف اْلُقْر آَن‬
‫َنَص َر َأْح َم ُد َم ْح ُم ْو ًدا‬

2. Muta’addi kepada dua maf’ul


Yaitu fi’il yang membutuhkan dua maf’ul dalam
menyempurnakan maknanya. Muta’addi kepada dua maf’ul terbagi
menjadi dua:
a. maf’ulnya berasal dari mubtada’ dan khabar
fi’il-fi’il tersebut diantaranya:
‫َظَّن – َحِس َب – َخاَل – َز عَم – َر َأى – َع ِلَم – َو َج َد – اَّتَخ َد – َج َعَل‬
Contoh:
‫َجَعَل َأْح َم ُد اْلِكَتاَب َص ِغ ْيًرا‬
‫َظَّن َأْح َم ُد َم ْح ُم ْو ًدا ُم َدِّرًسا‬
b. maf’ulnya bukan dari mubtada’ dan khabar
Contoh fi’il yang membutuhkan dua maf’ul yang bukan dari mutada’
khabar:
‫َع َّلَم ُهللا َأَد َم اَأْلْس َم اَء‬
‫َك َس ا َأْح َم ُد اْبَنُه الَّثْو َب‬
3. Muta’addi kepada tiga maf’ul
Contoh fiil yang membutuhkan tiga objek:
‫ َح َد َث‬- ‫ َخَّبَر‬- ‫َأَر ى – َأْع َلَم – َأْنَبَأ – َنَّبَأ – َأْخ َبَر‬
Contoh:
‫َح َد ْثُت ُمَح َّم ًدا ِإَّياَك َح ِقْيًقا‬
Artinya: aku menceritakan tentang Muhammad kepadamu akan
kebenaran.
BAB III: PENUTUP

Kesimpulan
Jenis kata terbagi menjadi 3, yaitu kata bantu(huruf), kata
kerja(fi’il) dan kata benda(isim). Dari jenis kata bisa dilihat dari jenis
kelamin, segi bilangan(mufrod, mutsanna, jamak), dari umum khusus.
Dan bila dilihat dari segi adanya objek (maf’ul), fi’il terbagi menjadi
fi’il lazim dan fi’il muta’addi.

Saran
Saya sadar masih banyak kekurangan dalam makalah yang saya
buat ini, kesalahan kata atau pun kesalahan dalam penulisan, saya
meminta agar bapak bisa memberi kritikan dan saran agar ke
depannya saya dapat lebih baik dalam membuat makalah.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.sukrialmarosy.com/2018/07/pembagian-kata-dalam-
bahasa-arab.html

http://dars-arab.blogspot.com/2017/07/harf-kata-depan.html

https://www.pusatilmupengetahuan.com/pembagian-isim-
berdasarkan-

http://bahasaaraboke.blogspot.com/2013/01/isim-dari-segi-umum-dan-
khusus_8509.html

https://lister.co.id/blog/kata-ganti-bahasa-arab-pengertian-struktur-
jenis-dan-contohnya/

https://bahasaarabdaring.blogspot.com/2018/01/kata-tunjuk-dalam-
bahasa-arab-isim-isyarah.html

https://hahuwa.blogspot.com/2020/04/fiil-lazim-dan-fiil-mutaaddi-
pengertian.html

B. KOSA KATA
1. HITUNGAN
Kaidah bilangan dalam bahasa Arab

a. ‫ = الَع َد ُد‬bilangan; angka; nomor


Jamak dari ‫'( َعَد ٌد‬adadun) adalah ‫َأْع َداٌد‬
(a'daadun).

b. ‫( َم ْعُدوٌد‬ma'duudun)
objek (sesuatu) yang dihitung,
berbilang, atau tertentu.
‫ َم ْعُدوٌد‬merupakan isim maf'uul dari ‫َع َّد‬
‫ َيُع ُّد‬- ('adda - ya'uddu) yang artinya
menghitung; menjumlah; menyebut
satu persatu; memperkirakan;
mempertimbangkan.
Contoh:
‫( َثَالَثُة ُطَّالٍب‬tsalaatsatu thullaabin),
artinya 3 orang siswa.
‫( َثَالَثُة = الَع َد ُد‬tsalaatsatu = al-'adad)
‫( ُطَّالٍب = اْلَم ْعُدوُد‬thullaabin = al-
ma'duud)

c. Penjelasan tentang bilangan


• ‫ ) ُيَو اِفَقاِن اْلَم ْعُد ْو َد‬٢ & ١ ( ‫الَع َدَداِن‬
Bilangan satu dan dua bentuknya
sama (menyesuaikan) dengan
ma'duud-nya.
Sama dalam hal ini adalah mencakup
sama bentuk gendernya yaitu sama-
sama mudzakkar atau sama-sama mu-
annats.
Saya ulang : kalau ma'duud
mudzakkar, maka 'adad mudzakkar.
Jika ma'duud mu-annats, maka 'adad
mu-annats.
Contoh:
- 1 siswa
Bisa sobat tuliskan singkat seperti
ini : ‫َطاِلٌب‬
atau lengkap dengan 'adad-nya,
yaitu : ‫( َطاِلٌب َو اِح ٌد‬thaalibun waahidun)
- 1 siswi
Sama kaidahnya dengan contoh di
atas, yaitu :
‫ َطاِلَبٌة‬atau ‫( َطاِلَبٌة َو اِح َد ٌة‬thaalibatun
waahidatun)
- 2 siswa
Dua siswa bahasa Arabnya : ‫َطاِلَباِن‬
atau ‫َطاِلَباِن اْثَناِن‬
- 2 siswi
Dua siswi bahasa Arabnya : ‫َطاِلَبَتاِن‬
atau ‫َطاِلَبَتاِن اْثَنَتاِن‬
Kesimpulan dari contoh di atas:
- Bentuk mudzakkar 1 = ‫َو اِح ٌد‬
(waahidun)
- Bentuk mu-annats dari 1 = ‫َو اِح َد ٌة‬
(waahidatun)
- Bentuk mudzakkar 2 = ‫اْثَناِن‬
(itsnaani)
- Bentuk muannats 2 = ‫اْثَنَتاِن‬
(itsnataani)

• Bilangan 3 - 10 : ‫ُتَخ اِلُف اْلَم ْعُد وَد‬


Bilangan 3 sampai 10 : 'adad berbeda
bentuknya dengan ma'duud.
Berbeda bentuk maksudnya adalah
berbeda gender-nya, yaitu:
- Jika ma'duud mudzakkar, 'adad mu-
annats.
- Bila ma'duud mu-annats, 'adad
mudzakkar.
Contoh:
- empat orang murid laki-laki, bahasa
Arabnya : ‫( َأْر َبَع ُة ُطَّالٍب‬arba'atu
thullaabin)
ma'duud-nya (‫ )ُطَّالب‬adalah
mudzakkar, maka 'adad-nya mu-
annats yaitu ‫َأْر َبَع ُة‬
- 4 orang murid perempuan, bahasa
Arabnya : ‫( َأْر َبُع َطاِلَباٍت‬arba'u
thaalibaatin)
ma'dud-nya (‫ )َطاِلَباٍت‬adalah muannats,
maka 'adad-nya mudzakkar yaitu ‫َأْر َبُع‬
Catatan: untuk melihat ma'duud itu
mudzakkar atau mu-annats, lihat
bentuk mufradnya.

• Bilangan 11 dan 12 = ‫الُج ْز َء اِن ُيَو اِفَقاِن‬


‫اْلَم ْعُد وَد‬

Bilangan 11 dan 12 kaidahnya : kedua


bagian katanya mengikuti keadaan
ma'duud-nya.
Contohnya:
- Sebelas siswa, bahasa Arabnya : ‫َأَح َد‬
‫( َع َش َر َطاِلًبا‬ahada 'asyara thaaliban)
bagian 1 (‫ ) َأَح َد‬bentuknya mudzakkar,
karena ma'duudnya (‫ )َطاِلًبا‬mudzakkar
bagian 2 ( ‫ )َع َش َر‬bentuknya mudzakkar,
karena ma'duudnya (‫ )َطاِلًبا‬mudzakkar
- Duabelas siswa, bahasa Arabnya :
‫( اْثَن َع َش َر َطاِلًبا‬itsna 'asyara thaaliban).
- Sebelas siswi, bahasa Arabnya :
‫( ِإْح َدى َع ْش َر َة َطاِلَبًة‬ihdaa 'asyrata
thaalibatan)
- Dua belas siswi, bahasa Arabnya :
‫( اْثَنَتا َع ْش َر َة َطاِلَبًة‬itsnataa 'asyrata
thaalibatan)

• Bilangan 13 sampai 19
Bilangan 13 s/d 19 : ‫الُج ْز ُء اَألَّوُل ُيَخ اِلُف‬
‫ َو الُج ْز ُء الَّثاِني ُيَو اِفُقُه‬, ‫اْلَم ْعُد وَد‬
Bilangan 13 - 19 kaidahnya :
- Bagian awal, bentuknya (gender-
nya) berbeda dengan ma'duud.
- Bagian kedua, bentuk (gender)nya
sama dengan ma'duud.

Contoh:
- ma'duud yang mudzakkar :
‫( َخ ْمَس َة َع َش َر َطاِلًب‬khamsata 'asyara
thaaliban), artinya lima belas siswa.
bagian pertama (‫ )َخ ْمَس َة‬: mu-annats
bagian kedua ( ‫ )َع َش َر‬: mudzakkar
- ma'duud yang mu-annats
‫( َخ ْمَس َع ْش َر َة َطاِلَبًة‬khamsa 'asyrata
thaalibatan), artinya lima belas siswi.
• ‫( اْلُع ُقوُد‬al-'uquud), yaitu bilangan 10,
20, 30, dan seterusnya sampai 90.
Kaidah dari al-'uquud telah dipelajari
di bilangan puluhan dalam bahasa
Arab
Saya ulangi di sini, baik ma'duud
yang mudzakkar maupun yang mu-
annats, bentuk bilangan tidak berubah
(alias sama).
Contoh :
- empat puluh siswa, bahasa
Arabnya : ‫( َأْر َبُعوَن َطاِلًبا‬arba'uuna
thaaliban)
- 40 siswi (40 murid perempuan),
bahasa Arabnya : ‫َأْر َبُعوَن َطاِلَبًة‬
(arba'uuna thaalibatan).

• Bilangan 100 dan 200


Kaidahnya :
- Seratus bahasa Arabnya : ‫( ِم اَئٌة‬mi-
atun)
- Dua ratus bahasa Arabnya : ‫ِم اَئَتاِن‬
(mi-ataani)
- Bentuk bilangan sama untuk
ma'duud mudzakkar dan muannats.
- Untuk bilangan 200 ( ‫)ِم اَئَتاِن‬, jika ia
diikuti oleh ma'duud, maka huruf nun
(‫ )ن‬dihilangkan.
Mengapa nun dihilangkan? Karena
sesuai dengan kaidah idhaafah, ‫ِم اَئَتاِن‬
sebagai mudhaaf sehingga nun
dihilangkan.
Contoh :
- 100 pelajar pria, bahasa Arabnya :
‫( ِم اَئُة َطاِلٍب‬mi-atu thaalibin)
- 100 pelajar wanita, bahasa
Arabnya : ‫( ِم اَئُة َطاِلَبٍة‬mi-atu
thaalibatin)
- Dua ratus siswa, bahasa Arabnya :
‫( ِم اَئَتا َطاِلٍب‬mi-ataa thaalibin)
- dua ratus siswi, bahasa Arabnya :
‫( ِم اَئَتا َطاِلَبٍة‬mi-ataa thaalibatin)

• Bilangan 300, 400, dan seterusnya


sampai 900
Kaidahnya adalah : 9 ‫ ِإَلى‬3 ‫الَع َد ُد ِم ْن‬
‫َيُك وُن َم َذَّك ًر َأِلَّن َلفَظ ِم اَئة ُم َؤ َّنث‬
bilangan 3 sampai 9 bentuknya
mudzakkar.
Contoh:
- lima ratus siswa, bahasa Arabnya :
‫( َخ ْم ُس ِم اَئِة َطاِلٍب‬khamsumi-ati thaalibin)
- lima ratus siswi, bahasa Arabnya :
‫( َخ ْم ُس ِم اَئِة َطاِلَبٍة‬khamsumi-ati
thaalibatin)

• Bilangan 1000 dan 2000

- Seribu bahasa Arabnya : ‫( َأْلٌف‬alfun)


- Dua ribu bahasa Arabnya : ‫َأْلَفاِن‬
Catatan untuk bilangan 2000 : jika
ma'duud disebutkan maka huruf nun
dihilangkan.
Mengapa huruf nun dihilangkan?
Karena sesuai dengan kaidah
idhaafah, ‫ َأْلَفاِن‬sebagai mudhaaf
sehingga nun dihilangkan.
Contoh :
- Seribu siswa, bahasa Arabnya : ‫َأْلُف‬
‫( َطاِلٍب‬alfu thaalibin).
- Seribu siswi, bahasa Arabnya : ‫َأْلُف‬
‫( َطاِلَبٍة‬alfu thaalibatin).
- dua ribu siswa bahasa Arabnya : ‫َأَلَفا‬
‫( َطاِلٍب‬alfaa thaalibin)
- dua ribu siswi bahasa Arabnya : ‫َأَلَفا‬
‫( َطاِلَبٍة‬alfaa thaalibatin)

• Bilangan 3000 s/d 9000


Kaidahnya : ‫ َيُك وُن ُم َؤ َّنًثا‬9 ‫ ِإَلى‬3 ‫الَع َد ُد ِم ْن‬
‫َأِلَّن لفَظ َأْلٍف ُم َذَّك ٌر‬
bagian angka 3 sampai 9 bentuknya
mu-annats.
Contoh :
- lima ribu siswa bahasa Arabnya :
‫( َخ ْمَس ُة آَالِف َطاِلٍب‬khamsatu aalaafi
thaalibin)
- lima ribu siswi bahasa Arabnya :
‫( َخ ْمَس ُة آَالِف َطاِلَبٍة‬khamsatu aalaafi
thaalibatin)

3. JAM DAN WAKTU


Sebelum membahas terkait contoh
kalimat dan contoh kata tanya terkait
jam dan waktu, maka perlu
mengetahui kosa kata terkait jam dan
waktu. Berikut selengkapnya:
Apa Bahasa Arabnya Jam?
Bahasa arabnya jam adalah ‫َس اَع ٌة‬
(Sa’atun). Ini digunakan untuk
menunjuk alat maupun waktu.
Sedangkan bahasa arab dari waktu
adalah ‫( الَو ْقُت‬al waqtu). Namun
penggunaan kata al waqtu jarang
digunakan.

• Istilah Terkait Jam

Arti Arab Latin

Jam ‫َساَع ٌة‬ Saa’atun

Menit ‫َد ِقْيَقٌة‬ Daqiiqatun

Detik ‫َثاِنَيٌة‬ Tsaniyatun

Tepat ‫َتَم اًم ا‬ Tamaaman

Lebih ‫َو‬ wa

Kurang ‫ِإاَّل‬ Illa

• Istilah Terkait Waktu


Penggunaan jam dalam bahasa arab
menggunakan jam 1-12, karenanya
dalam beberapa percakapan
menggunakan tambahan waktu untuk
membedakannya.
Berikut beberapa istilah terkait waktu:
Arti Arab Latin

Pagi ‫َصَباًح ا‬ Shobaahan

Dhuha ‫ُض َح ى‬ Dhuha

Siang ‫َنَهاًرا‬ Nahaaron

Sore ‫َم َس اًء‬ Masaa-an

Malam ‫َلْياًل‬ Lailan

Tadi Malam ‫ْالَباِر َح ُة‬ Al-baarihah

Kemarin ‫َأْم ِس‬ Amsi

Barusaan ‫َح ِد ْيًثا‬ Hadiitsan

• Alat petunjuk jam dan waktu

Arti Arab Latin

Jam Dinding ‫َس اَعة َح اِئط‬ Saa’ah Haa-ith

Jam Tangan ‫َس اَعة َيد‬ Saa’ah Yad

Jam Digital ‫َس اَعة َر ْقِم َّية‬ Saa’ah Roqmiyyah

Alarm Beker ‫َس اَعة ُم َنِّبه‬ Saa’ah Munabbih

Jam Pasir ‫َس اَعة َرْم ِلَّية‬ Saa’ah Romliyyah

Stopwatch ‫َس اَعة ِإْيَقاف‬ Saa’ah Iiqof


No Waktu Bahasa Arab Cara membaca

1 Jam satu ‫الَّساَع ُة الَو اِح َد ُة‬ As-Saa’ah al-Waahidah

2 Jam dua ‫الَّساَع ُة الَّثاِنَيُة‬ As-saa’ah ats-Tsaaniyah

3 Jam tiga ‫الَّساَع ُة الَّثاِلَثُة‬ As-Saa’ah Ats Tsaalitsah

4 Jam empat ‫الَّساَع ُة الَّراِبَع ُة‬ As-Saa’ah Ar-roobi’ah

5 Jam lima ‫الَّساَع ُة الَخ اِمَس ُة‬ As-Saa’ah Al-Khoomisah

6 Jam enam ‫الَّساَع ُة الَّساِدَس ُة‬ As-Saa’ah As-Saadisah

7 Jam tujuh ‫الَّساَع ُة الَّساِبَع ُة‬ As-Saa’ah As-Saabi’ah

8 Jam delapan ‫الَّساَع ُة الَّثاِم َنُة‬ As-Saa’ah Ats-Tsaaminah

9 Jam sembilan ‫الَّساَع ُة الَّتاِسَع ُة‬ As-Saa’ah At-Taasi’ah

10 Jam sepuluh ‫الَّساَع ُة الَع اِش َر ُة‬ As-Saa’ah Al-‘Aasyiroh

As-Saa’ah Al-Haadiyah
11 Jam sebelas ‫الَّساَع ُة الَح اِدَيَة َع ْش َر َة‬
‘asyroh

As-Saa’ah Ats-Tsaaniyah
12 Jam duabelas ‫الَّساَع ُة الَّثاِنَيَة َع ْش َر َة‬
‘asyroh

• Bahasa arab satu sampai dua belas


• Contoh penggunaan kalimat jam dan
waktu
Berikut ini sejumlah contoh
penggunaan jam dalam kalimat
pernyataan atau kalimat positif.
- Pergi Sekolah Jam 6

‫َأَنا َأْذ َهُب ِإَلى اْلَم ْد َرَسِة ِفي الَّساَع ِة الَّساِدَسِة‬


Ana Adzhab ilal madrosah fis saa’ah
as- saadisah.
Aku berangkat ke sekolah pada pukul
enam.

- Masuk kelas jam 7

‫َأْدُخ ُل اْلَفْص َل ِفي الَّساَع ِة الَّساِبَعِة‬


Adkhulul fashl fis saa’ah as saabi’ah.
Aku masuk kelas pada pukul tujuh

- Pulang Jam 1

‫َأْر ِج ُع ِإَلى اْلَبْيِت ِفي الَّساَع ِة الَو اِح َد ِة‬


Arji’u ilal bait fis saa’ah al-waahidah.
Aku pulang ke rumah pada pukul satu

- Shalat Maghrib Jam 6

‫َأْذ َهُب ِإَلى اْلَم ْس ِج ِد َأِلَداِء َص اَل ِة اْلَم ْغ ِر ِب ِفي الَّساَع ِة‬
‫الَّساِدَسِة‬
Adzhab ilal masjid li adaai sholatil
maghrib fis saa’ah as saadisah.
Aku pergi ke masjid untuk
melaksanakan sholat maghrib pada
pukul enam.

- Shalat Isya’ Jam 7

‫ِفي الَّساَع ِة الَّساِبَعِة َأْذ َهُب ِإَلي اْلَم ْس ِج ِد َأِلَداِء َص اَل ِة‬
‫اْلِع َش اِء‬
Fis saa’ah as saabi’ah adzhab ilal
masjid li adaai sholaatil ‘isyaa’
Pada pukul tujuh aku pergi ke masjid
untuk melaksanakan sholat ‘Isya’

- Jam Belajar Malam


‫َبْع َد َص اَل ِة اْلِع َش اِء َأْقَر ُأ اْلُكُتَب الِّد َر اِس َّيِة َح َّتي‬
‫الَّساَع ِة الَّتاِسَعِة ُثَّم َأَناُم ِفي ُغ ْر َفِة الَّنْو ِم‬
Ba’da sholatil ‘Isyaa’ aqroul kutub
ad-diroosiyyah hattas saa’ah at-
taasi’ah tsumma anaam fi ghurfatin
naum.
Setelah shola ‘Isya’ aku membaca
buku-buku pelajaran sampai pukul
sembilan kemudian aku tidur di
kamar tidur.

• Tanya Jawab Jam & Waktu


Contoh bertanya jam berapa dalam
Bahasa Arab adalah sebagai berikut:

- Contoh Tanya Jam Berangkat


Sekolah
‫ِفي َأِّي َس اَعٍة َتْذ َهُب ِإَلى اْلَم ْد َرَسِة ؟‬
Fi ayyi sa’aah tadzhab ilal madrosah ?
Jam berapa kamu berangkat ke
sekolah ?

- Contoh Tanya Jam Masuk Kelas


‫ِفي َأِّي َس اَعٍة َتْدُخ ُل اْلَفْص َل ؟‬
Fi ayyi saa’ah tadkhulul fashl ?
Jam berapa kamu masuk ke dalam
kelas ?

- Contoh Tanya Jam Pulang Sekolah


‫ِفي َأِّي َس اَعٍة َتْر ِج ُع ِإَلي اْلَبْيِت ؟‬
Fi ayyi saa’ah tarji’u ilal bait ?
Jam berapa kamu pulang ke rumah ?

- Contoh tanya jam Sholat Maghrib

‫ِفي َأِّي َس اَعٍة َتْذ َهُب ِإَلى اْلَم ْس ِج ِد َأِلَداِء َص اَل ِة‬
‫اْلَم ْغ ِر ِب ؟‬
Fi ayyi saa’ah tadzhab ilal masjid li
adaai sholaatil maghrib ?
Jam berapa kamu pergi ke masjid
untuk melaksanakan sholat maghrib ?

- Contoh Tanya Jam Bangun Tidur


‫ِفي َأِّي َس اَعٍة َتُقْو ُم ِم َن الَّنْو ِم ؟‬
Fi ayyi saa’ah taquumu minan naum ?
Jam berapa kamu bangun tidur ?
4. DAFTAR KATA KERJA DASAR
PALING POPULER
Indonesia - Arab - Cara Membaca
1. Bangun tidur ( ‫) ِاْسَتْيَقَظ – َيْسَتْيِقُظ‬
istayqadha – yastayqidhu
2. Bekerja = ( ‫‘ = ) َع ِمَل – َيْع َم ُل‬amila –
ya’malu
3. Belajar = ( ‫ = ) َتَع َّلَم – َيَتَع َّلُم‬ta’allama –
yata’allamu
4. Berargumen = ( ‫= ) ِاْح َتَّج – َيْح َتُج‬
ihtajja – yahtajju
5. Berbicara = ( ‫= ) َتَك َّلَم – َيَتَك َّلُم‬
takallama – yatakallamu
6. Bercanda = ( ‫ = ) َم َز َح – َيْم َز ُح‬mazaha
– yamzahu

7. Bercerita = ( ‫ = ) َقَّص – َيُقُّص‬qashsha


– yaqushshu
8. Berdebat = ( ‫ = ) َج اَد َل – ُيَج اِد ُل‬jaadala
– yujaadilu
9. Berdiri = ( ‫ = ) َقاَم – َيُقْو ُم‬qaama –
yaqaamu
10. Berdiskusi = ( ‫= ) َتَناَظَر – َيَتَناَظُر‬
tanaazhara – yatanaazharu
11. Berdoa = ( ‫ = )َدَعا – َيْدُع و‬da’aa –
yad’uu
12. Berdusta = ( ‫= ) َك َذ َب – َيْك ِذ ُب‬
kadzaba – yakdzibu
13. Berenang = ( ‫= ) َسَبَح – َيْس َبُح‬sabaha
– yasbahu
14. Beribadah = ( ‫‘ = ) َع َبَد – َيْعُبُد‬abada
– ya’budu
15. Berinfak = ( ‫ = ) َأْنَفَق – ُيْنِفُق‬anfaqa –
yunfiqu
16. Berjalan = ( ‫ ) َس اَر – َيِس ْيُر‬saara –
yasiiru
17. Berjanji = ( ‫ = )َو َعَد – َيِع ُد‬wa’ada –
ya’idu
18. Berjihad = ( ‫= ) َج اَهَد – ُيَج اِهُد‬
jaahada – yujaahidu
19. Berjumpa = ( ‫= ) ِاْلَتَقى – َيْلَتِقي‬
iltaqaa – yaltaqii
20. Berkhutbah = ( ‫= ) َخ َطَب – َيْخ ُطُب‬
khathaba – yakhtubu
21. Berkorban = ( ‫= ) َض َّحى – ُيَض ِّح ي‬
dhahhaa – yudhahhii
22. Berkumpul = ( ِ‫= ) ْج َتَم َع – َيْج َتِم ُع‬
ijtama’a – yajtami’u
23. Berkurang = ( ‫= ) َنَقَص – َيْنُقُص‬
naqasha – yanqushu
24. Berlari = ( ‫ = ) َجَر ى – َيْج ِر ي‬jaraa –
yajrii
25. Bermain = ( ‫ = ) َلِع َب – َيْلَع ُب‬la’iba –
yal’abu
26. Bermaksiat = ( ‫= ) َع َص ا – َيْع ِص ي‬
‘ashaa – ya’shii
27. Bermukim = ( ‫ = ) َأَقاَم – ُيِقْيُم‬aqaama
– yuqiimu
28. Berpindah = ( ‫= ) ِاْنَتَقَل – َيْنَتِقُل‬
intaqala – yantaqilu
29. Berpisah = ( ‫= ) ِاْفَتَر َق – َيْفَتِر ُق‬
iftaraqa – yaftariqu
30. Bersandar = ( ‫= ) ِاْعَتَم َد – َيْعَتِم ُد‬
i’tamada – ya’tamidu
31. Bersatu = ( ‫ = )ِاَّتَح َد – َيَّتِح ُد‬ittahada –
yattahidu
32. Bersikat gigi = ( ‫= ) َتَس َّوَك – َيَتَسَّو ُك‬
tasawwaka – yatasawwaku
33. Bersujud = ( ‫ = ) َسَج َد – َيْسُج ُد‬sajada
– yasjudu
34. Bertambah = ( ‫= ) ِاْز َداَد – َيْز َد اُد‬
izdaada – yazdaadu
35. Bertanya = ( ‫ = ) َس َأَل – َيْس َأُل‬sa`ala –
yas`alu
36. Berteriak = ( ‫= ) َصَر َخ – َيْص ُر ُخ‬
sharakha – yashrukhu
37. Berubah = ( ‫= ) َتَغَّيَر – َيَتَغَّيُر‬
taghayyara – yataghayyaru
38. Berumroh = ( ‫= ) ِاْعَتَم َر – َيْعَتِم ُر‬
i’tamara – ya’tamiru
39. Berupaya = ( ‫ = ) َسَع ى – َيْس َع ى‬sa’aa
– yas’aa
40. Berusaha = ( ‫= ) َح اَو َل – ُيَح اِو ُل‬
haawala – yuhaawilu
41. Berwudhu = ( ‫= ) َتَو َّض َا – َيَتَو َّض ُأ‬
tawadhdha`a – yatawadhdha`u
42. Buang air besar = ( ‫) َتَغ َّو َط – َيَتَغ َّو ُط‬
= taghawwatha – yataghawwathu
43. Buang air kecil = ( ‫) َباَل – َيُبْو ُل‬
baala – yabuulu
44. Datang = ( ‫ = )َج اَء – َيِج ْي ُء‬jaa`a –
yajii`u
45. Diam = ( ‫ = ) َس َكَت – َيْس ُكُت‬sakata –
yaskut
46. Duduk = ( ‫ = ) َج َلَس – َيْج ِلُس‬jalasa –
yajlisu
47. Habis = ( ‫ = ) ِاْنَتَهى – َيْنَتِهي‬intahaa –
yantahii
48. Hadir = ( ‫ = )َحَضَر – َيْح ُضُر‬hadhara
– yahdhuru
49. Hilang = ( ‫ = )َض اَع – َيِض ْيُع‬dhaa’a –
yadhii’u
50. Ingat = ( ‫= ) َتَذَّك َر – َيَتَذَّك ُر‬
tadzakkara – yatadzakkaru
51. Ingin = ( ‫ = ) َأَر اَد – ُيِر ْيُد‬araada –
yuriidu
52. Jujur = ( ‫ ) َص َدَق – َيْص ُدُق‬shadaqa –
yashduqu
53. Kehilangan = ( ‫= ) ِاْفَتَقَد – َيْفَتِقُد‬
iftaqada – yaftaqidu
54. Keliling = ( ‫ = ) َداَر – َيُد ْو ُر‬daara –
yaduuru
55. Keluar = ( ‫ = )َخ َر َج – َيْخ ُرُج‬kharaja
– yakhruju
56. Lulus = ( ‫ = )َنَجَح – َيْنَج ُح‬najaha –
yanjahu
57. Lupa = ( ‫ = ) َنِس َي – َيْنَس ى‬nasiya –
yansaa
58. Makan = ( ‫ = ) َأَك َل – َيْأُك ُل‬akala –
ya`kulu
59. Mampu = ( ‫= )ِاْسَتَطاَع – َيْسَتِط ْيُع‬
istathaa’a – yastathii’u
60. Mandi ( ‫= ) ِاْسَتَح َّم – َيْسَتِح ُّم‬
istahamma – yastahimmu
61. Masuk = ( ‫ = ) َد َخ َل – َيْدُخ ُل‬dakhala
– yadkhulu
62. Melarang = ( ‫ = )َنَهى – َيْنَهى‬nahaa –
yanhaa
63. Meletakkan = ( ‫= ) َو َضَع – َيَض ُع‬
wadha’a – yadha’u
64. Melihat = ( ‫ = ) َر َأى – َيَر ى‬raa`a –
yaraa
65. Melukai = ( ‫ = ) َجَر َح – َيْج َر ُح‬jaraha
– yajrahu
66. Memahami = ( ‫= ) َفِهَم – َيْفَهُم‬
fahima – yafhamu
67. Memasak = ( ‫= ) َطَبَخ – َيْطَبُخ‬
thabakha – yathbakhu
68. Memasukkan = ( ‫= ) َأْدَخ َل – ُيْد ِخ ُل‬
adkhala – yudkhilu
69. Membaca = ( ‫ = ) َقَر َأ – َيْقَر ُأ‬qara`a –
yaqra`u
70. Membagi = ( ‫ = ) َقَس َم – َيْقِس ُم‬qasama
– yaqsimu
71. Membangun = ( ‫= ) َبَنى – َيْبِني‬
banaa – yabnii
72. Membangunkan = ( ‫= ) َأْيَقَظ – ُيْو ِقُظ‬
ayqazha – yuuqizhu
73. Membantu = ( ‫= ) َس اَعَد – ُيَس اِع ُد‬
saa’ada – yusaa’idu
74. Membawa = ( ‫= ) َح َم َل – َيْح ِم ُل‬
hamala – yahmilu
75. Membayar = ( ‫ = ) َد َفَع – َيْدَفُع‬dafa’a
– yadfa’u
76. Membebaskan = ( ‫= ) َأْطَلَق – ُيْطِلُق‬
athlaqa – yuthliqu
77. Membeli = ( ‫= ) ِاْش َتَر ى – َيْش َتِر ي‬
isytaraa – yasytarii
78. Membenci = ( ‫ = ) َك ِر َه – َيْك َرُه‬kariha
– yakrahu
79. Memberikan = ( ‫= ) َأْع َطى – ُيْع ِط ي‬
a’thaa – yu’thii
80. Membersihkan = ( ‫= ) َنَّظَف – ُيَنِّظُف‬
nazhzhafa- yunazhzhifu
81. Membuang = ( ‫= ) َر َم ي – َيْر ِم ي‬
ramaa – yarmii
82. Membuat = ( ‫= ) َص َنَع – َيْص َنُع‬
shana’a – yashna’u
83. Membuka = ( ‫ = ) َفَتَح – َيْفَتُح‬fataha
– yaftahu
84. Membutuhkan = ( ‫ِاْح َتاَج – َيْح َتاُج إلى‬
) = ihtaaja – yahtaaju ilaa
85. Memerangi = ( ‫= ) َح اَر َب – ُيَح اِر ُب‬
haaraba – yuhaaribu
86. Memeriksa = ( ‫= ) َفَحَص – َيْفَح ُص‬
fahasha – yafhashu
87. Memerintah = ( ‫= ) َأَم َر – َيْأُم ُر‬
amara – ya`muru
88. Memilih = ( ‫= ) ِاْخ َتاَر – َيْخ َتاُر‬
ikhtaara – yakhtaaru
89. Meminang = ( ‫= ) َخ َطَب – َيْخ ِط ُب‬
khathaba – yakhthibu
90. Meminta = ( ‫= ) َطَلَب – َيْطُلُب‬
thalaba – yathlubu
91. Memohon = ( ‫= ) َس َأَل – َيْس َأُل‬
sa`aala – yas`alu
92. Memotong = ( ‫= ) َقَطَع – َيْقَطُع‬
qatha’a – yaqtha’u
93. Memukul = ( ‫= ) َضَر َب – َيْض ِر ُب‬
dharaba – yadhribu
94. Memulai = ( ‫ = ) َبَد َأ – َيْبَد ُأ‬bada`a –
yabda`u
95. Menambah = ( ‫ = ) َز اَد – َيِزْيُد‬zaada
– yaziidu
96. Menangis = ( ‫ = ) َبَك ى – َيْبِكي‬bakaa
– yabkii
97. Menanti = ( ‫= ) ِاْنَتَظَر – َيْنَتِظ ُر‬
intazhara – yantazihu
98. Menasehati = ( ‫= ) َنَصَح – َيْنَص ُح‬
nashaaha – yanshahu
99. Mencapai = ( ‫ = ) َبَلَغ – َيْبُلُغ‬balagha
– yablughu
100. Mencari = ( ‫= ) َبَح َث – َيْبَح ُث‬
bahatsa – yabhatsu
101. Mencicipi = ( ‫= ) َذ اَق – َيُذ ْو ُق‬
dzaaqa – yadzuuqu
102. Mencintai = ( ‫= ) َأَح َّب – ُيِح ُّب‬
ahabba – yuhibbu
103. Menciptakan = ( ‫= ) َخ َلَق – َيْخ ُلُق‬
khalaqa – yakhluqu
104. Mencium = ( ‫= ) َقَّبَل – ُيَقِّبُل‬
qabbalaa – yuqabbilu
105. Mencoba = ( ‫= ) َج َّر َب – ُيَج ِّرُب‬
jarraba – yujarribu
106. Mencuci = ( ‫= ) َغ َسَل – َيْغ ِس ُل‬
ghasala – yaghsilu
107. Mencukur = ( ‫= ) َح َلَق – َيْح ِلُق‬
halaqa – yahliqu
108. Mendekati = ( ‫= ) ِاْقَتَرَب – َيْقَتِر ُب‬
iqtaraba – yaqtaribu
109. Mendengar = ( ‫= ) َسِمَع – َيْس َم ُع‬
sami’a – yasma’u
110. Mendidik = ( ‫= ) َر َّبي – ُيَر ِّبي‬
rabbaa – yurabbii
111. Menemukan = ( ‫= ) َو َج َد – َيِج ُد‬
wajada – yajidu
112. Mengajar = ( ‫= ) َدَّر َس – ُيَدِّر ُس‬
darrasa – yudarrisu
113. Mengambil = ( ‫= ) َأَخ َذ – َيْأُخ ُذ‬
akhadza – ya`khudzu
114. Mengangkat = ( ‫= ) َر َفَع – َيْر َفُع‬
rafa’a – yarfa’u
115. Mengejek = ( ‫= ) ِاْسَتْهَز َأ – َيْسَتْهِز ُئ‬
istahza`a – yastahzi`u
116. Mengeluarkan = ( ‫) َأْخ َر َج – ُيْخ ِر ُج‬
= akhraja – yukhriju
117. Mengerjakan = ( ‫= ) َفَعَل – َيْفَع ُل‬
fa’ala – yaf’al
118. Mengetahui = ( ‫= ) َع َر َف – َيْع ِر ُف‬
‘arafa – ya’rifu
119. Menggambar = ( ‫= ) َرَس َم – َيْر ُس ُم‬
rasama – yarsumu
120. Menggoreng ( ‫ = ) َقاَل – َيْقِلي‬qalaa
– yaqlii
121. Menghadap = ( ‫= ) َقاَبَل – ُيَقاِبُل‬
qaabala – yuqaabilu
122. Menghibur = ( ‫= ) َس َّلى – ُيَس ِّلي‬
sallaa – yusallii
123. Menghitung = ( ‫= ) َحَسَب – َيْح ُسُب‬
hasaba – yahsubu
124. Mengikuti = ( ‫= ) ِاَّتَبَع – َيَّتِبُع‬
ittaba’a – yattabi’u
125. Mengingkari = ( ‫= ) َأْنَك َر – ُيْنِكُر‬
ankara – yunkiru

6. UNGKAPAN DAN ISTILAH


POPULER
1. Akh = ‫( أخ‬Saudara pria 1 orang).
2. Akhi = ‫( أخي‬Saudaraku pria 1
orang).
3. Ukht = ‫( أخت‬Saudari perempuan1
orang).
4. Ukhti = ‫( أختي‬Saudariku perempuan
1 orang).
5. Ikhwan/Ikhwah = ‫( اخوان‬Saudara
pria banyak).
6. Akhowat = ‫( أخوات‬Bukan akhwat,
saudari perempuan
banyak).
7. Ana = ‫( أنا‬Saya, dalam bahasa
Betawi disebut ane).
8. Anta = ‫( أنت‬Anda, untuk laki-laki.
Dalam bahasa Betawi sering disebut
ente).
9. Anti = ‫( أنت‬Anda, untuk
perempuan).
10. Antum = ‫( أنتم‬Kalian, untuk laki-
laki banyak. Tapi kata ini sering
digunakan untuk Anda (1 laki-laki),
dalam rangka penghormatan).
Misalnya saat berbicara kepada yang
lebih tua atau dihormati, digunakan
kata Antum meskipun orangnya satu.
11. Jazaakallah Khairan = ‫جزاك هللا خيرا‬
(Semoga Allah membalasmu dengan
kebaikan, untuk saudara laki-laki 1
orang).
12. Jazakumullah Khairan = ‫جزاكم هللا‬
‫( خيرا‬semoga Allah membalasmu
dengan kebaikan, untuk laki-laki
banyak, bisa juga digunakan untuk
campur laki-laki dan perempuan
banyak).
13. Jazaakillahu Khairan = ‫جزاك هللا‬
‫( خيرا‬Untuk perempuan 1 orang).
14. Wa iyyaka = ‫( واياك‬Semoga
engkau juga dibalas dengan kebaikan,
jawaban bagi yang mengucapkan
jazaakallah, untuk laki-laki).
15. Wa iyyaki = ‫( واياك‬Sama dengan
No 14, tapi untuk perempuan)
16. Syukran = ‫( شكرا‬Terima kasih,
bisa untuk laki-laki atau perempuan)
17. 'Afwan = ‫( عفوا‬Sama-sama,
jawaban untuk orang yang
mengucapkan syukran). Namun,
'afwan secara asal artinya maaf.
Karenanya biasa digunakan di awal
pembicaraan. Misalnya, afwan, ana
telat (maaf, saya terlambat). Padahal,
kalimat ini jarang digunakan oleh
orang Arab
18. Ittaqilaah Haitsumma Kunta = ‫اتق‬
‫( هللا حيث ما كنت‬Bertakwalah kamu
kepada Allah dimanapun kamu
berada).

19. Yassarallah/Sahhalallah Lanal


Khaira Haitsumma Kunna = ‫يسر‬
‫سهل هللا لنا خيرا حيثما كنا‬/‫( هللا‬Semoga
Allah mudahkan kita dalam kebaikan
di manapun berada).
20. Allahummaghfir lana wal
Muslimin = ‫( اللهم اغفر لنا والمسلمين‬Ya
Allah ampunilah kami dan kaum
muslimin).
21. Syafakallah = ‫شفاه‬/‫شفاها هللا‬/‫شفاك هللا‬
‫( هللا‬Semoga Allah menyembuhkanmu:
laki-laki, Syafakillah untuk
perempuan). Syafahallahi (semoga
Allah menyembuhkan dia (pr).
Sedangkan Syafahullah (laki).
22. Fii amaanillah = ‫في أمان هللا‬
(Semoga dalam lindungan Allah).
23. Ilalliqa' = ‫( الى اللقاء‬Sampai ketemu
lagi, diucapkan oleh orang yang akan
pamit).
24. Ma'as Salaamah = ‫مع السالمة‬
(Semoga dalam keselamatan, ini
jawaban kepada orang yang pamit).
25. Baarakallah = ‫بارك هللا‬/‫بارك هللا‬
‫هللا يبارك فيك‬/‫( فيكم‬Semoga Allah
memberkahi, bisa untuk laki-laki atau
perempuan) Barakallah fikum/Allahu
yubarikfik, semoga Allah
memberikan kalian berkah.
26. Baarakallahu laka = ‫بارك هللا لك‬
(sama dengan No 25, khusus untuk
laki-laki).
27. Baarakallahu laki = ‫بارك هللا لك‬
(sama dengan No 26, khusus
perempuan).
28. Ahsanta = ‫( أحسنت‬Engkau bagus,
untuk laki-laki 1 orang. Biasanya
digunakan buat memberikan pujian
ketika seseorang melakukan
keberhasilan).
29. Ahsanti = ‫( أحسنت‬Sama dengan no
28 untuk perempuan 1 orang).
30. Na'am = ‫( نعم‬Ya, buat laki-laki
atau perempuan).
31. Laa = ‫( ال‬Tidak, buat laki-laki atau
perempuan).
32. Shahih = ‫( صحيح‬Benar).
33. Yakfi = ‫( يكفي‬Cukup. Dalam
bahasa Inggris sama dengan kata
enough).
34. Tafaddhal = ‫( تفضل‬Silakan, untuk
laki-laki 1 orang, tapi bisa juga untuk
umum).
35. Tafadhdhalii = ‫( تفضلي‬Silakan,
untuk perempuan 1 orang).
36. Mumtaaz = ‫( ممتاز‬Keren, bagus
banget, untuk pujian).
37. Laa Adri = ‫( ال أدري‬Tidak tah
BAB III PENUTUP

A.
Kesimpul
an

Jenis kata terbagi menjadi tiga yaitu isim,fi'il dan


huruf.Dimana
huruf adalah kata yang tidak dapat berdiri sendiri.Isim adalah
kata benda
yang tidak disertai dengan kata waktu sedangkan fi'il adalah
suatu kata
dalam ilmu nahwu yang terikat dengan waktu. Pembagian isim
dapat dilihat dari jenis kelamin yaitu isim mudzakkar dan isim
muannats,adapun pembagian isim dari segi bilangan yaitu isim
mufrad,isim mutsanna,dan isim jamak.Pembagian isim juga
dapat dilihat dari umum (Nakiroh) dan khusus (Ma'Rifah).

B. Saran
Alhamdulillah tugas yang diamanahkan dosen kepada
saya telah selesai. Saya mohon kritik dan sarannya yang
membangun, apabila dalam makalah yang telah saya buat
masih banyak kekurangan. Saya sadar saya bukanlah manusia
yang sempurna dan saya ingin menjadi orang yang lebih baik
dari hari yang kemarin. sebaik-baiknya manusia adalah orang
yang bermanfaat bagi orang lain

12
DAFTAR PUSTAKA

Belajar Cepat Tata Bahasa Arab Program 30 jam,


Akhmad Munawari, Nurma Media Idea,
Yogyakarta,2006.

Metode Hikari: Arab gundul siapa takut?, Agus


Purwanto, laFTiFA, Surabaya, 2007.

Tata Bahasa Arab Sistematis, Imaduddin Sukamto


Dan Akhmad
Munawari,Nurma Media Idea,
Yogyakarta,2007.

Ilmu Nahwu Dasar, Erryk Kusbandhono, thulis media,


malang, 2008.

Nahwu Kilat Perpaduan Antara Teori & Praktek, Syamsul


Ma’arif, Nuansa
Aulia,
Bandung.
2008

www.Arabindo.co.nr
13
14

Anda mungkin juga menyukai