Disusun Oleh:
0433131420118119
2019
DAFTAR ISI
BAB I
A. Latar Belakang... ////// 1
B. Rumusan Masalah... .. 1
C. Tujuan Pembahasan... .. .1
BAB II
........................5
BAB III
Kesimpulan...........................................................................................................16
KATA PENGANTAR
Yang pertama dan yang paling utama mari memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT,
karena berkat rahmat dan karunianya penulis dapat menyusun makalah ini sesuai dengan rencana
Tidak lupa shalawat serta salam tercurah limpahkan terhadap pemimpin kita Nabi Besar
Muhammad SAW, kepada para keluarganya, para sahabatnya dan kepada para umatnya.
Dalam penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas bahasa arab yang berjudul
pembagian jenis kata dalam bahasa arab.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa mayor didunia yang memiliki penutur yang
sangat besar. Sejak bahasa Arab yang tertuang dalam al-Quran didengungkan hingga
kini, semua pengamat baik Barat maupun orang muslim Arab menganggapnya sebagai
bahasa yang memiliki standar ketinggian dan keelokan linguistik yang tertinggi yang
tiada taranya (the supreme standard of linguistic excellence and beauty).
Sebagai bahasa al-Quran, bahasa Arab memiliki signifikansi yang sangat besar bagi
kaum muslimin, baik yang berkebangsaan Arab maupun maupun non Arab. Hal ini
menjadi wajar karena al-Quran merupakan kitab suci dan tuntunan bagi kaum muslimin.
Disamping itu, juga menjadi bahasa hadith dan kitab-kitab yang membahas ilmu-ilmu
agama islam. Itulah sebabnya, dapat dikatakan bahwa bahasa Arab merupakan bahasa
orang Arab dan sekaligus juga merupakan bahasa orang Islam, meskipun pada realitasnya
tidak sedikit penutur bahasa ini yang bukan pemeluk agama Islam.
B. Rumusan Masalah
Cara pembelajaran bahasa arab bagi para pemula yang ingin mempelajari bahasa arab
dengan mudah. Dengan tidak harus pergi ke tempat kursus jika memungkinkan.
C. Tujuan Pembahasan
PEMBAHASAN
1. Al fi'il
2. Al ism
3. Al harfu
1. FIIL
Secara sederhana kita bisa mengatakan bahwa fi'il adalah kata kerja, meskipun pada
pelajaran yang lebih lanjut nantinya kita akan mengenali tidak semua fi'il kata kerja.
Tetapi seluruh kata kerja sudah pasti fi'il. Contohnya adalah kata صلُ َح
َ (sholuha),
maknanya adalah telah baik dan dari sisi makna sehingga kita bisa mengetahui bahwa
telah baik ini bukanlah kata kerja tetapi lebih kepada kata sifat, contohnya dalam
sebuah hadits ketika Rasulullah menjelaskan bahwa di dalam tubuh ini ada segumpal
darah/segumpal daging yang idza sholuhat sholuhal jasadu kulluh (apabila ia baik
maka baiklah seluruh kasad/tubuh). Kalau kita perhatikan kata sholuha, jelas tidak
mengandung makna kata kerja karna memang kalau kita lihat literatur ilmu nahwu,
definisi fi'il adalah kalimatun dallat 'ala ma'na fii nafsiha waqtaronat bi zaman (fi'il
adalah kata yang mengandung sebuah makna yang berkaitan dengan waktu kejadian).
Jadi fi'il adalah suatu kata yang mengandung sebuah makna yang berkaitan dengan
waktu kejadian, jadi ada keterangan waktunya. Oleh karna itu tidak semua fi'il adalah
kata kerja tetapi semua kata kerja adalah fi'il karna kata kerja pasti mengandung
keterangan waktu. Baik, kita tidak akan berlama-lama membahas tentang ini karna ada
tempatnya untuk membahasnya.
Kita lanjutkan bahwa fi'il (kata kerja) dalam bahasa arab terbagi lagi menjadi 3; fi'il
madhi, fi'il mudhori, fi'il amr.
a. Fi'il madhi
Adalah kata kerja untuk masa lampau, artinya untuk perbuatan yang telah dilakukan
masa lalu atau kalau kita pernah belajar bahasa inggris, fi'il madhi adalah past
tense, contohnya ' َعلِ َمalima artinya telah mengetahui.
b. Fi'il mudhori'
Adalah kata kerja untuk perbuatan yang sedang terjadi atau akan terjadi, contohnya
يَ ْعلَ ُمya'lamu artinya sedang mengetahui atau akan mengetahui.
c. Fi'il 'amr
Lihatlah, tulislah, pukullah pelajarilah, ini semua disebut dengan fi'il 'amr (kata
kerja perintah)
Contoh fi'il madhi, fi'il mudhori' dan fi'il 'amr dalam AlQur'an untuk kata َعلِ َمbisa kita
lihat:
”Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah
'alima ini disebut dengan fi'il madhi karna fi'il madhi maknanya adalah telah, telah
mengetahui.
# fi'il mudhori' ya'lamu يَ ْعلَ ُمbisa kita jumpai dalam QS AlBaqoroh 216
Kata ya'lamu adalah fi'il mudhori', Allahu ya'lamu Allah mengetahui, arrinya Allah itu
sekarang tahu dan akan tahu seterusnya, karna makna fi'il mudhori' adalah berlangsung
# Fi'il 'amr ْ ِإ ْعلَ ْمbisa kita temui dalam surat yang sama yaitu AlBaqoroh 260
i'lam adalah fi'il amr yang maknanya sangat jelas yaitu ketahuilah (kata kerja perintah)
Alhamdulilah kita telah belajar pembagian fi'il; fi'il madhi, fi'il mudhori' dan fi'il 'amr.
2. ISIM
Isim adalah kata benda atau suatu kata yang tidak memiliki waktu.. Contoh : ُم َح َّم ٌد
Contoh : ( ِمنَ ال َّس َمآ ِءdari langit) ال َّس َمآ ِءadalah merupakan isim dan karenanya ia biasa
Contoh : ِ( نَصْ ُرهللpertolongan Allah). Merupakan dua buah buah isim yang digabung
Catatan :
Tanwin dan Alif Lam merupakan tanda isim, tetapi keduanya tidak dapat berada pada satu isim
secara bersamaan.
Contoh : نُوْ ٌرketika dimasuki alif lam akan menjadi ( اَلنّوْ ُرtanwin-nya hilang).
Berdasarkan jenisnya kata benda dapat dibedakan menjadi kata benda jenis laki-laki
(mudzakkar) dan kata benda jenis perempuan (mu’annas). Pembagian kata benda berdasarka
jenis dalam bahasa arab adalah sangat penting karena hal ini akan menyangkut pada pemakaian
dhomir (kata ganti) dan juga pemakaian fi’il (kata kerja). Seperti contoh :
ٌ ه َُو طَبِيْبDia adalah dokter (laki-laki) ٌ ِه َي طَبِ ْيبَةDia adalah dokter (perempuan)
Pada contoh diatas : ٌ طَبِيْبadalah isim mudzakar (kata benda jenis laki-laki) sehingga kata ganti
yang digunakan juga harus berjenis laki-laki yaitu ( هُ َوHe). Pada contoh ke-2 ٌ طَبِ ْيبَةadalah isim
muannast (kata benda jenis perempuan) sehingga kata ganti yang digunakan juga harus berjenis
perempuan yaitu ( ِه َيShe).
ُم َح َّم ٌدadalah isim mudazakar sehingga fi’il (kata kerja) yang digunakan juga harus mudzakar.
Begitu juga dengan ِه ْن ٌدadalah isim muannast sehingga menggunakan fi’il muannast.
MACAM – MACAM ISIM
1) ISIM MUDZAKAR
Adalah kata benda yang menunjukkan arti laki-laki baik manusia, hewan ataupun benda
mati yang dikategorikan sebagai mudzakar.
اَ ْل ِمصْ با ُحLentera (adalah contoh benda mati yang dikategorikan sebagai mudzakar.
2) ISIM MUANNATS
Adalah kata benda yang menunjukkan arti perempuan baik manusia, hewan ataupun benda
mati yang dikategorikan sebagai muannast.
ُ ال َّش ْمسMatahari (adalah contoh benda mati yang dikategorikan sebagai muannast)
Ada beberapa cara membedakan isim mudzakar dengan isim muannast yaitu
Walaupun ُر ُس ٌلadalah isim yang jelas mudzakar, tetapi karena ia berbentuk jamak taksir maka
dapat dimasukkan dalam kategori muannast.
Sebelum kita membahas pembagian isim berdasarkan bilangannya kita perlu mengenal terlebih
dahulu beberapa istilah yang akan digunakan yaitu :
Ganda ت َْثنِيَّه
1) ISIM MUFROD
Adalah isim yang menunjukkan arti tunggal baik pada mudzakar maupun muannast.
2) ISIM TASTNIYAH
Adalah isim yang menunjukkan arti dua baik pada mudzakar maupun muannast.
Contoh : اُسْتا َ َذي ِْن,( ُأ ْستَا َذا ِنdua orang guru laki-laki) ُأ ْستَا َذتَيْن,( ِ ُأ ْستَا َذتا َ ِنdua orang guru perempuan)
3) ISIM JAMAK
Adalah isim yang menunjukkan arti jamak baik pada mudzakar maupun muannast.
Isim jamak berdasarkan keteraturan bentuknya terbagi menjadi 2 yaitu :
Adalah isim jamak yang berubah dari bentuk mufrodnya dengan perubahan yang tidak
beraturan sehingga perlu dihafal.
Adalah isim jamak yang berubah dari bentuk mufrodnya dengan perubahan yang teratur.
Sehingga ada 2 macam isim jamak salim :
Ciri-cirinya adalah adanya tambahan و+ نdan ي+ نpada bentuk mufrodnya
1. ISIM NAKIROH
Adalah isim yang menunjukkan makna umum atau belum jelas kekhususannya. Dengan kata
lain bahwa isim tersebut belum pasti/tertentu atau dapat menimbulkan pertanyaan “…yang
mana?”
Contoh : ( َر ُج ٌلOrang laki-laki), ( َولَ ٌدSeorang anak laki-laki), ( اُسْتا َ ٌذPak Guru), ٌ( ِكتاَبBuku)
Ciri dari isim nakiroh adalah keberadaan tanwin dan ketiadaan alif lam sebagaimana contoh
diatas.
Adakah isim nakiroh yang tidak bertanwin dan tidak ber-alif lam? Jawabnya ada. Yaitu Isim
Mustanna dan Jamak Mudzakar Salim. (Bisa dilihat pada bab pembagian isim berdasarkan
bilangannya)
2. ISIM MA’RIFAT
Adalah isim yang menunjukkan makna khusus atau sudah jelas kekhususannya. Dengan kata
lain isim tersebut telah diketahui secara pasti/tertentu atau tidak lagi menimbulkan pertanyaan
“… yang mana?”.
Contoh : ( ال َّر ُج ُلOrang laki-laki itu), ( اَ ْل َولَ ُدAnak laki-laki itu ), ( ُم َح َّم ٌدNama orang)
Untuk lebih jelasnya dalam memahami perbedaan antara isim nakiroh dan isim ma’rifat,
Isim nakiroh apabila ditambah alif lam akan berubah menjadi isim ma’rifat.
Dhamir atau "kata ganti" ialah Isim yang berfungsi untuk menggantikan atau mewakili
penyebutan sesuatu/seseorang maupun sekelompok benda/orang.
Macam-macam isim dhomir yang lain dapat dilihat pada table berikut:
Contoh:
Pada contoh di atas, kata َأحْ َم ُدdiganti dengan ( هُ› َوdia), sedangkan ( اَألوْ الَدanak-anak)
diganti dengan ( هُ ْمmereka).
c. Dhamir Rafa' dapat berdiri sendiri sebagai satu kata sehingga biasa disebut dhomir
muttashil, sedangkan Dhamir Nashab tidak dapat berdiri sendiri atau harus terikat
dengan kata lain dalam kalimat sehingga disebut dhomir munfashil.
Kata ( هُ َوdia) adalah Dhamir Rafa', sedangkan Kata ( هُ ْمmereka) adalah Dhamir Nashab.
Adalah isim yang berfungsi untuk menerangkan, sebagai perantara kata yang disebutkan
sesudahnya. Dalam bahasa Indonsia biasa diartikan dengan “yang”
Adalah isim yang berfungsi untuk menunjukkan sesuatu. Dalam bahasa Indonesia biasa
diartikan dengan “ini” dan “itu”.
Contoh :
Adalah isim yang menjadi ma’rifat Karena kemasukan huruf panggilan (nida’)
Adalah isim yang menunjukan arti nama baik nama manusia ataupun selain manusia.
Isim nakiroh akan menjadi ma’rifat apabila bersambung dengan isim ma’rifat.
Kata قَلَ ٌمadalah isim nakiroh, tetapi menjadi ma’rifat karena dirangkai dengan dengan isim
ma’rifat yaitu ُم َح َّم ٍد
1) Isim Mu’rob
Adalah isim yang bisa berubah harokat akhirnya karena kemasukan ‘amil.
‘Amil adalah sesuatu yang bisa menyebabkan akhir suatu kalimah (kata) dibaca berbeda-
beda.
Contoh :
Perhatikan kata ُم َح َّم ُدpada ke-3 kalimat diatas. Pada kalimat pertama berharokat dhommah,
pada kalimat ke-2 berharokat fathah, sedangkan pada kalimat ke-3 berharokat kasroh.
Terjadinya perbedaan harokat akhir tersebut disebabkan oleh berbedanya ‘amil yang masuk
ُ َرَأي, جاَ َء, dan ت
pada kata tersebut yaitu ْت ُ ْ َم َرر. Apabila suatu isim mengalami perubahan pada
bagian akhirnya ketika dimasuki oleh ‘amil yang berbeda, maka isim tersebut masuk dalam
kategori isim mu’rob.
2) Isim Mabni
Adalah isim yang tidak mengalami perubahan pada bagian akhirnya walaupun kemasukan
‘amil.
Huruf yang dimaksud di sini bukan seluruh huruf hijaiyyah (dari alif, ba, ta dst) tetapi huruf yang
dimaksud dalam.ilmu nahwu shorof adalah huruf hijaiyyah yang memiliki arti, naik tersusun dari
1 huruf saja atau 2 huruf atau 3 huruf. Jadi huruf hijaiyyah adalah yang memiliki artinkhisus,
baik yang 1 huruf maupun 2 huruf. Contoh huruf hijaiyyah yang 1 huruf namun memiliki arti
adalah contohnya َأartinya apakah, ب ِ artinya dengan, َ تbisa digunakan untuk huruf sumpah jadi
selain kita bersumpah dengan ِ وهَّللا,
َ kita bisa juga bersumpah dengan ِ تَاهَّلل, fa artinya maka, س
َ
artinya akan, ك
َ artinya seperti, ِلuntuk, َوartinya dan. Ini contoh huruf hijaiyyah yang memiliki
arti. Selanjutnya akan kita lihat contoh 2 huruf hijaiyyah yang memiliki arti:
ilaa ِإلَىartinya ke
Inilah pembagian kata dalam bahasa arab, terbagi menjadi 3 (fi'il, isim dan huruf). Fi'il sendiri
terbagi menjadi 3 yakni fi'il madhi, fi'il mudhori' dan fi'il 'amr. Yang madhi adalah kata kerja
untuk perbuatan yang telah lalu (past tense), fi'il mudhori' adalah kata kerja untuk perbuatan
yang sedang berlangsung atau akan berlangsung di masa yang akan datang (present continuous
tense&future tense) kemudian fi'il 'amr adalah kata kerja perintah.
Jenis yang ke 2 adalah isim, berbeda dengan fi'il yang hanya terbagi menjadi 3, isim banyak
sekali jenisnya, namun untuk pemula yang harus diketahui, yang wajib dipahami pembagian isim
berdasarkan jumlah, ada isim mufrod (kata tunggal), ada isim tatsniyah (kata ganda)&ada isim
jama' (majemuk). Kemudian isim berdasarkan jenis ada isim mudzakkar (laki-laki), ada isim
muannats (perempuan) dan 1 jenis isim lagi yang wajib dipelajari adalah isim dhomir (kata ganti)
dalam bahasa arab yang jumlahnya ada 14 kata ganti.
Dan terakhir huruf, huruf yang dimaksud dalam ilmu nahwu adalah huruf hijaiyyah (baik 1, 2
atau 3) yang memiliki makna khusus contohnya َأartinya apakah, بِ artinya dengan, ِلartinya
untuk, ع َْنartinya dari, ِإلَىartinya ke, عَلartinya di atas.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kalimat dalam Bahasa arab adalah ucapan yang tersusun sehingga pendengar atau lawan bicara
dapat memahami maksudnya. Sesuai dengan objek pembicaraannya, maka ucapan tersebut harus
dalam bahasa Arab.
Kata yang menunjukkan kejadian suatu peristiwa pada waktu tertentu, dan 3) Harf adalah kata
yang tidak bisa dipahami maknanya kecuali jika disandingkan dengan kata lain.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.programbisa.com/2014/04/mengenal-3-jenis-kata-dalam-bahasa-arab.html di akses
pada tanggal 13 oktober 2014 19.00