Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PEMBELAJARAN BAHASA ARAB PEMULA

Disusun Oleh:

Sahid Hidayatulloh Ihzia

0433131420118119

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KHARISMA KARAWANG

Jl Raya By Pass KM 01 KARAWANG

2019
DAFTAR ISI

BAB I

A. Latar Belakang...…………………………………………//////…………1

B. Rumusan Masalah...…………………………………………..…………1

C. Tujuan Pembahasan...……..…………………………………………….1

BAB II

A. PEMBAGIAN JENIS KATA BAHASA ARAB……………………………….....………………

…........................5

BAB III

Kesimpulan...........................................................................................................16
KATA PENGANTAR

Yang pertama dan yang paling utama mari memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT,
karena berkat rahmat dan karunianya penulis dapat menyusun makalah ini sesuai dengan rencana

Tidak lupa shalawat serta salam tercurah limpahkan terhadap pemimpin kita Nabi Besar
Muhammad SAW, kepada para keluarganya, para sahabatnya dan kepada para umatnya.

Dalam penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas bahasa arab yang berjudul
pembagian jenis kata dalam bahasa arab.

Karawang, Oktober 2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa mayor didunia yang memiliki penutur yang
sangat besar. Sejak bahasa Arab yang tertuang dalam al-Qur’an didengungkan hingga
kini, semua pengamat baik Barat maupun orang muslim Arab menganggapnya sebagai
bahasa yang memiliki standar ketinggian dan keelokan linguistik yang tertinggi yang
tiada taranya (the supreme standard of linguistic excellence and beauty).

Sebagai bahasa al-Qur’an, bahasa Arab memiliki signifikansi yang sangat besar bagi
kaum muslimin, baik yang berkebangsaan Arab maupun maupun non Arab. Hal ini
menjadi wajar karena al-Qur’an merupakan kitab suci dan tuntunan bagi kaum muslimin.
Disamping itu, juga menjadi bahasa hadith dan kitab-kitab yang membahas ilmu-ilmu
agama islam. Itulah sebabnya, dapat dikatakan bahwa bahasa Arab merupakan bahasa
orang Arab dan sekaligus juga merupakan bahasa orang Islam, meskipun pada realitasnya
tidak sedikit penutur bahasa ini yang bukan pemeluk agama Islam.

Keunggulan bahasa Arab adalah terletak pada kekayaannya, pengertian-pengertian


abstraknya, semantic precision (ketepatan makna), dan derivation (pembentukan kata
turunan). Maka, bukanlah suatu kebetulan jika al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab,
tetapi justru karena kakayaan makna dan kesaksamaannya. Lalu, hal apa saja yang harus
dipahami dalam usaha mempelajari bahasa Arab?. Makalah ini mencoba untuk
mengelaborasi salah satu dasar dalam penguasaan bahasa Arab yaitu kalimat dan
pembagiannya.

B. Rumusan Masalah

Cara pembelajaran bahasa arab bagi para pemula yang ingin mempelajari bahasa arab
dengan mudah. Dengan tidak harus pergi ke tempat kursus jika memungkinkan.

C. Tujuan Pembahasan

Untuk mengetahui jenis kata bahasa Arab


BAB II

PEMBAHASAN

A. PEMBAGIAN JENIS KATA BAHASA ARAB

Kata akan terbagi menjadi 3 jenis;

1. Al fi'il

2. Al ism

3. Al harfu

Sekarang kita akan membahas satu persatu 3 jenis kata ini

1. FI’IL

Secara sederhana kita bisa mengatakan bahwa fi'il adalah kata kerja, meskipun pada
pelajaran yang lebih lanjut nantinya kita akan mengenali tidak semua fi'il kata kerja.
Tetapi seluruh kata kerja sudah pasti fi'il. Contohnya adalah kata ‫صلُ َح‬
َ (sholuha),
maknanya adalah telah baik dan dari sisi makna sehingga kita bisa mengetahui bahwa
telah baik ini bukanlah kata kerja tetapi lebih kepada kata sifat, contohnya dalam
sebuah hadits ketika Rasulullah menjelaskan bahwa di dalam tubuh ini ada segumpal
darah/segumpal daging yang idza sholuhat sholuhal jasadu kulluh (apabila ia baik
maka baiklah seluruh kasad/tubuh). Kalau kita perhatikan kata sholuha, jelas tidak
mengandung makna kata kerja karna memang kalau kita lihat literatur ilmu nahwu,
definisi fi'il adalah kalimatun dallat 'ala ma'na fii nafsiha waqtaronat bi zaman (fi'il
adalah kata yang mengandung sebuah makna yang berkaitan dengan waktu kejadian).
Jadi fi'il adalah suatu kata yang mengandung sebuah makna yang berkaitan dengan
waktu kejadian, jadi ada keterangan waktunya. Oleh karna itu tidak semua fi'il adalah
kata kerja tetapi semua kata kerja adalah fi'il karna kata kerja pasti mengandung
keterangan waktu. Baik, kita tidak akan berlama-lama membahas tentang ini karna ada
tempatnya untuk membahasnya.
Kita lanjutkan bahwa fi'il (kata kerja) dalam bahasa arab terbagi lagi menjadi 3; fi'il
madhi, fi'il mudhori, fi'il amr.

a. Fi'il madhi

Adalah kata kerja untuk masa lampau, artinya untuk perbuatan yang telah dilakukan
masa lalu atau kalau kita pernah belajar bahasa inggris, fi'il madhi adalah past
tense, contohnya ‫' َعلِ َم‬alima artinya telah mengetahui.

b. Fi'il mudhori'

Adalah kata kerja untuk perbuatan yang sedang terjadi atau akan terjadi, contohnya
‫ يَ ْعلَ ُم‬ya'lamu artinya sedang mengetahui atau akan mengetahui.

c. Fi'il 'amr

Adalah kata kerja perintah, contohnya ‫( ِإ ْعلَ ْم‬i'lam) artinya ketahuilah.

Lihatlah, tulislah, pukullah pelajarilah, ini semua disebut dengan fi'il 'amr (kata
kerja perintah)

Contoh fi'il madhi, fi'il mudhori' dan fi'il 'amr dalam AlQur'an untuk kata ‫ َعلِ َم‬bisa kita
lihat:

# fi'il madhi 'alima ada di surat AlBaqoroh 187

َ ‫َعلِ َم َأهَّلل ُ َأنَّ ُك ْم ُك ْنتُ ْم تَحْ تَاَنُوْ نَ َأ ْنفُ َس ُك ْم فَت‬


‫َاب َعلَ ْي ُك ْم َو َعفَا َ َع ْن ُكم‬

”Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah

mengampuni kamu dan memberi ma'af kepadamu”

'alima ini disebut dengan fi'il madhi karna fi'il madhi maknanya adalah telah, telah

mengetahui.

# fi'il mudhori' ya'lamu ‫ يَ ْعلَ ُم‬bisa kita jumpai dalam QS AlBaqoroh 216

َ‫َوهَّللا ُ يَ ْعلَ ُم َو َأ ْنتُم الَ تَ ْعلَ ُموْ ْن‬


“Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”

Kata ya'lamu adalah fi'il mudhori', Allahu ya'lamu Allah mengetahui, arrinya Allah itu

sekarang tahu dan akan tahu seterusnya, karna makna fi'il mudhori' adalah berlangsung

dan akan terus sampai masa mendatang.

# Fi'il 'amr ‫ْ ِإ ْعلَ ْم‬bisa kita temui dalam surat yang sama yaitu AlBaqoroh 260

ِ ‫َوا ْعلَ ْم َأ َّن أهَلل َ ع‬


‫َز ْي ٌز َح ِك ْي ٌم‬

“Dan ketahuilah bahwasanya Allah Maha Perkasa dan Maha Bijaksana”

i'lam adalah fi'il amr yang maknanya sangat jelas yaitu ketahuilah (kata kerja perintah)

Alhamdulilah kita telah belajar pembagian fi'il; fi'il madhi, fi'il mudhori' dan fi'il 'amr.

2. ISIM

Isim adalah kata benda atau suatu kata yang tidak memiliki waktu.. Contoh : ‫ُم َح َّم ٌد‬

(muhammad), ٌ‫( َم ْد َر َسة‬sekolah)

Berikut adalah ciri-cirinya :

a. Bisa menerima tanwin seperti contoh diatas.

b. Bisa menerima (‫) ا ل‬

Contoh : ‫( النُّوْ ُر‬Cahaya), ‫( ال َّس َمآ ِء‬Langit)

c. Bisa menerima huruf jer

Huruf jer yang biasa kita jumpai diantaranya adalah:

‫( ِم ْن‬dari) ‫( الي‬ke) ‫( ع َْن‬dari) ‫( عَلي‬diatas)‫( فِي‬didalam) ‫( ب‬dengan) ‫( ل‬bagi) ‫( ك‬seperti)

Contoh : ‫( ِمنَ ال َّس َمآ ِء‬dari langit) ‫ ال َّس َمآ ِء‬adalah merupakan isim dan karenanya ia biasa

dimasuki huruf jer yaitu ‫ِم ْن‬


d. Bisa bersambung dengan isim lain membentuk kata majemuk.

Contoh : ِ‫( نَصْ ُرهلل‬pertolongan Allah). Merupakan dua buah buah isim yang digabung

menjadi satu dan menghasilkan satu makna.

Catatan :

Tanwin dan Alif Lam merupakan tanda isim, tetapi keduanya tidak dapat berada pada satu isim
secara bersamaan.

Contoh : ‫ نُوْ ٌر‬ketika dimasuki alif lam akan menjadi ‫( اَلنّوْ ُر‬tanwin-nya hilang).

PEMBAGIAN ISIM BEDASARKAN JENISNYA

Berdasarkan jenisnya kata benda dapat dibedakan menjadi kata benda jenis laki-laki
(mudzakkar) dan kata benda jenis perempuan (mu’annas). Pembagian kata benda berdasarka
jenis dalam bahasa arab adalah sangat penting karena hal ini akan menyangkut pada pemakaian
dhomir (kata ganti) dan juga pemakaian fi’il (kata kerja). Seperti contoh :

ٌ‫ ه َُو طَبِيْب‬Dia adalah dokter (laki-laki) ٌ‫ ِه َي طَبِ ْيبَة‬Dia adalah dokter (perempuan)

‫ جاَ َء ُم َح َّم ٌد‬Muhammad telah datang ‫ت ِه ْن ٌد‬


ْ ‫ جاَ َء‬Hindun telah dating

Pada contoh diatas : ٌ‫ طَبِيْب‬adalah isim mudzakar (kata benda jenis laki-laki) sehingga kata ganti
yang digunakan juga harus berjenis laki-laki yaitu ‫( هُ َو‬He). Pada contoh ke-2 ٌ‫ طَبِ ْيبَة‬adalah isim
muannast (kata benda jenis perempuan) sehingga kata ganti yang digunakan juga harus berjenis
perempuan yaitu ‫( ِه َي‬She).

‫ ُم َح َّم ٌد‬adalah isim mudazakar sehingga fi’il (kata kerja) yang digunakan juga harus mudzakar.
Begitu juga dengan ‫ ِه ْن ٌد‬adalah isim muannast sehingga menggunakan fi’il muannast.
MACAM – MACAM ISIM

1) ISIM MUDZAKAR

Adalah kata benda yang menunjukkan arti laki-laki baik manusia, hewan ataupun benda
mati yang dikategorikan sebagai mudzakar.

Contoh : ‫ اَل َّر ُج ُل‬Seorang laki-laki, ‫ ُم َح ّم ٌد‬Muhammad,

‫ اَ ْل ِمصْ با ُح‬Lentera (adalah contoh benda mati yang dikategorikan sebagai mudzakar.

2) ISIM MUANNATS

Adalah kata benda yang menunjukkan arti perempuan baik manusia, hewan ataupun benda
mati yang dikategorikan sebagai muannast.

Contoh : ُ‫ عَاِئ َشة‬, Aisyah,ُ‫ ال َّد َجا َجة‬Ayam betina

ُ‫ ال َّش ْمس‬Matahari (adalah contoh benda mati yang dikategorikan sebagai muannast)

Ada beberapa cara membedakan isim mudzakar dengan isim muannast yaitu

 Dengan membedakan jenis kelaminnya.

Contoh : Mudzakar ‫ اَل َّر ُج ُل‬Seorang laki-laki, ‫ك‬


ُ ‫ ال ِّد ْي‬Ayam jantan

Muannast ُ‫ ْال َمرْ َأة‬Seorang perempuan, ‫ ال َّد َجا َجة‬Ayam betina

 Dengan pengelompokan secara bahasa

Isim muannast biasa memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

Diakhiri denga ta marbuthoh (‫)ة‬

Contoh : ُ‫ خَ ِد ْي َجة‬Khodijah, ‫ ُ َم ْد َر َسة‬Sekolah, ‫ ال َّش َج َرة‬Pohon

Anggota tubuh yang berpasang-pasang

Contoh : ‫ َعي ٌْن‬Mata


Jamak Taksir : jamak taksir dikategorikan sebagai muannast ( jamak taksir akan dibahas
tersendiri pada bab Isim Jamak)

ٌ ْ‫ بُيُو‬Rumah-rumah, bentuk tunggalnya ‫بَيْت‬


Contoh : ‫ت‬

‫ ُر ُس ٌل‬Rosul-rosul, bentuk tunggalnya ‫َرسُوْ ٌل‬

Walaupun ‫ ُر ُس ٌل‬adalah isim yang jelas mudzakar, tetapi karena ia berbentuk jamak taksir maka
dapat dimasukkan dalam kategori muannast.

Selain yang disebutkan diatas adalah termasuk mudzakar

PEMBAGIAN ISIM BEDASARKAN BILANGANNYA

Sebelum kita membahas pembagian isim berdasarkan bilangannya kita perlu mengenal terlebih
dahulu beberapa istilah yang akan digunakan yaitu :

Tunggal ‫ُم ْف َرد‬

Ganda ‫ت َْثنِيَّه‬

Jamak ‫َج َمع‬

1) ISIM MUFROD

Adalah isim yang menunjukkan arti tunggal baik pada mudzakar maupun muannast.

ٌ ‫( ُأ ْست‬Pak guru), ٌ‫( ُأ ْستَا َذة‬Bu guru),


Contoh : ‫َاذ‬

‫( ُم ْسلِ ٌم‬Seorang islam laki-laki), ٌ‫( ُم ْسلِ َمة‬Seorang islam perempuan)

2) ISIM TASTNIYAH

Adalah isim yang menunjukkan arti dua baik pada mudzakar maupun muannast.

Contoh : ‫ اُسْتا َ َذي ِْن‬,‫( ُأ ْستَا َذا ِن‬dua orang guru laki-laki) ‫ ُأ ْستَا َذتَيْن‬,‫( ِ ُأ ْستَا َذتا َ ِن‬dua orang guru perempuan)

3) ISIM JAMAK

Adalah isim yang menunjukkan arti jamak baik pada mudzakar maupun muannast.
Isim jamak berdasarkan keteraturan bentuknya terbagi menjadi 2 yaitu :

a. Isim Jamak Taksir

Adalah isim jamak yang berubah dari bentuk mufrodnya dengan perubahan yang tidak
beraturan sehingga perlu dihafal.

ٌ ْ‫ بُيُو‬Rumah-rumah, bentuk tunggalnya ‫ْت ُر ُس ٌل‬


Contoh : : ‫ت‬ ٌ ‫ بَي‬Rosul-rosul, bentuk tunggalnya
‫َرسُوْ ٌل‬

b. Isim Jamak salim

Adalah isim jamak yang berubah dari bentuk mufrodnya dengan perubahan yang teratur.
Sehingga ada 2 macam isim jamak salim :

Isim Jamak Mudzakar Salim

Isim jamak salim yang menunjukkan arti laki-laki.

Ciri-cirinya adalah adanya tambahan ‫ و‬+‫ ن‬dan ‫ ي‬+ ‫ ن‬pada bentuk mufrodnya

Contoh : َ‫ ُم ْسلِ ِم ْين‬, َ‫( ُم ْسلِ ُموْ ن‬Orang-orang islam laki-laki)

Isim Jamak Muannast Salim

Isim jamak salim yang menunjukkan arti perempuan.

Ciri-cirinya adalah adanya tambahan ‫ ا‬+ ‫ ت‬pada bentuk mufrodnya.

Contoh : ‫( ُم ْس››››لِماَت‬Orang-orang islam prempuan) ‫( ُمْؤ ِمن››››اَت‬Oarang-orang mukmin


perempuan)

ISIM BERDASARKAN KEJELASANNYA

Berdasarkan kejelasannya, isim terbagi menjadi dua macam yaitu :

1. ISIM NAKIROH
Adalah isim yang menunjukkan makna umum atau belum jelas kekhususannya. Dengan kata
lain bahwa isim tersebut belum pasti/tertentu atau dapat menimbulkan pertanyaan “…yang
mana?”

Contoh : ‫( َر ُج ٌل‬Orang laki-laki), ‫( َولَ ٌد‬Seorang anak laki-laki), ‫( اُسْتا َ ٌذ‬Pak Guru), ٌ‫( ِكتاَب‬Buku)

Ciri dari isim nakiroh adalah keberadaan tanwin dan ketiadaan alif lam sebagaimana contoh
diatas.

Adakah isim nakiroh yang tidak bertanwin dan tidak ber-alif lam? Jawabnya ada. Yaitu Isim
Mustanna dan Jamak Mudzakar Salim. (Bisa dilihat pada bab pembagian isim berdasarkan
bilangannya)

Contoh : ‫( َر ُجالَ ِن‬dua orang laki-laki), َ‫( َر ُجلُوْ ن‬orang-orang laki-laki)

2. ISIM MA’RIFAT

Adalah isim yang menunjukkan makna khusus atau sudah jelas kekhususannya. Dengan kata
lain isim tersebut telah diketahui secara pasti/tertentu atau tidak lagi menimbulkan pertanyaan
“… yang mana?”.

Contoh : ‫( ال َّر ُج ُل‬Orang laki-laki itu), ‫( اَ ْل َولَ ُد‬Anak laki-laki itu ), ‫( ُم َح َّم ٌد‬Nama orang)

Untuk lebih jelasnya dalam memahami perbedaan antara isim nakiroh dan isim ma’rifat,

Sedangkan isim-isim yang termasuk isim ma’rifat adalah :

1) Isim yang diawali dengan alif lam.

Isim nakiroh apabila ditambah alif lam akan berubah menjadi isim ma’rifat.

Contoh : ‫( ال َّر ُج ُل‬Orang laki-laki itu), ‫( اَ ْل َولَ ُد‬Anak laki-laki itu).

2) Isim Dhomir (Kata Ganti)

Dhamir atau "kata ganti" ialah Isim yang berfungsi untuk menggantikan atau mewakili
penyebutan sesuatu/seseorang maupun sekelompok benda/orang.

Macam-macam isim dhomir yang lain dapat dilihat pada table berikut:
Contoh:

‫ = يَرْ َح ُم اَْألوْ الَ َد َأحْ َم ُد‬Ahmad menyayangi anak-anak

‫ = ه َُو يَرْ َح ُمهُ ْم‬Dia menyayangi mereka

Pada contoh di atas, kata ‫ َأحْ َم ُد‬diganti dengan ‫( هُ› َو‬dia), sedangkan ‫( اَألوْ الَد‬anak-anak)
diganti dengan ‫( هُ ْم‬mereka).

Menurut fungsinya, isim dhomir digolongkan menjadi 2 yaitu :

a. DHAMIR RAFA'/MUTTASHIL ( yang berfungsi sebagai Subjek)

b. DHAMIR NASHAB/MUNFASHIL (yang berfungsi sebagai Objek)

c. Dhamir Rafa' dapat berdiri sendiri sebagai satu kata sehingga biasa disebut dhomir
muttashil, sedangkan Dhamir Nashab tidak dapat berdiri sendiri atau harus terikat
dengan kata lain dalam kalimat sehingga disebut dhomir munfashil.

Dalam kalimat: ‫( ه َُو يَرْ َح ُمهُ ْم‬Dia menyayangi mereka):

Kata ‫( هُ َو‬dia) adalah Dhamir Rafa', sedangkan Kata ‫( هُ ْم‬mereka) adalah Dhamir Nashab.

3) Isim Maushul (Kata Sambung)

Adalah isim yang berfungsi untuk menerangkan, sebagai perantara kata yang disebutkan
sesudahnya. Dalam bahasa Indonsia biasa diartikan dengan “yang”

Contoh : ‫( الَّ ِذي‬yang,untuk mudzakar), ‫( الَّتِي‬yang, untuk muannast)

4) Isim Isyaroh (Kata Tunjuk)

Adalah isim yang berfungsi untuk menunjukkan sesuatu. Dalam bahasa Indonesia biasa
diartikan dengan “ini” dan “itu”.

Contoh :

َ ِ‫( َذال‬itu, untuk mudzakar), َ‫( تِ ْل››ك‬itu,


‫( هَ ًذا‬ini, untuk mudzakar), ‫( هَ ِذ ِه‬ini, untuk muannast) ‫ك‬
untuk muannast)
5) Isim yang diawali dengan huruf munada (huruf panggilan).

Adalah isim yang menjadi ma’rifat Karena kemasukan huruf panggilan (nida’)

Contoh : ‫( يا َ َر ُج ُل‬wahai laki-laki), ‫( يا َ اُسْتا َ ُذ‬wahai guru)

6) Isim ‘Alam (Nama orang atau benda)

Adalah isim yang menunjukan arti nama baik nama manusia ataupun selain manusia.

Contoh : ‫( ُم َح َّم ٌد‬Muhammad), َ‫( َم َّكة‬Kota Makkah), ‫( النِّ ْي ُل‬Sungai Nil)

7) Isim nakiroh yang disandarkan pada isim ma’rifat

Isim nakiroh akan menjadi ma’rifat apabila bersambung dengan isim ma’rifat.

Contoh : ‫( قَلَ ُم ُم َح َّم ٍد‬Pena Muhammad), ُ‫( قَلَ ُمه‬Pena-nya).

Kata ‫ قَلَ ٌم‬adalah isim nakiroh, tetapi menjadi ma’rifat karena dirangkai dengan dengan isim
ma’rifat yaitu ‫ُم َح َّم ٍد‬

PEMBAGIAN ISIM BEDASARKAN PERUBAHAN HAROKAT AKHIR

1) Isim Mu’rob

Adalah isim yang bisa berubah harokat akhirnya karena kemasukan ‘amil.

‘Amil adalah sesuatu yang bisa menyebabkan akhir suatu kalimah (kata) dibaca berbeda-
beda.

Contoh :

‫( جاَ َء ُم َح َّم ٌد‬Muhammad telah datang)

ُ ‫( َرَأي‬Saya telah melihat Muhammad)


‫ْت ُم َح َّمدًا‬

ُ ْ‫( َم َرر‬Saya berjalan dengan Muhammad)


‫ت بٍ ُم َح َّم ٍد‬

Perhatikan kata ‫ ُم َح َّم ُد‬pada ke-3 kalimat diatas. Pada kalimat pertama berharokat dhommah,
pada kalimat ke-2 berharokat fathah, sedangkan pada kalimat ke-3 berharokat kasroh.
Terjadinya perbedaan harokat akhir tersebut disebabkan oleh berbedanya ‘amil yang masuk
ُ ‫ َرَأي‬, ‫جاَ َء‬, dan ‫ت‬
pada kata tersebut yaitu ‫ْت‬ ُ ْ‫ َم َرر‬. Apabila suatu isim mengalami perubahan pada
bagian akhirnya ketika dimasuki oleh ‘amil yang berbeda, maka isim tersebut masuk dalam
kategori isim mu’rob.

2) Isim Mabni

Adalah isim yang tidak mengalami perubahan pada bagian akhirnya walaupun kemasukan
‘amil.

Yang termasuk isim mabni diantaranya adalah :

a. Isim Dhomir (Kata Ganti)

b. Isim Isyaroh (Kata Tunjuk)

c. Isim Maushul (Kata Hubung)

d. Isim Syarat (Isim yang memerlukan fi’il syarat dan jawabnya)

e. Isim Istifham (Kata Tanya)

Huruf yang dimaksud di sini bukan seluruh huruf hijaiyyah (dari alif, ba, ta dst) tetapi huruf yang
dimaksud dalam.ilmu nahwu shorof adalah huruf hijaiyyah yang memiliki arti, naik tersusun dari
1 huruf saja atau 2 huruf atau 3 huruf. Jadi huruf hijaiyyah adalah yang memiliki artinkhisus,
baik yang 1 huruf maupun 2 huruf. Contoh huruf hijaiyyah yang 1 huruf namun memiliki arti
adalah contohnya ‫ َأ‬artinya apakah, ‫ب‬ ِ artinya dengan, َ‫ ت‬bisa digunakan untuk huruf sumpah jadi
selain kita bersumpah dengan ِ ‫وهَّللا‬,
َ kita bisa juga bersumpah dengan ِ ‫تَاهَّلل‬, fa artinya maka, ‫س‬
َ
artinya akan, ‫ك‬
َ artinya seperti, ‫ ِل‬untuk, ‫ َو‬artinya dan. Ini contoh huruf hijaiyyah yang memiliki
arti. Selanjutnya akan kita lihat contoh 2 huruf hijaiyyah yang memiliki arti:

min‫ ِم ْن‬artinya dari

'an ‫ ع َْن‬artinya darifii ‫ فِى‬di

lan ‫ لَ ْن‬artinya tidak akan

lam ‫ لَ ْم‬artinya tidak/belum


Contoh 3 huruf hijaiyyah yang memiliki arti

ilaa‫ ِإلَى‬artinya ke

alaa ‫ َعلَى‬artinya di atas

Inilah pembagian kata dalam bahasa arab, terbagi menjadi 3 (fi'il, isim dan huruf). Fi'il sendiri
terbagi menjadi 3 yakni fi'il madhi, fi'il mudhori' dan fi'il 'amr. Yang madhi adalah kata kerja
untuk perbuatan yang telah lalu (past tense), fi'il mudhori' adalah kata kerja untuk perbuatan
yang sedang berlangsung atau akan berlangsung di masa yang akan datang (present continuous
tense&future tense) kemudian fi'il 'amr adalah kata kerja perintah.

Jenis yang ke 2 adalah isim, berbeda dengan fi'il yang hanya terbagi menjadi 3, isim banyak
sekali jenisnya, namun untuk pemula yang harus diketahui, yang wajib dipahami pembagian isim
berdasarkan jumlah, ada isim mufrod (kata tunggal), ada isim tatsniyah (kata ganda)&ada isim
jama' (majemuk). Kemudian isim berdasarkan jenis ada isim mudzakkar (laki-laki), ada isim
muannats (perempuan) dan 1 jenis isim lagi yang wajib dipelajari adalah isim dhomir (kata ganti)
dalam bahasa arab yang jumlahnya ada 14 kata ganti.

Dan terakhir huruf, huruf yang dimaksud dalam ilmu nahwu adalah huruf hijaiyyah (baik 1, 2
atau 3) yang memiliki makna khusus contohnya ‫ َأ‬artinya apakah, ‫ب‬ِ artinya dengan, ‫ ِل‬artinya
untuk, ‫ ع َْن‬artinya dari,‫ ِإلَى‬artinya ke, ‫ عَل‬artinya di atas.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Kalimat dalam Bahasa arab adalah ucapan yang tersusun sehingga pendengar atau lawan bicara
dapat memahami maksudnya. Sesuai dengan objek pembicaraannya, maka ucapan tersebut harus
dalam bahasa Arab.

Kata yang menunjukkan kejadian suatu peristiwa pada waktu tertentu, dan 3) Harf adalah kata
yang tidak bisa dipahami maknanya kecuali jika disandingkan dengan kata lain.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.programbisa.com/2014/04/mengenal-3-jenis-kata-dalam-bahasa-arab.html di akses
pada tanggal 13 oktober 2014 19.00

http://na-camhiel.blogspot.com/2012/04/pembagian-kata-dalam-bahasa-arab.html di akses pada


tanggal 13 oktober 2014

Anda mungkin juga menyukai