FI’IL MUDHORI’
Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Bahasa Arab II
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Rofiqul Anam
SUKARAJA SUKABUMI
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah membuat alam
dan seisinya, yang menjadikan berbagai macam perbedaan dalam diri manusia, yang
menjadikan langit dan bumi ini penuh dengan tanda-tanda kebesaranNya. Sholawat
serta salam semoga tetap dalam junjungan Nabi Muhammad SAW, yang telah
membawa umat manusia, dari jalan yang salah menuju jalan yang benar, dari jalan
yang gelap menuju jalan yang terang, dari zaman jahiliah menuju zaman yang di
ridhai olehNya.
Tujuan membuat makalah ini adalah untuk membahas mengenai “Fi’il
Mudlori’ ”. Meskipun demikian, pemakalah mengakui bahwa apa yang dapat di
sajikan di makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari pembaca sangat di harapkan dalam perbaikan makalah ini.
Dan apabila dalam penulisan ini terdapat kebenaran dan kegunaan, maka semuanya
hanya dari Allah SWT. Dan sebaliknya, apabila di dalamnya terdapat kekurangan dan
ketidak sempurnaan, semua itu karena keterbatasan kami. Oleh karenanya, penulis
mohon maaf atas segala kekurangan dan keterbatasan tersebut.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I1
PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan masalah.............................................................................................1
C. Tujuan................................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................2
PEMBAHASAN...........................................................................................................2
BAB III.........................................................................................................................7
KESIMPULAN............................................................................................................7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai umat islam, kita dituntut untuk bisa mengkaji dan
mempelajari al-qu’an dan Sunnah, sebagai dua sumber utama ajaran islam
yang harus kita pegang teguh. Tentunya, kita tidak mungkin memahami kedua
sumber itu kecuali setelah mengetahiu kaidah kaidah bahasa arab, khususnya
ilmu Nahwu dan Ilmu Sharaf. Karena keduanya merupakan kunci dalam
mempelajari al-Qur’an dan Sunnah.
Memang untuk saat ini ada hal yang praktis yaitu terjemahan baik itu
al-Qur’an hadits serta kitab- kitab lain yang berbahasa arab dan itupula yang
membuat segala hal menjadi mudah, maka dari itu pula seperti dalam
mempelajari ilmu Nahwu dan Sharaf pun untuk saat ini banyak buku yang
menyertakan isi serta ilmunya dengan terjemahan ini diperuntukkan agar
ummat islam mudah dalam mempelajari dan memahami kandungan serta isi
al-Qur’an dan Sunnah.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa pengertian Fiil Mudhori’ ?
2. Apa saja Ciri-ciri Fiil Mudhori’?
3. Apa bentuk tashrif Fiil Mudhori’?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka didapatkan tujuan dari
rumusan masalah sebagai berikut
1. Mengetahui pengertian Fiil Mudhori’.
2. Mengetahui ciri-ciri Fiil Mudhori’.
1
3. Mengetahui tashrif Fiil Mudhori’.
BAB II
PEMBAHASAN
awal dari fi’il mudhori’. Jumlahnya ada 4, yaitu: hamzah( )أ, nun()ن, ya’()ي
dan ta’()ت. Bisa disingkat menjadi anaitu( )أنيت, anita( َ )أنِيْتatau na’atu(
)نأيت.
Keempat huruf mudhoroah ini memiliki arti/makna yang berkaitan
dengan status dhomir yang dikandungnya:
2
1. Hamzah menunjukan mutakallim wahdah (kata ganti orang pertama
tunggal), contoh: َّ n َدnَ يn ُلn ِسn َأ ْغartinya Saya membasuh/mencuci kedua
nي
tanganku
َ ْال َّدر
bentuk jamak), contoh: س ُ يَ ْكتُبartinya Dia menulis pelajaran
4. Ta’ menunjukkan khittab atau ghaibah (kata ganti orang kedua laki-
laki dan perempuan, baik tunggal, tatsniyah, maupun jamak, dan kata
ganti orang ketiga perempuan tunggal dan tatsniyah), contoh:
1. ()لَ ْم
Artinya tidak dan untuk menafikan sesuatu yang telah lalu dan bisa
sampai zaman akan datang. Contoh:
2. ()لَ َّما
3
Artinya belum. Digunakan untuk menafikan suatu keadaan dari dahulu
sampai dikatakan pernyataan tersebut. Contoh:
3. ()اَلَ ْم
Salah satu ciri-ciri fiil mudhori’ adalah bisa didahului oleh Amil
nawashib atau Huruf Nashab (kata diawali dengan nnْ نn َل atau saudara-
saudaranya)
Fungsinya adalah untuk mengubah kalimat fiil mudhari’ dari yang tadinya
rofa’ menjadi nashob, dengan lafadz-lafadz yang telah ditentukan.
1. ()لَ ْن
Lan ini berfungsi untuk menafi’kan pekerjaan mustaqbal, yaitu
meniadakan pekerjaan yang akan datang. Bisa diterjemahkan dengan
tidak akan.
Surat Al Baqoroh ayat 24:
4
فَا ِ ْن لَّ ْم تَ ْف َعلُوْ ا َولَ ْن تَ ْف َعلُوْ ا
mampu. n اnوnْ nُ لn َعn ْفnَ تaslinya adalah nنnَ nوnْ nُ لn َعn ْفnَت, lalu dimasuki amil nashob lan,
sehingga menjadi nashob dengan hadzfun nun.
2. ()َأ ْن
َاَلَ ْم اَ ْعهَ ْد اِلَ ْي ُك ْم ٰيبَنِ ْٓي ٰا َد َم اَ ْن اَّل تَ ْعبُ ُدوا ال َّشي ْٰط ۚن
Adam agar kamu tidak menyembah setan? Lafadz ُدواnُتَ ْعب menjadi
nashob dengan membuang nun (asalnya َ )تَ ْعبُ ُدوْ نkarena ada amil nashob
berupa an.
Surah An-Naba ayat 4 Juz 30: َيَ ْعلَ ُموْ ۙنn َكاَّل َس. kata َوْ نnn يَ ْعلَ ُمadalah fi’il
mudhori’ yang dimulai dengan huruf sin.
5
5. Bisa didahului ََسوْ ف
Yang terakhir, ciri-ciri dari fi’il mudhari adalah bisa diawali dengan saufa,
sebelum huruf mudhoro’ahnya.
Contohnya di dalam Al Quran sebagai berikut:
nْ nُ نnف
Surat An-nisa ayt 30: nاnرnً nاnَ نn ِهn ْيnِلnص nْ nُ نadalah contoh fiil mudhori
nَ nوnْ n َسnَف. Kata n ْيnِلnص
yang diawali dengan saufa.
6
C. Tabel tashrif fiil mudhori’
7
BAB III
KESIMPULAN
8
DAFTAR PUSTAKA
Aceng Zakaria,.2004. ILMU NAHWU PRAKTIS . Tarongong Garut: Ibn azka press.
Nurhasanah, 2013, “makalah isim dan fa’il”. Book in “Anwar, Moch. 2009. Ilmu
Nahwu. Bandung. Sinar Baru Algensindo.” Ciamis : Blogger.