Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KHOBARNYA KANA DAN ISIMNYA INNA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Study Bahasa arab


Semester II

Dosen Pembimbing:
Muhammad Nasirudin, M.Pd

Oleh:
Zaki Afiudin
Durrotus Salisatul Anam
Raden Ayu SakhowatulAghnia

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SYARIAH BABUSSALAM


KALIBENING MOJOAGUNG JOMBANG
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat taufik dan Inayah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Terima kasih juga kepada bapak dosen yang telah membimbing kami dalam
menyelesaikan tugas ini. Serta kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses
penulisan makalah ini, kami ucapkan terima kasih.

Makalah ini diperuntukkan bagi semua pihak. Diantaranya untuk memberikan


informasi tentang.

Kami menyadari bahwa makalah ini bukanlah merupakan proses akhir dari sebuah
penulisan. Tetapi merupakan langkah awal yang masih banyak memerlukan perbaikan. Kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan informasi bagi semua pihak.

Jombang, 15 Mei 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................4
C. Tujuan Masalah.....................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
PEMBAHASAN
A. Kana wa akhowatuha.............................................................................................5
B. Inna waakhowatuha...............................................................................................5
C. Macam-macam amil kana dan inna.......................................................................5
BAB III..............................................................................................................................6
PENUTUP
A. Kesimpulan ...........................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................7

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Ilmu Nahwu adalah salah satu ilmu alat yang dapat membantu kita untuk
memahami Bahasa arab serta memahami Al-Qur’an dan Hadits yang menjadi
pedoman umat Islam di dunia. Ilmu ini juga dapat membantu kita dalam mengkaji
kitab-kitab karangan ulama pada zaman dahulu ataupun sekarang ini.
Ilmu Nahwu dan Shorof kalau diibaratkan seperti perahu dan dayung yang kita
gunakan untuk menuju sebuah pulau yang indah. Tanpa dayung dan perahu tersebut
kita tidak akan dapat mencapai pulau tersebut. Sama halnya apabila kita tidak tahu
tentang ilmu alat (Nahwu dan Shorof) kita tidak akan bisa memahami Al-Qur’an dan
Hadits secara baik dan benar. Oleh karena itu, ilmu alat mempunyai peran yang
sangat penting bagi kita semua, yaitu sebagai media untuk dapat memahami kita
dalam mempelajari konteks Bahasa arab. Dalam makalah ini akan dijelaskan salah
satu dari Ilmu Nahwu, yaitu tentang Amil Kana dan Inna.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud amil kana dan saudaranya?
2. Apa yang di makdud amil inna dan saudaranya?
3. Apa saja macam-macam amil kana dan inna?
C. Tujuan masalah
1. Untuk mengetahui pengertian amil kana dan saudaranya
2. Untuk mengetahui amil inna dan saudaranya
3. Untuk mengetahui macam-macam amil kana dan inna

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kana wa akhowatuha
Kana dan saudara-saudaranya merupakan suatu fi’il, dimana ketika ia masuk
pada jumlah ismiyyah akan menyebabkan marfunya mubtada dan disebut sebagai isim
kaana, serta manshubnya khobar yang dinamakan khobar kaana.
Contoh :
‫ُمَحَّم ٌد َغ ِنٌّي‬
(muhammadun goniyyun)=Muhammad itu kaya

Jumlah di atas merupakan jumlah ismiyyah yang tersusun dari mubtada dan khobar.
Ketika kemasukan kaana dan saudara-saudaranya pada jumlah tersebut maka menjadi
‫َك اَن ُمَحَّم ٌد َغ ِنّيًا‬
(kaana muhammadun goniyyan)=dahulu Muhammad itu kaya

Dari hal ini, I’rob dari kalimat ‫ ُمَحَّم ٌد‬adalah marfu’ dengan tanda dhommah, karena
isim mufrod, sebagai isim kaana.

B. Inna wa akhowatuha
Inna akhowatuha‫ ا‬adalah salah satu dari amil nawasib yang dapat merusak
amalnya mubtada’ khobar pengamalannya inna yaitu menashobkan isim dan
merofakan khobar.

Contoh: ‫إَّن زيدا قائٌم‬


‫ إَّن زيدا قائٌم‬asalnya ‫( زيٌد قائٌم‬susunan mubtada – khobar tanpa ‫ ) إَّن‬tetapi setelah
dimasuki inna, maka mubtada yang pada awalnya rofa’ berubah menjadi nashab.

C. Macam-macam amil kana dan inna


1. Amil kana
Diantara saudara-saudara kaana yang mempunyai amal yang sama dengan kaana
adalah
1. Sebagai fungsi waktu

‫( َأْص َبَح‬ashbaha)=waktu subuh

5
‫( َأْض َح ى‬adhha)=waktu dhuha
‫( َض َّل‬dholla)=waktu siang
‫( َأْمَس ى‬amsa)=waktu sore
‫( َباَت‬baata)=waktu malam

Contoh :

‫َباَت اْلَو َلُد َناِئًم ا‬


(baata alwaladu naaiman)=Anak itu tidur di malam hari
‫ اْلَو َلُد‬rofa’ dengan dhommah, isim mufrod sebagai isim ‫َباَت‬

2. Sebagai fungsi untuk meniadakan


‫( َلْيَس‬laisa)=bukan/tidak
Contoh :
‫َلْيَس الَّنَج اُح َس ْهًال‬
(laisa annajaahu sahlan)=Kesuksesan itu tidaklah mudah
‫ الَّنَج اُح‬marfu’ dengan dhommah, isim mufrod sebagai isim ‫َلْيَس‬

3. Sebagai fungsi perubahan


‫( َص اَر‬shooro)=menjadi
Contoh :
‫َص اَر ُمَحَّم ٌد َش اًّبا‬
(shooro muhammadun syaabban)=Muhammad telah menjadi seorang pemuda
‫ ُمَحَّم ٌد‬marfu dengan dhommah, isim mufrod sebagai isim ‫َص اَر‬

4. Sebagai fungsi terus menerus

- ‫(َم اَبِر َح‬maabariha)=senantiasa


- ‫(َم اْنَفَّك‬manfakka)=senantiasa
- ‫(َم اَفِتَئ‬maafati`a)=senantiasa
- ‫(َم اَز اَل‬maazaala)=senantiasa

Contoh :

6
‫َم اَزاَل اْلَس اِر ُق ُم َك ِّدًرا‬
(maazaala assaariqu mukaddiron)=Pencuri itu senantiasa membuat resah
‫ اْلَس اِر ُق‬marfu’ dengan dhommah, isim mufrod sebagai isim ‫َم اَز اَل‬

5. Sebagai fungsi jeda waktu


- ‫( َم اَداَم‬maadama)=selama
Contoh :
‫َال َتْخ ُرْج َم اَداَم اْلَيْو ُم ُمْمِط ًرا‬
(laa takhruj maadama alyaumu mumthiron)=Jangan keluar selama hari masih
hujan
‫ اْلَيْو ُم‬marfu’ dengan dhommah, isim mufrod sebagai isim ‫َم اَداَم‬
2. Amil inna

a. ‫ ِاَّن‬dan ‫ أن‬bermakna ‫ للَّتْو ِكْي د‬yaitu mengutkan kandungan hukum yang


dimasuki.

b. ‫ َلِكَّن‬bermakna ‫ ِلاْل ْس ِتْد َر اك‬yaitu memberi keterangan pada kalam sebelumnya


- menghilangkan perkara yang dianggap ada
- perkara yang dianggap tidak ada
c. ‫ َلْيَت‬bermakna ‫ للتمنى‬yaitu:

- Mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin terjadi

Contoh: ‫ َلْيَت الَّشَباَب َيُعْو ُد َيْو ًم ا‬Semoga sifat muda kembali disuatu hari

-Mengharapkan sesuatu yang sulit terjadi

Contoh: ‫ َلْيَتِنى َعاِلٌم ِبَغْيِر ِاْج ِتَهٍاد ِفى الّتَع ُّلِم‬Semoga saya pintar tanpa sungguh-sungguh
dalam belajar

d. ‫ َلَع ّل‬: memiliki dua makna yaitu:

- ‫ِللَّتَر ِّج ى‬, mengharapkan sesuatu yang disenangi.


Contoh: ‫ َلَع َّل ْالَح ِبْيَب َقاِدٌم‬semoga sang kekasih datang.
- ‫ِللَّتَو ُّقْع‬, mengharapakan sesuatu yang tidak disenangi
Contoh: ‫ َلَع َّل َزْيدًا َهاِلٌك‬semoga zaid mati.

7
e. ‫ َك اَن‬bermakna ‫ ِللّتْش ِبْيِه‬, yaitu menyerupakan perkara satu dengan perkara yang
lain dalam sifat yang khusus.
Contoh: ‫ َك اَن َع ْم ًرا َاَس ٌد‬umar seakan-akan (seperti) singa

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Amil kaana dan saudaranya merupakan amil nawasikh yang merusak susunan
mubtada Khobar. Sedangkan Amil inna dan saudaranya merupakan amil
yang menashobkan mubtada' dan merofa kan khobar. Kaana dan saudaranya
berfungsi merofa’kan mubtada yang sekaligus isim kaana dan menashabkan
khobar yang sekaligus menjadi khobar kaana. Dengan memahami kaidah Amil
Kaana dan Inna Wa Akhwatuha maka pembacanya akan berkurang kekeliruan di
dalam membaca kitab-kitab berbahasa arab.

8
DAFTAR PUSTAKA

Tahlib, Muhammad (1997) Pengajaran Basaha Arab. Bandung: Gema Risalah Press Bdg.

H. Chatibul Umam, dkk, Kaidah Tata Bahasa Arab: Terjemahan Qawa’idu ‘I-Lughati ‘I-

Arabiyah, (Jakarta: Darul Ulum Press, 2007),

Anda mungkin juga menyukai