Dosen Pengampu :
Abdul Qodir, M.PdI
Oleh :
Irsyad Azhari (1893054045)
Manisha Aulia (1893054020)
Jihanul Khofifah (1893054006)
Fira kumala Devi (1093054013)
Siti Khadijah (18930540
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang.......................................................................................................... 1
C. Tujuan ................................................................................................................. 1
BAB II ................................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 2
PENUTUP ...................................................................................................................... 5
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 5
B. Saran ................................................................................................................. 5
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu nahwu merupakan ilmu yang pokok penting untuk dipelajari dan
difahami. Hal ini dikarenakan jika seorang muslim tidak bisa memahami
kedua ilmu ini akan sulit untuk memahami
Bahasa Arab merupakan bahasa yang mudah dibandingkan bahasa lainnya.
Namun banyak masyarakat yang justru menganggapnya sangat sulit. Hal ini
dikarenakan masih minimnya antusiasme masyarakat dalam
mempelajarinya. Makalah ini bermaksud memberi penjelasan secara ringkas
tentang rincian ilmu nahwu seperti kelompok-kelonpok sebelumnya.
Membicarakan tentang nahwu khususnya mubtada’ dan khabar Alquran dan
kitab kuning serta akan sulit untuk berbicara bahasa Arab. Tentu tidak bisa
lepas dari amil-amil yang dapat merusak amalnya. Di antaranya yaitu Inna
Wa Akhowatuha dan Dzonna Wa Akhwatuha (ظنَّ َوأ َ ْخ َوات ُ َها
َ ) ِإنَّ َوأ َ ْخ َوات ُ َها َوyang
akan kami bahas dalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Inna Wa Akhowatuha ( ) ِإنَّ َوأ َ ْخ َوات ُ َها
2. Pengertian Dzonna Wa Akhwatuha ( ظنَّ َوأ َ ْخ َوات ُ َها َ )
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Inna Wa Akhowatuha ( ) إِنَّ َوأ َ ْخ َوات ُ َها
2. Mengetahui pengertian Dzonna Wa Akhwatuha ( ظنَّ َوأ َ ْخ َوات ُ َها َ )
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Inna wa Akhwatuha ()إِ َّن و أ ْخوتُها
a) Adapun pengamalannya adalah menasabkan isim yang sebelumnya
mubtada’ dan merofa’kan khobar yang sebelumnya dibaca rofa’ karena
mubtada’. (اْلس َْم َوت َْرفَ ُع ْال َخبَر
ِ ْ ُصب
ِ )ت َ ْن1
b) Pembagian Inna wa Akhwatuha (َ ) ِإنَّ َو أ َ ْخ َوتُها
1. َّ ِإن: Sesungguhnya.
Fungsinya : Untuk menegaskan atau menguatkan suatu pernyataan ()ت َْو ِكيْد.
Contoh : ( إِنَّ زَ ْيدًا ُمجْ ت َ ِهدSesungguhnya Zaid orang yang rajin )
2. َّ أَن: Sesungguhnya.
Fungsinya : Untuk menegaskan atau menguatkan suatu pernyataan ()ت َْو ِكيْد.
َ ي أَنَّ زَ ْيدًا ُم ْن
Contoh : طلِق ْ ِ( َبلَغَنTelah sampai kepadaku bahwa sesungguhnya
Zaid mentalak)
3. َّ كَأَن: Sungguh seperti, bagaikan.
Fungsinya : Untuk menyerupakan sesuatu dengan sesuatu yang lain ()ت َ ْشبِيْه.
َ َ( كَأَنَّ زَ ْيدًا أZaid bagaikan singa)
Contoh : سد
4. َّ لَ ِكن: Akan tetapi.
Fungsinya : menyangkal,merivisi atau membetulkan pembicaraan yang
sudah di ucapkan () ِإ ْستِد َْراك.
َ َّام زَ يْد لَ ِكن
Contoh : ع ْم ًرا َجالِس َ َ( قZaid berdiri tetapi Amr duduk)
5. َ لَيْت: Seandainya / Andaikan.
Fungsinya : mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin terjadi atau sulit
tercapai ()ت َ َمـــنِِّى.
Contoh : اب َي ُع ْودُ َي ْو ًما َّ ( لَيْتَ الAndaikan masa muda itu bisa kembali)
َ ش َب
1Shofiyullah al kahfi al-Hafidz, Petualang Nahwu Terjemah Syarah Mukhtasor Jiddan (Kediri:
Lirboyo Press,Tanpa Tahun,) hlm. 206
2
6. لَعَ َّل: Seandainya / Mudah-mudahan.
Lafadz ini memiliki dua arti, yaitu :
ْ (ت َّ َر ِ ِّج: Mengharapkan perkara yang disenangi.
Tarojji )ي
َ ( لَعَّ َل ْال َح ِبيMudah-mudahan sang kekasih datang)
Contoh : ْب قَادِم
Isyfaq )( ِإ ْشفَاق: Mengharapkan perkara yang dibenci
Contoh : ( لَ َّع َل زَ ْيدًا هَالِكMudah-mudahan zaid mati)2
B. Dzonna wa Akhwatuha ( ) ظ َّن وأ ْخواتُها
a) Adapun pengamalannya yaitu menasabkan mubtada’ dan khobar yang
selanjutnya menjadi dua maf’ulnya.Contoh: ظ َننْتُ زَ يْدا ً قَا يًما
َ 3
- ُ َجعَ ْلت- ُ ِإت َّ َخ ْذت- ُ َو َجدْت- ُ َرأَيْت- ُعل ِْمت َ َ ز- ُ خِ ْلت- ُ َح ِسبْت- ُظنَنْت
َ - ُع ْمت َ -
ِ أ َ ْف َعا ُل ْالقُلُ ْوyaitu fiil-fiil yang menunjukkan arti perkejaan yang dilakukan
1. ب
dalam hati, Af’alul Qulub juga dibagi menjadi dua, yaitu :
d. ُع ْمت
َ َ ز: aku menduga/mengira
2 M. Munawwir Ridlwan, Nahwu Idola Pengantar Memahami Nadzom Alfiyyah Ibnu Malik
(Kediri: Sumenang, 2016,) hlm. 284-285
3Shofiyullah al kahfi al-Hafidz, op. cit. hlm. 212
3
Contoh : ص ِد ْيقًا
َ ع ْمتُ بَ ْك ًرا
َ َ( زsaya mengira bakar itu teman)
a. ُعل ِْمت
َ : aku menduga
2. أ َ ْف َعا ُل التَّحْ ِو ْي ِلyaitu fiil yang menunjukkan makna menjadikan suatu perkara
pada perkara lain (makna menjadikan). Fiil ini ada dua, yaitu :
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Inna Wa Akhwatuha beramal menasabkan isim yang sebelumnya
mubtada’ dan merofa’kan khobar yang sebelumnya dibaca rofa’ karena
mubtada’. (اْلس َْم َوت َْرفَ ُع ْال َخبَر
ِ ْ ُصب
ِ )ت َ ْن.
Pembagian Inna wa Akhwatuha (َ ) ِإنَّ َو أ َ ْخ َوتُها:
َّ لَعَل- َإِنَّ – أ َنَّ – َكأَنَّ – لَ ِكنَّ – لَيْت
Dzonna Wa Akhwatuha beramal menasabkan mubtada’ dan khobar
yang selanjutnya menjadi dua maf’ulnya.
Pembagian Dzonna Wa Akhwatuha ( ظنَّ َوأ َ ْخ َوات ُ َها
َ ):
- ُ َج َع ْلت- ُ ِإت َّ َخ ْذت- ُ َو َجدْت- ُ َرأَيْت- ُعل ِْمت َ َ ز- ُ خِ ْلت- ُ َح ِسبْت- ُظنَنْت
َ - ُع ْمت َ -
B. Saran
Penulis sangat menyadari jika tulisan ini masih banyak kekeliruan
dan kekurangan serta jauh dari kata sempurna. Untuk itu kritik dan saran
sangat penulis harapkan demi perbaikan kedepannya. Dan semoga makalah
kami dapat bermanfaat bagi orang banyak pada umumnya untuk menambah
wawasan dan pengetahuan dan bagi penulis pada khususnya sebagai media
pembelajaran dan pengalaman.
5
DAFTAR PUSTAKA
Al-Hafidz, Shofiyullah al Kahfi. Tanpa Tahun. Petualang Nahwu Terjemah
Syarah Mukhtasor Jiddan. Kediri: Lirboyo Press.
Ridlwan, M. Munawwir. 2016. Nahwu Idola Pengantar Memahami Nadzom
Alfiyyah Ibnu Malik. Kediri: Sumenang.