Alhamdulillah atas senantiasa saya haturkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam.
Rahmat dan keselamatan semoga senantiasa dilimpahkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW,
keluarga dan para sahabatnya, serta para pengikutnya yang setia hingga hari pembalasan kelak,
dan tak lupa saya bersyukur atas tersusunnya makalahkelompokkami yang berjudul :
“MUNADA” Shalawat serta salam marilah kita sanjung agungkan kepada junjungan kita Nabi
agung Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa‟atnya di hari kiamat kelak.
Terimakasih saya ucapkan kepada „ BAPAK ANDIKA SAKTI M, Pd “ Selaku Dosen
mata kuliah “ BAHASA ARAB “ yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam
pembuatan makalah ini, kedua orang tua yang sanantiasa memberikan dukungan serta doa yang
tiada hentinya, serta teman-teman yang tidak bosan-bosannya memberikan semangat dalam
proses penyusunan makalah ini.
Akhir kata saya mengharapkan adanya kritik dan saran atas kekurangan saya dalam
penyusunan makalah ini, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna. Atas
perhatianya saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu‟alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Penulis
DAFTAR ISI
A. LatarBelakang ......................................................................................... 4
B. RumusanMasalah ..................................................................................... 4
C. Tujuan ...................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAAN……………………………………………………5
A. Kesimpulan………………………………………………………..... 8
B. Kritik dan saran………………………………………………………8
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….......9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
Sebagai umat islam kita dituntu tuntuk bias mengkaji dan mempelajari al-qur‟an dan
sunnah sebagai dua sumber utama a jaran islam yang harus kita pegang teguh. Untuk dapat
menguasai al-qur‟an dan s unnah serta bahasa arab, baik dalam menulis, membaca dan
melafalkan maka harus menguasai kaidah-kaidah yang ada di dalamnya. Bahasa merupakan
susunan sedemikian rupa sehingga dapat di pahami oleh pembaca maupun pendengarnya.Untuk
itu perlu adanya ilmu nahwu.Ilmu nahwu adalah ilmu yang mempelajari kaidah-kaidah dalam
bahasa arab.
B. Rumusanmasalah
Adapun rumusan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksuddengan munada ?
2. Apa saja macam-macam munada ( besertacontohnya ) ?
3. Apa saja ketentuan dari munada ?
4. Apa saja pembagian munada?
5. hukum munada?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian munada
2. Untuk mengetahui macam-macam pembagian munada.
3. Untuk mengetahui ketentuan munada
4. Untuk mengetahui pembagian munada.
5. Untuk mengetahui hokum munada
BAB II
PEMBAHASAN
1.PENGERTIAN MUNADA
Definisi Munada merupakan kalimah isim yang dinamakan sesudah atau jatuh setalah huruf
nida. Penggunaan Munada dengan mempergunakan huruf-huruf panggilan huruf nida supaya
yang dipanggil mengunjungi atau menoleh untuk yang memanggil. Dalam bahasa arab, nida‟
artinya ialah seruan.
Contoh Munada:
هللاِ َع ْب َد َا
1. Munada mufrad alam atau mufrad ma‟rifat ialah munada yang tidak berupa mudlaf atau
syibhul mudlaf, baik munada tersebut berupa tatsniyyah atau jama‟, laksana (َ)سَ َْ ُد َا, (َ) َس َْدَا ٌِ َا,
dan (َ)سَ َْ ُدوٌَ َا.
2. Munada nakirah maqshudah. Yaitu seluruh isim nakirah yang jatuh sesudah huruf nida‟ dan
dimaksudkan guna memu‟ayyankannya (untuk sesuatu yang tertentu), Contoh :(َ“ ) َر ُج ُم َاWahai
anak muda.”
3. Munada nakirah ghairu maqsudah. seluruh isim nakirah yang jatuh sesudah huruf nida‟
yang dimaksudkan tidak guna sesuatu yang tertentu, laksana orang buta yang menyampaikan
(َ “ )بَُِ ِدٌ ُخ ْذ َر ُجالً َاWahai anak muda! Peganglah tanganku.”
4. Munada mudlaf. munada yang berupa rangkaian mudlaf-mudlaf ilaih, laksana (َ ) َس َْ ٍد ُغالَ َو َا.
5.Munada syibhul mudlaf. munada yang berupa lafal yang memerlukan pada lafal yang lainnya
guna kesempurnaan maknanya, laksana (َ ) َجبَالً طاِنِعا ً َا
3. KETENTUAN MUNADA
Apabila sebuah kata ada AL ( ُْْ )الada sejumlah ketentuan dalam pemanggilannya.
1. Kata yang di panggil I‟robnya marfu‟
2. Menambahkan lafazh sesudah huruf nida‟:
a. أََُّهَاBagi isim mudzakkar
b. أَََّتُهَاBagi isim muannats
Contoh: انٍ أََُّهَا ََا ْ =ان ًَزْ أَةُ أَََّتُهَا ََا
َّ ٍُّ ِ=ان ًُ ْسهِ ًُىْ ٌَ أََُّهَا ََا= ب ْ اث أَََّتُهَا ََا ْ Khusus guna lafazh jalalah Allah
ُ ًَ ِان ًُ ْسه3.
هللا, melulu boleh memakai huruf nida‟ ََا. Contoh: َهللاُ ََاBiasanya guna memanggil lafzhul
jalalah Allah dipakai اَنهّهُ َّى4. Terkadang munada melemparkan huruf Nida Contoh: ك َربََُّا َ ََِّإ
فٌ ْ َر ِح ُْ ٌى َرءُوAsalnya ialah هَ َذا ع ٍَْ أَ ْع ِزضْ َُىْ سُفُ َربََُّا ََاAsalnya ialah َُىْ سُفُ ََا5. Jika munada mudhof
untuk ya‟ mutakallim maka ya‟ boleh dibuang. Contoh: تَ َعا َل َونَ ِد َربٍِّ ََاAsalnya َونَ ِدٌ ََا
Baca Juga : MACAM-MACAM LAM
4. PEMBAGIAN MUNADA
Itulah munada nakiroh maqshudah. Nakiroh berarti tidak mencakup semuanya tapi menunjuk
berarti katanya berupa isim jenis, maqshudah seseorang hanya saja tidak diketahui namanya.
5.Hukum Munada
Hukum dari munada adalah dibaca nashab, adakalanya secara lafdzi atau mahalli.
Dan amil yang menashabkannya adakalanya berupa fi‟il yang dibuang dengan penakdiran
( )اَ ْدعُىyang sebagai penggantinya adalah huruf nida‟, dan adakalanya huruf nida‟ itu sendiri
karena mengandung makna ()اَ ْدعُى. Menurut pendapat yang pertama, maka munada itu menjadi
maf‟ul bih bagi fi‟il yang dibuang, dan menurut pendapat yang kedua, maka munada
dinashabkan oleh (َ )َا.[4]
Munada dibaca nashab secara lafdzi (dengan arti munada sebagai isim mu‟rab yang dibaca
nashab seperti dibaca nashabnya isim yang mu‟rab), ketika munada berupa nakirah ghairu
maqshudah, mudlaf atau munada syibeh mudlaf, seperti (َ )تََُبَّ ْه غَافِالً َا, (َ )هللاِ َع ْب َد َاdan (َ ) ُخهُقُهُ َح َسُا ً َا.
Dan munada dibaca nashab secara mahalli (dengan arti munada itu mabni tapi bermahall
nashab), ketika munada berupa mufrad ma‟rifat atau nakirah maqshudah, seperti (َ ) ُسهَ ُْ ُز َاdan (َ َا
) َر ُج ُم. Dan kemabnian munada itu sesuai dengan rafa‟nya, yaitu dengan dlammah tanpa
ditanwin atau alif atau waw, seperti (َ ) َعهِ ٍُّ َا, (َ ) ُيى َسً َا, (َ )ر ُج ُم َا,
َ (َ )فَتًَ َا, (َ ) َر ُجالَ ٌِ َاdan (َ ) ُيجْ تَ ِه ُدوٌَ َا.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Munada merupakan kalimah isim yang dinamakan sesudah atau jatuh setalah huruf nida.
Penggunaan Munada dengan mempergunakan huruf-huruf panggilan huruf nida supaya yang
dipanggil mengunjungi atau menoleh untuk yang memanggil. Dalam bahasa arab, nida‟ artinya
ialah seruan.
Harapan saya kepada para pembaca, teman-teman, khususnya bagi dosen pembimbing agar
kiranya memperbaiki setiap kesalahan atau kesimpulan baik disengaja maupun tidak disengaja,
dalam uraian isi makalah ini khususnya, dan para mahasiswa umumnya. Semoga kritik dan saran
dari kalian dapat membantu untuk perbaikan makalah ini selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Djuha, Djawahir.