Anda di halaman 1dari 9

Makalah Bahasa Arab

“ Isim Makrifat dan Isim Nakirah ’’

Disusun Oleh :

SARASWATI PUA

NIM. 20212022

DOSEN PENGAMPU :

ZAINUDDIN S.S, M .Pd.I

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN )

MANADO.

2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Bismillaahirohmanirohim. Puji


syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,taufik,dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Bahasa Arab. Saya mengucapkan
terimakasih kepada bapak Zainuddin Soga S.S,M.Pd. I selaku dosen mata kuliah Bahasa
Arab atas dedikasihnya kepada kami untuk menyelesaikan tugas makalah.
Kami sebagai penyusun makalah menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan
kritik dari para pembaca. Dan saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat kepada Saya terutama juga pembaca sekalian untuk dapat mencapai kebahagiaan
di dunia dan akhirat. Aamiin

Manado,16 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR………………………………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang……………………………………..……………1
2. Rumusan Masalah……………………………………………….1

BAB II PEMBAHASAN DAN ISI


1.Pengertian dari Isim Ma’rifat dan IsimNakirah.........................................2
2. Pembagian Isim Ma’rifat dan Isim Nakirah……………………………2

3. Pengaplikasian Isim Ma’rifat dan Isim Nakirah di dalam bentuk kalimat....

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan ………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1 LATAR BELAKANG
            Kaum muslimin memaklumi, bahwa bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur’an.
Setiap orang muslim yang bermaksud menyelami ajaran Islam yang sebenarnya dan
lebih mendalam, tiada jalan lain kecuali harus mampu menggali dari sumber asalnya,
yaitu Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW. Oleh karena itu, menurut kaidah hukum
Islam, mengerti akan ilmu Nahwu bagi mereka yang ingin memahami Al-Qur’an,
hukumnya fardhu ‘ain.
            Kaidah-kaidah bahasa Arab dibahas lebih rinci sehingga dapat membantu para
pembaca untuk lebih memahami kaidah-kaidah bahasa Arab dan diharapkan lebih
membantu dalam memahami ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi.

1.2 RUMUSAN MASALAH


            Makalah ini disajikan dengan tujuan untuk memahami kaidah-kaidah dalam
bahasa Arab yang sesuai dengan sub judulnya. Pada kesempatan kali ini, khususnya
penulis akan membahas materi yang berkaitan tentang isim ma’rifat  dan isim
nakirah. Perlunya penulis memaparkan rumusan masalah yang muncul dari materi
tersebut, antara lain :
            1. Apa pengertian dari isim ma’rifat dan isim nakirah?
            2. Pembagian dari isim ma’rifat dan isim nakirah?
            3.Pengaplikasian isim ma’rifat dan isim nakirah di dalam bentuk kalimat?
BAB II
PEMBAHASAN MATERI

1 Pengertian dari isim ma’rifah dan isim nakirah


Kaidah:                                                                                               ‫القاعدة‬ 
‫المعرفة اسم يدل على شيئ معين‬
Ma’rifat, yaitu suatu isim yang menunjukkan pada suatu benda
tertentu.

‫النكرة اسم يدل على شيئ غير معين‬


Nakirah, yaitu suatu isim yang tidak menunjukkan pada suatu
benda tertentu.[1] 

            Isim itu terbagi pada nakirah dan ma’rifah.


1. Isim nakirah adalah isim yang pengertiannya tidak tertentu, seperti : seorang
manusia, dan sebuah pena, (tidak tertentu pena yang mana)
2. Isim ma’rifat adalah isim yang diketahui (difahami) maksudnya.
Isim Ma’rifat
‫ما دل على معين‬
          Lafadz yang menunjukkan benda tertentu.

Isim Nakirah
‫والنكرة كل اسم شائع في جنسه ال يختص به واحد دون آخر وتقريبه كل ما صلح دخول األلف والالم عليه‬
‫نحوالرجل والغالم‬
Isim nakirah ialah isim yang jenisnya bersifat umum yang tidak menentukan sesuatu
perkara dan lainnya. Singkatnya ialah, setiap isim yang layak dimasuki alif dan lam,
contoh :  ‫الرجل‬   atau   ‫الغالم‬   (asalnya ‫رجل‬  dan  ‫)غالم‬.
2 Pembagian Isim Ma’rifat dan Isim Nakirah
            A. Pembagian Isim Ma’rifat
1. Isim ‘Alam
            Kaidah:  ‫القاعدة‬ 
‫العلم اسم معرفة سمى به شخص أومكان أوحيوان أو أي شيئ اخر‬

Alam, yaitu isim ma’rifat yang digunakan untuk menamai orang,


tempat, hewan, atau benda-benda lain[4].

            Dan isim ‘alam  itu terbagi pula pada isim, kunyah dan laqab. Yang dimaksud
dengan kunyah yaitu setiap sebutan nama atau panggilan yang tersusun dari dua kata
dengan cara idhafat. Dan laqab yaitu setiap panggilan yang menunjukkan ketinggian
martabat atau merendahkannya.

B. Isim Dhamir
            Isim dhamir yaitu isim kata ganti untuk pembicara atau orang pertama, dan
untuk orang yang diajak bicara atau orang kedua, seperti : ‫انا‬    = saya,
dan ‫انت‬  = engkau (lk), dan untuk orang ketiga ‫هو‬ = dia (lk)   Dan dhamir itu terbagi
kepada dua bagian, yaitu:
1. Dhamir bariz
2. Dhamir mustatir
            Yang dimaksud dengan dhamir bariz adalah dhamir yang ada bentuknya
(berupa lafadz) seperti ( ‫ت‬ ) pada ‫فهمت‬  . Dan dhamir mustatir adalah dhamir yang
tidak ada bentuknya (tidak tampak berupa lafadz), melainkan hanya dalam
pemahaman saja, seperti dhamir pada fi’il  ‫فهم‬  dhamirnya ‫هو‬ . Dan dhamir bariz itu
terbagi pada munfashil danmuttashil. Dhamir munfashil yaitu dhamir yang tampak
karena berdiri sendiri dalam pengucapan, seperti ‫انا‬  = saya, dan ‫نحن‬  = kita.
Dan dhamir muttashil yaitu dhamir yang tampaknya seakan-akan merupakan bagian
atau suku kata dari kata-kata sebelumnya seperti ( ‫ت‬ ) pada ‫فهمت‬ dan ( ‫ا‬  ) pada ‫فهما‬  .

C. Isim Mubham
       Yang dikehendaki adalah isim isyaroh dan isim maushul, dikarenakan makna
keduanya yang samar (mubham), yang bisa tertentu dengan melalui isyaroh dan
shilah.
1. Isim Isyaroh
      Yaitu isim yang dicetak untuk perkara yang diisyarohi yang tampak dengan jari
(telunjuk) dan sesamanya.
Contoh : ‫هؤالء‬ , ‫هذه‬ ,‫هذا‬          
2. Isim Maushul
        Yaitu isim yang menunjukkan sesuatu/seseorang yang tertentu dengan cara
menyebutkan suatu kalimat sesudahnya yang disebut selatul-maushul.[8] Dan lafadz-
lafadznya adalah :
‫الذى‬                 : yang digunakan untuk seorang laki atau sesuatu jenis mudzakkar
‫اللذين‬ / ‫اللذان‬    : yang digunakan untuk dua orang/benda jenis mudzakkar       
 ‫األولى‬ /‫الذين‬    : yang digunakan untuk jama’ manusia mudzakkar
‫التى‬                 : yang digunakan untuk seorang perempuan atau sejenis muannats
‫اللتين‬ / ‫اللتان‬     : yang digunakan untuk dua orang/benda jenis muannats
‫الالئ‬ / ‫الالتى‬     : yang digunakan untuk jama’ manusia muannats
D. Isim-isim yang dimasuki ‫أل‬ 
      Yaitu isim yang dimasuki ‫أل‬ dan memberikan pengertian ketentuan bagi isim
tersebut. Seperti : ‫السيف‬  = pedang itu
 ‫القلم‬  = pena itu

E. Isim yang di idhofahkan pada isim ma’rifat


       Yaitu isim-isim yang di idhofahkan pada salah satu dari isim-isim ma’rifat yang
di muka maka terjadilah ma’rifat dengan itu :
Contoh:
‫قلم محمود‬        = Di idhofahkan pada Isim Alam
‫قلم هذا‬            = Di idhofahkan pada Isim Isyaroh
‫قلمك‬              = Di idhofahkan pada Isim Dhamir
‫قلم الرجل‬    = Di idhofahkan pada lafadz yang dimasuki Al
‫قلم الذى كتب‬   = Di idhofahkan pada Isim Maushul

F. Isim ma’rifat dengan sebab Nida’


        Yaitu isim munada’ yang ditentukan maksudnya, maka dengan sebab itu jadilah
isim ma’rifat (isim munada’ yaitu isim yang diseru dengan kata seru  ‫يا‬ ).
Contoh :
‫يا رجل‬              = Hai! Bung!
‫يا غالم‬              = Hai nak!

3 Pengaplikasian isim ma’rifat  dan isim nakirah didalam bentuk kalimat


       A. Contoh-contoh dari Isim Ma’rifat
1. Contoh dari Isim Alam :
‫ابو بكر يذهب الى السوق‬-               = Abu bakar sedang pergi ke pasar
‫هارون الرشيد يشتري الرز‬-            = Harun Ar-Rasyid sedang membeli beras

2. Contoh dari Isim Dhamir :


- ‫انا موظف‬                                 = Saya adalah seorang pegawai
- ‫بيتها فسدة‬                                = Rumahnya(pr) itu rusak
3. Contoh dari Isim Mubham
             a. Contoh dari Isim Isyaroh :
                        -  ‫هذا كوب‬                      = Ini adalah sebuah gelas
                        - ‫هذه خزانة‬                    = Ini adalah sebuah Almari
                        - ‫اوالء الصائمون‬             = Mereka adalah orang-orang yang berpuasa
             b. Contoh dari Isim Maushul :
                        -    ‫اكرم الذى علمك‬          = Muliakanlah orang yang telah mengajarkan
engkau
                        - ‫اكرم الذين علماك‬           = Muliakanlah orang yang telah mengajarkan
engkau
                        - ‫اكرم الذين علموك‬          = Muliakanlah orang yang telah mengajarkan
engkau
Dari ketiga contoh tersebut memiliki arti yang sama, namun berbeda cara penempatan
dan kedudukannya.

BAB III
PENUTUP
            Isim Ma’rifat, yaitu suatu isim yang menunjukkan pada suatu benda tertentu
yang bersifat khusus, dan Isim Nakirah, yaitu suatu isim yang tidak menunjukkan
pada suatu benda tertentu yang bersifat umum. Di samping itu, macam-macam Isim
Ma’rifat dan Isim Nakirah antara lain:
Isim Ma’rifat terbagi menjadi 7 macam, yaitu: Isim Alam, Isim Isyaroh, Isim
Maushul, Isim Dhamir, Isim-isim yang dimasuki Alif dan Lam, Isim yang di
idhofahkan pada isim ma’rifat dan Isim Ma’rifat dengan sebab Nida’. Dan Isim
Nakirah tidak ada pembagiannya atau macam-macamnya.
Akhirnya, penulis pribadi megucapkan terima kasih kepada Allah SWT, dan kepada
semua pihak yang telah membantu penulis dalam membuat makalah yang sederhana
ini. Dan penulis berharap kritikan serta saran dari ibu guru maupun dari pembaca itu
sendiri. Tentunya kritikan yang membangun dan membawa kepada kebaikan bagi
penulis.
DAFTAR PUSTAKA

-          Thalib, Drs. Muhammad, Tata Bahasa Arab 2 Terjemah ANNAHWUL


WADHIH Ibtidaiyyah, (Bandung:PT Al Ma’arif), 2002

-          Umam, Prof. Dr. H. Chatibul dkk, Kaidah Tata Bahasa Arab, (Jakarta:Darul


Ulum Press), 2010

-          Anwar, K.H. Muhammad, Ilmu Nahwu, (Bandung:Penerbit Sinar Baru


Algensindo), 2009

-          Shofwan, M.Sholihuddin, Pengantar Memahami Al-Jurumiyyah,


(Lirboyo:Darul Hikmah), 1999

-          Syaekhuddin, Ahmad dkk, Belajar Bahasa Arab, (Jakarta:Penerbit Erlangga),


2009

Anda mungkin juga menyukai