Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENGERTIAN KALIMAT ISIM


Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah yang di bina oleh
Muryanto M.Pd.I

Disusun Oleh Kelompok 1 :

1. Natasya Putri Abellia (224105010030)


2. Andi Maulana (224105010042)
3. Faridatul Hasanah (224105010016)
4. Ahmad Jam’an Shalihin (224205010039)

PRODY PERBANKAN SYARI’AH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH ACHMAD SIDDIQ JEMBER
Jl. Mataram No.1, Karang Miuwo, Kaliwates, Kabupaten Jember, Jawa Timur 68136
2022 – 2023
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah Ta’ala atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “” dapat kami selesaikan dengan
baik. Kami berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT
karuniai kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa
sumber yakni melalui kajian pustaka maupun melalui media internet.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada kedua
orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami, dosen
pembimbing kami Bapak Muryanto M.Pd.I, juga kepada teman-teman seperjuangan
yang membantu kami dalam berbagai hal. Harapan kami, informasi dan materi yang
terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di
dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami
memohon kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah kami
selanjutnya.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan,
atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami
mohon maaf. Tim penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca
agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Jember, 12 September 2022

Penulis

II
DAFTAR ISI

COVER ...........................................................................................I
KATA PENGANTAR .........................................................................................II
DAFTAR ISI ........................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1
1. Latar Belakang ......................................................................................1
2. Rumusan Masalah ..................................................................................1
3. Tujuan Penulisan ....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................2
1. pengertian isim .......................................................................................2
2. ciri-ciri isim ...........................................................................................2
3. pembagian isim ......................................................................................3
BAB III PENUTUP ............................................................................................6
1. Kesimpulan .............................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................7

III
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Al-Qur’an turun dengan bahasa arab dikarenakan Rasulullah Saw dan para
mukhatab pertamanya menggunakan bahasa tersebut. “dan jikalau kami jadikan
Al-Qur’an itu suatu bacaan dalam bahasa arab, tentulah mereka mengatakan:
“mengapa tidak di jelaskan ayat ayatnya?” apakah (patut Al-Qur’an) dalam
bahasa asing sedang (rasul adalah orang ) arab?” [fushillat:44]
Dalam pembelajaran bahasa arab, kata terbagi menjadi tiga yaitu isim,
fi’il, huruf. Namun pada makalah ini akan di bahas tentang isim. Isim adalah
kata yang bermakna benda. Fi’il adalah kata kerja. Dan huruf adalah kata
penghubung.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun permasalahan yang akan di bahas dalam proses penyusunan
makalah ini adalah “isim dan macam-macamnya”.
Untuk memberikan kejelasan makna serta menghindari meluasnya
pembahasan, maka dalam makalah ini masalah nya di batasi pada :
1. Apa saja pengertian dari isim ?
2. Apakah ciri-ciri dari isim ?
3. Apa saja pembagian dari isim ?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan karya tulis ini terbagi menjadi menjadi dua bagian, yaitu
tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah
ini adalah untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Bahasa Arab.
Adapun Tujuan khusus penyusunan makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian dari Isim.
2. Mengetahui ciri-ciri dari Isim.
3. Mengetahui pembagian dari Isim.

1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian dari Isim
Isim adalah kata yang menunjukkan arti benda / kata benda contohnya
‫ كتاب‬artinya buku , ‫ كزسي‬artinya kursi.
2. Ciri ciri isim
isim memiliki beberapa ciri , yaitu sebagai berikut:
a. Ber harokat kasroh atau kasrotain
Contoh :
‫رضيث باهلل ربا وباالسالم ديٌا‬
Kata yang ber garis bawah ( ‫ هلل‬dan ‫ ) السالم‬diatas termasuk isim , di
karenakan akhiran katanya berupa harokat kasroh , jika suatu kata
mempunyai akhiran kasroh , maka bisa di katakana isim.
b. Tanwin
Contoh : ‫ رجل‬merupakan isim , cirinya dibaca tanwin pada harokat
akhirnya. Setiap kalimat yang harokat akhirnya dibaca tanwin, baik tanwin
fathah , kasro maupun dlommah maka itu adalah isim.
c. Terdapat al (‫)ال‬/ di awal kata
Contoh :
‫الولك القدوس السالم‬
Kata yang bergaris bawah (keseluruhan kata) merupakan isim karena
bergandengan dengan ‫ال‬
Perlu di ketahui , jika suatu isim bergandengan dengan ‫ ال‬/ ‫ ال‬, maka
isim tersebut tidak boleh tanwin , begitu pula sebaliknya , sehingga isim
tidak boleh kemasukan tanda ‫ ال‬dan tanwin pada satu kata , namun isim
harus mempunyai salah satu dari kedua tanda di atas, baik itu ‫ ال‬saja atau
tanwin saja.
d. Terletak setelah huruf jer
Diantara huruf – huruf jer adalah : )‫ رب – ل – كا‬- ‫ عي – على – في – ب‬- ‫ الى‬- ‫(هي‬
‫ هي‬: Dari ‫على‬ : Di atas ‫رب‬ : Betapa banyak
‫ الى‬: Ke ‫في‬ : Di dalam ‫ل‬ : Milik , kepunyaan
‫ عي‬: Dari ‫ب‬ : Dengan ‫كا‬ : Seperti

2
Contoh :
‫في بيث هي بيوت هللا‬
Dari contoh di atas , kata ‫ بيث‬dan ‫ بيوت‬, termasuk isim karena terletak
setelah huruf jer.

e. Idhofah (penyandaran) = mudhof mudhof’ilaih : jika terdapat dua kata yang


bergandengan , dengan kata yang kedua mempunyai akhiran kasroh , maka
kedua kata tersebut kemungkinan besar adalah isim.
Contoh : ‫كتاب هحن‬ : kitabnya muhammad
‫ديي اإلسالم‬ : agama islam

Kata pertama sebagai mudhof (yang di sandarkan) dan kata kedua


sebagai mudhof ilaih (yang menyandarkan). Kata yang kedua di atas adalah
isim, karena idhofah, dan terlihat pada kata kedua mempunyai akhiran
kasroh.
3. Permbagian isim
Isim terbagi oleh beberapa macam yaitu berdasarkan jenisnya, berdasarkan
jumlah benda , berdasarkan terdefinisi (khusus) atau tidak terdefinisi (umum)
dan berdasarkan huruf akhir dan sakal (tanda) akhirnya.
 Isim berdasarkan jenisnya
Isim berdasarkan jenisnya dibagi menjadi dua bagian yaitu isim
mudzakkar (laki-laki) dan muannats (perempuan) , masing-masing bagian
tersebut ada yang faktanya berjenis kelamin laki-laki (hakiki) dan
perempuan (hakiki) da nada yang hanya lafadznya saja , sedangkan
faktanya sama sekali tidak di ketahui jenis kelaminnya (benda). mudzakkar
hakiki dan muannats hakiki sangat mudah di bedakan dan tidak
memerlukan ciri-ciri khusus , sedangkan yang lafdzi untuk
membedakannyadi perlukan ciri-ciri serta secukupnya.
 Di kahiri ta’ marbutoh , ciri muannats lafdzi :
Contoh : ‫ الودرسة‬، ‫الٌافذة‬
Cakupan muannats lafdzi meliputi :
 Alat tubuh yang berpasangan
Contoh : ‫ رجل‬، ‫ ادى‬، ‫ يد‬، ‫عيي‬

3
 Benda yang tidak dapat dihitung
Contoh : ‫ الٌار‬، ‫ ريح‬، ‫سحاب‬
 Oleh orang arab yang di golongkan muannats (sima’i)
Contoh : ‫السواء‬، ‫اًفس‬
 Seluruh benda yang jumlahnya lebih dari dua satuan (jamak).
Kaidahnya : ‫( كل جوع هوء ًث‬setiap jamak adalah muannats)
 Isim berdasarkan benda
Berdasarkan jumlah bendanya isim di bagi menjadi tiga , yaitu
isim mufrod, isim mutsanna dan isim jamak.isim mufrod adalah isim
yang jumlah bendanya satu satuan (satu biji , satu helai , satu pohon,
dan sebagainya). Biasanya di tandai dengan dlomma, fatha, kasro.isim
mutsanna adalah isim yang jumlah bendanya dua satuan , tanda khas
yang mudah di ketahui dari isim ini adalah akhirannya ‫ ان‬atau ‫( ية‬akhir
fatha dan sebelum huruf mati adalah kasroh) untuk mudakkar dan ‫ان‬
atau ‫( تيه‬akhirannya kasroh dan sebelum huruf mati adalah fathah)
untuk muannats. Isim jamak adalah isim yang jumlah bendanya lebih
dari dua satuan . isim jamak ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu jamak
mudakkar salim , jamak muanats salim , dan jamak taksir.
 Isim jamak mudzakkar salim berasal dari isim mudakkar mufrod
dan rangkaian hurifnya tidak ada yang di ubah hanya di tambah (‫ون‬
dan ‫ )يه‬di akhirnya
Contoh : ‫ مسلمىن‬atau ‫مسلميه‬
 Isim jamak muannats salim berasa dari isim muannats mufrod
salim dan rangkaian hurufnya tidak di ubah hanya di tambah ( ‫ان‬
atau ‫) يه‬
 Isim jamak taksir dapat berasal dari isim mudakkar mufrod atau
isim muannats mufrodah , akan tetapi rangkaian hurufnya terjadi
pemecahan baik di tambah atau di kurangi. Isim ini tidak memiliki
aturan dan tanda khas, sehingga harus di hafal.
 Berdasarkan ter definisi (khuhus) atau tidak terdefinisi (umum)
Berdasarkan umum dan khususnya isim di bagi menjadi menjadi
dua yaitu isim nakiroh (umum) dan isim ma’rifah (khusu)
 Isim nakiroh di tandai dengan adanya tanwin

4
Contoh : ‫كتاب‬
 Isim ma’rifah mencakup tujuh jenis yaitu :
1. Isim dhomir
2. Isim alam
3. Isim isyarah
4. Isim maushul
5. Isim yang di awali al
6. Isim Munada
7. Isim idhofat (kata yang di sandarkan)
 Berdasarkan huruf Akhir dan sakal (tanda) Akhirnya
Berdasarkan huruf akhir dan sakal akhir isim dibagi 4 jenis,yaitu
isim shohih akhir, isim mu’tal akhir, asmaul khomsah dan isim ghoiru
munshorif.
1. Isim shohih akhir ini sudah di bahas pada bab bab sebelumnya ,
terdiri dari isim mufrod , mutsanna, jamak taksir, jamak
mudzakkar salim dan jamak muannats salim.
2. Isim Mu'tal (‫ )اإلسم المعتل‬adalah isim yang diakhir kalimatnya
mengandung huruf alif dan huruf ya.seperti : ‫الهادي‬
3. Asmaul khomsah adalah adalah isim yang jumlah nya lima
buah, yaitu : ‫د‬، ‫ ف‬، ‫ حم‬، ‫ اح‬، ‫اب‬
 Isim ghoiru munshorif ( isim yang tidak menerima tanwin)
Berikut adalah pembagian isim yang perlu Anda ketahui.
 Sebagian besar nama orang ysng bukan bentukan dari kata lain,
seperti : ‫فاطمة‬
 Shighot muntahal jumu’, yaitu bentuk jamak terakhir dan tidak bisa
dijamakkan lagi.
 Alif ta’nits, yaitu alif yang letaknya berada di ujung atau akhir kata.
Pembagian ini memiliki dua jenis, yaitu alif ta’nits mamdudah dan
alif ta’nits maqsurah.

5
BAB III
PENUTUP
1. kesimpulan
Isim adalah semua jenis kata benda atau segala sesuatu yang dikategorikan
benda; baik benda mati maupun benda hidup, tanpa berkaitan dengan masalah
waktu.
Isim memiliki ciri-ciri yaitu berharakat kasroh, bertanwin (fathahtain, kasrohtain
dan dhommahtain), terdapat ‫ ال‬pada awal kata, terletak setelah huruf jer dan
idhofah atau penyandaran.
Isim terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu berdasarkan jenisnya,
berdasarkan jumlah benda, berdasarkan terdefinisi (khusus) atau tidak terdefinisi
(umum) dan berdasarkan huruf akhir dan sakal (tanda) akhirnya.
Isim berdasarkan jenisnya terbagi dua, yaitu Muannats dan Mudzakar. Isim
berdasarkan jumlah benda terbagi tiga, yaitu Isim Mufrod, Isim Mutsanna dan
Isim Jamak. Isim berdasarkan terdefinisi (khusus) atau tidak terdefinisi (umum)
terbagi dua, yaitu Isim Nakiroh dan Isim Ma’rifat. Isim berdasarkan huruf akhir
dan sakal (tanda) terbagi empat, yaitu isim shohih akhir, isim mu’tal akhir, asmaul
khomsah dan isim ghoiru munshorif.

6
DAFTAR PUSTAKA
Haris abdul 2018. Nahwu & shaf tingkat pemula.jember.al-bidayah
Sayyid ahmad zaini dakhlan 1304. Pengertian isim. Ciri ciri isim.pembagian isim
.mukhtasor jiddan.

Anda mungkin juga menyukai