Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah bahasa arab
Disusun oleh:
Dengan menyebut nama Allah swt yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadiratnya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang isim. Makalah ini telah kami
susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang isim dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata pengantar................................................................................................................i
Daftar isi.......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ....................................................................................................1
B. Rumusan masalah ...............................................................................................1
C. Tujuan penulisan masalah ..................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian isim ...................................................................................................2
B. Ciri-ciri isim ......................................................................................................2
C. Pembagian isim ................................................................................................3
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN .......................................................................................................10
Daftar Pustaka ................................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Isim adalah semua jenis kata benda atau segala sesuatu yang di kategorikan benda
baik benda mati maupun benda hidup tanpa berkaitan dengan masalah waktu. Disisi lain
isim ada yang besifat konkrit (dapat di jangkau indra) dan ada pula yang bersifat abstrak
(tidak di jangkau indra).
Dalam pembelajaran bahasa arab, kata terbagi 3 yaitu isim, fiil, huruf namun pada
makalah ini akan di bahas makalah isim.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud dengan isim?
2. Ada berapa macam-macam isim?
3. Ada berapa ciri-ciri isim?
C. TUJUAN
1. Mengetahui apa itu isim
2. Mengetahui macam-macam isim
3. Mengetahui ciri-ciri isim
1
BAB ll
PEMBAHASAN
A. Pengertian Isim
كَلِمة دلت على معن فى نفسها ولم تقترن بزمن وضعا
Artinya : “Jenis kata yang mengandung makna yang tidak terikat dengan waktu”
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa ISIM adalah semua jenis kata benda atau
segala sesuatu yang dikategorikan benda; baik benda mati maupun benda hidup, tanpa
berkaitan dengan masalah waktu. Di sisi lain, ISIM (kata benda) ada yang bersifat
konkrit (dapat dijangkau indera) dan ada pula yang bersifat abstrak (tidak dijangkau
diindera).
B. Ciri-Ciri Isim
Isim memiliki beberapa ciri, yaitu sebagai berikut:
1. Berharokat kasroh atau kasrohtain : Jika suatu kata mempunyai akhiran kasroh, maka
bisa dikatakan ia adalah isim.
Contoh :
2
3. Terdapat الpada awal kalimat
Contoh :
Contoh :
ِ ْت ِم ْن بُيُو
ِت هللا ٍ فِي بَ ْي
ٍ بَ ْيdan ت
Dari contoh di atas, kata ت ِ ْ بُيُو, termasuk isim karena terletak setelah huruf
jer.1
C. Pembagian Isim
Isim terbagi oleh beberapa macam. Yaitu berdasarkan jenisnya, berdasarkan jumlah
benda, berdasarkan terdefinisi (khusus) atau tidak terdefinisi (umum) dan berdasarkan
huruf akhir dan sakal (tanda) akhirnya.
1. Isim Berdasarkan Jenisnya :
Isim berdasarkan jenisnya dibagi menjadi dua bagian yaitu isim mudzakkar
(laki-laki) dan isim muannats (perempuan), masing-masing bagian tersebut ada yang
faktanya berjenis kelamin dan tidak memerlukan ciri-ciri khusus, sedangkan yang
1
Al-muyassar fii An-Nahwi/Aceng Zakaria;Drs Mohammad iqbal Santosa, Cet 22-Garut: ibn azka press, 2004. 88
hlm;2cm
3
lafdzi untuk membedakannya laki-laki (hakiki) dan perempuan (hakiki) dan ada yang
hanya lafadznya saja, sedangkan faktanya sama sekali tidak diketahui jenis
kelaminnya (benda). Mudzakkar hakiki dan muannats hakiki sangat mudah
dibedakan diperlukan ciri-ciri serta cakupannya.
Ciri Muannats Lafdzi: diakhiri dengan ta’ marbuthoh ()ة
Contoh : ُ ال َم ْد َر َسة، ُالنَّافِ َذة
Cakupan Muannats Lafdzi meliputi :
Alat tubuh yang berpasangan
Contoh: ِرجْ ٌل، أُ ُذ ٌن، يَ ٌّد، َعي ٌْن
Benda yang tidak dapat dihitung
Contoh: النَّا ُر، ِر ْي ٌح، ٌَس َحاب
Oleh orang Arab digolongkan muannats (sima’i)
ٌ ْ سُو، ال َّس َما ُء، ُالنَّ ْفس
ٌ طَ ِر ْي، ق
Contoh: ٌ اَرْ ض، ٌ َس ْمش، قَ َم ٌر، دَا ٌر، ق
Seluruh benda yang jumlahnya lebih dari dua satuan (jamak).
ٌ َّ( ُكلُّ َج ْم ٍع ُم َؤنsetiap jamak adalah muannats)
Kaidahnya: ث
Contoh: ٌ( اَ ْب َوابpintu-pintu) ( نَوا فدةjendela-jendela)
Apabila tidak terdapat ciri muannats dan tidak tercakup dalam isim muannats
seperti di atas, maka isim tersebut adalah Mudzakkar.
1. Isim jamak mudzakkar salim berasal dari isim mudzakkar mufrod dan rangkaian
hurufnya tidak ada yang diubah hanya ditambah ( َ )ُـوْ نatau ( َ )ِـ ْينdi akhirnya.
4
Contoh : َ ُم ْسلِ ُموْ نatau َ ُم ْسلِ ِم ْينberasal dari ُم ْسلِ ٌم
2. Isim jamak muannats salim berasal dari isim muannats mufrod dan rangkaian hurufnya
tidak ada yang dirubah hanya ta’ marbuthoh di akhir kata yang menjadi ciri isim
ٌ atau ت
muannats dipisahkan dulu dengan menambah alif mati menjadi َـات ٍ َـا.
3. Isim jamak taksir dapat berasal dari isim mudzakkar mufrod atau isim muannats
mufrodah, akan tetapi rangkaian hurufnya terjadi pemecahan baik ditambah atau
dikurangi. Isim ini tidak memiliki aturan dan tanda khas sehingga harus dihafal.
Contoh : ٌ اَ ْب َوابberasal dari نَ َوافِ ُذ, ٌ بَابberasal dari ٌنَافِ َذة
3. Berdasarkan Terdefinisi (Khusus) atau Tidak Terdefinisi (Umum) :
Berdasarkan umum dan khususnya isim dibagi menjadi dua, yaitu isim nakiroh (umum)
dan isim ma’rifat (khusus).
1. ( ـٌـ، ـٍـ، ًــIsim nakiroh ditandai dengan adanya tanwin)
Contoh : ٌ ِكتَاب، هُ ٌدى
2. Isim ma’rifat mencakup tujuh jenis, yaitu :
Isim yang diawali dengan Al ()ال
Contoh : ُ ال ِكتَاب، الهُدَى
Isim dhomir (kata ganti)
Isim isyaroh (kata tunjuk)
Isim maushul (kata sambung)
Isim alam (nama)
Isim munada (yang dipanggil)
Isim idhofat (yang disandarkan)
Masing-masing jenis isim tersebut, akan dibahas berikut ini.
Kata ganti ini digolongkan ke dalam isim ma’rifat karena fungsinya untuk
menggantikan isim tertentu.
Berdasarkan penampakkannya dalam tulisan, isim dhomir dibagi dua, yaitu isim
dhomir bariz (tampak dalam tulisan) dan isim dhomir mustatir (tidak tampak dalam
tulisan). Pada bab ini hanya dibahas isim dhomir bariz, sedangkan isim dhomir
mustatir dibahas setelah membahas kalimat sempurna.
5
Isim dhomir bariz dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu isim dhomir bariz
muttashil (tersambung dengan kata lain) seperti : َل+ لَ ُك ْم = ُك ْم dan isim dhomir bariz
munfashil (berdiri sendiri) seperti : هُ َو، َاَ ْنت
ُ س ُم ا ْل َم ْو
4. Isim Maushul ( ص ْو ِل ْ ِ) ا
Isim maushul ini digolongkan ke dalam isim ma’rifat karena fungsinya untuk
mengkhususkan suatu isim tertentu dengan kalimat yang ada sesudahnya.
Selain isim maushul yang digunakan untuk menghubungkan isim berdasarkan
jenis dan jumlahnya, ada pula isim maushul yang sifatnya umum (tidak dilihat
mudzakkar atau muannats-nya) yang digunakan untuk yang berakal atau yang tidak.
Yaitu ( َماapa-apa, apa saja) digunakan untuk isim yang tidak berakal ( اِ ْس ُم ال َموْ صُوْ ِل
) لِ َغي ِْر اِ ْل َعاقِ ِلdan ( َم ْنsiapa saja/barang siapa) digunakan untuk isim yang berakal ( اِ ْس ُم
) ال َموْ صُوْ ِل لِ ْل َعاقِ ِل
6
Contoh : ُع َم ُر، ُعَائِ َشة
Kunyah ( ٌ ) ُك ْنيَة: julukan
Adalah nama yang diawali dengan kata : ٌ اَب، اُ ٌّم، اِب ٌْنdan ت
ٌ بِ ْن
ِ اِبْنُ ْالخَطَّا، اُ ُّم ْالمؤمنينdan lain-lain.
ٍ اَبُوْ َح ْف، ب
Contoh : ص
Laqob ( ٌ ) لَقَب: gelar
Diberikan khusus kepada orang-orang yang mempunyai kelebihan dalam suatu
perkara.
ُ ْ الفَارُو، ال َّر ِش ْي ُد، ق
Contoh : ق ُ ص ِّد ْي
ِّ الdan lain-lain.
7
Isim munada khusus lafdzul jalalah (ُ )هللَا
Sebenarnya termasuk isim munada mufrod, akan tetapi isim munada ini ada
pengkhususan yaitu : bentuknya ma’rifat ُ يَا هللَاdan huruf nida bisa diganti dengan
huruf mim yang bertasydid ditarik di akhirnya yaitu : اَللّهُ َّم
Catatan :
Apabila isim munada mufrod dalam bentuk ma’rifat baik dengan ” ” الataupun
isim maushul, maka setelah ياtidak dapat langsung tersambung dengan isim
tersebut, tetapi harus diselingi dengan lafadz ( اَيُّهَاuntuk isim mudzakkar) dan اَيَّتُهَا
(untuk isim muannats).
Contoh : َ يَا اَيُّهَا الَّ ِذ ْين، ُيَااَيَّتُهَا النَّ ْفس
8
1. Isim shohih akhir ini sudah dibahas pada bab-bab sebelumnya, terdiri dari isim
mufrod, mutsanna, jamak taksir, jamak mudzakkar salim dan jamak muannats
salim.
2. Isim mu’tal akhir artinya isim yang huruf akhirnya berupa huruf illat yaitu alif
mati atau ya’ mati ( ْ ىatau ْ) ي. Jika akhirnya alif mati disebut isim maqshur (
ُ ) ا ِال ْس` ُم ال َم ْقseperti : هُ`دَى، ُموْ َس`ى, dan jika akhirnya ya’ mati disebut isim
ص`وْ ُر
manqus ( ُاال ْس ُم ال َم ْنقُوْ ص ِ القَا، ْالهَا ِدي
ِ ) seperti : ض ْي
3. Asmaul khomsah (isim yang lima) adalah isim yang jumlahnya lima buah,
yaitu : ُذ، ُ ف، َح ٌم، اَ ٌخ، ٌ اَب.
Kelimanya memiliki kesamaan bentuk yaitu diakhiri dengan wawu jika rofa’
ٍ ُذوْ َم، َ فُوْ ك، َ َح ُموْ ك، َ اَ ُخوْ ك، ك
seperti : ال َ ْاَبُو
Diakhiri dengan alif jika nashob, seperti : َذا َما ٍل، ك
َ فَا، ك َ اَ َخا، ك
َ َح َما، ك َ اَبَا
Diakhiri dengan ya’ jika majrur, seperti : ِذ ْي َما، ك َ اَ ِخ ْي، َاَبِ ْيك
َ فِ ْي، َ َح ِم ْيك، ك .
4. Isim ghoiru munshorif (isim yang tidak menerima)
Ada beberapa isim yang ber” ”الdan bukan sebagai mudhof,akan tetapi tidak dapat
menerima tanwin. Isim semacam ini disebut isim ghoiru munshorif. Yang
termasuk isim ghoiru munshorif adalah:
Sebagian besar nama orang yang bukan bentukan dari kata lain, seperti : ، ُفَا ِط َمة
ُع َم ُر، ُ ع ُْث َمانdll.
Shighot muntahal jumuk ( ) صغة منتهى الجموع, bentuk jamak yang sama dengan
َمفَا ِع ُلdan اع ْي ُل
ِ َ َمف, seperti : اج
ِ َم َس
Mengandung alif ta’nits mamdudah ( ) الف التأنيث الممدود̀ةseperti : ، ئ
ُ َسوْ دَا، صحْ َرا ُء
َ
َح ْم َرا2
2
Ibrah. “Pembagian Isim”. pada http://ibrah78gorut.blogdetik.com/category/nahwu-
i/pembagian-isim.html, diakses pada 09 November 2011
9
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan:
Isim adalah semua jenis kata benda atau segala sesuatu yang dikategorikan
benda; baik benda mati maupun benda hidup, tanpa berkaitan dengan masalah waktu.
Isim memiliki ciri-ciri yaitu berharakat kasroh, bertanwin (fathahtain, kasrohtain
dan dhommahtain), terdapat الpada awal kata, terletak setelah huruf jer dan idhofah
atau penyandaran.
Isim terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu berdasarkan jenisnya, berdasarkan
jumlah benda, berdasarkan terdefinisi (khusus) atau tidak terdefinisi (umum) dan
berdasarkan huruf akhir dan sakal (tanda) akhirnya.
Isim berdasarkan jenisnya terbagi dua, yaitu Muannats dan Mudzakar. Isim
berdasarkan jumlah benda terbagi tiga, yaitu Isim Mufrod, Isim Mutsanna dan Isim
Jamak. Isim berdasarkan terdefinisi (khusus) atau tidak terdefinisi (umum) terbagi
dua, yaitu Isim Nakiroh dan Isim Ma’rifat. Isim berdasarkan huruf akhir dan sakal
(tanda) terbagi empat, yaitu isim shohih akhir, isim mu’tal akhir, asmaul khomsah dan
isim ghoiru munshorif.
10
DAFTAR PUSTAKA
Al-muyassar fii An-Nahwi/Aceng Zakaria;Drs Mohammad iqbal Santosa, Cet 22-Garut: ibn azka
press, 2004. 88 hlm;2cm
Ibrah. “Pembagian Isim”. pada http://ibrah78gorut.blogdetik.com/category/nahwu-i/pembagian-
isim.html, diakses pada 09 November 2011
( `,32 جا معة اال ما م محد بن س``عود االس``ال مية: القر اء ة (ريا ض: المستو ى الثانى.سلسلة تعليم اللغة العربية,عبد هللا الحا د
)2003
11