Anda di halaman 1dari 9

PENJELASAN ISIM

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas


mata kuliah Makalah nahwu sharaf

Dosen pengampu : Abdul Latief Arung Arafah, M.Pd.I

Kelompok 2
Fatur rohman 2211010288
Rizal harnanto 2211010317
Khoirotun nisa 2211010303

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
TAHUN 2023 M/1444 H

1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb

Alhamdulillah, Dengan mengucapkan syukur kepada Allah Swt.

Atas berkat, rahmat serta karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah

dengan judul “penjelasan isim”.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan


kita nabi besar, nabi agung, nabi Muhammad SAW, yang kita harapkan
syafa’at beliau di akhirat kelak. Amiin.

Kami ucapkan terima kasih kepada bapak Abdul Latief Arung


Arafah, M.Pd.I selaku dosen pengampu mata kuliah nahwu sharaf yang
telah bersedia membantu kami dalam penyusunan makalah ini.

kami menyadari, pasti dalam penulisan makalah ini banyak


kesalahan dan kekurangan yang kami harapkan penilaian serta tuntunan dari
bapak agar kedepannya menjadi lebih baik lagi.

Sekian yang dapat kami sampaikan kurang dan lebihnya kami


mohon maaf dan kepada allah kami mohon ampun.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Bandar Lampung, 27 Februari 2023

penyusun

2
DAFTAR ISI
Cover Luar...................................................................................................... 1
Kata Pengantar .............................................................................................. 2
Daftar Isi ......................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 4
A. Latar belakang ...................................................................................... 4
B. Rumusan masalah................................................................................. 4
C. Tujuan masalah .................................................................................... 4

BAB 2 PEMBAHASAN ................................................................................. 5


A. Pengertian isim ..................................................................................... 5
B. Tanda-Tanda Isim ................................................................................ 5
C. Macam-Macam Isim ............................................................................ 5
D. Pembagian Isim Berdasarkan Jumlah .................................................. 7

BAB 3 PENUTUP........................................................................................... 9
1. Kesimpulan .......................................................................................... 9

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu nahwu dalam perkembangannya menjadi kurikulum atau
pelajaran di pesantren, madrasah aliyah, madrasah tsanawiyah, dan juga di
madrasah ibtidaiyah. Mempelajari ilmu nahwu masih menjadi hal yang
membingungkan pada saat bagi banyak orang, karena menurut pandangan
banyak orang bahwa ilmu nahwu adalah salah satu ilmu yang sulit
dipelajari. Tuntutan untuk mengerti dan memahami ilmu nahwu sangat
penting jika ingin bisa menggunakan bahasa arab dengan tatanan bahasa
yang benar.
Dengan adanya makalah kecil ini selain memenuhi tugas juga
diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada pembaca dalam
memahami sedikit cuplikan ilmu nahwu yang terdapat dalam makalah ini.
Semoga dengan adanya makalah ini memberikan kemanfaatan kepada kita
semua.
B. Rumusan Masalah
a. Apakah pengertian dari isim ?
b. Berapakah macam-macam isim ?
c. Berapakah jumlah isim ?
C. Tujuan Masalah
a. Memahami pengertian isim
b. Mengetahui macam-macam isim
c. Mengetahui jumlah isim

4
BAB 2

PEMBAHASAN

1. Pengertian Isim
‫هِي كلِمة دلَّت على معنًى فِى نفسِها ولم تقت ِرن ِبزمان وضعًا‬
Artinya : kalimah (kata) yang asal pembuatannya menunjukkan makna
mandiri dan tidak disertai dengan zaman.
Maksudnya ialah kalimah isim merupakan lafadh yang
menunjukkan kata benda, kata sifat, nama orang, binatang, dan tempat, dan
tidak disertai dengan zaman. Contoh :
‫( دفتر‬buku) ‫( حسن‬baik) ‫( قلم‬pena)
2. Tanda-tanda Isim
‫وعن‬، ‫ واِلى‬،‫ مِ ن‬:‫ض وهِي‬ َّ ‫ودُ ُخو ِل األلِفِ و‬، ‫ والتَّن ِوي ِن‬،‫ض‬
ِ ‫ و ُح ُروفِ الخف‬،‫الَّل ِم‬ ِ ‫ف بِالخف‬
ُ ‫اْلس ُم يُعر‬
ِ ‫ف‬،
َّ ،‫ف‬
‫ والتَّا ُء‬،‫ والبا ُء‬،‫ الو ُاو‬:‫ و ُح ُروفِ القس ِم وهِي‬،‫والَّل ُم‬ ُ ‫ والكا‬،‫ والبا ُء‬، َّ‫ورب‬
ُ ، ‫ وفِي‬،‫وعلى‬.
Artinya : kalimah isim bisa diketahui dengan empat alamat/tanda. Yakni :
a. Diakhiri dengan harakat jer (i’rab jer/khofad)
b. Diakhiri dengan harokat tanwin
c. Kemasukan huruf alif dan lam (‫)ال‬
d. Kemasukan salah satu dari huruf jer (‫ْلم‬٫‫كف‬٫‫باء‬٫‫فِى‬٫ َّ‫رب‬٫
ُ ‫على‬٫‫عن‬٫‫اِلى‬٫‫)مِ ن‬,
atau salah satu huruf qosam (‫و‬٬‫ت‬٫‫)ب‬.
3. Macam-macam Isim
Disini kami akan menjelaskan beberapa macam isim.
a. Isim dhomir
Isim domir ialah kalimah isim yang menunjukkan pada mutakallim
(orang yang berbicara), mkhotohob (orang yang diajak bicara), dan
gho’ib (orang ketiga), seperti lafad ‫( انا‬saya), ‫( انت‬kamu), dan ‫( هُو‬dia).
Isim dhomir lebih dikenal dengan kata ganti.
Kalimah isim dhomir ada 14. Yaitu :

Isim Dhamir Bacaan Latin Artinya

5
َ‫هو‬
ُ Huwa Dia laki-laki

‫هما‬
ُ Huma Mereka berdua laki-laki

َ‫هم‬
ُ Hum Mereka laki-laki

َ‫هِ ي‬ Hiya Dia perempuan

‫هما‬
ُ Huma Mereka berdua perempuan

َ‫هن‬
ُ Hunna Mereka Perempuan

َ‫انت‬ Anta Kamu laki-laki

‫ان ُتما‬ Antuma Kalian berdua laki-laki

َ‫ان ُتم‬ Antum Kalian laki-laki

َ‫ت‬
ِ ‫ان‬ Anti Kamu perempuan

‫ان ُتما‬ Antuma Kalian berdua perempuan

َ‫ان ُتن‬ Antunna Kalian perempuan

‫انا‬ Ana Aku/Saya

َ‫نح ُن‬ Nahnu Kita/Kami

b. Isim dhohir
Isim dhohir merupakan kalimah yang menunjukkan makna secara
langsung dan tidak menunjukkan mutakalim, mukhatab, ataupun ghaib.
Contoh isim dhahir ialah ‫( أسد‬macan), ‫( بيت‬rumah), dan ُ‫( أحمد‬ahmad).
c. Isim isyaroh
Isim isyaroh merupakan isim yang berguna menunjukkan sesuatu
baik dekat maupun jauh. Dalam bahasas indonesia, isyaroh sama dengan
kata petunjuk. Adapun isim isyaroh terbagi menjadi beberapa macam.
Yaitu :
• Ismul isyarati lil qaribi

6
Ismul isyarati lil qaribi merupakan kalimah isyarah/tunjuk yang
memiliki jarak dekat atau masih dalam jangkauan. Kalimatnya
ialah ‫ه ِذ ِه‬/‫( هذا‬untuk tunggal/satu), ‫ان‬
ِ ‫هت‬/‫ان‬
ِ ‫( هذ‬untuk ganda/dua),
dan ِ‫هِوْلء‬/ ِ‫( هو ُءْلء‬untuk banyak/jamak).
• Ismul isyarati lil ba’idi
Ismul isyarati lil ba’idi merupakan kalimah isyarah/tunjuk yang
memiliki jarak jauh atau tak terjangkau. Kalimatnya ialah ‫تِلك‬/‫ذلك‬
(untuk tunggal/satu), ‫تانِك‬/‫( ذانِك‬untuk ganda/dua), dan ‫( أُولئِك‬untuk
banyak/jamak).
d. Isim nakiroh
Yaitu kalimah isim yang menunjukkan makna umum/ tidak tertentu.
Dalam kalimat ini tidak disertai hal apapun yang bertujuan khusus
(umum). Contoh ‫( ر ُجل‬laki-laki) lafad tersebut tidak menunjukkan secara
khusus siapa laki-laki tersebut yang mengakibatkan lafad tersebut
menjadi umum.
e. Isim ma’rifat
Yaitu kalimah isim yang menunjukkan makna tertentu atau khusus.
Dalam kalimat ini bisa disertai hal apapun yang bertujuan memperjelas
kalimah tersebut. Contoh ‫( زيد‬zaid/nama orang) lafad tersebut
menunjukkan secara khusus nama seseorang.
4. Pembagian isim berdasarkan jumlah
1. Isim mufrod
Kalimah isim yang bermakna satu atau tunggal berlaku baik untuk
mudzakkar (laki-laki) maupun muannats (perempuan). Isim mufrod
sendiri bisa berlaku dengan hal-hal yang mempunyai akal maupun tak
mempunyai akal. Contoh ‫( ُمسلِم‬Seorang Muslim), dan ‫( كِتاب‬Sebuah
Buku).
2. Isim mutsanna
Kalimah isim yang bermakna ganda atau dua berlaku untuk
mudzakkar (laki-laki) maupun muannats (perempuan). Isim mutsanna
bisa berlaku kepada hal-hal yang berakal dan tak memiliki akal.

7
Adapun cara agar isim mufrod menjadi isim mustanna ialah : Saat
isim mufrod dalam keadaan rofa’ (dhommah) maka cara
menjadikkannya isim mutsanna adalah dengan menambahkan alif dan
nun . Namun, jika dalam keadaan nashab (fathah) atau jar (kasrah) maka
cara menjadikannya mutsanna adalah dengan menambahkan ya’ dan
nun. Ketika nashab dan jar Huruf sebelum ya’ mutsanna difathahkan,
sedangkan pada nun dikasrohkan ada semua keadaan i’rab.
Contoh isim mutsanna ialah sebagai berikut :
‫ان‬
ِ ‫( ُمسلِم‬dua orang muslim), ‫ان‬
ِ ‫( كِتاب‬dua buku).
3. Isim jamak
Isim jamak merupakan kalimah isim yang memiliki makna banyak
atau lebih dari 2. Isim jamak terbagi menjadi tiga, yaitu : jamak
mudzakkar salim, jamak muannats salim, dan jamak taksir.
• Jamak mudzakkar salim
Kalimah jamak dari isim mufrodnya yang menunjukkan jenis
laki-laki. Cara membuat isim jamak mudzakkar salim ialah
menambahkan wawu dan nun atau ya dan nun pada akhir
kalimah mufrodnya. Contoh ‫( ُمس ِل ُمون‬kaum muslim), ‫( ُمؤمِ نِين‬para
mukmin).
• Jamak muannats salim
Kalimah jamak dari isim mufrodnya yang menunjukkan jenis
perempuan. Cara membuat isim jamak muannats salim ialah
dengan menghilangkan ta marbutoh pada lafad isim mufrodnya
lalu merubah harokat huruf terakhir menjadi fathah lalu
ditambah dengan alif dan ta. Contoh ‫( ُمؤمِ نات‬para perempuan
mukmin).
• Jamak taksir
Kalimah jamak yang berubah dari bentuk mufrodnya dengan
memecah katanya sehingga mempunyai makna banyak. Contoh
‫( أساتِيذ‬para guru).

8
BAB 3

PENUTUP

1. Kesimpulan
Kesimpulannya ialah isim merupakan kalimah yang bermakna kata
benda, nama, tempat, dan sifat. Isim memiliki macam-macam bentuk yang
memiliki perbedaan tersendiri dan isim juga memiliki jumlah yang masing-
masing memiliki perbedaan juga.
Sekian makalah yang dapat kami susun, kritikan dan saran sangat
kami harapkan agar kedepannya lebih baik lagi. Kurang dan lebihnya kami
mohon maaf.

Anda mungkin juga menyukai