DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2 :
Puji syukur kehadirat Allah swt atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini yang berjudul “Dhomir ( Kata Ganti )” Makalah ini kami akui masih banyak
kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu,
kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Dalam menyelesaikan
makalah ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah swt memberikan imbalan yang
setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan dan dapat menjadikan
semua bantuan ini sebagai ibadah,Amin Yaa Rabbal Alamin.Demikianlah semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita khususnya dan pembaca umumnya. Amiin.
COVER ............................................................................................................
KATA PENGANTAR .....................................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................
1.1 Latar Belakang .....................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................
BAB II PEMBAHASAN : DHOMIR ( Kata Ganti ) .......................................
BAB III PENUTUP .........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Isim dhamir dalam bahasa Indonesia adalah kata ganti. Kata ganti,
sebagaimana kita ketahui ada 3 yaitu kata ganti orang pertama, kata ganti orang
kedua dan kata ganti orang ketiga. Hal itu juga ada dalam tata bahasa Arab bahkan
lebih rinci. Dhamir adalah bentuk kata ganti orang. Kata ganti atau dhamir
memiliki kelompok kata tersendiri yang dalam ilmu nahwu disebut isim mabni
yaitu isim yang tidak dapat berubah baris akhirnya walaupun bermacam-macam
amil atau kata yang mempengaruhinya. Namun demikian kata-kata dhamir ini
memiliki keunikan tersendiri karena dalam penggunaannya memiliki bentuk yang
berbeda tapi maknanya sama.
Sedangkan Muhammad ‘Abdurrahim ‘Adas memberi defenisi ism damir
sebagai berikut:
: والضمائر هي،الضمير اسم معرفة مبني يدل على المتكلم أو المخاطب أو الغائب
[2]1. نحن، أنا، أنتن، أنتما، أنت، أنتم، أنتما، أنت، هن، هما، هي، هم، هما،هو
Damir adalah ism ma’rifah (hukumnya) mabni yang menunjukkan sipembicara,
lawan bicara, dan siobjek bicara. Damir itu ada 14: Dia (1 lk), dia (2 lk), mereka
(lk), dia (1 pr), dia (2 pr), mereka (pr), kamu (1 lk), kamu (2 lk), kalian (lk), kamu
(1 pr), kamu (2 pr), kalian (pr), saya (lk/pr), kami/kita (lk/pr).
2. Kata Ganti orang Kedua ( )ضمير المخاطب، أنتن، أنتما، أنت، أنتم، أنتما،أنت
3. Kata ganti Orang Pertama ( نحن )ضمير المتكلم،انا
Jadi kata ganti ( ضميرdhamir) itu terdiri dari tiga criteria yaitu: الغائب
dalam contoh kalimat: ) وما اجتهد إال أنا،(أنا مجتهد. Adapun damir bariz
muttasil adalah damir yang tidak bisa diletakkan di awal kalimat atau
setelah إالkecuali untuk kepentingan syair.
Para ulama nahwu kembali membagi keduanya ini dalam beberapa
bagian. ‘Abduh al-Rajihi dalam bukunya Al-Tatbiq Al-Nahwi membagi
sebagai berikut:
1. Dhamir Munfasil
Dhamir Munfasil bisa berada pada posisi rafa’ atau nasb dan tidak
pada posisi jarr.3[7] Posisi rafa’ dimaksud bisa sebagai mubtada’,
khabar, fa’il, naib al-fa’il (kedua terakhir setelah إالatau )إنماsedangkan
nasb sebagai maf’ul bih muqaddam.
a. Rafa’ dimana dhamir berfungsi sebgai subjek yaitu diantaranya
) هن (للغائب، هما، هي، هم، هما،هو
) أنتن (للمخاطب، أنتما، أنت، أنتم، أنتما،أنت
4) نحن (للمتكلم،أنا
Contoh dalam kalimat : ( هو أستاذ في المدرسةhuwa ustadzun fii al
madrosati) “artinya dia adalah seorang guru disekolah”. Jadi kata
gantinya berupa ( هوhuwa) meruapakan kata ganti orang ketiga
B. Dhamir Mustatir
Dhamir Mustatir adalah yang tersembunyi atau tidak punya bentuk
(wujud) dalam lafaz. Dhamir mustatir yaitu kata ganti yang tidak terlihat
atau tidak tampak tetapi bermakna Dhamir mustatir terbagi 2, mustatir
jawazan dan mustatir wujuban. Apabila menunjukkan dhamir gaib maka
dinamakan mustatir jawazan dan apabila menunjukkan dhamir hadir
(mutakallim/mukhatab) dinamakan mustatir wujuban.
1. Wujuban (Nampak), yaitu kata ganti yang ada pada beberapa keadaan
sebagai beirkut:
a) Ketika kata ganti orang berada pada kata kerja yang sedang
dilakukan (fi’il mudhori) yang berupa kata ganti orang pertama
mutakallim (orang yang berbicara) Contohnya أقرأaqrou artinya
saya sedang membaca, jadi kata gantinya berupa saya dengan
wujud hamzah ()أ
b) Ketika kata ganti orang berada pada kata kerja perintah (fi’il amar)
yang berupa kata ganti orangke II mukhatab contohnya :
أكتبuktub artinya tulislah, jadi kata gantinya berupa أنتanta
artinya kamu tunggal laki-laki.
Ada pengecualian yakni dhamir ( هوhuwa) ketika kata
ganti orang berada pada kata yang menunjukkan ta’jub (kata
interjektif) contohnya( ماأجمل البدرmaa ajmala al badru) artinya
العربي, sebagai fail dari fi’il نعمdengan syarat ism yang dijelaskan
adalah ism nakirah contohnya: نعم قائدا خالد, dan sebagai fa’il dari
fi’il-fi’ilistisna ( )خال وعدا وحاشcontohnya: ()جاء الناس خال زيدا.
Hal ini sebagaimana kita ketahui bahwa ada kaidah yang
mengatakan: لكل قاعدة استثناءartinya pada setiap kaidah ada (saja)
pengecualian.
2. Jawaz (tidak Nampak atau tersembunyi). Kata ganti orang terdapat pada
kata kerja yang sedang dilakukan yaitu pada kata ganti orang ketiga
tunggal baik laki-laki (ghaaib) maupun perempuan (ghaaibah)
contohnya: ( كتبkataba) artinya dia laki-laki sedang meulis كتبت
(katabat) artinya dia perempuan sedang menulis, jadi kata gantinya
tersembunyi tetapi memilki arti didalam bahasa arab disebut muqoddar.
BAB III
KESIMPULAN