Frekuensi Persentase
No Depresi
( n) (%)
1. Depresi 14 58,3%
Tidak
2. 10 41,7%
Depresi
Total 24 100,0%
Hasil Penelitian
Analisa Bivariat
Tabel 6
Hubungan Dukungan Keluarga terhadap Depresi dan Lansia di Wilayah Kerja
Puskesmas Payung Sekaki di Kota Pekanbaru
3
Afiasi: Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol. 4, No. 3, Desember 2019:105-111ISSN Print : 2442-5885
Journal homepage: http://afiasi.unwir.ac.id ISSN Online : 2622-3392
Berdasarkan tabel 6 diatas dapat (33,3%), yang mengalami tidak depresi
disimpulkan bahwa dari 36 responden sebanyak 12 responden (100,0%), dan
lansia yang memiliki dukungan keluarga dukungan keluarga baik yang mengalami
kurang sebanyak 24 responden (66,7%), depresi sebanyak 0 responden (0 %). Hasil
dukungan keluarga kurang yang mengalami uji statistik menggunakan uji Fisher's Exact
tidak depresi sebanyak 14 responden Test diperoleh p value = 0,15 > 0,05 yang
(58,3%), dan yang mengalami depresi 10 artinya terdapat hubungan antara dukungan
responden (41,7%). Sedangkan dukungan keluarga dengan depresi pada lansia,
keluarga baik sebanyak 12 responden sehingga Ha diterima.
7
Afiasi: Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol. 4, No. 3, Desember 2019:105-111ISSN Print : 2442-5885
Journal homepage: http://afiasi.unwir.ac.id ISSN Online : 2622-3392
maka akan mengikuti yang pasangan yang kurang
memberi kegiatan yang telah cenderung
dampak yang mendukung meninggal atau memiliki kualitas
positif seperti terhadap hidup sendiri hidup yang
memberi rasa perkembangan dalam sepi kurang, hal ini
kehangatan lansia seperti mengalami dapat disebabkan
dan suasana kegiatan ketakutan dan karena dengan
damai dalam pengajian, akhirnya adanya kurang
lingkungan posyandu lansia menderita interaksi sosial
keluarga14. dan kegiatan depresi16. secara tidak
Dukunga sosial yang ada Peneliti langsung akan
n keluarg di lingkungan. beranggapan berpengaruh
dalam Dengan interaksi mayoritas terhadap
interaksi sosial sosial yang responden pengetahuan atau
sangat penting bagus dalam informasi yang
untuk memungkinkan penelitian ini didapatnya, dan
mengurangi lansia untuk yang memiliki juga
mencegah dan mendapatkan dukungan menyebabkan
timbulnya perasaan keluarga kekurangan
penurunan memiliki suatu kurang baik perhatian dari
fungsi kelompok menyebabkan orag lain yang
15
.Dukungan sehingga dapat interaksi sosial selanjutnya akan
interaksi sosial berbagai cerita yang buruk, hal berdampak pada
ini dapat berbagai minat, ini karena kualitas
dilakukan berbagai interaksi sosial
keluarga perhatian dan hidup lansia univariat
melalui sikap dapat melakukan tersebut. didapatkan hasil
dan perilaku aktivitas secara yang terbanyak di
keluarga bersama-sama KESIMPULAN dukungan keluarga
seperti tetap yang kreatif dan Berdasarkan terdapat dukungan
menghargai inovatif. Lansia penelitian yang keluarga kurang,
lansia sebagai dapat berkumpul telah dilakukan didapatkan lansia
bagian dari bersama orang oleh peneliti di yang depresi dan
keluarga, seusianya Puskesmas mengalami
mendorong sehingga mereka Payung Sekaki interaksi sosial
lansia untuk dapat saling mengenai yang buruk. Hasil
berbagai menyemangati hubungan yang didapatkan
perhatian, dan dan berbagai dukungan dari bivariat
dapat mengenai keluarga terdapat ada
melakukan masalahnya. terhadap depresi hubungna antara
aktivitas Interaksi dan interaksi dukungan keluarga
secara sosial dan sosial pada dengan depresi
bersama-sama dukungan lansia. dan hubungan
yang kreatif keluarga Didapatkan hasil dukungan keluarga
dan inovatif. merupakan dari 36 terhadap interaksi
Lansia dapat faktor penting responden sosial pada lansia,
berkumpul bagi lansia dengan rata-rata karena dukungan
bersama orang untuk menuju umur 66 dengan keluarga
seusianya masa tua yang mayoritas jenis merupakan hal
sehingga sukses dan kelamin penting bagi lansia
mereka dapat bahagia. Banyak perempun. Untuk terutama dalam
saling lansia terutama gambaran mencegah
8
Afiasi: Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol. 4, No. 3, Desember 2019:105-111ISSN Print : 2442-5885
Journal homepage: http://afiasi.unwir.ac.id ISSN Online : 2622-3392
terjadinya keluarga pada faktor yang Group
depresi pada lansia agar tidak mempengaruhi 2. Fatimah.
lansia dan terjadi interaksi terjadinya 2010.
interaksi sosial, sosial yang buruk depresi pada Merawat
karena dan depresi lansia. manusia
dukungan padalansia. 4. Bagi lanjut usia
keluarga 3. Bagi peneliti Puskesmas suatu
yangbaik akan selanjutnya Hasil pendekatan
menyebabkan Hasil penelitian penelitian ini proses
lansia merasa ini dapat menjadi dapat menjadi keperawata
bersemangat dan pedoman atau sumber n gerontik.
menjalan kan referensi masukkan bagi Jakarta: CV
komunikas dan tambahan puskesmas Trans Info
berinteraksi bagipeneliti agar dapat Media.
sosial dengan selanjutnya yang meningkatkan 3. Tamher, N.
baik. ingin meneliti mutu K. 2009
lebih dalam pelayanan Kesehatan
SARAN tentang depresi petugas usia lanjut
1. Bagi Keluarga lansia, seperti kesehatan dengan
Hasil meneliti tentang seperti aktif pendekatan
penelitian ini faktor- dalam asuhan
dapat memberikan keperawata
menambah penyuluhan n. Jakarta:
wawasan dan kepada Salemba
menambah masyarakat di Medika.
kesadaraan Wilayah Kerja 4. Kemengkes,
keluarga tentang Puskesmas RI. 2013.
perlunya Payung Sekaki Riset
memberi khususnya Kesehatan
dukungan tentang Dasar
kepada lansia pentingnya (Riskesdas)
agar terhindar dukungan Tahun
daridepresi dan keluarga pada 2013:
interaksi sosial lansia untuk Gangguan
yang buruk pada mencegah Mental
lansia. terjadinya Emosional
2. Bagi Ilmu depresi dan 5. Santrock.
keperawatan interaksi sosial 2007. Buku
Hasil yang buruk ajar
penelitian ini pada lansia. keperawatan
dapat menjadi gerontik.
sumber DAFTAR Jakarta: EGC
masukkan bagi PUSTAKA 6. Tamher, N.
perkembangan 1. Lubis, N. L. K. 2009
ilmu 2009. Kesehatan
keperawatan Depresi usia lanjut
untuk lebih Tinjauan dengan
dapat psikologis. pendekatan
aktifmemberika Jakarta: asuhan
n penyuluhan Kencana keperawata
tentang perlunya Prenada n. Jakarta:
dukungan Media Salemba
9
Afiasi: Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol. 4, No. 3, Desember 2019:105-111ISSN Print : 2442-5885
Journal homepage: http://afiasi.unwir.ac.id ISSN Online : 2622-3392
Medika. Sumbersari
7. Kemengk Kabupaten
es, RI. Jember.
2013. Universitas
Riset Jember:55-
Kesehatan 61.
Dasar 11. Idris, R
(Riskesda 2006.
s) Tahun Faktor-
2013: faktor yang
Gangguan berhubungan
Mental dengan stres
Emosiona psikososial
l
8. Santrock.
2007. Buku
ajar
keperawat
an
gerontik.
Jakarta:
EGC
9. Sanjaya,
A. 2012.
Hubungan
interaksi
sosial
dengan
kesepian
pada
lansia.
Jurnal
Keperawa
tan
Holistik,
1(2).
10. Rahaja, E.
2013.
Hubungan
antara
tingkat
depresi
dengan
kejadian
insomnia
pada lanjut
usia di
Karang
Werdha
Semuru
Jaya
Kecamatan
10
lansia di panti sosial tresna werdha gau
Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan:
Universitas Hasanuddin Makasar.
Jurnal lantera, 5(1).
12. Fepi, S., & Yenie, H. 2015.
Hubungan dukungan keluarga
terhadap depresi pada lansia yang
tinggal bersama keluarga di wilayah
kerja puskesmas kota bumi II
lampung utara. Jurnal Kesehatan
Metro Saiwawai, 8(2).
13. Santoso, H., & Ismail, A. 2009.
Memahami krisis lanjut usia. Jakarta:
Mulia
14. Darmojo. 2004. Buku ajar geriatri
ilmu kesehatan lanjut usia. Jakarta:
Balaipenerbit FKUI.
15. Stanley, M., & Beare, G. P. 2007.
Buku ajar keperawatan gerontik edisi
2. Jakarta:EGC
16. Nurhidayati,F.H.D.K., dan
Wahidyanti, R. H. 2017. Hubungan
dukungan keluarga dengan pencegahan
depresi pada lansia. Jurnal Medika,
2(2).