Disusun oleh :
1. Febiola (21118070)
2. Fernika Restiani (21118071)
3. Hayati Oktafiani (21118072)
4. Ifrohati Fitri (21118073)
5. Indriana Eka Yulianti (21118074)
6. Jumisi (21118075)
7. Khotibul Umam (21118076)
8. Kiki Meilinda Sari (21118077)
9. Kiki Rizki Amelia (21118078)
10.Lusiana Sari (21118079)
11.Mei Anggraeni (21118080)
12. Meilinda Aristiani (21118081)
13. Messi Ayu Carolin (21118082)
Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang ke IGD dengan keluhan mengalami luka
bakar/combustio di daerah muka. Kurang lebih 6 jam sebelum masuk rumah sakit pasien
memperbaiki motornya. Pada saat kejadian listrik di rumah pasien padam. Pasien
memperbaiki motor dengan penerangan lilin. Pada saat pasien membuka tangki bensin dan
ingin melihat isi bensin, api dari lilin menyambar bensin dan terjadilah kebakaran. Api ikut
membakar pasien mulai dari muka, kedua lengan, kedua ekstremitas bawah tekena sebagian.
Leher, dada, dan punggung tidak terpapar api. Setelah kejadian pasien dibawa ke puskesmas,
dari puskesmas pasien langsung dibawa ke RS.
Di IGD dilakukan pemeriksaan fisik dengan hasil: Keadaan umum lemah, pasien mengalami
penurunan kesadaran, tanda vital Frekuensi pernapasan 40x/m (cepat dan dangkal, terdapat
penggunaan otot bantu napas, wheezing dan ronchi tidak ada), Tekanan darah 100/60 mmHg,
denyut nadi 110x/menit, suhu tubuh dingin terutama di ujung ekstremitas, CRT > 3 detik
pada kaki kanan dan kiri, sianosis pada kaki dan tangan (+), akral dingin. Rambut kepala
masih utuh (tidak ikut terbakar), konjunctiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, alis dan bulu
mata hangus terbakar, bulu hidung terbakar, muka sampai leher melepuh terbakar, luka bakar
derajat II 5%. Luka bakar grade II pada tangan kanan dan kiri 15%, paha kanan dan kiri
7,5%, tungkai kanan dan kiri 7,5 %. Berat badan pasien kurang lebih 70 Kg. Saturasi oksigen
pasien 92 %. Dari hasil pengkajian pasien didiagnosa medis trauma inhalasi luka bakar grade
II TBSA 35%
Kemudian dilakukan intubasi dengan ETT ukuran 7,5 kedalaman 20 cm tersambung dengan
jackson rees O2 10 liter. Dan dilakukan resusitasi cairan dengan pemasangan IV line 2 jalur.
dan sekarang terpasang infus RL dengan cairan masih masuk 4534 cc (6 jam setelah
kejadian)
Tahap 1 (Istilah)
1. Combustio (Lusiana Sari)
2. Ekstremitas ( Messi Ayu)
3. Wheezing (Kiki Rizki)
4. Ronchi (Kiki Mei)
5. Sianosis (hayati)
6. Konjunctiva (Umam)
7. Sklera (meilinda aristiani)
8. Anemis(Febiola)
9. Grade (Mei Anggraeni)
10. Saturasi oksigen (ifro)
11. Trauma Inhalasi (Indri)
12. Inthubasi ( Fernika )
13. jackson Rees(Jumisi)
Jawaban Step 1
1. Combustio (Lusiana Sari)
Jawaban : Luka Bakar (Kiki Rizki)
2. Ekstremitas ( Messi Ayu)
Jawaban : Ekstremitas adalah anggota gerak misalnya kaki (dijawab Lusiana Sari)
3. Wheezing (Kiki Rizki)
Jawaban : Mengi, atau disebut juga wheezing, adalah suara khas yang dihasilkan
ketika udara mengalir melalui saluran napas yang menyempit. (Ifroh)
4. Ronchi (Kiki Mei)
Jawaban : Ronchi merupakan suara napas tambahan yang bernada rendah yang terjadi
akibat adanya penyumbatan jalan napas biasanya akibat adanya lendir. Ronkhi dapat
terjadi pada inspirasi (saat mengambil napas) maupun ekspirasi.(Jumisi)
5. Sianosis (hayati)
Jawaban : Sianosis adalah kondisi ketika jari tangan, kuku, dan bibir tampak berwarna
kebiruan karena kurangnya oksigen dalam darah. Sianosis umumnya disebabkan oleh
suatu kondisi atau penyakit yang memerlukan penanganan segera dari dokter. (Messi
Ayu )
6. Konjunctiva (Umam)
Jawaban : Konjungtiva ini merupakan selaput bening yang melapisi seluruh bagian
terdepan mata dan menjadi pelindung pada mata. Saat terjadi konjungtivitis atau
peradangan, mata akan terlihat merah dan berair serta terasa perih (Indri)
7. Sklera (meilinda aristiani)
Jawaban : Jawaban: Sklera adalah bagian berwarna putih dan keras pada bola mata
(Mei Anggraeni)
8. Amenis (Febiola)
Jawaban : Kondisi ketika darah tidak memiliki sel darah merah sehat yang cukup.
yang disebabkan oleh kurangnya sel darah merah atau sel darah merah yang tidak
berfungsi di dalam tubuh. Ini menyebabkan aliran oksigen berkurang ke organ tubuh.
(Fernika)
Luka bakar
Trauma
Kerusakan integritas
inhalasi
kulit atau jaringan
Konsentrasi Co
meningkat
Tekanan darah dalam ruangan
menurun karena
kadar oksigen
berkurang CO dihurup berlibih dalam tubuh sehingga O2 menipis
Terdengar
wheezing
Terjadi penurunan
kesadaran
Bersihan jalan
napas tidak efektif
Kompensasi tubuh
takikardi dan takipnea
DAFTAR PUSTAKA
David, S. Anatomi Fisiologi Kulit dan Penyembuhan Luka Dalam : Surabaya Plastik
Surgery. Http://surabayaplasticsurgery.blogspot.com.,2008
David, S. Anatomi Fisiologi Kulit dan Penyembuhan Luka Dalam : Surabaya Plastik
Surgery. Http://surabayaplasticsurgery.blogspot.com.,2008
American Collage Surgeon. Penilaian awal dan pengelolaannya dalam Advanced
Trauma Life Support for Doctora. Edisi ke-delapan. Jakarta: IKABI. 2008.
Horne, M., Pamela L. (2000). Keseimbangan Cairan Elektrolit & Asam basa. EGC :
Jakarta
Kristantry, P. (2009). Asu8hanm Keperawatan Gawat Darurat . Jakarta: CV. Trans
Info Media.
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3615339/5-gangguan-kesehatan-akibat-
asap-kebakaran
LAPORAN KASUS : TATALAKSANA PASIEN LUKA BAKAR BERAT
DENGAN TRAUMA INHALASI DI UNIT PERAWATAN INTENSIF, Jurnal ilmiah
WIDYA kesehatan dan lingkungan Volume 2 nomor 1 November 2020
Haryono, W., Sakti, T., & Hidayat, N. (2021). Tinjauan Penanganan Luka Bakar Akut
Karena Api disertai Kecurigaan Trauma Inhalasi pada Geriatri : Laporan Kasus. 48(3), 161–
165.
Agus Roy Rusly Hariantana Hamid, I Gusti Putu Hendra Sanjaya, Gede Wara
Samsarga, & Ni Made Ratih Purnama Dewi. (2020). Pathophysiology And Management Of
Inhalation Trauma In Burn Patients: Literature Review. Jurnal Plastik Rekonstruksi, 7(2), 44–
50. https://doi.org/10.14228/jprjournal.v7i2.290
https://id.scribd.com/doc/77334668/Referat-Trauma-Inhalasi
Argenta, L.,C., Inhalation Injuri, Basic Science for Surgeon : A Review, Saunders,
North Carolina, 2004.
Snell, RS., Cavitas Thoracis, Anatomi Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran, Bagian
1, Edisi 3, EGC, 1997
https://spesialis1.anestesi.fk.unair.ac.id/emergency-management-of-major-burn-pre-
hospital-approach-and-patient-transfer.html
Agus Roy Rusly Hariantana Hamid,dkk., 2020., “PATHOPHYSIOLOGY AND
MANAGEMENT OF INHALATION TRAUMA IN BURN PATIENTS: LITERATURE
REVIEW “ Jurnal Plastik Rekonstruksi, 2020; Vol 7 No 2, 44-50
Sumber : Argenta, L.,C., Inhalation Injuri, Basic Science for Surgeon : A Review,
Saunders, North Carolina, 2004.