KEPERAWATAN KOMUNITAS II
DISUSUN OLEH :
Nama : NIM :
1. Ririn Agustin 21117101
2. Shindi Prima Utami 21117108
3. Susanti 21117115
4. Suwindri 21117116
5. Tia Novelia 21117119
6. Tias Ridho Perdana 21117121
7. Tinne Agustien Herda 21117122
8. Widya 21117132
9. Windy Puspita Utami 21117135
10. Yuli Nopita Sari 21117141
Tim perawat komunitas melakukan pengkajian di Sekolah Dasar (SD) Sriwijaya Permai
di salah satu sekolah swasta di Palembang dengan pendekatan community as a partner.
Pengkajian dilakukan meliputi Core dan Sub Sytem Community. Hasil pengkajian didapatkan
30 orang siswa menderita Diare dalam 3 bulan terakhir,70% siswa mengalami karies gigi.
Menurut guru Pembina UKS disekolah menyampaikan bahwa belum pernah ada petugas
kesehatan yang dating ke sekolah baik memberikan penyuluhan tentang PHBS maupun
melakukan pelayanan kesehatan. Hasil wawancara dengan siswa mengatakan bahwa
mereka tidak mengerti dan tidak tahu apa itu PHBS dan apa hubungan antara PHBS dengan
penyakit Diare. Mereka juga bertanya apa penyebab diare dan karies Gigi dan cara
mengatasinya. Guru juga menyampaikan bahwa prestasi siswa cenderung menurun karena
sering ijin dan tidak masuk sekolah karena sakit. Sebagian besar siswa mengatakan bahwa
mereka tidak masuk sekolah karena sakit diare dan sakit gigi. Hasil observasi perawat, bahwa
sekolah ini belum memiliki fasilitas yang memadai menunjang PHBS, sarana cuci tangan
pakai sabun belum ada, siswa juga mengatakan tidak tahu cara mencuci tangan dengan
benar, sehingga mereka sering tidak cuci tangan ketika memegang jajanan. Disekolah ruang
UKS sudah ada namun belum ada kegiatan. Hal ini dimungkinkan karena kurangnya
koordinasi pengelolah UKS dan belum adanya perawat kesehatan sekolah. Keterbatasan
tersebut membuat program terkait dengan trias UKS melalui upaya promotif dan preventif,
kuratif dan rehabilitative belum berjalan optimal.
TAHAP TUTORIAL
A. Meklasifikasi istilah yang belum diketahui dalam kasus dan mencari istilah yang
belum diketahui ?
1. Community as a patner ? Suwindri
Jawab : Tinne Agustien Herda
Community as Partner merupakan salah satu model yang dapat diterapkan untuk
menurunkan stressor yang mencakup: keseimbangan sistem, sebuah komunitas sehat,
dan termasuk di dalamnya pemeliharaan kesehatan komunitas serta promosi kesehatan
komunitas.
2. Upaya Promotif ? Ririn Agustin
Jawab : Susanti
Suatu rangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kehiatan yang
bersifat promosi kesehatan seprti : Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut.
3. Preventif ? Tia Novelia
Jawab : Shindi Prima Utami
Suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah kesehatan/penyakit
4. Kuratif ? Tias Ridho Perdana
Jawab : Windi Puspita Utami
Suatu kegiatan atau serangkaian kegiatan pengobatan yang ditunjukan untuk
penyembuhan penyakit,pengurangan penderita akibat penyakit.pengendalian secara
yang optimal agar kualitas dapat terjaga.
5. Rehabilitatif ? Yuli Nopita Sari
Jawab : Widya
Kegiatan atau serangkaian untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat
sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya
dan masyarakat semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya.
4. Dari kasus di atas terdapat anak yang mengalami diare, yang ingin saya tanyakan apa
saja upaya yang diberikan dalam pencegahan diare
2. Rajin mencuci tangan, terutama sebelum dan setelah makan, setelah menyentuh
daging yang belum dimasak, sehabis dari toilet, atau setelah bersin dan batuk.
Bersihkan tangan dengan sabun, dan bilas dengan air bersih.
3. Menjauhi makanan yang diragukan kebersihannya dan tidak minum air keran.
7. Bagaimana cara perawat memberikan pendidikan kesehatan pada anak-anak sekolah agar
mereka bisa mencuci tangan dengan langkah yang benar?
Cuci tangan merupakan salah satu perilaku sederhana yang penting untuk diterapkan
mejadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Tangan merupakan salah satu agen utama
masuknya kuman/mikroba penyebab penyakit, ke mulut, hidung dan anggota tubuh lainnya.
Penyebarannya bisa melalui makanan dan minuman atau benda-benda yang menempel
ditangan baik secara sengaja atau tidak sengaja. Selain untuk diri sendiri tangan juga sebagai
sumber penyaluran kuman dari satu orang ke orang lainnya. Banyak masalah kesehatan yang
dapat ditimbulkan dari kebiasaan cuci tangan salah satunya adalah penyakit Diare (Depkes,
2014)
Cara cuci tangan yang baik dan benar dapat dijelaskan sebagai berikut ini:
8.Apa penyebab diare dan keries gigi pada anak sekolah dan bagaimana cara mengatasinya?
Pada umumnya, penyebab penyakit diare adalah virus, bakteri dan parasit hingga
alergi. Benda asing tersebut masuk ke dalam tubuh melalui makanan. Salah satu hewan
pembawa bakteri adalah lalat. Makanan yang telah dilalati sebaiknya dibuang untuk
mencegah diare Penyakit diare pun juga dapat disebabkan oleh kuman yang menempel pada
tangan yang kotor dan masuk ke dalam tubuh ketika sedang makan. Ada pula diare yang
diakibatkan oleh intoleransi terhadap beberapa makanan, seperti fruktosa dan laktosa
Penyebab utama gigi berlubang adalah plak. Plak adalah lapisan lengket yang terdiri
dari bakteri dan asam. Hal ini pun terbentuk dari makanan atau minuman yang mengandung
gula sehingga berubah jadi asam. Mengatasi karies gigi pada anak tergantung pada usia dan
tingkat keparahannya. Pada tahap yang ringan, yaitu baru muncul bercak kuning/coklat di
gigi, membersihkan gigi secara teratur oleh orang tua dapat membantu mencegah karies gigi
pada anak bertambah luas dan proses terjadinya karies juga dapat dihentikan. Untuk anak usia
3 tahun atau lebih, Anda bisa menggunakan sikat gigi dan pasta gigi yang mengandung
flouride (gunakan sedikit saja). Sementara untuk anak di bawah satu tahun, Anda bisa
menyeka giginya secara perlahan menggunakan lap lembut yang sudah dibasahi dengan air
hangat.
Model community as partner memiliki dua faktor sentral yaitu berfokus pada
komunitas sebagai partner (mitra) yang digambarkan dalam roda assessment. Fokus
sentral tersebut berhubungan dengan masyarakat pada komunitas sebagai intinya dan
menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Perawat adalah salah satu lembaga kesehatan yang memiliki peran aktif dalam
upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. hal ini sejalan dengan UU No. 36
tahun 2009 pasal 1 ayat 6 yang menyatakn bahwa “Tenaga kesehatan adalah setiap
orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan
atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan”.
Peran utama dari perawat adalah sebagai pelaksana, pengelola, pendidik dan
peneliti :
· Melindungi hak dan kewajiban klien agar tetap terlaksana dengan baik.
Pelaksanaan ASKEP
Komunitas
Evaluasi
E.Merumuskan LO
Merumuskan learning objective berdasarkan kesepakatan kelompok dengan persetujuan
dosen Tutor. Minimal tujuan khusus harus dicapai.
4. Mahasiswa mampu mengetahui dari Trias / Tiga Program Pokok Dalam Pembinaan di
UKS
Jawab: Windy Puspita Utami
Trias UKS adalah tiga program pokok dalam pembinaan dan pengembanganUKS
Mencakup
tiga program utama Trias / Tiga Program Pokok Dalam Pembinaan di UKS yaitu:
jawab: Widya
Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS di Sekolah :
a. Manfaat bagi peserta didik
1) Meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah sakit
2) Meningkatkan semangat belajar
3) Meningkatkan produktivitas belajar
4) Menurunkan angka absensi karena sakit
b. Manfaat bagi warga sekolah
1) Meningkatnya semangat belajar peserta didik berdampak positif terhadap pencapaian
target dan tujuan
2) Menurunnya biaya kesehatan yang harus dikeluarkan oleh orangtua
3) Meningkatnya citra sekolah yang positif
c. Manfaat bagi sekolah
1) Adanya bimbingan teknis pelaksanaan pembinaan PHBS di sekolah
2) Adanya dukungan buku pedoman dan media promosi PHBS di sekolah
d. Manfaat bagi masyarakat
1) Mempunyai lingkungan sekolah yang sehat
2) Dapat mencontoh perilaku hidup bersih dan sehat yang diterapkan oleh sekolah.
Sumber : (JURNAL BUDAYA HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI SEKOLAH
DASAR UNTUK MEMBANGUN GENERSI MUDA YANG BERKARAKTER)
6. Mahasiswa mampu mengetahui strategi pengembangan phbs disekolah
Jawab: Yuli Nopita Sari
Strategi yang dapat ditempuh dalam pengembangan PHBS yaitu:
1. Strategi promosi kesehatan dengan melakukan kerjasama dengan keluarga
dilingkungan pesantren, sehingga sasaran PHBS yang dimulai dari pendekatan
individu, keluarga pesantren dan mampu berperilaku hidup bersih dan sehat.
2. untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi santri
dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi
untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku baik itu bagi pengurus
maupun santri
3. Dengan diterapkannya program PHBS diharapkan para santri dan para pengurus
serta pengelola pondok pesantrentidak hanya mahir dalam aspek pengembangan
moral dan spiritual dengan intlektual yang bernuansa agamis, namun dapat pula
menjadi motivator dan innovator dalam perkembangan kesehatan serta menjadi
tauladan dalam berperilaku Hidup Bersih dan Sehat(PHBS) bagi para santri
Sumber: Nasihah, Mimatun. 2019. Strategi Pengembangan Pola Hidup Bersih Dan
Sehat (Phbs) Dalam Mengantisipasi Penyakit Berbasis Lingkungan (Pbl). Jurnal
Pengabdian Masyarakat Vol.2 No.2 (2019) P-ISSN: 2685-1563
7. Mahasiswa mampu mengetahui upaya pencegahan penyakit diare pada anak di sekolah
jawab : Shindy Prima Utami
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kejadian diare adalah
perilaku cuci tangan pakai sabun. 9 Perilaku mencuci tangan dengan sabun khususnya
setelah berkontak dengan feses dapat menurunkan insiden diare hingga 42-47%,
( JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN MENCUCI TANGAN DENGAN
KEJADIAN DIARE PADA SISWA KELAS IV-IV SDN 11 LUBUK BUAYA
PADANG)
8. Mahasiswa mampu mengetahui apa saja pelayanan kesehatan yang ada di sekolah dan
tujuan dari adanya PHBS di sekolah ?
Jawab: Tia Novelia
1.Pengaktifan UKS Melalui Pelatihan Dokter Kecil Dan Guru UKS
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengingkatkan kesadaran dan upaya
penjaringan kesehatan siswa SD sederajat melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan
Dokter Kecil sebagai kader kesehatan yang ada di sekolah.Adapun dokter kecil merupakan
siswa yang memenuhi kriteria dan telah terlatih untuk ikut melaksanakan sebagian usaha
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga, dan
lingkungan sekitarnya. Dokter kecil dapat meningkatkan upaya pentingnya kesadaran akan
kesehatan paling minimal untuk kesehatan diri pribadi.
2.Penyuluhan kesehatan
Penyuluhan kesehatan dilakukan di masyarakat dan di sekolah. Hal ini bertujuan agar
masyarakat bertambah pengetahuannya tentang kesehatan dan mau meningkatkan kepedulian
tentang kesehatan dirinya sendiri maupun oranglain. Berbagai upaya yang dilakukan seperti
sosialisasi tentang kesehatan maupun pengadaan poster tentang kesehatandi sekolah. Hal ini
dikarenakan sekolah belum memiliki media yang dapat menginformasikan kesehatan kepada
peserta didiknya. Poster diharapkan dapat menginformasikan tentang kesehatan dan mudah
pahami oleh semua umur agar informasi kesehatan yang disampaikan mampu menarik
siapapun yang melihat akan tertarik untuk menerapkannya. Selain itu poster juga diberikan
diposyandu, dengan harapan poster tersebut bias menjadi media promosi kesehatan oleh
bidan maupun kader posyandu, agar masyarakat sekitar bisa mendapatinormasi melalui
gambar tersebut, sehingga posyandu dapat menjadi sumber informasi kesehatan bagi
masyarakat.
Program kerja ini dilaksanakan dengan tujuan agar para siswa/i sekolah dasar sederajat
khususnya mengerti tata cara melakukan cuci tangan dengan baik dan benar, yang nantinya
akan berdampak pada anak-anak tersebut, dan juga mengerti dan memahami pentingnya cuci
tangan dalam kehidupan sehari-sehari yang berpengaruh pada kesehatan pada anak-anak.
Setelah kegiatan ini diharapkan merka dapat mengerti dan memahami serta menerapkan
langkah-langkah cuci tangan yang baik dan benar dan membiasakan untuk mencuci tangan
sebelum makan dan sebelum tidur serta mencuci tangan setelah melakukan aktifitas.
Anak-anak sangat rentang terkena gangguan pada kesehatan gigi dan mulut yang di sebabkan
karena faktor makanan yang di konsumsi, sikat gigi yang tidak teratur dan kurang benar, atau
kurangnya perhatian orang tua terhadap kesehatan mulut anaknya.Melalui kegiatan ini,
diharapkan siswa/i dapat mengetahui sekaligus mempraktikkan cara menyikat gigi yang baik
dan benar dalam kehidupan sehari-hari, serta dapat menegtahui manfaat rutin menyikat gigi,
sehingga mereka tidak akan malas-malasan lagi untuk menyikat gigi. Bila mereka rajin
menyikat gigi, maka dapat mencegah penyakit yang mungkin akan timbul.
6.Pemeriksaan Kesehatan
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendeteksi sedari dini jika ada masalah
kesehatan sehingga jika dapat diketahui lebih awal diharapkan dapat dilakukan upaya
pencegahan sehingga kejadian atau resiko keberlanjutan penyakit bisa diminimalisir atau
bahkan dihilangkan.Kegiatan ini terdiri dari pemerikaan status gizi, pemeriksaan kebersihan
diri, pemeriksaan mata, pemeriksaan telinga, pemeriksaan gigi dan mulut, serta pemeriksaan
kebugaran jasmani.
Integrasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) disekolah salah satunya dengan adanya :
2) memiliki sarana air bersih yang memadai dan jamban yang saniter mencukupi
Sumber : Jurnal Karya Abdi Masyarakat Volume 2 Nomor 1 Januari - Juni 2018
Edukasi Kebiasaan Cuci Tangan Pada Anak Sekolah sebagai Upaya Menurunkan Resiko
Diare Iwan Suhendar, Witdiawati Volume 2 No 2 November 2019.
Sumber : Rita Dwi.Perilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS) Melalui Budaya Cuci
Tangan Pakai Sabun (CTPS). journal Research Colloqium. Semarang.2019