Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

BAHASA ARAB MENEGENAI ISIM,FI’IL, HARF

Di susun untuk memenuhi tugas

Mata kuliah : Bahasa arab

Kelas : 4G

Dosen pengampu : Ratna yulida ashriany, M Hum

Di susun oleh :

1. Uswatun hasanah (E1C020184)

2. Yusril juana (E1C020195)

3. Siti nurul hisbi (E1C020177)

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2022
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Bahasa Arab merupakan Bahasa Al-Qur’an dan As-Sunnah yang menjadi pedoman umat
Islam dan juga menjadi bahasa pemersatu umat Islam didunia. Akan tetapi tidak bisa
dipungkiri saat ini kebanyakan orang sudah tidak peduli lagi akan pentingnya
mempelajari Bahasa Arab, sebagian beranggapan bahwa Bahasa Arab merupakan
bahasa yang paling sulit dipelajari, oleh karena itu pendidik dituntut untuk
menggunakan media yang lebih efisien dan sesuai dengan tuntutan zaman, agar peserta
didik lebih termotivasi dan antusias dalam mempelajari Bahasa Arab, sehingga tercipta
sebuah sistem pembelajaran Bahasa Arab yang lebih inovatif, dan interaktif.

Dalam tatanan Bahasa Arab Kalimat adalah lapazh yang tersusun dan mempunyai arti
menurut kaidah Bahasa Arab.“Kata” dalam Bahasa Indonesia adalah “Kalimat” dalam
Bahasa Arab, sedangkan “Kalimat” dalam Bahasa Indonesia berarti “Jumlah Mufidah”
dalam Bahasa Arab. Kalimat dalam Bahasa Arab di bagi menjadi tiga bagian diantaranya
sebagai berikut:

1. Isim (kata benda) yaitu kalimat yang mempunyai arti dan tidak disertai dengan
waktu baik itu waktu sekarang atau waktu yang sudah lampau seperti kata sifat, kata
tempat, kata benda, nama orang, nama binatang,
2. Fi’il (kata kerja) adalah kalimat yang menunjukan suatu arti dan disertai dengan
waktu biasanya fi’il menunjukan waktu terjadinya suatu perbuatan baik masa
lampau, sekarang ataupun masa yang akan datang.
3. Harf /Huruf adalah kalimat yang tidak bisa dipahami maksudnya kecuali jika
bersambung dengan kalimat lain. Dalam bahasa Indonesia harf disebut dengan kata
sambung, kata penghubung. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dalam tugas
akhir ini diambil
BAB 2

PEMBAHASAN

A. PEMBAGIAN JENIS KATA BAHASA ARAB


Kata akan terbagi menjadi 3 jenis;
1. Al fi'il
2.Al ism
3. Al harfu
Sekarang kita akan membahas satu persatu 3 jenis kata ini
1. FI’IL
Secara sederhana kita bisa mengatakan bahwa fi'il adalah kata kerja, meskipun pada
pelajaran yang lebih lanjut nantinya kita akan mengenali tidak semua fi'il kata kerja.
Tetapi seluruh kata kerja sudah pasti fi'il. Contohnya adalah ‫( صل‬sholuha),
kata ‫ح‬
maknanya adalah telah baik dan dari sisi makna sehingga kita bisa mengetahui bahwa
telah baik ini bukanlah kata kerja tetapi lebih kepada kata sifat, contohnya dalam
sebuah hadits ketika Rasulullah menjelaskan bahwa di dalam tubuh ini ada segumpal
darah/segumpal daging yang idza sholuhat sholuhal jasadu kulluh (apabila ia baik maka
baiklah seluruh kasad/tubuh). Kalau kita perhatikan kata sholuha, jelas tidak
mengandung makna kata kerja karna memang kalau kita lihat literatur ilmu nahwu,
definisi fi'il adalah kalimatun dallat 'ala ma'na fii nafsiha waqtaronat bi zaman (fi'il
adalah kata yang mengandung sebuah makna yang berkaitan dengan waktu kejadian).
Jadi fi'il adalah suatu kata yang mengandung sebuah makna yang berkaitan dengan
waktu kejadian, jadi ada keterangan waktunya. Oleh karna itu tidak semua fi'il adalah
kata kerja tetapi semua kata kerja adalah fi'il karna kata kerja pasti mengandung
keterangan waktu. Baik, kita tidak akan berlama-lama membahas tentang ini karna ada
tempatnya untuk membahasnya.

Kita lanjutkan bahwa fi'il (kata kerja) dalam bahasa arab terbagi lagi menjadi 3; fi'il
madhi, fi'il mudhori, fi'il amr.

2. Fi'il madhi
Adalah kata kerja untuk masa lampau, artinya untuk perbuatan yang telah dilakukan
masa lalu atau kalau kita pernah belajar bahasa inggris, fi'il madhi adalah past tense,
contohnya َ ‫' م‬alima artinya telah mengetahui.
‫ِل ع‬
3. Fi'il mudhori'
Adalah kata kerja untuk perbuatan yang sedang terjadi atau akan terjadi, contohnya
َ
‫ ْعل ُم‬ya'lamu artinya sedang mengetahui atau akan mengetahui.
4. Fi'il 'amr
Adalah kata kerja perintah, contohnya ْ ‫( إِ م‬i'lam) artinya ketahuilah.
َ‫عل‬
Lihatlah, tulislah, pukullah pelajarilah, ini semua disebut dengan fi'il 'amr (kata kerja
perintah)
Contoh fi'il madhi, fi'il mudhori' dan fi'il 'amr dalam AlQur'an untuk kata َ‫ م ِل‬bisa kita
‫ ع‬lihat:
# fi'il madhi 'alima ada di surat AlBaqoroh 187
ُ‫ع ِل َمأَ للَّ ُهأَ َّن ُك ْم ُك ْن ُت ْم َت ْح َت َا ُن ْو نَ أَ ْنف س ُك ْمف َت ا َبَع َل ع ع ْن كم‬
‫ْي ُك ْم َو َفا‬

”Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah
mengampuni kamu dan memberi ma'af kepadamu”
'alima ini disebut dengan fi'il madhi karna fi'il madhi maknanya adalah telah, telah
mengetahui.
َ ْ ‫ م‬bisa kita jumpai dalam QS AlBaqoroh 216
# fi'il mudhori' ya'lamu ُ ‫عل‬

‫َواللَّ ُهَي ْعلَ ُم َوأَ ْنتُ مالَتَ ْع َل ُم ْو‬


ْ ‫َن‬
“Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”

Kata ya'lamu adalah fi'il mudhori', Allahu ya'lamu Allah mengetahui, arrinya Allah itu
sekarang tahu dan akan tahu seterusnya, karna makna fi'il mudhori' adalah berlangsung
dan akan terus sampai masa mendatang.
# Fi'il 'amr ْ ْ‫م ِإعَل‬bisa kita temui dalam surat yang sama yaitu AlBaqoroh
260

‫ح ِك ْي ٌم‬
‫واعَل ْم َأ نَّأللَ َه َع ِز ْي ٌز‬
“Dan ketahuilah bahwasanya Allah Maha Perkasa dan Maha Bijaksana”

i'lam adalah fi'il amr yang maknanya sangat jelas yaitu ketahuilah (kata kerja perintah)
Alhamdulilah kita telah belajar pembagian fi'il; fi'il madhi, fi'il mudhori' dan fi'il 'amr.
Kemudian, jenis kata yang ke-2 adalah Isim.

2. ISIM
PENGERTIAN ISIM
Isim adalah kata benda atau suatu kata yang tidak memiliki waktu.
Contoh : ‫( َّم ٌد‬muhammad), ‫َر م ْ س‬
‫مح‬ ‫ٌة‬ ‫د‬
(sekolah)
1. Berikut adalah ciri-cirinya :
1. Bisa menerima tanwin seperti contoh diatas.
menerima Bisa (‫ ال‬Contoh) : ‫ ال نُّ ْو ُر‬,)Cahaya( ‫( ال َّس َمآ ِء‬Langit)
.2
3. Bisa menerima huruf jer
Huruf jer yang biasa kita jumpai diantaranya
adalah:
‫) الي ( م ْن‬ke ( ‫ْن‬ (dari) ‫( عل‬diatas)‫( ِفي‬didalam) ‫( ب‬dengan)‫( ل‬bagi) ‫( ك‬seperti) Contoh
‫) ع‬dari ‫ي‬
: ‫( من س َمآ ِء‬dari langit) ِ ‫ ال ء َمآ‬adalah merupakan isim dan karenanya ia bisa dimasuki
‫س ال‬
huruf jer yaitu ْ ‫ن ِم‬
4. Bisa bersambung dengan isim lain membentuk kata majemuk.
Contoh : ُ‫رلل َنص‬ِ (pertolongan Allah). Merupakan dua buah buah isim yang digabung menjadi
satu dan menghasilkan satu makna.
Catatan :
Tanwin dan Alif Lam merupakan tanda isim, tetapi keduanya tidak dapat berada pada satu
isim secara bersamaan.
Contoh : ٌ‫ ر ْو ُن‬ketika dimasuki alif lam akan menjadi ُ ‫( ر ْو ّن َال‬tanwin-nya hilang).

2. PEMBAGIAN ISIM BEDASARKAN JENISNYA


Berdasarkan jenisnya kata benda dapat dibedakan menjadi kata benda jenis laki-laki
(mudzakkar) dan kata benda jenis perempuan (mu’annas). Pembagian kata benda
berdasarka jenis dalam bahasa arab adalah sangat penting karena hal ini akan menyangkut
pada pemakaian dhomir (kata ganti) dan juga pemakaian fi’il (kata kerja). Seperti contoh :
‫ َ ط ِب ْيب‬Dia adalah dokter (laki-laki) َ ‫ َ بةٌ ْي‬Dia adalah dokter (perempuan)
‫ِب ط و‬ ‫ي‬

‫ه‬
‫ه‬
‫ ج َا َء ُم ح‬datang telah Muhammad ‫ ج َا َءْت ِه ْن ٌد‬datang telah Hindun
َ
‫ّم ٌد‬
Pada contoh diatas : ‫ ْي‬adalah isim mudzakar (kata benda jenis laki-laki) sehingga kata
‫ب‬ ‫ط‬

‫ِب‬
ganti yang digunakan juga harus berjenis laki-laki yaitu َ‫( و ه‬He). Pada contoh ke-
2 َ‫ ب ٌة ْي ِب ط‬adalah isim muannast (kata benda jenis perempuan) sehingga kata ganti yang
digunakan juga harus berjenis perempuan yaitu (She).
‫هي‬

‫ مح‬adalah isim mudazakar sehingga fi’il (kata kerja) yang digunakan juga harus mudzakar.
َ
‫ّم ٌد‬
Begitu juga dengan ٌ ‫د‬ ‫ْن ه‬
adalah isim muannast sehingga menggunakan fi’il muannast.

1. ISIM MUDZAKAR
Adalah kata benda yang menunjukkan arti laki-laki baik manusia, hewan ataupun benda
mati yang dikategorikan sebagai mudzakar.
Contoh : ‫ ج‬laki-laki, Seorang ‫ مح ّم ٌد‬Muhammad,
‫ل‬ ‫َال َّر‬
‫ م ْل اَِ صباح‬Lentera (adalah contoh benda mati yang dikategorikan sebagai mudzakar.

2. ISIM MUANNATS
Adalah kata benda yang menunjukkan arti perempuan baik manusia, hewan ataupun
benda mati yang dikategorikan sebagai muannast.
Contoh : ‫ ع ش‬, Aisyah, ‫ ال َّدجا‬betina Ayam
‫ُة‬ ‫جُة ا‬
‫ِئ‬
ْ‫ مس الش‬Matahari (adalah contoh benda mati yang dikategorikan sebagai muannast)
Ada beberapa cara membedakan isim mudzakar dengan isim muannast yaitu :
1. Dengan membedakan jenis kelaminnya.
Contoh : Mudzakar ‫ ر َال َّ ج‬Seorang laki- ‫ ال ِّد ْي‬jantan Ayam
‫ل‬ laki, ‫ك‬
Muan ُ‫ ا ْل َم ْرأَة‬perempuan, Seorang ‫ ال َّدجا جة‬betina Ayam
nast
2. Dengan pengelompokan secara bahasa
Isim muannast biasa memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Diakhiri denga ta marbuthoh (‫)ة‬

Contoh :
ْ Khodijah, ‫ ْ س‬Sekola ‫ ال شج َرة‬Pohon
‫جُة‬
‫ةُ ي‬ ‫ د‬,h
‫َر‬
‫خ‬ ‫م‬
‫ِد‬
b. Anggota tubuh yang berpasang-pasang
Contoh : ْ Mata
‫ن‬ ‫ي‬

‫ع‬
c. Jamak Taksir : jamak taksir dikategorikan sebagai muannast ( jamak taksir akan dibahas
tersendiri pada bab Isim Jamak)
Contoh : ْ‫ وت ُبُي‬Rumah-rumah, bentuk tunggalnya ْ‫يت‬
‫ رسل‬Rosul-rosul, bentuk tunggalnya ‫رس ْو‬
‫ل‬
Walaupun ‫ رسل‬adalah isim yang jelas mudzakar, tetapi karena ia berbentuk jamak taksir maka
dapat dimasukkan dalam kategori muannast.
Selain yang disebutkan diatas adalah termasuk mudzakar.

3. PEMBAGIAN ISIM BEDASARKAN BILANGANNYA


Sebelum kita membahas pembagian isim berdasarkan bilangannya kita perlu mengenal terlebih
dahulu beberapa istilah yang akan digunakan yaitu :
Tunggal ‫ُم ْف َرد‬
‫ َت ْث ِن َّيه‬Ganda
‫ ج َمع‬Jamak
1. ISIM MUFROD
Adalah isim yang menunjukkan arti tunggal baik pada mudzakar maupun muannast.
Conto : ٌ‫س َتاذ‬ h ‫ أ‬guru), (Pak ‫س َت اذَ ٌة‬
‫( ُأ‬Bu guru),
‫( ِل‬Seorang islam laki-laki), َ ‫مة ِل‬
ٌ (Seorang islam perempuan)
‫مس ٌم‬
‫مس‬

2. ISIM TASTNIYAH
Adalah isim yang menunjukkan arti dua baik pada mudzakar maupun muannast.
Cont : ‫أ س َت اذَا ِن‬, ‫ ُا ست َا ذَ ْي ِن‬laki-laki) guru orang (dua
oh
‫س َت ا َذ َت ْي ِن‬ ُ‫( أ‬dua orang guru perempuan)
‫ ُأ س َت اَذت َا ِن‬,
3. ISIM JAMAK
Adalah isim yang menunjukkan arti jamak baik pada mudzakar maupun muannast.
Isim jamak berdasarkan keteraturan bentuknya terbagi menjadi 2 yaitu :

a. Isim Jamak Taksir


Adalah isim jamak yang berubah dari bentuk mufrodnya dengan perubahan yang tidak
beraturan sehingga perlu dihafal.
Contoh : : ‫ وت ُب ُْي‬Rumah-rumah, bentuk tunggalnya ْ‫يت‬
‫ رسل‬Rosul-rosul, bentuk tunggalnya ‫رس ْول‬

b. Isim Jamak salim


Adalah isim jamak yang berubah dari bentuk mufrodnya dengan perubahan yang teratur.
Sehingga ada 2 macam isim jamak salim :
Isim Jamak Mudzakar Salim
Isim jamak salim yang menunjukkan arti laki-laki.
Ciri-cirinya adalah adanya tambahan ‫ و‬+‫ ن‬dan ‫ ي‬+ ‫ ن‬pada bentuk mufrodnya
Co : ‫( مس ِل ِم مس ِل ُم ْو َن‬Orang-orang islam laki-laki)
ntoh , ‫ْي َن‬
Isim Jamak Muannast Salim
Isim jamak salim yang menunjukkan arti perempuan.
Ciri-cirinya adalah adanya tambahan ‫ ا‬+ ‫ ت‬pada bentuk mufrodnya.
Cont : ‫( مس ِل م َا ت‬Orang-orang islam prempuan)
oh
‫م ْؤ‬ (Oarang-orang mukmin perempuan)
‫ِمن َا ت‬

4. ISIM BERDASARKAN KEJELASANNYA


Berdasarkan kejelasannya, isim terbagi menjadi dua macam yaitu :
1. ISIM NAKIROH
Adalah isim yang menunjukkan makna umum atau belum jelas kekhususannya. Dengan
kata lain bahwa isim tersebut belum pasti/tertentu atau dapat menimbulkan pertanyaan “…
yang mana?”
Contoh : ‫( رج‬Orang laki-laki), ‫( وَل‬Seorang anak laki-laki), ‫( ُا ست َا‬Pak Guru), ‫( كتا‬Buku)
‫ل‬ ‫ذٌ ٌد‬ ‫ب‬
Ciri dari isim nakiroh adalah keberadaan tanwin dan ketiadaan alif lam sebagaimana contoh
diatas.
Adakah isim nakiroh yang tidak bertanwin dan tidak ber-alif lam? Jawabnya ada.Yaitu Isim
Mustanna dan Jamak Mudzakar Salim. (Bisa dilihat pada bab pembagian isim berdasarkan
bilangannya)
Cont : ‫رجاَل ِن‬ oh (dua orang laki-laki), َُ‫ن ْو رجل‬
(orang-orang
laki-laki)
2. ISIM MA’RIFAT
Adalah isim yang menunjukkan makna khusus atau sudah jelas kekhususannya. Dengan kata
lain isim tersebut telah diketahui secara pasti/tertentu atau tidak lagi menimbulkan pertanyaan
“… yang mana?”.

Contoh : ‫ج‬
laki-laki ,)itu ‫ َا ْل َوَل ُد‬Anak( itu laki-laki ,) ‫مح َّم ٌد‬ (Nama orang)
‫ل‬
‫( ال َّر‬Orang
Untuk lebih jelasnya dalam memahami perbedaan antara isim nakiroh dan isim ma’rifat,
Sedangkan isim-isim yang termasuk isim ma’rifat adalah :
1.Isim yang diawali dengan alif lam.
2.Isim Dhomir (Kata Ganti)
3.Isim Maushul (Kata Sambung)
4.Isim Isyaroh (Kata Tunjuk)
5.Isim yang diawali dengan huruf munada (huruf panggilan).
6.Isim ‘Alam (Nama orang atau benda)
7.Isim nakiroh yang disandarkan pada isim ma’rifat

1. Isim yang diawali dengan alif lam.


Isim nakiroh apabila ditambah alif lam akan berubah menjadi isim ma’rifat.
Contoh : ‫ال‬ (Orang laki-laki itu), ‫ اَ ْل َولَ ُد‬itu). laki-laki (Anak
‫َّرجل‬

2. Isim Dhomir (Kata Ganti)


Dhamir atau "kata ganti" ialah Isim yang berfungsi untuk menggantikan atau mewakili
penyebutan sesuatu/seseorang maupun sekelompok benda/orang.
Macam-macam isim dhomir yang lain dapat dilihat pada table berikut:
Contoh:
‫ = ر َيْ ح ُم ْا ألَ ْوال‬Ahmad menyayangi anak-anak
‫َدأَ ْح َم ُد‬
‫ = ه َو َي ْرح ُم ُه ْم‬mereka menyayangi Dia
Pada contoh di atas, kata ‫ َأ ْح‬dengan diganti َ (dia), sedangkan ‫األ‬ َْ ‫والد‬
َ (anak-anak) diganti
‫َم ُد‬ ‫و‬

‫ه‬
dengan ْ‫( م ُه‬mereka).

Menurut fungsinya, isim dhomir digolongkan menjadi 2 yaitu :


1) DHAMIR RAFA'/MUTTASHIL ( yang berfungsi sebagai Subjek)
2) DHAMIR NASHAB/MUNFASHIL (yang berfungsi sebagai Objek)
Dhamir Rafa' dapat berdiri sendiri sebagai satu kata sehingga biasa disebut dhomir muttashil,
sedangkan Dhamir Nashab tidak dapat berdiri sendiri atau harus terikat dengan kata lain dalam
kalimat sehingga disebut dhomir munfashil.
kalimat: ‫ُم ُه ْم‬ ‫( َي‬Dia menyayangi mereka):
‫ ح‬Dalam ‫ْر‬
‫ه‬
‫َو‬
Kata َ (dia) adalah Dhamir Rafa', sedangkanKata ْ (mereka) adalah Dhamir Nashab.
‫وه‬ ‫مه‬

3. Isim Maushul (Kata Sambung)


Adalah isim yang berfungsi untuk menerangkan, sebagai perantara kata yang disebutkan
sesudahnya. Dalam bahasa Indonsia biasa diartikan dengan “yang”
Contoh : َِّ‫( ذي ال‬yang,untuk mudzakar), َّ‫( لِتي ا‬yang, untuk muannast)

4. Isim Isyaroh (Kata Tunjuk)


Adalah isim yang berfungsi untuk menunjukkan sesuatu. Dalam bahasa Indonesia biasa
diartikan dengan “ini” dan “itu”.
Contoh :
‫( هذًا‬ini, untuk mudzakar), ِ ‫( ه‬ini, untuk muannast) ِ (itu, untuk mudzakar), ْ‫( لك‬itu,
‫ِذ ه‬ ‫ك‬ ‫ل‬

‫ا‬
untuk muannast)
5. Munada
Adalah isim yang menjadi ma’rifat Karena kemasukan huruf panggilan (nida’)
Contoh : ‫ يا ج‬laki-laki), (wahai ُ‫( ي َا اُ س تاَ ذ‬wahai guru)
‫ل‬ ‫َر‬

6. Isim ‘Alam (Nama orang atau benda)


Adalah isim yang menunjukan arti nama baik nama manusia ataupun selain manusia.
Contoh : ‫( َّم ٌد‬Muhammad), (Kota Makkah), ‫ ال ِنّ ْي‬Nil) (Sungai
‫مح‬ َ ‫ل‬
ّ ‫كة م‬
َ
7. Isim Nakiroh yang serangkai dengan Isim Ma’rifat
Isim nakiroh akan menjadi ma’rifat apabila bersambung dengan isim ma’rifat.
Contoh : ‫ ََقل ُم „د‬Muhammad), (Pena ‫( ُم ُه‬Pena-nya).
‫ح‬ ‫ُم َل‬

‫ّم‬
Kata ٌ‫ م َل َق‬adalah isim nakiroh, tetapi menjadi ma’rifat karena dirangkai dengan dengan
isim ma’rifat yaitu َ „‫د‬
‫ّم مح‬

5. PEMBAGIAN ISIM BEDASARKAN PERUBAHAN HAROKAT AKHIR

1. Isim Mu’rob
Adalah isim yang bisa berubah harokat akhirnya karena kemasukan ‘amil.
‘Amil adalah sesuatu yang bisa menyebabkan akhir suatu kalimah (kata) dibaca berbeda-beda.
Contoh :
‫ح‬ ‫ّم ٌد‬
َ
ُ ‫( جاَ م َء‬Muhammad telah datang)
‫ْيت َرأَ ُ ح‬
ُ ‫( م‬Saya telah melihat Muhammad)
ُ‫( م ب„ ْر ُت َر م‬Saya berjalan dengan Muhammad)
‫ّم ًدا‬

‫ّم‬
‫„د‬
‫َح‬
Perhatikan kata ُ ‫د‬ pada ke-3 kalimat diatas. Pada kalimat pertama berharokat dhommah,
َ
‫ّم مح‬
pada kalimat ke-2 berharokat fathah, sedangkan pada kalimat ke-3 berharokat kasroh.
Terjadinya perbedaan harokat akhir tersebut disebabkan oleh berbedanya ‘amil yang masuk
pada kata tersebut yaitu َ, َ‫ َرأَ ء جا‬, dan ْ ‫ ر َر َم‬. Apabila suatu isim mengalami perubahan pada
‫ت‬ ‫ْي ت‬
bagian akhirnya ketika dimasuki oleh ‘amil yang berbeda, maka isim tersebut masuk dalam
kategori isim mu’rob.
2. Isim Mabni
Adalah isim yang tidak mengalami perubahan pada bagian akhirnya walaupun
kemasukan ‘amil.
Yang termasuk isim mabni diantaranya adalah :
1. Isim Dhomir (Kata Ganti)
2. Isim Isyaroh (Kata Tunjuk)
3. Isim Maushul (Kata Hubung)
4. Isim Syarat (Isim yang memerlukan fi’il syarat dan jawabnya)
5. Isim Istifham (Kata Tanya)

Huruf yang dimaksud di sini bukan seluruh huruf hijaiyyah (dari alif, ba, ta dst) tetapi huruf yang
dimaksud dalam.ilmu nahwu shorof adalah huruf hijaiyyah yang memiliki arti, naik tersusun dari
1 huruf saja atau 2 huruf atau 3 huruf. Jadi huruf hijaiyyah adalah yang memiliki artinkhisus,
baik yang 1 huruf maupun 2 huruf. Contoh huruf hijaiyyah yang 1 huruf namun memiliki arti
adalah contohnya َ‫ أ‬artinya apakah, artinya dengan, bisa digunakan untuk huruf sumpah
‫ب‬ ‫ت‬
jadi selain kita bersumpah dengan ّ َ ‫ و‬, kita bisa juga bersumpah dengan َّّ ‫ِلل َت ا‬, fa artinya
‫ِلال‬
maka, artinya akan, artinya seperti, untuk, artinya dan. Ini contoh huruf hijaiyyah yang
‫س‬ ‫ك‬ ‫ل‬ ‫و‬
memiliki arti. Selanjutnya akan kita lihat contoh 2 huruf hijaiyyah yang memiliki arti:
‫م ْن‬ artinya dari
min artinya darifii ‫ ى‬di
' ‫َ ع ْن‬
an
lan ْ‫ ن َل‬artinya tidak akan
lam ْ‫ م َل‬artinya tidak/belum
Contoh 3 huruf hijaiyyah yang memiliki arti
ilaa‫ ل َى‬artinya ke
' ‫عَلى‬ artinya di atas
alaa
Inilah pembagian kata dalam bahasa arab, terbagi menjadi 3 (fi'il, isim dan huruf). Fi'il sendiri
terbagi menjadi 3 yakni fi'il madhi, fi'il mudhori' dan fi'il 'amr. Yang madhi adalah kata kerja
untuk perbuatan yang telah lalu (past tense), fi'il mudhori' adalah kata kerja untuk perbuatan
yang sedang berlangsung atau akan berlangsung di masa yang akan datang (present continuous
tense&future tense) kemudian fi'il 'amr adalah kata kerja perintah.
Jenis yang ke 2 adalah isim, berbeda dengan fi'il yang hanya terbagi menjadi 3, isim banyak
sekali jenisnya, namun untuk pemula yang harus diketahui, yang wajib dipahami pembagian
isim berdasarkan jumlah, ada isim mufrod (kata tunggal), ada isim tatsniyah (kata ganda)&ada
isim jama' (majemuk). Kemudian isim berdasarkan jenis ada isim mudzakkar (laki-laki), ada isim
muannats (perempuan) dan 1 jenis isim lagi yang wajib dipelajari adalah isim dhomir (kata
ganti) dalam bahasa arab yang jumlahnya ada 14 kata ganti.
Dan terakhir huruf, huruf yang dimaksud dalam ilmu nahwu adalah huruf hijaiyyah (baik 1, 2
atau 3) yang memiliki makna khusus contohnya ‫ َأ‬artinya apakah, artinya dengan, artinya
‫ب‬ ‫ل‬
untuk, ْ ‫ ن‬artinya dari,‫ ِإل َى‬artinya ke, artinya di atas.
‫ع‬ ‫عل‬

3. Kalimah Harf/Huruf
Mengenal huruf hijaiyyah
‫ابتثجحخدذرزسشصضطظعغفقكلمنوهالءي‬
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa harf adalah kata yang tidak bisa dipahami maknanya
kecuali jika disandingkan dengan kata lain. Dengan demikian, kata ini tidak akan kata memiliki
makna tertentu, kecuali disandarkan pada kata-kata lain. Dengan makna yang serupa, definisi
lain mengatakan, sebagai berikut:

‫َها َم ْعنًىإِ اَّل َم‬


َ‫َع َغـ ْي ِرها سل‬ ‫َا ْل حــ ْرُف ُه َو ُكلُّ َك‬.
‫ِل َمـــ ٍةلَ ْي‬

Artinya:

“harf adalah setiap kata yang tidak mempunyai makna kecuali disandingkan dengan kata lain.”

Contoh:

Dariْ‫ ن ِم‬: dalam kalimat:


Saya keluar dari rumah ‫ َاَنا َا ْخ ُر ج ِم‬:
‫ت‬ ‫نَ ْال َب ْي‬

Ke‫ِالى‬ : dalam kalimat:

Dia menyerahkan buku itu ke gurunya ِ ‫ذ‬


‫ ه َوب س لِ ِّ ُماْل ِك َت اب‬:
‫س َت ا‬
‫ِال َى ْا َّل‬

Dalam : dalam kalimat:


‫ى‬

Mesjid dalam qr’an membaca ‫س ِج ِد‬ ‫ تَ ْق َرأُ اْلقُ ْر َاا َن ِف ْىاْل َم‬:

Depan ‫ امام‬: Anda kalimat: dalam

‫اجلسامامالفصل‬

Saya duduku di depan kelas

Dan : ‫ و‬dalam kalimat:

kalimat : ‫سوّل لههوجدحسنوحسين‬


َ ‫ر‬

‫ َّلتشر بالقيام‬Jangan ‫ َّل‬: dalam


Jika ‫ ان‬: dalam kalimat :

‫فرخت‬, ‫انفرحتم‬

Huruf-huruf diatas akan memiliki makna yang dapat dipahami oleh pendengar atau lawan
bicara saat ia disandingkan dengan kata-kata lain. Namun, saat ia berdiri sendiri tanpa
disandingkan dengan kata-kata lain maka ia tidak akan memiliki makna sempurna yang dapat
dipahami.

‫م ْن‬
: Dari ْ : Dari ‫ـ‬ : Dengan
‫ن‬

‫ع‬

‫ِإل‬
‫ى‬ : Ke ‫ل‬ : Milik, Kepunyaan ‫كا‬ : Seperti
‫ـ‬

‫علَى‬
: Di atas : Betapa banyak, acapkali ‫ِفي‬ : Di dalam
‫رب‬

َّ‫ل‬ : Jangan ‫ان‬ : Jika

Anda mungkin juga menyukai