Kelas : 4G
Di susun oleh :
Bahasa Arab merupakan Bahasa Al-Qur’an dan As-Sunnah yang menjadi pedoman umat
Islam dan juga menjadi bahasa pemersatu umat Islam didunia. Akan tetapi tidak bisa
dipungkiri saat ini kebanyakan orang sudah tidak peduli lagi akan pentingnya
mempelajari Bahasa Arab, sebagian beranggapan bahwa Bahasa Arab merupakan
bahasa yang paling sulit dipelajari, oleh karena itu pendidik dituntut untuk
menggunakan media yang lebih efisien dan sesuai dengan tuntutan zaman, agar peserta
didik lebih termotivasi dan antusias dalam mempelajari Bahasa Arab, sehingga tercipta
sebuah sistem pembelajaran Bahasa Arab yang lebih inovatif, dan interaktif.
Dalam tatanan Bahasa Arab Kalimat adalah lapazh yang tersusun dan mempunyai arti
menurut kaidah Bahasa Arab.“Kata” dalam Bahasa Indonesia adalah “Kalimat” dalam
Bahasa Arab, sedangkan “Kalimat” dalam Bahasa Indonesia berarti “Jumlah Mufidah”
dalam Bahasa Arab. Kalimat dalam Bahasa Arab di bagi menjadi tiga bagian diantaranya
sebagai berikut:
1. Isim (kata benda) yaitu kalimat yang mempunyai arti dan tidak disertai dengan
waktu baik itu waktu sekarang atau waktu yang sudah lampau seperti kata sifat, kata
tempat, kata benda, nama orang, nama binatang,
2. Fi’il (kata kerja) adalah kalimat yang menunjukan suatu arti dan disertai dengan
waktu biasanya fi’il menunjukan waktu terjadinya suatu perbuatan baik masa
lampau, sekarang ataupun masa yang akan datang.
3. Harf /Huruf adalah kalimat yang tidak bisa dipahami maksudnya kecuali jika
bersambung dengan kalimat lain. Dalam bahasa Indonesia harf disebut dengan kata
sambung, kata penghubung. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dalam tugas
akhir ini diambil
BAB 2
PEMBAHASAN
Kita lanjutkan bahwa fi'il (kata kerja) dalam bahasa arab terbagi lagi menjadi 3; fi'il
madhi, fi'il mudhori, fi'il amr.
2. Fi'il madhi
Adalah kata kerja untuk masa lampau, artinya untuk perbuatan yang telah dilakukan
masa lalu atau kalau kita pernah belajar bahasa inggris, fi'il madhi adalah past tense,
contohnya َ ' مalima artinya telah mengetahui.
ِل ع
3. Fi'il mudhori'
Adalah kata kerja untuk perbuatan yang sedang terjadi atau akan terjadi, contohnya
َ
ْعل ُمya'lamu artinya sedang mengetahui atau akan mengetahui.
4. Fi'il 'amr
Adalah kata kerja perintah, contohnya ْ ( إِ مi'lam) artinya ketahuilah.
َعل
Lihatlah, tulislah, pukullah pelajarilah, ini semua disebut dengan fi'il 'amr (kata kerja
perintah)
Contoh fi'il madhi, fi'il mudhori' dan fi'il 'amr dalam AlQur'an untuk kata َ م ِلbisa kita
عlihat:
# fi'il madhi 'alima ada di surat AlBaqoroh 187
ُع ِل َمأَ للَّ ُهأَ َّن ُك ْم ُك ْن ُت ْم َت ْح َت َا ُن ْو نَ أَ ْنف س ُك ْمف َت ا َبَع َل ع ع ْن كم
ْي ُك ْم َو َفا
”Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah
mengampuni kamu dan memberi ma'af kepadamu”
'alima ini disebut dengan fi'il madhi karna fi'il madhi maknanya adalah telah, telah
mengetahui.
َ ْ مbisa kita jumpai dalam QS AlBaqoroh 216
# fi'il mudhori' ya'lamu ُ عل
Kata ya'lamu adalah fi'il mudhori', Allahu ya'lamu Allah mengetahui, arrinya Allah itu
sekarang tahu dan akan tahu seterusnya, karna makna fi'il mudhori' adalah berlangsung
dan akan terus sampai masa mendatang.
# Fi'il 'amr ْ ْم ِإعَلbisa kita temui dalam surat yang sama yaitu AlBaqoroh
260
ح ِك ْي ٌم
واعَل ْم َأ نَّأللَ َه َع ِز ْي ٌز
“Dan ketahuilah bahwasanya Allah Maha Perkasa dan Maha Bijaksana”
i'lam adalah fi'il amr yang maknanya sangat jelas yaitu ketahuilah (kata kerja perintah)
Alhamdulilah kita telah belajar pembagian fi'il; fi'il madhi, fi'il mudhori' dan fi'il 'amr.
Kemudian, jenis kata yang ke-2 adalah Isim.
2. ISIM
PENGERTIAN ISIM
Isim adalah kata benda atau suatu kata yang tidak memiliki waktu.
Contoh : ( َّم ٌدmuhammad), َر م ْ س
مح ٌة د
(sekolah)
1. Berikut adalah ciri-cirinya :
1. Bisa menerima tanwin seperti contoh diatas.
menerima Bisa ( الContoh) : ال نُّ ْو ُر,)Cahaya( ( ال َّس َمآ ِءLangit)
.2
3. Bisa menerima huruf jer
Huruf jer yang biasa kita jumpai diantaranya
adalah:
) الي ( م ْنke ( ْن (dari) ( علdiatas)( ِفيdidalam) ( بdengan)( لbagi) ( كseperti) Contoh
) عdari ي
: ( من س َمآ ِءdari langit) ِ ال ء َمآadalah merupakan isim dan karenanya ia bisa dimasuki
س ال
huruf jer yaitu ْ ن ِم
4. Bisa bersambung dengan isim lain membentuk kata majemuk.
Contoh : ُرلل َنصِ (pertolongan Allah). Merupakan dua buah buah isim yang digabung menjadi
satu dan menghasilkan satu makna.
Catatan :
Tanwin dan Alif Lam merupakan tanda isim, tetapi keduanya tidak dapat berada pada satu
isim secara bersamaan.
Contoh : ٌ ر ْو ُنketika dimasuki alif lam akan menjadi ُ ( ر ْو ّن َالtanwin-nya hilang).
ه
ه
ج َا َء ُم حdatang telah Muhammad ج َا َءْت ِه ْن ٌدdatang telah Hindun
َ
ّم ٌد
Pada contoh diatas : ْيadalah isim mudzakar (kata benda jenis laki-laki) sehingga kata
ب ط
ِب
ganti yang digunakan juga harus berjenis laki-laki yaitu َ( و هHe). Pada contoh ke-
2 َ ب ٌة ْي ِب طadalah isim muannast (kata benda jenis perempuan) sehingga kata ganti yang
digunakan juga harus berjenis perempuan yaitu (She).
هي
محadalah isim mudazakar sehingga fi’il (kata kerja) yang digunakan juga harus mudzakar.
َ
ّم ٌد
Begitu juga dengan ٌ د ْن ه
adalah isim muannast sehingga menggunakan fi’il muannast.
1. ISIM MUDZAKAR
Adalah kata benda yang menunjukkan arti laki-laki baik manusia, hewan ataupun benda
mati yang dikategorikan sebagai mudzakar.
Contoh : جlaki-laki, Seorang مح ّم ٌدMuhammad,
ل َال َّر
م ْل اَِ صباحLentera (adalah contoh benda mati yang dikategorikan sebagai mudzakar.
2. ISIM MUANNATS
Adalah kata benda yang menunjukkan arti perempuan baik manusia, hewan ataupun
benda mati yang dikategorikan sebagai muannast.
Contoh : ع ش, Aisyah, ال َّدجاbetina Ayam
ُة جُة ا
ِئ
ْ مس الشMatahari (adalah contoh benda mati yang dikategorikan sebagai muannast)
Ada beberapa cara membedakan isim mudzakar dengan isim muannast yaitu :
1. Dengan membedakan jenis kelaminnya.
Contoh : Mudzakar ر َال َّ جSeorang laki- ال ِّد ْيjantan Ayam
ل laki, ك
Muan ُ ا ْل َم ْرأَةperempuan, Seorang ال َّدجا جةbetina Ayam
nast
2. Dengan pengelompokan secara bahasa
Isim muannast biasa memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Diakhiri denga ta marbuthoh ()ة
Contoh :
ْ Khodijah, ْ سSekola ال شج َرةPohon
جُة
ةُ ي د,h
َر
خ م
ِد
b. Anggota tubuh yang berpasang-pasang
Contoh : ْ Mata
ن ي
ع
c. Jamak Taksir : jamak taksir dikategorikan sebagai muannast ( jamak taksir akan dibahas
tersendiri pada bab Isim Jamak)
Contoh : ْ وت ُبُيRumah-rumah, bentuk tunggalnya ْيت
رسلRosul-rosul, bentuk tunggalnya رس ْو
ل
Walaupun رسلadalah isim yang jelas mudzakar, tetapi karena ia berbentuk jamak taksir maka
dapat dimasukkan dalam kategori muannast.
Selain yang disebutkan diatas adalah termasuk mudzakar.
2. ISIM TASTNIYAH
Adalah isim yang menunjukkan arti dua baik pada mudzakar maupun muannast.
Cont : أ س َت اذَا ِن, ُا ست َا ذَ ْي ِنlaki-laki) guru orang (dua
oh
س َت ا َذ َت ْي ِن ُ( أdua orang guru perempuan)
ُأ س َت اَذت َا ِن,
3. ISIM JAMAK
Adalah isim yang menunjukkan arti jamak baik pada mudzakar maupun muannast.
Isim jamak berdasarkan keteraturan bentuknya terbagi menjadi 2 yaitu :
Contoh : ج
laki-laki ,)itu َا ْل َوَل ُدAnak( itu laki-laki ,) مح َّم ٌد (Nama orang)
ل
( ال َّرOrang
Untuk lebih jelasnya dalam memahami perbedaan antara isim nakiroh dan isim ma’rifat,
Sedangkan isim-isim yang termasuk isim ma’rifat adalah :
1.Isim yang diawali dengan alif lam.
2.Isim Dhomir (Kata Ganti)
3.Isim Maushul (Kata Sambung)
4.Isim Isyaroh (Kata Tunjuk)
5.Isim yang diawali dengan huruf munada (huruf panggilan).
6.Isim ‘Alam (Nama orang atau benda)
7.Isim nakiroh yang disandarkan pada isim ma’rifat
ه
dengan ْ( م ُهmereka).
ا
untuk muannast)
5. Munada
Adalah isim yang menjadi ma’rifat Karena kemasukan huruf panggilan (nida’)
Contoh : يا جlaki-laki), (wahai ُ( ي َا اُ س تاَ ذwahai guru)
ل َر
ّم
Kata ٌ م َل َقadalah isim nakiroh, tetapi menjadi ma’rifat karena dirangkai dengan dengan
isim ma’rifat yaitu َ „د
ّم مح
1. Isim Mu’rob
Adalah isim yang bisa berubah harokat akhirnya karena kemasukan ‘amil.
‘Amil adalah sesuatu yang bisa menyebabkan akhir suatu kalimah (kata) dibaca berbeda-beda.
Contoh :
ح ّم ٌد
َ
ُ ( جاَ م َءMuhammad telah datang)
ْيت َرأَ ُ ح
ُ ( مSaya telah melihat Muhammad)
ُ( م ب„ ْر ُت َر مSaya berjalan dengan Muhammad)
ّم ًدا
ّم
„د
َح
Perhatikan kata ُ د pada ke-3 kalimat diatas. Pada kalimat pertama berharokat dhommah,
َ
ّم مح
pada kalimat ke-2 berharokat fathah, sedangkan pada kalimat ke-3 berharokat kasroh.
Terjadinya perbedaan harokat akhir tersebut disebabkan oleh berbedanya ‘amil yang masuk
pada kata tersebut yaitu َ, َ َرأَ ء جا, dan ْ ر َر َم. Apabila suatu isim mengalami perubahan pada
ت ْي ت
bagian akhirnya ketika dimasuki oleh ‘amil yang berbeda, maka isim tersebut masuk dalam
kategori isim mu’rob.
2. Isim Mabni
Adalah isim yang tidak mengalami perubahan pada bagian akhirnya walaupun
kemasukan ‘amil.
Yang termasuk isim mabni diantaranya adalah :
1. Isim Dhomir (Kata Ganti)
2. Isim Isyaroh (Kata Tunjuk)
3. Isim Maushul (Kata Hubung)
4. Isim Syarat (Isim yang memerlukan fi’il syarat dan jawabnya)
5. Isim Istifham (Kata Tanya)
Huruf yang dimaksud di sini bukan seluruh huruf hijaiyyah (dari alif, ba, ta dst) tetapi huruf yang
dimaksud dalam.ilmu nahwu shorof adalah huruf hijaiyyah yang memiliki arti, naik tersusun dari
1 huruf saja atau 2 huruf atau 3 huruf. Jadi huruf hijaiyyah adalah yang memiliki artinkhisus,
baik yang 1 huruf maupun 2 huruf. Contoh huruf hijaiyyah yang 1 huruf namun memiliki arti
adalah contohnya َ أartinya apakah, artinya dengan, bisa digunakan untuk huruf sumpah
ب ت
jadi selain kita bersumpah dengan ّ َ و, kita bisa juga bersumpah dengan َّّ ِلل َت ا, fa artinya
ِلال
maka, artinya akan, artinya seperti, untuk, artinya dan. Ini contoh huruf hijaiyyah yang
س ك ل و
memiliki arti. Selanjutnya akan kita lihat contoh 2 huruf hijaiyyah yang memiliki arti:
م ْن artinya dari
min artinya darifii ىdi
' َ ع ْن
an
lan ْ ن َلartinya tidak akan
lam ْ م َلartinya tidak/belum
Contoh 3 huruf hijaiyyah yang memiliki arti
ilaa ل َىartinya ke
' عَلى artinya di atas
alaa
Inilah pembagian kata dalam bahasa arab, terbagi menjadi 3 (fi'il, isim dan huruf). Fi'il sendiri
terbagi menjadi 3 yakni fi'il madhi, fi'il mudhori' dan fi'il 'amr. Yang madhi adalah kata kerja
untuk perbuatan yang telah lalu (past tense), fi'il mudhori' adalah kata kerja untuk perbuatan
yang sedang berlangsung atau akan berlangsung di masa yang akan datang (present continuous
tense&future tense) kemudian fi'il 'amr adalah kata kerja perintah.
Jenis yang ke 2 adalah isim, berbeda dengan fi'il yang hanya terbagi menjadi 3, isim banyak
sekali jenisnya, namun untuk pemula yang harus diketahui, yang wajib dipahami pembagian
isim berdasarkan jumlah, ada isim mufrod (kata tunggal), ada isim tatsniyah (kata ganda)&ada
isim jama' (majemuk). Kemudian isim berdasarkan jenis ada isim mudzakkar (laki-laki), ada isim
muannats (perempuan) dan 1 jenis isim lagi yang wajib dipelajari adalah isim dhomir (kata
ganti) dalam bahasa arab yang jumlahnya ada 14 kata ganti.
Dan terakhir huruf, huruf yang dimaksud dalam ilmu nahwu adalah huruf hijaiyyah (baik 1, 2
atau 3) yang memiliki makna khusus contohnya َأartinya apakah, artinya dengan, artinya
ب ل
untuk, ْ نartinya dari, ِإل َىartinya ke, artinya di atas.
ع عل
3. Kalimah Harf/Huruf
Mengenal huruf hijaiyyah
ابتثجحخدذرزسشصضطظعغفقكلمنوهالءي
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa harf adalah kata yang tidak bisa dipahami maknanya
kecuali jika disandingkan dengan kata lain. Dengan demikian, kata ini tidak akan kata memiliki
makna tertentu, kecuali disandarkan pada kata-kata lain. Dengan makna yang serupa, definisi
lain mengatakan, sebagai berikut:
Artinya:
“harf adalah setiap kata yang tidak mempunyai makna kecuali disandingkan dengan kata lain.”
Contoh:
Mesjid dalam qr’an membaca س ِج ِد تَ ْق َرأُ اْلقُ ْر َاا َن ِف ْىاْل َم:
اجلسامامالفصل
فرخت, انفرحتم
Huruf-huruf diatas akan memiliki makna yang dapat dipahami oleh pendengar atau lawan
bicara saat ia disandingkan dengan kata-kata lain. Namun, saat ia berdiri sendiri tanpa
disandingkan dengan kata-kata lain maka ia tidak akan memiliki makna sempurna yang dapat
dipahami.
م ْن
: Dari ْ : Dari ـ : Dengan
ن
ع
ِإل
ى : Ke ل : Milik, Kepunyaan كا : Seperti
ـ
علَى
: Di atas : Betapa banyak, acapkali ِفي : Di dalam
رب