Nim : 20600119008
Pembagian kalimat dalam Bahasa arab (kata isim, kata fiil, dan harfu).
1. Al Fi’il
2. Al ism
3. Al harfu
1. FI’IL
Secara sederhana kita bisa mengatakan bahwa fi'il adalah kata kerja,
meskipun pada pelajaran yang lebih lanjut nantinya kita akan mengenali
tidak semua fi'il kata kerja. Tetapi seluruh kata kerja sudah pasti fi'il.
Contohnya adalah kata صلُ َح
َ (sholuha), maknanya adalah telah baik dan
dari sisi makna sehingga kita bisa mengetahui bahwa telah baik ini
bukanlah kata kerja tetapi lebih kepada kata sifat, contohnya dalam sebuah
hadits ketika Rasulullah menjelaskan bahwa di dalam tubuh ini ada
segumpal darah/segumpal daging yang idza sholuhat sholuhal jasadu
kulluh (apabila ia baik maka baiklah seluruh kasad/tubuh). Kalau kita
perhatikan kata sholuha, jelas tidak mengandung makna kata kerja karna
memang kalau kita lihat literatur ilmu nahwu, definisi fi'il adalah
kalimatun dallat 'ala ma'na fii nafsiha waqtaronat bi zaman (fi'il adalah
kata yang mengandung sebuah makna yang berkaitan dengan waktu
kejadian). Jadi fi'il adalah suatu kata yang mengandung sebuah makna
yang berkaitan dengan waktu kejadian, jadi ada keterangan waktunya.
Oleh karna itu tidak semua fi'il adalah kata kerja tetapi semua kata kerja
adalah fi'il karna kata kerja pasti mengandung keterangan waktu. Baik,
kita tidak akan berlama-lama membahas tentang ini karna ada tempatnya
untuk membahasnya. Kita lanjutkan bahwa fi'il (kata kerja) dalam bahasa
arab terbagi lagi menjadi 3 :
fi'il madhi, fi'il mudhori, fi'il amr.
a. Fi'il madhi
Adalah kata kerja untuk masa lampau, artinya untuk perbuatan yang
telah dilakukan masa lalu atau kalau kita pernah belajar bahasa
inggris, fi'il madhi adalah past tense.
contohnya َعلِ َم 'alima artinya telah mengetahui.
b. Fi'il mudhori'
Adalah kata kerja untuk perbuatan yang sedang terjadi atau akan
terjadi.
contohnya يَ ْعلَ ُم ya'lamu artinya sedang mengetahui atau akan
mengetahui.
c. Fi'il 'amr
Adalah kata kerja perintah, contohnya إِ ْعلَ ْم (i'lam) artinya ketahuilah.
Lihatlah, tulislah, pukullah pelajarilah, ini semua disebut dengan fi'il
'amr (kata kerja perintah).
Contoh fi'il madhi, fi'il mudhori' dan fi'il 'amr dalam AlQur'an untuk
kata َعلِ َم bisa kita lihat :
- fi'il madhi 'alima ada di surat AlBaqoroh 187
َ َُعلِ َم أَهَّلل ُ أَنَّ ُك ْم ُك ْنتُ ْم ت َْحتَاَنُ ْونَ أَ ْنف
َ س ُك ْم فَت
َاب َعلَ ْي ُك ْم َو َعفَا َ َع ْن ُكم
”Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu,
karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma'af kepadamu”
'alima ini disebut dengan fi'il madhi karna fi'il madhi maknanya
adalah telah, telah mengetahui.
- fi'il mudhori' ya'lamu يَ ْعلَ ُم bisa kita jumpai dalam QS AlBaqoroh 216
َوهَّللا ُ يَ ْعلَ ُم َو أَ ْنتُم الَ تَ ْعلَ ُم ْو َْن
“Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”
Kata ya'lamu adalah fi'il mudhori', Allahu ya'lamu Allah mengetahui,
artinya Allah itu sekarang tahu dan akan tahu seterusnya, karna makna
fi'il mudhori' adalah berlangsung dan akan terus sampai masa
mendatang.
- Fi'il 'amr ْ إِ ْعلَ ْمbisa kita temui dalam surat yang sama yaitu AlBaqoroh
260
َوا ْعلَ ْم أَنَّ أهَلل َ َع ِز ْي ٌز َح ِك ْي ٌم
“Dan ketahuilah bahwasanya Allah Maha Perkasa dan Maha
Bijaksana”
i'lam adalah fi'il amr yang maknanya sangat jelas yaitu ketahuilah
(kata kerja perintah)
Alhamdulilah kita telah belajar pembagian fi'il; fi'il madhi, fi'il
mudhori' dan fi'il 'amr.
2. ISIM
Isim adalah kata benda atau suatu kata yang tidak memiliki waktu.
Contoh : ٌ ُم َح َّمد (muhammad), ٌسة
َ َم ْد َر (sekolah)
a. Berikut ciri – cirinya :
- Bisa menerima tanwin
- Bisa menerima (ا ل )
- Bisa menerima huruf jer
- Bisa bersambung dengan isim lain membentuk kata majemuk
b. berdasarkan khusus/umum
- ISIM_NAKIROH ()االسم النكرة
Adalah Isim yang kandungan maknanya masih umum (belum
pasti)
Contoh: ٌ َر ُجلSeorang lelaki (entah lelaki yang mana)
- ISIM_M’ARIFAT ()االسم المعرفة
Adalah Isim yang maknanya sudah khusus (diketahui)
Contoh: خَ ال ٌد, ُم َح َّم ٌدMuhammad / Kholid
c. Pembagian isim berdasarkan jenisnya :
- Isim Mudzakar
- Isim Muannats
d. Pembagian isim berdasarkan bilangannya :
- Isim Mufrod
Isim Mufrad adalah isim yang menunjukkan tunggal (satu),
baik untuk mudzakkar maupun muannats, yang berakal
maupun tidak berakal. Contohnya adalah isim-isim yang telah
kita kenal pada pelajaran pertama dan kedua, seperti:
ٌ (بَيrumah)
ْت (ح َما ٌرkeledai)
ِ ٌ(طَالِبpelajar(lk))
( ُم َح َّم ٌدMuhammad) ٌ( َسيَّا َرةmobil) ٌ(طَبِ ْيبَةdokter (pr))
ٌ(بَقَ َرةsapi betina) ُ( َخ ِد ْي َجةKhadijah)
- Isim Mutsanna
Isim mutsanna adalah isim yang menunjukkan dua (ganda),
baik untuk mudzakkar maupun muannats, yang berakal
maupun tidak berakal. Adapun ciri isim mutsanna, adalah
adanya tambahan alif dan nun ( ا+ ) نatau ya’ dan nun ( +ن
) يpada isim mufrad-nya.
Penjelasan :
ٌ بَي, apabila
o isim mufrad mudzakkar ْت
ditambah alif dan nun ( ا+ ) نmenjadi بَ ْيتَا ِن, dan
apabila ditambah ya’ dan nun ( ي+) ن, menjadi ْنlِ بَ ْيتَي
dengan harakat fathah pada huruf sebelum ya’ seperti
pada contoh di atas.
o isim mufrad muannats ٌَّارة
َ َسيapabila
ditambah alif dan nun ( ا+ ) نmenjadi َسيَّا َرتَا ِن, dan
apabila ditambah ya’ dan nun ( ي+ ) نmenjadi َسيَّا َرتَي ِْن
dengan harakat fathah pada huruf sebelum ya’ seperti
pada contoh diatas
- Isim Jamak
Isim jamak adalah isim yang menunjukkan lebih dari dua
(banyak), baik untuk mudzakkar maupun muannats, yang
berakal maupun tidak berakal. Isim jamak terbagi lagi
menjadi tiga macam, yaitu:
Jamak Mudzakkar Salim ()ج ْم ُع ْال ُم َذ َّك ِر السَّالِ ُم
َ
Jamak mudzakkar salim adalah jamak yang beraturan
bentuknya dan menunjukkan jenis laki-laki (mudzakkar).
Cirinya adalah dengan adanya tambahan wawu dan nun (و+)ن
atau ya’ dan nun (ي+ )نpada bentuk isim mufradnya.
Contohnya : ُم َح َّم ٌد
Penjelasan :
o Isim mufrad ُم َح َّم ٌدapabila ditambah wawu dan nun (و+)ن,
berubah menjadi َ ُم َح َّم ُدوْ نdan apabila ditambah ya’ dan nun (
ي+ )نmenjadi َ ُم َح َّم ِد ْينdengan harakat kasrah pada huruf
sebelum ya’ seperti pada contoh di atas. Harakat kasrah
sebelum ya’ inilah yang membedakannya dengan isim
mutsanna seperti pada contoh sebelumnya. Perhatikanlah
perbedaannya!
o Jamak mudzakkar salim dikatakan sebagai jamak yang
beraturan bentuknya, karena cukup dengan
ditambah wawu dan nun pada akhir isim mufrad-nya, dan
apabila wawu dan nun tersebut dihilangkan, isim mufrad-
nya selamat (tidak berubah). Berbeda halnya dengan jamak
taksir yang akan datang penjelasannya insya Allah.
ا ب ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل م ن و ه ال ء ي
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa harf adalah kata yang tidak bisa
dipahami maknanya kecuali jika disandingkan dengan kata lain. Dengan
demikian, kata ini tidak akan kata memiliki makna tertentu, kecuali
disandarkan pada kata-kata lain. Dengan makna yang serupa, definisi lain
mengatakan, sebagai berikut:
Artinya:
Contoh:
Dari ِم ْن : dalam kalimat:
Anda membaca qr’an dalam Mesjid تَ ْق َرأُ ْالقُرْ اَانَ فِ ْى ْال َم ْس ِج ِد :
Depan امام : dalam kalimat:
Jika ان : dalam kalimat :
Mabni diatas maksudnya yakni Isim yang tidak berubah harokat kesudahannya
baik dalam suasana rofa, nashob maupun khofadz/jarr. sehingga bila di i’rob
melulu menempati kedudukannya saja, harokat akhir tidak berubah
Dhomir sering dikenal juga dengan kata yang menunjukkan makna ia, kamu,
saya, ataupun seseorang, baik berdua atau banyak, laki-laki atau perempuan.
Mudhmar dan dhomir ialah dua isim yang sama, yaitu tentang lafadz yang
dipergunakan guna mutakallim (pembicara), laksana lafadz = أَنَاsaya, atau orang
yang disuruh bicara ( orang kedua) laksana َ = أَ ْنتkamu, atau guna orang ketiga
laksana lafazh = هُ َوdia.
Pembagian Dhomir
3. Ghoib ( ) غَائِب, tidak berada di lokasi stau orang ketiga. Terdiri dari:
a) Mufrad: ( هُ َوhuwa) guna Mudzakkar dan ( ِه َيhiya) guna Muannats.
b) Mutsanna: هُ َماguna Mudzakkar maupun Muannats.
c) Jamak: ( هُ ْمHum) guna Mudzakkar dan ( ه َُّنHunna) guna Muannats.
Ketentuan Dhomir
Dhomir terdapat yang menempati status rofa’, nashob dan jarr.
Apabila dibaca Rofa’ maka kedudukannya sebagai mubtada’, khobar, fa’il atau
naibul fa’il, isim kaana.
Apabila dibaca Nashob maka kedudukannya sebagai maf’ul bihi dan isim inna.
Apabila Dhomir dibaca jarr, maka kedudukannya sebagai mudhof ilayhi dan
majrur, sebab didahului huruf jar.
Dhomir dapat tampak (ض ِم ْي ٌر ظَا ِه ٌر ُ َكتَبada pun yang tidak terlihat (
َ ) contohnya ْت
ض ِم ْي ٌر ُم ْستَتِ ٌر َ َكت.
َ ) misalnya َب
Syarat dhomir jangan dibaca jazm, sebab tidak terdapat dhomir yang menempati
status Jazm sebab dhomir ialah isim dan isim tersebut tidak terdapat yang
majzum.
Fi’il
Fi’il adalah kata yang menunjukkan arti pekerjaan atau peristiwa yang terjadi
pada suatu masa atau waktu tertentu (lampau, sekarang dan yang akan datang).
Hampir seperti pengertian kata kerja dalam bahasa Indonesia, namun ada
perbedaan sedikit.
Contoh :
Bekerjalah = اُ ْف ُعــ ْل
Sedang/ akan bekerja = يَ ْفــ ُعــ ُل
Telah bekerja = فَــ َعــ َل
1. Macam-Macam Fi’il
1) Fi’il Madhi (Lampau)
Secara terpisah fi’il berarti kata kerja. Sedangkan madhi berarti yang
telah lampau atau lewat. Jadi, apabila digabung fi’il madhi ialah kata kerja
yang menunjukkan terjadinya suatu pekerjaan atau peristiwa pada waktu
lampau.
Contoh Fi'il Mudhari'
Dia akan menulis = يَ ْكت ُُب
Dia akan membuka = يَ ْفت َُح
Dia akan mengirim = س ُل
ِ يُ ْر
Dia akan membantu, menolong = ُسا ِعد
َ ُي