PEMBAHASAN
Berdasarkan jumlah atau kuantitasnya, isim (kata benda) di bagi menjadi tiga: mufrad,
mutsanna, dan jamak.
Mufrad adalah isim (kata benda) yang menunjukkan satu (tunggal). Artinya memiliki satu
muatan saja, sepertiقَلَم, ٌل///ُ َرج, ُم َح َّم ٌد dn lain sebagainya. Sebagian ahli gramatika arab
mengatakan definisi isim mufrad adalah isim yang bukan mutsanna, jamak,atau mulhaq
kepada mutsanna atau jamak, bukan pula isim-isim yang lima (al asma’ alkhomsah). Isim-
isim yang lima itu adalah: ذو, أب, أخ,حم,فو. Isim-isim ini memang berarti satu, tetapi tanda-
tanda I’rabnya tidak seperti-isim mufrad. Isim-isim ini ketika rafa’memakai waw ( )وpada
akhirnya, ketika nasb memakai alif ( )اketika jar memakai ya ()ي, dengan syarat keadaan
isim-isim yang lima ini dimufradkan, diidhofahkan, (disandarkan kepada isim lainya) dan
mukabbar. Sedangkan mufrad rafa’nya memakai dhomah, nasabnya memakai fathah dan
jarnya memakai kasroh.
Jadi, isim mufrad adalah isim yang menunjukkan dan memiliki muatan satuyang bukan
isim-isim yang di kecualikan di atas.
Contoh:
ٌ ِكتَاب (sebuah buku)
رجُل (seorang
َ laki-laki)
ٌكرة (sebuah bola)
ٌّقِط (sekor kucing)
ْج ٌد
ِ َمس (sebuah masjid)
B. Mutsanna ()المثني
Mutsanna (tatsniah) adalah isim yang memuat dua (benda/orang) dengan kesesuaian
(kesamaan) lafadznya dan maknanya, dengan menambah alif dan nun atau ya dan nun pada
akhirnya. Dan tambahan tersebut memang pantas dihilangkan (di tiadakan).
Dari devinisi tersebut diatas, dapatlah diuraikan keadaan mustanna sebagai berikut:
1. Dua hal (baik orang/benda) yang dimuat oleh mutsanna haruslah sesuai lafadz dan
maknanya.
رجُل diubah
َ menjadi َر ُجاَل ِن
َأ َسد (dengan makna hakiki: singa dan makna majazi lelaki: pemberani) diubah menjadi َأ َسدَا ِن.
2. Tambahan alif-nun atau ya-nun (yang menjadi tanda mutsanna) memang pantas
dihilangkan. Maka jika tambahan tersebut tidak layak dihilangkan, tidak dinamakan isim
mutsanna (tatsniah), tetapi disebut mulhaq (yang dianggap sama) dengan isim mutsanna.
Contohnya:
Jamak adalah isim yang memuat (benda atau orang) tiga atau lebih dengan tambahan
ُ َ َكاتِب, َ َكاتِبُوْ نdan lain sebagainnya atau bangunan kata
pada akhirannya seperti: َ ُم ْسلِ ُموْ ن, َ َسالِ ِم ْين,ات
(aslinya) mengalami perubahan, seperti: اَ ْقاَل ٌم,ٌ ِر َجال, ٌ ُكتُب dan lainsebagainya.
Jamak di bagi menjadi dua yaitu: Jamak taksir ( )جمع تكسيرdan jamak salim
Jamak taksir adalah kata isim yang memuat lebih dari dua (orang atau benda) dan bentuk
mufradnya berubah tidak beraturan sebagaimana yang lazimnya (baku) ketika dijamakkan.
Contohnya:
ٌ ِكتَاب menjadi ٌُكتُب
عَالِم menjadi ُعلَ َماء
اَ ْنبِيَاء menjadi نبي
قَلَم menjadi اَ ْقاَل م
Perubahannya adakalanya menambahi huruf, seperti اَ ْقاَل ٌم (jamak dari kata )قَلَ ٌم, ٌقُلُوْ ب (jamak
dari kata ٌ)قَ ْلب, ُصابِ ْيح
َ َم (jamak dari kata ٌ) ِمصْ بَاح.
Ada kalanya mengurangi huruf, sepertiتُ ْخ ٌم (jaak dari kata ٌ ة///تُ ْخ َم ), ٌل///ُس ُ ر (jamak dari
َ dan adakalanya merubah harakat, seperti: اُ ُس ٌد (jamak dari kata اَ َس ٌد )
kata )رسُوْ ٌل
Jamak salim adalah kata (jamak) yang bentuk mufradnya selamat ketika dijamakkan, hanya
saja ada huruf tambahan pada akhirnya. Kata الِ ٌم//(سbentuk
َ mufrad) dibuat jamak salim
menjadi َ َسالِ ُموْ ن hanya menambahi dua huruf pada akhirnya, sementara bentuk atau bangunan
mufradnya tetap/masih utuh.
Jamak salim di bagi menjadi dua yaitu : jamak mudzakar salim dan jamak muannats salim.
jama’mudzakkar salim adalah kata jamak dengan tambahan wawu-nun (ketika rafa)
seperti: َقَ ْد اَ ْفلَ َح ْال ُمْؤ ِمنُوْ ن. Atau ya-nun ( ketika nasab dan jar), seperti: َ اِ ْذهَبْ اِلَي الطَالِبِ ْين, َاَ ْك َر َمال ُم َد ِّر ِس ْين
- Isim alam (kata benda ) untuk mudzakkar áqil (mudzakkar yang berakal) dengan syarat:
sepi dari ta’ta’nits dan bukan bentuk tarkib.
- Sifat untuk mudzakkar áqil dengan syarat : sepi dari ta’marbutoh ( )ةtetapi memang layak
dimasuki ta’ atau menunjukkan makna tafdhil.
- Kata nama untuk mudzakkar áqil tetapi meyandang ta’marbutoh diakhirnya seperti:
Seperti: menjadi maka tidak boleh. Begitu juga wazan dan seperti atau atau kata yang bisa
digunakan untuk mudzakkar dan muannats. Seperti: (yang terluka).
- Yang dimaksud dengan kata yang sepi dari ta’nits seperti: . dua contoh tersebut
muannatsnya karena bisa menerima ta’.
Jamak muánnats salim kata jamak dengan tambahan alif dan ta’pada akhirnya.
ُ ِه ْند,ات
Seperti: َات ُ صا لِ َح ُ َم ْد َر َس dll.
َ ,ات
- Isim álam (kata nama) untuk muánnats, seperti: َمرْ يَ ُم,ٌ فَا ِط َمة,ٌ َماِئ َدة,ٌ ِهدَايَة (semua nama untuk
wanita), maka menjadi اتُ َمرْ يَ َم,ات
ُ فَا ِط َم,َات
ُ َماِئد,ات
ُ َ ِهدَاي dst.
- Sifat untuk muánnats yang diakhiri ta, seperti: ٌة/ ضعض ِ ْ( ُمرyang menyusui), ٌالِ َحة/ (صyang
َ
solehah), dsb. Atau muánnats dari isim tafdhil, seperti: لَي/ ض ْ ُ(فwanita yang utama). Jadi,
walaupu sifat untuk muánnats tetapi tidak diakhiri ta’seperti: ٌ اِئض////(حwanita َ yang
haid), حا ِم ٌل atau
َ yang bisa dipskai untuk muánnats dan mudzakkar, seperti: ٌصبُور َ ,ٌ َج ِر ْيح.
- Masdar yang terdiri lebih dari tiga huruf, yang bukan untuk penuat maksud kata kerjanya
ُ اِ ْك َر َم,ات//
(fiílnya). Seperti: ات// ُ َْر ْيف ُ َتَرْ بِيdst. Sebab ada masdar yang digunakan sebagai
ِ تَع,ات//
penguat kata kerjanya, seperti: ٌد اِ ْك َرا ًما///ْ َر َم زَ ي//اَ ْك (zad memulyakannya dengan benar-benar
memulyakanya)
ُ قُلَ ْي َم
ُ َ ُكتَيِب,ات
- Isim mushaghor()مصغر mudzakkar untuk benda yang tidak berakal, seperti: dstات
ُ ُد َر ْي ِه َم.
ات
- Isim yang diakhiri dengan alif ta’nits mamdudah, sperti: َراء/////َض ْ خ (sayuran)
menjadi صحْ َرا ُء ُ َحضْ َرا َو (gurun)صحْ َر َواتmenjadi, اء
َ ,ات َ ع َْذ َر (perawan) menjadiعذ َر َوات dst.
- Isim yang diakhiri dengan alif ta’nits maqshuroh, seperti: َري////( ِذ ْكperingatan)
ُ
menjadi ات////// ْ ُف (yang lebih utama) menjadi ُح ْبلَي , ات
َ ِذ ْك َري,لَي//////ض ْ ُ(فyang hamil)
ُ َلَي//////ض
menjadi ات ُ َ ُح ْبلَيdst. Dikecualikan itu yang berwazan (فُ ْعلَيmuánnats dari ُفُ ْعاَل ن ), maka tidak
boleh djamak muánnats salim.
- Nama untuk suatu yang tidak berkal (ghoiru áqil) yang didahului oleh
kata ُاِبْنatau ْ ِذي/ ْ ُذوseperti: اِبْنُ اَ َوي (serigla/anjing hutan) menjadi اتَ اَ َوي/////َ بَن, َد ِة/////ْ ُذوْ القَع (bulan
dzulqo’dah) menjadi ات القَ ْع َد ِة ُ َذ َو
- Isim ajam (yakni kata yang bukan dari bahasa arab) jamaknya denag jamak muánnats
ُ َتِلِ ْغ َرف (telephon) تِ ْلفُوْ ن menjadi َات
salim seperti: ُ(تِلِ ْغ َرافtelegraph) menjadi ات ُ تِ ْلفُوْ ن ,ُ(بَرْ نَا َمجjadwal)
berasal dari bahasa persia,ٌرُزنَا َمة (kalender)
ْ berasal dari bahasa persia.
Jika ada isim atau sifat yang tidak sesuai dengan ketentuan diatas maka tidak boleh
dijamakkan muánnats salim, kecuali didengar langsunga dari orang arab (simaí) seperti: ,ٌاَ ْهل
َس َما ٌء, ٌ اَرْ ض, اُ ٌم,ٌسجْ ل jamaknya:
ِ ُ َس َما َو,ات
ات ُ ض ُ َ اُ َمه,ت
َ ْ اَر,ات ُ ِسجْ اَل,ت
ُ اَهْاَلdst.
Kemudian kata yang mulhaq kepada jamak muánnats salim adalsh (اوْ اَل تbermakna :
ُ َاحب
ات ِ / صpara
َ wanita yang memiliki)dan nama (sesuatu) yang memang bentuknya seperti
ُ َ( َع َرفtempat wukuf) dan اَ ْذ َرعَات (sebuah kota dinegara syam).
jamak muánnats salim, seperti:ات
الر ُج ُل
َ ض َر
َ ح telah
َ datang seorang laki-laki
َْت ال َرساَلَة
ُ َكتَب saya telah menulis sebuah surat
الولَ ُد
َ س َ َجل seorang
َ anak laki-laki duduk
Contoh-contoh mutsanna dalam kalimat:
ْجدَا ِن ال ُم ْسلِم
ِ ال َمس dua masjid muslim
ت
ِ َان البي
ِ َبَاب dua pintu rumah
ان
ِ ان يُ َعلِ َم
ِ ض َر
ِ ال ُم َحا dua dosen mengajar
ِ َان يَ ْل َعب
ان ِ َالص ْبي dua
ِ balita bermain
لِاْل ُ ْستَا ِذ ثَاَل ثَةُ اَ ْقاَل ٍم seorang ustadz mempunyai tiga buah pena
ِ ُر ُس ُل هللا utusan-utusan Allah
ب
ِ اطسُ ال ِكتَا
ِ قِ َر kertas-kertas buku
ُ رَأي saya
ْت النُجُوْ َم َ melihat bintang-bintang
ب الفَصْ ِل
َ ِ َم َكات meja-meja kelas
Contoh-contoh jamak muzdakkar salim dalam kalimat:
َُصلُوْ ن
َ ال ُم ْسلِ َموْ نَ ي para muslim sedang shalat
َاضرُوْ ن
ِ الح
َ ض َر
َ َح telah hadir para audien
ات ْ َصل telah
ُ ت ال ُم ْسلِ َم َ shalat para muslimat
ُ ت ال ًمؤ ِمن
َات ُ ْ َدعَو saya memanggil para mukminat
ُ اط َم
ات ْ ضر
ِ َت الف َ ح telah
َ hadir para fatimah
Bab III
Kesimpulan
Jadi dalam pengelompokkan isim yang berdasarkan jumlahnya dibagi kedalam tiga
bagian yaitu mufrad, mutsanna dan jamak.
Mufrad adalah isim (kata benda) yang menunjukkan satu (tunggal). Artinya memiliki
satu muatan saja.
Mutsanna (tatsniah) adalah isim yang memuat dua (benda/orang) dengan kesesuaian
(kesamaan) lafadznya dan maknanya, dengan menambah alif dan nun atau ya dan nun pada
akhirnya.
Jamak adalah isim yang memuat (benda atau orang) tiga atau lebih dengan tambahan
pada akhirannya.
Jamak di bagi menjadi dua, jamak taksir dan jamak salim. Sedangkan jamak salim
dibagi menjadi dua lagi yaitu jamak mudzakkar salim dan jamak muánnats salim.
Daftar Pustaka