Anda di halaman 1dari 5

ُ ‫) َعاَل َم‬

Tanda-tanda Isim (‫ات ا ِالس ِْم‬

ْ dalam bahasa Arab terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu:


Kata (ُ‫)ال َكلِ َمة‬

1. Isim  (‫)اِ ْس ٌم‬.


2. Fi’il  (‫)فِ ْع ٌل‬.
Fi’il adalah kata kerja yang menunjukkan suatu kejadian pada salah satu waktu dari tiga
waktu tertentu, yaitu masa lampau (‫اضي‬ ْ masa sekarang (‫)ال َحا ُل‬,
ِ ‫)ال َم‬, ْ atau masa yang akan
datang (‫)ااْل ِ ْستِ ْقبَا ُل‬.
Contoh: ‫( خَ َر َج‬keluar), ‫( َد َخ َل‬masuk), dan lain-lain.

Akan datang penjelasannya pada edisi-edisi mendatang, insya Allah.


3. ٌ ْ‫)حر‬.
Huruf (‫ف‬ َ
Huruf adalah kata yang tidak mempunyai arti kecuali setelah bersambung dengan kata lain,
baik dengan isim maupun fi’il, sehingga memberikan arti pada isim atau fi’il tersebut.
Contoh: ‫ لَ ْم‬,‫ فِ ْي‬, ْ‫هَل‬, dan lain-lain.

Sebagaimana telah kita ketahui, isim sering kali diterjemahkan sebagai kata benda.


Sebenarnya, cakupan isim lebih luas. Dalam bahasa Arab, isim mencakup kata benda, kata
sifat, keterangan waktu, keterangan tempat, dan sebagainya.
Contoh isim yang berupa kata benda telah kami jelaskan pada edisi-edisi sebelumnya, seperti
ٌ ‫( بَي‬rumah).
ٌ‫( ِكتَاب‬buku), ‫ْت‬
Contoh isim yang berupa kata sifat adalah ‫( َكبِ ْي ٌر‬besar), ‫ْف‬
ٌ ‫( نَ ِظي‬bersih).
Contoh isim yang berupa keterangan waktu adalah ‫صبَاحًا‬
َ (pagi), ‫( َم َسا ًء‬sore).
Yang berupa keterangan tempat adalah ‫( أَ َما َم‬di depan), َ‫( خَ ْلف‬di belakang), dan sebagainya.

Kesimpulannya, isim adalah kata yang digunakan untuk menunjukkan arti kata itu sendiri dan
tidak terkait dengan waktu. Demikian para ahli nahwu mendefinisikan isim.
ٌ ‫ نَ ِظي‬menunjukkan kata sifat “bersih”.
Kata ٌ‫ ِكتَاب‬menunjukkan kata benda “buku”, sedangkan ‫ْف‬
Kedua kata ini tidak terkait dengan waktu kejadian. Dengan pengertian inilah isim terbedakan
dengan kedua saudaranya, yaitu fi’il  dan huruf.
Isim menunjukkan arti pada dirinya sendiri, sedangkan huruf baru memiliki arti setelah
bergabung dengan kata yang lain. Isim juga tidak berkaitan dengan waktu,
sedangkan fi’il  terkait dengan waktu sebagaimana telah dijelaskan di atas.
Tanda-tanda Isim (‫س ِم‬ ِ ُ‫) َعاَل َمات‬
ْ ‫اال‬
            Isim dapat dikenali dengan tanda-tanda sebagai berikut.
o ٌ ‫ بَي‬,‫قَلَ ٌم‬.
Bisa menerima tanwin (‫)ًــ ٍــ ٌــ‬, seperti ‫ َر ُج ٌل‬,‫ْت‬
o Bisa menerima jar (kasrah atau pengganti kasrah), seperti pada kalimat ‫بِس ِْم هللاِ الرَّحْ َم ِن‬
‫َّحي ِْم‬
ِ ‫ الر‬.Keterangan:
o Kata-kata (‫)اس ِْم‬, (ِ‫)هللا‬, (‫)الرَّحْ م ِن‬, (‫ )ال َّر ِحي ِْم‬semuanya berharakat akhir kasrah.
o Jar/khafdh adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan kasrah atau
pengganti kasrah, yang akan dijelaskan pada pembahasan masalah i’rab (perubahan akhir
suatu kata), insya Allah.
o Bisa dimasuki/didahului huruf jar (huruf yang menyebabkan suatu isim berharakat
akhir kasrah atau pengganti kasrah). Huruf-huruf jar itu di antaranya (‫)البَا ُء‬, (‫) ِم ْن‬, (‫)إِل َى‬, (
‫) َعلَى‬, (‫)فِي‬, dan lain-lain.
Contoh:

Keterangan:
ْ (‫)ال َمس ِْج ِد‬,
ِ ‫)الَب ْي‬,
Kata-kata di atas, yaitu (‫)زَ ْي ٍد‬, (‫ت‬ ْ (‫ب‬ ْ ( ‫)ال َح َّم ِام‬,
ِ َ‫)ال َم ْكت‬, ْ semuanya berharakat
akhir kasrah (‫ )ـِــ‬karena didahului oleh huruf-huruf jar.
o Bisa dimasuki/didahului huruf nida’ (panggilan).
Contoh:

Keterangan:
Kata (ُ‫ ) ُم َح َّمد‬dan (‫)ر ُج ُل‬
َ tidak bertanwin karena berkaitan dengan salah satu hukum isim yang
terletak di belakang huruf nida’.
o Bisa disambung/disandarkan dengan isim lain yang diakhiri jar (kasrah atau
pengganti kasrah) pada isim
Contoh:

Keterangan:
o ْ dan (‫)ال َم ْس ِج ِد‬
Kata-kata (‫) ُم َح َّم ٍد‬, (‫)ال ُم ِدي ِْر‬, ْ semuanya berharakat akhir kasrah.
o Pada contoh (‫َّارةُ ْال ُم ِدي ِْر‬
َ ‫) َسي‬, (ُ‫َّارة‬ ْ disebut mudhaf ilaihi.
َ ‫ ) َسي‬disebut mudhaf dan (‫)ال ُم ِدي ِْر‬
Demikian pula pada contoh lainnya. Akan datang penjelasannya pada pelajaran-pelajaran
berikutnya, insya Allah.

o Bisa menerima huruf alif lam (‫)ال‬.


Contoh:

Keterangan:
o Setelah isim menerima alif lam (‫)ال‬, tanwin (‫ )ـٌــ‬pada isim dihilangkan dan diganti
dengan harakat biasa, yaitu dhammah (‫)ـُــ‬, seperti pada contoh-contoh di
o Sebelum menerima alif lam (‫)ال‬, isim disebut isim nakirah (umum/tidak tertentu),
sedangkan setelah menerima alif lam (‫)ال‬, disebut isim ma’rifah (sudah dikenal/tertentu).
o Alif lam (‫ )ال‬yang masuk kepada isim terbagi menjadi dua: alif lam syamsiyah (
ْ
ُ‫ )ال َّش ْم ِسيَّة‬dan alif lam qamariyah (ُ‫)القَ َم ِريَّة‬.
o (ُ‫ )ال َّش ْم ِسيَّة‬adalah alif lam yang apabila masuk pada isim-isim yang dimulai dengan
huruf-huruf tertentu, alif lam tersebut tidak terbaca, tetapi melebur dengan huruf tersebut.
Contoh: ( ُ‫)ال َّش ْمس‬.
o ْ adalah alif lam yang apabila masuk pada isim-isim  yang dimulai dengan
(ُ‫)القَ َم ِريَّة‬
ْ
huruf-huruf tertentu pula, alif lam  tersebut tetap terbaca. Contoh: (‫)القَ َم ُر‬.
Berikut perincian huruf-huruf ُ‫ ْالقَ َم ِريَّة‬dan huruf ُ‫ ال َّش ْم ِسيَّة‬beserta contohnya.

Alhamdu
lillah, Pembaca—rahimakumullah, dari pembahasan di atas kita telah mengenal tanda-
tanda isim. Apabila suatu kata menerima satu tanda saja dari tanda-tanda tersebut, bisa
dikatakan bahwa kata tersebut adalah isim.
Ringkasan:
o ْ dalam bahasa Arab terbagi menjadi tiga (3), yaitu isim (‫)اِ ْس ٌم‬, fi’il (‫)فِ ْع ٌل‬,
Kata (ُ‫)ال َكلِ َمة‬
ٌ ْ‫)حر‬.
dan huruf (‫ف‬ َ
o Isim dapat dikenali dengan tanda-tanda:
o ٌ ‫ بَي‬,‫قَلَ ٌم‬
Bisa menerima tanwin: ‫ َر ُج ٌل‬,‫ْت‬
o Bisa menerima jar: (‫من الَّ َر ِحي ِْم‬
ِ ْ‫)بِس ِْم هللاِ الَّ َرح‬
o ِ ‫ ِمنَ ْالبَ ْي‬,‫ اِل َى ْال َم ْس ِج ِد‬,‫ب‬
Bisa dimasuki/didahului dengan huruf jar: ‫ت‬ ِ َ‫َعلَى ْال َم ْكت‬
o Bisa dimasuki/didahului dengan huruf nida’ (panggilan) : ‫ يَا ُم َح َّم ُد‬,ُ‫يَا َر ُجل‬
o Bisa disambung/disandarkan dengan isim yang lain: ُ‫ارة‬ ْ ‫قَلَ ُم ُم َح َّم ٍد‬
َ َ‫ال ُم ِدي ِْر َسي‬,
o ُ ‫ ْالبَي‬,‫ْالقَلَ ُم‬
Bisa menerima alif lam (‫ )ال‬: ‫ ال َّر ُج ُل‬,‫ْت‬
o Alif lam (‫ )ال‬yang masuk pada isim terbagi menjadi dua: alif lam syamsiyah (ُ‫)ال َّش ْم ِسيَّة‬
ْ
dan alif lam qamariyah (ُ‫)القَ َم ِريَّة‬.
Kantong Kosakataku
Alhamdulillah, Pembaca, kita mulai mengenal kata-kata baru dari ketiga jenis kata dalam
pelajaran kali ini. Rajin-rajinlah dan teruslah bersemangat menuntut ilmu!

Latihan ( ٌ‫)تَ ْم ِريْن‬


Tentukanlah isim pada kalimat-kalimat berikut ini dengan menyebutkan
tandanya, barakallahu fikum!

Anda mungkin juga menyukai