PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
II. Rumusan Masalah
1. Apa saja kalimat bahasa arab?
2. Apa saja tanda-tanda isim ?
3. Apa penjelasan isim dhomir, isim isyaroh, isim maushul, dan isim alam?
III. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui kalimat bahasa arab
2. Mengetahui tanda-tanda isim
3. Mengetahui penjelasan isim dhomir, isim isyaroh, isim maushul, dan isim alam
BAB II
PEMBAHASAN
1
Abdussalam Sukarta, "Belajar Nahwu Dasar : Kitab Al-jurrummiyah", nahwusorof, Juni 24, 2019,
https://nahwushorof.abdussalam.com//Al jurumiyyah-003-tanda-tanda-isim/
Kalimat Bahasa Arab (kalam) tersusun atas tiga unsur:
Pada contoh kalimat di atas, setiap kata dapat saya jelaskan sbb:
Isim adalah kata yang menunjukkan atas makna sesuatu (baik nyata maupun abstrak) yang tidak
dikaitkan dengan waktu tertentu. Atau dalam Bahasa Indonesia, lebih dikenal dengan istilah kata benda,
kata sifat, nama hewan, nama tumbuhan, atau yang lainnya.
ش ََج َرةpohon
Pohon adalah benda atau materi fisik yang yang keberadaannya bisa ditelusuri dengan rabaan atau
penglihatan
Perkembangan atau dinamika tidak bisa dilihat dengan mata kepala atau diraba dengan tangan, namun
bisa dimengerti dengan akal dan logika.
Agar lebih faham lagi tentang isim, pelajari dan hafalkan contoh isim di bawah ini:
ٌ = ّأبAyah
= ُأ ٌّمIbu
ٌّ = قِطKucing
ٌ = َأرْ نَبKelinci
= قَلَ ٌمPulpen
ٌ = ِكتَابBuku
= َم ْس ِج ٌدMasjid
ٌ = َم ْد َر َسةSekolah
صبَا ٌح
َ = Pagi
= َم َسا ٌءSore
= َذ ِك ٌّيCerdas
= َغنِ ٌّيBodoh
ُ = فَاتِ َمةFatimah
= ُم َح َّم ٌدMuhammad
b. Fi’il
Fi’il adalah kata yang menunjukkan makna kejadian atau aktivitas (pekerjaan, perbuatan, aksi) dan
dikaitkan dengan waktu tertentu. Dalam Bahasa Indonesia lebih dikenal dengan istilah kata kerja.
ِ )الفِ ْع ُل ال َما, yaitu kata kerja untuk waktu lampau, yang memiliki arti telah melakukan
1. Fi’il Madhy (ضي
sesuatu.
3. Fi’il Amr ()الفِ ْع ُل اَأل ْم ُر, yaitu kata kerja untuk perintah.
c. Huruf
Huruf yang dimaksud disini bukan setiap huruf hijaiyah melainkan huruf hijaiyah yang memiliki arti.
Huruf dipergunakan untuk mengaitkan, menghubungkan, atau menyatukan antara isim, fi’il, atau antara
bagian kalimat.
Contoh huruf:
= َوdan
َ = فmaka
ب
ِ = dengan
= ِلuntuk
س
َ = akan
ك
َ = seperti
= ِم ْنdari
= اِلَىke
= ع َْنdari
= َعلَىdi atas
= فِ ْيdi dalam
B. TANDA-TANDA ISIM
Ibnu Ajurruum berkata:
، والبَا ُء، َّ ورُب، وفِي، و َعلَى،وع َْن، و ِالَى، ِم ْن:ض َو ِه َي ِ ف الخَ ْف ِ ِو ُد ُخوْ ِل اَألل،
ِ ْ َو ُحرُو،ف َوالاَّل ِم ِ فَااْل ِ ْس ُم يُ ْع َرفُ ِبال َخ ْف
َ َوالتَّ ْن ِوي ِْن،ض
ِ ْ و ُحرُو، والاَّل ُم، ُوالكاَف.
والتَّا ُء، والبَا ُء، ال َوا ُو:ف القَ َس ِم َو ِه َي
C. Pengertian Isim Dhomir, Isim Isyaroh, Isim Maushul, dan Isim Alam
Isim maushul di kitab an-nahwu at-tathbiqiyy
Di kitab ini disebutkan:
هو ما افتقر إلى صلة وعائد: االسم الموصول
Isim mausul adalah isim yang memerlukan shilah (hubungan) dan ‘aaid (yang kembali). shilah:
bisa diterjemahkan sebagai anak kalimat, yaitu kalimat yang jatuh setelah isim mausul.‘aaid (
)عائدadalah isim dhomir yang kembali kepada isim mausul (baik itu bariz maupun mustatir).
Contohnya:
ُض َر الَّ ِذي اَ ْك َر ْمتُه
َ َح
Telah datang (orang) yang aku memuliakan-nya.
الَّ ِذيadalah isim mausul.
Jumlah (kalimat) ُ اَ ْك َر ْمتُهadalah shilatul maushul.
Sedangkan dhomir ha pada ُ اَ ْك َر ْمتُهadalah ‘aid yang menghubungkan antara shilah dengan
maushulnya.Dhomir tersebut kembali kepada الَّ ِذي.