Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
II. Rumusan Masalah
1. Apa saja kalimat bahasa arab?
2. Apa saja tanda-tanda isim ?
3. Apa penjelasan isim dhomir, isim isyaroh, isim maushul, dan isim alam?
III. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui kalimat bahasa arab
2. Mengetahui tanda-tanda isim
3. Mengetahui penjelasan isim dhomir, isim isyaroh, isim maushul, dan isim alam

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pembagian kalimat Bahasa Arab


Dalam bahasa kita, Bahasa Indonesia, kalimat tersusun atas kata-kata: kata kerja, kata benda,
kata sifat, kata sambung, kata tanya, kata hubung, dan sebagainya. Begitupun dalam Bahasa
Arab. Hanya saja, seluruh kata dalam Bahasa Arab bisa dikelompokkan menjadi 3 kelompok
besar, yaitu isim (kata benda, kata sifat, nama), fi’il (kata kerja) dan huruf (kata sambung, kata
hubung).1
Ibnu Ajurruum berkata:
ٌ ْ‫ َو َحر‬،ٌ‫ َوفِ ْعل‬، ‫ اِ ْس ٌم‬:ٌ‫َوَأ ْق َسا ُمهُ ثَاَل ثَة‬
‫ف َجا َء لِ َم ْعنًى‬

1
Abdussalam Sukarta, "Belajar Nahwu Dasar : Kitab Al-jurrummiyah", nahwusorof, Juni 24, 2019,
https://nahwushorof.abdussalam.com//Al jurumiyyah-003-tanda-tanda-isim/
Kalimat Bahasa Arab (kalam) tersusun atas tiga unsur:

Isim (kata benda)

Fi’il (kata kerja)

Huruf Arab yang memiliki makna

Coba perhatikan kalimat berikut ini:

‫َب َز ْي ٌد ِإلَى ْال َم ْد َر َس ِة‬


َ ‫َذه‬

(Zaid telah pergi ke sekolah)

Pada contoh kalimat di atas, setiap kata dapat saya jelaskan sbb:

‫َب‬ َ ‫ = َذه‬telah pergi; adalah fi’il atau kata kerja


‫ = زَ ْي ٌد‬Zaid; adalah isim atau kata benda
‫ = ِإلَى‬ke; adalah huruf
‫س‬ ٌَ ‫ = ْال َم ْد َر‬sekolah; adalah isim atau kata benda.
a. Isim

Isim adalah kata yang menunjukkan atas makna sesuatu (baik nyata maupun abstrak) yang tidak
dikaitkan dengan waktu tertentu. Atau dalam Bahasa Indonesia, lebih dikenal dengan istilah kata benda,
kata sifat, nama hewan, nama tumbuhan, atau yang lainnya.

Perhatikan contoh Isim berikut:

‫ش ََج َرة‬pohon

Pohon adalah benda atau materi fisik yang yang keberadaannya bisa ditelusuri dengan rabaan atau
penglihatan

‫ طَوُّ ٌر‬perkembangan, dinamika

Perkembangan atau dinamika tidak bisa dilihat dengan mata kepala atau diraba dengan tangan, namun
bisa dimengerti dengan akal dan logika.

Agar lebih faham lagi tentang isim, pelajari dan hafalkan contoh isim di bawah ini:

ٌ‫ = ّأب‬Ayah

‫ = ُأ ٌّم‬Ibu

ٌّ‫ = قِط‬Kucing
ٌ‫ = َأرْ نَب‬Kelinci

‫ = قَلَ ٌم‬Pulpen

ٌ‫ = ِكتَاب‬Buku

‫ = َم ْس ِج ٌد‬Masjid

ٌ‫ = َم ْد َر َسة‬Sekolah

‫صبَا ٌح‬
َ = Pagi

‫ = َم َسا ٌء‬Sore

‫ = َذ ِك ٌّي‬Cerdas

‫ = َغنِ ٌّي‬Bodoh

ُ‫ = فَاتِ َمة‬Fatimah

‫ = ُم َح َّم ٌد‬Muhammad

b. Fi’il

Fi’il adalah kata yang menunjukkan makna kejadian atau aktivitas (pekerjaan, perbuatan, aksi) dan
dikaitkan dengan waktu tertentu. Dalam Bahasa Indonesia lebih dikenal dengan istilah kata kerja.

Fi’il ada tiga macam:

ِ ‫)الفِ ْع ُل ال َما‬, yaitu kata kerja untuk waktu lampau, yang memiliki arti telah melakukan
1. Fi’il Madhy (‫ضي‬
sesuatu.

2. Fi’il Mudhari’ (ُ‫ارع‬


ِ ‫ض‬َ ‫)الفِ ْع ُل ال ُم‬, yaitu kata kerja untuk waktu sekarang, yang memiliki arti sedang
melakukan sesatu.

3. Fi’il Amr (‫)الفِ ْع ُل اَأل ْم ُر‬, yaitu kata kerja untuk perintah.

c. Huruf

Huruf yang dimaksud disini bukan setiap huruf hijaiyah melainkan huruf hijaiyah yang memiliki arti.
Huruf dipergunakan untuk mengaitkan, menghubungkan, atau menyatukan antara isim, fi’il, atau antara
bagian kalimat.

Contoh huruf:

‫ = َو‬dan

َ‫ = ف‬maka
‫ب‬
ِ = dengan

‫ = ِل‬untuk

‫س‬
َ = akan

‫ك‬
َ = seperti

‫ = ِم ْن‬dari

‫ = اِلَى‬ke

‫ = ع َْن‬dari

‫ = َعلَى‬di atas

‫ = فِ ْي‬di dalam

B. TANDA-TANDA ISIM
Ibnu Ajurruum berkata:
،‫ والبَا ُء‬، َّ‫ ورُب‬، ‫ وفِي‬،‫ و َعلَى‬،‫وع َْن‬، ‫ و ِالَى‬،‫ ِم ْن‬:‫ض َو ِه َي‬ ِ ‫ف الخَ ْف‬ ِ ِ‫و ُد ُخوْ ِل اَألل‬،
ِ ْ‫ َو ُحرُو‬،‫ف َوالاَّل ِم‬ ِ ‫فَااْل ِ ْس ُم يُ ْع َرفُ ِبال َخ ْف‬
َ ‫ َوالتَّ ْن ِوي ِْن‬،‫ض‬
ِ ْ‫ و ُحرُو‬،‫ والاَّل ُم‬، ُ‫والكاَف‬.
‫ والتَّا ُء‬،‫ والبَا ُء‬،‫ ال َوا ُو‬:‫ف القَ َس ِم َو ِه َي‬

Tanda-tanda Isim ada 4, yaitu:


1. Khofad (majrur), yaitu huruf terakhir berharokat kasroh.
2.Menerima tanwin.
3.Diawali dengan alif-lam (‫)ال‬.
4.Menerima huruf khofad (huruf jar)
Jadi suatu kata yang terdapat salah satu tanda di atas, maka dipastikan jenis isim.

1. Tanda Isim Pertama: ُ‫ال َخ ْفض‬


Tanda isim yang pertama yaitu adanya khofad (majrur), yaitu huruf terakhir kata berharokat
kasroh. Penyebab majrur ini bisa dikarenakan:
a. Didahului salah satu huruf jar.
Contoh: ‫ْت ِإلَى ْال َم ْس ِج ِد‬
ُ ‫َذهَب‬
Kata ‫ ْال َم ْس ِج ِد‬adalah isim karena majrur, kata ‫ ْال َمس ِْج ِد‬menjadi majrur karena adanya huruf jar ‫ِإلَى‬.
b. Dijadikan mudhof ilaih (disandarkan pada isim lain pada idhofah)
Contoh: ‫ت ْال ُمَؤ ِّذ ِن‬ُ ْ‫صو‬َ ‫اِرْ تَفَ َع‬
Kata ‫ ال ُمَؤ ذ ِن‬adalah isim karena majrur, kata ‫ ْال ُمَؤ ِّذ ِن‬menjadi majrur karena mudhof ilaih pada kata
ِّ ْ
ُ ْ‫صو‬
‫ت‬ َ
c. Mengikuti isim yang majrur
Contoh: ‫ْخ َجلِ ْي ٍل‬ ٍ ‫ت ِإلَى َشي‬ َ ‫َأ ْن‬
ُّ ‫ص‬
Kata ‫ َجلِي ٍْل‬adalah isim karena majrur. Kata ‫ َجلِي ٍْل‬menjadi majrur karena mengikuti kata di
depannya yang majrur (sebagai na’at), yaitu kata ‫ْخ‬ ٍ ‫َشي‬
Sekarang perhatikan contoh pada kalimat basmalah di bawah ini:
ِ ‫بِس ِْـم هَّللا ِ الرَّحْ َم ِن الر‬
‫َّحي ِْم‬
Coba sekarang kita urai satu per satu.
Kata ‫ بِس ِْـم‬adalah perpaduan antara huruf jar ‫ ب‬dengan kata ‫اسم‬, sehingga menjadi isim majrur.
Kata ِ ‫ هَّللا‬adalah mudhof ilaih, sehingga menjadi isim majrur
Kata ‫ الرَّحْ َم ِن‬dan ‫ ال َّر ِحي ِْم‬keduanya manjadi isim majrur karena mengikuti kata sebelumnya yang
majrur.
2. Tanda Isim Kedua: ُ‫التَّ ْن ِويْن‬
Tanda isim yang kedua yaitu bisa menerima harokat tanwin pada huruf terakhir dari kata
tersebut, baik fathatain ‫ًـ‬, kasrotain ‫ٍـ‬, maupun dommatain ‫ٌـ‬.
3. Tanda Isim Ketiga: ‫اَأللِفُ َوالاَّل ُم‬
Tanda isim yang ketiga yaitu menerima atau bisa dimasuki partikel atau definitif ‫( ال‬al).
Contoh: isim ‫ قَلَ ٌم‬bisa dimasuki partikel ‫ ال‬menjadi ‫اَ ْلقَلَ ُم‬
‫ قَلَ ٌم‬artinya pulpen. Pulpen yang dimaksud masih bersifat umum, tidak mempunyai pengertian
khusus. Alias sembarang pulpen.
‫ اَ ْلقَلَ ُم‬artinya pulpen yang itu, bukan pulpen yang lain. Jadi mempunyai pengertian khusus.
4. Tanda Isim Keempat: ‫ض‬ ِ ‫ف الخَ ْف‬
ِ ْ‫ُحرُو‬
Tanda isim yang keempat ialah menerima atau didahului huruf khafd (huruf jar).
Ada dua macam huruf khafd, yaitu:
Huruf jar: ‫ الاَّل ُم‬، ُ‫ الكاَف‬،‫ البَا ُء‬، َّ‫ رُب‬،‫ فِي‬،‫ َعلَى‬،‫ع َْن‬، ‫ اِلَى‬،‫ِم ْن‬
Huruf Qasam (Sumpah): ‫ التَّا ُء‬،‫ البَا ُء‬،‫الوا ُو‬ َ
a. Huruf Jar
Huruf jar adalah huruf yang menyebabkan isim yang mengikutinya dibaca majrur (huruf isim
terakhir berharokat kasrah).Huruf jar yang sama sampaikan di sini ada sembilan, yaitu: ،‫ِم ْن‬
‫ ل‬،‫ ك‬،‫ب‬ َ ، َّ‫ رُب‬،‫ فِي‬،‫ َعلَى‬،‫ع َْن‬، ‫اِلَى‬
b. Huruf Qasam
Huruf Qasam adalah huruf yang digunakan pada kalimat sumpah. Isim yang mengikuti huruf
qasam dibaca majrur (huruf terakhir berharokat kasrah).Huruf qosam ada tiga, yaitu: huruf ‫و‬,
huruf ‫ ب‬dan huruf ‫ت‬.Ketiga huruf itu berarti: demi

C. Pengertian Isim Dhomir, Isim Isyaroh, Isim Maushul, dan Isim Alam
Isim maushul di kitab an-nahwu at-tathbiqiyy
Di kitab ini disebutkan:
‫ هو ما افتقر إلى صلة وعائد‬: ‫االسم الموصول‬
Isim mausul adalah isim yang memerlukan shilah (hubungan) dan ‘aaid (yang kembali). shilah:
bisa diterjemahkan sebagai anak kalimat, yaitu kalimat yang jatuh setelah isim mausul.‘aaid (
‫ )عائد‬adalah isim dhomir yang kembali kepada isim mausul (baik itu bariz maupun mustatir).
Contohnya:
ُ‫ض َر الَّ ِذي اَ ْك َر ْمتُه‬
َ ‫َح‬
Telah datang (orang) yang aku memuliakan-nya.
‫ الَّ ِذي‬adalah isim mausul.
Jumlah (kalimat) ُ‫ اَ ْك َر ْمتُه‬adalah shilatul maushul.
Sedangkan dhomir ha pada ُ‫ اَ ْك َر ْمتُه‬adalah ‘aid yang menghubungkan antara shilah dengan
maushulnya.Dhomir tersebut kembali kepada ‫ الَّ ِذي‬.

Anda mungkin juga menyukai