Anda di halaman 1dari 9

Makalah Ilmu Nahwu

Tentang isim maqshur , manqus, dan mamdud


Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Ilmu nahwu 3

Dosen pengampu : Holil, S.Pd.I MA


Oleh : Abdul nasih
Jurusan : Bahasa arab

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM WASILATUL FALAH


RANGKASBITUNG
Tahun 2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, atas kehadirat Allah SWT. Yang maha pengasih lagi maha penyayang, yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya , sehingga saya bisa menyelesaikan makalah yang
berjudul isim maqshur, manqus, dan mamdud , sebagai tugas mata kuliah ilmu nahwu 3.
Sholawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita yakni Nabi Besar
Muhammad SAW.serta kepada keluarganya, sahabatnya, tabi’in tabi’atnya, dan kita selaku
umatnya yang mengharapkan syafa’atnya di yaumil akhir nanti.
Saya sadar dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan baik dari segi
penulisan, pemahaman, dan bahasa yang diggunakan sehingga sangat diharapkan kritik dan
saran sebagai evaluasi bagi penyusun untuk perbaikan pada masa yang akan datang.
Harapan saya untuk makalah ini mampu memberikan kontribusi positif bagi kemajuan pola
fikir dan perkembangan sumber daya manusia untuk Indonesia yang lebih baik.

Rangkasbitung, 4 November
2019

penyusun

.
Daftar isi
Kata penagntar ...................................................................................................................... i
Daftar isi ................................................................................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan masalah ...................................................................................................... 1
1.3 tujuan dan manfaat penulisan ................................................................................... 1
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian isim maqshur serta macam-macamnya .................................................. 2
2.1 Pengertian isim manqus ............................................................................................ 3
2.3 Pengertian isim mamdud serta macam-macamnya .................................................. 4

BAB 3 PENUTUP
KESIMPULAN ....................................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Ilmu nahwu merupakan salah satu cabang ilmu yang harus di pelajari serta di
terapkan dalam mendalami Bahasa arab, karena ilmu nahwu dengan ilmu nahwu kita
bisa memahami kedudukan serta mengetahui makna-makna yang ada di dalam Bahasa
arab . bahasa arab sama halnya dengan Bahasa Indonesia atau Bahasa inggris yaitu
mana sama-sama membahas kata kerja, kata benda atau yang lainnya. Untuk
mempelajari Bahasa arab kita harus mengetahhui tiga aspek dasar dalam Bahasa arab
yakni mengetahui apakah itu kalimat isim,atau kalimat fi’il, danjuga kalimat huruf,
maka dari itu pada makalah ini saya akan membahas tentang kalimat isim yaitu isim
maqshu, isim manqus, dan isim mamdud
1.2 RUMUSAN MASALAH

Apa pengertian isim maqshur, isim manqus, dan isim mamdud?


Apa sajakah macam-macam isim maqshur, isim manqush, dan isim manqus ?
1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN

Untuk mengetahui definisi isim maqshur beserta macam-macamnya,


mengetahui definisi isim manqush, dan mengetahui definisi isim mamdud serta
macam-macamnya.

1
2. PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Isim Maqshur

1 ٌ‫ف ََل ِز َمة‬


ٌ ‫آخ ُرهُ ا َ ِل‬ ُ ‫ال ْس ُم ْال ُم ْع َر‬
ِ ‫ب الَّذِى‬ ِ ‫َو ُه َو‬

Isim maqshur adalah isim mu’rob yang huruf akhirnya alif lazimah.
Alif tersebut selamanya tidaklah asli, namun adakalanya hasil dari perubahan atau
ditambahkan.

Alif yang merupakan hasil perubahan, adakalanya dari waw, seperti (‫صا‬ َ َ‫)الع‬, atau ya’,
seperti (‫ )الفَتَى‬karena didalam tatsniyyahnya kita ucapkan (‫ان‬‫و‬‫ص‬ ‫ع‬
ِ ََ َ ) dan (‫ان‬
ِ َ ‫ي‬َ ‫ت‬َ ‫ف‬ ).

Alif yang merupakan hasil penambahan, maka adakalanya ditambahkan untuk ta’nits,
seperti (‫) ُح ْبلَى‬, (‫طشَى‬ْ ‫ ) َع‬dan (‫) ِذ ْك َرى‬, karena lafal-lafal tersebut berasal dari (‫) َح ْب ٌل‬, (‫ش‬ ْ ‫ ) َع‬dan (‫) ِذ ْك ٌر‬.
ٌ ‫ط‬
َ َ ْ
Atau ditambahkan untuk ilhaq,seperti (‫ )أ ْرطى‬dan (‫) ِذف َرى‬, lafal yang pertama diilhaqkan dengan
(‫ ) َج ْعفَ ٌر‬dan lafal yang kedua diilhaqkan dengan (‫)د ِْر َه ٌم‬.

Alif tersebut dinamakan Alif Maqshurah. Alif tersebut ditulis dengan bentuk ya’, ketika
berada ke empat atau lebih, seperti (‫)بُ ْش َرى‬, (‫طفَى‬ َ ‫ص‬ ْ ‫ ) ُم‬dan (‫) ًم ْست َ ْشفَى‬, atau berada ketiga dan
ْ dan (‫)النَّدَى‬. Dan alif tersebut ditulis dengan bentuk
asalnya adalah waw, seperti (‫)الفَت َى‬, (‫)ال ُهدَى‬
alif ketika alif itu berada ketiga dan asalnya adalah waw, seperti (‫صا‬ ْ dan (َ ‫)الربا‬.
َ َ‫)الع‬, (َ‫)العَل‬ ُّ

Ketika isim maqshur ditanwin, maka alifnya dibuang dalam pengucapannya, akan tetapi
masih ditetapkan dalam penulisan, seperti (‫) ُك ْن فَتًى يَدْعُو إِلَى ُهدًى‬.

Isim maqshur ada dua macam, yaitu qiyasi dan sama’i.

1) Isim Maqshur Qiyasi

Isim maqshur yang qiyasi ada disepuluh macam isim mu’tal akhir, yaitu:

a) Masdarnya fi’il lazim yang mengikuti wazan (َ‫)فَ ِع َل‬, karena wazan masdarnya adalah (َ‫)فَعَل‬,
َ ‫) َج ِو‬, (ً ‫ي ِرضا‬
seperti (‫ي َج ًوى‬ َ ‫ض‬ َ dan (‫ي ِغنًى‬
ِ ‫)ر‬ َ ِ‫) َغن‬.

b) Isim yang mengikuti wazan (َ‫ )فِعَل‬jama’nya (َ‫)فِ ْعلَة‬, seperti (‫)م ًرى‬ ِ jama’nya (ٌ‫)م ْريَة‬
ِ dan (‫)حلًى‬ ِ dan
ٌ(‫)ح ْليَة‬
ِ

c) Isim yang mengikuti wazan (َ‫ )فُعَل‬jama’nya wazan (َ‫)فُ ْعلَة‬, seperti (ً ‫)عُرا‬, (‫ ) ُمدًى‬dan (‫)د ُ ًمى‬
jama’nya (ٌ ‫)ع ُْر َوة‬, (ٌ‫ ) ُمدْيَة‬dan (ٌ‫)د ُ ْميَة‬.
2
d) Isim yang mengikuti wazan (َ‫)فَعَل‬, dari isim jinis, yang menunjukkan pada makna jama’
ketika dikosongkan dari ta’, dan menunjukkan pada makna mufrad ketika bertemu dengan
ta’, seperti (ٌ ‫صاة‬ َ ‫ ) َح‬dan (‫صى‬ ً ‫) َح‬, (ٌ ‫طاة‬ َ َ‫ )ق‬dan (ً ‫)قَطا‬.

1
Muhammad Abdullah bin hasan, tashilul masalik, hlm. 48
ً ‫) ُم ْع‬, (‫طفَى‬
e) Isim maf’ul yang fi’il madlinya ada tiga huruf, seperti (‫طى‬ َ ‫ص‬
ْ ‫ ) ُم‬dan (‫) ُم ْست َ ْشفَى‬.

f) Wazan (َ‫ ) َم ْفعَل‬yang menunjukkan pada masdar atau isim zaman atau isim makan, seperti
(َ ‫) َمحْ يا‬, (‫ ) َمأْتَى‬dan (‫) َم ْرقَى‬.

g) Wazan (َ‫)م ْف ِعل‬


ِ yang menunjukkan pada isim alat, seperti (‫)م ْك َوى‬,
ِ (‫)م ْهدَى‬
ِ dan (‫)م ْر َمى‬.
ِ

h) Wazan (َ‫ )أَ ْفعَ َل‬sebagai sifat untuk tafdlil, seperti (‫ )أَدْنَى‬dan (‫صى‬
َ ‫)أَ ْق‬, atau untuk selain tafdlil,
seperti (‫ )أَحْ َوى‬dan (‫)أ َ ْع َمى‬.

i) Jama’ mu’annats dari (‫ )أَ ْفعَل‬yang untuk tafdlil, seperti (ً ‫ )د ُنا‬dan (ً ‫ )قُصا‬jama’nya (‫ )دُ ْنيَا‬dan
ْ ُ‫)ق‬.
(‫ص َوى‬

j) Mu’annatsnya (‫ )أَ ْفعَل‬yang untuk tafdlil dari isim yang shahih akhir atau mu’tal akhir, seperti
(‫ ) ُح ْسنَى‬dan (‫ضلَى‬ َ ْ‫ )أَح‬dan (‫ض ُل‬
ْ ُ‫)ف‬, mu’annatsnya ( ُ‫سن‬ َ ‫)أ َ ْف‬. (‫ )د ُ ْنيَا‬dan (‫ص َوى‬
ْ ُ‫)ق‬, mu’annatsnya (‫ )أَدْنَى‬dan
(‫صى‬َ ‫)أَ ْق‬.

2) Isim Maqshur Sama’i


Isim maqshur yang sama’i adalah isim maqshur selain kesepuluh isim di atas, yaitu dari
lafal yang telah datang dalam keadaan berupa isim maqshur, sehingga isim itu dijaga dan tidak
ِ (‫)فَت َى‬, (‫)ثَ َرى‬, (َ ‫سنا‬
boleh diqiyaskan, seperti (َ ‫)حجا‬, َ ), (‫ ) ُهدَى‬dan (‫)ر َحى‬.
َ

2.2 pengertian Isim Manqush


2 ٌ ‫آخ ُرهُ يَا ٌء ََل ِز َمةٌ َوقَ ْبلَ َها َك ْس َرة‬ ُ ‫َو ُه َو ا ْ ِل ْس ُم ْال ُم ْع َر‬
ِ ‫ب الَّذَّى‬

Isim Mamnqush adalah isim mu’rab yang huruf terkahir-nya berupa ya’ lazimah dan
dikasrah huruf sebelum ya’, seperti (‫اضي‬ ِ َ‫ )الق‬dan (‫)الرا ِعي‬.
َّ Isim manqush yang dikosongkan dari
(‫ )ال‬dan idlafah, maka ya’-nya dibuang, baik dalam penulisan maupun pengucapan pada saat
rafa’ dan jer, seperti (‫ان‬ ٍ ‫اض َعلَى َج‬ٍ َ‫) َحك ََم ق‬, dan pada saat nashab, ya’ masih ditetapkan, seperti
(‫ق دَا ِعيا ً إِلَ ْي ِه‬ ْ
ِ ‫) َجعَلَكَ هللاُ هَادِيا ً إِلَى ال َح‬.

Adapun ketika bersama (‫ )ال‬dan idlafah, maka ya’ masih ditetapkan disemua keadaan,
seperti (‫علَى ْال َجانِي‬ ِ َ‫ ) َحك ََم ْالق‬dan (ِ‫ضاة‬
َ ‫اضي‬ َ ُ‫اضي ْالق‬
ِ َ‫) َجا َء ق‬. Dan ya’ yang dibuang dikembalikan kembali
ketika
isim manqush tersebut ditatsniyyahkan, sehingga diucapkan dalam tatsniyyahnya ( ‫اض‬ ٍ َ‫)ق‬
dengan (‫اضيا َ ِن‬
ِ َ‫)ق‬.

2.1 pengertian Isim Mamdud

3
ٍ‫ف زَ ائِدَة‬ ِ ‫اِ ْس ُم الَّ ِذى‬
ُ ‫آخ ُرهُ َه ْمزَ ة ٌ قَ ْبلَ َها ا َ ِل‬
Isim Mamdud adalah isim mu’rab yang huruf terakhirnya berupa hamzah
dan sebelum hamzah itu terdapat alif zaidah, seperti (‫سما ُء‬
َ ) dan (‫صحْ َرا ُء‬
َ ).

2
Muhammad Abdullah bin hasan, tashilul masalik, hlm. 48
3
Muhammad Abdullah bin hasan, tashilul masalik, hlm. 484
Hamzahnya isim mamdud adakalanya asli, seperti (‫ )قُ َّرا ُء‬dan (‫)وضَّا ُء‬,
ُ karena
keduanya berasal dari (َ ‫ )قَ َرأ‬dan (‫)وضُو ٌء‬.
ُ

Atau gantian dari waw dan ya’. Yang gantian dari waw, seperti (‫سما َ ٌء‬ َ ) dan (‫) َعدَّا ٌء‬
yang asalnya adalah (‫سما ٌو‬ َ َ ) dan (‫) َعد ُو‬, karena keduanya dari (‫سما يَ ْس ُمو‬ َ َ ) dan (‫) َعدَا يَ ْعد ُو‬.
Dan yang gantian dari ya’, seperti (‫ )بِنَّا ٌء‬dan (‫شا ٌء‬ َّ ‫ ) َم‬yang asalnya (‫ي‬ ٌ َ ‫ )بِنا‬dan (‫ي‬ٌ ‫) َمشَا‬
karena berasal dari (‫ )بَنَى يَ ْبنِي‬dan (‫) َمشَى َي ْمشِي‬. Atau hamzah itu ditambahkan untuk
ta’nits, seperti (‫ ) َحسْنا َ ُء‬dan (‫ ) َح ْم َرا ُء‬karena keduanya berasal dari (‫ ) ُحس ٌْن‬dan (‫) ُح ْم ٌر‬. Atau
hamzah itu ditambahkan untuk ilhaq, seperti (‫)ح ْربَا ُء‬ ِ dan (‫)قُ ْوبَا ُء‬.

Isim mamdud terbagi menjadi dua, yaitu qiyasi dan sama’i.

1) Isim Mamdud Qiyasi

Isim mamdud yang qiyasi berada ditujuh macam isim mu’tal akhir, yaitu:

a) Masdarnya fi’il mazid yang huruf pertamanya berupa hamzah, seperti (‫)آت َى إِيْتا َ ًء‬,
َ ‫)أَ ْع‬, (‫)ا ْن َجلَى ا ْن ِجلَ ًء‬, (‫ار ِع َوا ًء‬
َ ‫طى إِ ْع‬
(‫طا ًء‬ ْ ‫)ار َع َوى‬, ْ ‫)ارتَأَى‬
ْ (‫ارتِئ َا ًء‬ َ ‫صى ا ْستِ ْق‬
ْ dan (‫صا ًء‬ َ ‫)ا ْستَ ْق‬.

b) Lafal yang menunjukkan pada suara, yaitu dari masdar yang mengikuti wazan
ُ ‫)رغا َ ْال َب ِعي ُْر َي ْر‬
(َ‫)فَ َعلََ َي ْفعُ ُل‬, seperti (‫غو َرغا َ ًء‬ َ dan (‫شاة ُ تَثْغُو ثُغَا ًء‬ ِ َ‫)ثَغ‬.
َّ ‫ت ال‬

c) Masdar yang mengikuti wazan (َ‫ )فِعاَل‬dari masdarnya (َ‫ع َل‬ َ ‫)فَا‬, seperti (‫)والَى ِوَلَ ًء‬,
َ
(‫) َعادَى ِعدَا ًء‬, (‫)ما َ َرى ِم َرا ًء‬, (‫)را َءى ِرئ َا ًء‬
َ dan (‫)ناَدَى نِدَا ًء‬.

d) Isim yang mempunyai empat huruf yang dijama’kan dengan mengikuti wazan
(َ‫)أَ ْف ِعلَة‬, seperti (‫سا ٌء‬ َ ‫ ) ِك‬yang jama’nya adalah (ٌ‫)أ َ ْك ِسيَة‬, (‫)ردَا ٌء‬
ِ yang jama’nya adalah
ٌ(‫)أَ ْر ِديَة‬, (‫طا ٌء‬
َ ‫ ) ِغ‬yang jama’nya adalah (ٌ‫)أ َ ْغ ِطيَة‬, dan (‫ )قُبا َ ٌء‬yang jama’nya adalah (ٌ‫)أَ ْقبِيَة‬.

e) Masdar yang dibuat dengan mengikuti wazan (َ‫ )ت َ ْفعاَل‬atau (َ‫) ِت ْفعاَل‬, seperti ( ‫َعدَا يَ ْعد ُو‬
‫ )تِ ْعدَا ًء‬dan (‫) َمشَى َي ْمشِي تِ ْمشَا ًء‬.

4
f) Sifat yang dibuat dengan mengikuti wazan (َ‫ )فَعَّال‬atau (َ‫)م ْفعاَل‬ ِ untuk mubalaghah,
seperti (‫ ) َعدَّا ٌء‬dan (‫طا ٌء‬ َ ‫)م ْع‬.
ِ
g) Mu’annatsnya (‫ )أَ ْفعَل‬untuk selain tafdlil, baik shahih akhir, seperti (‫ )أَحْ َم ُر‬menjadi
(‫) َح ْم َرا ُء‬, (‫ )أَع َْر ُج‬menjadi (‫ع‬ ُ َ ‫) َع ْرجا‬, (‫ )أ َ ْن َج َل‬menjadi (‫)نَجْ لَ ُء‬, atau mu’tal akhir, seperti
(‫ )أَحْ َوى‬menjadi (‫) َح َّوا ُء‬, (‫ )أَ ْع َمى‬menjadi (‫ ) َع ْم َيا ُء‬dan (‫ )أَ ْل َمى‬menjadi (‫)لَ ْم َيا ُء‬.

2) Isim Mamdud Sama’i

Isim mamdud yang sama’i adalah isim mamdud selain ketujuh tempat di atas,
yaitu dari isim yang telah datang berupa isim mamdud, sehingga lafal itu dujaga dan
َ ), (‫ )غَنا َ ُء‬dan (‫)ث َ َرا ُء‬.
tidak boleh diqiyaskan, seperti (‫)فَتا َ ُء‬, (‫سنا َ ُء‬
Memaqshurkan Isim Mamdud Dan Memamdudkan Isim Maqshur

Diperbolehkan memaqshurkan isim mamdud, sehingga dalam (‫ )د ُعا َ ٌء‬dan (‫ص ْف َرا ُء‬
َ ),
boleh diucapkan (َ ‫ )د ُعا‬dan (‫ص ْف َرا‬
َ ).

Dan dianggap jelek jika memamdudkan isim maqshur, sehingga dianggap jelek
jika diucapkan dalam (‫صا‬ َ ‫ ) َع‬dan (‫) ِغنا َ ٌء‬.
َ ‫ ) َع‬dan (‫ ) ِغنَى‬dengan (‫صا ٌء‬

2. KESIMPULAN

isim maqshur merupakan isim mu’rob yang huruf akhirnya alif lazimah, isim manqush
adalah isim mu’rob yang diakhiri huruf ya dan sebelumnya kasroh. Sedangkan isim
mamdud adalah isim mu’rob yang di akhiri hamzah sebelumnya alif tambahan.
Daftar pustaka
Muhammad Abdullah bin hasan, Tashilul masalik
hakamabbas.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai