Anda di halaman 1dari 5

‫‪Teks Ceramah KH Zainudin MZ Tentang‬‬

‫‪Evaluasi Diri‬‬
‫‪Evaluasi diri‬‬
‫‪Sumber : KH. Zainudin MZ‬‬

‫دُ‬
‫ه‬ ‫َُ‬‫ْم‬‫نـح‬ ‫لِلّ َ‬
‫د ّه‬ ‫َْ‬ ‫َم‬‫إن الـح‬ ‫َّ‬
‫ه‪،‬‬‫ُُ‬‫ّر‬‫ْف‬‫َغ‬‫نسْت‬‫ََ‬ ‫ه و‬ ‫ُُ‬‫ْن‬‫ّي‬‫َع‬‫نسْت‬‫ََ‬‫و‬
‫ّ‬‫ر‬ ‫و‬ ‫ُ‬
‫ر‬ ‫ُ‬
‫ش‬ ‫ْ‬
‫ن‬‫ّ‬‫م‬ ‫ّ‬‫ّاهلل‬‫ب‬ ‫ُ‬
‫وذ‬ ‫ُ‬
‫ع‬ ‫َ‬
‫ن‬ ‫َ‬
‫و‬
‫ّئاتّ‬‫َ‬ ‫ّن سَي‬
‫ه‬ ‫ْ‬ ‫َم‬ ‫ّنا و‬ ‫َ‬ ‫ُ‬
‫أنفس‬‫ْ‬ ‫َ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬
‫ّ هللا فَل‬ ‫ّه‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫لنا‪ ،‬من يهد‬‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫أعماّ‬‫ْ‬ ‫َ‬
‫ََ‬
‫َل‬ ‫ْ ف‬ ‫ّل‬‫ْل‬‫يض‬‫ْ ُ‬ ‫من‬ ‫ََ‬‫ه‪ ،‬و‬ ‫َّ َلُ‬‫ّل‬‫مض‬ ‫ُ‬
‫َن الَّ‬ ‫ُ‬
‫َأشهد أ‬
‫َ‬‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ه‪ ،‬و‬ ‫ّيَ َلُ‬ ‫هاد‬ ‫َ‬
‫يكَ‬ ‫ّْ‬‫ال شَر‬ ‫ه َ‬‫دُ‬‫َْ‬‫َح‬ ‫ّالَّ هللا و‬
‫ه إ‬ ‫َّلَ‬‫إ‬
‫ً‬
‫َّدا‬‫َم‬‫مـح‬ ‫َّ‬‫َ‬
‫هد أن ُ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬
‫َأشَ‬‫َ‬ ‫ه و‬ ‫َلُ‬
‫وله‪.‬‬ ‫َسُ ُ‬ ‫َر‬‫ه و‬ ‫دُ‬‫ُْ‬‫َب‬‫ع‬
‫ُ‬ ‫َ‬
‫ّين آمنوا‬ ‫َ‬ ‫َّ‬
‫يا أيها الذ‬ ‫َ‬ ‫ُّ‬‫َ‬ ‫َ‬
‫ََال‬‫ّ و‬ ‫ّه‬‫َات‬ ‫تق‬‫َّ ُ‬‫َق‬ ‫ُوا َّ‬
‫الِلَ ح‬ ‫َّ‬
‫اتق‬
‫َ‬
‫ُون‬ ‫ّم‬ ‫مسْل‬‫ْ ُ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬
‫َأنتم‬‫َ‬ ‫َّّال و‬‫َّ إ‬‫تن‬ ‫ُوُ‬‫تم‬ ‫َ‬
‫ُ‬ ‫َّ‬
‫ها الناسُ اتقوا‬ ‫َّ‬ ‫يَ‬ ‫َ‬
‫يا أُّ‬ ‫َ‬
‫س‬
‫ٍ‬ ‫ْ‬
‫ف‬ ‫َ‬
‫ن‬ ‫ْ‬
‫ن‬‫ّ‬‫م‬ ‫ْ‬
‫م‬ ‫ُ‬
‫ك‬ ‫َ‬
‫ق‬ ‫َ‬
‫ل‬‫َ‬‫ّي خ‬ ‫ُ َّ‬
‫الذ‬ ‫ُم‬‫بك‬‫ََّ‬
‫ر‬
‫ها‬‫ََ‬ ‫ْج‬ ‫َو‬‫ها ز‬ ‫َْ‬‫ّن‬‫َ م‬ ‫لق‬‫ََ‬ ‫َخ‬‫ٍ و‬ ‫دة‬‫َاحَّ‬ ‫و‬
‫ًا‬‫ّير‬ ‫َث‬ ً َ
‫اال ك‬ ‫ّج‬‫َا ر‬ ‫هم‬ ُْ
‫ّن‬‫َّ م‬ ََ
‫بث‬ ‫و‬
‫ّي‬‫الذ‬َّ َ‫الِل‬
َّ ‫ُوا‬ َّ َ
‫اتق‬ ‫ء و‬ً‫ّسَا‬‫َن‬ ‫و‬
َّ
‫ّن‬ َ َ
‫اْلرحام إ‬ َْْ َ‫ّ و‬‫ّه‬‫ون ب‬ َ ‫ءُل‬َ‫تسَا‬ َ
‫ًا‬ ‫ّيب‬‫َق‬‫ْ ر‬‫ُم‬‫ْك‬
‫لي‬ََ‫ان ع‬َ َ ‫الِلَ ك‬
َّ
ُ َ
‫ّين آمنوا‬ َ َّ َ
‫يا أيها الذ‬َُّ َ
ًْ
‫ال‬‫َو‬ ‫ولوا ق‬ ُ ُ‫َق‬ َّ ‫ُوا‬
‫الِلَ و‬ َّ
‫اتق‬
‫دا‬ً‫ّي‬‫سَد‬
ْ
‫ّر‬‫يغف‬ْ ََ‫ْ و‬ ُ َ
‫َالكم‬ ‫ْم‬ َ
‫ْ أع‬ ‫ُم‬ ‫ْ َلك‬‫ّح‬‫ْل‬
‫يص‬ ُ
َ‫الِل‬
َّ ّ ‫ّع‬ ُ ْ
‫يط‬ ‫من‬ََ
‫ْ و‬‫ُم‬‫بك‬ َ‫نو‬ ُُ
‫ْ ذ‬ ‫َلك‬
‫ُم‬
‫ًا‬‫ْز‬ ‫َو‬
‫َ ف‬ ‫َاز‬‫د ف‬َْ‫َق‬‫ه ف‬ َ ُ‫َس‬
ُ‫ول‬ ‫َر‬ ‫و‬
ُ
‫ْد‬ َ ََّ
‫ًا أما بع‬ ‫ّيم‬‫َظ‬ ‫ع‬
Memasuki hari-hari akhir ramadhan, pada tempatnya kita melakukan introspeksi, pada
tempatnya kita melakukan evaluasi.
Kalau bulan Ramadhan ibarat bulan kawah canddra dimuka, dimana kita dilatih digembleng
digojlog jiwa kita ini…. Maka… seorang petinju masuk latihan,.... keluar latihan tentu saja
tinjunya makin hebat,
seorang petenis masuk latihan, keluar latihan tenisnya makin hebat, itu...... atlit,
kalau latihan tiap hari tapi main kalah terus!... orang kan menilai “ buat apa latihan bung
kalau mainya kalah terus” !...
Sepanjang Ramadhan ! sebulan penuh kita digojlog, digembleng, dilatih, untuk apa !!?
menghadapi hidup sebelas bulan sesudahnya. Kalau setelah ramadhan kita kalah lagi oleh
syetan, kalah lagi oleh iblis, alamat latihan kita di bulan ini ! … tidak membawa hasil yang
diharapkan.
Nah , sebagai bagian dari introspeksi itu , pada kesempatan ini,.. saya ingin menyampaikan
sebuah hadits,… yang memberikan gambaran kepada kita, bahwa lagi-lagi ibadah pada
dasarnya merupakan satu totalitas, satu keutuhan, yang satu berkait dengan yang lain.
Satu hari ketika sedang kumpul dengan para sahabat, baginda Rasulillah shalallaahi ‘alaihi
wa alihi wassallam, bertanya kepada para sahabat,

ُ ‫أَتَد ُْر ْو َن َما ا ْل ُم ْف ِل‬


‫س‬
sahabat- sahabat sekalian, kalian tahu, siapa sih orang yang bangkrut itu ? orang yang sial,
orang yang tidak beruntung ! siapa mereka ?
bangkrut, sial, tidak beruntung, merugi, kalimat yang kita, mendengarnya saja sudah risih,
apalagi mengalaminya.
Semua kita ingin menghindar dari kebangkrutan, kerugian, kesialan !, nah nabi bertanya itu
kepada sahabat, tahu nggak kamu siapa orang yang bangkrut, orang yang sial, orang
yang tidak beruntung !
macam-macamlah jawaban para sahabat ketika itu. Ada yang menjawab :
‫ع‬ ُ ‫ ا َ ْل ُم ْف ِل‬: ‫س ْول‬
َ ‫س فِ ْينَا َم ْن الَ د ِْر َه َم لَهُ َوالَ َمتَا‬ ُ ‫يَا َر‬
menurut pendapat kami ya rasul, orang bangkrut, orang sial, orang tidak beruntung itu man
la dirhama lahu wala mata’ , orang yang tidak punya uang , dan tidak punya harta,
apalagi macam mau lebaran macam begini, orang yang tidak punya uang dengan orang
yang punya uang, janganlah gaya hidupnya gaya jalannya saja lain,
Uang itu katanya raja !! katanyaa!! …. Lidah yang paling pasih untuk bicara!, “uang”!!,
senjata yang paling ampuh kemedan perang !! , “uang”!!,
urusan macet dibicarakan dengan lidah, bicarakan dengan uang!! Tokcer!..... meriampun
tidak akan bunyi kalau ditutup dengan uang !!. dan begitu seterusnya. Begitu jawaban
sebagian sahabat, dan begitu juga pandangan banyak kita sekarangg ini.
Begitulah memang, bahwa matrealisme, hedonism, menggiring kita untuk menilai
seseorang dari penampilan, maka berpayah-payahlah kita menghabiskan sejumlah dana,
untuk mengurus penampilan ini.
Pengusaha tidak bonafit kalau menandatangani kontrak tidak pakai jam tangan rolex,
pulpennya mont blanc,sepatunya wah, mobilnya wah!! Bajunya wah !! dasinya wahh !!
begitulah kebanyakan kita sekarang ini.
Berpacu menata penampilan. Orang yang bangkrut !! yang tidak mempunyai itu semua!!
Tidak punya uang, tidak punya harta, hidup Cuma sekedar mengumpulkan keinginan-
keinginan... dan seterusnya.
Mendengar jawaban ini ,Rasul senyum “ ndaa… bukan iitu orang bangkrut, bukan yang
tidak punya uang, bukan yang tidak punya harta….
‫س ِم ْن أ ُ َّمتِي‬
َ ‫ِإ َّن ا ْل ُم ْف ِل‬
Orang yang bangkrut, yang sial, yang rugi dari golongan umatku sendiri, renungkan ini …
umatkuuu, tidak usah cerita Yahudi, Nasrani, umatku yang akan bangkrut, siapa mereka ?!

َ ‫َمايَأْتِي يَ ْو َم ا ْل ِقيَا َم ِة ِب‬


،‫ َو َزكَاة‬, ‫ َو ِصيَام‬, ‫صالَة‬
Yaitu Orang-orang yang besok di hari kiamat ! dia datang menghadap Allah dengan
membawa pahala sholat, Tuhan inilah pahala sholat saya, karena memang di dunia dia
tukang sholat. Ini sholat yang wajib,ini sholat yang sunnah, rawatibnya, nawafilnya
‫َو ِصيَام‬
Dia juga datang menghadap Allah dengan membawa pahala puasa, puasa wajib Ramadha,
puasa sunnah senin kamis, puasa sepuluh hari syawal, puasa Rojab, dan begitu
seterusnya
‫َو َزكَاة‬
Dia juga datang dengan membawa pahala zakat karena di dunia dia juga bayar zakat,
suka shodaqoh dan sesterusnya.
Disatu sisi, dia datang menghadap Allah membawa pahla pahala seluruh ibadahnya , ya
sholat , ya puasa , ya zakat.
Cuma sayaaang kata nabi ! dilain pihak dia datang juga membawa kesalahan!!, kesalahan
apa ??
َ ‫َويَأْتِي قَ ْد‬
‫شت َ َم ٰهذَا‬
Dia juga datang bawa kesalahan, karena waktu hidup dia pernah mencaci maki orang lain
‫شتَ َم ٰهذَا‬
َ
Pernah mencaci maki orang lain !!
،‫ف ٰهذَا‬
َ َ‫َوقَذ‬
Pernah memfitnah orang lain !!
،‫َوأَ َك َل َما َل ٰهذَا‬
Pernah memakan harta orang dengan cara yang bathil !!
،‫سفَكَ َد َم ٰهذَا‬
َ ‫َو‬
Pernah mengalirkan darah orang lain tanpa alasan yang benar !!
Kalau ini yang terjadi!! Bagaimana nasib ?!!
Disatu sisi datang membawa pahala ibadah kepada Allah, dilain sisi datang membawa
kesalahan karena pernah menyakiti orang lain.
Kalau inilah yang terjadi !! makaaa kata nabi, ketika dia sedang asyik…. lapor, Tuhan ini
pahala sholat saya, datang orang lain, sebentar dulu Tuhan, dia memang ahli sholat, tapi
saya pernah dicaci maki di depan orang banyak tanpa alasan yang benar, hancur hati
saya, di dunia saya tidak bisa menuntut dia karena posisinya lebih tinggi, disini saya mau
nuntut keadilan. “ Benar orang ini pernah kau caci maki ? , iya Tuhan, “ tanpa salah ? , iya
Tuhan, “ Cuma untuk menunjukkan prestasimu sebagai orang besar, orang berpengaruh,
orang berwibawa, enak saja kau caci maki orang di depan orang banyak”? , iya Tuhan , “
Sini, pahla sholatmu, berikan kepada orang yang kau caci maki itu, pahla sholatmu, berikan
kepada orang yang kau caci maki itu.
Lalu ..... Tuhan inilah pahla puasa saya, datang lagi orang, sebentar Tuhan, dia memang
tukang puasa, tapi saya pernah difitnahnya, tercoreng arang di dahi, rusak nama saya,
hancur privaci saya, saya ndak bisa kemana-mana lagi dalam hidup ini, saya menuntut
keadilan karena di dunia saya tidak berani, “ Benar kau pernahh fitnah dia ?”, ya Tuhan, “
Kau tahu lidah itu kecil bentuknya, besar akibatnya, akibat ulahmu memfitnah dia, hancur
namanya, tercoreng arang di dahinya, kemanapun dia pergi tidak sanggup lagi
mengembangkan diri !, ya Tuhan, “Ayo pahla puasamu , berikan orang yang kau fitnah itu”!
Tuhan ini ini pahala zakat saya, datang lagi orang, Sebentar Tuhan, dia memang bayar
zakat, tapi dia pernah memakan harta saya dengan cara yang zhalim, menggelapi uang
negara, menggelapi uang anak yatim, menggelapi uang wakaf dan lain sebagainya. Di
dunia tidak ada yang bisa menuntut, karena dengan uangnya dia bisa menyumpal hakim,
dia bisa beli keadilan, dia bisa beli hukum. karena kata orang di dunia banyak pengadilan,
tapi sulit mencari keadilan, Pengadilan banyak, keadilan yang sulit, saya menuntut
keadilan!! . “ Benar orang ini pernah kau makan hartanya dengan cara yang zhalim ?”, iya
Tuhan, “ Sini pahala zakatmu kau berikan kepada orang yang kau makan hartanya dengan
cara yang zhalim, inilah nasib
،‫علَ ْي ِه‬ َ ‫ قَ ْب َل أ َ ْن يَ ْق‬،ُ‫سنَاتُه‬
َ ‫ضى َما‬ َ ‫ فَ ِإ ْن فَنِيَتْ َح‬.
Kalau habis sudah pahala ibadahnya, diberikan kepada orang, sedangkan yang menuntut
masih banyak, orang yang dia zhalimi masih banyak, orang yang ia makan hartanya
dengan zhalim masih banyak, orang yang dia fitnah masih banyak.
Apa yang terjadi ?? !
‫أ ُ ِخذَ ِم ْن َخ َطايَا ُه ْم‬
Kesalahan dan dosa orang yang dia fitnah, dia caci maki, dia makan hartanya, ! diambil ! diberikan
kepadanya, dan pada akhirnya
ُ ‫ ث ُ َّم‬.
‫ط ِر َح ِفي النَّ ِار‬
Diberikanlah dia, dilemparkanlah dia ke neraka. Sudah pahala dipreteli, dosa diberikan
pula.
Ini kan bangkrut, ini kan sial namanya, ini kan tidak beruntung namanya. Ibarat orang
dagang, sudah modal habis , tagihan hutang masih datang teruus. Wajar kalau akhirnya
kita terkena perkara !
Oleh karenanya kita melakukan introspeksi ! , evaluasi ! “ sudah baik hubungan kita dengan
Allah di Ramadhan ini, al hamdulillah, mari kita melirik bagaimana hubungan kita dengan
sesama manusia ?. semoga evaluasi ini memberikan sebuah arah yang memperbaiki
habluminallah, dan habluminannas kita, hubungan vertikal dan hubungan horizontal.
‫ت َوال ِذِّ ْك ِر‬ِ ‫ َونَفَ َع ِن ْي َوإِيَّا ُك ْم ِب َما فِ ْي ِه ِمنَ اْأل َ َيا‬, ‫ان ْالعَ ِظي ِْم‬ ِ ‫ار َك هللاُ ِل ْي َولَ ُك ْم فِ ْي ْالقُ ْر‬ َ ‫َب‬
,‫ب‬ ٍ ‫ أَقُ ْو ُل قَ ْو ِل ْي َهذَا َوأَ ْستَ ْغ ِف ُر هللا َ ِل ْي َولَ ُك ْم َو ِل َكافَ ِة ْال ُم ْس ِل ِميْنَ ِم ْن ُك ِِّل ذَ ْن‬, ‫ْال َح ِكي ِْم‬
َّ ‫فَا ْستَ ْغ ِف ُر ْوهُ ِإنَّهُ ُه َو ْالغَفُ ْو ُر‬
‫الر ِح ْي ُم‬

Anda mungkin juga menyukai