Makalah ini Disusun Untuk memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
“Bahasa Arab”
Disusun Oleh:
Dosen Pengampu
Muhamad, M Pd I
BANGKA BELITUNG
2021
KATA PENGANTAR
Puji sukur Alhamdulillah penulis ucapkan ke hadirat Allah Subhannahu Wa Ta’ala Tuhan
seluruh alam yang maha rahman dan rahim karena atas berkat rahmat dan kasih saying-Nya
makalah yang berjudul Pembagian Isim Berdasarkan jumlahnya dapat terselesaikan.
Dan terimakasih penulis sampaikan kepada dosen pengampuh mata kuliah Bahasa Arab,
Bapak Muhamad, M Pd I yang telah mengarahkan dan membimbing pembuatan makalah
yang baik dan benar.
Dalam makalah ini dibahas materi tentang Pembagian Isim Berdasarkan Jumlahnya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan,walaupun penulis telah berusaha menyajikan yang terbaik bagi pembaca. Oleh
karena itu,kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini dengan senang hati penulis
terima.Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca .Aamiin.
Penyusun
Kelompok 4
BAB I
PENDAHULUAN
Kaum muslimin memaklumi, bahwa bahasa Arab adalah bahasa Al-Quran. Setiap
orang muslim yang bermaksud menyelami ajaran islam yang sebenarnya dan lebih
mendalam, tiada jalan lain kecuali harus mampu menggali dari sumber asalnya, yaitu Qur’an
dan Sunnah Rasulullah SAW. Oleh karena itu, menurut kaidah hukum islam, mengerti akan
ilmu Nahwu bagi mereka yang ingin memahami Al-Quran hukumnya Fardhu, ain.
Kaidah-kaidah bahasa Arab dibahas lebih rinci sehingga dapat membantu para
pembaca untuk lebih memahami kaidah-kaidah bahasa Arab dan diharapkan lebih membantu
dalam memahami Ayat-Ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu isim Mufrad ?
2. Apa itu isim Mutsanna ?
3. Apa itu isim Jamak ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahi apa itu isim Mufrad
2. Untuk mengetahui apa itu isim Mutsanna
3. Untuk mengetahui apa itu isim Jamak
BAB II
PEMBAHASAN
Berdasarkan jumlah atau kuantitasnya, isim (kata benda) di bagi menjadi tiga: mufrad,
mutsanna, dan jamak.
Mufrad adalah isim (kata benda) yang menunjukkan satu (tunggal). Artinya
memiliki satu muatan saja, sepertiقَلَم, ر ُج ٌل,
َ ُم َح َّم ٌد dan lain sebagainya. Sebagian ahli
gramatika arab mengatakan definisi isim mufrad adalah isim yang bukan mutsanna,
jamak,atau mulhaq kepada mutsanna atau jamak, bukan pula isim-isim yang lima (al
asma’ alkhomsah). Isim-isim yang lima itu adalah:ذو, أب, أخ,حم,فو. Isim-isim ini
memang berarti satu, tetapi tanda-tanda I’rabnya tidak seperti-isim mufrad. Isim-isim
ini ketika rafa’memakai waw ( )وpada akhirnya, ketika nasb memakai alif ( )اketika jar
memakai ya ()ي, dengan syarat keadaan isim-isim yang lima ini dimufradkan,
diidhofahkan, (disandarkan kepada isim lainya) dan mukabbar. Sedangkan mufrad
rafa’nya memakai dhomah, nasabnya memakai fathah dan jarnya memakai kasroh.
Jadi, isim mufrad adalah isim yang menunjukkan dan memiliki muatan satu
yang bukan isim-isim yang di kecualikan di atas.
Contohnya:
ٌ ِكتَاب: kitab
رجُل diubah
َ menjadi َر ُجاَل ِن
َأ َس\\\د (dengan makna hakiki: singa dan makna majazi lelaki: pemberani) diubah
ِ َأ َسد
menjadi َان
2. Tambahan alif-nun atau ya-nun (yang menjadi tanda mutsanna) memang pantas
dihilangkan. Maka jika tambahan tersebut tidak layak dihilangkan, tidak dinamakan
isim mutsanna (tatsniah), tetapi disebut mulhaq (yang dianggap sama) dengan isim
mutsanna.
Contohnya:
C. Jama’ ()الجمع.
Jamak adalah isim yang memuat (benda atau orang) tiga atau lebih dengan
ُ \َ َكاتِب, َ َك\\اتِبُوْ نdan lain sebagainnya
tambahan pada akhirannya seperti: َ ُم ْس\لِ ُموْ ن, َ َس\الِ ِم ْين,\ات
atau bangunan kata (aslinya) mengalami perubahan, seperti: اَ ْقاَل ٌم,ٌ ِر َج\\\ ال, ٌ ُكتُب dan
lainsebagainya.
Jamak di bagi menjadi dua yaitu: Jamak taksir ( )جمع تكسيرdan jamak salim ( )جمع سالم
1. Jamak taksir ( جمع تكسير )
Jamak taksir adalah kata isim yang memuat lebih dari dua (orang atau benda)
dan bentuk mufradnya berubah tidak beraturan sebagaimana yang lazimnya (baku)
ketika dijamakkan.
Contohnya:
ٌ ِكتَاب menjadi ٌُكتُب
عَالِم menjadi ُعلَ َماء
اَ ْنبِيَاء menjadi نبي
قَلَم menjadi اَ ْقاَل م
Perubahannya adakalanya menambahi huruf, seperti اَ ْقاَل ٌم (jamak dari kata )قَلَ ٌم,
ٌقُلُوْ ب (jamak dari kata ٌ)قَ ْلب, صابِ ْي ُح
َ َم (jamak dari kata ٌ) ِمصْ بَاح.
Ada kalanya mengurangi huruf, seperti تُ ْخ ٌم (jaak dari kata ٌتُ ْخ َم\\ ة ), ُس\\ ٌل
ُ ر (jamak dari
َ dan adakalanya merubah harakat, seperti: اُ ُس ٌد (jamak dari kata اَ َس ٌد )
kata )رسُوْ ٌل
Sifat untuk mudzakkar áqil yang sepi rdari ta’nits tetapi tidak layak
menerimanya (ta’nits), seperti tidak boleh dijamakkan dengan jamak
mudzakkar salim.
Tafdhil maksudnya isim tafdhil. Ia berwazan tetapi yang muánnatsnya bukan .
Seperti: menjadi maka tidak boleh. Begitu juga wazan dan seperti atau atau
kata yang bisa digunakan untuk mudzakkar dan muannats. Seperti: (yang
terluka).
Yang dimaksud dengan kata yang sepi dari ta’nits seperti: . dua contoh
tersebut muannatsnya karena bisa menerima ta’.
Isim álam (kata nama) untuk muánnats, seperti: َمرْ يَ ُم,ٌ فَا ِط َمة,ٌ َماِئ َدة,ٌ ِهدَايَة (semua
ُ َمرْ يَ َم,ات
nama untuk wanita), maka menjadi ات ُ فَا ِط َم,َات
ُ َماِئد,ات
ُ َ ِهدَاي dst.
Kata benda (isim) yang diakhiri dengan ta’ta’nits, seperti: ٌ(ش\\ َج َرةpohon),
َ
ٌ(ثَ ْم\\ َرةbuah), ٌ( َح ْم\\ َزةnama lelaki), dan sebagainya. Ada beberapa kata yang
diakhiri ta’ta’nits tetapi tidak boleh dibuat jamak muánnats salim, antara
lain: ٌ ِا ْم َراَة,ٌ َشاة,ٌ اُ َمة,ٌ ِشفَه,ٌ ِملَة jamaknya نِ َسا ٌء, َغنَ ٌم/ٌ ِشيَاه,اِ َما ٌء, اُ َم ٌم,شفاهdan ِملَ ٌل.
Sifat untuk muánnats yang diakhiri ta, seperti: ٌضعض\\\\\\ة
ِ ْ( ُمرyang
menyusui), ٌ(ص\\\الِ َحةyang
َ solehah), dsb. Atau muánnats dari isim tafdhil,
seperti: (فُضْ لَيwanita yang utama). Jadi, walaupu sifat untuk muánnats tetapi
tidak diakhiri ta’seperti: ٌ(حاِئضwanita
َ yang haid), َحا ِم ٌل atau yang bisa dipskai
َ ,ٌ َج ِر ْيح.
untuk muánnats dan mudzakkar, seperti: ٌصبُور
Sifat mudzakkar yang tidak berakal, seperti: (جبل ش\\اهقgunung yang tinggi),
kata جبل hukumnya mudzakkar, jika dijamakkan maka hukumnya menjadi
muánnats. Maka kata menyifati ٌجبَ\\ل juga
َ enjadi muánnats, jadilah: ٌَجبَ\\ال
ُ َاحق
ات ِ ( َشgunug-gunung yang tinggi)
Masdar yang terdiri lebih dari tiga huruf, yang bukan untuk penuat maksud
ُ اِ ْك َر َم,\ات
kata kerjanya (fiílnya). Seperti: \ات ُ َْر ْيف ُ َتَرْ بِيdst. Sebab ada masdar
ِ تَع,ات
yang digunakan sebagai penguat kata kerjanya, seperti: اَ ْك\ َر َم زَ يْ\\ ٌد اِ ْك َرا ًما (zad
memulyakannya dengan benar-benar memulyakanya)
Isim mushaghor()مصغر mudzakkar untuk benda yang tidak berakal, seperti: dst
ُ ات ُد َر ْي ِه َم
ات ُ قُلَ ْي َم.
ُ َ ُكتَيِب,ات
Isim yang diakhiri dengan alif ta’nits mamdudah, sperti: َض \ َراء ْ خ (sayuran)
menjadi ص\حْ َرا ُء ُ ض\ َرا َو
َ ,ات ْ َح (gurun)ص\حْ َر َواتmenjadi, اء
َ ْ \ َع (perawan) menjadi
\ذ َر
عذ َر َوات dst.
Isim yang diakhiri dengan alif ta’nits maqshuroh, seperti: ( ِذ ْك َريperingatan)
ُ \َ ِذ ْك َري,فُضْ لَي (yang lebih utama) menjadi حُ ْبلَي , ات
menjadi \ات ْ ُ(فyang hamil)
ُ َض\لَي
ُ َ ُح ْبلَيdst. Dikecualikan itu yang berwazan (فُ ْعلَيmuánnats dari ُفُ ْعاَل ن ),
menjadi ات
maka tidak boleh djamak muánnats salim.
Nama untuk suatu yang tidak berkal (ghoiru áqil) yang didahului oleh
kata ُاِبْنatau ْ ِذي/ ْ ُذوseperti: اِبْنُ اَ َوي (serigla/anjing hutan) menjadi َ بَنَ\\\ات,ُذوْ القَعْ\\\ َد ِة
اَ َوي (bulan dzulqo’dah) menjadi ات القَ ْع َد ِة
ُ َذ َو
Isim ajam (yakni kata yang bukan dari bahasa arab) jamaknya denag jamak
muánnats salim seperti: ُ\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\راف
َ (تِلِ ْغtelegraph)
ُ َتِلِ ْغ َرف (telephon) تِ ْلفُ\\وْ ن menjadi َ\\ات
menjadi \\ات ُ تِ ْلفُوْ ن ,ُ(بَرْ نَ\\ا َمجjadwal) berasal dari
bahasa persia,ٌر ُْزنَا َمة (kalender) berasal dari bahasa persia.
Jika ada isim atau sifat yang tidak sesuai dengan ketentuan diatas maka tidak
boleh dijamakkan muánnats salim, kecuali didengar langsunga dari orang arab
(simaí) seperti: َس\ َما ٌء, ٌ اَرْ ض, اُ ٌم,ٌ ِس\جْ ل,ٌاَ ْه\ل jamaknya: ,ات
ُ \ض ُ \َ اُ َمه,ت
َ ْ اَر,\ات ُ ِس\جْ اَل,ت
ُ اَهْاَل
ُ او
ات َ َس َمdst.
Kemudian kata yang mulhaq kepada jamak muánnats salim
ُ َص\\\\ا ِحبpara
adalah (اوْ اَل تbermakna :ات َ wanita yang memiliki)dan nama
(sesuatu) yang memang bentuknya seperti jamak muánnats salim, seperti:
ُ َ(ع ََرفtempat wukuf) dan اَ ْذ َرعَات (sebuah kota dinegara syam).
ات
ْجدَا ِن ال ُم ْسلِم
ِ ال َمس dua masjid muslim
ت
ِ َان البي
ِ َبَاب dua pintu rumah
ِ َان يَ ْل َعب
ان ِ َالص ْبي dua
ِ balita bermain
لِاْل ُ ْستَا ِذ ثَاَل ثَةُ اَ ْقاَل ٍم seorang ustadz mempunyai tiga buah pena
ِ ُر ُس ُل هللا utusan-utusan Allah
َُصلُوْ ن
َ ال ُم ْسلِ َموْ نَ ي para muslim sedang shalat
َاضرُوْ ن
ِ الح
َ ض َر
َ َح telah hadir para audien
ات ْ َصل telah
ُ ت ال ُم ْسلِ َم َ shalat para muslimat
ُ ت ال ًمؤ ِمن
َات ُ ْ َدعَو saya memanggil para mukminat
ُ اط َم
ات ْ ضر
ِ َت الف َ ح telah
َ hadir para fatimah
Mufrad adalah isim (kata benda) yang menunjukkan satu (tunggal). Artinya memiliki
satu muatan saja.
Mutsanna (tatsniah) adalah isim yang memuat dua (benda/orang) dengan kesesuaian
(kesamaan) lafadznya dan maknanya, dengan menambah alif dan nun atau ya dan nun pada
akhirnya.
Jamak adalah isim yang memuat (benda atau orang) tiga atau lebih dengan tambahan
pada akhirannya.
Jamak di bagi menjadi dua, jamak taksir dan jamak salim. Sedangkan jamak salim
dibagi menjadi dua lagi yaitu jamak mudzakkar salim dan jamak muánnats salim.
B. Saran
Menyadari penulisan dalam makalah masih jauh dari kata sempurna, untuk ini
kedepan nya penulisan akan lebih baik lagi dalam menyusun makalah diatas dan dapat lebih
dipertanggung jawabkan lagi dalam membuat referensi.
Maka dari itu, penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun terhadap
penulisan makalah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Sahro, 2003, kitab aishar mudah memahami bahasa arab dasar, Klaten, Wafa Press.