Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BAHASA ARAB “JAMAK”

Dosen Pengampu:

KAMUDI,M.PD

Disusun oleh:
Kelompok 2 Kelas E
Evi Yulianti

Fauziah Putri Ananda

Inggit Mustika Wuni

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI RADEN INTAN LAMPUNG

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai
tugas dengan judul “Kata Jama’”. Shalawat serta salam semoga terlimpah kepada
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah
ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
teman-teman yang membantu dalam menulis makalah ini.Demikian, semoga
makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Wassalamualaikum wr.wb
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I

BAB II

BAB III
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam bahasa arab sangat banyak yang perlu dipelajari, karena untuk bisa dan
mengerti bahasa arab tidak hanya harus menghafal kosa katanya saja. Namun
kita juga harus mengerti dan memahami ilmu nahwu. Dalam ilmu nahwu kita
akan mendapat banyak pengetahuan yang brhubungan dengan bahasa arab.
Dalam ilmu nahwu kita akan menemui banyak bab atau materi yang akan kita
pelajari. Misalnya tentang isim,fa’il,fi’il,I’rob,jama’,dll. Dari beberapa materi
tersebut, dalam makalah ini akan dijelaskan tentang bab jama’ dan macam-
macamnya jama’. Perlu kita ketahui bahwa jama’ itu dibagi menjadi 3 macam,
yaitu :
 Jama’ Mudzakar salim
 Jama’ Muannats salim
 Jama’ Taksir
Adapun sedikit yang kita ketahui tentang jama’ mudzakar salim yaitu kalimat
isim yang menunjukkan arti laki-laki yang labih dari dua, dan makna tersebut
teratur. Jama’ muannats salim yaitu kalimat isim yang menunjukkan arti
perempuan yang labih dari dua, dan makna tersebut teratur. Adapun jama’
taksir yaitu kalimat isim yang menunjukkan arti lebih dari dua dan berubah dari
bentuk mufradnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Jama’ ?
2. Ada berapakah macam-macam Jama’ itu ?
C. Tujuan penulisan
1. Memenuhi tugas SIBA
2. Menambah wawasan bagi pembaca
3. Menambah wawasan tentang Jamak dalam tata bahasa Arab
4. Memperdalam tantang jamak

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian jama’
Jama’ adalah lafadz yang menunjukkan arti lebih dari dua atau banyak, baik
mudzakar maupun muannast. Dalam bahasa Arab, al-Jam’u (jamak) adalah
isim yang bermakna tiga atau lebih, baik dengan menambah huruf di akhirnya
atau dengan merubah bina’ (wazan/ timbangan kata)-nya. Al-jam’u (jamak) .

B. Macam Macam Pembagian Jama’

Jama’ di bagi menjadi 3 yaitu:

1. Jama’ Mudzakar Salim


Jama’ muzakar salim adalah lafadz yang menunjukkan arti laki- laki lebih dari
dua dan makna itu teratur .Sesuai namanya, jamak ini merupakan bentuk jamak
yang menunjukan arti banyak (lebih dari dua) teratur (‫ ) السَّالِ ِم‬dan dikhususkan

ِ ‫ال ُم َذ َّك‬ ).
untuk laki-laki (  ‫ر‬

karena jamak ini teratur (‫) السَّالِ ِم‬, maka bentuk jamak ini mempunyai tanda
tertentu, yaitu ditandai dengan kemasukan huruf wawu+nun atau yaa+nuun (
َ‫ وْ ن‬ atau ‫) ي َْن‬, jika dilihat tanda 'yaa+nuun' sama dengan tanda isim tasniyah (yang
menunjukan arti dua), yang membedakan adalah huruf sebelum yaa berharakat
fathah dan huruf nuun pada isim tasniyah mempunyai harakat kasroh (contoh:
‫' ُم ْسلِ َمي ِْن‬muslimaini'), sedangkan pada jamak mudzakkar salim, huruf sebelum yaa
berharakat kasroh dan huruf nuun nya mempunyai harakat fathah
(contoh:  َ‫سلِ ِم ْين‬ ْ ‫ ُم‬ 'muslimiina').
Rofa’ atau “Ya’ dan Nun” ketika nasob maupun Jer.
Contoh:
Arti Jamak Mudzakkar Salim Bentuk
Mufrad

Orang-orang kafir
‫ َكاف ِِري َْن‬ /‫َكافِر ُْو َن‬ ‫َكافِ ٌر‬

Orang-orang yang
beriman ‫ م ُْؤ ِم ِني َْن‬ /  ‫م ُْؤ ِم ُن ْو َن‬ ٌ‫م ُْؤ ِمن‬

Orang-orang yang
bersyukur ‫ َشاك ِِري َْن‬/  ‫َشا ِكر ُْو َن‬ ‫َشا ِك ٌر‬

Dan dikecualikan dari itu jika:


1)      Isim manqus, ya’ nya dibuang dan huruf sebelum wawudidhummah atau
huruf sebelum ya’ dikasroh untuk penyesuaian. Contoh:
‫هَا ٍد‬  menjadi  َ‫هَا ُدوْ ن‬   atau    َ‫هَا ِد ْين‬
2)      Isim maqsur, alif nya dibuang dan harakat sebelum wawu atau ya’tetap
difathah sebagai tanda bagi alif.
Contoh: ‫ ُمصْ طَفَى‬  menjadi  َ‫ َمصْ طَفَوْ ن‬   atau     َ‫ ُمصْ طَفَ ْين‬.

2. Jama’Muannastsalim
Jama’ Muannast salim adalah lafadz yang menunjukan arti perempuan lebih dari satu dan
makna yang teratur yang bina’ mufrad-nya selamat (hurufnya tidak berubah) ketika
dibuat bentuk al-jam’u (plural), akan tetapi di akhir lafaznya ditambah
huruf waw dan nun atau ya’ dan nun atau ditambah alif dan ta’.” pada bentuk
mufrodnya .dan Irobnya” dhomah” ketika rofa’ dan” kasroh” ketika nasob dan jer .
ٌ َ‫زَ ْينَب‬
Seperti  ٌ‫زَ ْينَب‬    menjadi   ‫ات‬

Dan dikecualikan dari itu jika:


1)      Isim yang berakhiran dengan ta’ marbuthoh ( ‫ة‬ ) maka ta’ ini dibuang lalu
hubungkan alif dan ta’.  Contoh: ٌ‫ط َمة‬ ٌ ‫فَا ِط َم‬
ِ ‫فَا‬   menjadi   ‫ات‬

2)      Isim maqsur dan mamdud, maka tetap sebagaimana membentuk musanna dari
keterangan diatas dengan menambah alif  dan ta’.Contoh:
‫ ُح ْبلَى‬        menjadi     ‫صحْ َرا ٌء‬ ٌ َ‫ ُح ْبلَي‬   menjadi    ‫ات‬
َ             ‫ات‬ pٌ ‫صحْ َر َو‬
َ
ْ
‫هُدَى‬        menjadi   ‫ ِعلبَاء‬               ‫ات‬ ٌ َ‫هُ َدي‬  menjadi  ‫ات‬ ْ
ٌ ‫ ِعلبَا َو‬dan  ‫ات‬ ٌ ‫ْع ْلبَا َء‬
‫رضا‬       
ِ pٌ ‫ض َو‬
menjadi     ‫ات‬ َ ‫ِر‬
3)      Dan isim-isim seperti ‫ ٌد‬p‫ع‬ ْ ‫ َد‬  dan ٌ‫جْ َدة‬p ‫ َس‬ , maka ‘ain  fiilnya diharakati dengan
fathah. Contoh: ‫ت‬ ٌ َ‫ َد َع َدا‬  dan ‫َات‬
ٌ ‫ َس َجد‬  ketentuan seperti itu adalah jika jika isim itu
tsulasi, sahih ‘ain nya, sukun ‘ain nya danfa’ nya berharakat fathah maka tidak
ada perubahan bentuk.

A. Syarat jama’ muannast salim ada dua yaitu :


1). Mufrod
2). Muannast
Ta taknis atau muanast ada 3 mcam :
a. Fi Al – Lafdzi wal makna ( taknis pada lafadz dan makna )
b. Fi Al – makna faqoth ( taknis pada maknanya saja)
c. Fi Al – lafdzi faqoth (taknis pada lafadznya saja )

Lafadz yang di jadikan jama’ muannast salim adalah :


a. Isimnya harus isim tsulasi (tiga huruf asal ) baik akhirnya berupa Ta’ atau
bukan .
b. Harus menunjukan makna muanats.
c. ‘Ain fi’ilnya harus mati.
d. ‘Ain fi’ilnya harus berupa huruf shoheh.
Keadaan jam’a muanast salim adalah penerapan pada kata :
a. Marfu’ di tandai dengan dhumah /dhumah tanwin.

b. Mansub di tandai dengan kasroh /kasroh tanwin.

c. Majrur di tandai dengan kasroh / Kasroh tanwin.

  
3. Jama’ Taksir
Jama’ Taksir yaitu isim yang menunjukan arti lebih dari dua dan berubah dari
bentuk mufrodnya,baik itu tampak atau perkiraann pengantar memahami Al-
Imprithi. Jama’ taksir dapat diartikan sebagai bentuk jama’ yang tidak beraturan
(rusak). Jama’ taksir itu dapat digunakan untuk semua benda mati maupun hidup,
mudzakar,maupun muannats. Bentuk jama’ taksir ini sima’I artinya mengikuti apa
yang diucapkan oleh orang arab. Oleh karena itu harus di lafadzkan. Jama’ taksir
(banyak tak beraturan), menurut ‘ulama ahli nahwu adalah Jamak taksir adalah
isim yang menujukkan arti lebih dari dua dengan perubahan bentuk mufradnya.
Seperti: ‫جا ٌل‬
َ ‫ر‬ 
ِ  dan  ُ‫ َع َرائِش‬ (pengantin-pengantin perempuan).

Dan untuk jamak katsrah (yakni mulai dari 11 dan seterusnya tidak terbatas) ada
17 wazan. Contoh:
Wazan Contoh Jama’
‫فُ ْع ٌل‬ ‫ُح ْم ٌر‬
‫فِ ْع ٌل‬ ‫قِطَ ٌع‬
‫فُ َع ٌل‬ ‫ص َو ٌر‬ ُ
‫فُ ُع ٌل‬ ٌ‫ُكتُب‬
‫فِ ْي َع ٌل‬ ٌ‫فِ ْيلَة‬
ٌ‫فَ َعلَة‬ ٌ‫َس َح َرة‬
‫فَ َعا ٌل‬ ٌ‫هُدَاة‬
‫فَ ْعلَى‬ ‫ضى‬ َ ْ‫َمر‬
‫فُعَّا ٌل‬ ‫ُع َّدا ٌل‬
‫فُ َّع ٌل‬ ‫ٌر َّك ٌع‬
‫فُ َعاَل ُء‬ ‫نُبَهَا ُء‬
‫فُعُوْ ٌل‬ ٌ‫قُلُوب‬
‫فِ َعا ٌل‬ ‫ِجبَا ٌل‬
‫فِ ْعاَل ٌن‬ ‫ان‬ٌ ‫ِغ ْل َم‬
‫فُ ْعاَل ٌن‬ ٌ َ‫قُضْ ب‬
‫ان‬
‫أَ ْف ِعاَل ُء‬ ‫اَ ْنبِيَا ُء‬
Dan sighat muntahal jumuk  (setiap jamak yang terdiri dari dua huruf atau tiga
huruf dengan huruf tengahnya mati setelah alif jamak
taksirnya) seperti ‫ه َم‬ ِ ‫د ََرا‬   dan ‫ر‬pَ ‫ َدنَانِ ْي‬   
Sighat ini mempunyai 7 wazan:
1.      Wazan ‫فَ َعائِ ُل‬  seperti  ٌ‫ح ْيفَة‬ ِ ‫ص‬ َ    menjadi   ُ‫ص َحائِف‬َ
2.      Wazan ‫ي‬ ُّ ِ‫فَ َعال‬  seperti  ‫ ُكرْ ِس ٌّي‬   menjadi   ‫َك َرا ِس ُّي‬
3.      Wazan ‫اع ُل‬ ِ ‫فَ َو‬  seperti  ‫ َجوْ هَ ُر‬  menjadi  ‫َج َوا ِه ُر‬
4.      Wazan ‫فَ َعالِ ُل‬  seperti  ‫ج ْعفَ ُر‬  َ  menjadi ‫َج َعافِ ُر‬
5.      Wazan ‫فَ َعالِي‬  seperti  ٌ‫س ْعاَل ة‬ َ    menjadi  ‫َس َعالِي‬
َ َ
6.      Wazan ‫ف َعالى‬  seperti  ‫ان‬ ْ
ٌ ‫ َسك َر‬  menjadi p‫ َس َكارى‬  
7.      Dan Wazan ‫ف َعالَى‬  ُ
Artinya jama’ yang berubah dari bentuk mufrodnya.

B. Perubahan Jama’ Taksir


Perubahan jama’ taksir ada beberapa macam, yaitu :
a) Perubahan dengan ditammbah hurufnya.
b) Perubahan dengan dikurangi hurufnya.
c) Perubahan dengan diganti harakat saja.
d) Perubahan dengan di tambah hurufnya dan diganti harakatnya.
e) Perubahan dengan ditambah hurufnya dan sebelumnya di buang hurufnya serta
diganti harakatnya.

Jama’ Taksir di bagi menjadi tiga (3) yaitu :


1. Sighot Muntal jumu’.
Jamak taksir yang di gunakan untuk kalimat yang mufrodnya di dahului dengan
huruf
2. Jama’ Taksir Qilah .
Jama’ taksir yang artinya terbatas jumlahnya antara 1 – 10 wazannya. Jamak ini
mengikuti wazan berikut :

3. Jama’ Taksir Kasroh


Jama’ taksir yang jumlahnya tidak terbatas ( tidak terhitung). Wazan yang di ikuti
jamak ini sangat banyak ( selain yang di sebutkan pada sighot muntahal jumuh
dan jamak qilah )
C. Tanda I’rob Jama’ Taksir :
a. Rofa’ : Dhommah
b. Nashob : Fatkhah
c. Jer : Kasroh, Sukun (jika termasuk dalam isim ghiru munsorif).
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Jama’ adalah lafadz yang menunjukkan arti lebih dari dua atau banyak
  Jama’ ada tiga bagian jama’ mudzakar salim, jama’ muannas salim dan jama’
taksir.
  Jamak mudzakar salim ialah bentuk jama’ yang menunjukkan arti lebih dari dua
dengan menambahkan  ‫و‬ dan ‫ن‬ atau ‫ي‬ dan ‫ن‬ tanpa ada perubahan padanya.
  Jamak muannas salim ialah isim yang menunjukkan arti lebih dari dua dengan
menambah alif dan ta’ dan tidak mengubah bentuk mufradnya.
  Jamak taksir adalah isim yang menujukkan arti lebih dari dua dengan perubahan
bentuk mufradnya.

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

https://fatmaannice0311.wordpress.com/2014/12/13/jama-dan-macam-jama/

https://www.academia.edu/3695060/MAKALAH_BAHASA_ARAB

http://arabunaa.blogspot.com/2017/03/pengertian-mufrad-tasniyah-dan-jamak.html

https://www.referensimakalah.com/2012/08/definisi-jamak-dalam-bahasa-arab.html

http://elmuhibbah.blogspot.com/2012/06/isim-mufrod-mutsanna-dan-jamak-
shorrof.html

Anda mungkin juga menyukai