Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

( Penjelasan Makhorijul Huruf )

Untuk memenuhi tugas mata kuliah : Tahsin


Dosen Pengampuh : UST. SUPARDI SYAMSUDIN S.PD.I

Disusun oleh
Muhammad Yunus Alfaruq

PROGRAM STUDY UNIVERSITAS SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


TAHUN AJARAN 2020 – 2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam tetap
terlimpah kepada nabi besar kita Nabi Muhammad Saw kepada keluarga dan para
sahabatnya sampai generasi berikutnya hingga akhir zaman.
Makalah ini dapat diselesaikan atas izin Allah serta bantuan dan dukungan dosen serta
teman-teman yang memberikan semangat dan motivasi kepada kelompok kami dan kami
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan kemampuan kami .
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah  wawasan bagi para
pembaca. Kami mengharapkan  kritik dan saran sebagai bahan pembelajaran untuk kami
semua. Sekian yang dapat kami  sampaikan dan kami mengucapkan terimakasih.

Bogor, 23 Maret 2021    PENYUSUN


BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Al-qur’an sebagai kitab yang berisi firman-firman Allah SWT. Sebagai umat islam sudah
seharusnya kita menjaga kitab yang menjadi pedoman umat islam. Al-qur’an merupakan
kalam Allah maka dalam segi pembacaannya mempunyai tata cara membacanya dalam
arti kata kita mengetahui ilmunya agar tidak terjadi salah arti dalam membaca al-qur’an
serta bacaannya haruslah tartil. Atas dasar tersebut para ulama menciptakan sebuah
disiplin ilmu dalam membaca al-qur’an yaitu ilmu tajwid.
Ilmu tajwid tidak hanya didalamnya menerangkan hukum-jukum bacaan yang terdapat
dlam al-qur’an. Dalam ilmu tajwid juga dibahas mengenai makharijul huruf agar dalam
segi pembacaannya ada perbedaan dalam semua huruf hijaiyyah. Huruf hijaiyyah
mempunyai sifat huruf dan sifat itulah yang membedakan masing-masing huruf hijaiyah.

B.   Rumusan Masalah
1.      Bagaimana penjabaran makharijul huruf secara rinci ?
2.      Bagaimana penulisan hamzah diawal, ditengah, dan diakhir kalimat ?

C.   Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui penjabaran makharijul huruf secara rinci
2.      Mengetahui penulisan hamzah diawal, ditengah, dan diakhir kali
BAB II
PEMBAHASAN

A.Penjabaran Makharijul Huruf Secara Rinci


Makhorijul huruf adalah merupakan tempat keluarnya huruf dalam melafalkan huruf al-
Qur’an. Pengertian makhraj dari segi bahasa adalah tempat keluar. Sedangkan dari segi
istilah makhraj diartikan tempat keluarnya huruf. Mengetahui tempat keluarnya huruf-
huruf hijaiyyah adalah sangat penting karena hal ini menjadi dasar dalam melafadzkan
huruf hijaiyyah secara benar. Pengertian di atas dapat dipahami bahwa makhraj
merupakan tempat keluarnya huruf-huruf yang sudah ditentukan yaitu uruf hijaiyyah,
dimana dalam membaca al-Qur’an makhorijul Qur’an harus diketahui dan benar-benar
dipahami dalam rangka untuk menciptakan bacaan al-Qur’an yang baik dan benar.

Tempat-tempat keluarnya huruf hijaiyah (29) itu memang banyak yang


berpendapat, namun dari sekian pendapat yang paling banyak diikuti oleh
ulama qurro’ dan ahlul ada’ adalah pendapat Syekh Kholil bin Ahmad an-
Nahwiy. Adapun menurut beliau Makhorijul Huruf Hijaiyahitu ada 17 tempat, dan
bila diringkas ada 5 tempat, yiatu : 
1.      Al jauf(rongga mulut), yakni celah panjang yang berada di belakang tenggorokan
sampai ke mulut. Keluar darinya huruf-huruf mad yaitu ‫ا و ي‬

2.      Al Halq(tenggorokan), yang terbagi menjadi 3 bagian:


-  Tenggorokan bagian bawah, keluar darinya huruf ‫ء‬ dan ‫ه‬
-  Tenggorokan bagian tengah, keluar darinya huruf ‫ح‬dan ‫ع‬
-  Tenggorokan bagian atas, keluar darinya huruf‫غ‬ dan ‫خ‬

3.      Al Lisaan(lisan), dibagi menjadi 10 bagian :


-  Pangkal lisan dengan langit-langit atas, keluar darinya huruf ‫ق‬
-  Bawah pangkal lisan dengan langit-langit atas, keluar darinya huruf‫ك‬
-  Tengah lisan dengan langit-langit atas, keluar darinya huruf ‫ي‬ ,‫ش‬ dan ‫ج‬
-  Salah satu tepi lisan sampai pada ujungnya berpapasan dengan langit-langit atas, keluar
darinya huruf ‫ل‬
-  Tepi lisan bertemu dengan gigi geraham dan langit langit atas, keluar darinya huruf ‫ض‬
-  Ujung lisan di bawah makhroj ‫ل‬bertemu dengan bagian atas dari langit-langit atas,
keluar darinya huruf ‫ن‬
-  Punggung lisan denga gusi atas, keluar darinya huruf ‫ر‬
-  Ujung lisan dengan antara ujung dua gigi atas dan bawah [ dengan tetap ada lubang
(celah) diantara keduanya yaitu antara ujung lisan dan 2 gigi atas dan bawah], keluar
darinya huruf ‫س‬ ,‫ص‬dan ‫ز‬
- Ujung lisan bertemu dengan pangkal dua gigi atas, keluar darinya huruf ‫د‬, ‫ط‬dan ‫ت‬
-  Ujung lisan bertemu dengan ujung dua gigi atas, keluar darinya huruf‫ذ‬ ,‫ث‬dan ‫ِظ‬

4.      Asy Syafataan (kedua bibir), yang terbagi menjadi 4 bagian :


-  Perut bibir bawah bertemu dengan ujung dua gigi atas, keluar darinya huruf ‫ف‬
-  Bertemunya antara bibir atas dan bawah dengan sedikit menekan, keluar darinya
huruf ‫ب‬
- Bertemunya antara bibir atas dan bawah dengan menekan sedikit lebih ringan, keluar
darinya huruf ‫م‬
-  Bertemunya antara bibir atas dan bawah namun ada sedikit rongga, keluar darinya
huruf ‫و‬

5.      Al Khoysyuum(pangkal hidung), keluar darinya sifat ghunnah (dengung), yaitu


mim (‫)م‬ dan nun (‫)ن‬ yang bertasydiid. 
B. Penulisan Hamzah diawal, ditengah, dan diakhir Kalimat
a.      Definisi Hamzah dan Alif
Hamzah adalah huruf tertentu yang menerima harokat.Alif adalah huruf tertentu yang
tidak menerima harokat. Contoh :
Huruf pertama didalam lafadz (‫)أَ َم َر‬adalah hamzah yang menerima harokat, danhuruf
terakhir dari lafadz (‫)اَ ْلفَتَى‬ adalah alif yang tidak menerima harokat.

b.      Cara penulisan hamzah yang ada diawal kalimat


Hamzah yang ada dipermulaan kalimat baik hamzah washol atau qatha’itu ditulis dengan
alif.Contoh :

 ‫صاَل ِة‬ َ َّ‫هللِ َربِّ ْال َعالَ ِمينَ الَّ ِذى أَ َم َر الن‬
َّ ‫اس بِال‬ ‫اَ ْل َح ْم ُد‬
Hamzah washol itu berada didalam 4 (empat) tempat, yaitu ;
1.      Isim yang sepuluh (ٌ‫ اِ ْم َرأَة‬,‫ اِ ْم ُر ٌؤ‬,‫ اِ ْبنُ ُم‬,ٌ‫ اِ ْبنَة‬,‫ اِب ٌْن‬,‫ْت‬
ٌ ‫ اِس‬,‫)اِ ْس ٌم‬
2.       ‫ال‬ baik Al- Syamsiyah / Al- Qomariyah.
3.      Fi’il amar dari fi’il tsulatsi mujarrod. Contoh :  ‫ اِ ْفهَ ْم‬, ْ‫اُ ْكتُب‬
4.      Fi’il madhi, mashdar, dan fi’il amar dari fi’il humasi dan sudasi.
Contoh :  ْ‫ اِ ْست َْخ ِرج‬l,‫ اِ ْستِ ْخ َراجًا‬,‫ اِ ْست َْخ َر َج‬,‫ق‬
ْ ِ‫ اِ ْنطَل‬, ‫ اِ ْن ِطاَل‬,َ‫اِ ْنطَلَق‬
Didalam empat tempat ini hamzahnya tidak diletakkan diatas ataupun dibawah alif,
tujuannya untuk membedakan antara hamzah washol dengan qatha.
Hamzah qatha itu berada diselain tempat yang telah disebutkan diatas. Ya’ni didalam
isim mufrad, isim tatsniyah dan isim jama contoh : ٌ‫ أُ ْخ َوة‬,‫ان‬
ِ ‫ أَخ ََو‬,‫أَ ٌخ‬. Dan didalam fi’il madhi
dan mashdarnya fi’il tsulatsi, ruba’i.

َ َ‫ أ‬l,ً‫إِ ْس َرارا‬,ً‫أَسْرا‬
Contoh : ‫ أس َّر‬,‫س َر‬
Hamzah qatha ditulis diatasnya alif pengganti apabila harokat hamzah tersebut fathah dan
dlammah.
Contoh ; ‫ أُكرم‬,‫ أَكرم‬,‫ أُمر‬,‫أَمر‬ dan ditulis dibawahnya alif pengganti apabila berharkat
kasroh. Contoh : ‫ان‬ٌ ‫إِ ْي َم‬
Hamzah qatha tetap ditulis seperti diatas meskipun dimasuki huruf lain seperti ;
1.      ‫ال‬  Contoh ‫األمر‬
2.        ‫الم جار‬ Contoh‫ألخرج‬
3.      ‫باء جار‬  Contoh ‫بأمر هللا‬
4.       ‫همزة استفهام‬. Contoh‫أأخرج‬
5.      Huruf tanfis (‫)سين‬ contoh l‫سأقرأ‬

c.       Cara penulisan hamzah ditengah kalimat


Hamzah yang berada ditengah kalimat itu mempunyai lima model tulisan, yaitu :
1.      Ditulis dengan alif didalam dua tempat, yaitu ;
a.  Apabila berharokat sukun atau berharokat fathah sekalipun hamzah tersebut bertasydid
disetelah huruf yang berharokat fathah sekalipun huruf tersebut bertasydid. Contoh َ‫ت‬ ,ُ‫يَأ ُمر‬
‫ قرأَا‬,‫ تب َّوأها‬,‫َذأّب‬
b. Apabila berharokat fathah yang berada disetelah huruf shahih yang mati dan setelah
hamzah tersebut tidak ada alif tatsniyah atau alif pengganti tanwin.

Contoh ‫ُزأَه‬
ْ ‫ ج‬,‫ َد ْفاَن‬,ُ‫ تَ ْساَل‬,ُ‫ يُسْأَل‬,‫ مسْأَلَة‬,‫ج ُْزأَيْن‬
2.      Ditulis dengan wawu didalam tiga tempat, yaitu :
a.  Apabila berharokat dhommah yang berada disetelahnya huruf mati yang selain wawu
atau ya dan tidak ada wawu mad sesudahnya.

َ ,‫ ج ُْزؤُه‬,‫أُرْ ؤُس‬
Contoh ‫س َماؤُه‬
b. Apabila berharokat dhommah yang berada disetelah harokat fathah yang tidak
menengah-nengahi diantara dua wawu dalam satu kalimat dan tidak ada wawu jama
sesudahnya.
َّ ‫ أَؤ ُْلقِى‬,‫يَ ْملَؤُه‬
Contoh ‫الذ َك ُر َعلَيه‬
c.  Apabila berada disetelah huruf yang berharokat dhommah dan huruf tersebut bukan
wawu bertasydid dengan syarat hamzahnya tidak berharokat kasroh.
Contoh ‫اؤتُ ِمن‬
ْ ,‫ان‬ ُ ‫ و‬,‫ ُس ّؤال‬,‫ يُؤَاخَد‬,‫ج ُْؤجُؤان‬
ِ َ‫ يَوْ ضُؤ‬,‫ض َؤت‬
Qaidah : setiap hamzah yang berharokat dhommah yang diiringi oleh huruf mad seperti
bentuknya hamzah yang dibaca dhommah maka bentuknya tersebut dibuang.
Maksudnya, hamzah tersebut ditulis mufrod kecuali huruf sebelumnya dan sesudahnya
bisa disambung.
Contoh ‫فَئُوس‬ menurut pendapat kedua ditulis dengan dua wawu, contoh l‫فَؤُوس‬ pendapat
ketiga ditulis diatas wawu yang kedua setelah membuang wawu yang pertama,
contoh ‫ رؤس‬,‫فؤس‬
3.      Ditulis dengan ya’ didalam empat tempat, yaitu :
a.  Apabila hamzah tersebut berharokat kasroh yang berada disetelah huruf yang
berharokat,
َّ ‫ تتو‬,‫ َملَئِه‬,‫ بَئِيس‬,‫ َسئِم‬,  begitu juga dengan kalimat yang dimulai dengan hamzah
contoh ‫ضئِين‬
istifham dan huruf kedua adalah hamzah qatha yang berharokat kasroh.
Contoh ‫ أَئِنَّا‬,‫ أَئِدا‬,‫ أَئِن‬,‫أَئِ ْفكا‬
b. Apabila hamzahnya berharokat kasroh dan huruf sebelumnya berharokat sukun.
Contoh ‫ أسئلة‬,‫ وضوئه‬l,‫ قائم‬,‫صائم‬
c.  Apabila hamzahnya berharokat sukun dan huruf sebelumnya berharokat kasroh.
Contoh ‫ ب ِّرئت‬,‫برئت‬.
Begitupula dengan fi’il madhi, amar dan mashdar binak mahmuz fa’ dari bab ifti’al.
Contoh ‫ إئتمن‬,‫ إئتمانا‬,‫إئتمن‬ 
dan apabila didahului oleh fa’ dan wawu yang masuk dalam satu kalimat dan selamat dari
keserupaan maka hamzah yang pertama dibuang dan hamzah yang kedua ditulis dengan
alif karena hamzahnya berharokat sukun dan berada disetelah huruf yang berharokat
fatha.
Contoh ‫وأتمنه‬ ,‫ وأتمن‬l,‫ فأتزار‬l,‫فأتزر‬.
Dan apabila didahului oleh lafadz tsumma atau ada keserupaan, maka hamzahnya
tersebut tetap ditulis dengan ya’.

Contoh ‫ فائتم‬,‫ثم أتزر‬


d. Apabila hamzahnya berharokat selain harokat kasroh dan huruf sebelumnya berharokat
kasroh.
Contoh ‫ ناشؤ ٍن‬,‫ سيئة‬,‫رئة‬ .
4.      Ditulis mufrod dalam empat tempat, yaitu ;
a.       Apabila berharokat fathah yang berada disetelahnya alif.
Contoh ‫ رداءان‬,‫ شاءا‬,‫ راءى‬,‫رداءين‬ ,‫ عباءة‬,‫ تضاءل‬,‫تساءل‬          
b. Apabila berharokat fatha atau dhommah yang berada disetelah wawu sukun.
Contoh ‫ ضوءان‬,‫ السوءى‬,‫ تبوءه‬,‫وضوءه‬ namun apabila huruf sebelumnya hamzah dengan
huruf sesudahnya bisa disambung maka hamzahnya ditulis dengan diatas wadah.
Contoh ‫ شيئان‬,‫ شيئا‬,‫ دفئا‬,‫دفئا‬
c.  Apabila berharokat fatha yang berada disetelah huruf shohih yang mati dan disebelum
alif tanwin dan alif tatsniyah.
Contoh ‫ جزءان‬,‫جزءا‬
d. Apabila berharokat dhommah yang berada disetelahnya wawu didalam wazan ‫فع‬ ,‫مفعول‬
‫ول‬ atau hamzah tersebut ditulis dengan alif atau hamzah mufrod sebelum berada
ditengah.

Contoh ‫جاءوا‬,‫ قرءوا‬,‫ وءول‬,‫ دءوب‬,‫ موءودة‬,‫مرءوس‬.


Namun apabila huruf sebelumnya hamzah dengan huruf sesudahnya bisa disambung
maka hamzahnya ditulis diatas wadah.
Contoh ‫ قئول‬,‫ سئول‬l,‫مشئوم‬ ,‫مسئول‬
Ditulis diatas wadah apabila hamzahnya didahului oleh ya’ sukun.
Contoh ‫ شيئِه‬,‫ شسئُك‬,‫ ييئس‬,‫ جيئل‬,‫هيئة‬ 
Begitupula apabila huruf sebelumnya hamzah dengan huruf sesudahnya bisa disambung
maka hamzahnya ditulis dengan memberi wadah seperti didalam tempat ke tiga dan
keempat dari model keempat.

d.      Cara penulisan hamzah diakhir kalimat


Hamzah yang berada diakhir kalimat itu mempunyai dua model tulisan, yaitu :[5]
1. Ditulis hamzah mufrad apabila huruf sebelum hamzah berharkat sukun atau berupa
wawu bertasydid yang dibaca dhommah.

Contoh ‫ َوتَبَ ُّو ِء‬,‫ ُوضُو ٍء‬,‫بُراَ ٍء‬,‫غطَا ٍء‬, ِ ‫ َشا َء‬,‫ َجا َء‬,‫ نَا ٍء‬,‫ ُم ْن ٌء‬,‫ ِر ْد ٌء‬,‫ ِملْ ٌء‬,‫ َدرْ ٌء‬ ,‫ َملْ ٌء‬,‫ بُرْ ٌء‬,‫ج ُْز ٌء‬
ِ ‫ ِك َسا ٍء‬,‫ردَا ٍء‬,
2. Ditulis dengan huruf yang sesuai dengan harkatnya huruf sebelumnya, apabila huruf
sebelumnya berharkat dan bukan wawu bertasydid yang dibaca dhommah.
contoh
ٌ ‫ ُمهَيَّأ‬,ُ‫يُب َْرأ‬,‫ ُمتَهَي ٍِّئ‬,‫ئ‬
ٍ ‫اِ ْم ِر‬,‫تَهَيُّ ٌؤ‬,‫لُ ْؤلُ ٌؤ‬,‫ا ْم ُر ٌؤ‬
BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Menurut pembahasan dapat disimpulkan bahwa Makhorijul huruf adalah merupakan
tempat keluarnya huruf dalam melafalkan huruf al-Qur’an. Pengertian makhraj dari segi
bahasa adalah tempat keluar. Sedangkan dari segi istilah makhraj diartikan tempat
keluarnya huruf. Mengetahui tempat keluarnya huruf-huruf hijaiyyah adalah sangat
penting karena hal ini menjadi dasar dalam melafadzkan huruf hijaiyyah secara benar.
Dapat dipahami bahwa makhraj merupakan tempat keluarnya huruf-huruf yang sudah
ditentukan yaitu uruf hijaiyyah, dimana dalam membaca al-Qur’an makhorijul Qur’an
harus diketahui dan benar-benar dipahami dalam rangka untuk menciptakan bacaan al-
Qur’an yang baik dan benar.

B.     SARAN
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk
itu kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca, sehingga nantinya makalah ini
akan menjadi lebih baik dari sebelumnya, dan semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan dan informasi yang lebih luas.

Anda mungkin juga menyukai