Disusun oleh
Muhammad Yunus Alfaruq
A. Latar Belakang
Al-qur’an sebagai kitab yang berisi firman-firman Allah SWT. Sebagai umat islam sudah
seharusnya kita menjaga kitab yang menjadi pedoman umat islam. Al-qur’an merupakan
kalam Allah maka dalam segi pembacaannya mempunyai tata cara membacanya dalam
arti kata kita mengetahui ilmunya agar tidak terjadi salah arti dalam membaca al-qur’an
serta bacaannya haruslah tartil. Atas dasar tersebut para ulama menciptakan sebuah
disiplin ilmu dalam membaca al-qur’an yaitu ilmu tajwid.
Ilmu tajwid tidak hanya didalamnya menerangkan hukum-jukum bacaan yang terdapat
dlam al-qur’an. Dalam ilmu tajwid juga dibahas mengenai makharijul huruf agar dalam
segi pembacaannya ada perbedaan dalam semua huruf hijaiyyah. Huruf hijaiyyah
mempunyai sifat huruf dan sifat itulah yang membedakan masing-masing huruf hijaiyah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penjabaran makharijul huruf secara rinci ?
2. Bagaimana penulisan hamzah diawal, ditengah, dan diakhir kalimat ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui penjabaran makharijul huruf secara rinci
2. Mengetahui penulisan hamzah diawal, ditengah, dan diakhir kali
BAB II
PEMBAHASAN
صاَل ِة َ َّهللِ َربِّ ْال َعالَ ِمينَ الَّ ِذى أَ َم َر الن
َّ اس بِال اَ ْل َح ْم ُد
Hamzah washol itu berada didalam 4 (empat) tempat, yaitu ;
1. Isim yang sepuluh (ٌ اِ ْم َرأَة, اِ ْم ُر ٌؤ, اِ ْبنُ ُم,ٌ اِ ْبنَة, اِب ٌْن,ْت
ٌ اِس,)اِ ْس ٌم
2. ال baik Al- Syamsiyah / Al- Qomariyah.
3. Fi’il amar dari fi’il tsulatsi mujarrod. Contoh : اِ ْفهَ ْم, ْاُ ْكتُب
4. Fi’il madhi, mashdar, dan fi’il amar dari fi’il humasi dan sudasi.
Contoh : ْ اِ ْست َْخ ِرجl, اِ ْستِ ْخ َراجًا, اِ ْست َْخ َر َج,ق
ْ ِ اِ ْنطَل, اِ ْن ِطاَل,َاِ ْنطَلَق
Didalam empat tempat ini hamzahnya tidak diletakkan diatas ataupun dibawah alif,
tujuannya untuk membedakan antara hamzah washol dengan qatha.
Hamzah qatha itu berada diselain tempat yang telah disebutkan diatas. Ya’ni didalam
isim mufrad, isim tatsniyah dan isim jama contoh : ٌ أُ ْخ َوة,ان
ِ أَخ ََو,أَ ٌخ. Dan didalam fi’il madhi
dan mashdarnya fi’il tsulatsi, ruba’i.
َ َ أl,ًإِ ْس َرارا,ًأَسْرا
Contoh : أس َّر,س َر
Hamzah qatha ditulis diatasnya alif pengganti apabila harokat hamzah tersebut fathah dan
dlammah.
Contoh ; أُكرم, أَكرم, أُمر,أَمر dan ditulis dibawahnya alif pengganti apabila berharkat
kasroh. Contoh : انٌ إِ ْي َم
Hamzah qatha tetap ditulis seperti diatas meskipun dimasuki huruf lain seperti ;
1. ال Contoh األمر
2. الم جار Contohألخرج
3. باء جار Contoh بأمر هللا
4. همزة استفهام. Contohأأخرج
5. Huruf tanfis ()سين contoh lسأقرأ
Contoh ُزأَه
ْ ج, َد ْفاَن,ُ تَ ْساَل,ُ يُسْأَل, مسْأَلَة,ج ُْزأَيْن
2. Ditulis dengan wawu didalam tiga tempat, yaitu :
a. Apabila berharokat dhommah yang berada disetelahnya huruf mati yang selain wawu
atau ya dan tidak ada wawu mad sesudahnya.
َ , ج ُْزؤُه,أُرْ ؤُس
Contoh س َماؤُه
b. Apabila berharokat dhommah yang berada disetelah harokat fathah yang tidak
menengah-nengahi diantara dua wawu dalam satu kalimat dan tidak ada wawu jama
sesudahnya.
َّ أَؤ ُْلقِى,يَ ْملَؤُه
Contoh الذ َك ُر َعلَيه
c. Apabila berada disetelah huruf yang berharokat dhommah dan huruf tersebut bukan
wawu bertasydid dengan syarat hamzahnya tidak berharokat kasroh.
Contoh اؤتُ ِمن
ْ ,ان ُ و, ُس ّؤال, يُؤَاخَد,ج ُْؤجُؤان
ِ َ يَوْ ضُؤ,ض َؤت
Qaidah : setiap hamzah yang berharokat dhommah yang diiringi oleh huruf mad seperti
bentuknya hamzah yang dibaca dhommah maka bentuknya tersebut dibuang.
Maksudnya, hamzah tersebut ditulis mufrod kecuali huruf sebelumnya dan sesudahnya
bisa disambung.
Contoh فَئُوس menurut pendapat kedua ditulis dengan dua wawu, contoh lفَؤُوس pendapat
ketiga ditulis diatas wawu yang kedua setelah membuang wawu yang pertama,
contoh رؤس,فؤس
3. Ditulis dengan ya’ didalam empat tempat, yaitu :
a. Apabila hamzah tersebut berharokat kasroh yang berada disetelah huruf yang
berharokat,
َّ تتو, َملَئِه, بَئِيس, َسئِم, begitu juga dengan kalimat yang dimulai dengan hamzah
contoh ضئِين
istifham dan huruf kedua adalah hamzah qatha yang berharokat kasroh.
Contoh أَئِنَّا, أَئِدا, أَئِن,أَئِ ْفكا
b. Apabila hamzahnya berharokat kasroh dan huruf sebelumnya berharokat sukun.
Contoh أسئلة, وضوئهl, قائم,صائم
c. Apabila hamzahnya berharokat sukun dan huruf sebelumnya berharokat kasroh.
Contoh ب ِّرئت,برئت.
Begitupula dengan fi’il madhi, amar dan mashdar binak mahmuz fa’ dari bab ifti’al.
Contoh إئتمن, إئتمانا,إئتمن
dan apabila didahului oleh fa’ dan wawu yang masuk dalam satu kalimat dan selamat dari
keserupaan maka hamzah yang pertama dibuang dan hamzah yang kedua ditulis dengan
alif karena hamzahnya berharokat sukun dan berada disetelah huruf yang berharokat
fatha.
Contoh وأتمنه , وأتمنl, فأتزارl,فأتزر.
Dan apabila didahului oleh lafadz tsumma atau ada keserupaan, maka hamzahnya
tersebut tetap ditulis dengan ya’.
Contoh َوتَبَ ُّو ِء, ُوضُو ٍء,بُراَ ٍء,غطَا ٍء, ِ َشا َء, َجا َء, نَا ٍء, ُم ْن ٌء, ِر ْد ٌء, ِملْ ٌء, َدرْ ٌء , َملْ ٌء, بُرْ ٌء,ج ُْز ٌء
ِ ِك َسا ٍء,ردَا ٍء,
2. Ditulis dengan huruf yang sesuai dengan harkatnya huruf sebelumnya, apabila huruf
sebelumnya berharkat dan bukan wawu bertasydid yang dibaca dhommah.
contoh
ٌ ُمهَيَّأ,ُيُب َْرأ, ُمتَهَي ٍِّئ,ئ
ٍ اِ ْم ِر,تَهَيُّ ٌؤ,لُ ْؤلُ ٌؤ,ا ْم ُر ٌؤ
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Menurut pembahasan dapat disimpulkan bahwa Makhorijul huruf adalah merupakan
tempat keluarnya huruf dalam melafalkan huruf al-Qur’an. Pengertian makhraj dari segi
bahasa adalah tempat keluar. Sedangkan dari segi istilah makhraj diartikan tempat
keluarnya huruf. Mengetahui tempat keluarnya huruf-huruf hijaiyyah adalah sangat
penting karena hal ini menjadi dasar dalam melafadzkan huruf hijaiyyah secara benar.
Dapat dipahami bahwa makhraj merupakan tempat keluarnya huruf-huruf yang sudah
ditentukan yaitu uruf hijaiyyah, dimana dalam membaca al-Qur’an makhorijul Qur’an
harus diketahui dan benar-benar dipahami dalam rangka untuk menciptakan bacaan al-
Qur’an yang baik dan benar.
B. SARAN
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk
itu kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca, sehingga nantinya makalah ini
akan menjadi lebih baik dari sebelumnya, dan semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan dan informasi yang lebih luas.