▼
Monday, 25 February 2013
RANGKUMAN Q. IMLA' oleh M. Ghautsur Rijal PON-PES NURUL QADIM
Bab. I
CARA PENULISAN HAMZAH
Contoh :
Huruf pertama didalam lafadz ( )أَ َم َرadalah hamzah yang menerima harokat, dan huruf terakhir dari
lafadz ( )اَ ْلفَتَىadalah alif yang tidak menerima harokat.
Hamzah qatha itu berada diselain tempat yang telah disebutkan diatas. Ya’ni didalam isim
mufrad, isim tatsniyah dan isim jama contoh : ٌ َوةv أُ ْخ,ان َ vَ أَخ,أَ ٌخ. Dan didalam fi’il madhi dan
ِ وv
mashdarnya fi’il tsulatsi, ruba’i. Contoh : أس َّر, أَ َس َر,ً إِس َْرارا,ًأَسْرا
Hamzah qatha ditulis diatasnya alif pengganti apabila harokat hamzah tersebut fathah dan
dlammah. Contoh ; رمvv أُك,رمvv أَك,رvv أُم,رvv أَمdan ditulis dibawahnya alif pengganti apabila berharkat
kasroh. Contoh ; ٌِإ ْي َمان
Hamzah qatha tetap ditulis seperti diatas meskipun dimasuki huruf lain seperti ;
1. ال. Contoh األمر
2. الم قسم. Contoh ألسعين
3. الم جار. Contohألخرج
4. الم ابتدا. Contohآلنت الصديق
5. باء جار. Contoh بأمر هللا
6. همزة استفهام. Contohأأخرج
7. Huruf tanfis ( ) سينcontoh سأقرأ
Bab. II
ALIF LAYYINAH
Tambihun
Sebagian ulama berpendapat bahwa kalimat yang diakhiri dengan ya’ itu ditulis dengan alif
didalam tujuh tempat, yaitu ;
1. Didalam sajak, yang berupa badi’ musyakalah dari kalimat lain yang ditulis dengan alif.
Contoh
) وأنجده إذا هوا (هوى,سامح أخاك إذا هفا
2. Untuk menyerasikan akhir syi’ir, hal ini berada didalam qashidah yang pendek seperti
qashidahnya Ibnu Duraid
طرة صبح تحت أذيال الدجا# إما ترى رأسى حاكى لونه
مثل اشتعال النار فى جمر الغاضا# واشتعل المبيض فى مسوده
أرجائه ضوء صباح فانجال# كانه الليل البهيم حل فى
3. Didalam badik musyakalah dengan bertujuan jinas seperti;
بما حبانى وأوال# ياسيدا حاز رقى
أحسنت فى الشكر أوال# احسنت برا فقل لى
4. Didalam badik musyakalah dengan bertujuan tauriyah seperti
نهاه وقد حاز المعالى وزانها# بروحى بدرا فى الندى ما أطاع من
وها هوا قد بر العفاة ومانها# يسائل أن ينهى عن الجود نفسه
5. Bertujuan mu’ayah dan ilghaz seperti
ونحن بوادى عبد شمس وهاشم# أقول لعبد هللا لما سقاؤنا
Maksudnya adalah وهى يهىyang bermakna lemah. Dan maksud dari شمadalah fi’il amar dari شام
akan tetapi ditulis dengan وهاشمyang maksudnya menyamai dengan penyembah matahari,
tujuannya agar mengarah kepada ilghaz.
6. Kalimat yang datangnya berupa maqshur dan mamdud dengan dua bahasa. Seperti الحلوى
والحلواءboleh ditulis dengan alif seperti الحلوا
7. Kalimat yang datangnya berupa kalimat mahmuz yang menempati ditempatnya kalimat
mu’tal seperti قريتdengan makna قرأت. Diketika sepi dari pengisnadan boleh ditulis dengan قرا
yang sebenarnya didalam bahasa ditulis dengan رىvvق. Begitu juga dengan kalimat ابطاyang
sebenarnya ditulis dengan ابطى
e. Penambahan Alif
Lebih masyhurnya huruf tambahan adalah alif dan wawu.
Penambahan alif itu ada dua tempat, yaitu ;
1. Ditengah kalimat. Contoh خمسمائة,مائة
2. Diakhir kalimat seperti disetelah wawu jama’ah. Contoh خرجواtidak disetelah wawu yang
merupakan bagian dari kalimat fi’il seperti دعوvvي. Dan termasuk kesalahan menulis adalah
menambahkan alif setelah wawu jamak yang berada didalam jamak mudzakar salim dan yang
mulhaq dengan jamak mudakar salim. Contoh بنوالوطن, مسلمو المدينةkarena wawu didalam jamak
mudakar salim adalah wawu jamak bukan wawu jama’ah. Dan juga termasuk kesalahan, tidak
menambahkan alif setetah wawu jama’ah didalam fiil yang disandarkan kepada wau jama’ah
yang digunakan untuk mengagungkan satu orang. Contoh تفضلوا. Dan juga alif bisa ditambahkan
didalam akhir bait syi’ir apabila bertujuan untuk memantaskan pengucapan. Contoh قفى نسألك هل
لوشك البين ام خنت االمينا# احدثتصرما
f. Penambahan Wawu
Pemambahan wawu itu ada didalam dua tempat, yaitu ;
1. Ditengah kalimat didalam tiga tempat, yaitu ;
a. Didalam isim isyaroh اولئك, اولى, اوالء,
b. Didalam lafadz اولى,اولو
c. Didalam lafadz اوالتyang bermakna shohib (orang yang mempunyai)
2. Diakhir kalimat didalam dua tempat, yaitu ;
a. Didalam lafadz عمروdengan syarat berupa nama, tidak dimudlafkan kepada dlomir, tidak
ditashghir, tidak bersamaan dengan ال, tidak dinasabkan, tidak dibaca nashob bertanwin. Apabila
syarat yang enam ini tidak terpenuhi maka tidak boleh menambahkan wawu.
b. Disetelah mim jama yang harokat dhommahnya dicantumkan. Contoh عليكمو,اليكمو
Bab. IV
PEMBUANGAN HURUF
d. Pembuangan Al
الdibuang jika berada disetelahnya lam dan setelah الjuga terdapat lam. Contoh اصغيت للحن الجميل
begitupula dengan isim maushul yang ditulis dengan dua lam[4]. Contoh للذان فعال الخير مستحقان لإلكرام
e. Pembuangan Wawu
Wawu dibuang karena meringankan bacaan didalam beberapa isim seperti ناوس, هاون, طاوس,داود
f. Pembuangan Ya’
1. Ya’ yang ditimbulkan dari isybagh dibuang seperti mim berharokat kasroh didalam syi’ir
حظهم
2. Ya’ manqush yang dima’rifatkan dengan al yang diwaqof dengan sukunnya huruf
sebelum ya’ didalam bahasa. Contoh التالقى, التنادى, الداعى, اصله المتعالى, التالق, التناد, الداع,المتعال
3. Ya’ yang diakhiri dengan hamzah yang diwaqof dengan sukunnya huruf sebelum ya’
didalam bahasa. Contoh تبرؤ, مبتدئ, تبر اصله طارئ, مبتد,طار
g. Pembuangan Nun
1. Nun dari kalimat عن, منapabila masuk kepada kalimat من, ماitu dibuang. Contoh , ممن, عما,مما
عمن
2. Nun dari إنsyarthiyah dibuang apabila disetelahnya ada ماzaidah. Contoh إماatau
disetelahnya ada الnafi. Contoh إال
3. Nun dari أنmashdariyah yang menashobkan dibuang apabila disetelahnya ada ماzaidah.
Contoh أماatau disetelahnya ada الnafi atau zaidah. Contoh أال
Bab. V
FASHAL DAN WASHAL
Setiap kalimat yang bisa dijadikan permulaan dan waqaf dipisah dan sebaliknya tidak
Maka isim dhahir dipisah penulisannya dari isim dhamir munfashil begitu pula keduanya dipisah
penulisannya dari kalimat lainya baik isim atau fi’il atau huruf yang lebih dari satu huruf.
Contoh ان هم إال كاألنعام بل هم اضل,يوم هم على الناريفتنون
Washal
Menetapi qaidah diatas maka wajib menyambung kalimat dibawah ini
1. Setiap kalimat yang tidak boleh dijadikan permulaan seperti dua nun taukid, tak taknis, kaf
khithob, tanda-tanda tastniyah, jamak mudakar salim, dan jamak muannats salim, dhamir bariz
muttashil
2. Setiap kalimat yang tidak boleh diwaqaf seperti
a. Permulaan tarkib mazji
b. Kalimat yang ditarkib bersama kalimat مائة
c. Isim dharaf yang ditarkib bersama kalimat اذ
d. Kalimat حبyang bersamaan dengan kalimat ذا
e. Huruf yang dicetak mufrad baik didalam asal cetaknya seperti huruf lam dan kaf atau tidak
seperti huruf bak.
f. Lafad الdan امdan juga boleh menyambung kalimat yang dipisah karena bertujuan ilghaz
seperti ومقاتال أدع اى مقاتل لن أدع. اى بل رديه. برديه تصادفيه ساخينا# عافت الماء فى الشتاء فقلنا
Hak ta’nits adalah huruf yang tertentu kepada isim dan mencegahnya dari tanwin bersama illat
alamiyah, dan datangnya hak ta’nits sebagai pembeda dari isim mudzakar dan muannats dengan
melihat pada asalnya. Dan hak ta’nits itu berharokat sedangkan lafadz sebelumnya diharokati
fathah baik didalam haqiqatnya atau perkiraannya. Contoh سعاة, قضاة, مدارة, مجارة, قتاة, فاضلة, امرأة,فاطمة
Tanda-tanda dari hak ta’nits adalah ketika berada dimodel waqaf diganti اءvv هdan ditulis
marbuthoh jika tidak dimudhafkan kepada isim dhamir. Contoh عاتهمvv س,هvv مجارات,هvv امرأتdan wajib
memberi titik jika tidak berada ditempat waqaf dari kalam syi’ir, natsar yang bersajak seperti
ومقتضى المودة المعاضده# وموجب الصداقة المساعدهdan hadits nabi ومن كل عين, كل شيطان وهامه,أعوذ بكلمات هللا التامه
المهdan termasuk kesalahan adalah menulis hak ini dengan titik.
Sedangkan tanda-tanda dari tak ta’nits adalah diwaqaf dengan tak ta’nits tidak diwaqaf dengan
hak. Dan tak taknits bisa bertemu dengan macam-macamnya kalam seperti ;
1. Bertemu dengan kalimat isim. Contoh اخت, بنتdan juga termasuk tak ta’nits adalah tak
didalam jamak muannats salim dan kalimat yang disamakan dengannya. Contoh , وصالت,مسلمات
وبناتsekalipun berupa shifat untuk orang laki-laki seperti ثقات
2. Bertemu dengan kalimat fi’il karena fa’ilnya berupa perempuan contoh بئست, نعمت,قالت
dalam hal ini taknya berharokat sukun dan huruf sebelumnya berharokat fathah.
3. Bertemu dengan empat kalimat huruf seperti الت, لعلت, ربت,ثمت
Dan semua tak taknits ini ditulis mabsuthah (dibeberkan)
[1] Hamzah washol adalah hamzah yang tetap terbaca dipermulaan kalimat dan tidak terbaca
dipertengahan kalimat. Contoh الحمد هلل رب العالمين
Hamzah qatha adalah hamzah yang tetap terbaca meski ditengah kalimat. Contoh إسرار,أخ
[2] Hamzah yang pertama tidak dibuang dan hamzah kedua tidak ditulis alif karena kalau diganti
akan serupa dengan lafadz أتمdari mashdar اإلتمام
[3] Dan apabila hamzahnya mengiringi yak mutsanna maka hamzahnya ditulis dengan alif.
Contoh جزأين
[4] والالء والالئى, الالتى واللواتى, اللذين واللتين واللذون, اللذان اللتان: هو المثتى
Unknown at 10:00
Share
No comm