Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MENGHILANGKAN ALIF DI AWAL, TENGAH, DAN


AKHIR KATA (KALIMAT)
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Qowaidul Imla
Dosen Pengampu : M. Masud, S. Pd. I

Oleh
Siti Haniah : 11111117
Fitri lkhmah : 11111147
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2014

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabilalamin. Puji syukur kepada Allah SWT, sebab tak ada dan tak pernah
ada kata-kata yang pantas kecuali rangkaian kalimat syukur kita ke hadirat Allah SWT. Dengan
rahmat-Nya yang mulia, dan nikmat-Nya yang melimpah dan inayah-Nya yang sempurna,
sehingga penulis pada saat ini mampu menyelesaikan makalah ini.
Sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita Nabiyullah
Muhammad SAW, beliaulah penyempurna akhlak yang mulia, dan telah memberi uswah
khasanah pada kehidupan kita dari zaman jahiliyyah menuju zaman yang terang benderang.
Tersusunnya makalah berjudul Menghilangkan Alif di awal, tengah, dan akhir kalimat
Penulis menyadari betul bahwa dalam penyusunan naskah makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
Akhirnya, semoga karya sederhana ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para
pembaca yang budiman umumnya.








Salatiga, 25 April 2014

Penulis




BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Alif adalah huruf tertentu yang tidak menerima harokat. Dan mempunyai dua
tempat, yaitu ditengah kalimat dan akhir kalimat. Alif washal sering disebut dengan
hamzah washal. Kita biasa mengenal huruf hamzah berupa kepala huruf 'ain. Karena di
dalam hamzah washal tidak ada gambar huruf hamzah seperti yang biasa kita kenal, agar
tidak bingung kita pakai saja istilah alif washal.
Apabila alif di awal kata bisa juga disebut dengan Hamzah washal yang bisa
dibuang/dihilangkan, adapun waktu membuang alif pada awal kata (kalimat) dengan
ketentuan. Membuang alif ditengah kata (kalimat) juga termasuk dalam alif layyinah di
tengah kata (kalimat), baik alif tersebut berada di tengah secara asli maupun tidak
(terbentuk dari perubahan huruf illat). Dan juga menghilangkan alif diakhir kata
(kalimat).
Untuk lebih mengetahui bagaimana menghilangkan alif baik di awal, di tengah
maupun di akhir, maka kami akan membahasnya dalam makalah kami yang berjudul
Menghilangkan alifdi Awal, di Tengah dan di Akhir.

B. Rumusan Masalah.
1. Bagaimana cara menghilangkan alif di awal kata (kalimat)?
2. Bagaimana cara menghilangkan alif di tengah kata (kalimat)?
3. Bagaimana cara mrnghilangkan alif diakhir kata (kalimat)?

C. Tujuan.
1. Dapat mengetahui cara menghilangkan alif di awal kata (kalimat).
2. Dapat mengetahui cara menghilangkan alif di tengah kata (kalimat).
3. Dapat mengetahui cara menghilangkan alif di akhir kata (kalimat).



BAB II
PEMBAHASAN
MENGHILANGKAN ALIF
A. Pembuangan Alif Diawal Kalimat.
Alif di awal kata bisa juga disebut dengan Hamzah washal yang bisa
dibuang/dihilangkan, adapun waktu membuang alif pada awal kata (kalimat) dengan
ketentuan. Sebagai berikut :
1. Hamzah washal yang melekat pada
a. Jika hamzah washal kemasukan hamzah istifham
Contoh :
b. Jika hamzah washal kemasukan huruf lam
Contoh :


c. Didalam kalimat yang huruf lam dan alif layyinahnya dibuang
didalam bahasanya sebagian orang arab.
Contoh:
,
d. Jika hamzah washal didahului oleh kalimat yang dibuang huruf
nunnya didalam bahasanya sebagian orang arab.
Contoh:
,
e. Didahului oleh kalimat yang huruf wawu dan nunnya dibuang
atau kalimat yang huruf ya dan nunnya dibuang didalam
bahasanya sebagian orang arab.
Contoh:
,

2. Hamzah washal yang terletak pada mashdar beserta fiil madzinya
(dihilangkan baik dalam penulisan maupun pelafalannya) ketika
kemasukan hamzah istifham.
Contoh:


3. Hamzah washal pada kata ( ) ketika didahului oleh hamzah istifham.
Contoh :


Hamzah washal kata ( ) pada lafadz basmalah
boleh tidak diperlihatkan jika dalam keadaan sendiri . Akan tetapi apabila
lafazdz basmalah itu didahului atau diakhiri dengan kalimat lain maka
penulisan hamzah washal tersebut boleh diperlihatkan :
Contoh :
..
4. Pembuangan alif didalam lafadz , apabila:
a. Apabila bentuknya mufrad yang dijadikan shifat diantara dua nama
yang saling berhubungan, alam yang pertama tidak bertanwin
sedangkan alam yang kedua masyhur dengan sebutan shifat bapak
dengan syarat tidak berada dipermulaan. Alam (nama) didalam hal
ini bisa berupa isim yang dijadikan alam.
Contoh:
,
Dan bisa berupa alam kinayah dari orang yang tidak dikenal.
contoh: , .
Dan juga bisa berupa alam kinayah nahwiyah (nama yang diawali
dengan lafad , bisa pula berupa alam laqob.
Contoh:
, , ,
Dan didalam contoh:

tidak dibuang karena berupa isim tatsniyah, dan juga tidak dibuang
didalam contoh karena tidak mubasyaroh
(bersambung).
b. Apabila kemasukan ya nida.
Contoh:
,
c. Apabila kemasukan hamzah istifham.
Contoh:
,
5. Pembuangan alif didalam basmalah yang sempurna.
Contoh:
sedangkan didalam
Contoh: ditatapkan alifnya.
6. Pembuangan alifnya kalimat didalam perkataan orang arab.
Contoh:
, . ,

B. Pembuangan alif ditengah kalimat.
Alif dibuang dari lafad jalalah () dan dari kalimat , yang dijadikan nama
kaduanya yang bersambung dengan .
Dari kalimat:
, , , , , , , ,
Para ulama terdahulu sama-sama membuang alif dari setiap nama yang masyhur yang
lebih dari tiga huruf seperti:
: , , , , , , ,
sedangkan ulama sekarang sama-sama menetapkannya didalam nama-nama diatas.

Membuang alif layyinah di tengah kalimat (kata), baik alif tersebut berada di
tengah secara asli maupun tidak (terbentuk dari perubahan huruf illat).
Alif layyinah boleh dibuang ketika :
1. Pada kata yang didahului hamzah (alif yang berharokat) sehingga
menjadikan huruf setelah hamzah adalah alif (layyinah) menurut kaidah
ilmu shorof (perubahan hamzah kedua menjadi alif ketika ada 2 hamzah
yang bertumpukan).
Dalam hal ini alif layyinah dibuang dan sebagai gantinya dijadikan tanda
mad diatas hamzah yang pertama.
Contoh :
2. Pada dua kata dan ketika dimarifatkan dengan
3. Pada kata baik dengan nun mukhafafah maupun tsaqilah
(bertasydid).
4. Pada kata ketika disambung dengan kaf
Contoh :
5. Pada kata ketik dalam bentuk jama muanats salim (alif ta)
Contoh :

Selain itu, alif layyinah juga dibuang pada kata berikut ini :
1. Kata yang digabung dengan kata
Contoh :
2. Isim alam yang sering dipakai
Contoh :
3. Pada nya huruf tanbih isim isyaroh yang tidak didahului tadan
diakhiri kaf.
Contoh :

4. Pada kata isim isyaroh dan sesudahnya ada lam yang berharokat
kasroh.
Contoh :
5. Pada dhomir mutakalim yang terletak diantara ha tanbih dan dzal
isyaroh.
Contoh :
6. Pada ya huruf nida dalam keadaan berikut ini :
Terletak setelah contoh :
Terletak setelah kata contoh :

C. Pembuangan alif diakhir kalimat.
1. Dari kalimat istifham yang didahului kalimat jar harfi atau ismi.
Contoh:
, , ,
Dan barang siapa yang menetapkannya didalama ucapan maka dia menetapkannya
didalam tulisan sebagaimana didalam bacaannya Ikrimah dan Isa

2. Dari kalimat
3. Ya nida yang masuk kepada:
a. Setiap alam yang dimulai dengan hamzah yang tidak ada pembuangan
apapun dari alam tersebut.
Contoh:
, berbeda dengan kalimat , yang masing-masing dari
kedua nama ini alifnya dibuang dan digantikan dengan mad.
b. Kalimat , ,
Contoh: , ,
4. Pembuangan alif didalam tambih apabila masuk kepada:
a. Isim isyaroh yang tidak dimulai dengan tak atau ha dan disetelahnya tidak
ada kaf.
Contoh:
, , berbeda dengan lafadz , , ,
b. Dhamir yang dimulai dengan hamzah.
Contoh: ,
5. Pembuangan alif didalam kalimat apabila didahului oleh kalimat dan diiringi
oleh kalimat yang berlaku isyaroh.
Contoh:
6. Pembuangan alif didalam kalimat isyaroh apabila bersamaan dengan lam yang
bermakna jauh.
Contoh: berbeda apabila diiringi dengan lam jar.
Contoh:















BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Alif adalah huruf tertentu yang tidak menerima harokat.
I. Pembuangan Alif Diawal Kalimat.
Alif di awal kata bisa juga disebut dengan Hamzah washal yang bisa
dibuang/dihilangkan, adapun waktu membuang alif pada awal kata (kalimat) dengan
ketentuan. Sebagai berikut :
1. Hamzah washal yang melekat pada
a. Jika hamzah washal kemasukan hamzah istifham
b. Jika hamzah washal kemasukan huruf lam
c. Didalam kalimat yang huruf lam dan alif layyinahnya dibuang
didalam bahasanya sebagian orang arab.
d. Jika hamzah washal didahului oleh kalimat yang dibuang huruf
nunnya didalam bahasanya sebagian orang arab.
e. Didahului oleh kalimat yang huruf wawu dan nunnya dibuang
atau kalimat yang huruf ya dan nunnya dibuang didalam
bahasanya sebagian orang arab.
f. Hamzah washal yang terletak pada mashdar beserta fiil madzinya
(dihilangkan baik dalam penulisan maupun pelafalannya) ketika
kemasukan hamzah istifham.
2. Hamzah washal pada kata ( ) ketika didahului oleh hamzah istifham.
3. Pembuangan alif didalam lafadz , apabila:
a. Apabila bentuknya mufrad yang dijadikan shifat diantara dua
nama yang saling berhubungan, alam yang pertama tidak
bertanwin sedangkan alam yang kedua masyhur dengan sebutan
shifat bapak dengan syarat tidak berada dipermulaan. Alam
(nama) didalam hal ini bisa berupa isim yang dijadikan alam.
b. Apabila kemasukan ya nida.
c. Apabila kemasukan hamzah istifham.
Pembuangan alif didalam basmalah yang sempurna.
Pembuangan alifnya kalimat didalam perkataan orang
arab.
II. Pembuangan alif ditengah kalimat.
Alif dibuang dari lafad jalalah () dan dari kalimat , yang dijadikan
nama keduanya yang bersambung dengan .
Para ulama terdahulu sama-sama membuang alif dari setiap nama yang masyhur yang
lebih dari tiga huruf seperti:
: , , , , , , ,
Membuang alif layyinah di tengah kalimat (kata), baik alif tersebut berada di
tengah secara asli maupun tidak (terbentuk dari perubahan huruf illat).
Alif layyinah boleh dibuang ketika :
1. Pada kata yang didahului hamzah (alif yang berharokat) sehingga
menjadikan huruf setelah hamzah adalah alif (layyinah) menurut kaidah
ilmu shorof (perubahan hamzah kedua menjadi alif ketika ada 2 hamzah
yang bertumpukan).
Dalam hal ini alif layyinah dibuang dan sebagai gantinya dijadikan tanda
mad diatas hamzah yang pertama.
2. Pada dua kata dan ketika dimarifatkan dengan
3. Pada kata baik dengan nun mukhafafah maupun tsaqilah.
4. Pada kata ketika disambung dengan kaf
Pada kata ketik dalam bentuk jama muanats salim (alif ta).
Selain itu, alif layyinah juga dibuang pada kata berikut ini :
1. Kata yang digabung dengan kata
2. Isim alam yang sering dipakai
3. Pada nya huruf tanbih isim isyaroh yang tidak didahului tadan
diakhiri kaf.
4. Pada kata isim isyaroh dan sesudahnya ada lam yang berharokat
kasroh.
5. Pada dhomir mutakalim yang terletak diantara ha tanbih dan dzal
isyaroh.
6. Pada ya huruf nida dalam keadaan berikut ini :
Terletak setelah
Terletak setelah kata
III. Pembuangan alif diakhir kalimat.
1. Dari kalimat istifham yang didahului kalimat jar harfi atau ismi.
2. Dari kalimat
3. Ya nida yang masuk kepada:
Setiap alam yang dimulai dengan hamzah yang tidak ada
pembuangan apapun dari alam tersebut.
Kalimat , ,
4. Pembuangan alif didalam tambih apabila masuk kepada:
Isim isyaroh yang tidak dimulai dengan tak atau ha dan disetelahnya tidak
ada kaf.
Dhamir yang dimulai dengan hamzah.
5. Pembuangan alif didalam kalimat apabila didahului oleh kalimat dan diiringi
oleh kalimat yang berlaku isyaroh.
6. Pembuangan alif didalam kalimat isyaroh apabila bersamaan dengan lam yang
bermakna jauh.



DAFTAR PUSTAKA

Harun, Abdussalam Muhammad. Kitab Qowaid al Imla. Madrasah lil banat hidayatul
mubtadi-aat lirboyo kediri.
Mukhtar Yahya,tth. Qowaid al-Imla al-Arobiy, Jakarta: Maktabah Wijaya
Pembelajaran Imla. Salatiga : Stain Salatiga Press
http://aljasmine21.blogspot.com/2012/10/ilmu-rasm-quran.html
http://komunitassantrifotocopy.blogspot.com/2013/02/rangkuman-q-imla-oleh-m-ghautsur-
rijal.html
http://kelanadunia.blogspot.com/2013/07/alif-washal-yang-agak-membingungkan.html
http://jasapembuatanweb.co.id/khat-imla/hamzah-alif-

Anda mungkin juga menyukai