PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-quran sebagai kitab yang berisi firman-firman Allah SWT. Sebagai
umat islam sudah seharusnya kita menjaga kitab yang menjadi pedoman umat
islam. Al-qur’an merupakan kalamullah maka dalah segi pembacaannya
mempunyai tatacara membacanya dalam arti kata kita mengetahui ilmunya
agar tidak terjadi salah arti dalam membaca Al-Qur’an serta bacaannya
haruslah tartil. Atas dasar tersebut para ulama menciptakan sebuah disiplin
ilmu dalam membaca Al-Qur’an yatu Ilmu Tajwid.
Ilmu tajwid di dalamnya menerangkan hukum-hukum bacaan yang
terdapat dalam Al-Qur’an. Dalam ilmu tajwid juga di bahas mengenai
makhorijul huruf agar dalam segi pembacaannya ada perbadaan dalam semua
huruf hijahiyah. Huruf hijahiyah mempunyai sifatul huruf dan sifat itulah
yang membedakan masing-masing huruf hijahiyah.
B. Rumusan Masalah
1.
BAB II
PEMBAHASAN
1
Bambang Imam Supeno. 2004. Panduan Ilmu Tajwid. (Surabaya : Insan Amanah)
53.
huruf Alif dengan `Ain, Ha’ ( ) حdengan Ha’ ()هـ, Kaf dengan Qof dan
sebagainya.2
3
A.Munir, Dkk. 1994. Ilmu Tajwid Dan Seni Baca Al Qur’an (Jakarta : Pt Rineka
Cipta). 87
tajwid, yang dimaksud dengan makharijul huruf yaitu tempat-tempat atau
letak keluarnya huruf-huruf hijaiyah ketika membunyikannya.Sebagai
seorang muslim, mempelajari ilmu tentang makharijul huruf ini sangatlah
penting.
Dengan mempelajari ilmu ini, akan dapat membunyikan huruf-huruf
Arab dengan tepat sesuai dengan tempat keluarnya (makhraj-nya), sehingga
dapat membaca al-Quran dengan fasih dan benar. Hal ini karena al-Quran
diturunkan dalam bahasa Arab.Tempat bunyi suatu huruf itu keluar, dapat
kita ketahui dengan cara mematikan atau mensukunkan huruf tersebut yang
sebelumnya didahului dengan huruf hidup.Contoh : untuk
mengetahuimakhraj “kaf (”)ك, maka huruf “kaf” tersebut disukun / dimatikan
dengan didahului huruf hidup. Tempat-tempat keluarnya huruf ini dibagi
secara umum dan secara khusus.
Dari pengelompokan Makharijul Huruf ini perlu diperhatikan bahwa
terdapat beberapa huruf yang memiliki Makhraj yang sama. Namun, ketika
dilapalkan – bunyi atau suara dari huruf-huruf tersebut tidaklah sama. Maka
yang membedakannya terletak pada sifat huruf.
Tempat-tempat keluarnya huruf hijaiyah (29) itu memang banyak
yang berpendapat, namun dari sekian pendapat yang paling banyak diikuti
oleh ulama qurro’ dan ahlul ada’ adalah pendapat Syekh Kholil bin Ahmad
an-Nahwiy. Adapun menurut beliau Makhorijul Huruf Hijaiyahitu ada 17
tempat, dan bila diringkas ada 5 tempat, yaitu :4
4
Bambang Imam Supeno.Op.Cit.64
1. Al jauf(rongga mulut), yakni celah panjang yang berada di belakang
tenggorokan sampai ke mulut. Keluar darinya huruf-huruf mad yaitu ا و ي
Contoh :
َما ِم ْي ُمو
نُ ْو ِح ْي َها
2. Al Halq(tenggorokan), yang terbagi menjadi 3 bagian:5
a. Tenggorokan bagian bawah, keluar darinya huruf ءdan ه
5
Ibid.
a. Pangkal lisan dengan langit-langit atas, keluar darinya huruf ق
b. Bawah pangkal lisan dengan langit-langit atas, keluar darinya hurufك
c. Tengah lisan dengan langit-langit atas, keluar darinya huruf ش, يdan
ج
d. Salah satu tepi lisan sampai pada ujungnya berpapasan dengan langit-
langit atas, keluar darinya huruf ل
e. Ujung lisan di bawah makhroj لbertemu dengan bagian atas dari
langit-langit atas, keluar darinya huruf ن
f. Punggung lisan denga gusi atas, keluar darinya huruf ر
g. Tepi lisan bertemu dengan gigi geraham dan langit langit atas, keluar
darinya huruf ض
h. Ujung lisan dengan antara ujung dua gigi atas dan bawah dengan tetap
ada lubang (celah) diantara keduanya yaitu antara ujung lisan dan 2 gigi
atas dan bawah], keluar darinya huruf ص, سdan ز
i. Ujung lisan bertemu dengan pangkal dua gigi atas, keluar darinya
huruf ط,دdan ت
j. Ujung lisan bertemu dengan ujung dua gigi atas, keluar darinya
hurufث, ذdan ِظ
a. Perut bibir bawah bertemu dengan ujung dua gigi atas, keluar
darinya huruf ف
b. Bertemunya antara bibir atas dan bawah dengan sedikit menekan,
keluar darinya huruf ب
c. Bertemunya antara bibir atas dan bawah dengan menekan sedikit
lebih ringan, keluar darinya huruf م
d. Bertemunya antara bibir atas dan bawah namun ada sedikit rongga,
keluar darinya huruf و
5. Al Khoysyuum(pangkal hidung), keluar darinya sifat ghunnah
(dengung), yaitu mim ( )مdan nun ( )نyang bertasydiid. 6
6
Abdullah Asy’ari. 2003. Pelajaran Tajwid . (Surabaya :Apolo) 68-70
datang yang berlaku bagi suatu huruf yang dibaca tepat keluar dari
makhrajnya.7
7
A.Munir, Dkk.Op.Cit.76
8
Mahmud Yunus . 2004. Tafsir Qur’anul Karim (Jakarta,Pt : Hidayah Karya
Agung ) 54- 60
n
infitah
Sifat ithbaq, lidah Sifat , lidah
lengket dengan terpisah langit Selain huruf
langit- ظُطُضُص dari -
lang ithbaaq
langit it
Sifat Sifat ishmat,
idzlaq,mengeluar mengeluar
kan kan huruf Selain huruf
huruf dengan بلُنمُرف
cepat dan dengan idzlaaq
tertahan/su
mudah sah
9
Ali Ustman Al-Qirtosi 2011. Darrotu-Tilawah, Dasar-Dasar Ilmu Tajwid Waqof-
Ibtida’. Pamekasan Biro Taman Pendidikan Alquran Pp. Miftahul Ulum Bettet. 45- 50
1. Sifat shofir Keluar mirip suara burung صُسُز
A. Kesimpulan
Makhorijul Huruf adalah tempat-tempat keluarnya huruf pada
waktu huruf itu dibunyikan. Di dalam membaca Al-Qur’an kita harus
membunyikan huruf sesuai dengan makhrajnya. Karena jika terjadi
suatu kesalahan dalam pelafalan huruf, itu bisa menimbulkan arti
baru. Dalam hal ini jika dilakukan dengan sengaja akan menimbulkan
kekafiran. Maka dari itu belajar makhorijul huruf ini sangat penting
bagi kita.
Makhorijul huruf dibagi menjadi 5 tempat, yaitu :1. Al-Jauf
(rongga mulut),2. Halaq (tenggorokan),3. Lisan (lidah),4. Asy-
Syafatain (dua bibir),5. Al-Khaisyum (pangkal hidung). dan Sifatul
huruf adalah karakter sebuah huruf, apakah sebuah huruf bernuansa
tebal atau tipis, dengung atau tidak, keluar nafas atau tidak, dan
sebagainya. Seperti misalnya huruf kha dan kĥo. Dua- duanya
memiliki tempat keluar suara (makhroj) yang sama namun berbeda
sifat. Tanpa membedakan sifatnya, arti dan maknanya bisa rancu.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
A.Munir, Dkk. 1994. Ilmu Tajwid Dan Seni Baca Al Qur’an (Jakarta : Pt
Rineka Cipta). 87
1. Apakah sah jika kita hanya membaca ayat dengan menggunakan huruf
latinnya saja? (Iswanda)
Jawab :
Demikian juga tidak ada orang yang bisa menyebutkan huruf ‘ain
seperti dalam kata ‘ibadah. Huruf ‘ain itu tidak bisa diwakili oleh koma, atau
apostrop atau apapun. Karena huruf ‘ain itu punya karakter, sifat dan cara
melafazkan yang teramat unik. Hanya orang yang belajar Al-Quran dengan
talaqqi saja yang bisa melafazkan dengan benar.
Sumber : https://www.islampos.com/baca-al-quran-hanya-latinnya-saja-
bolehkah-11943/
2. Apakah yang dimaksud dengan sifatul huruf ? (Maryam Anggraeni
Siregar)
Jawab :
Menurut bahasa:
jawab :
Jika menurut pendapat dari kelompok kami dapat dimaafkan, karena
mungkin disebabkan karna beberapa faktor yang menyebabkan orang tersebut
tidak terlalu fasih dalam menerapakan makhrijul huruf dalam membaca ayat
suci al-quran . yang terpenting adalah orang tersebut sudah mau berusaha
untuk belajar memperbaiki cara bacaannya dan tidak ada salahnya untuk terus
belajar lagi dikemudian hari seiring berjalannya waktu.
Jawab :
Ada huruf yang sifatnya kuat, ada juga huruf yang sifatnya lembut.
Ada huruf yang sifatnya suka memantul, ada juga yang tidak. Dan masih
banyak lagi sifat-sifat huruf yang menjadi kekhasan masing-masing huruf.
Bisa jadi, satu huruf mempunyai sifat lebih dari satu. Dengan demikian,
seluruh pembaca Al Quran diharuskan untuk menguasai cara pengucapan
huruf baik dari sisi makhroj ataupun sifat. Karena ada yang membaca benar
makhrojnya, tapi ternyata salah sifatnya. Ataupun sebaliknya, ketika
membaca benar sifatnya tapi salah makhrojanya. Jika mengalami seperti ini,
maka bacaan Al Quran kita belum memenuhi predikat Tartiil.
Sumber : https://pecintaquran.wordpress.com/2010/03/01/saya-bingung-
membedakan-makhroj-dan-sifat-huruf/
ْسو ُْل قَا َلْ قَالَتْ عَائِش َْةَ عَن ُ ّللا َر َِْ صلَى َ ُّللا َْ علَي ِْه َ سلَ َْم ََو ِْ سفَر َم َْع بِْالقُر
َ آن ال َما ِه ُْر َ ام ِْة ََال
ِْ الك َِر
علَي ِْه َوه َُْو فِي ِْه َويَتَتَعت َ ُْع القُرآنَْ يَق َرْأ ُ َوالَذِي البَ َر َر ِْة ِْ أَج َر
َ ْان لَ ْهُ شَاق
ف تِ ََل َوتِ ِْه فِْي يَت َ َر َد ُْد الَذِي فَ ُه َْو فِي ِْه يَتَتَعت َ ُْع الَذِي َوْأ َ َما ِْ أَج َر: ْأَجر
ِْ ان فَلَهُْ ِحف ِظ ِْه ِلضَع
بِال ِق َرا َء ِْة، ََْو َمشَقْ تِ ََل َوتِ ِْه فِي بِتَتَعت ُ ِع ِْه َوأَجر
َ تِ ِْه.
Sumber:https://web.facebook.com/notes/pustaka-ilmu-sunni-salafiyah-ktb-
piss-ktb/3591-pahala-membaca-al-quran-dengan-terbata-
bata/867259966630146?_rdc=1&_rdr