Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-quran sebagai kitab yang berisi firman-firman Allah SWT. Sebagai
umat islam sudah seharusnya kita menjaga kitab yang menjadi pedoman umat
islam. Al-qur’an merupakan kalamullah maka dalah segi pembacaannya
mempunyai tatacara membacanya dalam arti kata kita mengetahui ilmunya
agar tidak terjadi salah arti dalam membaca Al-Qur’an serta bacaannya
haruslah tartil. Atas dasar tersebut para ulama menciptakan sebuah disiplin
ilmu dalam membaca Al-Qur’an yatu Ilmu Tajwid.
Ilmu tajwid di dalamnya menerangkan hukum-hukum bacaan yang
terdapat dalam Al-Qur’an. Dalam ilmu tajwid juga di bahas mengenai
makhorijul huruf agar dalam segi pembacaannya ada perbadaan dalam semua
huruf hijahiyah. Huruf hijahiyah mempunyai sifatul huruf dan sifat itulah
yang membedakan masing-masing huruf hijahiyah.

B. Rumusan Masalah
1.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Makharijul Huruf

Ayat-ayat Al-Qur’an tidak terlepas dengan namanya huruf-huruf


hijaiyah. Di dalam membaca Al-Qur’an kita harus fasih dan benar dalam hal
pelafalan dan tajwidnya. Berbicara mengenai pelafalan huruf hijaiyah sudah
tentu kita harus mengetahui apa itu yang dimaksud “Makhorijul Huruf”. Kata
Makharijul Huruf berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata yaitu: 1.
Makharij (ُ‫َارج‬
ِ ‫) َمخ‬. Kata ini adalah bentuk plural (jamak) dari kata makhraj
yang berarti tempat keluar. 2. Al-Huruf (ُ‫)الحروف‬. Kata ini juga bentuk plural
(jamak) dari kata al-Harfu yang berarti huruf-huruf. Jadi, menurut bahasa kata
makharijul huruf berarti tempat keluar huruf-huruf. Sedangkan menurut
istilah ulama tajwid, makharijul huruf adalah tempat keluarnya huruf-huruf
pada waktu huruf tersebut dibunyikan (dilafadzkan).
Makhorijul Huruf adalah tempat-tempat keluarnya huruf pada waktu
huruf itu dibunyikan. Di dalam membaca Al-Qur’an kita harus
membunyikan huruf sesuai dengan makhrajnya. Karena jika terjadi suatu
kesalahan dalam pelafalan huruf, itu bisa menimbulkan arti baru. Dalam hal
ini jika dilakukan dengan sengaja akan menimbulkan kekafiran. Maka dari itu
belajar makhorijul huruf ini sangat penting bagi kita.1

B. Tujuan Mengetahui Makharijul Huruf


Seorang pembaca al-Qur`an tidak akan bisa membedakan antara bunyi
huruf-huruf hijaiyyah, jika dia tidak memahami tempat-tempat keluar bunyi
huruf-huruf tersebut. Oleh sebab itu, ketika pembaca al-Qur`an memahami
makharijul huruf, dia akan terhindar dari hal-hal berikut ini: 1. Kesalahan
mengucapkan huruf yang berakibat merubah makna lafadz. Misalnya
mengucapkan (‫ )هان‬yang berarti mudah, diucapkan dengan (‫ )حان‬yang berarti
sudah tiba waktunya. 2. Kekaburan bentuk-bentuk bunyi huruf, sehingga
tidak dapat dibedakan antara huruf satu dengan huruf lainnya. Misalnya,

1
Bambang Imam Supeno. 2004. Panduan Ilmu Tajwid. (Surabaya : Insan Amanah)
53.
huruf Alif dengan `Ain, Ha’ (‫ ) ح‬dengan Ha’ (‫)هـ‬, Kaf dengan Qof dan
sebagainya.2

C. Cara Mengetahui Makharijul Huruf


Untuk mengetahui makhraj suatu huruf, hendaklah huruf tersebut
disukunkan (dimatikan) atau ditasydidkan, kemudian tambahkan satu huruf
hidup di belakangnya, lalu bacalah! Tatkala suara tertahan, maka tampaklah
makhraj huruf tersebut. Contoh: ‫ ب‬menjadi ُ ْ‫أَب‬- ُ ‫س‬menjadi ُ‫س‬
ْ َ ‫ ُأ‬atau - ‫ق‬
َّ َ ‫أ‬dan seterusnya.3
menjadi ُ‫ق‬

D. Pembagian Makharijul Huruf


Bab Makhorijul huruf adalah salah satu bab yang sangat penting
dalam ilmu tajwid. Makhroj (‫ )المخرج‬atau Makharij (‫ )مخارج‬secara bahasa
adalah: “Tempat keluar” (‫ )محل ُخروج‬dan secara istilah. “Tempat keluarnya
huruf dan pembeda antara satu huruf dengan huruf yang lainnya.” Al-
Huruf (‫)الحروف‬, Kata ini adalah jama’ dari al-harfu (‫ )الحرف‬yang berarti
huruf.Jadi menurut bahasa yang dimaksud dengan makharijul huruf itu ialah
tempat-tempat keluarnya huruf. Sedangkan menurut istilah dalam ilmu

Ustaz Ismail Tekan . 2006. Tajwid Al Qur’anul Karim (Jakarta : PT Pustaka Al


2

Husna Baru) 65.

3
A.Munir, Dkk. 1994. Ilmu Tajwid Dan Seni Baca Al Qur’an (Jakarta : Pt Rineka
Cipta). 87
tajwid, yang dimaksud dengan makharijul huruf yaitu tempat-tempat atau
letak keluarnya huruf-huruf hijaiyah ketika membunyikannya.Sebagai
seorang muslim, mempelajari ilmu tentang makharijul huruf ini sangatlah
penting.
Dengan mempelajari ilmu ini, akan dapat membunyikan huruf-huruf
Arab dengan tepat sesuai dengan tempat keluarnya (makhraj-nya), sehingga
dapat membaca al-Quran dengan fasih dan benar. Hal ini karena al-Quran
diturunkan dalam bahasa Arab.Tempat bunyi suatu huruf itu keluar, dapat
kita ketahui dengan cara mematikan atau mensukunkan huruf tersebut yang
sebelumnya didahului dengan huruf hidup.Contoh : untuk
mengetahuimakhraj “kaf (‫”)ك‬, maka huruf “kaf” tersebut disukun / dimatikan
dengan didahului huruf hidup. Tempat-tempat keluarnya huruf ini dibagi
secara umum dan secara khusus.
Dari pengelompokan Makharijul Huruf ini perlu diperhatikan bahwa
terdapat beberapa huruf yang memiliki Makhraj yang sama. Namun, ketika
dilapalkan – bunyi atau suara dari huruf-huruf tersebut tidaklah sama. Maka
yang membedakannya terletak pada sifat huruf.
Tempat-tempat keluarnya huruf hijaiyah (29) itu memang banyak
yang berpendapat, namun dari sekian pendapat yang paling banyak diikuti
oleh ulama qurro’ dan ahlul ada’ adalah pendapat Syekh Kholil bin Ahmad
an-Nahwiy. Adapun menurut beliau Makhorijul Huruf Hijaiyahitu ada 17
tempat, dan bila diringkas ada 5 tempat, yaitu :4

4
Bambang Imam Supeno.Op.Cit.64
1. Al jauf(rongga mulut), yakni celah panjang yang berada di belakang
tenggorokan sampai ke mulut. Keluar darinya huruf-huruf mad yaitu ‫ا و ي‬

Contoh :
 ‫َما ِم ْي ُمو‬
 ‫نُ ْو ِح ْي َها‬
2. Al Halq(tenggorokan), yang terbagi menjadi 3 bagian:5
a. Tenggorokan bagian bawah, keluar darinya huruf ‫ ء‬dan ‫ه‬

b. Tenggorokan bagian tengah, keluar darinya huruf ‫ح‬dan ‫ع‬

c. Tenggorokan bagian atas, keluar darinya huruf ‫ غ‬dan ‫خ‬

3. Al Lisaan(lisan), dibagi menjadi 10 bagian :

5
Ibid.
a. Pangkal lisan dengan langit-langit atas, keluar darinya huruf ‫ق‬
b. Bawah pangkal lisan dengan langit-langit atas, keluar darinya huruf‫ك‬

c. Tengah lisan dengan langit-langit atas, keluar darinya huruf ‫ش‬, ‫ ي‬dan
‫ج‬

d. Salah satu tepi lisan sampai pada ujungnya berpapasan dengan langit-
langit atas, keluar darinya huruf ‫ل‬
e. Ujung lisan di bawah makhroj ‫ل‬bertemu dengan bagian atas dari
langit-langit atas, keluar darinya huruf ‫ن‬
f. Punggung lisan denga gusi atas, keluar darinya huruf ‫ر‬

g. Tepi lisan bertemu dengan gigi geraham dan langit langit atas, keluar
darinya huruf ‫ض‬

h. Ujung lisan dengan antara ujung dua gigi atas dan bawah dengan tetap
ada lubang (celah) diantara keduanya yaitu antara ujung lisan dan 2 gigi
atas dan bawah], keluar darinya huruf ‫ص‬, ‫س‬dan ‫ز‬
i. Ujung lisan bertemu dengan pangkal dua gigi atas, keluar darinya
huruf ‫ ط‬,‫د‬dan ‫ت‬

j. Ujung lisan bertemu dengan ujung dua gigi atas, keluar darinya
huruf‫ث‬,‫ ذ‬dan ‫ِظ‬

4. Asy Syafataan(kedua bibir), yang terbagi menjadi 4 bagian :

a. Perut bibir bawah bertemu dengan ujung dua gigi atas, keluar
darinya huruf ‫ف‬
b. Bertemunya antara bibir atas dan bawah dengan sedikit menekan,
keluar darinya huruf ‫ب‬
c. Bertemunya antara bibir atas dan bawah dengan menekan sedikit
lebih ringan, keluar darinya huruf ‫م‬
d. Bertemunya antara bibir atas dan bawah namun ada sedikit rongga,
keluar darinya huruf ‫و‬
5. Al Khoysyuum(pangkal hidung), keluar darinya sifat ghunnah
(dengung), yaitu mim (‫ )م‬dan nun (‫ )ن‬yang bertasydiid. 6

Dari pengelompokan Makharijul Huruf ini perlu diperhatikan


bahwa terdapat beberapa huruf yang memiliki Makhraj yang sama.
Namun, ketika dilapalkan – bunyi atau suara dari huruf-huruf tersebut
tidaklah sama. Maka yang membedakannya terletak pada sifat huruf.

E. Pengertian Sifatul Huruf


Shifat menurut bahasa adalah suatu keadaan yang menetap pada
sesuatu yang lain. Menurut istilah shifatul huruf adalah keadaan yang baru

6
Abdullah Asy’ari. 2003. Pelajaran Tajwid . (Surabaya :Apolo) 68-70
datang yang berlaku bagi suatu huruf yang dibaca tepat keluar dari
makhrajnya.7

F. Tujuan Mengetahui Shifatul Huruf

Tujuan mempelajari sifat-sifat huruf adalah agar huruf yang keluar


dari mulut kita semakin sesuai dengan keaslian huruf-huruf Al-Qur'an itu
sendiri.

G. Pembagian Shifatul Huruf


Sifat-sifat huruf secara garis besar terbagi menjadi dua bagian yaitu :

1. Shifat Lazimah (‫)ﺯﺯهي‬, Sifat Yang Memiliki Lawan8

NAMA SIFAT LAW


HURUF HURUF AN HURUF
Sifat Hams,
keluar ُ‫تكسُصخش‬ Sifat Jahr, tidak Selain huruf
‫هث َحف‬ keluar
nafas nafas Hams
Sifat Syiddah,
suara Sifat rakhawah, Selain huruf
‫تكبُطقُدجأ‬ suara
tertekan terlepas syiddah
Sifat isti’la, lidah
naik Sifat istifal, lidah Selain huruf
ke langit-langit ‫ عقُطغضُصخ‬turu isti’la

7
A.Munir, Dkk.Op.Cit.76
8
Mahmud Yunus . 2004. Tafsir Qur’anul Karim (Jakarta,Pt : Hidayah Karya
Agung ) 54- 60
n
infitah
Sifat ithbaq, lidah Sifat , lidah
lengket dengan terpisah langit Selain huruf
langit- ‫ظُطُضُص‬ dari -
lang ithbaaq
langit it
Sifat Sifat ishmat,
idzlaq,mengeluar mengeluar
kan kan huruf Selain huruf
huruf dengan ‫بلُنمُرف‬
cepat dan dengan idzlaaq
tertahan/su
mudah sah

2. Shifat 'Aridhah (‫)راعﻀه‬, Sifat Yang Tidak Memiliki Lawan

Sifat ‘Aridhah : Ciri yang berubah-ubah bagi suatu huruf,


seperti tarqiq (tipis), tafkhim (tebal), ghunnah(dengung),
idgham(meleburkan huruf), atau ikhfa'(menyamarkan huruf)’, panjang
atau pendek dan seumpamanya. Diantaranya sebagai berikut :9

NAMA SIFAT HURU


NO HURUF KEADAAN F

9
Ali Ustman Al-Qirtosi 2011. Darrotu-Tilawah, Dasar-Dasar Ilmu Tajwid Waqof-
Ibtida’. Pamekasan Biro Taman Pendidikan Alquran Pp. Miftahul Ulum Bettet. 45- 50
1. Sifat shofir Keluar mirip suara burung ‫صُسُز‬

2. Sifat qolqolah Suara memantul/bergetar ‫دجُبطق‬

Mengeluarkan suara dengan


3. Sifat liin lembut ُ‫ي‬-‫ُو‬

4. Sifat inhiraf Miringnya lidah ُ‫ر‬-‫ُل‬

5. Sifat takriir Bergetarnya ujung lidah ‫ر‬

6. Sifat tafassyyi Menyebarnya angin di mulut ‫ش‬

7. Sifat isthithaalah Memanjangkan suara ‫ض‬


LATIHAN SIFATUL HURUF
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Makhorijul Huruf adalah tempat-tempat keluarnya huruf pada
waktu huruf itu dibunyikan. Di dalam membaca Al-Qur’an kita harus
membunyikan huruf sesuai dengan makhrajnya. Karena jika terjadi
suatu kesalahan dalam pelafalan huruf, itu bisa menimbulkan arti
baru. Dalam hal ini jika dilakukan dengan sengaja akan menimbulkan
kekafiran. Maka dari itu belajar makhorijul huruf ini sangat penting
bagi kita.
Makhorijul huruf dibagi menjadi 5 tempat, yaitu :1. Al-Jauf
(rongga mulut),2. Halaq (tenggorokan),3. Lisan (lidah),4. Asy-
Syafatain (dua bibir),5. Al-Khaisyum (pangkal hidung). dan Sifatul
huruf adalah karakter sebuah huruf, apakah sebuah huruf bernuansa
tebal atau tipis, dengung atau tidak, keluar nafas atau tidak, dan
sebagainya. Seperti misalnya huruf kha dan kĥo. Dua- duanya
memiliki tempat keluar suara (makhroj) yang sama namun berbeda
sifat. Tanpa membedakan sifatnya, arti dan maknanya bisa rancu.

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Asy’ari. 2003. Pelajaran Tajwid . (Surabaya :Apolo) 68-70

Ali Ustman Al-Qirtosi 2011. Darrotu-Tilawah, Dasar-Dasar Ilmu Tajwid


Waqof-Ibtida’. Pamekasan Biro Taman Pendidikan Alquran Pp. Miftahul
Ulum Bettet. 45- 50

A.Munir, Dkk. 1994. Ilmu Tajwid Dan Seni Baca Al Qur’an (Jakarta : Pt
Rineka Cipta). 87

H. Bambang Imam Supeno. 2004. Panduan Ilmu Tajwid. (Surabaya : Insan


Amanah) 53.

Mahmud Yunus . 2004. Tafsir Qur’anul Karim (Jakarta,Pt : Hidayah Karya


Agung ) 54- 60

Ustaz Ismail Tekan . 2006. Tajwid Al Qur’anul Karim (Jakarta : PT Pustaka


Al Husna Baru) 65.
PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Apakah sah jika kita hanya membaca ayat dengan menggunakan huruf
latinnya saja? (Iswanda)
Jawab :

Al-Quran adalah mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW. Kitab


yang merupakan wahyu Allah SWT yang terjamin keasliannya hingga akhir
zaman ini, turun dengan bahasa arab yang jelas kepada manusia yang paling
mulia, Baginda Nabi Muhammad SAW. Beliau pernah menyatakan bahwa
dirinya adalah orang arab yang paling fasih dalam berbahasa arab. Ana
afshahul arab.

Dalam perkembangannya, Al-Qur’an tak hanya ditulis dengan huruf


Arab saja, melainkan telah dikonversikan ke tulisan latin. Permasalahan yang
terjadi adalah apakah bolehkah membaca al-Qur’an dengan tulisan latin?
Terutama bagi mereka yang tidak bisa membaca al-Qur’an dalam bahasa
arab.

Sebenarnya, tidak ada orang yang membaca Al-Quran dengan huruf


latin kecuali dia buta aksara arab karena tidak mengaji. Cara ini
sesungguhnya tidak dapat dierima. Bahkan cenderung malah menyesatkan.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Sebab karakter huruf arab sangat jauh berbeda
dengan huruf latin. Bahkan bisa disebut semua huruf arab itu tidak ada
padanannya dalam huruf latin. Seperti contoh, tidak ada orang yang bisa
menyebutkan huruf “syin” seperti dalam kata “Syajarah,” kecuali dia belajar
dulu membunyikannya di depan seorang yang ahli membaca Al-Quran. Sebab
huruf ‘syin’ itu punya karakter, sifat dan cara membunyikan yang spesifik,
unik dan tidak ada padananya dalam bahasa lain.

Demikian juga tidak ada orang yang bisa menyebutkan huruf ‘ain
seperti dalam kata ‘ibadah. Huruf ‘ain itu tidak bisa diwakili oleh koma, atau
apostrop atau apapun. Karena huruf ‘ain itu punya karakter, sifat dan cara
melafazkan yang teramat unik. Hanya orang yang belajar Al-Quran dengan
talaqqi saja yang bisa melafazkan dengan benar.

Karena itulah, al-Quran tidak pernah diajarkan lewat tulisan dan


huruf. al-Quran diajarkan lewat oral sistem atau langsung dilafalkan.
Sebaiknya, jangan membaca Al-Quran dengan mengeja huruf latinnya.
Karena hal itu salah dan merusak bacaan. Bukan dapat pahala malah dapat
dosa. Sejatinya, kita sebagai pencari ilmu adalah mendatangi guru qiraah al-
Quran dan belajar kepadanya. Baca al-Quran dengan makharijul huruf yang
benar dan pastikan sifat-sifat huruf itu benar dipahami. Hal yang harus diingat
adalah jangan sekali-kali berpikir bisa membaca Al-Quran dengan cara
otodidak. Al-Quran harus dipelajari lewat talaqqi, lewat seorang guru yang
merupakan seorang qari.‘

Sumber : https://www.islampos.com/baca-al-quran-hanya-latinnya-saja-
bolehkah-11943/
2. Apakah yang dimaksud dengan sifatul huruf ? (Maryam Anggraeni
Siregar)

Jawab :

Menurut bahasa:

‫كالعلم المعانى من بالشئ ماقام‬


‫والسواد‬
Berarti suatu arti atau makna yang berada pada sesuatu, seperti ilmu
Menurut istilah:
‫فى‬ ‫حصوله‬ ‫عند‬ ‫للحرف‬ ‫عارضة‬ ‫كيفية‬
‫والهمس‬ ‫والرخاوة‬ ‫الجهر‬ ‫من‬ ‫المخرج‬
‫والشدة ونحوها‬
Artinya : cara baru yang ada pada huruf yang dihasilkan ketika
mengucapkan huruf tersebut pada makhrojnya, misalnya jahar, rikhwah,
hams, syiddah dan lain-lain.
Sumber:https://acehkrak.blogspot.com/2015/05/pengertian makharijul-huruf-
sifatul.html
3. bagaimana menurut penyaji hukum dari apabila seseorang telah belajar
mahkrijul huruf tetapi tidak bisa di terapkan dengan sempurna dalam
membaca ayat alquran ? (Ahmad Harianto)

jawab :
Jika menurut pendapat dari kelompok kami dapat dimaafkan, karena
mungkin disebabkan karna beberapa faktor yang menyebabkan orang tersebut
tidak terlalu fasih dalam menerapakan makhrijul huruf dalam membaca ayat
suci al-quran . yang terpenting adalah orang tersebut sudah mau berusaha
untuk belajar memperbaiki cara bacaannya dan tidak ada salahnya untuk terus
belajar lagi dikemudian hari seiring berjalannya waktu.

4. Bagaimana cara membedakan makhroj dan sifat huruf ? (Ririn Novita


Sari)

Jawab :

Didalam membaca Al Quran, hal pertama yang harus dikuasai adalah


mengucapkan huruf hijaiyah. Jika pengucapan huruf tidak dikuasai, maka
bisa dipastikan bacaan lainnya tidak akan bisa dikuasai. Mengucapkan huruf
hijaiyah memang sangat berbeda dengan cara mengucapkan huruf-huruf lain
didalam ucapan sehari-hari. Hal ini merupakan bagian dari kemukjizatan Al
Quran yang akan selalu dipelihara keasliannya. Bukan hanya keaslian dari
sisi isinya, namun keaslian dari sisi pengucapannya. Subhanallah… Untuk itu
setiap pembaca Al Quran sudah sepatutnya memperhatikan cara pengucapan
huruf yang benar. Pengucapan Huruf Al Quran itu dibagi dua bagian yakni
pengucapan dari sisi Makhroj dan pengucapan dari sisi sifat huruf. Hal ini
yang akan kita coba fahami bersama. Untuk lebih mudahnya, bagaimana
membedakan kedua hal tersebut, kita coba buat sebuah analogi.
Huruf Al Quran kita analogikan seperti manusia. Manusia dilahirkan
ditempat yang berbeda-beda. Ada yang lahir di Jawa Barat, Sumatera Barat,
Kalimantan Barat, dst. Dan tentu saja masing-masing manusia yang bahkan
satu daerah sekalipun, mempunya sifat yang berbeda pula. Ada yang bersifat
keras, ada juga yang lembut. Ada yang bersifat kuat, ada juga yang bersifat
lemah, dst. Demikian juga dengan huruf Hijaiyah. Huruf huruf tersebut
dilahirkan dari daerah yang berbeda – beda. Ada yang lahir di daerah rongga
mulut, ada yang lahir di rongga hidung, di tenggorokan di lidah, di dua bibir.
Dan masing-masing huruf yang bahkan satu daerah, mempunyai sifat yang
terkadang berbeda pula.

Ada huruf yang sifatnya kuat, ada juga huruf yang sifatnya lembut.
Ada huruf yang sifatnya suka memantul, ada juga yang tidak. Dan masih
banyak lagi sifat-sifat huruf yang menjadi kekhasan masing-masing huruf.
Bisa jadi, satu huruf mempunyai sifat lebih dari satu. Dengan demikian,
seluruh pembaca Al Quran diharuskan untuk menguasai cara pengucapan
huruf baik dari sisi makhroj ataupun sifat. Karena ada yang membaca benar
makhrojnya, tapi ternyata salah sifatnya. Ataupun sebaliknya, ketika
membaca benar sifatnya tapi salah makhrojanya. Jika mengalami seperti ini,
maka bacaan Al Quran kita belum memenuhi predikat Tartiil.

Sumber : https://pecintaquran.wordpress.com/2010/03/01/saya-bingung-
membedakan-makhroj-dan-sifat-huruf/

5. Bagaimana hukum dari jika membaca ayat al-quran dengan terbata-bata?


Jawab : (Rima Sita Sonia)

Pahala membaca al-quran bagi yang terbata- bata, menurut kitab


syarah nawawi alal muslim :

ْ‫سو ُْل قَا َلْ قَالَتْ عَائِش َْةَ عَن‬ ُ ‫ّللا َر‬ َِْ ‫صلَى‬ َ ُ‫ّللا‬ َْ ‫علَي ِْه‬ َ ‫سلَ َْم ََو‬ ِْ ‫سفَر َم َْع بِْالقُر‬
َ ‫آن ال َما ِه ُْر‬ َ ‫ام ِْة ََال‬
ِْ ‫الك َِر‬
‫علَي ِْه َوه َُْو فِي ِْه َويَتَتَعت َ ُْع القُرآنَْ يَق َرْأ ُ َوالَذِي البَ َر َر ِْة‬ ِْ ‫أَج َر‬
َ ْ‫ان لَ ْهُ شَاق‬

Aisyah radhiyallahu’anha meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu


‘alaihi wasallam bersabda :

Seorang yang lancer membaca al-quran akan bersama para malaikat


yang mulia dan senantiasa selalu taat kepada Allah, adapun yang membaca
al-quran dan terbata- bata di dalamnya dan sulit atas bacaan tersebut maka
baginya dua pahala (HR.Muslim)

Penjelasan imam muslim

‫ف تِ ََل َوتِ ِْه فِْي يَت َ َر َد ُْد الَذِي فَ ُه َْو فِي ِْه يَتَتَعت َ ُْع الَذِي َوْأ َ َما‬ ِْ ‫ أَج َر‬: ْ‫أَجر‬
ِْ ‫ان فَلَهُْ ِحف ِظ ِْه ِلضَع‬
‫ بِال ِق َرا َء ِْة‬، ْ‫ََو َمشَقْ تِ ََل َوتِ ِْه فِي بِتَتَعت ُ ِع ِْه َوأَجر‬
َ ‫ تِ ِْه‬.

Adapun orang yang terbata- bata dalam membaca al-quran adalah


yang berulang-ulang dalam membacanya sebab lemahnya hafalan maka
baginya dua pahala membaca dan pahala kesulitan dalam membacanya.

Sumber:https://web.facebook.com/notes/pustaka-ilmu-sunni-salafiyah-ktb-
piss-ktb/3591-pahala-membaca-al-quran-dengan-terbata-
bata/867259966630146?_rdc=1&_rdr

Anda mungkin juga menyukai