Anda di halaman 1dari 15

PENGANTAR ILMU TAJWID

A. Definisi Ilmu Tajwid


Lafadz tajwid menurut bahasa adalah membaguskan. Sedangkan
menurut istilah adalah mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya dengan
memberikan hak dan mustahaknya.

B. Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid


Hukum mempelajari ilmu tajwid secara teori adalah fardhu kifayah,
sedangkan hukum membaca Al-Qur’an sesuai dengan kaidah ilmu tajwid adalah
fardhu ‘ain.
Dalil membaca Al-Qur’an sesuai kaidah tajwid adalah:

‫ورتل القرآن ترتيال‬


“dan bacalah Al-Qur’an dengan tartil.” (QS. 73:4)

C. Fadhilah (Keutamaan) Ilmu Tajwid

Ilmu tajwid adalah ilmu yang sangat mulia. Hal ini karena keterkaitannya
secara langsung dengan Al-Qur’an.

Di antara keistimewaannya adalah sebagai berikut:

1. Mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an merupakan tolak ukur


kualitas seorang Muslim.
2. Mempelajari Al-Qur’an adalah sebaik-baiknya kesibukan.
3. Dengan mempelajari Al-Qur’an, maka akan turun ketentraman,
rahmat, malaikat dan Allah menyebut-nyebut orang yang
mempelajari Al-Qur’an kepada makhluk yang selalu ada di sisi-Nya.

D. Tujuan Mempelajari Ilmu Tajwid


Tujuan mempelajari ilmu tajwid adalah untuk menjaga lidah agar
terhindar dari kesalahan dalam membaca Al-Qur’an.
E. Tingkatan Membaca Al-Qur’an.

1
Tingkatan bacaan yang diakui oleh ulama qiraat ada empat, yaitu:
1. ‫الترتيل‬, yaitu bacaan lambat dan bertajwid sesuai dengan standar.
2. ‫التحقيق‬, yaitu bacaan Al-Qur’an yang sangat lambat dan bertajwid.
3. ‫التدوير‬, yaitu bacaan yang tidak terlalu capat namun tidak terlalu lambat
4. ‫در‬FF‫الح‬, yaitu bacaan yang dilakukan dengan tingkatan yang paling cepat
namun tetap mempraktikkan tajwidnya.

F. Hukum Isti’adzah dan Basmalah.


Yang dimaksud dengan isti’adzah adalah
‫ﺃﻋﻮﺬ ﺒﺎﷲ ﻤﻦﺍﻠﺸﻴﻄﺎﻦ ﺍﻠﺮﺠﻴﻢ‬
Cara membaca ist’adzah, Basmalah dan awal surat, ada empat cara:
ْ َ‫ق‬, artinya membaca isti’adzah, basmalah, dan surat secara terpisah.
1. ‫ط ُع ْال َج ِميْع‬

ِ ‫ ُل ْال َج ِمي‬FFF‫ص‬
2. ‫ع‬FFFْ ْ ‫و‬,
َ artinya membaca isti’adzah, basmalah, dan surat secara
bersambung.
ْ َ‫ق‬, artinya membaca isti’adzah secara terpisah dengan
ِ ِ‫ط ُع اَأل َّو ِل َو َوصْ ُل الثَّانِ ْي بِالثُّال‬
3. ‫ث‬
basmalah dan surat.
4. ‫ ُل اَألو َِّل بِالثَّانِ ْي‬F ‫ص‬
ْ ‫ َو‬, artinya menyambung isti’adzah dan basmalah sementara
surat dibaca secara terpisah.

Cara menyambung di antara dua surat, terdapat tiga cara:

ْ َ‫ق‬, artinya membaca akhir surat, basmalah, dan surat yang baru secara
1. ‫ط ُع ْال َج ِميْع‬
terpisah.

ِ F‫ َوصْ ُل ْال َج ِم ْي‬, artinya membaca surat, basmalah dan surat yang baru secara
2. ‫ع‬F
terpisah.
ِ ِ‫ ُل الثَّانِ ْي بِالثُّال‬F ‫ص‬
3. ‫ث‬ ْ َ‫ق‬, artinya berhenti ketika selesai membaca surat,
ْ ‫ ُع اَأل َّو ِل َو َو‬F‫ط‬
kemudian membaca basmalah disambung dengan surat yang baru.

2
TEMPAT-TEMPAT KELUARNYA HURUF

Dengan mengetahui makhraj huruf dan ditopang dengan latihan terus-menerus dalam
mengucapkannya, maka akan memperlancar lidah dalam mengucapkan huruf dengan
baik dan benar.

Secara global makhraj huruf ada lima tempat:

1. ‫ الجوف‬Rongga

2. ‫الحلق‬, Tenggorokan Mulut

3. ‫ اللسان‬, Lidah

4. ‫ الشفتين‬, Dua Bibir

5. ‫الخيشوم‬, Rongga Hidung

Sedangkan secara terperinci berjumlah tujuh belas, yaitu:

A. ‫الجوف‬, yang keluar dari rongga mulut adalah huruf-huruf mad, yakni:

‫ﻮ‬, pengucapannya dengan memoncongkan dua bibir.


‫ﻱ‬, pengucapannya dengan menurunkan bibir bagian bawah.
‫ا‬, pengucapannya dengan membuka mulut
B. ‫ الحلق‬, yang keluar dari tenggokan adalah huruf-huruf:

‫ه‬،‫ء‬ keluar dari tenggorokan bawah

‫ح‬،‫ع‬ keluar dari tenggorokan tengah

‫خ‬،‫غ‬ keluar dari tenggorokan atas

C. ‫اللسان‬, huruf-huruf yang keluar dari lidah sebagai berikut:

‫ق‬, keluar dari pangkal lidah (dekat tenggorokan) dengan mengankatnya ke


atas langit-langit
‫ك‬, seperti makhraj huruf qaf namun pangkal lidah diturunkan.
‫ي‬،‫ش‬،‫ج‬, keluar dari tengah lidah bertemu dengan langit-langit
‫ض‬, keluar dari dua sisi lidah atau salah satunya bertemu dengan gigi
geraham

3
‫ل‬, keluarnya dengan menggerakkan semua lidah dan bertemu dengan
ujung langit-langit
‫ن‬, keluarnya dari ujung lidah di bawah makhraj ‫ل‬
‫ ر‬, keluarnya dari ujung lidah, hampir sama seperti dengan memasukkan
punggung lidah
‫ت‬،‫د‬،‫ ط‬, keluar dari ujung lidah yang bertemu dengan gigi bagian atas
‫ث‬،‫ذ‬،‫ ظ‬, keluar dari ujung lidah. Ujung lidah keluar sedikit dan bertemu
dengan ujung gigi depan bagian atas
‫ز‬،‫س‬،‫ ص‬, keluar dari ujung lidah yang hampir bertemu dengan gigi depan
bagian bawah
D. ‫ الشفتين‬, keluar dari bibir

‫ ف‬, keluar dari bibir bawah bagian dalam yang bertemu dengan ujung gigi
seri atas
‫م‬،‫ب‬،‫ و‬, huruf mim dan ba keluar dari dua bibir yang dirapatkan,
sedangkan wawu dengan memonyongkan bibir
E. ‫الخيشوم‬, yang keluar dari rongga hidung adalah huruf-huruf ghunnah
(dengung)

4
SIFAT-SIFAT HURUF

Tujuan mempelajari sifat-sifat huruf adalah agar huruf yang keluar dari mulut
kita semakin sesuai dengan keaslian huruf-hurf Al-Qur’an itu sendiri. Sifat-sifat huruf
dalam Al-Qur’an terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Sifat yang memiliki lawan kata.


2. Sifat yang tidak memiliki lawan kata.

A. Sifat-sifat yang Memiliki Lawan Kata


Sifat yang memiliki kata ada lima, yaitu:

ُ ‫ا ْل َه ْم‬ ~ Al-Hamsu, lawan-nya   ُ‫ا ْل َج ْهر‬ ~ Al-Jahru


1. ‫س‬

2. ُ‫ش َّدة‬
ِّ ‫ال‬ ~ Asy-Syiddah, lawan-nya  ُ‫ال َّرخا َ َوة‬ ~ Ar-Rakhawah
3. ‫ستِ ْعالَ ُء‬
ْ ‫ا ِال‬ ~ Al-Isti'la'  lawan-nya ُ‫ستِفاَل‬
ْ ‫اال‬
ِ  ~ Al-Istifal
ُ َ ‫ا ِال ْطبا‬ ~ Al-Itbaq  lawan-nya ‫ا ِال ْنفِتا َ ُح‬ ~ Al-Infitah
4. ‫ق‬
ُُ َ‫ا ِال ْذال‬ ~ Al-Izhlaq  lawan-nya  ُ‫صماَت‬
5.  ‫ق‬ ْ ‫ا ِال‬ ~ Al-Ishmat
1. Al-Hamsu menurut bahasa adalah suara yang samar. Huruf-hurufnya berjumlah
َ ‫س َك‬
10, yang dikelompokkan menjadi ‫ت‬ َ  ‫ َف َح َّث ُُه‬.
ٌ ‫ش ْخ‬
َ  ‫ص‬
Al-Jahru menurut bahasa artinya jelas. Huruf-hurufnya ada 18, yaitu selain
huruf-huruf Al-Hamsu. BAB 4
2. Asy-Syiddah  menurut bahasa artinya kuat. Huruf-hurufnya berjumlah 8, yaitu ‫أ‬

‫ب ج د ذ ر ز ض ط ظ ع غ ق ل م ن و ي‬ 
At-tawasuth menurut bahasa artinya sedang. Huruf-hurufnya berjumlah 5, yaitu :
‫ع – ن – ل‬ – ‫ر – م‬
Ar-Rakhawah menurut bahasa adalah lemah. Sementara menurut istilah adalah
pengucapan huruf yang disertai terlepasnya suara dengan bebas, karena tidak
bergantung kepada makhrajnya. Huruf-hurfnya berjumlah 15, yaitu selain Asy-
Syiddah dan At-Tawasuth.
3. Al-Isti'la'  menurut bahasa artinya terangkat, sedangkan menurut istilah adalah
pengucapan huruf yang disertai terangkatnya lidah ke atas langit-langit. Huruf-

5
hurufnya berjumlah 7, yaitu: ‫ظ – خ‬ – ‫ط‬ - ‫ض‬ – ‫ق – غ – ص‬. Al-Istifal menurut
bahasa artinya menurun. Huruf-hurufnya berjumlah 21, yaitu selain hurus-huruf
Isti’la.
4. Al-Itbaq menurut bahasa artinya lengket. Huruf-hurufnya ada 4, yaitu : ‫ض‬ – ‫ص‬

‫ظ‬ – ‫ط‬ -. Al-Infitah menurut bahasa artinya terpisah. Huruf-hurufnya berjumlah


24, yaitu selain huruf-huruf Al-Itbaq.
5. Al-Izhlaq bahasa artinya bagian lancip lidah. Huruf-hurufnya ada 6, yaitu ‫ ل‬- ‫ب‬

‫ر – ف‬ - ‫ م‬- ‫ ن‬-. Al-Ishmat menurut bahasa artinya tertahan. Biasanya huruf-
huruf ini selalu berada pada kata ruba’i atau khumasi.
B. Sifat-Sifat yang Tidak Memiliki Lawan Kata.
Sifat ini jumlahnya tujuh, yaitu:
1. ‫ﺻﻔﺮ‬ menurut bahasa artinya suara yang mirip burung. Huruf-hurufnya ada 3,
yaitu shād (‫)ص‬, zāy (‫) ز‬, dan sīn (‫)س‬
2. ‫ ﻗﻠﻘﻠﻪ‬menurut bahasa artinya bergetar. Huruf-hurufnya ada 5, yaitu ‫ب‬,  ‫ط‬, ‫ق‬
‫د‬,  ‫ج‬,
3. ‫ﻟﻴﻦ‬ menurut bahasa artinya lembut. Sedangkan menurut istilah adalah
pengucapan huruf yang lembut tanpa harus memaksakan. Yaitu pengucapan
huruf ‘wawu’ dan ‘ya’ mati sebelumnya berharkat fathah.
4. ‫ ﺇﻧﺤﺮﺍﻑ‬menurut bahasa artinya mengulangi. Sifat ini dimiliki oleh huruf lam
(‫ )ل‬dan ra' (‫) ر‬
5. ‫ ﺗﻜﺮﻳﺮ‬menurut bahasa adalah mengulangi. Sifat ini hanya dimiliki oleh huruf
ra' (‫) ر‬

6. ‫ﺗﻔﺸﻰ‬ menurut bahasa adalah menyebar. Sifat ini hanya dimiliki oleh huruf
syin (‫)ش‬

7. ‫ ﺇﺳﺘﻂﺎﻟﻪ‬menurut bahasa adalah memanjang. Sifat ini hanya dimiliki oleh


huruf ḍhad (‫)ض‬

6
HUKUM NUN MATI DAN TANWIN

1. Izhar (atau lengkapnya Izhar Halqi) secara bahasa artinya jelas. Menurut tajwid
adalah pembacaan nun mati atau tanwin sesuai dengan makhrajnya tanpa
dighunnahkan apabila bertemu dengan salah satu huruf halqiyah. Huruf-

hurufnya adalah : ‫غ‬ ‫ء ه ح خ ع‬ . Contoh : ‫ َغفُوْ ٌر َحلِي ٌم‬, ُ‫ِم ْنه‬
2. Idgham secara bahasa artinya memasukkan. Sedangkan menurut tajwid adalah
pengucapan nun mati atau tanwin secara lebur ketika bertemu huruf-huruf
idgham, atau pengucapan dua huruf seperti dua huruf yang ditasydidkan.

Huruf-huruf idgham bighunnah : ‫و‬ ‫ ي ن م‬. contoh ‫ َم ْن َمنَ َع‬, ‫ ِم ْن نُوْ ٍر‬, ‫َم ْن يَقُوْ ُل‬
Huruf-huruf idgham bilaghunnah : ‫ ل‬dan ‫ر‬ . contoh ‫ َم ْن لَم‬, ‫ِم ْن َربِ ِه ْم‬
3. Iqlab, secara bahasa artinya merubah. Sedangkan menurut istilah adalah
pengucapan nun mati atau tanwin yang bertemu dengan huruf ba’ yang berubah

ٍ ‫ ِك َر‬, ‫ص ْي ٌر‬
menjadi huruf mim dan disertai dengan ghunnah. Contoh ‫ام بَ َر َر ٍة‬ ِ َ‫سمي ٌع ب‬
4. Ikhfa’ secara bahasa artinya menutupi. Sedangkan yang dimaksud di sini adalah
pengucapan nun mati atau tanwin ketika bertemu dengan huruf-huruf Ikhfa’
memiliki sifat antara Izhar dan idgham dengan disertai ghunnah. Huruf-hurufnya

berjumlah 15, yaitu: ‫ت ث ج د ذ ز س ش ص ض ط ظ ف ق ك‬. Contoh , ‫ع‬


ٍ ْ‫جُو‬ ‫ِم ْن‬
‫ َأ ْنفُ َس ُك ْم‬, ‫ِم ْن ُكم‬

7
HUKUM MIM MATI

Apabila terdapat mim sakinah (mim mati), maka hukum bacaannya ada tiga macam,
yaitu:

1. Ikhfa syafawi, yaitu apabila mim mati bertemu dengan ba’. Cara pengucapannya
yakni mim tampak samar diserta dengan ghunnah.
ِ َ‫ َو َك ْلبُهُم ب‬,‫ار ٍة‬
Contoh ٌ‫اسط‬ َ ‫تَرْ ِمي ِهم بِ ِح َج‬,‫احْ ُكم بَ ْينَهُم‬
2. Idgham mitslain, yaitu apabila mim mati bertemu dengan mim. Cara
pengucapannya harus disertai dengan ghunnah.

Contoh ٍ‫ َك ْم ِمن فَِئة‬, ْ‫َأم َمن‬

3. Izhar syafawi, yaitu apabila mim mati bertemu dengan selain huruf mim dan ba’.
Cara pengucapannya adalah mim harus tampak jelas tanpa ghunnah, terutama
ketika bertemu dengan fa’ dan wawu.
Contoh َ‫تَ ْمسُون‬, َ‫لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّقُون‬

8
HUKUM MIM DAN NUN BERTASYDID

Setiap mim dan nun yang bertasydid wajib dighunnahkan sepanjang dua
harakat. Adapun mengenai ukuran lama ghunnahnya sebagian ulama qira’at
menetapkannya dengan cara menutup jari atau membukanya dengan gerakan
yang tidak terlalu lambat. Imam Al-Jamzuri mengatakan

‫ـرفَ ُغـنَّ ٍة بَـدَا‬ َ ‫َو ُغـنَّ ِميـما ً ثُـ َّم نُونـا ً شُــ ِّددَا * َو‬
ْ ‫ســ ِّم ُكـالً َح‬
“ Dan ghunnahkanlah setiap mim dan nun bertasydid. Dan sebutlah
masing-masing huruf sebagai ghunnah.”
Contoh : ‫اِنَّا فَلً َّما‬

9
HUKUM ALIF LAM

Berdasarkan cara pembacaannya, alif lam dibagi menjadi dua macam, yaitu:

1. Alif Lam Qamariyah, yakni alif lam harus dibaca jelas ketika bertemu huruf-
huruf berikut :

‫ا ب ج ح خ ع غ ف ق ك م وﻫ ي‬
َ ‫ َن َّزل َع َل ْي‬,‫ اَ ْل َه ُك ُم ال َّتكا َ ُث ُر‬,‫ُيحِبُّ ْالمُحْ سِ ِني َْن‬
َ ‫ك ْال ِك َت‬
Contoh: ‫اب‬

2. Alif Lam Syamsiyah, yakni alif lam harus dibaca idgham (masuk ke dalam huruf
berikutnya) apabila bertemu dengan huruf-huruf berikut:

‫تثدذرزسشصضطظلن‬
Contoh: ‫ْس َوض َُح َها‬ ِ ‫ قُ ْل اَع ُْو ُذ ِب َربِّ ال َّن‬,‫ ِا َذا َس َجى‬ ‫َوالَّي ِْل‬
ِ ‫ َوال َّشم‬,‫اس‬

HUKUM MAD
Huruf mad ada tiga, yaitu:
1.  ‫ا‬ ~  Alif, sebelumnya ada fathah(baris atas).
2.   ْ‫ي‬ ~ Ya' mati, sebelumnya ada kasrah(baris bawah).
3. ْ‫و‬ ~ Wawu mati, sebelumnya ada dhommah(baris depan)

Adapun mad secara umum terbagi menjadi mad asli dan mad far’i

A. Mad Asli, yaitu mad yang tidak dipengaruhi oleh sebab hamzah atau sukun,
tetapi di dalamnya terdapat salah satu dari huruf mad di atas. Mad ini dibaca 2
harakat. Yang termasuk dalam mad asli yaitu:

10
1. Mad Thabi’ii, yaitu mad yang terdiri dari huruf-huruf mad, dan tidak
terdapat unsur tambahan lainnya seperti hamzah. Contoh: ‫س ِم ْي ٌع‬ – ‫يَقُوْ ُل‬
2. Mad Badal, yaitu setiap hamzah yang dipanjangkan 2 harakat sebagai
ٌ ‫ٳِْئ َم‬
pengganti hamzah yang terhilangkan. Contoh ‫ٳِ ْي َمان‬ asalnya ‫ان‬
3. Mad ‘Iwadh, yaitu mad yang terjadi ketika berwaqaf pada huruf yang
berakhiran fathatain. Contoh F‫بَص ْي ًرا‬ ‫سم ْيعًا‬
َ  
4. Mad Tamkiin, yaitu mad yang terdapat pada huruf ya yang bertasydid
bertemu dengan ya mati. Contoh ‫حُييِّ ْيتُ ْم‬  َ‫النَبِيّ ْين‬
5. Mad Shilah Qahirah, yaitu ha’ dhamir yang tidak didahului maupun diikuti
oleh huruf sukun, bertemu dengan selain hamzah.
B. Mad Far’i, yaitu mad yang dipengaruhi oleh sebab hamzah dan sukun. Dibaca
2,4, atau 6 harakat.
- Mad yang bertemu dengan hamzah:
1. Mad wajib muttashil, yaitu mad yang bertemu dengan hamzah dalam
satu kata. Contoh ‫ي َء‬
ْ ‫ ِج‬ – ‫ َجآ َء‬ - ‫َس َوآ ٌء‬
2. Mad jaiz munfashil, yaitu mad yang bertemu hamzah dalam kata yang
‫ُأ‬
ِ ‫م بِ َما ْن‬Fُْ‫َوﻻَأ ْنت‬
terpisah. Contoh ‫ز َل‬
3. Mad Shilah Thawilah, yaitu ha dhamir yang bertemu dengan hamzah
ْ ِ‫ِع ْن َدهُ اِﻻَّب‬
dalam kata yang terpisah. Contoh ُ‫اذنِه لَهُ اَ ْخلَ َده‬
- Mad yang bertemu dengan sukunmurni, dibaca dengan 6 harakat
1. Mad Farqi, yaitu mad badal yang bertemu dengan tasydid. Hanya
terdapat di dua kata dalam Al-Qur’an, yaitu:
‫قُلْ ءٰ اﷲُ ا ِذنَ لَ ُك ْم ءٰ اﷲُ َخ ْي ٌراَ ّمايُ ْش ِر ُكون قُلْ ءٰ ال َّذ َك َر ْي ِن‬
2. Mad Lazim Mukhaffaf Kalmi, yaitu mad yang bertemu dengan sukun
yang terjadi dalam rangkaian kata. Contoh ‫آﻻَن‬
3. Mad Lazim Mutsaqqal Kalimi, yaitu mad yang bertemu dengan tasydid
َ ‫َوﻻَالضَّآلِّينَ اَلصّا‬
yang terjadi dalam rangkaian kata. Contoh ُ‫خة‬
4. Mad Lazim Mukhaffaf Harfi, yaitu mad yang bertemu dengan sukun
yang terjadi dalam rangkaian huruf yang terdapat pada awal sebagian
surah, yaitu ‫ر‬ - ‫ﻫ‬ - ‫ط‬ – ‫ي‬ – ‫ ح‬. Contoh ‫حم الم‬

11
5. Mad Lazim Mutsaqqal Harfi, yaitu mad yang bertemu dengan tasydid
(karena idgham) yang tejadi dalam rangkaian huruf muqatha’ah.
Contoh ‫َوالقلَم آلم ن يس‬

C. Mad yang bertemu dengan sukun karena waqaf, dengan kadar panjang 2, 4, dan
6 harakat.
1. Mad ‘Aridh Lissukun, yaitu mad yang bertemu dengan huruf yang
disukunkan karena berwaqaf. Contoh ‫س ِم ْي ٌع‬ ِ َّ‫ر خَالِ ُدوْ نَ والن‬Fٌ ‫ص ْي‬
َ ‫اس‬ ِ َ‫ب‬
2. Mad Liin, yaitu mad yang terjadi ketika berwaqaf pada huruf yang didahului
oleh huruf liin bertemu dengan huruf yang disukunkan karena berwaqaf.
Contoh ٌ‫َريْب‬

12
TAFKHIM DAN TARQIQ

Ulama tajwid menjelaskan kepada kita terdapat tiga hal yang harus ditafkhimkan atau
ditarqiqkan:

1. Huruf-huruf Isti’la, yang tersusun dalam ‫ ْغ ِط قِظ‬F ‫ض‬


َ َّ‫ ُخص‬. Semua huruf isti’la
dibaca tafkhim, dengan dua tingkatan. Pertama tingakatan tafkhim kuat, yakni
ketika berharakat fathah atau dhammah, dan ketika sukun jika sebelumnya
berharkat fathah atau dhammah. Contoh َ‫اُ ْد ُخلُوْ ه‬
Yang kedua adalah tafkhim yang lebih ringan, yakni ketika berharakat kasrah
atau ketika sukun dengan huruf sebelumnya berharakat kasrah.
2. Huruf Ro’
Ro’ dibaca tafkhim apabila keadaannya sebagai berikut:
a. Berharakat fathah. Contoh ‫َرحْ َمةَ هللا‬
b. Berharakat dhammah. Contoh ‫اَ ْالَ ْخيَا ُر‬
c. Ra’ sukun sebelumnya berharakat fathah. Contoh ‫َمرْ َحبًا‬
d. Ra’ sukun sebelumnya huruf berharakat dhammah. Contoh ً‫ُذ ِّريَّة‬
e. Ra’ sukun sebelumnya hamzah washal.
f. Ra’ sukun sebelumnya huruf berharakat kasrah dan sesudahnya huruf isti’la
tidak berharakat kasrah serta berada dalam satu kalimat. Contoh ‫اِرْ ِج ِع ْي‬
g. Ra’ sukun karena waqaf sebelumnya huruf fathah.
h. Ra’ sukun karena waqaf sebelumnya huruf dhammah.
i. Ra’ sukun karena waqaf sebelumnya alif
j. Ra’ sukun karena waqaf sebelumnya wawu
k. Ra’ sukun karena waqaf sebelumnya huruf yang mati, dan didahului oleh
huruf fathahatau dhammah.

Ra’ dibaca tarqiq apabila keadaannya sebagai berikut:

ٌ ‫ِرضْ َو‬
a. Ra’ berharkat kasrah. Contoh ‫ان‬
b. Ra' sukun sebelumnya berharkat kasrahdan sesudahnya bukan huruf isti’la.
Contoh ‫اَاَ ْن َذرْ تَهُ ْم‬
c. Ra' sukun karena waqaf sebelumnya huruf kasrah atau ya sukun. Contoh

‫اَ ْل َكبِ ْي ُر‬

13
Ra’ boleh dibaca tafkhim atau tarqiq:

a. Ra’ sukun sebelum berharakat kasrah dan sesudahnya huruf isti’la


berharakat kasrah.
b. Ra’ sukun karena waqaf, sebelumnya huruf isti’la sukun yang diawali
dengan huruf berharakat kasrah.
c. Ra’ sukun karena waqaf dan setelahnya terdapat ya’ terbuang.
3. Lafazh Jalalah
Yng dimaksud dengan lafazh jalalah adalah kalimat Allah. Lafazh ini banyak
tercantum dalam Al-Qur’an. Cara membacanya adalah tafkhim dan tarqiq.
Dibaca tafkhim apabila berada di awal susunan kalimat dan apabila berada
setelah huruf berharakat fathah. Dibaca tarqiq apabila sebelumnya huruf
berharakat kasrah.

14
IDGHAM MUTAMATSILAIN, MUTAJANISAIN DAN
MUTAQARIBAIN

Berdasarkan tempat keluarnya huruf dan sifat-sifat yang dimilikinya,


idgham dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
1. Idgham Mutamatsilain  (‫)ﺇﺩﻏﺎﻡ ﻣﺘﻤﺎﺛﻠﻴﻦ‬ (melebur dua huruf yang sama)
- yaitu pertemuan dua huruf yang sama sifat dan makhrajnya (tempat
keluarnya). Contoh َ‫صاك‬
َ ‫ض ِربِّ َع‬
ْ ِ‫صاكَ = ا‬ ْ ِ‫قَ ْد د ََخلُ ْوا = قَد ََّخلُ ْوا – ا‬
َ ‫ض ِر ْب بِ َع‬
2. Idgham mutajanisain (‫ﺇﺩﻏﺎﻡ ﻣﺘﻘﺎﺭﺑﻴﻦ‬ ) – yaitu pertemuan dua huruf
yang sama makhraj, namun sifatnya berlainan.
Contoh ِّ‫طاِئفَةٌ = هَ َّم طَّاِئفَةٌ – قُلْ َرب‬ ْ ‫هَ َّم‬
َ ‫ت‬
3. Idgham mutaqaribain (‫ﺇﺩﻏﺎﻡ ﻣﺘﻘﺎﺭﺑﻴﻦ‬ ) - (yang hampir) ialah
pertemuan dua huruf yang berdekatan sifat dan makhrajnya

15

Anda mungkin juga menyukai