Anda di halaman 1dari 38

Tahsin dan Tajwid Dasar

Urgensi Belajar Tajwid - Makharijul Huruf - Shifatul Huruf

Kak Nurberkah Tania


Urgensi Belajar
Tajwid
Tujuan Mempelajari Ilmu Tajwid
Menjaga lisan dari lahn (kesalahan) ketika membaca al-Qur’anul Kariim yang
merupakan kalamullah ‘azza wa jalla.

Lahn secara bahasa : condong dari kebenaran


Lahn secara istilah : kesalahan dalam membaca al-Qur’anul Kariim
Tujuan Mempelajari Ilmu Tajwid
1. Lahn Jaliy
Kesalahan yang muncul pada lafazh yang mengubah makna dan i’rabnya. Dinamakan
lahn jaliy karena kesalahannya jelas, dapat diketahui siapapun.

Bentuk Lafazh Keterangan Surah

Membuang huruf ُ‫اِنﱠ ﻧَﺣْ نُ → ِاﻧﱠﺎ ﻧَﺣْ ن‬ Tidak membaca alif mad Al-Hijr : 9

Menambah huruf ‫ﻓﺎذَا → اِذَا‬ Menambah huruf fa Al-Falaq: 5

Mengubah harakat ‫ك ﻧَ ْﻌﺒُ ُﺪ‬


َ ‫اِﯾﱠﺎكِ ﻧَ ْﻌﺒُ ُﺪ – اِﯾﱠﺎ‬ Mengubah harakat fathah Al-Fatihah: 5
menjadi kasrah
Tujuan Mempelajari Ilmu Tajwid
2. Lahn Khafiy
Kesalahan yang muncul pada lafazh sehingga merusak kesempurnaannya, akan
tetapi tidak merusak makna.

Bentuk Lafazh Surah

Tercampurnya mad dengan ghunnah ‫ﺟَﺂ َء‬ An-Nashr: 1

Saktah dalam pengucapan huruf yang sukun َ‫اَﻧۡ ﻌَﻤۡ ﺖ‬ Al-Fatihah: 7


atau tasydid

Meng-qalqalahkan huruf yang bukan qalqalah ‫اَ ْﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ‬ Al-Fatihah: 1


Hukum Mengamalkan Tajwid
1. Makhraj huruf : Wajib hukumnya menjaga makhraj-makhraj huruf, dan haram
secara mutlak jika mengabaikannya.
2. Shifatul huruf : hukum mengamalkannya terbagi menjadi dua
● Wajib hukumnya menjaga shifat-shifat huruf yang ketika diubah membuat huruf
menyimpang dari tempatnya, dan haram secara mutlak mengabaikannya. Misal
menebalkan huruf ‫ س‬pada kata ‫ﻋﺳﻰ‬, menipiskan huruf ‫ ص‬pada kata ‫ﻋﺻﻰ‬.
● Adapun shifat penghias atau yang memperindah seperti menipiskan huruf ‫ ر‬yang
berharakat fathah atau dhammah, hal ini termasuk bagian dari kesalahan yang
khafiy (tersembunyi).
Makharijul Huruf
Definisi Makharijul Huruf
- Secara bahasa : Makharij (‫ )ﻣﺧﺎرج‬adalah jamak dari
makhraj (‫ )ﻣﺧرج‬yang berarti tempat keluarnya sesuatu.
- Secara istilah : Tempat keluarnya huruf di mana suara
akan berhenti pada tempat tersebut, sehingga dapat
dibedakan antara satu huruf dengan huruf lainnya.
Definisi Makharijul Huruf
Cara mengetahui tempat keluarnya huruf:

1. Menambahkan hamzah (‫ )ء‬pada huruf sebelumnya dan tasydid


pada huruf tersebut. Contoh : ‫ → أَبﱠ‬kita akan dapati suara huruf ‫ب‬
keluar dari kedua bibir.
2. Menambahkan hamzah (‫)ء‬ pada huruf sebelumnya dan
men-sukun-kan huruf tersebut. Contoh : ْ‫ → أَن‬kita akan dapati
suara huruf ‫ ن‬keluar dari ujung lidah.
Makhraj Secara Umum
Terdiri dari 5 bagian
A. Al-Jauf (rongga tenggorokan dan rongga mulut)
B. Al-Halq (tenggorokan)
C. Al-Lisan (lidah)
D. Asy-Syafatan (Kedua bibir)
E. Al-Khaysyum (rongga hidung)
Adapun secara terperinci ada 17 bagian (akan datang penjelasannya)
A. Al-Jauf (Rongga tenggorokan dan rongga mulut)
Laqab huruf : jaufiyyah, yang artinya
huruf-huruf rongga tenggorokan dan mulut.
Al-Jauf adalah tempat keluarnya huruf-huruf
mad, yaitu:

Alif yang didahului dengan harakat fathah. ‫ دَ ار‬- ‫ ﺟَ ﺎ َء‬- ‫ﻗَﺎل‬


Waau sukun yang didahului dengan harakat dhammah. َ‫ َﺗﺻُوﻣُون‬- ‫ َﯾﻘُول‬- ‫ﻗُوﻣُوا‬

Yaa sukun yang didahului dengan harakat kasrah. َ‫ ﯾُرﯾدُون‬- ‫ ﻗِﯾ َل‬- ‫ﻋِ ﯾﺳَ ﻰ‬
B. Al- Halq (Tenggorokan)
Laqab huruf : halqiyyah, yang artinya huruf
tenggorokan. Terbagi menjadi 3:
1. Aqshal halq (tenggorokan bagian
bawah). Huruf : hamzah (‫ )ء‬dan ha (‫)ه‬
2. Wasathul halq (tenggorokan bagian
tengah/katup pangkal tenggorokan).
ْ‫ﺣَ ﺎ ﺣِﻲ ﺣُو أَحْ ﺧَ ﺎ ﺧِﻲ ﺧُو أَخ‬ ‫ءَا ءِي ءُو أَ ْء‬
Huruf : ‘ain (‫ )ع‬dan ha (‫)ح‬
3. Adnal halq (tenggorokan bagian ْ‫ﺣَ ﺎ ﺣِﻲ ﺣُو أَحْ ﻏَ ﺎ ﻏِ ﻲ ﻏُو أَغ‬ ‫ھَﺎ ھِﻲ ھٌو أ ْه‬
atas). Huruf : ghain (‫ )غ‬dan kha (‫)خ‬
C. Al-Lisan (Lidah)
Terbagi menjadi 10 makhraj secara terperinci, yang keluar
darinya 18 huruf.
1. Aqshal lisan (pangkal lidah). Ada dua makhraj yang
keluar darinya dua huruf : ‫ ق‬dan ‫ك‬
2. Wasathul lisan (tengah lidah). Ada satu makhraj
yang keluar darinya tiga huruf : ‫ ش‬,‫ج‬, dan ‫ي‬
3. Hafatul lisan (tepi lidah). Ada dua makhraj yang
keluar darinya dua huruf : ‫ ض‬dan ‫ل‬
4. Tharaful lisan (ujung lidah) : Ada lima makhraj yang
keluar darinya 11 huruf : ‫ ث‬,‫ ذ‬,‫ ظ‬,‫ ز‬,‫ س‬,‫ ص‬,‫ ت‬,‫ د‬,‫ ط‬,‫ ر‬,‫ن‬
C. Al-Lisan (Lidah)
1. Aqshal lisan (pangkal lidah)
- Huruf qaf (‫ )ق‬: pangkal lidah
menempel pada bagian daging
dari langit-langit lunak.
- Huruf kaf (‫ )ك‬: pangkal lidah
menempel pada bagian daging
dan tulang (bagian yang keras)
dari langit-langit secara ْ‫ﻛَﺎ ﻛِﻲ ﻛُو أَك‬ ْ‫ﻗَﺎ ﻗِﻲ ﻗُو أَق‬
bersamaan. Berada di bawah
makhraj qaf sedikit.
C. Al-Lisan (Lidah)
2. Wasathul lisan (tengah lidah)
- Huruf jim (‫ )ج‬: tengah lidah menempel
pada langit-langit, sehingga makhrajnya
benar-benar tertutup sempurna.
- Huruf syin (‫ )ش‬: tengah lidah tidak
menempel pada langit-langit, sehingga
makhrajnya tidak tertutup.
- Huruf yaa (‫ )ي‬: tengah lidah tidak
menempel pada langit-langit, makhrajnya
ْ‫ﯾَﺎ ﯾِﻲ ﯾُو أَي‬ ْ‫ﺟَ ﺎ ﺟِﻲ ﺟُو أَجْ ﺷَﺎ ﺷِ ﻲ ﺷُو أَش‬
tidak tertutup bersamaan dengan
menurunnya pangkal lidah.
C. Al-Lisan (Lidah)
3. Hafatul lisan (tepi lidah) dan
- Huruf dhad (‫ )ض‬: salah satu tepi lidah
atau kedua-duanya secara bersamaan
menempel pada dinding dalam gigi
geraham atas.
- Huruf lam (‫ )ل‬: ujung dua tepi lidah
sampai pada akhir ujung lidah menempel
pada gusi dari 8 gigi-gigi bagian atas (2
gigi seri, 2 gigi seri samping, 2 gigi taring,
dan 2 gigi geraham pertama).
C. Al-Lisan (Lidah)
4. Tharaful lisan (ujung lidah)
a. Makhraj huruf nun (‫ )ن‬: ujung lidah menempel pada gusi dua gigi seri atas.
b. Makhraj huruf nun (‫ )ر‬: punggung ujung lidah menempel pada gusi dua gigi seri atas

ْ‫رَ ا رِ ي رُو أَر‬ ْ‫ﻧَﺎ ﻧِﻲ ﻧُو أَن‬


C. Al-Lisan (Lidah)
c. Makhraj huruf ‫ د‬, ‫ط‬, dan ‫ ت‬: ujung lidah menempel pada pangkal dua gigi seri atas.
d. Makhraj huruf ‫ س‬,‫ص‬, dan‫ ز‬: ujung lidah menempel pada posisi dinding dua gigi seri
bawah, lalu suara keluar melalui celah antara gigi seri atas dan bawah.

ْ‫ﺻَ ﺎ ﺻِ ﻲ ﺻُو أَصْ ﺳَ ﺎ ﺳِ ﻲ ﺳْ و أَس‬ ْ‫دَ ا دِي دُو أَد‬ ْ‫طَ ﺎ طِ ﻲ طُو أَط‬
ْ‫زَ ا زِ ي زُو أز‬ ْ‫ﺗَﺎ ﺗِﻲ ﺗُو أت‬
C. Al-Lisan (Lidah)
e. Makhraj ‫ ذ‬,‫ظ‬, dan ‫ ث‬: ujung lidah menempel pada ujung dua gigi seri atas.

ْ‫ذَ ا ذِي ذُو أَذ‬ ْ‫ﺛَﺎ ﺛِﻲ ﺛُو أَث‬ ْ‫ظَ ﺎ ظِ ﻲ ظُو أَظ‬
D. Asy-Syafatan (Kedua bibir)
Laqab huruf : syafawiyyah (huruf-huruf dua bibir)
Terbagi menjadi 2 bagian :
a. Bibir bawah bagian dalam pada posisi menempel
pada ujung 2 gigi seri atas. Huruf fa (‫)ف‬
b. Bertemunya dua bibir
- Bertemunya kedua bibir dalam keadaan tertutup.
Huruf : ba (‫)ب‬
ْ‫ﺑَﺎ ﺑِﻲ ﺑُو أَب‬ ْ‫ﻓَﺎ ﻓِﻲ ﻓُو أَف‬
- Bertemunya kedua bibir dalam keadaan tertutup
disertai ghunnah yang keluar dari al-khaisyum. ‫َوا وِ ي وُ و أ َْو‬ ‫ﻣَﺎ ﻣِﻲ ﻣُو أَ ْم‬
Huruf: mim (‫)م‬
- Kedua bibir dimonyongkan ke depan dengan
membuka sedikit celah. Huruf : waau (‫)و‬
E. Al-Khaisyum (Pangkal Hidung)
Al-Khaisyum adalah pangkal hidung bagian dalam. Dari makhraj ini keluar
segala bunyi ghunnah yang menyertai huruf mim (‫ )م‬dan nun (‫ )ن‬pada
seluruh kondisi kedua huruf ini. Adapun rincian ghunnah akan datang
penjelasannya di bagian shifatul huruf.
Shifatul Huruf
Definisi dan Pembagian Shifat
Shifatul huruf berkaitan dengan tata cara pengucapan huruf dalam makhraj untuk
membedakan antara huruf yang satu dengan huruf lainnya.

1. Shifat dzatiyah : sifat asli yang selalu ada (melekat) pada huruf, tidak akan berpisah
dalam keadaan apapun. Di antara yang termasuk shifat asli : jahr, hams, syiddah,
ithbaq, istifal, qalqalah, dsb. (akan datang pembahasannya)
2. Shifat ‘aradhiyah adalah sifat bukan asli yang tidak selalu ada (melekat pada huruf,
kadang ada kadang tidak. Di antara yang termasuk shifat : tafkhim, tarqiq, izhar,
idgham, dsb.

Fokus bahasan : Shifat dzatiyah


Shifat Dzatiyah
1. Jumlah Shifat Dzatiyah
Imam Ibnul Jazari rahimahullah mengatakan dalam Manzhumah Jazariyah, bahwa jumlah
sifat ada 17 dengan rincian 10 sifat memiliki lawan, dan 7 sifat tidak memiliki lawan. Tetapi
ada juga yang memasukkan ghunnah ke dalam shifat yang tidak memiliki lawan sehingga
menjadi 8.
2. Pembagian Sifat Dzatiyah
A. Shifat yang memiliki lawan : Hams >< Jahr ; Syiddah >< Rakhawah (di antaranya
terdapat shifat tawassuth) ; Isti’la >< Istifal ; Ithbaq >< Infitah ; Idzlaq >< ishmat
B. Shifat yang tidak memiliki lawan : Shafir, qalqalah, lin, inhiraf, takrir, tafassyi,
istithalah, dan ghunnah.
A. Sifat Dzatiyah yang Memiliki Lawan
1. Hams >< Jahr

Hams adalah samarnya suara pada pendengaran disebabkan terbukanya


dua pita suara, dan tidak adanya getaran pada keduanya, serta
banyaknya udara yang mengalir ketika mengucapkan huruf. Huruf hams
berjumlah 10: ‫ﻓﺣﺛﮫ ﺷﺧص ﺳﻛت‬

Jahr adalah jelasnya suara pada pendengaran disebabkan tertutupnya


dua pita suara, dan getaran pada keduanya, serta banyak tertahannya
aliran udara ketika huruf itu dibaca dari makhrajnya. Huruf jahr adalah
selain huruf hams.
A. Sifat Dzatiyah yang Memiliki Lawan
2. Syiddah >< Rakhawah
Syiddah adalah tertahannya aliran suara akibat dari tertutupnya makhraj. Huruf
Syiddah berjumlah 8 : ‫أﺟد ﻗط ﺑﻛت‬
Rakhawah adalah mengalirnya suara pada tempat keluarnya, dan hal ini karena
lemahnya sandaran huruf tersebut pada makhrajnya. Huruf rakhawah adalah
selain dari huruf syiddah dan bainiyyah.
Bainiyyah (tawassuth) adalah mengalirnya sedikit aliran suara pada makhraj
huruf, dan ia adalah sifat antara rakhawah dan syiddah. Huruf bainiyyah
berjumlah 5: ‫ﻟن ﻋﻣر‬
A. Sifat Dzatiyah yang Memiliki Lawan
3. Isti’la >< Istifal

Isti’la adalah naiknya suara ke langit-langit mulut ketika mengucapkan


hurufnya, sehingga ia dibaca tebal. Huruf isti’la ada 7 : ‫ﺧص ﺿﻐط ﻗظ‬

Istifal adalah tidak naiknya suara ke langit-langit ketika mengucapkan


hurufnya sehingga dibaca tipis. Huruf istifal adalah selain huruf isti’la.
A. Sifat Dzatiyah yang Memiliki Lawan
4. Ithbaq >< infitah

Ithbaq adalah terkumpulnya suara di antara lidah dan langit-langit


ketika mengucapkan hurufnya. Huruf ithbaq adalah ‫ ظ‬,‫ ط‬,‫ ض‬,‫ص‬

Infitah adalah tidak terkumpulnya suara antara lidah dan langit-langit


ketika mengucapkan hurufnya. Huruf infitah adalah selain huruf ithbaq.
A. Sifat Dzatiyah yang Memiliki Lawan
5. Idzlaq >< Ishmat

Idzlaq secara bahasa : hiddatul lisan wa balaghtuhu (batas lidah dan ujungnya)
Idzlaq secara istilah : bersandarnya huruf ketika pengucapan pada ujung lidah atau bibir.
Dinamakan idzlaq karena ringan dan mudahnya lidah tatkala mengucapkan huruf idzlaq.
Huruf : ‫ب‬
ِ ُ‫ﻓَرﱠ ﻣِن ﻟ‬

Ishmat secara bahasa : al-imtina’ (tercegah)


Ishmat secara istilah : tercegahnya kesendirian huruf ishmat dari sebuah susunan kata (bahasa
arab) yang huruf aslinya lebih dari tiga huruf tanpa ada minimal satu huruf idzlaq padanya.
Dinamakan huruf ishmat karena beratnya mengucapkan huruf-huruf ishmat yang keluar dari selain
ujung lidah dan dua bibir.
B. Sifat Dzatiyah yang Tidak Memiliki Lawan
1. Shafir
Tajamnya suara karena ia keluar dari celah yang sempit (antara ujung lidah
dengan dua gigi seri atas dan bawah. Huruf shafir : ‫ ص‬,‫ ز‬,‫س‬

2. Qalqalah
Memantulnya suara pada huruf ketika sukun, tanpa terpengaruh dengan
harakat yang tiga. Huruf qalqalah : ‫ﻗطب ﺟد‬

Qalqalah terbagi menjadi dua :


- Qalqalah kubra : apabila waqaf pada huruf qalqalah (bertasydid atau tidak).
Contoh : ‫ﻖ‬ ِۙ َ‫ﻗ ُۡﻞ اَﻋ ُۡﻮ ُذ ﺑِﺮَبﱢ اﻟۡ ﻔَﻠ‬
- Qalqalah sughra : apabila huruf qalqalah ada di tengah kata atau kalimat.
Contoh : َ‫ﻗَدْ أَ ْﻓﻠَﺢَ ا ْﻟﻣ ُْؤ ِﻣﻧُون‬
B. Sifat Dzatiyah yang Tidak Memiliki Lawan
2. Qalqalah
Kesalahan saat membaca qalqalah :

- Suara qalqalah bercampur dengan salah satu dari tiga harakat. Misalnya: َ‫ﻗَﺪۡ ﻛَﺎن‬
- Mengakhiri suara qalqalah dengan hamzah. Misalnya : ‫ﺣ ٌﺪ‬
َ َ‫ا‬
- Memanjangkan suara qalqalah. Misal : ‫ﺣ ٌﺪ‬
َ َ‫ا‬
- Memutus suara huruf yang dibaca qalqalah dengan huruf setelahnya.

Misal : ۡ‫ﻟَﻢۡ ﯾَﻠِﺪۡ ۙ َوﻟَﻢۡ ﯾ ُۡﻮﻟَﺪ‬


Perbedaan Antara huruf yang dibaca sukun, qalqalah, dan berharakat.

Cara keluarnya huruf Penyerta saat keluar

Huruf sukun Dengan berbenturan Tidak disertai apapun

Huruf qalqalah Dengan saling menjauh Tidak disertai apapun

Huruf berharakat Dengan saling menjauh Disertai harakat


B. Sifat Dzatiyah yang Tidak Memiliki Lawan
3. Lin
Yaitu keluarnya suara huruf dari makhrajnya dengan mudah. Sifat ini
terdapat pada dua huruf, yaitu : Ya sukun (‫ )ي‬dan waau sukun (‫ ) و‬yang
huruf sebelumnya berharakat fathah.

4. Inhiraf
Yaitu menyimpangnya suara huruf karena alirannya tidak sempurna
disebabkan terhalang oleh lidah. Huruf inhiraf : ‫ ل‬dan ‫ر‬
B. Sifat Dzatiyah yang Tidak Memiliki Lawan
5. Takrir
Bergetarnya ujung lidah ketika ketika pengucapan huruf dengan getaran
yang halus disebabkan sempitnya makhraj disebabkan sempitnya makhraj.
Sifat ini terdapat pada huruf ra (‫)ر‬. Hendaknya tidak berlebihan dalam takrir
sehingga menyebabkan terucapnya huruf ra lebih dari sekali.

6. Tafasysyi
Tersebarnya udara pada seluruh mulut ketika mengucapkan huruf tersebut
dari makhrajnya. Huruf tafasysyi: ‫( ش‬syin)
B. Sifat Dzatiyah yang Tidak Memiliki Lawan
7. Istithalah
Bergeraknya lidah ke depan setelah tepi lidah menempel pada gigi geraham
atas, hingga ujung lidah menempel menyentuh pangkal gigi atas yang disertai
adanya udara yang menekan dari belakang lidah. Huruf istithalah : ‫( ض‬dhad)

8. Ghunnah
Suara yang keluar dari rongga hidung. Ghunnah adalah sifat untuk huruf nun
dan mim baik berharakat ataupun sukun.
B. Sifat Dzatiyah yang Tidak Memiliki Lawan
8. Ghunnah
Tingkatan Ghunnah ada empat:

Jenis Pada huruf nun dan mim Contoh

Akmal ma takun (paling sempurna) - Bertasydid


- Idgham
‫ﻣُﺣَ ﱠﻣ ٌد‬
Kamilah (sempurna) - Ikhfa’
- Iqlab
‫ﻣِنْ ﺑَﻌْ ُد‬
Naqishah (kurang) - Izhar
َ‫اَﻧۡ ﻌَﻤۡ ﺖ‬
Anqash ma takun (paling kurang) - Berharakat
ُ‫ﻧَﺤﻦ‬
Referensi
Kurnaedi, Abu Ya’la. 2013. Tajwid Asy-Syafi’i. Jakarta : Pustaka Imam Asy-Syafi’i

Suwaid, Ayman Rusydi. 1442 H. Tajwidul Mushowwar. Lebanon : Darul Ghauthani

Tahir, Muliyana. 2021. Tajwid Al-Qur’anul Karim Al Kafiy

Catatan pribadi
Jazaakunnallahu Khayran

Anda mungkin juga menyukai