Anda di halaman 1dari 10

Tugas sekolah kelas 3

 Makharijul huruf merupakan tempat keluarnya huruf atau letak


pengucapan huruf Al-Qur’an. Makharijul huruf juga dapat dikatakan
sebagai tempat keluarnya bunyi huruf Hijaiyyah ketika dibaca. Makharijul
huruf terbagi menjadi lima bagian, yaitu rongga mulut (jauf), rongga
tenggorokan (halqi), lidah (lisani), kedua bibir (syafatani), dan pangkal
hidung (khaisyum).

 Rongga mulut (jauf) merupakan tempat keluarnya huruf mad/huruf


panjang.

Contoh : ‫ قُ ْولُ ْوا‬,‫ ِا ِّن ْي‬,‫َو َما‬

 Rongga tenggorokan (halqi) yang meliputi tenggorokan bagian


bawah (‫)ء – ه‬,tenggorokan bagian tengah (‫)ح – ع‬, dan tenggorokan
bagian atas (‫)غ – خ‬
 Lidah (lisani) meliputi pangkal lidah dekat anak lidah dengan langit-
langit yang lurus diatasnya (‫)ق‬, pangkal lidah dengan langit-langit yang
lurus diatasnya dan sedikit keluar dari makhraj )‫ق (ك‬, lidah bagian tengah
dengan langit-langit yang lurus diatasnya (‫)ج ش ي‬, pangkal tepi lidah (‫)ض‬,
ujung tepi lidah (‫)ل‬, ujung lidah (‫)ن‬, ujung lidah tepat (‫)ر‬, kulit gusi (‫)د ت ط‬,
runcing lidah (‫)ص س ز‬, dan gusi (‫)ث ذ ظ‬.
 Kedua bibir (syafatani) meliputi bibir bawah (‫)ف‬, bibir bawah dan atas
(‫)م ب و‬
 Pangkal hidung (khaisyum) merupakan tempat keluarnya suara
dengung atau gunnah. Contohnya : nun ditasydid ( َّ‫)اِن‬, mim ditasydid (
‫)اَمَّا‬, nun sukun sebab idghom bigunnah, iqlab, dan ikhfa’ haqiqi (‫)مِنْ َقب ِْل‬,
dan mim sukun bertemu mim dan ba’ (‫)لَ ُه ْم َما‬.

Di dalam ilmu tajwid tidak hanya menerangkan tentang hukum-hukum


bacaan yang terdapat di dalam Al-Qur’an, namun ilmu tajwid juga
membahas tentang makharijul huruf sehingga terdapat perbedaan dalam
membaca huruf hijaiyyah. Mengapa makharijul huruf perlu disempurnakan?
Menyempurnakan makharijul huruf bertujuan agar seseorang dapat
membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sehingga maknanya tidak
keliru. Karena jika terjadi suatu kesalahan dalam pelafalan
huruf hijaiyyah, hal tersebut dapat memberikan arti atau makna baru.
Sifatul huruf secara bahasa adalah sesuatu yang melekat atau menetap
pada huruf-huruf hijaiyah. Sifat sendiri merupakan cara baru bagi keluarnya
huruf ketika sampai pada tempat keluarnya huruf tersebut. Disini terlihat
bahwa sifatul huruf atau sifat-sifat huruf selalu dikaitkan
dengan makhrajnya. Antara sifat dengan makhraj itu saling berkaitan satu
sama lain. Makharijul huruf tidak akan tampak jika sifatul hurufnya tidak
dikeluarkan secara benar. Sebaliknya, sifatul huruf tidak akan tepat selama
tidak mengenai tempat keluarnya. Ada 2 macam sifat sifat huruf yaitu huruf
yang memilki lawan ( ‫ات‬ ُ ‫ضدَا ِد َذ َو‬
ْ َ ‫ااْل‬ ) dan juga sifat huruf yang tidak memilki
lawan ( ‫اَل ضِ دَّ لَ َها‬ ).

1. Sifat yang memilki lawan


2. Hams dan Jahr

Hams adalah sifat membunyikan huruf tertentu dengan berdesis (bernafas)


atau samar. Ada 10 huruf dalam sifat ini, yakni :
‫ف–ح–ث–ھ–ش–خ–ص–س–ك–ت‬
Sedangkan jahr adalah lawan dari Hams yaitu membunyikan secara jelas
atau membunyikan huruf  tertentu tanpa berdesis. Huruf-huruf jahr ini
adalah huruf-huruf selain dari huruf hams yang berjumlah 19 huruf.

 Syiddah, Rakhawah dan Tawassuth

Syiddah adalah menahan sejenak suara ditempat keluarnya huruf, baru


kemudian melepaskannya karena makhraj-nya kuat. Huruf
huruf syiddah yaitu:
‫أ–ج–د–ق–ط–ب–ك–ت‬
Kemudian tawassuth adalah membunyikan huruf tertentu dengan cara
antara ditahan dan dilepas (tengah tengah). Adapun huruf-hurufnya yaitu:
‫ل–ن–ع–م–ر‬
sedangkan rakhawah adalah mengeluarkan suara bersamaan dengan
mengucapkan huruf tanpa hambatan karena makhraj-nya lemah. Huruf-
huruf yang memilki sifat ini yaitu selain dari huruf-
huruf syiddah dan tawassuth.

 Isti’la dan Istifal
Sifat isti’la adalah membunyikan huruf dengan mengangkat sebagian besar
lidah ke langit-langit mulut saat pengucapan. Ada 7 huruf isti’la, yaitu:
‫خ–ص–ض–غ–ط–ق–ظ‬
Kemudian sifat istifal adalah pengucapan huruf disertai turunnya lidah dari
langit-langit mulut. Huruf pada sifat ini ada 22, yaitu:
– ‫ي – ج – ِّو – ُد – َح – ر – ف – ھ – ِا – ْذ – س – ل – ش‬
ُ – ‫ث – ب – ت – ع – ٌّز – م – ن‬
‫ك – ُء‬

 Ithbaq dan infitah

Sifat ithbaq adalah membunyikan huruf dengan menutup dua sisi lidah


sehingga bertemu dengan langit-langit mulut ketika mengucapkan huruf.
Hurufnya yaitu:
‫ص–ض–ط–ظ‬
Sedangkan infitah adalah membunyikan huruf dengan memisahkan dua
sisi lidah dari langit-langit mulut sehingga keluarlah nafas diantara
keduanya saat mengucapkan huruf. Huruf yang bersifat infitah sebanyak
25 huruf selain dari huruf ithbaq.

 Idzlaq dan ishmat

Sifat idzlaq adalah membunyikan huruf tertentu dengan mengeluarkannya


dari ujung lidah atau ujung bibir supaya cepat dan lancar terucapkan.
Huruf-hurufnya yaitu:
‫ف–ر–م–ن–ل–ب‬
Sifat ishmat adalah membunyikan huruf-huruf tertentu dengan tidak
lancar/cepat. Karena huruf tersebut tidak bertempat di ujung lidah atau
ujung bibir. Huruf pada sifat ini adalah selain dari huruf idzlaq.

 Sifat yang tidak memilki lawan


 Shafir

Suara menyerupai suara unggas/burung. Maksudnya adalah membuat


suara tambahan yang keluar dengan kuat diantara ujung lidah dan gigi seri
seperti siul. Hurufnya ada 3 yaitu: ( ‫س‬  – ‫ز‬  – ‫ص‬ ).
 Qolqolah

Sifat huruf ini adalah membuat pantulan di akhir pengucapan huruf-


huruf qolqolah yang sukun (mati). Hurufnya ada 5 yaitu : (  – ‫ج‬ – ‫ب‬ – ‫ط‬ – ‫ق‬
‫د‬ ).

 Layyin atau Lien

Sifat ini berarti lembut dan mudah. Maksudnya adalah mengeluarkan huruf
dari mulut tanpa memberatkan lisan. Lien terjadi ketika ada huruf bertanda
baca fathah kemudian setelahnya ada huruf lien yang bertanda sukun.
Hurufnya ada 2 yaitu : ( ‫و – ي‬ ).

 Inhiraf

Membaca condong atau miring. Maksudnya adalah pengucapan hurufnya


miring setelah keluar dari ujung lidah. Hurufnya ada 2 yaitu : ( ‫ل‬ – ‫ر‬ ).

 Takrir

Takrir artinya mengulangi. Maksudnya adalah lidah bergetar saat


mengucapkan huruf ( ‫ر‬ ) namun tidak berlebihan apa lagi sampai terucap
lebih dari satu huruf ro.

 Tafasysyi

Tafasysyi artinya menyebar. Maksudnya adalah peyebaran suara saat


mengucapkan huruf Syin ( ‫ش‬ ) dari makhraj hingga berbenturan dengan
sisi bagian dalam gigi-gigi atas dan bawah.

 Istithalah

Istithalah artinya memanjang. Maksudnya adalah membunyikan huruf


tertentu dengan memanjangkan suaranya dari permulaan tepi lidah hingga
penghabisan lidah (sampai bersambung dengan makhraj lam),
huruf isthithalah hanya : ( ‫ض‬ ).

 Ghunnah

Ghunnah dalam arti bahasa berarti berdengung. Maksudnya adalah


membunyikan huruf tertentu dengan mendengungkan suara yang keluar
dari pangkal hidung. Huruf ghunnah yaitu: ( ‫ن‬ – ‫م‬ ) baik hidup maupun mati,
yang idzhar, ikhfa’ maupun idgham.

Apabila mim sukun(‫ ) ْم‬bertemu dengan mim (‫)م‬, maka cara membacanya


adalah seperti menyuarakan mim rangkap atau ditasyidkan dan wajib
dibaca dengung. Idgham mithlain juga dikenali sebagai idgham mimi atau
mutamasilain.

Pengertian Qalqalah
qalqalah adalah memantul. Untuk pengertian qalqalah secara istilah dalam ilmu tajwid ada
tiga. Qalqalah adalah memantulkan bunyi huruf tertentu karena sukun dengan mati asli,
karena waqaf dengan dimatikan, dan tasydid/syiddah karena waqaf.

Qalqalah adalah hukum bacaan yang menjadi bagian dari ilmu tajwid. Pengertian qalqalah
dapat dimaknai sebagai suara tambahan atau pantulan kuat dan jelas pada huruf sukun.
Memaknai pengertian qalqalah bisa dilakukan dengan dua macam hukum bacaan qalqalah
di antaranya, qalqalah sugra dan kubro.

Pentingnya mempelajari pengertian qalqalah dalam ilmu tajwid yang berkaitan dengan
sukun, waqaf, dan tasydid adalah agar bacaan Al-Qur’an seseorang terhindar dari
kesalahan makna dan arti. Ada lima huruf qalqalah yang bisa dijadikan tanda dan penguat
pengertian qalqalah, yakni a (‫)ب‬, jim (‫)ج‬, dal (‫)د‬, ta (‫)ط‬, dan qaf (‫ )ق‬ atau dapat disingkat
dengan qatbujadin.

Hukum Bacaan Qalqalah


Pengertian Qalqalah Sugra

Hukum bacaan qalqalah yang pertama adalah qalqalah sugra. Pengertian qalqalah
sugra, yakni bila ada huruf qalqalah yang berada di tengah lafal dengan harakat
sukun. Cara membaca qalqalah sugra dipantulkan dengan tidak terlalu kuat.
Pengertian Qalqalah Kubra

Hukum bacaan qalqalah yang kedua adalah qalqalah kubro. Pengertian qalqalah
kubra, yakni bila ada huruf qalqalah yang berada di akhir lafal, baik karena harakat
sukun, fathah, kasrah, damah, dan tanwin tetap dibaca waqaf. Cara membaca
qalqalah kubra lebih baik dipantukan dengan cukup kuat.

Pengertian Qalqalah Lainnya

Hukum bacaan qalqalah yang paling utama adalah sugra dan kubra. Meski
sebenarnya, masih ada qalqalah akbar dan ashlul qalqalah yang perlu dipelajari
juga.

Pengertian qalqalah akbar adalah bila qalqalah berada di akhir lafal karena
diwakafkan dan bertasydid, pengucapannya ditekan dua harakat.

Sementara pengertian ashlul qalqalah adalah huruf qalqalah asli yang tidak
memiliki harakat sukun atau mati, disukunkan, dan diwakafkan.

Contoh Bacaan Qalqalah Surga dalam Al-Qur’an

1. QS Al-Ikhlas ayat 3 (huruf dal sukun)

‫لَ ْم يَلِ ْد َولَ ْم يُولَ ْد‬

2. QS Al-Lahab ayat 5 (huruf ba sukun)

‫فِى ِجي ِدهَا َح ْب ٌل ِّمن َّم َس ۭ ٍد‬

3. QS An-Nashr ayat 2 (huruf dal sukun)

‫ين ٱهَّلل ِ أَ ْف َواجًا‬ َ َّ‫َو َرأَيْتَ ٱلن‬


ِ ‫اس يَ ْد ُخلُونَ فِى ِد‬

4. QS Al-Kautsar ayat 3 (huruf ba sukun)

‫إِ َّن َشانِئَكَ هُ َو اأْل َ ْبتَ ُر‬

5. QS Quraisy ayat 4 (huruf tha sukun)


ٍ ْ‫ُوع َوآ َمنَهُْ`م ِم ْن َخو‬
‫ف‬ ْ َ‫الَّ ِذي أ‬
ٍ ‫ط َع َمهُْ`م ِم ْن ج‬

7 Hukum Bacaan Nun Mati dan Tanwin

1. Idzhar Halqi Idzhar Halqi merupakan salah satu cabang


/bagian dari Hukum Izhar yang terdapat dalam Ilmu Tajwid.
Idzhar mempunyai makna terang atau jelas. Disebut Izhar Halqi
hal ini disebabkan oleh makhraj dari huruf-huruf tersebut
keluarnya dari dalam tenggorakan (halq).

Cara membaca Idzhar Halqi  adalah wajib  terang/jelas, dan


tidak boleh dengan berdengung. Contoh Idzhar Halqi dalam Al
َ ‫َومِن َشرِّ َغاسِ ٍق إِ َذا َو َق‬
Qur’an Untuk Huruf Alif ‫ب‬

2. Idgham Bighunnah Hukum Idgham Bighunnah dan ini sering


sekali disebut dengan Idgham Ma’al Ghunnah yaitu suatu hukum
tajwid yang berlaku ketika ada Nun mati / nun disukun [ ْ‫ ] ن‬atau
tanwin ( ‫ ـٌـــ‬,‫ ـٍـــ‬,‫ ) ـًـــ‬yang bertemu dengan huruf Mim [‫]م‬, Nun [‫]ن‬,
Waw [‫]و‬, dan huruf Ya [‫ ]ي‬dan tidak dalam satu kata / kalimat atau
harus secara terpisah. Bi berarti dengan. Ghunnah berarti
dengung dan Idgham maknanya adalah meleburkan satu huruf
yang berada di depan ke dalam huruf yang ada sesudahnya, atau
bisa dikatakan dengan bahaa Arab adalah di-tasydid-kan.

Contoh  Hukum Idgham Bighunnah (Ma’al ghunnah), Ada Nilai-


Nilai Surah Al Ma’un

a.  Contoh Nun [ ْ‫ ]ن‬Sukun dan Tanwin[ًٍ‫ ]ٌٌٍـ‬bertemu Ya [‫ لِ َمنْ َي َرى ]ي‬ :


Tulisan aslinya adalah liman yaraa, dan dibacanya adalah
limayyaraa ُ‫ اَنْ َي ُت ْوب‬: tulisan aslinya an yatuuba dan dibacanya
adalah ayyatuuba
b. Contoh Nun [ ْ‫ ]ن‬Sukun dan Tanwin[ًٍ‫ ]ٌٌٍـ‬bertemu waw [‫مِنْ َو َرائ ِِه ْـم ]و‬
: Tulisan aslinya adalah man waraa ihim, dan dibacanya adalah
mawwaraa ihim

c. Contoh Nun [ ْ‫ ]ن‬Sukun dan Tanwin[ًٍ‫ ]ٌٌٍـ‬bertemu mim [‫ َن ُكنْ َم َع ًك ْم ]م‬:


Tulisan aslinya adalah nakun ma‘akum, dan dibacanya adalah
nakumma‘akum

3. Idgham bilaghunnah Hukum Idgham Bilaghunnah yaitu


suatu hukum tajwid yang terjadi ketika ada Nun Sukun ( ْ‫) ن‬
atau juga tanwin ( ‫ ـٌـــ‬,‫ ـٍـــ‬,‫ ) ـًـــ‬yang ketemu dengan huruf hijaiyah
lam ( ‫ ) ل‬atau huruf hijaiyah Ro ( ‫) ر‬, dan dibaca dengan tidak
menggunakan suara yang berdengung Bila maknanya adalah
dengan tidak [tanpa]. Ghunnah maknanya adalah  
berdengung. Sementara itu Idgham maknanya adalah
meleburkan / menggabungkan satu huruf hijaiyah ke dalam
huruf hijaiyah sesudahnya, atau bisa dikatakan dengan istilah
di-tasydid-kan. Cara membacanya yaitu dengan cara
meleburkan huruf hijaiyah   ْ‫ ن‬ atau tanwin [ ‫ ـٌـــ‬,‫ ـٍـــ‬,‫ ] ـًـــ‬tersebut
menjadi suara huruf hijaiyah sesudahnya yaitu huruf lam /  ‫ل‬
ataupun huruf ro /  ‫ر‬, atau dengan cara lafaz yang kedua huruf
hijaiyah tersebut seakan-akan  diberi tanda tasydid, dengan
tanpa dikuti dengan suara berdengung (ghunnah). Contoh
bacaan idgham Bilaghunnah untuk nun mati / tanwin bertemu
huruf lam ِ‫ مِنْ لَ ُد ْنك‬: Tulisan aslinya adalah min ladunka, tetapi
dibaca milladunka ‫ لَطِ يْفٌ لِ َما‬: Tulisan aslinya adalah lathiifun
limaa, tetapi dibaca lathiifullimaa.

3. Iqlab Iqlab yaitu salah satu dari hukum tajwid yang terjadi ketika ada
huruf Nun Sukun ( ْ‫ ) ن‬ataupun juga  tanwin ( ‫ ـٌـــ‬,‫ ـٍـــ‬,‫ ) ـًـــ‬yang ketemu
dengan huruf hijaiyah Ba ( ‫ ) ب‬. Secara harfiah, Iqlab mempunyai arti
menggantikan atau mengubah sesuatu dari bentuk aslinya. Cara
membaca Iqlab yaitu dengan cara menggantikan / mengubah huruf   ْ‫ن‬
ataupun tanwin  ‫ ـٌـــ‬,‫ ـٍـــ‬,‫ ـًـــ‬jadi suara huruf mim sukun  (  ‫) ْم‬, oleh
karenanya ketika nun mati ataupun tanwian akan bertemu dengan
huruf ba (‫ ب‬, maka  bibir atas dan bibir bawah tersebut posisinya
tertutup, dan juga diiringi dengan suara dengung kurang lebih 2
harakat.

5. Idzhar Wajib atau Mutlak Idzhar Wajib adalah merupakan salah


satu bagian dari Hukum Idzhar yang teradapat dalam ilmu tajwid.
Bagian ilmu idzhar yang lain adalah idzhar halqi. Cara membaca dari
hukum idzhar adalah terang / jelas dan tidak mendengung. Dalam
Hukum Idghom Bighunnah diterangkan bahwasannya apabila ada
Nun Sukun ( ْ‫ ) ن‬dan dibelakangnya teradapat huruf ( ‫) ي ـ و ـ ن ـ م‬
tetapi dalam satu kata (biasanya tersambung), maka harus dibaca
terang /jelas dan tidak berdengung, dan ini disebut dengan Idzhar
Wajib/Idzhar Mutlak.
Dalam Al Qur’an, idzhar wajib / mutlak ada 4 yaitu :   
1. ‫ ُد ْن َيا‬: dunyaa 
2. ٌ‫ ُب ْن َيان‬: bunyaanun
3. ٌ‫ ِق ْن َوان‬: qinwaanun
4. ٌ‫ صِ ْن َوان‬: sinwaanun.

6. Idzhar Khalqi Idzhar Halqi merupakan salah satu cabang /bagian


dari Hukum Izhar yang terdapat dalam Ilmu Tajwid. Idzhar
mempunyai makna terang atau jelas. Disebut Izhar Halqi hal ini
disebabkan oleh makhraj dari huruf-huruf tersebut keluarnya dari
dalam tenggorakan (halq). Hukum Idzhar Halqi ini berlaku bila
terdapat Nun Sukun ( ْ‫ ) ن‬ataupun juga  tanwin (dhomah tanwin (‫)ـٌــ‬,
kasroh tanwin (‫ )ـٍـــ‬dan fathah tanwin (‫)ـًــ‬/ sesudahnya  bertemu
dengan huruf-huruf  = Alif (‫)ا‬, ‘Ain (‫)ع‬, Ghain (‫)غ‬, Ha (‫)ح‬, Kha (‫)خ‬, Ha’ (
‫ )ﮬ‬ dan Hamzah  ( ‫ ) ء‬, akan tetapi nun mati ( ْ‫ ) ن‬ataupun juga tanwin  
‫ ـٌـــ‬,‫ ـٍـــ‬,‫ ـًـــ‬ jarang sekali ketemu dengan huruf hijaiyzah Hamzah ( ‫) ء‬,
namun huruf Hamzah ini merupakan salah satu bagian dari huruf
Idzhar Halqi. Contoh  Hukum Izhar Halqi :

1.  Nun mati ( ْ‫ )ن‬atau tanwin (‫ ـٌـــ‬,‫ ـٍـــ‬,‫ )ًـــ‬bertemu dengan huruf Alif (‫)ا‬:
Contohnya : ‫ = َمنْ ا ُ ْوت َِي‬man uutiya
7. Ikhfa’ haqiqi Ikhfa’ Haqiqi bila dilihat berdasarkan asal hurufnya
[harfiah /etimologi] mempunyai arti menyembunyikan atau bisa juga
berarti menyamarkan. Di dalam ilmu tajwid, apabila ada Nun disukun
( ْ‫ ) ن‬dan juga tanwin ( ‫ ـٌـــ‬,‫ ـٍـــ‬,‫) ـًـــ‬, baik itu fathah tanwin, kasrah tanwin
dan juga dhomah tanwin kemudian dibelakangnya terdapat  huruf
hijaiyah yang berjumlah 15 (lima belas) maka hukumnya adalah ikhfa’
haqiqi.  Ikhfa Haqiqi maknanya adalah menyamarkan
/menyembunikan huruf Nun Sukun ( ْ‫ ) ن‬ataupun juga tanwin (fathah
tanwin ( ‫)ـٌـــ‬, kasrah tanwin ( ‫)ـٍـــ‬, dhomah tanwin ‫ ) ـًـــ‬masuk ke dalam
huruf hijaiyah yang berada di belakangnya (sesudahnya). Huruf
hijaiyah tersebut ada 15 huruf  di bawah ini, yaitu : – ‫ت – ث – د – ذ – ز‬
‫س – ش – ص – ض – ط – ظ – ف – ق – ك‬. Ke-15 huruf hijiayiah di atas
tersebut tidak mengandung tasydid dan kita harus membacanya
dengan dengung [ghunnah]. Cara membaca ikhfa’ haqiqi yaitu
dengan cara

 mengeluarkan suara ْ‫ ن‬atau ‫ ـٌـــ‬,‫ ـٍـــ‬,‫ ـًـــ‬dari dalam rongga hidung


sampai dengan terlihat samar atau bisa juga menjadi suara “NG”
atau “N” , sesudah itu disambut dengan dengung sepanjang 1 – 1 1/2
Alif atau bisa kurang lebih  2 – 3 harakat, kemudian setelah itu
barulah  masuk untuk membaca huruf sesudah nun mati ataupun
tanwin tersebut. Sebagai

contoh :‫ مِن ُدون ِِه َما‬: Minnnn . . duunihimaa atau Minnnngduunihimaa   ‫ت‬
‫ = – مِنْ َتحْ ِت َها‬Minngtahtihaa.

Anda mungkin juga menyukai