Secara bahasa, sifat-sifat huruf hijaiyah atau sifatul huruf adalah karakteristik (Sifat Ciri has) yang
melekat atau menetap pada huruf-huruf hijaiyah. Sementara menurut istilah, sifatul huruf artinya tata
cara atau perilaku bunyi huruf ketika keluar dari makhrajnya.
Setiap huruf hijaiyah mempunyai sifat tersendiri, bisa jadi punya sifat yang sama atau berbeda dengan
huruf lain. Sifat ini akan muncul setelah huruf diucapkan dengan benar dan sesuai makhrajnya.
Dikutip dari Ilmu Tajwid Praktis oleh Muhammad Amri Amir (2019: 16-18), pembagian sifat makhraj
huruf hijaiyah menurut Imam Ibu Al-Jazary terbagi menjadi dua, yaitu sifat yang berlawanan dan sifat
yang tidak berlawanan. Adapun sifat-sifat hurufnya adalah sebagai berikut.
Syiddah dan Rakhawah, Syiddah bermakna tertahannya suara, sedangkan Rakhawah mengalirnya suara
(suara tidak tertahan).
Isti’la dan Istifal, Isti'la bermakna lidah terangkat ketika membaca sebagian huruf, sedangkan Istifal ialah
merendahnya lidah ketika membaca huruf tertentu.
Ithbaq dan Infitah, Ithbaq bermakna terangkatnya lidah hingga menutup semua langit-langit mulut.
Sementara infitah yang berarti terbukanya lidah (tidak menutup semua langit-langit mulut).
Idzlaq dan Ishmat, Idzlaq berarti mudah dikeluarkan (diucapkan) dari mulut, karena makhrajnya dekat
dengan ujung lidah. Ishmat berarti kebalikannya, yakni tidak semudah idzlaq dalam pengucapan.
Tafassyi dan Istithalah, Tafassyi bermakna udara yang banyak berhembus dari mulut, sedangkan
Istithalah berarti makhraj yang memanjang dari ujung lidah ke ujung yang lain.
Inhiraf dan Takrir, Inhiraf bermakna condongnya huruf dari makhrajnya sampai ke ujung lidah,
sedangkan takrir adalah bergetarnya ujung lidah saat mengucapkan huruf.
Qalqalah adalah suara tambahan (bunyi pantulan) dari pembacaan huruf tertentu.
Ghunnah adalah suara berdengung (memanjangkan) bacaan di dalam pengucapan huruf, yang berupa
huruf Nun dan Mim sukun, serta yang bertasydid.
Lin/Layyin adalah keluarnya huruf dari mulut tanpa tekanan atau lidah sehingga dibaca lembut, lunak,
atau mudah.
Sifat huruf adalah salah satu dari hal tajwid dalam bacaan Al-Qur'an. Sifat huruf adalah sifat yang
menjelaskan perihal suatu huruf. Melalui sifatnya, seseorang itu akan mampu membedakan suatu huruf
itu dengan kondisi sebutannya seperti tertahan, berdesing, melantun dan sebagainya.
Kelebihan memahami sifat huruf ini adalah sebagai pelengkap kepada makhraj. Dengan
mengetahui sifatnya, kita dapat membedakan lafal sebutan untuk huruf yang makhrajnya sama. Adisi
pula, kita akan dapat mengidentifikasi huruf yang kuat dan lemah atau huruf yang dilafazkan secara
tebal dan tipis karena sifat yang ada pada hurufnya. Sifat huruf juga membantu memperkemaskan
akurasi sebutan suatu huruf agar dapat dilafazkan dengan benar, terutama untuk huruf yang hampir
sama sebutannya seperti huruf tsa ( )ثdengan ḑźạǀ ()ذ, ha' ( )حdengan ha ()ﻫ.
Pendapat ulama tentang jumlah sifat huruf
Ulama berselisih pendapat tentang jumlah sifat huruf, namun biasanya pendapat yang dipakai adalah
pendapat Ibn Jazari; yaitu ada 17 sifat huruf semuanya.
Sifat Wajib / lazimah ( — )ﻻﺯﻣﻪsifat tetap yang pasti ada untuk setiap sebutan huruf dalam semua
kondisi, tidak terpisah dari suatu huruf itu sama ada pada kondisi berbaris maupun mati. Sifat ini juga
dikenali sebagai "sifat yang berlawanan". Ada sepuluh sifat yang tergolong dalam kategori ini:
Syiddah lawannya rakhawah (pertengahan untuk kedua-dua sifat ini dinamakan tawasut)
Sifat ‘aridhah; ( )ﻋﺎﺭﻀﻪadalah sifat mendatang yang berubah-ubah untuk suatu huruf yang adakalanya
terpisah dari huruf dan menyertainya pula pada kondisi yang lain seperti tarqiq (tipis), tafkhim (tebal),
ghunnah, idgham, atau ikhfa', panjang atau pendek dan seumpamanya. Sifat ini juga dikenali sebagai
"sifat yang tidak berlawanan". Ada tujuh sifat yang tergolong dalam kategori ini:
Tiap-tiap huruf itu termasuk dalam lima sifat suara yang memiliki lawanan. Suara-suara tidak
berlawanan pula terkadang-kadang termasuk datu atau dua sifat daripadanya, terkadang-kadang tidak
termasuk suatupun. Selebihnya terkumpul pada satu huruf itu tujuh sifat suara yaitu sepet, berulang-
ulang dan lima sifat yang berlawanan.
Perincian sifat huruf
Hams
Hams (Arab: )همسdari segi bahasa berarti menyembunyikan; cara menyebutnya adalah dengan
menyembunyikan huruf dan melarikan nafas bersamanya. Ada sepuluh huruf yang bersifat hams dan
dikelompokkan dalam lafal ( ت ْ ) َف َح ُّث ُه َش ْخصٌ َس َك, yaitu fā' ()ف, ḥā' ()ح, tsā' ()ث, hā' ()ه, syīn ()ش, khā' ()خ, sīn (
)س, kāf ()ك, tā' ()ت, shad ()ص
Jahr
Jahr (Arab: )جهرdari segi bahasa berarti terang dan nyata; cara menyebutnya adalah dengan
menjelaskan huruf dan menahan nafas bersamanya. Terdapat 19 huruf yang tersisa dari huruf-huruf
hams.
Beda sifat hams dengan sifat jahr adalah huruf hams disebut dengan melarikan nafas, sedangkan huruf
jahr disebut dengan menahan nafas.
Syiddah
Syiddah (Arab: )شدةdari segi bahasa berarti kuat; cara menyebutnya adalah dengan memperkuat huruf
dan menahan suara ketika menyebutnya. Ada delapan huruf yang bersifat syiddah dan dikelompokkan
ْ )َأ ِج ْد َقطٍ َب َك, yaitu hamzah ()ء, jīm ()ج, dāl ()د, qāf ()ق, ṭha ()ط, ba ()ب, kāf ()ك, dan ta (
dalam lafal (ت
)ت.syiddah adalah tertahannya aliran suara Ka Ta hams
Rakhawah
Rakhawah ( )الرخاوةberarti lembut; ia disebut dengan sisa suara. Huruf-huruf rakhawah ada 16 yang
tersisa dari huruf-huruf syiddah dan tawasut.
=== Tawasut === pertengahan Tawasut dari segi bahasa berarti pertengahan; dari segi istilah berarti
pertengahan suara . Sedangkan Huruf-huruf Tawasut adalah : li(n) u ma ro
Isti'la'
Isti'la' ( )اإلستــعالءberarti mengangkat atau meninggi. Cara menyebutnya adalah dengan mengangkat
pangkal lidah ke langit-langit. Huruf-huruf isti'la' ada tujuh, dan dikelompokkan dalam lafal ض ْغطٍ ق ِْظ
َ َُّخص
(transliterasi: khuṣṣa ḍaghṭin qiẓ), yaitu kha ()خ, ṣad ()ص, ḍad ()ض, ghain ()غ, ṭha ()ط, qaf ()ق, dan zha ()ظ.
Istifal
Artinya rendah saat menyebutnya adalah kondisi lidah tenang, tidak terangkat ke langit-langit. Berarti
tarqiq Contoh huruf kha
Itbaq
Itbaq berarti menutup atau mendempik. Saat menyebut hurufnya, harus melengkung keliling lidah ke
langit-langit. Huruf-hurufnya adalah ( )ص ض ط ظShad Dhod Tho Zho.
Infitah
Infitah berarti membuka. Saat menyebut hurufnya, harus tidak melengkung keliling lidah ke langit-langit.
Lidah terpisah dari langit langit Huruf Qof
Idzlaq
Idzlaq menurut bahasa adalah tergelincir atau terlepas. Secara terperincinya adalah menyebut hurufnya
dengan mudah dan lancar. Disebabkan sebagiannya keluar dari ujung lidah dan sebagian lagi keluar dari
dua bibir mulut, maka ia dapat disebut dengan cepat dan lancar. Huruf Fa ro mim nun lam ba
Ismat
Ismat secara bahasanya adalah terlarang yaitu dilarang hanya menggunakan hurufnya untuk menyusun
kalimat Bahasa Arab yang lebih dari tiga huruf yang menjadi huruf akar pada kalimat. Maka kalimat yang
tersebut susah disebut dengan cepat dan ada dua puluh tiga huruf.
Safir
Safir adalah suara yang menyerupai suara unggas atau hewani karena menyebut hurufnya dengan suara
berdesir dan kuat dari antara dua bibir mulut. Hurufnya ada tiga, yaitu sād ()ص, zāy ()ز, dan sīn ()س.
Suara desiran yang terjadi pada huruf sād paling kuat dibandingkan zāy dan berikutnya. Perbedaan sifat
safir dengan hams adalah desiran nafas yang lebih kuat dibandingkan dengan hams yang sekadar
membunyikan hurufnya dengan hembusan nafas yang lebih ringan.
Qalqalah
Qalqalah ( )قلقلةadalah memantulkan suara sehingga terdengar sedikit irama, khusus hanya ketika huruf
itu mati. Ketika waqaf, irama itu dibunyikan dengan lebih kuat. Ada lima huruf qalqalah, yaitu qaf ()ق,
ْ ba ()ب, jim ()ج, dan dal ( ;)دdan dikelompokkan dalam lafal ( )قُ ْطبُ َج ٍّد.
tha ()ط,
Lin
Lin ( )لينberarti lembut; disebut dengan lembut dan mudah. Hurufnya ada dua, yaitu waw ( )وdan ya ()ي.
Pembunyian dengan sifat lin hanya terjadi ketika huruf itu mati, dan di sebelumnya ada huruf berbaris
atas. Misalnya waw dalam kalimat khawf ()خ ْوفَ dan ya dalam kalimat bayt () َبيْت.
Takrir
Takrir ( )تكريرberarti berulang. Hurufnya satu saja, yaitu ra ()ر. Dinamakan takrir karena suara unik ra
yang bergetar secara berulang. Namun bagaimanapun, vibrasi yang dibenarkan adalah sekali saja, lebih-
lebih lagi pada kondisi sabdu.
Tafasysyi
Tafasysyi ( )تفشيberarti tersebar atau bertebaran. Hurufnya satu saja, yaitu syin ()ش. Dinamakan tafasysyi
karena suara unik syin yang tersebar di daerah ujung lidah.
Istitalah
Istitalah ( )استطالةberarti memanjang. Hurufnya satu saja, yaitu ḍad ()ض. Dinamakan istitalah karena
makhraj ḍad yang memanjang di sebelah kiri atau kanan lidah.