Anda di halaman 1dari 5

Nama : Aldi Setiawan

Nim : 21329046
Mata Kuliah : Tashih Tilawah Al-Qur‟an
Dosen Pengampu : Yulizar Bila, M.Ed

SIFAT-SIFAT HURUF

A. Pengertian Sifat-Sifat Huruf


Sifatul huruf secara bahasa adalah sesuatu yang melekat atau menetap pada huruf-huruf
hijaiyah. Sifat menurut istilah adalah keadaan yang baru datang yang berlaku bagi suatu huruf
yang dibaca tepat keluar dari makhrajnya. Sifat sendiri merupakan cara baru bagi keluarnya
huruf ketika sampai pada tempat keluarnya huruf tersebut. Disini terlihat bahwa sifatul huruf
atau sifat-sifat huruf selalu dikaitkan dengan makhrajnya. Antara sifat dengan makhraj itu
saling berkaitan satu sama lain. Makharijul huruf tidak akan tampak jika sifatul hurufnya
tidak dikeluarkan secara benar. Sebaliknya, sifatul huruf tidak akan tepat selama tidak
mengenai tempat keluarnya
Sifat huruf adalah karakteristik atau keadaan yang melekat pada suatu huruf. Setiap
huruf hijaiyah mempunyai sifat tersendiri yang bisa jadi berbeda atau sama dengan huruf lain.
Sifat ini muncul setelah suatu huruf dikeluarkan dengan tepat dari tempat keluar hurufnya.

B. Sifat Huruf Berlawanan


Sifat huruf berlawanan adalah sebanyak 5 sifat ditambah dengan lawannya 5 sifat
sehingga seluruhnya menjadi 10 sifat, berikut penjelasan 10 sifat tersebut:
1. Segi Nafas:
 ‫ظ‬
ُ ّْ ‫( اٌ َه‬Al Hams), artinya keluarnya nafas ketika membaca huruf-huruf yang mempunyai
sifat Al Hams. Hurufnya ada sepuluh (10) yaitu: ‫خ –ن –ط –ؿ –خ –ػ –هـ –ز –غ –ف‬
ْ ‫عى‬
atau terangkum dalam kalimat ‫َد‬ ٌ ‫فَ َحصَّهُ ؽ َْخ‬
َ ‫ـ‬
Kebalikan dari Al Hams adalah Al Jahr.
 ‫( اٌ َع ْه ُش‬Al Jahr) yaitu menahan nafas ketika membaca huruf-huruf yang bersifat Al Jahr.
Huruf-hurufnya ada delapan belas (18), atau selain hurufnya Al Hams. Yaitu :
‫و –َ –ظ –ع‬- ‫ص‬- ْ– ‫ا –ق‬- ‫س‬- ‫ء‬- ‫ر‬- ‫ي‬- ‫د –ض –ض –ؽ‬- ‫ ب –ي –ط‬atau terangkum dalam
kalimat ‫ِي‬
ْ ‫ئر‬
ٍ ‫اس‬ ُ ‫ة َػ‬
ِ َ‫ظ َُ َو ْصَْ ل‬ ِ ٍَ‫ط‬
َ َّ‫َض َظذ‬
َّ ‫غ‬
2. Segi Suara:
 ُ ‫ؾذَّج‬
ّ ِ ٌ‫( ا‬Asy Syiddah), artinya tertahannya suara ketika membaca huruf-huruf yang
mempunyai sifat Asy Syiddah. Hurufnya ada delapan (8), yaitu; ‫د –ض –أ‬- ‫ق‬- ‫ط‬- ‫ن –ب‬- ‫خ‬
ْ ‫أ َ ِظذْ لَظٍ تَى‬
Atau dalam kalimat; ‫َد‬
Kebalikan dari Asy Syiddah adalah Ar Rakhwah
 ُ ‫اٌش ْخ َىج‬
َّ (Ar Rakhwah) yaitu terlepas atau keluarnya suara ketika membaca huruf-hurufnya.
Hurufnya ada lima belas (15), atau selain hurufnya Asy Syiddah. Yaitu:
َّ ‫غ‬
‫ظ –غ –ز –ؽ –ر –خ‬- ‫ض –ف‬- ‫ص –ؿ –و –ػ‬- ‫ هـ –ط –ي‬atau dalam kalimat ‫س‬ ّ ٍ َ‫َحعٍ ّ ف‬
ُ ْ‫ض ُخز‬
‫عاهٍـ‬
َ ‫ي‬ ٍّ َ‫ؿ ص‬
ٍ ‫ؽ َْى‬
Keterangan :
Antara sifat Asy Syiddah dengan Ar Rakhwah adalah At Tawassuth, yaitu mengucapkan
huruf-hurufnya dengan tidak terlalu ditahan atau terlepaskan (pertengahan antara
ُ ْٓ ٌِ
keduanya). Hurufnya adalah: ‫ س –َ –ع –ْ – ي‬atau kalimat yang berbunyi: ‫ػ َّ ْش‬
3. Segi Pangkal Lidah
 ‫اإل ْعرِ ْؼالَ ُء‬
ِ (Al Isti’la’) adalah terangkatnya lidah ke rongga atas ketika mengucapkan huruf-
hurufnya. hurufnya ada delapan (8), yaitu : ‫ؿ –خ‬- ‫ض‬- ‫ؽ‬- ‫ط‬- ‫ق‬- ‫س‬- ‫ ظ‬atau dalam kalimat
ْ ِ‫ض ْغظٍ ل‬
‫ع‬ َ ‫ُس ْخ‬
َ ‫ـ‬
Kebalikan dari sifat Al Isti’la’ adalah Al Istifal
 ‫اإل ْعرِـفَا ُي‬
ِ (Al Istifal), yaitui posisi lidah menurun. Huruf-hurufnya ada dua puluh (20):
‫َ –ص –ع –خ –ب –ز‬- ْ- ‫و –ض –ي‬- ‫د‬- ‫غ‬- ‫ف –س‬- ‫هـ‬- ‫ط –ر –إ‬- ‫ػ –ي‬- ‫ن‬- ‫ ا‬atau dalam kalimat
‫ؽ ًّىا‬ َ ْ‫ش َ َثدَ َػ َّض َِ ْٓ يُ َع ّ ِىدُ َح ْش فَهُ إِر‬
َ ًَّ ‫ع‬
4. Lidah dengan Rongga Mulut
 ‫اق‬ ْ ‫اإل‬
ُ َ‫طث‬ ِ (Al Ithbaq) adalah menempelnya lidah dengan rongga atas ketika mengucapkan
huruf-hurufnya. Huruf yang mempunyai sifat Al Ithbaq ada empat (4), yaitu; ‫ض – ؿ‬- ‫ط‬-
‫ ظ‬atau dalam kalimat: ‫ض َط َظ‬
ْ ‫ص‬
َ
Kebalikan dari sifat Al Ithbaq adalah Al Infitah
 ‫اإلٔ ِفرَا ُغ‬
ِ (Al Infitah) adalah terlepasnya lidah dari rongga atas, serta terbukanya kedua bibir.
Hurufnya adalah selain huruf-huruf Al Ithbaq, yaitu dua puluh lima (25) huruf:
َ– ْ– ‫أ‬- ‫د –ض –و –ر –خ‬- ‫ف –ج –ع –ط‬- ‫غ –ن –ص‬- ‫ق‬- ‫ػ –ه –ي‬- ‫ –ي –ؽ –ب –س‬uata ‫ز‬
َ ‫عؼَحً فَضَ وَا َح ٌّك ٌَهُ ؽ ََش‬
ُ ‫ب َغي‬
dalam kalimat ‫ْس‬ َ َ‫َِ ْٓ أ َ َخزَ َو َظذ‬
5. Dari Segi Mudah atau Tidaknya Mengeluarkan Huruf
ِ ٌ‫( ُُ رْالَقا‬Al Idzlaq), adalah mengucapkan huruf dengan mudah, karena posisi makhrajnya
 ‫إل‬
berada di ujung lidah atau bibir. Semua huruf yang mempunyai sifat Al Idzlaq ada enam
(6); ‫س –ف‬- َ- ْ- ‫ي‬- ‫ ب‬atau terangkum dalam kalimat ‫ة‬ٍّ ٌُ ْٓ ِِ ‫فِ َّش‬
Lawan dari sifat Al Idzlaq adalah Al Ishmat
 ُ‫ف َّاخ‬ ِ (Al Ishmat) yaitu mengeluarkan huruf Hija’iyyah dengan agak susah atau tertahan.
ْ ‫اإل‬
Huruf-hurufnya ada dua puluh dua (22), yaitu: ‫ص –ض‬- ‫ػ –ؽ‬- ‫ج –ق –ز –د –ؿ –ط –خ –ط‬
– ‫ر –إ‬- ‫و‬-‫ع‬-‫ظ‬- ‫ي –ه‬- ‫ –ض –غ‬ad uata ‫ن‬lam kalimat ٍ‫اخظ‬
ِ ‫ع‬َ ‫َؼ‬ َ ‫فذَشَمَحً إِرْ َو َػ‬
َّ ‫ظهُ يَ ُحضُّهَ ُظ َّض غ‬ َ

C. Sifat-Sifat Huruf Tidak Berlawanan


Berikut penjelasan dari sifat-sifat huruf yang tidak berlawanan:
1. Shafir
adalah ketajaman pada suara huruf yang muncul saat melewati ruang sempit. Suara
menyerupai suara unggas/burung. Maksudnya adalah membuat suara tambahan yang keluar
dengan kuat diantara ujung lidah dan gigi seri. Hurufnya ada 3 yaitu: ( ‫) س ز ص‬. Antara shafir
dan mahmus hampir sama, bedanya hanya lebih kuat atau tidaknya. Cara mengucapkan shafir
dikuatkan melebihi cara mengucapkan mahmus yang sekedar berdesis. Karena itu, huruf
shafir dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
 Shafir Kubra, yaitu sifat shafir yang besar, yang terdapat pada huruf za’. Contoh : ‫اٌضت ُْى ُس‬
َّ ,
ْ ‫اٌض ْخ ُش‬
‫ف‬ ُّ
 Shafir Wustha, yaitu sifat shafir yang tengah-tengah, yang terdapat pada huruf shad.
Contoh: َْٓ‫فا ِدلِي‬
َ , َْ‫فائِ ُّ ْى‬
َ
 Shafir Shughra, yaitu sifat shafir yang kecil yang terdapat pada huruf sin. Contoh: ُِْ ‫ هللاِ تِغ‬,
َُ ‫ع َال‬
َ
2. Qalqalah,
Qalqalah menurut arti bahasa berarti goncang. Sedangkan menurut arti istilah adalah
membunyikan huruf tertentu dengan melebihkan atau mengguncangkan pada makhrajnya
sehingga terdengar pantulan suara yang lebih kuat. Huruf yang bersifat qalqalah dibagi
menjadi 2 macam, yaitu Qalqalah Kubra dan Qalqalah Shughra.
 Qalqalah Kubra adalah bacaan qalqalah yang besar. Sedangkan dalam arti istilah adalah
huruf qalqalah itu mati (sukun) di ujung kalimat. Atau dengan kata lain bunyi mati huruf
itu baru datang sesudah diwakafkan.
Contoh:
ٍ‫ صَ ْوضٍ تَ ِهيْط‬Dibaca ‫صَ ْوضٍ ۢ تَ ِه ْي ْط‬
ِ ‫ اُوٌُىا اْالَ ٌْ َثا‬Dibaca ْ‫اُوٌُىا اْالَ ٌْ َثاب‬
‫ب‬
ْ ‫ِتاٌْ ِمغ‬
ِ ‫ ِتاٌْ ِمغ‬Dibaca ‫ْظ‬
‫ْظ‬
 Sedangkan Qalqalah Shugra adalah qalqalah kecil. Menurut arti istilah adalah apabila
bacaan (huruf) qalqalah itu mati ditengah-tengah kalimat. Dengan kata lain, matinya huruf
qalqalah itu merupakan bawaan asal bukan karena diwakafkan.
Contoh:
‫ط ُغ‬ َ ‫ َي ْم‬Dibaca ‫ط ُغ‬
َ ‫َي ْم‬
‫ تِاٌْؼَذْ ٌِــ‬Dibaca ‫تِاٌْؼَذْ ٌِــ‬
َْ‫ يَعْ ؼٍَُ ْى‬Dibaca َْ‫يَعْ ؼٍَُ ْى‬
ْ َ‫ي‬
‫ط َّ ُغ‬ ْ َ‫ي‬
Dibaca ‫ط َّ ُغ‬
3. Lien/Layyin,
Lien atau bisa disebut Layyin menurut arti bahasa adalah lunak. Sedangkan dalam arti
istilah adalah membunyikan huruf tertentu dengan lunak tanpa paksaan. Huruf lien terdapat
dua macam, yaitu: ‫و ي‬
4. Inhiraf
Artinya condong atau miring. Maksudnya adalah pengucapan hurufnya mirin setelah
keluar dari ujung lidah. Hurufnya ada 2 yaitu : ( ‫) ل ر‬
5. Takrir
Artinya mengulangi. Maksudnya adalah lidah bergetar saat mengucapkan huruf ( ‫) ر‬
namun tidak berlebihan apa lagi sampai terucap lebih dari satu huruf ro.
6. Tafasysyi
Artinya menyebar. Maksudnya adalah peyebaran suara saat mengucapkan huruf Syin (
( ‫ ش‬dari makhroj hingga berbenturan dengan sisi bagian dalam gigi-gigi atas dan bawah.
Dalam proses pengucapan tafasysyi dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
 Tafasysyi Kubra, jika syinnya ditasydid. Contoh: ُ ‫ؾ ِه ْيذ‬ َ ‫ؾ ْي‬
َّ ٌ‫ا‬, ُْ‫طا‬ َّ ٌ‫ا‬
 Tafasysyi Wustha, jika syinnya dimatikan (sukun). Contoh: ‫ذ َ ْؾر َُش ْوا‬, َ‫ا َ ْؽ َشن‬
 Tafasysyi shughra, yaitu apabila syinnya difathah , dhommah atau kasrah . Contoh: ٌ‫ ؽ َِش ْيه‬,
ُ , ‫ـ ِؽ َّاٌٌـ‬
‫ؽ َهذَا ُء‬
7. Istithalah
Artinya memanjang. Maksudnya adalah mengucapkan huruf ( ‫ ) ض‬hendaklan disertai
memanjangnya suara dari awal sisi lidah sampai ujungnya, disebelah kiri atau kanan lidah.
8. Ghunnah
Adalah sifat untuk huruf nun ( ‫ ) ن‬dan mim ( ‫ ) م‬baik berharakat ataupun sukun, baik
nampak dengan jelas, di-idghom-kan, ataupun disembunyikan. Hanya saja panjang ghunnah
berbeda sesuai kondisi nun dan mim.

DAFTAR PUSTAKA

Nizhan, Abu. 2008. Buku Pintar Al-Qur’an. Jakarta: Qultum Media.

Marzuki & Sun Choirol Ummah. 2020. Dasar-Dasar Ilmu Tajwid. Yogyakarta: Diva Press.

Yustiani, Tuti. 2008. Be Smart Pendidikan Agama Isalam Kumpulan Soal Untuk Kelas VII

Sekolah Menengah Pertama. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Qardhawi, Yusuf. 2001. Kaifa Nata’amalu Ma’a Al-Qurani Al-Azim. Jakarta: Gema Insani

Press.

Syarbini, Amirulloh & Abu Mufidah Al-Kautsar. 2010. 5 Langkah Lancar Membaca Al-

Qur’an. Bandung: Ruang Kata Imprint Kawan Pustaka.

Suwarno. 2016. Tuntunan Tashin Al-Qur’an. Yogyakrta; Deepublish.

Mahfud, Rois. 2017. Pelajaran Ilmu Tajwid. Depok: Rajawali Pers.

Tim Genta Hidayah. 2020. Juz Amma dan Penjelasan Tiap Ayat. Sidoarjo: Genta Group

Production.

Anda mungkin juga menyukai