Anda di halaman 1dari 17

Sifat-Sifat Huruf Arab

Oleh Syaikh Wissam Isslam ELTOM


Direktur Institut At-Tibyan untuk Sepuluh
Qira’at dan Studi Al-Qur’an
Sifat huruf, yang tidak memiliki lawan ada tujuh
1. “Ash-Shofiir” berarti bersiul. Ketajaman bunyinya saat
mengucapkan huruf tertentu dan membuat huruf-huruf
tersebut berbeda dari huruf lainnya. Terdapat tiga huruf,
yakni : alshood (‫)ص‬, alzai (‫)ز‬, dan alsin (‫)س‬.
2. “Al-Qolqolah” berarti getaran. Pada dasarnya adalah
dikeluarkannya tekanan dari titik artikulasi atau makhroj
yang menimbulkan getaran bunyi saat mengucapkan lima
huruf dari “quthub jad” (‫ب َجد‬ ٌ ُ‫)قُط‬. Diterapkan ketika huruf
bertanda sukun di tengah atau di akhir kata, ketika
melanjutkan maupun menghentikan pembacaan. Kesalahan
yang umum dilakukan pemula ialah menggabungkan sifat al-
Qolqolah dengan sifat Isymam yaitu menambahkan huruf
waw (‫ )و‬pada salah satu huruf sehingga berbunyi sebagai
berikut: al-falaqu (‫)الفلقُو‬, syadiidu (‫)شديدو‬, al-baabu (‫)األلبابو‬.
Sifat huruf, yang tidak memiliki lawan ada tujuh
Tetapi cara yang benar dalam mengucapkan sifat al-
Qolqolah ialah dengan mengucapkannya seperti fathah.
Terdapat empat tingkatan al-Qolqolah:
• Tingkatan pertama, yakni level tertinggi dari al-
Qolqolah yang disebut “al-Qolqolah Akbar” dan terjadi
ketika berhenti pada salah satu huruf al-Qolqolah yang
bertanda ganda atau tasydid, misalkan; al-Haqq (ُّ‫)ال َحق‬,
al-Hajj (ُّ‫)ال َحج‬, watabb (ُّ‫)وتَب‬,
َ yartadd (ُّ‫)يرتَد‬.
• Tingkatan kedua, yakni level tinggi lain dari al-Qolqolah
yang disebut “al-Qolqolah Kubro” dan terjadi bila anda
berhenti pada salah satu huruf qolqolah namun
hurufnya bertanda sukun dan memiliki sifat mukhoffaf
(mudah), misalkan; al-Falaq (ُّ‫)الفَلَق‬, muhiith (ُّ‫) ُم ِحيط‬, bahiij
(ُّ‫)بهيج‬,
ِ hasad (ُّ‫سد‬ َ ‫) َح‬.
Sifat huruf, yang tidak memiliki lawan ada tujuh
• Tingkatan ketiga, yakni getaran kecil atau “al-Qolqolah
Shughro” dan terjadi pada huruf-huruf qolqolah bertanda
sukun tetapi bukan dalam kondisi akan berhenti membaca,
misalkan; yaqdir (‫) يَق ِدر‬, afatathma’uun (‫) اَفَتَط َمعُون‬,
walanabluwannakum (‫)ولَنَبلُ َونكُم‬,
َ yadkhuluun (‫) يَد ُخلُون‬.

• Tingkatan keempat, yakni qolqolah terkecil yang disebut


“al-Qolqolah Ashghor” yang akan anda lihat pada contoh
yakni huruf-huruf yang bersifat mutaharik. Jadi dalam
pengucapan jangan terlalu menekankannya karena sifat ini
merupakan sifat esensial dari huruf al-Qolqolah. Contoh;
ِ ‫)قَ َب‬, thomasna (‫) َط َمسنَا‬, balawnaahum (ُّ‫) َبلَونَاهُم‬,
qobaa’ila (ُّ‫اء َل‬
jamaalun (ُّ‫) َج َمال‬, da‘waahum (ُّ‫)دَع َواهُم‬
Sifat huruf, yang tidak memiliki lawan ada tujuh

Catatan:
Seperti telah kita lihat pada contoh-contoh
sebelumnya, para ulama menyatakan bahwa
sifat al-Qolqolah akan diterapkan secara
penuh pada tiga tingkatan pertama,
sebaliknya, bila huruf bersifat mutaharik atau
bertanda sukun pada sifat qolqolah terkecil,
bukan berupa getaran penuh “qolqolah”
melainkan tipis saja.
Sifat huruf, yang tidak memiliki lawan ada tujuh
3. “Al-Inhiroof” yaitu condong atau miring, dimana dalam bahasa Arab
kita katakan “seseorang melenceng dari jalan yang benar” yang
bermakna keluar jalur. Dalam tajwid, terjadi saat dua huruf yakni
lam (‫ )ل‬dan ro (‫ )ر‬pada titik pengucapannya dan lidah condong
tetapi setiap huruf pada sisi yang berbeda, huruf lam (‫ )ل‬ke bawah
dan ro (‫ )ر‬agak sedikit ke samping.

4. “At-Takriir” yaitu pengulangan. Saat kita meminta anak-anak kita


mengulang ayat dalam Al-Qur’an agar dapat mengingatnya dengan
mudah dan menghafalnya. Merupakan kecenderungan alami untuk
menggetarkan atau menggulung lidah saat mengucapkan huruf ro
(‫ )ر‬seperti saat mengucap “Ar-Rohman Ar-Rohiim” (‫انُّالر ِحيم‬
ّ ‫)اَلرح َم‬,
dimana huruf ro (‫ )ر‬bertanda sukun atau tasydid.
Catatan: Para ulama menjelaskan dan memasukkannya pada sifat yang
harus dihindari qari saat membaca Al-Qur’an dan untuk menempelkan
lidah mereka pada langit-langit mulut untuk memberi ruang yang cukup
bagi huruf ro untuk muncul di antaranya karena huruf ini adalah huruf
pertengahan sebagaimana disebutkan sebelumnya.
Sifat huruf, yang tidak memiliki lawan ada tujuh

5. “At-Tafasysyii” yakni difusi dan menyebar. Jadi dengan


menyebarkan udara di dalam mulut untuk
mengucapkan huruf syin (‫ )ش‬untuk mendapatkan
bunyi huruf yang tepat.
Contoh: yasytaruun (‫)يشترون‬, asy-syaythoon (‫)الشياطين‬,
al-manfusy (‫)المنفوش‬

6. “Al-Istithoolah” yang berarti perpanjangan atau


memperpanjang. Pada huruf dhod (‫)ض‬, kita
cenderung memanjangkan dari titik artikulasi sampai
ujung lidah yaitu, makhroj, titik artikulasi huruf lam
(‫)ل‬
Sifat huruf, yang tidak memiliki lawan ada tujuh
Catatan:

Terdapat perbedaan ketika kami menyebutkan “imtidad”


dan “mad”. Imtidad, ialah perpanjangan dari titik
pengucapan atau “makhroj”-nya sendiri sementara mad
adalah saat anda memperpanjang bunyi huruf berdasarkan
aturan mad [huruf-huruf mad ialah: alif (‫)ا‬, waw (‫)و‬, dan ya
(‫ ])ي‬jauh dari titik pengucapannya. Seperti pada kata adh-
Dhoolliin (ُّ‫ )الضالين‬dimana anda mulai memanjangkan huruf
dhod (‫ )ض‬ketika anda mulai membaca dari titik artikulasi
hingga mencapai ujung lidah kemudian karena terdapat
huruf alif (‫ )ا‬yang mengikuti anda saat anda memanjangkan
disebut mad aridlissukun dalam aturan mad, yang muncul
dari rongga tenggorokan dan mulut.
Sifat huruf, yang tidak memiliki lawan ada tujuh

7. “Al-Liin” yang berarti lunak dan mudah. Adalah


mengucapkan huruf dari titik artikulasi dengan
mudah tanpa perlu penekanan. Hurufnya sama
dengan huruf mad yakni; alif (‫)ا‬, waw (‫)و‬, dan ya
(‫ )ي‬sehingga huruf-huruf tersebut juga disebut
huruf-huruf “liin dan mad”. Juga disebut sebagai
“waw dan ya as-sakiinatan” dimana huruf-huruf
tersebut didahului oleh tanda fathah, misalkan ;
baynahum (ُّ‫)ينهم‬, maysaroh (‫س َرة‬ َ ‫) َمي‬, al-
maymanah (‫) ال َمي َمنَة‬, qowlahum (‫)قَولَ ُهم‬, yaumi’idz
(ُّ‫)يَو ِمىِذ‬, yawmahum (‫) َيو َم ُهم‬
Sifat huruf, yang tidak memiliki lawan ada tujuh

Dua hal penting yang harus diperhatikan:

1. Kesalahan lain para pemula ialah memanjangkan


huruf waw dan ya pada kata-kata sebelumnya yang
tidak seharusnya dipanjangkan, karena huruf-huruf
tersebut bukan huruf mad. Huruf waw diucapkan dari
ujung lidah sementara huruf ya diucapkan dari tengah
lidah.
2. Ketika banyak yang bingung dengan sifat al-Liin
“lunak” dan sifat panjang “Mad”, al-Liin yang
dipanjangkan harus memiliki sifat lunak dan dua
syarat lainnya:
Sifat huruf, yang tidak memiliki lawan ada tujuh
1. Jika huruf “waw dan ya as-Sakiinatan” didahului tanda
fathah dan merupakan huruf sebelum terakhir dalam suatu
kata.
2. Bila saat membaca kita berhenti pada kata ini, maka anda
diperbolehkan memanjangkan dengan tiga cara berbeda;
“al-Qashr” yakni memendekkan menjadi dua harakat saja
(perpanjangannya), “at-tawassuth” yakni pertengahan
dengan memanjangkannya empat harakat atau “al-Isyibaa’”
yakni memanjangkannya dengan panjang maksimal dalam
tajwid yakni enam harakat.
Contoh: Quroysy (‫) قُ َريش‬, bayt (‫) بَيت‬, khouf (‫) َخوف‬, al-mawt (‫ )ال َموت‬dan
titik artikulasi huruf waw (‫ )و‬dan ya (‫ )ي‬adalah dari bagian
menggantung bawah pada tenggorokan (rongga mulut dan
tenggorokan). Oleh karena itu, bila pembaca tidak berhenti dan
melanjutkan bacaannya, mad akan hilang dan kedua huruf yakni waw
dan ya akan terucap dari titik artikulasi sebenarnya.
Sifat huruf, yang tidak memiliki lawan ada tujuh
Definisi; sifat sementara disebut ‘Seefat Areda’ dalam
Bahasa Arab. Seperti disebutkan sebelumnya al-idhar
)‫ ) اإلظهار‬adalah jelas dan terang, al-idgham)‫)اإلدغام‬
adalah memasukkan, al-ikhfa’a )‫ )اإلخفاء‬menyembunyikan
dan menutupi, al-iqlab (‫ )اإلقالب‬yaitu membalik atau
merubah, al-qasr(‫ )القصر‬adalah mengurangi atau
memendekkan dan al-mad )‫ )المد‬adalah memanjangkan,
semua adalah bagian dari sifat sementara ‘seefat areda’.
Selain itu, al-tafkhim )‫ )التفخيم‬yaitu intensitas, al-tarqiq
) ‫ )الترقيق‬adalah melembutkan, al-sakt (‫ )السكت‬adalah
berhenti atau menahan adalah sifat lain yang sangat
dikenal oleh para ulama.
Sifat Sementara lainnya pada huruf
At-Tafkhiim (‫ )التفخيم‬sebagaimana dijelaskan sebelumnya bermakna
penebalan/penekanan. Terdapat dua jenis yaitu “Tafkhim muthlaq”
yang berarti penebalan sempurna yang ditujukan bagi huruf-huruf al-
Ithbaaq, yakni: shod (‫)ص‬, dhod (‫)ض‬, tho (‫)ط‬, zho (‫ )ظ‬tanpa
memperhatikan apakah bertanda fathah, kasroh ataupun dhommah
seperti pada contoh berikut: shorrofnaa (‫صرفنا‬ َ ), shurifat (‫ص ِرفَت‬ ُ ),
shibghoh (‫)ص ْبغَة‬, ِ yashdifuun (‫) يَصدِفون‬, yushrofuun (‫) يُصرفون‬, ishriya
(‫)إصري‬, dhorobnaa (‫ض َربنَا‬ َ ) -ُّ‫أنُّاضُّرب‬ ِ -ُّ‫ المضطر‬-ُّ‫ يَض ِربا‬-ُّ‫ ِضعافًا‬-ُّ‫الضعفاء‬
َ -ُّ‫ ََلُّتَظ ِل ُمون‬-ُّ‫ ِظهريا‬-ُّ‫ َظلمواُّ ُظ ِلموا‬-ُّ‫ فِط َرت‬-ُّ‫ تَست َ ِطيعُّوُّالمطلوب‬-ُّ‫ و ُط ِب َع‬-ُّ‫أتَل َع‬
ُّ‫وَُّل‬
‫تُظال ُمون‬
Perhatikan bahwa tingkat tertinggi tafkhim adalah saat huruf
bertanda fathah, tingkat pertengahan saat bertanda dhommah, dan
tingkat terendah adalah saat bertanda kasroh. Perlu diingat bahwa
huruf dalam tingkatan terendah tidak bersifat tafkhiim parsial atau
setengah tafkhim yang merupakan jenis kedua
Sifat Sementara lainnya pada huruf
• Oleh karena itu sifat penebalan/penekanan parsial atau “At-Tafkhiim An-Nisbii”
mencakup huruf-huruf kho (‫ )خ‬huruf ghoin (‫)غ‬, qof (‫ )ق‬dan semuanya juga memiliki
tingkatan. Tingkatan tertinggi adalah saat bertanda fathah atau bertanda sukun
setelah didahului huruf bertanda fathah seperti; khoolidiin (‫)خالدين‬, ghoofiliin
(‫غافلين‬َ ), qoonitiin (‫)قانتين‬, yakhtalifuun (‫) َيختلفون‬, yaghfir (ُّ‫)يغ ِف ُر‬.
• Tingkat pertengahan ialah saat huruf-huruf bertanda dhommah atau bertanda
sukun setelah didahului tanda dhommah, misalkan: kholaq (ُّ‫)خلَق‬, َ ghulibuu (‫) غُ ِلبوا‬,
qutiluu (‫)قتِلوا‬, yukhroj (ُّ‫ج‬ ُ ‫)يُخر‬, yughfaru (ُّ‫)يُغفَ ُر‬.
• Tingkatan terendah adalah saat huruf bertanda kasroh atau bertanda sukun
setelah didahului huruf bertanda kasroh, misal: khithoobaa (‫)خطابا‬, ِ ghilmaan
ِ qiblah (ُُّ‫)قِبلُّة‬, ikhwaan (‫)إخوانا‬, robbighfir (‫)رُّبُّاغفر‬.
(‫)غلمان‬, ُ Perhatikan bahwa huruf-
huruf tersebut tidak diperlunak, mereka hanya berada pada tingkatan terendah
dari at-Tafkhiim.
• Pengecualian adalah huruf qof saat bertanda sukun karena huruf tersebut memiliki
sifat al-Qolqolah sehingga akan menghasilkan bunyi tebal (tafkhiim).
• Pengecualian lainnya adalah huruf kho (‫ )خ‬saat bertanda sukun dan diikuti huruf ro
(‫ )ر‬yang bertanda fathah atau dhommah akan menghasilkan bunyi tebal (tafkhiim).
Contoh: ikhrooj (‫)إخراج‬, ikhroojihim (‫)إخراجهم‬, ikhrooja (‫)إخراجا‬
Sifat kuat dan lemah
Sifat-sifat kuat ialah: asy-Syiddah(‫)الشدة‬, al-Jahr (‫)الجهر‬, al-
Isti’laa (‫)اَلستعالء‬, al-Ithbaaq (‫)اإلطباق‬, al-Qolqolah (‫)القلقلة‬, ash-
Shofiir (‫)الصفير‬, al-Inhiroof (‫)اَلنحراف‬, at-Tikroor (‫)التكرار‬, at-
Tafasysyi (‫)التفشي‬, al-Istithoolah (‫)اَلستطالة‬, dan al-Ghunnah
(‫)الغنة‬.

Sifat-sifat lemah ialah: al-Hams (‫)الهمس‬, ar-Rokhoowah


(‫)الرخاوة‬, al-Istifaal (‫)اَلستفال‬, al-Infitaah (‫)اَلنفتاح‬, al-Liin (‫)اللين‬,
dan al-Khofa’ (‫)الخفاء‬.

Perhatikan bahwa sifat-sifat lain yang belum disebutkan (al-


Idzlaaq, al-Ishmaat, dan at-Tawassuth) tidak tergolong sifat
yang kuat ataupun lemah melainkan di antara ar-Rokhowah
(Sifat lunak/lemah) dan asy-Syiddah (kuat).
Sifat kuat dan lemah

Huruf terkuat dalam abjad Arab: keseluruhan 29


huruf hijaiyah diketahui memiliki sifat lemah dan
kuat kecuali huruf tho (‫ )ط‬dan ha (‫)ه‬. Pada huruf
tho (‫)ط‬, semua sifatnya tergolong kuat dan
berlawanan dengan huruf ha (‫ )ه‬yang semua
sifatnya tergolong lemah. Oleh sebab itu dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Huruf terkuat ialah huruf tho (‫ )ط‬yang memiliki
sifat berikut: asy-Syiddah(‫)الشدة‬, al-Jahr (‫)الجهر‬,
al-Isti’laa (‫)اَلستعالء‬, dan al-Ithbaaq (‫)اإلطباق‬
Sifat kuat dan lemah
2. Huruf terlemah ialah huruf ha (‫ )ه‬dengan sifat-sifat
berikut: al-Hams (‫)الهمس‬, ar-Rokhoowah (‫)الرخاوة‬, al-
Istifaal (‫)اَلستفال‬, dan al-Infitaah (‫)اَلنفتاح‬.
3. Huruf pertengahan adalah huruf lam (‫ )ل‬karena
jumlah sifat kuat sama dengan jumlah sifat lemah.
4. Huruf-huruf kuat lainnya ialah ba (‫)ب‬, jim (‫)ج‬, kho (‫)خ‬,
dal (‫ )د‬karena huruf-huruf tersebut memiliki sifat kuat
lebih banyak dari sifat lemah.
5. Huruf lemah lainnya ialah ta (‫)ت‬, tsa, (‫)ث‬, ha (‫)ح‬, dzal
(‫)ذ‬, sin (‫ )س‬yang memiliki sifat lemah lebih banyak dari
sifat kuat.

Anda mungkin juga menyukai