Module 33
1
© Islamic Online University AQD 101
Alhamdulillahi rabbil alamin washolatu wasalamu ala rasulil karim wa ala ali wa
ashhabihi wamanistanna bi sunnati ila yaumiddin. Segala puji bagi Allah, semoga shalawat
dan salam senantiasa tercurah pada nabi Muhammad (shalallahu alaihi wassalam), dan
Pada kelas sebelumnya, terjadi sedikit kesalah fahaman berkenaan tentang waktu
yang tersisa bagi kita. Dengan klarifikasi yang diberikan setelah itu, kita akhirnya bisa
menyelesaikan kurikulum kita. Maka dari itu hari ini kita akan membahas dua bab yaitu
pepmbahasan mengenai berkurban pada selain Allah, bab 10 dan kemudian bab 11 setelah itu.
Latihan soal akan diberikan pada kalian di kelas berikutnya yang merangkum seluruh
pembahasan penting yang perlu diingat dalam bab ini. Apapun itu, bab ini adalah
pembahasan mendasar yang berhubungan dengan konsep pengurbanan dalam Islam dan
prinsip-prinsip yang mengaturnya. Penulis membawa bab kesepuluh ini dengan judul
Pengurbanan hewan yang dilakukan pada selain Allah. Apa yang dapat difahami dan yang
dihapus dari judul tersebut adalah kata ‘syirik’. Ini adalah apa yang sebenarnya beliau
kesyirikan. Seperti pada bab 9 yaitu pencarian berkah dari pohon batu dan lainnya, semuanya
Ibadah dan pada pembahasan ini kita akan berurusan dengan masalah kurban.
Ayat utama yang dibawakan oleh penulis adalah dari Surat Al An’am ayat 162
2
© Islamic Online University AQD 101
hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam. Tidak ada sekutu bagiNya; dan yang demikianlah
diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri (muslim)”
Ayat ini adalah ayat secara umum, persoalan mengenai berkurban adalah termasuk
bagian dari itu. Nabi s.a.w dan seluruh orang-orang beriman diperintahkan untuk
mengucapkan kalimat ini, dan kalimat ini adalah pernyataan untuk berkomitmen untuk Islam
dalam kehidupan ini bahwa segala aspek kehidupan kita yang telah tercantumkan disini baik
itu shalat atau pengurbanan yang nyata secara fisik atau tidak dan juga hidup serta mati,
kesemuanya adalah untuk Allah, Tuhan alam semesta. Kalimat ini menyeluruh pada segala
aspek kehidupan kita. Maka yang didinginkan dari pernyataan ini adalah setiap dari kita harus
berkomitmen kepada Allah s.w.t dan tidak ada satupun perbuatan dalam kehidupan kita yang
Seluruh aspek kehidupan kita menjadi sebuah bentk dari Ibadah ketika syarat-syarat
tertentu telah dipenuhi. Salah satunya adalah kita sadar akan Allah saaat melakukannya dan
hal itu dilakukan unutk mendapat keridaan Allah serta dilakukan dengan cara yang telah
diajarkan oleh Rasulullah s.a.w. Ketika syarat-syarat dasar ini telah terpenuhi maka segala
perbuatan yang kita lakukan menjadi sebuah ibadah. Inilah yang membedakan Islam dengan
melakukan sebuah Ibadah sedangkan apa yang kita temukan hari ini adalah segalanya
3
© Islamic Online University AQD 101
Nasrani, yang kita ketahui bahwa ia terbentuk dari pemahaman apa yang dilakukan untuk
Caesar adalah untuk Caesar tersebut dan apa yang untuk tuhan mereka adalah unutk tuhannya.
Keduanya merupakan dua aspek yang berbeda terpisahkan antara satu dengan lainnya. Segala
kehidupan dunia diserahkan pada Raja Caesar yang berkuasa saat itu sedangkan kehidupan
agama diserahkan pada Tuhan mereka. Sedangkan dalam Islam segalanya milik oleh Tuhan.
Di lihat dari segi yang paling sesuai di sini adalah, kurban menjadi sebuah perbuatan
syirik ketika ia dilakukan untuk memuliakan atau agar mendekat kepada sesuatu selain Allah.
Syirik adalah sebuah perbuatan yang dilakukan unutk memuliakan atau mendekat pada
sesuatu selain Allah. Hal ini termasuk salah satu dari syirik Akbar. Contohnya jika seorang
raja datang ke suatu daerah lalu seseorang menyembelih seekor hewan. Maka hewan tersebut
bisa jadi disembelihuntuk memuliakan raja tersebut dan untuk mendekat diri padanya.
Bagaimana kita tahu apakah itu yang didiinginkan dan bukan penyembelihan untuk acara
syukuran yang dipersembahkan pada Allah, kerena itu adalah penyembelihan lain yang
diperbolehkan bagi kita. Penyembelihan yang dipersembahkan untuk Allah contohnya adalah
menyembelih binatang untuk mensyukuri apa yang telah diberkati dalam kehidupan kita.
Pertanyaannya sekarang bagaimana kita membedakan antara kedua hal yang disebutkan tadi
(memuliakan dan mensykuri)? Bisa jadi orang tersebut menyembelih untuk menyukuri Allah
atas kedatangan sang raja yang mungkin dapat melihat kesusahan yang mereka hadapi dan
niat adalah ilmu Allah. Kita tidak dapat mengadili niat seseorang, hanya orang yang
4
© Islamic Online University AQD 101
melakukannya yang tahu apa yang dia lakukan dan mengapa. Kita hanya dapat melihat
seseorang menyembelih binatang tersebut. Kita tidak tahu dengan pasti apakah ia
menyembelih karena kedatangan raja atau orang penting, atau hanya untuk menunjukkan
sebuah penghormatan padanya dan untuk mengambil hatinya, atau dia melakukan karena
bersyukur pada Allah atas kedatangan mereka yang mungkin dapat mendatangkan sedikit
Jika binatang tersebut kemudian dimasak lalu dihidangkan. Jika binatang tersebut
merupakan kurban yang dilakukan unutk Allah maka mereka akan mmenyebelihnya,
memasaknya dan membagikannya pada orang-oranng. Akan tetapi jika orang tersebut
keuntukngan darinya. Hal inilah yang membuat seorang terlibat dalam kesyirikan meskipun
tidak ada pernyataan khusus yang menyatakan bahwa hal tersebut dilakukan untuk mencari
“yang demikianlah diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama
Nabi s.a.w menyatakan disini bahwa ia adalah orang pertama yang menjadi muslim.
...
5
© Islamic Online University AQD 101
Ayat selanjutnya yang telah dibawakan adalah dari surat All Kautsar ayat ke tiga
“Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah (sebagai tanda Ibadah
Ini juga merupakan ayat yang berkaitan dengan persolan kurban. Tentunya dalam ayat
ini disebutkan “Fasalli li rabbika wnhaar” dan juga difahami wa wanhaar li rabbika. Sehingga
difahai dengan “Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah karena
Terdapat tiga bentuk kurban yang diterima dalam Islam, yaitu yang biasa dilakukan
pada masa Haji, Idhul Adha bagi yang tidak melakukan Haji dan apa yang ketiga? Yaitu
Aqiqah bayi. Ketiga ini adalah yang diperbolehkan oleh agama, dan selain dari itu bisa jadi
diterima. Karena jika kamu melakukan kurban unutk sebuah acara selain dari ketiga keadaan
ini, maka bisa dikatakan sebagai perbuatan mubah dan dapat mencapai ridha Allah jika
...
perbuatan kurban dan bisa juga tidak dan diperbolehkan unutk berkurban dalam walimah.
6
© Islamic Online University AQD 101
“setiap anak itu ada aqiqahnya. Maka tumpahkanlah akan darahnya dan hilangkanlah
darinya kotoran.”
Teks ketiga dari bab ini adalah yang berhubungan dengan permasalahn kurban yang
dilakukankepada selain Allah. Riwayatnya terdapat dalam Shahih Muslim yang diriwayatkan
“Ia mengatakan Rasulullh s.a.w menyampaikan kepada kita empat perkara, Allah
mengutuk orang yang menyembelih binatang dengan menyebut selain Allah, Allah mengutuk
orang yang mengutuk orang tuanya, Allah mengutuk orang yang melakukan atau melindungi
Judul yang diberikan adalah menyembelih sesuatu untuk selain Allah adalah syirik.
Tentunya kalimat ‘Allah mengutuk orang yang menyembelih binatang dengan menyebut
selain Allah’ di sini merupakan bukti bahwa ia adalah perbuatan haram, karena jika Allah
mengutuk sesuatu berarti ia haram. Perkataan syirik mungkin tidak disebutkan di sini tapi kita
dapat fahami bahwa menyembelih pada selain Allah termasuk golongan syirik dan tentunya
7
© Islamic Online University AQD 101
Terdapat riwayat lain dimana Nabi s.a.w mengatakan, salah satu dosa terbesar adalah
seorang anak yang mengutuk orang tuanya. Kemudian para sahabat bertanya “Bagaimana
seorang anak bisa mengutuk orangtuanya? Beliau menjawab “dengan cara anak ini mengutuk
ayah dari orang lain kemudian orang tersebut mengutuk ayahnya dan dengan mengutuk ibu
Artinya, dengan satu kutukan pada orangtua orang lain, dan orang tersebut membalas
mengutuk orangtuaya, ini dianggap sebagai mengutuk orangtua kita sendiri dan termasuk
salah satu dosa besar. Jadi, Allah akan mengutuk orag yang melakukan hal tersebut.
Poin hadits ini tentunya memerlukan penjelasan lebih dalam karena ia berhubungan
dengan konsep bid’ah dan siapakah yang disebut sebagai ahli bid’ah dan pada tingkatan apa
dia disebut demikian. Karena jika kita perhatikan kehidupan kaum muslim saat ini bid’ah
menjadi sesuatu yang telah merajalela dan tak terkendali, maka kita tidak mungkin unutk
Pertama-tama, baik unutuk kita memahami apa makna bid’ah sebenarnya dan
tentunya Nabi s.a.w menyebutkan dalam beberapa riwayat bahwa beliau melarang dan
8
© Islamic Online University AQD 101
“Barangsiapa yang mengada-ada dalam urusan (agama) kami ini, sesuatu yang bukan
Ini adalah prinsip yang mendasar dan para sahabat sangat berhati- hati mengenai hal
ini. Lalu apa posisi kita saat ini. Pertama, kita harus mengerti apa yang dimaksud dengan
bid’ah secara makna bahasa yaitu hal yang baru atau sesuatu yang dibuat-buat yang belum
pernah ada sebelumnya. Itu adala makna secara etimologi, tidak pernah ada sebelumnya. Lalu
mengapa ini hal yang penting bagi kita untuk memahami makna bahasa, karena ini adalah
argumen yang digunakan oleh ahli bid’ah. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Umar Ibn
dalam masjid dan di belakang salah satu sahabat, Ubay Ibn Ka’ab. Lalu saat mereka
melaksanakan shalat taraweeh berjama’ah ia berkata, ini adalah bid’ah yang baik, atau
“Ni’mal bid’ah hadhihi”. Maka mereka kemudian mengklasifikasi bid’ah menjadi dua
kategori yang berbeda. Bid’ah hasanah dan Bid’ah sayyi’ah. Bid’ah yang baik dan bid’ah
yang buruk. Akan tetapi Nabi s.a.w telah menegaskan bahwa “Kullu bid’atin dholalah” setiap
yang dibuat-buat adalah sesat. Artinya beliau mengutuk seluruh pelaku bid’ah. Jadi ketika
beliau menyatakan perkataan Kull setiap bid’ah, maka tidak ada seorangpun yang boleh
datang dan mengatakan bahwa ada sebagian bid’ah yang diperbolehkan. Karena Nabi s.a.w
telah mengatakan bahwa seluruhnya (adalah bid’ah). Kecuali jika beliau sendiri yang
mengatakan ada sebagian yang diperbolehkan dan diterima. Dalam bahasa Arab terdapat
9
© Islamic Online University AQD 101
Yang perlu diperhatikan di sini adalah, ketika Nabi s.a.w mengatakan “Setiap bid’ah
yang memabukkan adalah khamr”. Kita tidak dapat mengatakan disini bahwa ada sebagian
yang memabukkan yang bukan termasuk haram. Nabi s.a.w mengatakan setiap yang
memabukkan adalah khamr”. Sekarang perbedaan dzat yang memabukkan tersebut dapat
digunakan atau tidak dapat dilihat dari cara penggunaannya. Karena jika muskir tersebut
dirubah menjadi cuka maka ia dapat digunakan untuk dikonsumsi. Jadi, ketika ia merupakan
bagian dari proses menjadi cuka maka tidak ada masalah padanya. Tetapi apapun itu kita
tidak bisa mengatakan bahwa tidak semua muskir adalah khamr karena Nabi s.a.w
mengatakan setiap muskir adalah khamr “Wa kullu khamrun haraam” dan segala bentuk
dikonsumsi. Maka jika digunakan unutk antibeku, seperti di beberapa negara ketika salju
turun dan jika kalian tidak mencampurkan akohol ke dalam air di radiator kalian maka air itu
akan membeku ketika suhu airnya mencapai suhu beku dan radiator kalian dapat meledak dan
mesinnya akan rusak. Alkohol tersebut menaikkan suhu agar ia tidak membeku sehingga
kalian masih bisa mempertahankan air dalamnya dan agar mesin tersebut tetap dingin. Jadi
Terpenting adalah Nabi s.a.w melarang segala bentuk bid’ah. Apa yang beliau
maksud di sini? Apakah yang beliau maksud adalah bid’ah di luar perkara agama karena
istilah bid’ah artinya, sesuatu baru yang diciptakan. Seperti mobil. Jika kalian mengatakan
seluruh bid’ah berarti mobil, karpet, AC dan seterusnya, semuanya dilarang? Akan tetapi
10
© Islamic Online University AQD 101
semua itu adalah sesuatu di luar persoalan agama sedangkan yang dimaksud adalah sesuatu
baru yang dibuat-buat dalam persoalan agama. Inilah area dimana tidak ada ruang unutk
sesutu yang dibuat-buat. Sehingga, Kullu bid’atin dholalah artinya setiap seuatu yang baru
dalam agama. Inilah pemahaman sebenarnya dan setiap yang dibuat-buat dalam agama
Lalu jika begitu, apa makna dari perkataan Umar bin Khattab ketika beliau
mengmpulkan semua orang? “Ni’mah bid’ah hadihi. Kita harus bertanya pada diri kita
sendiri, apakah Umar melakukan sesuatu yang tidak dilakukan oleh Nabi s.a.w? Apakah ia
perbuatan baru yang dilakukan? Tidak, ia bukan sesuatu yang baru karena Nabi s.a.w sendiri
pernah melakukan 9 rakaat tahajud dengan berjamaah. Sehingga apa yang Umar bin Khattab
lakukan hanyalah sebuah pembaruan. Ia dikatakan sesuatu yang baru maksudnya adalah ia
adalah perkara yang baru-baru diperbarui dari segi pemahaman bahasa, bukan dengan arti
beliau membawa ssesuatu yang baru dalam perkara agama. Sehingga kita katakan bahwa
argumen mereka tidak memiliki dasar dan tidak dapat digunakan untuk membenarkan
Terdapat kasus lain dimana orang-orang akan membawa contoh perbuatan Bilal.
Mereka akan mengatakan bagaimana dengan bid’ah yang dilakukan oleh Bilal yaitu ketika
beliau selalu melakukan dua rakaat shalat setelah ia berwudhu’? 2 rakaat setelah wudhu’
adalah perbuatan bid’ah yang dilakukan oleh Bilal. Nabi s.a.w tidak melakukaknnya. Beliau
bermimpi mendegar terompah Bilal di hadapan beliau dalam surga. Sehingga beliau pun
bertanya pada Bilal apa alasannya dan apa yang ia lakukan. Kemudian Bilal menjawab bahwa
ia tidak melakukan apapun yang istimewa kecuali ia melaksanakan wudhu’ pada siang dan
11
© Islamic Online University AQD 101
mempunyai kebiasaan melakukan dua rakaat tetapi tidak ditentukan harus melakukan dua
rakaat. Bahkan ia melakukan sebanyak yang ia mampu saat itu. Maka hal ini adalah bid’ah.
Akan tetapi yang terpenting adalah, nabi Muhammad s.a.w telah membenarkan perbuatannya
maka dari itu hal tersebut tidak dianggap sebagai bid’ah. Jadi perbuatan Sunnah, yaitu
kebalikan dari bid’ah adalah segala sesuatu yang dikatakan , dilakukan atau dibenarkan Nabi
s.a.w. sehingga perbuatan Bilal tadi termasuk dari kategori sunnah yang dibenarkan dan
bukan bid’ah. Sebagian orang mungkin akan menjadikan ini sebagai alasan untuk melakukan
Jika kita perhatikan dari mana awal mula bid’ah, mungkin ia merupakan perbuatan
yang tidak memiliki dasar sama sekali dari agama itu sendiri dan ia datang dari kebiasaan
penyembah berhala, atau bisa jadi ia merupakan amalan yang sebenarnya terdapat dalam
agama akan tetapi mereka melakukannya pada tempat,waktu atau cara yang tidak benar.
Sehingga bid’ah yang tidak memiliki dasar sama sekali disebut sebagai bid’ah Ashliyah dan
terdapat beberapa contoh yang diberikan. Salah satu contohnya adalah cincin pernikahan, kita
sebut ini sebagai bid’ah Ashliyah. Penggunaan cincin untuk menunjukkan status nikah
seseorang, tidak memiliki dasar apapun dalam agama karena pernikah merupakan sesuatu
yang berhubungan dengan agama. Apakah kita bisa mengatakan bahwa cincin adalah sesuatu
yang tidak didasari oleh apapun dalam agama? Apakah penggunaan cincin secara umum
...
12
© Islamic Online University AQD 101
Itu permasalahan emas, yang dipertanyakan disini adalah bolehkah kita mengatakan
...
Tidak
Maka kita bisa katakan bahwa penggunaan cincin dalam acara keagamaan tidak
didasari oleh apapun dalam Islam. Kita bisa mengatakan hal tersebut. Akan tetapi tidak
berarti bahwa penggunaan cincin adalah sebuah perkara yang tidak dibenarkan. Ini adalah
dua hal yang berbeda. Penggunaan cincin adalah perkara yang dibolehkan karena Nabi s.a.w
menggunakan sebuah cincin tapi ia menetapkan beberapa ketentuan yang tidak dibenarkan
menyandarkannya pada hal keagamaan. Siapapun tidak dibenarkan unutk meniru perbuatan
orang-orang kafir. Seseorang tidak dibenarkan mencari perlindungan dengan cincin yang
mungkin terdapat mata padanya dan dapat melindungi seseorang dari “Ain atau padanya
terdapat batu yang dapat berubah warna dan menunjukkan sifat seseorang, atau batu tertentu
yang digunakan pada bulan lahir tertentu sehingga ia akan melindungi diri seseorang. Ini
merupakan hal yang tidak dibenarkan. Sedangkan penggunaan cincin untuk menunjukkan
bahwa seseorang itu telah menikah, merupakan salah satu bentuk perbuatan kufar dan jika
perbuatan tersebut tidak memiliki dasar apapun dalam agama, karen bisa jadi jika ia
merupaakan kebiasaan kufar kita bisa katakan bahwa penggunaan sepatu, sepatu bot, jaket
atau baju. Tetapi yang terpenting adalah semuanya tidak berkaitan sama sekali dengan
13
© Islamic Online University AQD 101
Nabi s.a.w biasa menggunakan apapun yang diberikan padanya, karena sering kali ia
menerima hadiah-hadiah seperti dari Mesir, syria atau yaman. Ia akan menggunnakan apa
saja yang diberiikan padanya dan tidak ada masalah dengan hal tersebut. Meskipun memang
ia menetapkan beberapa syarat dalam penggunaan warna pakaian bagi laki-laki, dan beberapa
bahan seperti sutra, dan beberapa hal lain. Akan tetapi selama pakaian tersebut tidak memiliki
konotasi agama lain maka kita dapat menggunakannya. Jadi yang tidak dapat diterima adalah
menggunakan pakaian panjang seperti Thob yang serupa dengan pakaian pendeta Nasrani
dengan tali dibagian pinggangya dan ada yang menggantung darinya. Secara external ia
terlohat seperti sebuah jubah akan tetapi model dan cara mereka menggunakannya adalah
Ketika kita berbicara tentang pakaian dan yan berkaitan dengannya atau perbuatan
dan prilaku yang merupakan kebiasaan orang-orang kafir, jika ia memiliki unsur keagamaan
maka jelas kita dilarang untuk menggunakannya, lalu bagaimana dengan cincin? Seeorang
mungkin akan mengatakan bahwa ia hanya sebuah tannda yang menunjukkan seorang itu
telah menikah, tidak ada unsur keagamaan padanya. Akan tetapi penggunaan cincin di jari
seseorang. Jika diantra kalian pernah melihat acara pernikahan Diana dan Charles ketika ia
memberikan cincin tersebut kepada uskup, kemudian uskup tersebut memasukkan cincin
tersebut ke ibu jari Diana dengan mengatakan “Dengan nama sang Bapak, anak dan ruh
kudus, Ameen”. Hal ini menunjukkan apa sebenarnya arti dari cincin tersebut. Ia
menunjukkan keyakinan terhadap trinitas dan hal itu adalah keyakinan dasar yang dimiliki
oleh agama Nasrani. Keyakinan tersebut berkaitan dengan waktu pernikahan berlangsung, ia
memiliki dua tujuan dan itulah yang akan dikatakan oleh pendeta katolik saat memasukkan
14
© Islamic Online University AQD 101
cincin itu. Sehingga ia merupakan perkara yang tidak dibenarkan bagi seorang Muslim dan
Sama halnya dengan menyambut hari kelahiran Nabi s.a.w, sekali lai ia dikatakan
sebagai bid’ah ashliyah karena tidak ada dasar yang menyatakan hal tersebut dalam Islam dan
pada suatu amalan yang mempunyai dasar dalam Islam. Contohnya di Sri Langka, ketika
seseorang memberi salam antara satu dengan yang lain, mereka akan berjabat tangan lalu
orang pertama yang menyambut akan mengucapkan Allahuma Shali ‘Ala Muhammad. Itu
adalah kebiasaan mereka. Akan tetapi yang seharusnya dilakukan ketika kita menyambut
orang lain kita harus mengucapkan Assalamualaikum, itulah yang benar. Sekarang,
mengucapkan kalimatt Allahummasali ala Muhammad merupakan perbuatan yang baik karen
Nabi s.a.w bersabda, “Barangiapa yang mengucapkannya, maka Allah akan memberikan
padanya 10 kebaikan”. Ia adalah kalimat yang baik yang dapat diucapkan dimanapun kalian
berada. Akan tetapi mempunyai kebiasaan mengucapkannya saat berjabat tangan dan tidak
membunuh sunnah tersebut. Karena Inilah yang dikatakan oleh Ulama di jaman dahulu,
ketika sebuah bid’ah mulai hidup maka Sunnah akan mati. Sehingga pada kasus tersebut
lain yaitu mengucapkan Allahumasali ‘ala Muhammad, tapi mengucapkanya pada saat itu
menjad Bid’ah.
15
© Islamic Online University AQD 101
Sunnah Idhofiyah bisa jadi dengan mengambil sebuah ungkapan umum dan
menggunakannya pada keadaan yang ditentukan yang tidak dapat diterima dan bukan
melaksanakan sholat Tahiyatul Masjid dengan berjama’ah. Nabi s.a.w bersabda “sholat yang
dilakukan secara jama’ah akan dinilai 25 kali lipat dari sholat sendiri.” Ini merupakan prinsip
yang baik. Nabi juga pernah bersabda “Saat kamu memasuki Masjid hendaklah
kedua hal ini? Contohnya jika kalian baru saja masuk masjid setelah menghadiri sebuah
ta’lim atau apapun itu, kemudian mengatakan marilah kita melaksanakan dua rakaat tersebut
secara berjama’ah. Tidak, kenapa tidak? Karena para sahabat tidak pernaha melakukannya
dan tidak pernah memahaminya seperti itu, yang pertama merupakan prinsip dasar yang
dilakukan untuk shalat fardhu dan yang kedua adalah untuk shalat dengan sendiri.
perbuatan, atau kepercayaan seperti tasbih, batu nisan dan penghapusan dimana seseorang
mungkin menghapus sebagian dee. Inilah dimana perbuatan Bid’ah dapat terjadi.
Dari segi penyebab bid’ah telah disebutkan di halaman 179-180. Pertama adalah
pernyataan yang tanpa didasari oleh ilmu, dimana seseorang menyatatakan sesuatu yang
berkaitan dengan agama karena kejahilan atu bisa juga kejahilan atau kebodohan dari segi
bahasa. Sebagimana yang terjadi pada kasus shalah ‘ala Nabi. . Bisa juga terjadi karena
kebodohan pada masalah sunnah, yaitu ketidakmampuan dalam membedakan keshahihan dan
kelemahan sebuah riwayat. Bisa juga karena ketidafahaman terhadap perbuatan yang kurang
jelas atau makna kiasan yang tidak biasa digunakan yang ditafsirkan dari sebuah pemahaman.
16
© Islamic Online University AQD 101
Begitu juga karen mengikuti keinginan hawa nafsu. Contoh yang disebutkan disini adalah,
sebagian orang ingin terlihat muda sehingga mereka akan mencukur jenggot mereka, hal ini
dilakukan karena hawa nafsu mereka atau menyerupai orang Kufar sebagaimana yang terjadi
dalam peristiwa kekuasaan asing, ketika inggris menguasai sebgaian benua-benua dengan
membawa ajaran memperpanjang kumis dan memiliki dagu yang bersih tercukur. Ini
menjadi sebuah norma saat itu dan menumbuhkan jenggot saat itu adalah perkara yang aneh
dan terlihat seolah seperti Darwis atau semacamnya. Kemudian berserah diri pada sesat
Jika kita berbicara tentang pelaku bid’ah pada hadits artinya kita sedang
membicarakan orang yang disebut sebagai Shohibul Bid’ah. Seorang yang telah mengenalkan
bid’ah berarti ia telah mempromosikan ajaran tersebut. Bukan orang biasa yang dibesarkan
dalam lingkungan bid’ah atau bukan juga bid’ah yang tidak mempengaruhi keyakinan yang
utama, maka kita tidak menggunakan hadits ini unutk kondisi tersebut. Bahkan jika kita
menganggapnya demikaian ia menjadi bid’ah itu sendiri. Kalimat ini tertuju pada mereka
para ahli bid’ah yaitu mereka yang menciptakan perbuatan bid’ah tesebut lalu
mengajarkannya. Dalil-dalil telah dibawakan pada mereka akan tetapi mereka menolaknya
dan tetap melanjutkan jalannya. Lalu bagi kalian untuk menghardik mereka di daerah kalian
dapat menimbulakan bahaya padamu dan keluargamu dan mempromosikan ajaran bid’ah itu
sendiri.
Poin terakhir yang disebutkan dalam hadits yaitu terkait dengan orang yang merubah
batas tanah adalah mereka yang mempunyai tujuan mencuri tanah milik orang lain. Terdapat
tanda yang dibuat untuk menentukan batas tanah seseorang dengan yang lain, lalu kemudian
17
© Islamic Online University AQD 101
ketika nilai harga dari tanah tersebut miningkat seorang diantara mereka akan memindahkan
tanda tersebut agar mendapat bagian lebih milik orang lain. Nabi s.a.w telah mengutuk orang
“Barangsiapa yang mengmbil sejengkal tanah secara dzalim maka dia akan
Hadits terakhir yang disebutkan terlihat sebagai poin yang cukup kuat berkenaan
dengan kurban yang dilakukan pada selain Allah. Akan tetapi hadits tersebut adalah hadits
yang lemah dan tidak cukup unutk dijadikan debagai sandaran, yaitu hadits tentang lalat
Konsep itu sendiri yaitu berkurban unutk selain Allah, semudah apapun itu adalah
sesuatu yang masuk akal, dalam kasus ini orang tersbut mengkurbankan seekor lalat. Akan
tetapi, jika ini adalah sebuah kasus dimana orang tersebut ingin melindungi nyawanya,
contohnya, seorang mengatakan “kamu akan berkurban unutknya atau kita akan mengmil
nyawamu?”. Kita tahu dalam keadaan ini hal tersbut diperbolehkan, kamu lakukan untuk
menyelamatkan nyawamu.
adalah kurban yang dilakukan unutk Allah. Sedangkan kurban yang dilakukan di sebuah
tempat yang sebelumnya digunakan sebgai tempat pengkurban pada selain Allah. Ketika
18
© Islamic Online University AQD 101
sebuah kurban dilakukan di tempat yang sebelumnya digunakan unutk berkurban bukan
unutk Allah maka hal ini tidak dibenarkan. Dalil yang dibawakan oleh penulis adalah dalil
tentag masjid Dhoror atau Masjid yang berbbahaya. Allah s.w.t telah memerintahkan Nabi
s.a.w
yan didirikan atas dasar Taqwa, sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di
dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah azza wa
Hal ini mengacu pada masjid yang dibangun di Madinah oleh orang-orang Munafik
untuk bersaing dengan Masjid Kuba. Kemudian mereka mengundang Nabi s.a.w unutk
melaksanakan sholat di sana karen ia adalah sebuaah masjid yang dibangun, akan tetapi Nabi
s.a.w telah diperinthkan oleh Allah agar tidak melaksanakan sholat di dalamnya karena niat
orang-orang yang telah membangunnya. Dalil ini juga merupakan dalil untuk medirikan
shalat dalam gereja atau rumah ibadah lainnya. Karena jika kita tidak diperbolehkan unutk
melakasanakan sholat di sebuah Masjid yang dibangun dengan niat yang tidak benar maka
Dalilnya adalah, shalat yang dilakukan di sebuah tempat dengan niat yang salah dan
kurban yang dilakukan di tempat di mana orang-orang menyembelih dengan niat yang salah
juga termasuk perkara yang dilarang. penulis ini menggunkan metode Qiyas di disini.
19
© Islamic Online University AQD 101
Sebagaimana Sholat tidak boleh dilakukan di sebuah tempat yang dibangun dengan niat yang
Kemudian beliau (penulis) membawa dalil sebenarnya yang secara jelas melarangnya
tempat). Maka Nabi s.a.w pun bertanya pada orang-orang “apakah di sana dulu ada berhala
jahiliyah yang disembah?” mereka menjawab, “Tidak ada” Lalu beliau kembali bertanya,
“ Apakah di sana pernaha diadakan perayaan hari raya mereka? Mereka menjawab “tidak”
Maka Rasulullah mengatakan “Tunaikan nadzarmu, karena tidak boleh menunaikan nadzar
untuk bermaksiat pada Allah dan tidak pula dalam urusan yang tidak disukai oleh anak Adam”
Ini adalah hadits shahih yang terdapat dalam riwayat Abu Daud, Bukhari dan Muslim.
Hadits ini adalah bukti yang jelas yang menunjukkan larangan untuk menyembelih di
sebuah tempat yang telah dilakukan sembelihan pada selain Allah. Jiak kitta lihat dalam
kehidupan kita saat ini di daerah kaum Muslim dimana, binatang terkadang disembelih oleh
orang-orang kafir yang mempunyai tempat khusus unutk menyimpan dan menyembelih
binatang itu. Ini tidak berarti jika kalian pergi ke tempat yag sama lalu menyembelih binatang
kalian adalah perkara yang tidak dibenarkan. Kecuali jika tempat penyembelihan yang
digunakan itu adalah tempat peyembelihan yang mementingkan segi keagamaan dimana
mereka menyimpan dan menyembelih binatang mereka di sana. Jika ia hanya sebuah rumah
penyembelihan yang biasa digunakan unutk menyembelih sesuatu dengan nama Allah atau
20
© Islamic Online University AQD 101
menyembelih bukan untuk Allah maka dibenarkan unutk menyembelih di tempat tersebut,
Terdapat beberapa poin penting dalam hadits tersebut, hadits tersebut membicarakan
tentang sumpah atau nadzar. Nadzar adalah sebuah perbuatan yang mewajibkan diri kalian
melakukan sesuatu yang tidak diwajibkan oleh Allah untuk dilakukan. Biasanya orang-orang
melakukan hal tersebut untuk mendapatkan sesuatu dari Allah, kalian bersumpah melakukan
sesuatu jika Allah memberikan sesuatu yang kamu inginkan. Sebenarnya ini adalah perkara
Kita katakan dalam hadits ini tentatng persoalan Nadzar, ini adalah perkara utma dari
hadits ini meskipun kita mengunakannya sebagai dalil penyembelihan di tempat yang
dikatakan sebelumnya adalah mewajibkan pada dirimu sesuatu yang tidak diwajibkan Allah
atas dirimu. Hal ini biasa dilakukan unutk mendapatkan dukungan atau semacamnya dari
Allah, seorang mengatakan “Jika Engkau memberikan ini untukku maka akau akan
melakukan psebuah amalan ibadah.” Nabi s.a.w tidak menyukai hal ini karena itu beliau
mengatakan
“ia tidak mendatangkan kebaikan dan nadzar hanya dikeluarkan oleh orang yang
pelit.”
21
© Islamic Online University AQD 101
Sebagian ulama menganggapya sebagai sesuatu yang tidak diperbolehkan sama sekali.
Akan tetapi pad umumnya hal ini diperbolehkan akan tetapi tidak disukai (makruh). Jika
nadzar itu berkenaan dengan sesuatu yang dilarang maka ia tidak boleh dipenuhi akan tetapi
ia tetap harus membayar kafarat karena ia telah melanggar nadzar tersebut. Nadzar terbagi
Pertama, nadzar yang bekaitan dengan ketaatan pada Allah, ia harus dipenuhi dan
merupakan kewajiban atas seseorang jika telah bersumpah melakukannya. Kedua, nadzar
yang terlarang, yaitu nadzar yang melanggar ketaatan pada Allah. Bahkan nadzar ini tidak
boleh dipenuhi, tetapi tetap memiliki kewajiban untuk membayar kafarat. Ketiga, adalah
nadzar yang setara dengan sumpah, ia boleh dlakukan dan harus dipenuhi atau boleh juga
dengan penebusan (kafarat). Keempat adalah nadzar dalam keadaan marah, sekali lagi ia
boleh dipenuhi atau membayar kafarat unutk melepasakannya. Kelima, Nadzar yang
berkaitan dengan sesuatu yang tidak disukai (makruh), sekali lagi terdapat dua pilihan.
Contoh yang biasa diberikan unutk kasus ini adalah, Nabi s.a.w pernah melihat seorang laki-
laki sedang dipapah oleh kedua anaknya. kemudian beliau bertanya mengapa ia tidak
berkendaraan. kemudian mereka menjawab “Ia bernadzar untuk melakukan haji dengan
berjalan kaki. Kemudian beliau menyuruh orang tersebut untuk membatalkan nadzarnya,
membayar kafarat dan pergi berkendaraan. Ia adalah seorang yang sudah tua dan hanya
menempatkan dirinya pada cobaan yang tidak penting. Kemudian yang terakhir adalah nadzar
yang dilakukan tanpa menetapkan amalan tertentu, penebusannya adalah seperti melanggar
“Kafarat nadzar yang tidak disebutkan secara detail maka digolongkan sebagai kafarat
sumpah”
22
© Islamic Online University AQD 101
Ini adalah persoalan utama mengenai nadzar. Akan tetapi dalil utamanya disini adalah
Begitu juga dengan tempat yang padanya diadakan perayaan hari raya mereka.
Meskipun tidak ada dilakukan kurban disana akan tetapi ia merupakan tempat yang memiliki
unsur keagamaan. Sehingga kitapun tidak pergi ke tempat keagamaan untuk melakukan
Oke, itulah pembahasan kita mengenai prihal kurban pada bab 10 dan 11.
saudara kita membawa sebuah persoalan dari Fiquh Sunnah yaitu ... sholat yang
terdapat di jilid 2 bagi kalian yang memilki bukunya secara terpisah. Berkenaan dengan
gereja dan sinagoga (rumah ibadah orang Yahudi), beberapa kalangan tabi’in seperti Asy
Sya’i dan Ibn Sirin dan Aqqa meganggap tidak ada masalah dalam melaksanakan sholat di
dalam gereja, jika seseorang berada tepat di dalam gereja pada waktu shalat, artinya ia tidak
menuju ke gereja unutk melakanakan sholat. Imam Al Bukhari mengatakan bahwa Ibnu Abas
telah melaksanakan shalat pada “kondisi dan keadaan tertentu” kecuali jika dalamnya
Para kaum Muslim Nadran pernah menulis surat kepada Umar bin khattab, mereka
mengatakan bahwa mereka tidak menemukan tempat yang lebih bersih dan yangpantas
digunakan unutk shalat selain gereja. Umar mengatakan cipratkan padanya air lalu kemudian
shalat di dalamnya. Menurut madzhab Hanafi dan Syafi’i ini pada umumnya merupakan
23
© Islamic Online University AQD 101
Riwayat seperti ini tentunya melibatkan pendapat para sahabat, bahwa sebagian dari
mereka mungkin melakukannya dan sebagian yang lain tidak. Kita mengetahui statemen Nabi
s.a.w yang mengantarkan kita pada prinsip dasar yaitu jika kondisi yang tidak biasa muncul
maka tidak ada masalah dengannya. kita juga mengetahui bahwa kita diperbolehkan makan
daging babi jika benar-benar kelaparan. Hal semacamnya dapat berlaku dalam kondisi dan
....
Persoalan mengenai membeli gereja lalu merubahnya menjadi Masjid, Jika seuah
gereja itu tidak lagi digunakan dan tidak ada simbol-simbol padanya, tempat tersebut telah
menetapkannya, akan tetapi jika kita dapat membangunnya kembali itu lebih baik. Akan
tetapi jika tujuan kalian adalah karena tidak mampu atau jika pemerintah tidak membenarkan
karena dianggap sebagai barang peninggalan sejarah atau hal lainnya maka kalian tidak ada
pilihan lain selain dalam persoalan ini. Tapi jika kalian mempunyai pilihan maka lebih baik
membangunnya kembali. kalian dapat temukan beberapa masjid di India yang digunakan oleh
orang-orang muslim yang merupakan candi yang dirobohkan. Kalian bahkan dapat melihat
batu-batu yang menunjukkan lambang tertentu yang telah disamarkan, karena pada aslinya ia
merupakan batu dari candi atu kuli tersebut. Sehingga mereka menggunakan batu-batunya
karena hanya itu yang tersedia akan tetapi mereka mencoba untuk menyamarkannya sebisa
...
Persoalan mengenai berjabat tangan setelah shalat yang merupakan salah satu bid’ah
yang dilakukan orang mesir yang telah menyebar ke negara-negara muslim lainnya dimana
mereka yang memiliki kebiasaan tesebut merasa hal itu merupakan penyempurnaan dari
24
© Islamic Online University AQD 101
shalat. Setelah memberi salam dan berjabat tangan dengan orang di sebelah kanannya
kemudian pada orang di sebelah kirinya. Jika hal tersebut tidak dilakukan di mesir, di
sebagian besar masjid maka seolah-olah shalat tersebt tidak sempurna dan orang-orang akan
menunggu sampai orang tersebut berjabat tangan. Contohnya, jika kalian setelah shalat
melakukan dzikir atau lainnya, kalian akan temukan orang-orang berdiri dan duduk menuggu
dan tidak akan pergi dan mereka tidak akan pergi sampai kalian berjabatan tangan dengan
mereka. ... Ini merupakan perbuatan bid’ah, dan telah muncul diantara mereka bid’ah ini.
Meskipun dalam kebiasaan sehari-hari, jika kalian belum pernah bertemu atau kalian adalah
orang baru dalam sebuah lingkungan tersebut maka tidak masalah jika kalian memberi salam
pada orang yang di kanan dan di kiri kalian. Kalian menyapa mereka untuk pertama kali
bertemu degannya atau karena sudah lama tidak bertemu dengnnya, maka hal tersebut
dibenarkan. Akan tetapi jika ia menjadi sebuah kebutuhan dan menimbulkan perasaan bahwa
shalatmu tidak akan sempurna tanpanya maka kalian telah melakukan bid’ah dalam perkara
agama.
seseorang mengarahkan tangannya padamu maka apa yang kamu lakukan? Apakah kalian
akan mengatakan “tidak terima kasih.” atau kalian akan menutup mata kalian, mungkin itu
opsi lainnya.
...
Saudara kita menyarankan agar kita berpura-pura menutup mata kita agar tidak dapat
melihat tangannya. InsyaAllah, ini merupakan pilihan, sebagian orang akan merasa sangat
tersinggung denannya tapi yang terpenting adalah, ketika kalian menjabat tangannya dan
kalian tidak memiliki niat apapun dan tidak menjadi sebuah kebiasaan yang kamu lakukan
25
© Islamic Online University AQD 101
maka karenaseperti pada umunya ia mengarahkan tangannya unutk berjabat tangan maka
berjabatan tangan dengannya diperbolehkan. Akan tetapi jika hal tersebut menjadi
kebiasaanmu, setiap hari melakukan hal tersebut maka kalian harus memikirkan cara lain
(untuk mrnghindarinya). Tutup matamu dengan melakukan dzikir, atau keluar dari barisan
shof atau melaksanakan sholat sunnah atau cara appun itu dengan meninggalkan hal tersebut
...
bid’ah. Saudara kita memberikan kita sebuah contih yaitu di India kalian akan susah
menemukan masjid yang tidak terdapat kuburan di dalamnya. Jika kuburan tersebut berada di
halaman dan tidak di dalam area masjid maka ini adalah kasus yang berbeda akan tetapi jika
ia terletak di dalam masjid di area menghadap ke kiblat maka lebih baik melaksanakan shalat
di rumah. Untuk kondisi seperti ini lebih baik bagi kalian untuk melaksanakan shalat di
rumah. InsyaAllah.
...
...
..
Nadzar adalah ketika kamu mengatakan “Ya Allah jika kau takdirkan akan sesuatu
maka hal ini akan terjadi”. Sedangkan sumpah adalah ketika kalian mengatakan “Demi Allah
26
© Islamic Online University AQD 101
aku akan melakukan ini” “Wallahi” atau “Wallahil ‘Adhim aku akan melakukan ini”
...
Pada sutu keadaan di mana orang menggunakan kalimat “Wallahi” sebagai penekanan,
mereka tidak benar-benar mengartikannya sebagai sumpah. Allah mengatakan bahwa Ia tidak
akan memperhitungkan “Laghu” yaitu perkataan yang ceroboh,yang tidak kalian ingin kalian
ucapkan sebenarnya, hanya keluar begitu saja dari mulutmu maka Allah tidak akan
menganggapnya. Akan tetapi jika kalian benar-benar mempunyai niat unutk itu, maka saat
...
Tentunya ini bukan kebiasaan yang baik, akan tetapi ia telah menjadi sebuah
ungkapan dala bahasa itu sendiri untuk menekankan sesuatu. Hal itu benar-benar ada dan
dapat digunakan. Akan tetapi ia tidak boleh digunakan secara terburu-buru, yaitu
Sebagaimana kita biasa mengatakan, “Kamu Tahu” lalu mengatakannya lagi dan lagi sama
halnya dengan “Wallahi wallahi”. Inilah yang menjadikan ia sesuatu yang tidak disenangi
Oke kita akan berhenti unutk melaksanakan shalata jika tidak ada pertanyaan lagi
dari bagian akhwat. Untuk kelas berikutnya, kita akan menyelesaikan buku ini yaitu bab 12 ,
...
27
© Islamic Online University AQD 101
...
Kalian akan dapatkannya pada hari Rabu. InsyaAllah untuk sisa dari latihan soal yang
belum dibagikan.
natubu ilaiyk.
28