Anda di halaman 1dari 21

© Islamic Online University ARB 01

Islamic Online University

Bachelor of Arts in Islamic Studies


ARB 01

Arabic Course 01
(Pelajaran Bahasa Arab 01)

Module 11
Diterjemahkan oleh: Tim Penerjemah IOU

1
‫‪© Islamic Online University‬‬ ‫‪ARB 01‬‬

‫بسم الله الرحمن الرحيم‪ .‬الحمد لله رب العالمين‪ .‬و الصالة و السالم على أسرف المرسلين سيدنا محمد النبي األمي‬

‫األمين‪...‬‬

‫اللهم صل و سلم و بارك على سيدنا محمد و على آل سيدنا محمد‪ .‬كما صليت و سلمت و باركت على سيدنا‬

‫إبراهيم و على آل سيدنا إبراهيم في العالمين إنك حميد مجيد‪...‬‬

‫رب اشرح لي صدري و يسر لي أمري و احلل عقدة من لساني يفقهوا قولي‪...‬‬

‫رب أوزعني أن أشكر نعمتك التي أنعمت علي و على والدي و أن أعمل صالحا ترضاه و أصلح لي في ذريتي إني‬

‫تبت إليك و إني من المسلمين‪...‬‬

‫اللهم أنت ربي ال إله إال أنت خلقتني و أنا عبدك و أنا على عهدك و وعدك ما استطعت‪...‬‬

‫أعوذ بك من شر ما صنعت أبوء لك بنعمتك علي و أبوء بذنبي فاغفر لي فإنه ال يغفر الذنوب إال أنت‪...‬‬

‫اللهم آمين آمين‪...‬‬

‫‪Saudara-saudara Assalamu alaikum warromatullahi ta’ala wabarokatuh, pada perkuliahan‬‬

‫‪sebelumnya kita membicarakan tentang kata kerja dengan dhoma’irul ghoo’ib. Dan kita katakan‬‬

‫‪kata dhomaa’ir disini adalah kata benda bentuk jamak dan bentuk tunggalnya adalah dhomiir. Dan‬‬

‫‪2‬‬
© Islamic Online University ARB 01

dhomiirul ghoo’ib artinya orang ketiga. Hari ini insya Allah kita akan menyelesaikan peraturan

penting ini.

Kita katakan jika Muhammad tidak hadir, tidak ada disini, pada kasus ini kita katakan

huwa, huwa artinya dia (maskulin). Kita dapat berkata huwa khoroja. Huwa disini adalah kata

ganti, untuk kata benda maskulin bentuk tunggal. Ketika kita berkata huwa khoroja, apa jenis

kalimat ini saudara? Ya, kalimat ini adalah nominal sentence. Mengapa? Karena ia diawali dengan

kata benda, dan kita katakan kata ganti adalah satu jenis kata benda. Sehingga ini adalah nominal

sentence, huwa khoroja. Khoroja disini adalah kata kerja artinya telah keluar. Kita katakan kata

kerja apapun yang membutuhkan 2 subyek, 2 al-faa’il, dimana al-faa’il disini? Faa’il dalam

kalimat ini pada kata ganti, artinya huwa khoroja huwa. Huwa disini adalah subyek tersembunyi.

Dan ketika kita berkata Muhammadun wa Aliyyun ada 2, bentuk tatsniyyah halatut

tatsniyyati atau al-mutsanna. Apa artinya al-mutsanna? Artinya dual dalam bahasa inggris. Ketika

kita berkata Muhammadun wa Aliyyun kita katakan humaa, karena Muhammad dan Ali tidak ada

disini, mereka tidak hadir. Humaa khorojaa, mereka berdua telah keluar. Ini juga adalah nominal

sentence, karena ia diawali kata benda. Humaa khorojaa, khorojaa disini adalah kata kerja, tetapi

dimana subyeknya? Subyek disini adalah alif, di akhir kata kerja, khorojaa. Alif ini adalah subyek,

terdapat subyek yang nampak, tidak tersembunyi. Humaa khoroja.

Jika mereka adalah Muhammad dan Ali dan Ammar sebagai contoh, pada kasus ini kita

dapat menggunakan kata ganti hum. Kata ganti hum artinya they (mereka) dalam bahasa inggris.

3
© Islamic Online University ARB 01

Tetapi dalam kasus ini, bagaimana kita meletakkan kata kerja? Pada kasus ini kita katakan hum

khorojuu. Lihatlah kata kerja ini, hum khorojuu. Dimana subyek disini? Subyek disini adalah waw

ini, kita sebut apa waw ini? Kita menyebutnya wawul jama’ah. Wawul jama’ah dalam bahasa arab,

subyeknya adalah wawul jamaah faa’ilu, wawul jamaah. Hum khorojuu.

Dan ketika kita berkata faathimatu, faathimatu adalah satu dan ia feminine. Ia bentuk jamak

dan ia feminine. Pada kasus ini kita katakan hiya dan kita letakkan taa di akhir kata kerja khoroja.

Dan taa ini tidak memiliki harokat. Taa ini di atasnya sukuun, hiya khorojat. Kita menyebutnya

taa-u at-ta’nits. Taa itu kita dapat menyebutnya taa-ul faa’il. Kita dapat menyebutnya faa’il, karena

taa ini, membuat perbedaan antara kata benda feminine dan kata benda maskulin. Hiya khorojat,

hiya adalah nominal sentence, karena kalimat ini diawali dengan kata ganti. Hiya khorojat. Tetapi

dimana subyek kata kerja khorojat disini? Subyeknya tersembunyi maksudnya hiya, khorojat hiya

faathimatu. Faathimatu khorojat dan subyeknya tersembunyi, ini adalah kata ganti, subyeknya

adalah kata ganti, ia merujuk pada kata benda faathimah, artinya khorojat hiya.

Dan juga ketika kita berkata Faathimatu wa Zaynab, mereka ada 2, mereka bentuk dual.

Humaa, kita katakan humaa seperti humaa dalam bentuk maskulin. Humaa dalam kata benda

maskulin, mereka adalah 2 pria, humaa dengan kata benda feminine jika mereka adalah 2 wanita.

Kita katakan humaa khorojataa. Kita letakkan taa setelah fi’il, karena subyek disini adalah

feminine, dan kita letakkan alif di akhir kata kerja. Ini adalah aliful faa’il. Kita menyebutnya aliful

itsnain, artinya ada 2, alif adalah faa’il. Humaa khorojataa.

4
© Islamic Online University ARB 01

Tetapi jika mereka adalah Faathimatu wa Zaynabu wa Shofiyyatu, mereka adalah jamak,

tetapi mereka adalah wanita atau feminine. Pada kasus ini kita gunakan kata ganti hunna, dan kita

tambahkan nun di akhir kata kerja. Hunna khorojna. Atau Faathimatu wa Zaynabu wa Shofiyyatu

khorojna. Dimana subyek disini? Subyek disini adalah nun. Nun ini adalah subyek. Itulah kata

kerja dengan dhomiirul ghoo’ib.

Jika kita mengambil kata kerja kataba – syariba – jalasa. Apa artinya kata kerja kataba?

Artinya telah menulis. Artinya telah menulis di masa lampau. Apa artinya syariba? Artinya telah

minum. Apa artinya jalasa? Artinya telah duduk. Subyek kata kerja disini adalah tersembunyi, al-

faa’ilu mustatirun. Dimana subyeknya disini? Huwa. Huwa kataba, subyeknya adalah huwa. Ini

juga nominal sentence. Huwa kataba dan huwa syariba dan huwa jalasa. Huwa kataba subyeknya

disini tersembunyi al-faa’ilu mustatirun. Tetapi jika mereka humaa, kita dapat berkata humaa

katabaa, humaa syaribaa, humaa jalasaa. Mereka ada 2, mereka telah menulis, mereka telah

minum, mereka telah duduk, tetapi mereke 2 orang. Ini adalah aliful faa’il. Alif ini adalah faa’il,

alif ini adalah faa’il, dan alif ini adalah faa’il. Subyek disini adalah dzoohirun. al-faa'ilu dzoohirun,

tidak tersembunyi.

Hum kataabuu, hum syaribuu, hum jalasuu, kataabuu, dan syaribuu dan jalasuu. Dan hiya,

hiya kataabat, kita letakkan taa, kita menyebutnya taa-ut ta’nits, dan waw ini kita menyebutnya

wawul jama’ah. Wawul jama’ah disini adalah subyek. Hiya kataabat hiya syaribat hiya jalasat.

Subyek disini adalah tersembunyi dan subyek disini adalah kata ganti, hiya, kata ganti hiya adalah

subyeknya. Taa ini kita menyebutnya taa-ut ta’nits. Taa ini kita meletakkannya untuk membedakan

5
© Islamic Online University ARB 01

antara kata benda feminine dan kata benda maskulin. Kita meletakkan taa untuk membedakan

antara kata benda feminine dan kata benda maskulin pada bentuk tunggal dan juga pada bentuk

dual, sehingga kita katakan, humaa katabataa, huruf taa ini juga, humaa katabata, humaa

syaribataa, humaa jalasataa. Humaa kataabata, ta ini adalah taa-ut ta’nits dan alif ini adalah aliful

faa’il atau aliful itsnain karena mereka ada 2. Alif ini adalah faa’il. Humaa syaribataa, humaa

jalasataa tetapi mereka adalah wanita atau feninin, atau dalam bentuk feminine. Hunna, jika ada 3

dan mereka adalah wanita, kita katakan hunna katabna, hunna syaribna, hunna jalasna.

Baiklah saudara-saudara, apakah ini peraturan yang mudah? Okay. Tetapi kita akan

mengambil lebih banyak lagi kata kerja. Kita akan melihat lebih banyak kata kerja. Jika kita

melihat kata kerja kataaba, dengan huwa, skala disini, apakah anda ingat skala kata kerja? Ya,

fa’ala. Kataba kita letakkan kaf, kita berkata fa, faa’ul kalimah. Dan taa adalah ‘ainul kalimah dan

ba adalah lamul kalimah. Fa’ala adalah skala kata kataaba, fa’ala. Dan syariba, fa’ila, jalasa fa’ala.

Ini adalah skalanya, kataaba fa’ala, syariba fa’ila, jalasa fa’ala. Baiklah saudara-saudara?

Alhamdulillahirrobbil alamin.

Dan kita telah belajar beberapa kata kerja seperti kata kerja kataaba, kataaba artinya telah

menulis, dakhola artinya telah masuk, darosa telah belajar, khoroja telah keluar, dzahaba telah

pergi, jalasa telah duduk, syariba telah minum, sami’a telah mendengar, hafidzo telah menghafal,

fahima telah paham. Dan kata kerja kataaba skalanya adalah fa’ala, dakhola fa’ala, darosa fa’ala,

khoroja fa’ala, dzahaba fa’ala, jalasa fa’ala, tetapi syariba fa’ila ‘ainul fi’linya adalah majrurun,

6
© Islamic Online University ARB 01

syariba terdapat kasroh di bawah ro, karenanya kita letakkan kasroh di bawah ‘ain. Sami’a fa’ila,

hafidzo fa’ila, fahima juga fa’ila.

Sehingga kita mencoba membuat beberapa kata kerja ini dengan dhomaa’irul ghoo’ib. Kita

letakkan kata kerja ini pada dhomaa’irul ghoo’ib. Huwa, huwa kita memiliki kata kerja kataaba,

huwa kataaba subyek disini adalah huwa. Humaa kataaba, hum katabuu, hiya kataabat, humaa

kataabataa, hunna kataabna. Huwa dakhola, dia (maskulin) telah masuk, humaa dakholaa, lihatlah

perbedaan antara subyek adalah satu, bentuk tunggal huwa dakhola, dan subyek disini adalah

bentuk tatsniyyah adalah dual, humaa dakholaa. Hum dakholuu, hiya dakholat, ta-ut ta’nits, humaa

dakholataa, hunna dakholna.

Huwa darosa, dia (maskulin) telah belajar, humaa darosaa, hum darosuu, hiya darosat,

humaa darosataa, hunna darosna. Huwa khoroja, humaa khorojaa, hum khorojuu, hiya khorojat,

humaa khorojataa, hunna khorojna. Huwa dzahaba, humaa dzahabaa, hum dzahabuu, hiya

dzahabat, humaa dzahabataa, hunna dzahabna. Huwa jalasa, humaa jalasaa, hum jalasuu, hiya

jalasat, humaa jalasataa, hunna jalasna. Huwa syariba, humaa syaribaa, hum syaribuu, hiya

syaribat, humaa syaribataa, hunna syaribna.

Huwa sami’a, humaa sami’aa, hum sami’uu, hiya sami’at, humaa sami’ataa, hunna

sami’na. Huwa hafidzo telah menghafal, humaa hafidzoo, hum hafidzuu, hiya hafidzot, humaa

hafidzotaa, hunna hafidzna. Huwa fahima, humaa fahimaa, hum fahimuu, hiya fahimat, humaa

fahimataa, hunna fahimna. Okay? Itu sangat bagus, saudara-saudara. Alhamdulillahirobbil alamin.

7
© Islamic Online University ARB 01

Huwa kataba, lihatlah kata kerja ini, pada semua bentuk kita letakkan huruf pertama atau

faa’ul fi’li, kita letakkan fatkhah, dan di akhir huruf dari kata kerja kita juga letakkan fatkhah,

kecuali pada, bentuk huwa kita letakkan fatkhah pada huruf pertama, dan letakkan fatkhah pada

huruf terakhir. Dan juga pada humaa, kaf terdapat fatkhah di atas kaf, dan terdapat fatkhah di atas

ba. Tetapi pada hum kita letakkan fatkhah di atas kaf dan kita letakkan dhommah di atas ba.

Mengapa kita letakkan dhommah? Karena saudara-saudara, waw, huruf waw wawul jama’ah, waw

ini sesuai dengan dhommah sehingga fatkhah ini berubah menjadi dhommah. Mengapa karena

huruf setelah ba adalah wawul jama’ah, dan juga kata kerja dakhola, dakholuu, kita merubah fatkah

di atas lam menjadi dhommah, mengapa? Karena ada waw setelah huruf lam dan waw sesuai untuk

dhommah, dan dhommah juga sesuai untuk waw, sehingga kita merubah fatkhah menjadi

dhommah.

Dan disini katabat, lihatlah kata kerja katabat, kaf fatkhah, taa fatkhah, ba fatkhah kataaba

fa’ala. Dan humaa kataabata juga kaf fatkhah, taa-ul fatkhah, ba-ul fatkhah kataaba. Tetapi hunna

kita tidak meletakkan fatkhah pada ba, tetapi kita tidak meletakkan harokat apapun, kita letakkan

sukuun. Sehingga disini saudara - saudara, seluruh 5 kata ganti ini adalah kata ganti sakinun, atau

dhomirun sakin, jika kata ganti adalah sakin, tidak akan berubah. Tetapi hunna adalah dhomirun

mutaharrik. Apa artinya sakin? Artinya terdapat sakin di atasnya jadi dhomiirun sakin. Tetapi

disini dhomir adalah mutaharrik sehingga kita merubah fatkhah di atas ba menjadi sukuun.

8
© Islamic Online University ARB 01

Sekarang insya Allah kita akan mengambil, ini adalah hal terakhir pada pelajaran 4 insya

Allah, nama-nama negara asmaa’ul bilaad. Nama adalah ism, mufrod bentuk tunggal, dan bentuk

jamaknya adalah asmaa’, asmaa’ul bilaad. Al-bilaad artinya negara-negara, bentuk tunggalnya

adalah al-balad, al-balad artinya satu negara. Bagaimana kita menuliskan dan bagaimana kita

mengucapkan asmaa’ul bilaad dalam bahasa arab? Terdapat 2 cara, hal pertama yang anda harus

ketahui adalah asmaa’ul bilaad dalam bahasa inggris sama dengan asmaa’ul bilaad dalam bahasa

arab. Asmaa’ul bilaad, nama negara tidak berubah pada bahasa apapun. Nama-nama negara adalah

sama dalam bahasa arab, nama-nama negara dalam bahasa inggris adalah sama dalam bahasa arab.

Itu artinya nama-nama negara tidak berubah. Dari bahasa inggris ke bahasa perancis ke bahasa

arab, asmaa’ul bilaad nama-nama negara.

Tetapi beberapa nama negara dalam bahasa arab kita tambahkan alif wa lam di awalnya.

Beberapa negara dalam bahasa arab kita tambahkan alif wa lam di awalnya. Seperti ash-shiinu,

kita katakan ash-shiinu dalam bahasa inggris China, kita katakan ash-shiinu dalam bahasa arab.

Al-yabanu Japan, kita letakkan alif wa lam di awalnya al-yabanu. Al-filibiinu artinya Philippine

dalam bahasa inggris. Ash-shiinu China, al-yabanu Japan, dan kita letakkan dhomah di akhir kata,

bentuk aslinya marfu’un, kata benda disini adalah marfu’un, kita letakkan dhommah, China, al-

yabanu, al-filibiinu kita juga meletakkan dhommah pada huruf nun. Baiklah saudara-saudara itu

adalah cara yang pertama. Dan juga al-hindu India, Jordan al-urdunu, kita juga letakkan alif wa

lam di awalnya.

9
© Islamic Online University ARB 01

Tetapi terdapat beberapa negara kita tidak letakkan alif wa lam di awalnya seperti mishru,

saya tidak bisa katakan al-mishru, apa artinya mishru? Egypt (mesir) dalam bahasa inggris, mishru

kita tidak letakkan alif wa lam di awalnya. Dan suuriyaa dan tukiyaa, dan maaliiziyaa kita tidak

meletakkan alif wa lam di awal negara-negara ini. Lihatlah gambar, baakistan juga, kita tidak dapat

berkata al-baakistanu, itu salah. Turkiyaa kita tidak dapat berkata al-turkiyaa itu salah. Mishru

Egypt kita tidak dapat berkata al-mishru dan juga suriyaa. Baakistanu, turkiyaa, mishru, suriyaa.

Kita tidak dapat meletakkan alif wa lam di awal negara-negara ini. Okay saudara-saudara?

Sekarang insya Allah kita dapat kembali pada buku kita insya Allah dan kita insya Allah

akan menyelesaikan pelajaran 4. Itu adalah percakapan antara al-mudarisu dengan Muhammad,

al-mudarrisu guru dan Muhammad. Al-mudarrisu bertanya: min ayna anta? Anda darimana?

Muhammad menjawab: ana minal yabani, lihatlah al-yabani. Ya, kita letakkan alif wa lam pada

kata al-yabani. Saya dari Jepang dan saya letakkan kasroh di bawah nun. Minal yabani, kita

berurusan dengan kata benda ini sebagai kata benda bahasa arab. Kita menganggap nama-nama

negara sebagai kata benda bahasa arab.

Wa min ayna ammarun? Huwa minash shiini, huwa lihatlah kata ganti huwa, dia dari China

dan ash-shiini kita letakkan alif wa lam di awal kata ash-shiini. Huwa minash shiini. Huwa disini

adalah kata ganti dan huwa disini adalah mubtada’un, huwa disini adalah marfu’un. Minash shiini

min harfu jar ash-shiini ismun majrur minash shiini jaarrun wa majrurun shibyu jumlah khobar.

Huwa mubtada’un minash shiini shibyu jumlah jaarrun wa majrurun shibyu jumlatin khobar.

10
© Islamic Online University ARB 01

Wa min ayna hamidun? Darimana Hamid? Huwa minal hindi dia dari India. Lihatlah kata al-hindi

disini kita dapat meletakkan alif wa lam, di awal kata al-hind dan kita letakkan kasroh di bawah

dal. Mengapa kita letakkan kasroh di bawah dal? Karena kata ini ada setelah min dan min adalah

harfu jarr, dan kata benda setelah min akan menjadi majrurun. Huwa minal hindi sehingga 2 kata

minal hindi adalah prepositional phrase shibyu jumlati artinya mereka terlihat seperti kalimat tetapi

mereka bukan sebuah kalimat. Huwa minal hindi. Dia (maskulin) dari India. Huwa disini adalah

mubtada kata ganti mubtada wa minal hindi jaarrun majrurun shibyu jumlati Khobar.

Ayna ‘Abbasun? Dimana Abbas? ‘Abbasun khoroja, saudara-saudara ini adalah pertama

kalinya kita melihat kata kerja disini. Khoroja telah keluar, dimana subyek disini? Subyek disini

adalah absen, subyek disini tersembunyi artinya khoroja huwa, adalah kata ganti, kata ganti ini

adalah huwa, kembali kepada kata benda ‘Abbas. Ayna ‘Abbasun? Khoroja. Ayna dzahaba? Dia

(maskulin) pergi kemana? Ayna dzahaba? Dzahaba ilal mudiiri. Apa artinya al-mudiir? Al-mudiiri

artinya dia telah pergi ke kepala sekolah.

Wa ayna dzahaba aliyyun? Kemana Ali pergi? Dzahaba ilal mirkhodhi yaitu toilet dalam

bahasa inggris. Dzahaba ilal mirkhodi disebut verbal sentence, dan itu juga verbal sentence,

dzahaba ilal mudiiri. Tetapi dimana subyeknya disini? Subyek disini tersembunyi, artinya dzahaba

huwa. Subyek disini adalah huwa, dzahaba adalah kata kerja. Ila harfu jarrin, al-mudiiri ismun

majrurun ilal mudiiri jaarrun majrurun shibyu jumlah. Tetapi jarrun majrurun shibyu jumlah bukan

khobar disini, kenapa? Karena tidak ada mubtada disini. Kita memiliki verbal sentence disini

bukan nominal sentence saudara-saudara. Dzahaba ilal mudiiri. Dan juga dzahaba ilal markhodhi

11
© Islamic Online University ARB 01

disini adalah verbal sentence. Ilal harfu jar dan markhodhi adalah ismun majrurun ilal markhodhi

jaarrun majrurun shibyu jumlah. Tetapi ilal markhodhi bukan shibyu jumlah khobar, mengapa?

Karena tidak ada mubtada disini. Tidak ada nominal sentence ini adalah verbal sentence saudara-

saudara. Okay, ini adalah halaman 24 as-sofhatu robi’atu wal isyrun.

Halaman selanjutnya as-sofhatu khomsatu wal isyrun, al-khomisatu wal isyrun 25, tamarin,

latihan-latihan. Bentuk tunggalnya adalah tamriinun. Ajib ‘anil istilatil atiyah jawablah pertanyaan

berikut ini. Min ayna anta? Jika anda bertanya pada saya, min ayna anta saya akan berkata ana min

mishro, saya dari Mesir. Tetapi apa yang anda katakan jika saya bertanya min ayna anta? Anda

darimana? Apa jawabannya? Apakah anda dapat menjawab, min ayna anta? Apa negara anda?

Okay?

A anta minal filibiini? Kita dapat berkata, lihatlah ini a anta, hamzatul istifham. Apakah

anda dari Philippine? Kita dapat berkata naam, ana minal filibiini. A anta akan dirubah untuk

menjawab menjadi ana. A anta minal filibiini? Naam ya, saya dari Philippine, ana minal filibiini.

Atau tidak, saya dari India, contohnya. Man minash shiini? Siapa dari China? Lihatlah perbedaan

antara man dan min, man disini adalah kata benda pertanyaan, adalah mustifham. Man disini kita

gunakan man dengan pertanyaan. Man artinya siapa. Min adalah preposisi artinya dari. Man

minash shiini? Contohnya muhammadun minash shiini.

Min ayna hamidun? Hamidun minal hindi. Ayna dzahaba ‘Abbasun? Kemana ‘Abbas telah

pergi? Khoroja atau dzahaba ilal mudiiri. Ayna dzahaba ‘Abbasun? A dzahaba Aliyyun ilal

12
© Islamic Online University ARB 01

mudiiri? Laa, dzahaba ‘Abbasun ilal mudiiri. ‘Abbas telah pergi ke kepala sekolah. Ali tidak pergi

ke kepala sekolah. Ayna dzahaba ‘Abbasun? Khoroja, a dzahaba Aliyyun ilal mudiiri? Laa, laa

dzahaba Aliyyun ilal mudiiri.

Nomor 2 iqro’ waktub maa dhobti awakhiril kalimaati bacalah dan tulislah dan letakkan di

akhir kalimat, dhommah atau fatkhah atau kasroh. Okay saudara-saudara? Kita katakan bentuk asli

adalah marfu’un, al-ghurfatu, ia adalah kata benda feminine, al-gurfatu, minal gurfati, kita letakkan

kasroh di bawah taa marbuthoh, karena terdapat min sebelum al-gurfah, harfu jarri ada sebelum

al-gurfah. Minal khamaami, dari toilet atau dari kamar mandi. Minal khamaami artinya syaroh

toilet al-markhodhu, al-khamaami artinya syaro atau kamar mandi. Al-markhodhu artinya toilet.

Ilal markhodhi ke toilet. Al-yabanu, al-filibiinu, minal hindi, ilash shiini. Al-gurfatu minal gurfati,

minal khamami, al-mirkhodhu, ilal mirkhodhi, al-yabany, al-filibiinu, minal hindi, ilash shiini.

Okay saudara-saudara kita akan mengambil insya Allah latihan no. 3, iqro’ waktub, bacalah

dan tulislah. Min ayna faathimatu? Darimana faathimah berasal? Atau darimana faathimah? Hiya

minal hindi. Dia berasal dari India. Khorojal mudarrisu minal fashli, jenis kalimat apakah ini

saudara-saudara? Ini adalah jumlatun fi’liyatun, mengapa? Karena ia diawali kata kerja. Khorojal

mudarrisu, kata kerja ini adalah khoroja artinya telah keluar. Dimana subyeknya disini? Apakah

subyek disini tersembunyi? Atau apakah subyek disini nampak? Apakah subyek disini, al-faa’ilu

huna mustatirun atau subyek tersembunyi atau faa’ilun dzoohirun atau subyek yang nampak.

Khorojal mudarrisu minal fashli, wa dzahaba ilal mudiiri. Lihatlah kata al-mudarrisu, terdapat

dhommah di atas sin, al-mudarrisu. Dan al-mudarrisu disini adalah yang melakukan aksi. Kita

13
© Islamic Online University ARB 01

katakan khoroja disini adalah aksi. Dan orang yang berbuat aksi ini, kita menyebut orang ini al-

faa’ilu. Khorojal mudarrisu minal fashli, guru itu telah keluar dari kelas, dan dia telah pergi ke

kepala sekolah, wa dzahaba ilal mudiiri. Khorojal mudarrisu, al-mudarrisu adalah faa’il, dan

dzahaba, dzahaba adalah fi’lun, dimana faa’il disini? Faa’il disini adalah tersembunyi. Faa’il disini

adalah huwa, wa dzahaba huwa. Kata ganti ini, huwa dhoomir ya’udu ‘alal mudarris, kembali pada

guru itu.

Dzahabat taajiru ilad dukkaan, pedagang itu telah pergi ke toko itu. Ini juga adalah verbal

sentence, karena ia diawali kata kerja dzahaba, artinya telah pergi. Dimana subyeknya disini?

Subyeknya disini adalah at-taajiru, pedagang itu. Dan khoroja hamidun minal gurfati, hamid telah

keluar dari kamar itu, dan dia telah pergi ke kamar mandi. Khoroja hamidun minal gurfati wa

dzahaba ilal khamaami. Dimana subyek dalam kalimat ini? Hamidun disini adalah subyek dan

dzahaba ilal khamaami. Dzahaba artinya dzahaba huwa, ini adalah kata ganti, dan kata ganti

kembali kepada subyek dari kata kerja khoroja. Kembali pada hamidun, khoroja hamidun minal

gurfati wa dzahaba ilal khamaami.

Baiklah saudara-saudara, halaman 26 as-sofhah as-sadisatu wal isyrun. 26 artinya as-

sadisatu wal isyrun. Man khoroja minal fashli? Siapa yang telah keluar dari kelas itu? Man khoroja

minal fashli? Khorojath thoolibu minal madrosati wa dzahaba ilas suuq. Khorojath thoolibu min

wa dzahaba ilas suuq. Artinya murid itu telah keluar dari sekolah dan dia telah pergi ke pasar.

Khodijatu minash shiini khodijah dari China, wa khoolidun minal yabani dan Kholid dari Jepang.

14
© Islamic Online University ARB 01

Nomor 4. Dho’ fii al-farogh isilah titik-titik fiima yali harfu jarrin munasib. Letakkan dalam titik

titik ini salah satu dari preposisi ini. Min aw ila aw fii aw ‘ala, munasib artinya preposisi yang

sesuai. Sesuai munasib disini artinya sesuai. Dan harfu jarrin munasib, preposisi yang sesuai.

Letakkan dalam titik titik preposisi yang sesuai dari min, ila, fii, ‘ala. Al-kitaabu al-maktabu

dapatkah anda menjawabnya saudara? Okay, al-kitaabu ‘alal maktabi. Buku itu di atas meja kerja

itu. Ini adalah nominal sentence karena diawali dengan kata benda, al-kitaabu adalah mubtada, ‘ala

harfu jarrin wal maktabi ismun majrurun alal maktabi jaarrun majrurun shibyu jumlatin khobar.

Ath-thoolibu al-fashli, ya, ath-thoolibu fiil fashli, murid itu di kelas itu. Dzahaba hamidun

al-jaamiati, al-jaamiati apakah anda ingat kata al-jaamiah? Ya, universitas. Dzahaba telah pergi ke

dzahaba ila telah pergi ke dzahaba hamidun ila kita menggunakan ila dengan kata kerja dzahaba.

Khorojal mudiiru al madrosati. Okay saudara, ya saya mendengar anda, khorojal mudiiru kepala

sekolah telah keluar dari sekolah itu, khorojal mudiiru ilal madrosati. Khoroja al-mudiiru minal

madrosati.

Nomor 5, dzahaba Muhammadun, kalimat ini berarti Muhammad telah pergi ke Jepang

dari Cina, dzahaba Muhammadun minash shiini ke Jepang, ilal yaban. Dzahaba Muhammad telah

pergi dari China ke Jepang, dzahaba Muhammadun minash shiini ilal yaban. Setelah ini saudara-

saudara kita telah sampai pada yang terakhir atau akhir dari pelajaran 4. Kita telah sampai pada

akhir pelajaran 4. Kita hanya akan membaca kata-kata baru al-kaalimatu jadiidatu.

15
© Islamic Online University ARB 01

Al-madrosatu sekolah, al-fashlu kelas, al-khamaamu kamar mandi, al-mirkhodhu toilet, al-

matbakhu dapur, al-gurfatu kamar, al-jamiatu universitas, as-suqu pasar, al-yabanu Jepang, ash-

shiinu China, al-hindu India, al-filibiinu Philippine, al-mudiiri kepala sekolah, dzahaba telah pergi,

khoroja telah keluar. Sekali lagi insya Allah, al-madrosatu, al-fashlu, al-khamaamu, al-mirkhodhu,

al-matbakhu, al-gurfatu, al-jamiatu, as-suqu, al-yabanu, ash-shiinu, al-hindu, al-filibiinu, al-

mudiiri, dzahaba, khoroja.

Dan kolom terakhir dan hal yang terakhir pada pelajaran 4, fii, ‘ala, min, ila, min hurufil

jarri. Kita telah mempelajari 4 preposisi pada pelajaran ini. Fii artinya di dalam, ‘ala artinya di

atas, min artinya dari, ila artinya ke.

Kita akan melihat sekarang kata-kata baru dan bentuk jamaknya insya Allah. As-suuqu

pasar, as-suuqu adalah bentuk tunggal, al-aswaaqu bentuk jamaknya adalah al-aswaqu. Al-

mirkhodhu toilet, al-marookhidhu bentuk jamaknya adalah al-marookhidhu. Saudara-saudara anda

harus mengingat bentuk jamak dari kata benda ini, karena anda akan menggunakan bentuk jamak

ini dalam banyak kesempatan di masa depan insya Allah. Anda harus menghafal bentuk jamak ini

insya Allahirobbil alamin. Al-mirkhodhu toilet, al-marookhidhu. Al-madrosatu sekolah, al-

madarrisu sekolah-sekolah. Al-khamaamu kamar mandi al-khamaamaatu. Al-mudiiru kepala

sekolah al-mudiiru terdapat 2 bentuk jamak dari kata ini, al-mudiiru al-mudaroo-u wal mudiiruuna.

Al-jaami’atu universitas al-jaami’aatu. As-samaa-u langit, as-samawaatu. As-samawaatu wal ardh

samawatu sab’u 7 langit. Waroqotun artinya kertas waroqun, bentuk jamaknya adalah waroqun.

16
© Islamic Online University ARB 01

Al-mathbakhu dapur, al-mathoobikhu. Al-fashlu ruang kelas dan bentuk jamaknya adalah al-

fushuulu kelas-kelas, al-fashlu wal fushuulu.

Saudara-saudara alhamdulillah sekarang kita telah menyelesaikan pelajaran 4. Dan

sekarang insya Allah kita akan mulai dengan pelajaran 5 ad-darsu al-khoomisu, atau pelajaran 5

insya Allahu robbil alamin. Pada pelajaran ini kita akan mempelajari kata kerja dengan dhomiirul

mukhothob. Kita telah membicarakan kata kerja dengan dhomiirul gho’ib saja dan sekarang insya

Allah pada pelajaran ini kata kerja dengan dhomiirul mukhothob dan kata kerja dengan dhomiirul

mutakallim. Apakah anda ingat saudara ada berapa dhomiirul mutakallim? Ya, ada 2, ana wa

nahnu. Oke, thoyib. Ada berapa dhomaa’irul mukhothob? Dhomaa’irul mukhothob artinya orang

kedua, berapa jumlah mereka? Mereka ada 6, ada 6 kata ganti, anta, antuma, antum, anti, antuma,

antunna. Seperti huwa, huma, hum, hiya, huma, hunna, artinya kita memiliki 14 detached pronoun.

Huwa, huma, hum, hiya, huma, hunna, anta, antuma, antum, anti, antuma, antenna + ana dan

nahnu.

Kita akan memulai saudara-saudara, 3 peraturan penting. Peraturan pertama adalah kata

kerja dengan dhomiirul mukhothob, atau kata kerja dengan orang kedua. Peraturan kedua adalah

kata kerja dengan dhomiirul muktakallimi, atau kata kerja dengan orang pertama. Dan peraturan

penting yang ketiga yang kita pelajari insya Allah, al-idhoofatu. Apa artinya al-idhoofatu? Artinya

dalam bahasa inggris, the genitive construction, atau bentuk posesif atau posesif “s”. ini adalah al-

idhoofatu dalam bahasa arab. Kita akan melihat penjelasan dari ketiga peraturan penting ini insya

Allah.

17
© Islamic Online University ARB 01

Sekarang kita akan mulai pada kata kerja dengan dhomiirul mukhothobi. Jika saya

berbicara kepada Muhammad aw Ali, atau kata benda maskulin lain, saya melihat Muhammad aw

Ali tetapi Muhammad aw Ali ada disini, saya berbicara kepada mereka. Saya berbicara kepada

Muhammad atau saya berbicara kepada Ali, mereka adalah orang kedua. Kita berkata anta

khorojta, anta kita menggunakan anta dengan bentuk tunggal dan kita gunakan anta dengan bentuk

maskulin. Anta khorojta. Lihatlah kata kerja khoroja kita letakkan sukuun di atas jim, fatkhah

berubah menjadi sukuun. Setelah itu Ali wa Muhammad terdapat 2, dual bentuk tatsniyah, kita

katakan antuma khorojtuma. Mutsanna dual, dan mudzakkar maskulin. Antuma khorojtumaa.

Aliyyun wa Muhammadun wa Mahmudun merekea ada 3, mereka adalah bentuk jamak, kita

katakan antum khorojtum. Kalian telah keluar, itu kata benda maskulin, dan kata benda bentuk

jamak. Dan juga lihatlah kata kerja khoroja dan huruf terakhir dari kata kerja ini jim, kita letakkan

sukuun di atasnya.

Faathimatu aw Zaynab, fathimah atau zaynab mereka satu, mereka adalah bentuk tunggal,

mereka adalah muannatsun, apa artinya muannats? Feminine, bentuk tunggal dan feminine. Kita

katakan anti khorojti. Jika mereka Fathimah dan Zaynab mereka ada 2, kita katakan antuma

khorojtumaa cara yang sama Aliyyun wa Muhammad. Antuma khorojtumaa disini dan antuma

khorojtumaa disini. Itu artinya tidak ada perbedaan antara kata ganti, mutsanna atau kata ganti

dual, kata benda feminine dan kata benda maskulin pada kasus orang kedua. Faathimatu wa

Zaynab kita dapat berkata antuma khorojtumaa. Dan Faathimatu wa Zaynabu wa Khodijatu, pada

kasus ini kita berkata antunna. Itu nun al-miswati, antenna khorojtunna. Lihatlah kata khorojtunna

18
© Islamic Online University ARB 01

disini, khorojta taa-ul faa’il, tuma, hunna juga faa’il, tum faa’il, khorojti faa’ilun, khorjtunna, tunna

adalah subyek faa’il.

Sekarang insya Allah kita dapat membuat peraturan penting ini dengan kata kerja yang

telah kita pelajari. Okay saudara-saudara? Anta kataabta, antuma kataabtumaa, antum kataabtum,

anti kataabti, antuma kataabtuma, antunna kataabtunna. Anta dakholta, antuma dakholtumaa,

antum dakholtum, anti dakholti, antuma dakholtumaa, antunna dakholtunna. Anta darosta, anda

memulai, antuma darostumaa, antum darostum, anti darosti, antuma darostumaa, antunna

darostunna. Anta khorojta, antuma khorojtuma, antum khorojtum, anti khorojti, antuma

khorojtuma, antunna khorojtunna. Anta dzahabta, antuma dzahabtumaa, antum dzahabtum, anti

dzahabti, antuma dzahabtumaa, antunna dzahabtunna. Anta jalasta, antumaa jalastumaa, antum

jalastum, anti jalasti, antuma jalatumaa, antunna jalastunna. Anta syaribta, antumaa syaribtumaa,

antum syaribtum, anti syaribti, antuuma syaribtumaa, antunna syaribtunna. Anta sami’ta, antuuma

sami’tumaa, antum sami’tum, anti sami’ti, antuma sami’tumaa, antunna sami’tunna. Anta hafidzta,

telah menghafal, antuuma hafidztumaa, antum hafidztum, anti hafidzti, antumaa hafidztumaa,

antunna hafidztunna.

Sekarang kita mempunyai peraturan penting kata kerja dengan dhomaa’irul mutakallimi.

Kita memiliki 2 kata ganti pada orang pertama. Jika saya membicarakan tentang diri saya, saya

berkata ana, jika kita sebuah kelompok dan kita membicarakan tentang diri kita sendiri, kita

berkata nahnu. Mereka adalah ana untuk bentuk tunggal feminine atau maskulin. Dan nahnu

mungkin untuk bentuk jamak, mungkin kata benda feminine atau mungkin kata benda maskulin.

19
© Islamic Online University ARB 01

Baiklah saudara-saudara dhomaa’iru al-mutakallim. Ana kataabtu, ada 2 ana wa nahnu ana artinya

saya dan nahnu artinya kita. Ana kataabtu nahnu kataabnaa, ana fahimtu dan nahnu fahimnaa, ana

khorojtu dan nahnu khorojnaa, ana jalstu dan nahnu jalasnaa, okay saudara-saudara.

Kita memiliki kata ganti sakin, kita mempelajari sekarang, sebelumnya. Pada kasus ini,

kata ganti sakin, artinya kata ganti tidak membuat perubahan apapun pada kata kerja artinya tidak

ada perubahan pada harokat, contohnya ketika saya berkata syariba, terdapat fatkhah pada syin

dan kasroh pada ro, dan fatkhah di atas ba. Saya katakan huma syaribaa, saya tidak membuat

perubahan apapun. Hal yang sama pada waw, wawul jama’ah, kita letakkan dhommah sebelum

waw, ketika kita berkata kataaba, huma katabaa dan hum katabuu, kita letakkan dhommah di atas

ba katabuu. Kita katakan mengapa kita letakkan dhommah ini? Karena huruf waw, sukuun,

dhommah sesuai dengan huruf waw. Sehingga kita merubah saudara-saudara kita merubah fatkhah

menjadi dhommah.

Kita memiliki 5 kata ganti sakin, ini adalah 5 kata ganti sakin, huwa kataaba, kataaba disini

adalah kata ganti sakin. Ini huwa dan bentuk kata kerja tidak berubah. Huma kataabataa terdapat

fatkhah di atas taa. Dan fatkhah di atas taa dan fatkhah di atas ba, dan kita letakkan aliful itsnain

kita letakkan alif faa’il, humaa kataabaa dan hum katabuu. Pada kasus ini waw disini terdapat

dhommah di atas waw. Sehingga kita merubah fatkhah di atas ba menjadi dhommah. Mengapa?

Karena dhommah sesuai untuk waw. Hiya kataabat, kata kerja kataaba disini kafun fatkhah, taa-

un fatkhah, baa-un fatkhah, dan taa di akhir sukuun. Hiya katabat Huma katabataa, kataba + taa-

20
© Islamic Online University ARB 01

ut ta’nits + alifu faa’il aliful itsnain. Kita memiliki 5 kata ganti sakin. Yang pertama huwa kataba,

humaa katabaa, hum katabuu, hiya katabat, huma katabataa.

Baik saudara-saudara setelah itu kata ganti mutaharrik, kita memiliki 9 kata ganti

mutaharrik, pada kasus ini kata ganti tidak membuat harokat, atau membuat sukuun. Kata ganti

membuat sukuun di atas huruf akhir dari kata kerja. Kita memiliki 9 kata ganti mutaharrik, ini

adalah 9 kata ganti mutaharrik, hunna kataabnaa lihatlah kita letakkan sukuun di atas ba, anta

kataabta, antuma kataabtumaa kita letakkan sukuun di atas ba pada semua bentuk ini. Antum

kataabtum, anti kataabti, antuma kataabtumaa, antunna kataabtunna, ana kataabtu, orang pertama,

ana kataabtu, dan nahnu kataabnaa.

Kita mengambil beberapa contoh huwa dzahaba subyek disini adalah huwa, humaa

dzahabaa, hum dzahabuu, hiya dzahabat, huma dzahabaa, hunna dzahabna, anta dzahabta, antuma

dzahabtumaa, antum dzahabtum, anti dzahabti, antuma dzahabtumaa, antunna dzahabtunna, ana

dzahabtu, nahnu dzahabnaa.

Saudara-saudara alhamdulillah kita telah sampai pada akhir pelajaran kita hari ini

alhamdulillah. Subhanakallahumma wabihamdika nasyhadu anla ilaha ila anta nastaghfiruka wa

natubu ilaik. Wassalamu alaikum warrahmatullah ta’ala wabarakatuh.

21

Anda mungkin juga menyukai