Arabic Course 01
(Pelajaran Bahasa Arab 01)
Module 11
Diterjemahkan oleh: Tim Penerjemah IOU
1
© Islamic Online University ARB 01
بسم الله الرحمن الرحيم .الحمد لله رب العالمين .و الصالة و السالم على أسرف المرسلين سيدنا محمد النبي األمي
األمين...
اللهم صل و سلم و بارك على سيدنا محمد و على آل سيدنا محمد .كما صليت و سلمت و باركت على سيدنا
رب اشرح لي صدري و يسر لي أمري و احلل عقدة من لساني يفقهوا قولي...
رب أوزعني أن أشكر نعمتك التي أنعمت علي و على والدي و أن أعمل صالحا ترضاه و أصلح لي في ذريتي إني
اللهم أنت ربي ال إله إال أنت خلقتني و أنا عبدك و أنا على عهدك و وعدك ما استطعت...
أعوذ بك من شر ما صنعت أبوء لك بنعمتك علي و أبوء بذنبي فاغفر لي فإنه ال يغفر الذنوب إال أنت...
sebelumnya kita membicarakan tentang kata kerja dengan dhoma’irul ghoo’ib. Dan kita katakan
kata dhomaa’ir disini adalah kata benda bentuk jamak dan bentuk tunggalnya adalah dhomiir. Dan
2
© Islamic Online University ARB 01
dhomiirul ghoo’ib artinya orang ketiga. Hari ini insya Allah kita akan menyelesaikan peraturan
penting ini.
Kita katakan jika Muhammad tidak hadir, tidak ada disini, pada kasus ini kita katakan
huwa, huwa artinya dia (maskulin). Kita dapat berkata huwa khoroja. Huwa disini adalah kata
ganti, untuk kata benda maskulin bentuk tunggal. Ketika kita berkata huwa khoroja, apa jenis
kalimat ini saudara? Ya, kalimat ini adalah nominal sentence. Mengapa? Karena ia diawali dengan
kata benda, dan kita katakan kata ganti adalah satu jenis kata benda. Sehingga ini adalah nominal
sentence, huwa khoroja. Khoroja disini adalah kata kerja artinya telah keluar. Kita katakan kata
kerja apapun yang membutuhkan 2 subyek, 2 al-faa’il, dimana al-faa’il disini? Faa’il dalam
kalimat ini pada kata ganti, artinya huwa khoroja huwa. Huwa disini adalah subyek tersembunyi.
Dan ketika kita berkata Muhammadun wa Aliyyun ada 2, bentuk tatsniyyah halatut
tatsniyyati atau al-mutsanna. Apa artinya al-mutsanna? Artinya dual dalam bahasa inggris. Ketika
kita berkata Muhammadun wa Aliyyun kita katakan humaa, karena Muhammad dan Ali tidak ada
disini, mereka tidak hadir. Humaa khorojaa, mereka berdua telah keluar. Ini juga adalah nominal
sentence, karena ia diawali kata benda. Humaa khorojaa, khorojaa disini adalah kata kerja, tetapi
dimana subyeknya? Subyek disini adalah alif, di akhir kata kerja, khorojaa. Alif ini adalah subyek,
Jika mereka adalah Muhammad dan Ali dan Ammar sebagai contoh, pada kasus ini kita
dapat menggunakan kata ganti hum. Kata ganti hum artinya they (mereka) dalam bahasa inggris.
3
© Islamic Online University ARB 01
Tetapi dalam kasus ini, bagaimana kita meletakkan kata kerja? Pada kasus ini kita katakan hum
khorojuu. Lihatlah kata kerja ini, hum khorojuu. Dimana subyek disini? Subyek disini adalah waw
ini, kita sebut apa waw ini? Kita menyebutnya wawul jama’ah. Wawul jama’ah dalam bahasa arab,
Dan ketika kita berkata faathimatu, faathimatu adalah satu dan ia feminine. Ia bentuk jamak
dan ia feminine. Pada kasus ini kita katakan hiya dan kita letakkan taa di akhir kata kerja khoroja.
Dan taa ini tidak memiliki harokat. Taa ini di atasnya sukuun, hiya khorojat. Kita menyebutnya
taa-u at-ta’nits. Taa itu kita dapat menyebutnya taa-ul faa’il. Kita dapat menyebutnya faa’il, karena
taa ini, membuat perbedaan antara kata benda feminine dan kata benda maskulin. Hiya khorojat,
hiya adalah nominal sentence, karena kalimat ini diawali dengan kata ganti. Hiya khorojat. Tetapi
dimana subyek kata kerja khorojat disini? Subyeknya tersembunyi maksudnya hiya, khorojat hiya
faathimatu. Faathimatu khorojat dan subyeknya tersembunyi, ini adalah kata ganti, subyeknya
adalah kata ganti, ia merujuk pada kata benda faathimah, artinya khorojat hiya.
Dan juga ketika kita berkata Faathimatu wa Zaynab, mereka ada 2, mereka bentuk dual.
Humaa, kita katakan humaa seperti humaa dalam bentuk maskulin. Humaa dalam kata benda
maskulin, mereka adalah 2 pria, humaa dengan kata benda feminine jika mereka adalah 2 wanita.
Kita katakan humaa khorojataa. Kita letakkan taa setelah fi’il, karena subyek disini adalah
feminine, dan kita letakkan alif di akhir kata kerja. Ini adalah aliful faa’il. Kita menyebutnya aliful
4
© Islamic Online University ARB 01
Tetapi jika mereka adalah Faathimatu wa Zaynabu wa Shofiyyatu, mereka adalah jamak,
tetapi mereka adalah wanita atau feminine. Pada kasus ini kita gunakan kata ganti hunna, dan kita
tambahkan nun di akhir kata kerja. Hunna khorojna. Atau Faathimatu wa Zaynabu wa Shofiyyatu
khorojna. Dimana subyek disini? Subyek disini adalah nun. Nun ini adalah subyek. Itulah kata
Jika kita mengambil kata kerja kataba – syariba – jalasa. Apa artinya kata kerja kataba?
Artinya telah menulis. Artinya telah menulis di masa lampau. Apa artinya syariba? Artinya telah
minum. Apa artinya jalasa? Artinya telah duduk. Subyek kata kerja disini adalah tersembunyi, al-
faa’ilu mustatirun. Dimana subyeknya disini? Huwa. Huwa kataba, subyeknya adalah huwa. Ini
juga nominal sentence. Huwa kataba dan huwa syariba dan huwa jalasa. Huwa kataba subyeknya
disini tersembunyi al-faa’ilu mustatirun. Tetapi jika mereka humaa, kita dapat berkata humaa
katabaa, humaa syaribaa, humaa jalasaa. Mereka ada 2, mereka telah menulis, mereka telah
minum, mereka telah duduk, tetapi mereke 2 orang. Ini adalah aliful faa’il. Alif ini adalah faa’il,
alif ini adalah faa’il, dan alif ini adalah faa’il. Subyek disini adalah dzoohirun. al-faa'ilu dzoohirun,
tidak tersembunyi.
Hum kataabuu, hum syaribuu, hum jalasuu, kataabuu, dan syaribuu dan jalasuu. Dan hiya,
hiya kataabat, kita letakkan taa, kita menyebutnya taa-ut ta’nits, dan waw ini kita menyebutnya
wawul jama’ah. Wawul jama’ah disini adalah subyek. Hiya kataabat hiya syaribat hiya jalasat.
Subyek disini adalah tersembunyi dan subyek disini adalah kata ganti, hiya, kata ganti hiya adalah
subyeknya. Taa ini kita menyebutnya taa-ut ta’nits. Taa ini kita meletakkannya untuk membedakan
5
© Islamic Online University ARB 01
antara kata benda feminine dan kata benda maskulin. Kita meletakkan taa untuk membedakan
antara kata benda feminine dan kata benda maskulin pada bentuk tunggal dan juga pada bentuk
dual, sehingga kita katakan, humaa katabataa, huruf taa ini juga, humaa katabata, humaa
syaribataa, humaa jalasataa. Humaa kataabata, ta ini adalah taa-ut ta’nits dan alif ini adalah aliful
faa’il atau aliful itsnain karena mereka ada 2. Alif ini adalah faa’il. Humaa syaribataa, humaa
jalasataa tetapi mereka adalah wanita atau feninin, atau dalam bentuk feminine. Hunna, jika ada 3
dan mereka adalah wanita, kita katakan hunna katabna, hunna syaribna, hunna jalasna.
Baiklah saudara-saudara, apakah ini peraturan yang mudah? Okay. Tetapi kita akan
mengambil lebih banyak lagi kata kerja. Kita akan melihat lebih banyak kata kerja. Jika kita
melihat kata kerja kataaba, dengan huwa, skala disini, apakah anda ingat skala kata kerja? Ya,
fa’ala. Kataba kita letakkan kaf, kita berkata fa, faa’ul kalimah. Dan taa adalah ‘ainul kalimah dan
ba adalah lamul kalimah. Fa’ala adalah skala kata kataaba, fa’ala. Dan syariba, fa’ila, jalasa fa’ala.
Ini adalah skalanya, kataaba fa’ala, syariba fa’ila, jalasa fa’ala. Baiklah saudara-saudara?
Alhamdulillahirrobbil alamin.
Dan kita telah belajar beberapa kata kerja seperti kata kerja kataaba, kataaba artinya telah
menulis, dakhola artinya telah masuk, darosa telah belajar, khoroja telah keluar, dzahaba telah
pergi, jalasa telah duduk, syariba telah minum, sami’a telah mendengar, hafidzo telah menghafal,
fahima telah paham. Dan kata kerja kataaba skalanya adalah fa’ala, dakhola fa’ala, darosa fa’ala,
khoroja fa’ala, dzahaba fa’ala, jalasa fa’ala, tetapi syariba fa’ila ‘ainul fi’linya adalah majrurun,
6
© Islamic Online University ARB 01
syariba terdapat kasroh di bawah ro, karenanya kita letakkan kasroh di bawah ‘ain. Sami’a fa’ila,
Sehingga kita mencoba membuat beberapa kata kerja ini dengan dhomaa’irul ghoo’ib. Kita
letakkan kata kerja ini pada dhomaa’irul ghoo’ib. Huwa, huwa kita memiliki kata kerja kataaba,
huwa kataaba subyek disini adalah huwa. Humaa kataaba, hum katabuu, hiya kataabat, humaa
kataabataa, hunna kataabna. Huwa dakhola, dia (maskulin) telah masuk, humaa dakholaa, lihatlah
perbedaan antara subyek adalah satu, bentuk tunggal huwa dakhola, dan subyek disini adalah
bentuk tatsniyyah adalah dual, humaa dakholaa. Hum dakholuu, hiya dakholat, ta-ut ta’nits, humaa
Huwa darosa, dia (maskulin) telah belajar, humaa darosaa, hum darosuu, hiya darosat,
humaa darosataa, hunna darosna. Huwa khoroja, humaa khorojaa, hum khorojuu, hiya khorojat,
humaa khorojataa, hunna khorojna. Huwa dzahaba, humaa dzahabaa, hum dzahabuu, hiya
dzahabat, humaa dzahabataa, hunna dzahabna. Huwa jalasa, humaa jalasaa, hum jalasuu, hiya
jalasat, humaa jalasataa, hunna jalasna. Huwa syariba, humaa syaribaa, hum syaribuu, hiya
Huwa sami’a, humaa sami’aa, hum sami’uu, hiya sami’at, humaa sami’ataa, hunna
sami’na. Huwa hafidzo telah menghafal, humaa hafidzoo, hum hafidzuu, hiya hafidzot, humaa
hafidzotaa, hunna hafidzna. Huwa fahima, humaa fahimaa, hum fahimuu, hiya fahimat, humaa
fahimataa, hunna fahimna. Okay? Itu sangat bagus, saudara-saudara. Alhamdulillahirobbil alamin.
7
© Islamic Online University ARB 01
Huwa kataba, lihatlah kata kerja ini, pada semua bentuk kita letakkan huruf pertama atau
faa’ul fi’li, kita letakkan fatkhah, dan di akhir huruf dari kata kerja kita juga letakkan fatkhah,
kecuali pada, bentuk huwa kita letakkan fatkhah pada huruf pertama, dan letakkan fatkhah pada
huruf terakhir. Dan juga pada humaa, kaf terdapat fatkhah di atas kaf, dan terdapat fatkhah di atas
ba. Tetapi pada hum kita letakkan fatkhah di atas kaf dan kita letakkan dhommah di atas ba.
Mengapa kita letakkan dhommah? Karena saudara-saudara, waw, huruf waw wawul jama’ah, waw
ini sesuai dengan dhommah sehingga fatkhah ini berubah menjadi dhommah. Mengapa karena
huruf setelah ba adalah wawul jama’ah, dan juga kata kerja dakhola, dakholuu, kita merubah fatkah
di atas lam menjadi dhommah, mengapa? Karena ada waw setelah huruf lam dan waw sesuai untuk
dhommah, dan dhommah juga sesuai untuk waw, sehingga kita merubah fatkhah menjadi
dhommah.
Dan disini katabat, lihatlah kata kerja katabat, kaf fatkhah, taa fatkhah, ba fatkhah kataaba
fa’ala. Dan humaa kataabata juga kaf fatkhah, taa-ul fatkhah, ba-ul fatkhah kataaba. Tetapi hunna
kita tidak meletakkan fatkhah pada ba, tetapi kita tidak meletakkan harokat apapun, kita letakkan
sukuun. Sehingga disini saudara - saudara, seluruh 5 kata ganti ini adalah kata ganti sakinun, atau
dhomirun sakin, jika kata ganti adalah sakin, tidak akan berubah. Tetapi hunna adalah dhomirun
mutaharrik. Apa artinya sakin? Artinya terdapat sakin di atasnya jadi dhomiirun sakin. Tetapi
disini dhomir adalah mutaharrik sehingga kita merubah fatkhah di atas ba menjadi sukuun.
8
© Islamic Online University ARB 01
Sekarang insya Allah kita akan mengambil, ini adalah hal terakhir pada pelajaran 4 insya
Allah, nama-nama negara asmaa’ul bilaad. Nama adalah ism, mufrod bentuk tunggal, dan bentuk
jamaknya adalah asmaa’, asmaa’ul bilaad. Al-bilaad artinya negara-negara, bentuk tunggalnya
adalah al-balad, al-balad artinya satu negara. Bagaimana kita menuliskan dan bagaimana kita
mengucapkan asmaa’ul bilaad dalam bahasa arab? Terdapat 2 cara, hal pertama yang anda harus
ketahui adalah asmaa’ul bilaad dalam bahasa inggris sama dengan asmaa’ul bilaad dalam bahasa
arab. Asmaa’ul bilaad, nama negara tidak berubah pada bahasa apapun. Nama-nama negara adalah
sama dalam bahasa arab, nama-nama negara dalam bahasa inggris adalah sama dalam bahasa arab.
Itu artinya nama-nama negara tidak berubah. Dari bahasa inggris ke bahasa perancis ke bahasa
Tetapi beberapa nama negara dalam bahasa arab kita tambahkan alif wa lam di awalnya.
Beberapa negara dalam bahasa arab kita tambahkan alif wa lam di awalnya. Seperti ash-shiinu,
kita katakan ash-shiinu dalam bahasa inggris China, kita katakan ash-shiinu dalam bahasa arab.
Al-yabanu Japan, kita letakkan alif wa lam di awalnya al-yabanu. Al-filibiinu artinya Philippine
dalam bahasa inggris. Ash-shiinu China, al-yabanu Japan, dan kita letakkan dhomah di akhir kata,
bentuk aslinya marfu’un, kata benda disini adalah marfu’un, kita letakkan dhommah, China, al-
yabanu, al-filibiinu kita juga meletakkan dhommah pada huruf nun. Baiklah saudara-saudara itu
adalah cara yang pertama. Dan juga al-hindu India, Jordan al-urdunu, kita juga letakkan alif wa
lam di awalnya.
9
© Islamic Online University ARB 01
Tetapi terdapat beberapa negara kita tidak letakkan alif wa lam di awalnya seperti mishru,
saya tidak bisa katakan al-mishru, apa artinya mishru? Egypt (mesir) dalam bahasa inggris, mishru
kita tidak letakkan alif wa lam di awalnya. Dan suuriyaa dan tukiyaa, dan maaliiziyaa kita tidak
meletakkan alif wa lam di awal negara-negara ini. Lihatlah gambar, baakistan juga, kita tidak dapat
berkata al-baakistanu, itu salah. Turkiyaa kita tidak dapat berkata al-turkiyaa itu salah. Mishru
Egypt kita tidak dapat berkata al-mishru dan juga suriyaa. Baakistanu, turkiyaa, mishru, suriyaa.
Kita tidak dapat meletakkan alif wa lam di awal negara-negara ini. Okay saudara-saudara?
Sekarang insya Allah kita dapat kembali pada buku kita insya Allah dan kita insya Allah
akan menyelesaikan pelajaran 4. Itu adalah percakapan antara al-mudarisu dengan Muhammad,
al-mudarrisu guru dan Muhammad. Al-mudarrisu bertanya: min ayna anta? Anda darimana?
Muhammad menjawab: ana minal yabani, lihatlah al-yabani. Ya, kita letakkan alif wa lam pada
kata al-yabani. Saya dari Jepang dan saya letakkan kasroh di bawah nun. Minal yabani, kita
berurusan dengan kata benda ini sebagai kata benda bahasa arab. Kita menganggap nama-nama
Wa min ayna ammarun? Huwa minash shiini, huwa lihatlah kata ganti huwa, dia dari China
dan ash-shiini kita letakkan alif wa lam di awal kata ash-shiini. Huwa minash shiini. Huwa disini
adalah kata ganti dan huwa disini adalah mubtada’un, huwa disini adalah marfu’un. Minash shiini
min harfu jar ash-shiini ismun majrur minash shiini jaarrun wa majrurun shibyu jumlah khobar.
Huwa mubtada’un minash shiini shibyu jumlah jaarrun wa majrurun shibyu jumlatin khobar.
10
© Islamic Online University ARB 01
Wa min ayna hamidun? Darimana Hamid? Huwa minal hindi dia dari India. Lihatlah kata al-hindi
disini kita dapat meletakkan alif wa lam, di awal kata al-hind dan kita letakkan kasroh di bawah
dal. Mengapa kita letakkan kasroh di bawah dal? Karena kata ini ada setelah min dan min adalah
harfu jarr, dan kata benda setelah min akan menjadi majrurun. Huwa minal hindi sehingga 2 kata
minal hindi adalah prepositional phrase shibyu jumlati artinya mereka terlihat seperti kalimat tetapi
mereka bukan sebuah kalimat. Huwa minal hindi. Dia (maskulin) dari India. Huwa disini adalah
mubtada kata ganti mubtada wa minal hindi jaarrun majrurun shibyu jumlati Khobar.
Ayna ‘Abbasun? Dimana Abbas? ‘Abbasun khoroja, saudara-saudara ini adalah pertama
kalinya kita melihat kata kerja disini. Khoroja telah keluar, dimana subyek disini? Subyek disini
adalah absen, subyek disini tersembunyi artinya khoroja huwa, adalah kata ganti, kata ganti ini
adalah huwa, kembali kepada kata benda ‘Abbas. Ayna ‘Abbasun? Khoroja. Ayna dzahaba? Dia
(maskulin) pergi kemana? Ayna dzahaba? Dzahaba ilal mudiiri. Apa artinya al-mudiir? Al-mudiiri
Wa ayna dzahaba aliyyun? Kemana Ali pergi? Dzahaba ilal mirkhodhi yaitu toilet dalam
bahasa inggris. Dzahaba ilal mirkhodi disebut verbal sentence, dan itu juga verbal sentence,
dzahaba ilal mudiiri. Tetapi dimana subyeknya disini? Subyek disini tersembunyi, artinya dzahaba
huwa. Subyek disini adalah huwa, dzahaba adalah kata kerja. Ila harfu jarrin, al-mudiiri ismun
majrurun ilal mudiiri jaarrun majrurun shibyu jumlah. Tetapi jarrun majrurun shibyu jumlah bukan
khobar disini, kenapa? Karena tidak ada mubtada disini. Kita memiliki verbal sentence disini
bukan nominal sentence saudara-saudara. Dzahaba ilal mudiiri. Dan juga dzahaba ilal markhodhi
11
© Islamic Online University ARB 01
disini adalah verbal sentence. Ilal harfu jar dan markhodhi adalah ismun majrurun ilal markhodhi
jaarrun majrurun shibyu jumlah. Tetapi ilal markhodhi bukan shibyu jumlah khobar, mengapa?
Karena tidak ada mubtada disini. Tidak ada nominal sentence ini adalah verbal sentence saudara-
Halaman selanjutnya as-sofhatu khomsatu wal isyrun, al-khomisatu wal isyrun 25, tamarin,
latihan-latihan. Bentuk tunggalnya adalah tamriinun. Ajib ‘anil istilatil atiyah jawablah pertanyaan
berikut ini. Min ayna anta? Jika anda bertanya pada saya, min ayna anta saya akan berkata ana min
mishro, saya dari Mesir. Tetapi apa yang anda katakan jika saya bertanya min ayna anta? Anda
darimana? Apa jawabannya? Apakah anda dapat menjawab, min ayna anta? Apa negara anda?
Okay?
A anta minal filibiini? Kita dapat berkata, lihatlah ini a anta, hamzatul istifham. Apakah
anda dari Philippine? Kita dapat berkata naam, ana minal filibiini. A anta akan dirubah untuk
menjawab menjadi ana. A anta minal filibiini? Naam ya, saya dari Philippine, ana minal filibiini.
Atau tidak, saya dari India, contohnya. Man minash shiini? Siapa dari China? Lihatlah perbedaan
antara man dan min, man disini adalah kata benda pertanyaan, adalah mustifham. Man disini kita
gunakan man dengan pertanyaan. Man artinya siapa. Min adalah preposisi artinya dari. Man
Min ayna hamidun? Hamidun minal hindi. Ayna dzahaba ‘Abbasun? Kemana ‘Abbas telah
pergi? Khoroja atau dzahaba ilal mudiiri. Ayna dzahaba ‘Abbasun? A dzahaba Aliyyun ilal
12
© Islamic Online University ARB 01
mudiiri? Laa, dzahaba ‘Abbasun ilal mudiiri. ‘Abbas telah pergi ke kepala sekolah. Ali tidak pergi
ke kepala sekolah. Ayna dzahaba ‘Abbasun? Khoroja, a dzahaba Aliyyun ilal mudiiri? Laa, laa
Nomor 2 iqro’ waktub maa dhobti awakhiril kalimaati bacalah dan tulislah dan letakkan di
akhir kalimat, dhommah atau fatkhah atau kasroh. Okay saudara-saudara? Kita katakan bentuk asli
adalah marfu’un, al-ghurfatu, ia adalah kata benda feminine, al-gurfatu, minal gurfati, kita letakkan
kasroh di bawah taa marbuthoh, karena terdapat min sebelum al-gurfah, harfu jarri ada sebelum
al-gurfah. Minal khamaami, dari toilet atau dari kamar mandi. Minal khamaami artinya syaroh
toilet al-markhodhu, al-khamaami artinya syaro atau kamar mandi. Al-markhodhu artinya toilet.
Ilal markhodhi ke toilet. Al-yabanu, al-filibiinu, minal hindi, ilash shiini. Al-gurfatu minal gurfati,
minal khamami, al-mirkhodhu, ilal mirkhodhi, al-yabany, al-filibiinu, minal hindi, ilash shiini.
Okay saudara-saudara kita akan mengambil insya Allah latihan no. 3, iqro’ waktub, bacalah
dan tulislah. Min ayna faathimatu? Darimana faathimah berasal? Atau darimana faathimah? Hiya
minal hindi. Dia berasal dari India. Khorojal mudarrisu minal fashli, jenis kalimat apakah ini
saudara-saudara? Ini adalah jumlatun fi’liyatun, mengapa? Karena ia diawali kata kerja. Khorojal
mudarrisu, kata kerja ini adalah khoroja artinya telah keluar. Dimana subyeknya disini? Apakah
subyek disini tersembunyi? Atau apakah subyek disini nampak? Apakah subyek disini, al-faa’ilu
huna mustatirun atau subyek tersembunyi atau faa’ilun dzoohirun atau subyek yang nampak.
Khorojal mudarrisu minal fashli, wa dzahaba ilal mudiiri. Lihatlah kata al-mudarrisu, terdapat
dhommah di atas sin, al-mudarrisu. Dan al-mudarrisu disini adalah yang melakukan aksi. Kita
13
© Islamic Online University ARB 01
katakan khoroja disini adalah aksi. Dan orang yang berbuat aksi ini, kita menyebut orang ini al-
faa’ilu. Khorojal mudarrisu minal fashli, guru itu telah keluar dari kelas, dan dia telah pergi ke
kepala sekolah, wa dzahaba ilal mudiiri. Khorojal mudarrisu, al-mudarrisu adalah faa’il, dan
dzahaba, dzahaba adalah fi’lun, dimana faa’il disini? Faa’il disini adalah tersembunyi. Faa’il disini
adalah huwa, wa dzahaba huwa. Kata ganti ini, huwa dhoomir ya’udu ‘alal mudarris, kembali pada
guru itu.
Dzahabat taajiru ilad dukkaan, pedagang itu telah pergi ke toko itu. Ini juga adalah verbal
sentence, karena ia diawali kata kerja dzahaba, artinya telah pergi. Dimana subyeknya disini?
Subyeknya disini adalah at-taajiru, pedagang itu. Dan khoroja hamidun minal gurfati, hamid telah
keluar dari kamar itu, dan dia telah pergi ke kamar mandi. Khoroja hamidun minal gurfati wa
dzahaba ilal khamaami. Dimana subyek dalam kalimat ini? Hamidun disini adalah subyek dan
dzahaba ilal khamaami. Dzahaba artinya dzahaba huwa, ini adalah kata ganti, dan kata ganti
kembali kepada subyek dari kata kerja khoroja. Kembali pada hamidun, khoroja hamidun minal
sadisatu wal isyrun. Man khoroja minal fashli? Siapa yang telah keluar dari kelas itu? Man khoroja
minal fashli? Khorojath thoolibu minal madrosati wa dzahaba ilas suuq. Khorojath thoolibu min
wa dzahaba ilas suuq. Artinya murid itu telah keluar dari sekolah dan dia telah pergi ke pasar.
Khodijatu minash shiini khodijah dari China, wa khoolidun minal yabani dan Kholid dari Jepang.
14
© Islamic Online University ARB 01
Nomor 4. Dho’ fii al-farogh isilah titik-titik fiima yali harfu jarrin munasib. Letakkan dalam titik
titik ini salah satu dari preposisi ini. Min aw ila aw fii aw ‘ala, munasib artinya preposisi yang
sesuai. Sesuai munasib disini artinya sesuai. Dan harfu jarrin munasib, preposisi yang sesuai.
Letakkan dalam titik titik preposisi yang sesuai dari min, ila, fii, ‘ala. Al-kitaabu al-maktabu
dapatkah anda menjawabnya saudara? Okay, al-kitaabu ‘alal maktabi. Buku itu di atas meja kerja
itu. Ini adalah nominal sentence karena diawali dengan kata benda, al-kitaabu adalah mubtada, ‘ala
harfu jarrin wal maktabi ismun majrurun alal maktabi jaarrun majrurun shibyu jumlatin khobar.
Ath-thoolibu al-fashli, ya, ath-thoolibu fiil fashli, murid itu di kelas itu. Dzahaba hamidun
al-jaamiati, al-jaamiati apakah anda ingat kata al-jaamiah? Ya, universitas. Dzahaba telah pergi ke
dzahaba ila telah pergi ke dzahaba hamidun ila kita menggunakan ila dengan kata kerja dzahaba.
Khorojal mudiiru al madrosati. Okay saudara, ya saya mendengar anda, khorojal mudiiru kepala
sekolah telah keluar dari sekolah itu, khorojal mudiiru ilal madrosati. Khoroja al-mudiiru minal
madrosati.
Nomor 5, dzahaba Muhammadun, kalimat ini berarti Muhammad telah pergi ke Jepang
dari Cina, dzahaba Muhammadun minash shiini ke Jepang, ilal yaban. Dzahaba Muhammad telah
pergi dari China ke Jepang, dzahaba Muhammadun minash shiini ilal yaban. Setelah ini saudara-
saudara kita telah sampai pada yang terakhir atau akhir dari pelajaran 4. Kita telah sampai pada
akhir pelajaran 4. Kita hanya akan membaca kata-kata baru al-kaalimatu jadiidatu.
15
© Islamic Online University ARB 01
Al-madrosatu sekolah, al-fashlu kelas, al-khamaamu kamar mandi, al-mirkhodhu toilet, al-
matbakhu dapur, al-gurfatu kamar, al-jamiatu universitas, as-suqu pasar, al-yabanu Jepang, ash-
shiinu China, al-hindu India, al-filibiinu Philippine, al-mudiiri kepala sekolah, dzahaba telah pergi,
khoroja telah keluar. Sekali lagi insya Allah, al-madrosatu, al-fashlu, al-khamaamu, al-mirkhodhu,
Dan kolom terakhir dan hal yang terakhir pada pelajaran 4, fii, ‘ala, min, ila, min hurufil
jarri. Kita telah mempelajari 4 preposisi pada pelajaran ini. Fii artinya di dalam, ‘ala artinya di
Kita akan melihat sekarang kata-kata baru dan bentuk jamaknya insya Allah. As-suuqu
pasar, as-suuqu adalah bentuk tunggal, al-aswaaqu bentuk jamaknya adalah al-aswaqu. Al-
harus mengingat bentuk jamak dari kata benda ini, karena anda akan menggunakan bentuk jamak
ini dalam banyak kesempatan di masa depan insya Allah. Anda harus menghafal bentuk jamak ini
sekolah al-mudiiru terdapat 2 bentuk jamak dari kata ini, al-mudiiru al-mudaroo-u wal mudiiruuna.
samawatu sab’u 7 langit. Waroqotun artinya kertas waroqun, bentuk jamaknya adalah waroqun.
16
© Islamic Online University ARB 01
Al-mathbakhu dapur, al-mathoobikhu. Al-fashlu ruang kelas dan bentuk jamaknya adalah al-
sekarang insya Allah kita akan mulai dengan pelajaran 5 ad-darsu al-khoomisu, atau pelajaran 5
insya Allahu robbil alamin. Pada pelajaran ini kita akan mempelajari kata kerja dengan dhomiirul
mukhothob. Kita telah membicarakan kata kerja dengan dhomiirul gho’ib saja dan sekarang insya
Allah pada pelajaran ini kata kerja dengan dhomiirul mukhothob dan kata kerja dengan dhomiirul
mutakallim. Apakah anda ingat saudara ada berapa dhomiirul mutakallim? Ya, ada 2, ana wa
nahnu. Oke, thoyib. Ada berapa dhomaa’irul mukhothob? Dhomaa’irul mukhothob artinya orang
kedua, berapa jumlah mereka? Mereka ada 6, ada 6 kata ganti, anta, antuma, antum, anti, antuma,
antunna. Seperti huwa, huma, hum, hiya, huma, hunna, artinya kita memiliki 14 detached pronoun.
Huwa, huma, hum, hiya, huma, hunna, anta, antuma, antum, anti, antuma, antenna + ana dan
nahnu.
Kita akan memulai saudara-saudara, 3 peraturan penting. Peraturan pertama adalah kata
kerja dengan dhomiirul mukhothob, atau kata kerja dengan orang kedua. Peraturan kedua adalah
kata kerja dengan dhomiirul muktakallimi, atau kata kerja dengan orang pertama. Dan peraturan
penting yang ketiga yang kita pelajari insya Allah, al-idhoofatu. Apa artinya al-idhoofatu? Artinya
dalam bahasa inggris, the genitive construction, atau bentuk posesif atau posesif “s”. ini adalah al-
idhoofatu dalam bahasa arab. Kita akan melihat penjelasan dari ketiga peraturan penting ini insya
Allah.
17
© Islamic Online University ARB 01
Sekarang kita akan mulai pada kata kerja dengan dhomiirul mukhothobi. Jika saya
berbicara kepada Muhammad aw Ali, atau kata benda maskulin lain, saya melihat Muhammad aw
Ali tetapi Muhammad aw Ali ada disini, saya berbicara kepada mereka. Saya berbicara kepada
Muhammad atau saya berbicara kepada Ali, mereka adalah orang kedua. Kita berkata anta
khorojta, anta kita menggunakan anta dengan bentuk tunggal dan kita gunakan anta dengan bentuk
maskulin. Anta khorojta. Lihatlah kata kerja khoroja kita letakkan sukuun di atas jim, fatkhah
berubah menjadi sukuun. Setelah itu Ali wa Muhammad terdapat 2, dual bentuk tatsniyah, kita
katakan antuma khorojtuma. Mutsanna dual, dan mudzakkar maskulin. Antuma khorojtumaa.
Aliyyun wa Muhammadun wa Mahmudun merekea ada 3, mereka adalah bentuk jamak, kita
katakan antum khorojtum. Kalian telah keluar, itu kata benda maskulin, dan kata benda bentuk
jamak. Dan juga lihatlah kata kerja khoroja dan huruf terakhir dari kata kerja ini jim, kita letakkan
sukuun di atasnya.
Faathimatu aw Zaynab, fathimah atau zaynab mereka satu, mereka adalah bentuk tunggal,
mereka adalah muannatsun, apa artinya muannats? Feminine, bentuk tunggal dan feminine. Kita
katakan anti khorojti. Jika mereka Fathimah dan Zaynab mereka ada 2, kita katakan antuma
khorojtumaa cara yang sama Aliyyun wa Muhammad. Antuma khorojtumaa disini dan antuma
khorojtumaa disini. Itu artinya tidak ada perbedaan antara kata ganti, mutsanna atau kata ganti
dual, kata benda feminine dan kata benda maskulin pada kasus orang kedua. Faathimatu wa
Zaynab kita dapat berkata antuma khorojtumaa. Dan Faathimatu wa Zaynabu wa Khodijatu, pada
kasus ini kita berkata antunna. Itu nun al-miswati, antenna khorojtunna. Lihatlah kata khorojtunna
18
© Islamic Online University ARB 01
disini, khorojta taa-ul faa’il, tuma, hunna juga faa’il, tum faa’il, khorojti faa’ilun, khorjtunna, tunna
Sekarang insya Allah kita dapat membuat peraturan penting ini dengan kata kerja yang
telah kita pelajari. Okay saudara-saudara? Anta kataabta, antuma kataabtumaa, antum kataabtum,
anti kataabti, antuma kataabtuma, antunna kataabtunna. Anta dakholta, antuma dakholtumaa,
antum dakholtum, anti dakholti, antuma dakholtumaa, antunna dakholtunna. Anta darosta, anda
memulai, antuma darostumaa, antum darostum, anti darosti, antuma darostumaa, antunna
darostunna. Anta khorojta, antuma khorojtuma, antum khorojtum, anti khorojti, antuma
khorojtuma, antunna khorojtunna. Anta dzahabta, antuma dzahabtumaa, antum dzahabtum, anti
dzahabti, antuma dzahabtumaa, antunna dzahabtunna. Anta jalasta, antumaa jalastumaa, antum
jalastum, anti jalasti, antuma jalatumaa, antunna jalastunna. Anta syaribta, antumaa syaribtumaa,
antum syaribtum, anti syaribti, antuuma syaribtumaa, antunna syaribtunna. Anta sami’ta, antuuma
sami’tumaa, antum sami’tum, anti sami’ti, antuma sami’tumaa, antunna sami’tunna. Anta hafidzta,
telah menghafal, antuuma hafidztumaa, antum hafidztum, anti hafidzti, antumaa hafidztumaa,
antunna hafidztunna.
Sekarang kita mempunyai peraturan penting kata kerja dengan dhomaa’irul mutakallimi.
Kita memiliki 2 kata ganti pada orang pertama. Jika saya membicarakan tentang diri saya, saya
berkata ana, jika kita sebuah kelompok dan kita membicarakan tentang diri kita sendiri, kita
berkata nahnu. Mereka adalah ana untuk bentuk tunggal feminine atau maskulin. Dan nahnu
mungkin untuk bentuk jamak, mungkin kata benda feminine atau mungkin kata benda maskulin.
19
© Islamic Online University ARB 01
Baiklah saudara-saudara dhomaa’iru al-mutakallim. Ana kataabtu, ada 2 ana wa nahnu ana artinya
saya dan nahnu artinya kita. Ana kataabtu nahnu kataabnaa, ana fahimtu dan nahnu fahimnaa, ana
khorojtu dan nahnu khorojnaa, ana jalstu dan nahnu jalasnaa, okay saudara-saudara.
Kita memiliki kata ganti sakin, kita mempelajari sekarang, sebelumnya. Pada kasus ini,
kata ganti sakin, artinya kata ganti tidak membuat perubahan apapun pada kata kerja artinya tidak
ada perubahan pada harokat, contohnya ketika saya berkata syariba, terdapat fatkhah pada syin
dan kasroh pada ro, dan fatkhah di atas ba. Saya katakan huma syaribaa, saya tidak membuat
perubahan apapun. Hal yang sama pada waw, wawul jama’ah, kita letakkan dhommah sebelum
waw, ketika kita berkata kataaba, huma katabaa dan hum katabuu, kita letakkan dhommah di atas
ba katabuu. Kita katakan mengapa kita letakkan dhommah ini? Karena huruf waw, sukuun,
dhommah sesuai dengan huruf waw. Sehingga kita merubah saudara-saudara kita merubah fatkhah
menjadi dhommah.
Kita memiliki 5 kata ganti sakin, ini adalah 5 kata ganti sakin, huwa kataaba, kataaba disini
adalah kata ganti sakin. Ini huwa dan bentuk kata kerja tidak berubah. Huma kataabataa terdapat
fatkhah di atas taa. Dan fatkhah di atas taa dan fatkhah di atas ba, dan kita letakkan aliful itsnain
kita letakkan alif faa’il, humaa kataabaa dan hum katabuu. Pada kasus ini waw disini terdapat
dhommah di atas waw. Sehingga kita merubah fatkhah di atas ba menjadi dhommah. Mengapa?
Karena dhommah sesuai untuk waw. Hiya kataabat, kata kerja kataaba disini kafun fatkhah, taa-
un fatkhah, baa-un fatkhah, dan taa di akhir sukuun. Hiya katabat Huma katabataa, kataba + taa-
20
© Islamic Online University ARB 01
ut ta’nits + alifu faa’il aliful itsnain. Kita memiliki 5 kata ganti sakin. Yang pertama huwa kataba,
Baik saudara-saudara setelah itu kata ganti mutaharrik, kita memiliki 9 kata ganti
mutaharrik, pada kasus ini kata ganti tidak membuat harokat, atau membuat sukuun. Kata ganti
membuat sukuun di atas huruf akhir dari kata kerja. Kita memiliki 9 kata ganti mutaharrik, ini
adalah 9 kata ganti mutaharrik, hunna kataabnaa lihatlah kita letakkan sukuun di atas ba, anta
kataabta, antuma kataabtumaa kita letakkan sukuun di atas ba pada semua bentuk ini. Antum
kataabtum, anti kataabti, antuma kataabtumaa, antunna kataabtunna, ana kataabtu, orang pertama,
Kita mengambil beberapa contoh huwa dzahaba subyek disini adalah huwa, humaa
dzahabaa, hum dzahabuu, hiya dzahabat, huma dzahabaa, hunna dzahabna, anta dzahabta, antuma
dzahabtumaa, antum dzahabtum, anti dzahabti, antuma dzahabtumaa, antunna dzahabtunna, ana
Saudara-saudara alhamdulillah kita telah sampai pada akhir pelajaran kita hari ini
21