Anda di halaman 1dari 13

AKIDATUL

AWAM
Nama: Deli okta
salsabila
Nim: 2025.0013
‫ُل‬‫ي‬‫ِف‬ ‫ا‬ ‫َر‬‫ـ‬ ‫ۡس‬‫ِا‬ ‫ال‬ ‫َك‬‫ـيـ‬ ‫ِم‬ * ‫ي‬ ‫ۡب‬ ‫ُه‬
‫ُل ٍر ُم ِج ِر ُل‬‫ۡن‬ ‫ِم‬ ‫ۡش‬ ‫َع‬ ‫ي‬ ‫ِص‬‫ـ‬ ‫ۡف‬‫َت‬
‫ِع ۡز َر اِئيُل‬

Artinya: " Secara terperinci mereka ada 10,yaitu jibril, mikail, israil, izroil, munkar, nakir, raqib, atid, malik,
dan ridwan

Dan mereka para malaikat tidak memiliki sifat sebagimana yang dimiliki oleh manusia, dan oleh sebab itu
mereka (para malaikat) diciptakan tanpa ada perantaranya (melalui) seorang bapak dan ibu. Dan mereka tidak
makan, minum dan tidur. Dan mereka tidak bersifat (berjenis) laki-laki, perempuan dan banci
TUGAS-TUGAS 10 MALAIKAT
1. Malaikat Jibril Bertugas Menyampaikan Wahyu Allah Swt
2. Malaikat Mika’il Bertugas Memberikan Rizki
3. Malaikat Izrail Bertugas Mencabut Arwah
4. Malaikat Israfil Bertugas Meniup Terompet Sangkakala
Pertanda Hari Kiamat
5. Malaikat Munkar Bertugas Menanyakan Amal Soleh Dan
Keimanan Manusia Yang Sudah Meninggal Dialam Kubur
6. Malaikat Nakir Bertugas Menanyakan Amal Perbuatan Selama
Hidup Didunia
7. Malaikat Raqib Bertugas Mencatat Amal Perbuatan Baik
Manusia Selama Hidup Didunia
8. Malaikat Atid Bertugas Mencatat Amal Perbuatan Manusia Yang
Buruk
9. Malaikat Malik Bertugas Untuk Menjaga Pintu Neraka
10. Malaikat Ridwan Bertugas Untuk Menjaga Pintu Surga
Pengertian i’rob, Macam-macam, Tanda dan
contohnya Rofa’

I’rob adalah perubahan akhir kata/kalimat karena perbedaan


amil yang memasukinya, baik secara lafadz ataupun
perkiraan. Amil yang memasuki kalimat atau perkataan bisa Nashob
berupa amil nawashib, sehingga kata yang dimasuki oleh
amil nawashib berubah menjadi berharokat fathah dan
perubahannya disebut dengan i'rob nashob, Apabila Amil
yang memasuki kalimat adalah harfun jarr maka kalimat Macam-
tersebut berubah menjadi berharokat kasroh dan
macam i’rob Jer
perubahannya disebut dengan I'rob Jarr.

Jazm
Pengertian I’rob Di Kitab Jurumiyah
Kitab jurumiyah adalah salah satu kitab dasar ilmu nahwu yang sangat
membantu untuk menjembatani kita dalam belajar nahwu di tingkat lanjut.
Setelah selesai belajar jurumiyah, kita akan lebih siap saat belajar nahwu di
tingkat lanjutan.
Berikut ini definisi i’rab di dalam kitab Jurumiyah:
‫ أو تقديرا‬،‫ هو أو تغير أواخر الكلم باختالف العوامل الداخلة عليها لفظا‬:‫اإلعراب‬
“I’rob adalah perubahan akhir kalimah (kata) yang disebabkan oleh perbedaan
‘amil yang masuk kepadanya, baik secara lafadz maupun dikira-kirakan
(taqdiri)”

—Someone Famous
Pembagian I’rob Dalam Ilmu Nahwu
Dari pengertian i’rob di atas, kita bisa membagi i’rob menjadi dua macam yaitu:
● I’rob lafdzi
● i’rob taqdiri
Dan sebenarnya masih ada satu lagi yang tidak disebutkan di kitab al ajrumiyah,
yaitu i’rab mahalli.
I’rab Lafdzi
I’rab lafdzi adalah perubahan akhir kata yang terlihat dengan jelas di lafadznya
secara dhahir (kasat mata).
Contohnya, silakan lihat perubahan harakat akhir dari kata muhammad berikut ini:
● ‫( َقاَم ُم َح َّم ٌد‬Muhammad telah berdiri).
● ‫( َنَص ْر ُت ُم َح َّم ًد ا‬aku telah menolong Muhammad).
● ‫( َم َر ْر ُت ِبُم َح َّم ٍد‬saya berjalan bersama Muhammad).
Secara dzahir, kita bisa melihat perubahan harakat akhir katanya, dan ini disebut
dengan i’rob lafdzi.
Secara lafadz memang kasat mata terlihat perubahannya.
I’rab Taqdiri
Jenis i’rab yang kedua yaitu taqdiri atau dikira-kirakan.
I’rob yang dikira-kirakan disebut i’rob taqdiri.
I’rob ini biasanya masuk pada Isim Maqshur dan Isim Manqush, yaitu
yang diakhir dengan alif atau ya lazimah.
Contohnya:
● ‫َج اَء اْلفَتى‬, aslinya adalah ‫ َج اَء اْلفَتُي‬lalu harakat dhommahnya tidak
dinampakkan, tapi hanya dikira-kirakan, makanya disebut taqdiri.
● ‫ َنَص ْر ُت اْلفَتى‬aslinya ‫ َنَص ْر ُت اْلفَتَى‬tapi harakat fathahnya tidak dinampakkan,
hanya dikira-kirakan.
● ‫ َم َر ْر ُت ِباْلفَتى‬aslinya ‫ َم َر ْر ُت ِباْلفَتِى‬tapi harakat kasrahnya tidak
dinampakkan.
Macam-Macam I’rob
I’rab Mahalli
I’rab mahalli adalah i’rab yang tidak memiliki I’rab Diklasifikasikan Menjadi 4
tanda-tanda baik lafdzi maupun taqdiri, tapi Melanjutkan ke materi di kitab
secara hakikat, dia memiliki kedudukan i’rab. Jurumiyah, macam-macam
i’rab dibagi menjadi 4.
Contohnya: ‫( َنَص ْر ُتُهْم‬aku telah menolong Berikut ini penjelasannya.
mereka).
‫ رفع ونصب وخفض وجزم؛‬:‫وأقسامه أربعة‬
Dhamir hum di sini tidak memiliki tanda i’rab ‫فلألسماء من ذلك الرفع والنصب‬
karena ia termasuk dalam isim mabni.
Namun, secara hukum, posisi dhamir hum ‫ وفي األفعال‬،‫والخفض وال جزم فيها‬
adalah dalam i’rab nashab karena menjadi ‫ وال خفض‬،‫الرفع والنصب والجزم منها‬
maf’ul bih.
Tanda i’rabnya tidak ada, karena i’robnya ‫فيها‬.
bersifat mahalli. “Pembagian i’rob ada 4: rofa’,
nashab, khofadh (jer) dan
jazem. Bagi isim, i’robnya
adalah rofa’, nashab, dan jer,
tidak ada jazm baginya,
sementara untuk fiil: rofa’,
nashab, dan jazm, tidak ada jer
baginya“.
Empat Jenis I’rab Tersebut:
* I’rab rofa’
* I’rab nashob.
* I’rab Jer (Khofdh).
* I’rab Jazm.
Dari ibarat di atas, diambil kesimpulan:
* i’rob yang bisa masuk pada kalimat isim:
rofa’, nashob, jer.
* i’rob yang khusus masuk pada kalimat
isim adalah: jar (khofadh).
* i’rob yang tidak bisa masuk kepada
isim adalah: jazm.
* i’rob yang bisa masuk pada kalimat fi’il:
rofa’, nashob, jazem.
* I’rob jazm khusus masuk ke kalimat fiil.
* i’rob yang tidak bisa masuk kepada
fi’il adalah: jar.
I’rab Rofa’
Setiap i’rab memiliki tanda atau alamat.
Tanda asli dari i’rab rofa’ adalah dhommah. 3 tanda lainnya adalah: wawu, alif, dan nun.
Contohnya sebagai berikut:
Dhommah, Ada Pada:
isim mufrod, contohnya: ‫ َج اَء َفاِط َم ُة‬، ‫َقاَم ُمَحَّم ٌد‬. Lihat harakat akhirnya berupa dhommah (warna
merah)
jamak taksir, contohnya: ‫( جَاَء ُرُس ٌل‬para utusan telah datang). Rusulu adalah jamak taksir
dari ‫َرُسْو ٌل‬.
jamak muannats salim, contohnya: ‫َقاَم ُم ْس ِلَم اٌت‬.
Fiil mudhori’ yang akhirnya tidak bertemu sesuatu (‫الفعل المضارع الذي لم يتصل بآخره‬
‫)شيء‬, contoh: ‫( يضرُب زيٌد‬i’rab lafdzi)، ‫( يخَشى عمٌر و‬taqdiri)، ‫( يْر ِم ي بكٌر‬taqdiri).
Wawu, Ada Pada:
Jamak Mudzakkar Salim, contohnya: ‫جَاَء اْلُم ْس ِلُم ْو َن‬.
Asmaul Khomsah, contohnya: ‫َج اَء َأُبْو َك وَأْخ ْو َك َو َح ُم ْو َك َو ُفْو َك َو ُذ ْو َم اٍل‬.
Alif, Ada Pada:
Isim tatsniyah, contohnya: ‫ َج اَء اْلُم ْس ِلَم َتاِن‬، ‫َج اَء اْلُم ْس ِلَم اِن‬.
untuk mengetahui apa itu mutsanna atau tasniyah, baca juga: contoh isim mutsanna.
Nun, Ada Pada:
Fiil mudhore yang kemasukan wawu jamak, ya muannas, alif tatsniah (af’alul khomsah).
wawu jamak, contohnya: ‫ َتْفَعُلْو َن‬، ‫َيْفَعْلْو َن‬.
ya muannats, contohnya: ‫َتْفَعِلْيَن‬.
alif tatsniyah, contohnya: ‫ َتْفَعاَل ِن‬، ‫َيْفَعاَل ِن‬.
I’rab Nashob
Tanda asli dari i’rab nashob adalah fathah. Alamat lainnya: alif, kasroh, ya, dan hadzfu nun
(membuang nun).
Berikut ini penjelasannya:
Fathah
isim mufrod, contohnya: ‫َر َأْيُت اْلُم ْس ِلَم‬.
jamak taksir, contohnya: ‫ َر َأْيُت الِّر َج اَل‬.
fiil mudhori mansub yang kemasukan ‘amil nawashib dan akhirnya tidak bertemu sesuatu,
contohnya: ‫َلْن َيْس َتْنِكَف‬.
Alif
Asmaul khomsah seperti ‫ َر َأْيُت َاَباَك‬dan 4 isim yang lainnya.
yang paling sering kita dengar misalkan, aba bakrin, aba hurairata, dll.
Kasroh
Jamak muannats salim, contohnya: ‫َر َأْيُت اْلُم ْس ِلَم اِت‬.
Ya’
Isim tatsniyah, contohnya: ‫َر َأْيُت اْلُم ْس ِلَم ْيِن‬.
Jamak mudzakkar salim, contohnya: ‫َر َأْيُت اْلُم ْس ِلِم ْيَن‬.
Membuang Nun
pada af’alul khomsah, contohnya di al Quran: ‫َاْن ُيْؤ ِم ُنْو ا‬. Dalam bentuk rofa’ ‫ُيْؤ ِم ُنْو َن‬, lalu kemasukan
‘amil nawashib yaitu an sehingga dibuang nunnya menjadi ‫ُيْؤ ِم ُنْو ا‬.
I’rab Jer
Tanda asli i’rab jer adalah kasrah, sedangkan yang lainnya adalah ya’ dan fathah.
Perlu ditegaskan lagi, i’rab jer ini khusus hanya untuk kalimat isim, tidak untuk kalimat fiil.
Kasroh
isim mufrod munshorif (menerima tanwin), contohnya: ‫ َم َر ْر ُت باْلَفَتى‬، ‫َم َر ْر ُت َبُم َح َّم ٍد‬
Jamak taksir, contohnya: ‫ َم َر ْر ُت ِبالِّر َج اِل‬.
Jamak muannats salim, contohnya: ‫َم َر ْر ُت ِباْلُم ْس ِلَم اِت‬.
Ya’
asmaul khomsah: ‫َم َر ْر ُت ِبَأْخ ْيَك‬.
isim tatsniyah: ‫َم َر ْر ُت ِباْلُم ْس ِلَم َتْيِن‬.
jamak mudzakkar salim: ‫َم َر ْر ُت ِباْلُم ْس ِلِم ْيَن‬.
Fathah
isim ghairu munsharif (tidak menerima tanwin), contohnya: ‫مررت بأحمَد وإبراهيَم‬.
Kecuali jika isim ghairu munsharif ini dikasih al di depannya atau menjadi mudhaf, maka tanda
i’rab jernya berupa kasroh, bukan fathah, contohnya kata Romadhon di niat puasa: َ ‫َو ْيُت َصْو َم‬
‫َر َم َض اِن ٰه ِذِه الَّس َنِة‬.
I’rab Jazm
I’rab jazem memiliki dua tanda yaitu sukun dan hadzfu nun.
Sukun
sukun adalah tanda asli dari i’rab jazm.
berlaku pada fiil mudhari’ shahih akhir.
contohnya: ‫َلْم َيُك ْن‬.
Hadzfu (Membuang)
berlaku pada fiil mudhari mu’tal akhir, contohnya: ‫َلْم يخَش زيٌد‬. dengan membuang ya (asalnya: ‫) يخَشى‬.
berlaku pada fiil mudhari yang saat rofa’ dengan tetapnya nun, contoh: ‫َلْم َيْض ِر َبا‬.
[harfu istinafiyah (‫) استئنافية‬, digunakan untuk menunjukkan suatu urutan kejadian
‫ من‬: Isim syarat hukumnya mabni
‫ كانت‬: Fi’il madhi, hukumnya merafa’kan mubtada dan menashobkan khobar, juga
sebagai fi’il syarat
‫ هجرة‬: Isim kana hukumnya marfu’ tandanya dhomah dan dia mudhof.
‫ ) ه‬hu/al-ha): Dhomir mutashil hukumnya mabni dan dia mudhof ilaih.
‫ إلى هللا‬: khobar kana hukumnya manshub tandanya kasroh karena jar majrur
‫ و‬: harfu athf
‫ رسوله‬: Isim ma’thuf dari ‫هللا‬, hukumnya majrur tandanya kasroh dan dia mudhof, “hi”:
adalah dhomir mutashil hukumnya mabni dan dia mudhof ilaih
‫ فهجرته‬: Mubtada hukumnya marfu tandanya dhomah dan dia mudhof (oleh sebab itu
tanpa “al/ma’rifat”). “Hu”: dhomir mutashil hukumnya mabni dan dia mudhof ilaih5 : ‫ال‬
Harfu nafi
‫ ُيْؤ ِم ُن‬Fi’il mudhari marfu’ tandanya dhamah
‫ أا ا حُد ُك ْم أا ا حُد‬adalah fa’il marfu tandanya dhamah dan kalimat ini merupakan idhafah
‫ ا حتاى‬Huruf khusus (disebut harfu ghayah) yang menashabkan fi’il mudhari
‫ ياُك ْو ا ن‬Fi’il mudhari naqish manshub karena terkena harfu ghayah
‫ هواه‬Isim “Kana” marfu dan dia idhafah
‫ تاِبًعا‬Khabar “Kana”manshub tandanya fathah

Anda mungkin juga menyukai