masuk pada kalimat tersebut, baik perubahan tersebut bersifat lafdzy, taqdiriy atau mahalliy.
I’rab lafdzi adalah perubahan akhir sebuah kalimat dimana secara lafadz dapat dibedakan,
karena ada tanda i’rab yang muncul dan dapat dilihat secara kasat mata yang
membedakannya antara yang dibaca rafa’, nashab, jer atau jazem (ada tanda i’rab dan tanda
i’rabnya bisa muncul).
Contoh : َج اَء ُمَحَّم ٌد, َر َأْيُت ُمَح َّم ًداdan َم َر ْر ُت ِبُمَح َّمٍد
I’rab taqdiri adalah perubahan harakat akhir sebuah kalimat yang sebetulnya memiliki tanda
i’rab, akan tetapi karena sebab-sebab tertentu tanda i’rabnya tidak bisa dimunculkan karena
li ats-tsiqal (berat) dan li at-ta’azzur (tidak mungkin dimunculkan).
i’rab rafa’ memiliki empat tanda, yaitu: 1) Dlammah 2) Wawu 3) Alif 4) Tsubut
al-nun/tetapnya nun.
? Kita menggunakan dlammah sebagai tanda rafa’, ketika yang berkedudukan rafa’ adalah
berupa:
Isim-isim yang harus dibaca rofa’ ( )َم ْر ُفْو َعاُت اَأْلْس َم اءterbagi menjadi tujuh, yaitu;
1) Fa’il, 2) Na’ib Fa’il, 3) Mubtada, 4) Khabar, 5) Isim 6 , )َك اَنKhabar 7 , )ِإَّنTawabi’ (isim-isim
yang hukum i’rabnya mengikuti hukum i’rab kalimat sebelumnya/ matbu’), yaitu: 1) Na’at, 2)
Athaf; 3) Taukid, 4) Badal.
Isim-isim yang harus dibaca nashab ( )َم ْنُصْو َباُت اَأْلْس َم اءterbagi menjadi empat belas, yaitu; 1)
Maf'ul bih, 2) Maf'ul mutlaq, 3) Maf'ul li Ajlih, 4) Maf’ul fih, 5) Maf’ul ma’ah, 6) Hal, 7) Tamyiz,
8) Munada, 9) Mustatsna, 10) Khabar 11 , )َك اَنIsim 12 , )ِإَّنIsim13 , )اَل اَّلِتْي ِلَنْف ِي اْل ِج ْن ِسManshub
‘ala naz’i al-khafidl, 14) Tawabi’ (Na’at, Athaf, Taukid, Badal).
Isim-isim yang harus dibaca jer ( )َم ْج ُرْو َر اُت اَأْلْس َم اءterbagi menjadi tiga, yaitu; 1) isim yang
dimasuki huruf jer, 2) Isim yang menjadi mudlaf ilaihi, 3) Tawabi’, yaitu; (Na’at, Athaf, Taukid,
Badal).
1) FA’IL
Fa’il ( )الفاعلadalah isim yang dibaca rofa' yang jatuh setelah fi'il mabni fail
َفاَز َاْلُم ْج َتِهُد, َيْض ِرُب زيٌد, قام َز ْي ٌد
2) NA’IB FA’IL
Na’ib Fa’il ( )فاعله المفعول الذي لم يسمadalah isim yang dibaca rofa' yang jatuh setelah fi'il mabni maf'ul
sebagai ganti dari fa’il yang dibuang.
َض َرَب َز ْيٌد َع ْم رًاmenjadi: ُض ِرَب َع ْم ٌر و
زيًدا َبْك ٌر َيْض ِرُبmenjadi: َز ْي ٌد ُيْض َرُب
3) MUBTADA’
Mubtada’ ( )المبتدأadalah isim ma’rifat yang dibaca rofa' dan sepi dari amil yang tampak (lafdi)
ُم َح َم ٌد َرُسْو ُل ِهللا , هللا َو اِح ٌد
ُ
4) KHOBAR
Khobar ( )خبر المبتدأadalah isim yang dibaca rofa' dan berupa ketetapan yang disandarkan kepada
mubtada’. Adakala nya diakhirkan ( )مؤخر:
ُم َح َم ٌد َرُسْو ُل هللا، ُهللا َو اِح ٌد
Dan adakalanya didahulukan ()ُم َقَّدم:
ِلَبْك ٍر ِكَتاٌب، ِفي الَداِر زْيٌد
11) BADAL
Badal ( )البــــــدلadalah isim yang mengikuti Mubdal minhu dalam hal ‘irob yang menjadi maksud
hukum yang terdapat pada mubdal minhu. Badal terbagi menjadi empat :
1) badal kul min kul:
. ِإَلى ِصَر اِط اْلَعِزيِز اْلَح ِم يِد، اهِد َنا الِّصَر اَط الُم سَتِقيَم ِص َر اَط اَّلِذ يَن، جاء زيُد أُخ ْو َك
2) badal ba'd min kul:
ِنْص َفُه أو ُثُلَثْيه َأَك ْلُت الَر ِغ ْيَف ُثُلَث ُه أو
3) badal isytimal: أْع َج َبِني َز ْيٌد ِع ْلمُُه
4) badal gholat : ََر َأْيُت َز ْيدًا الَفَر س
1. MANSUBAT AL-ASMA
1) MAF’UL BIH
Maf'ul bih (ول به-- )المفعadalah isim yang dibaca nashob menunjukkan arti sesuatu yang dikenai
pekerjaan fa’il, baik dalam kalimat positif atau negatif .
Contoh ِبْعُت َم ا ِبْعُت الَقَلَم, الَقَلَمkadang membutuhkan 2 maf’ul bih, contoh: َاْع َطْيُت الَفِقْيَر ِدْر َهًم اbahkan
ada yang membutuhkan maf’ul bih sampai 3, contoh:
7) MUNADA
Munada ( )المنادىadalah isim yang menunjukkan orang yang dipanggil bersamaan dengan salah satu
huruf nida’ ( والَهمَز ُة الَم ْفُتوَح ُة، وإي، وَهَيا، وَأَيا، )َياdinasobkan oleh ‘amil yang dikira-kira ()أدعو. Munada
terbagi menjadi empat :
1. Mufrod alam : ) )َيا َز ْيُد
2. Munada mudof :) ) يا َعْبَد ِهللا
3. Munada syibih mudof:
َيا َطاِلعًا َج َبًال، يا َح َس نًا َأَدُبُه
4. Munada nakiroh goiru maqsudah:
يا َرُج ًال ُخ ْذ ِبَيِد ي
8) MUSTATSNA
Mustatsna ( )المستثنىadalah isim yang jatuh setelah إالdan saudaranya (إّال َح اَشا َلْيَس َال َيُك وُن َخ َال َعَدا َغ ْير
)ِس َو ىyang berbeda hukum dengan kalimat sebelumnya
)(َح َضَر اَألصِد َقاُء إال َع ِلًّيًا
)"(َم ا َقاَم َاْلَقْو ُم ِإاَّل َز ْيٌد" َو "ِإاَّل َز ْيًد ا
)(َم ا َقاَم ِإاَّل َز ْيدٌ) (َم ا َضَر ْبُت ِإاَّل َز ْيًد ا) (َم ا َم َرْر ُت ِإاَّل ِبَز ْيد
9) KHABAR KAANA
Khabar kaana ( )خبر كان أخواتهاadalah isim yang dibaca nasob sebagai khobarnya كانdan saudaranya
baik yang beramal tanpa syarat ( وليس، وصار، وبات، وظل، وأصبح،أمسى،كان،) atau yang harus didahului
nafi, nahi, du’a ( وانفك، وبرح، وفتئ،زال,) ataupun yang harus didahului ma masdariyah dorfiyah ()دام
jatuh setelah كانdan isimnya ( )َو َك اَن ُهللا َغُفوًر ا َّرِح يًم اatau mendahului كانisimnya ( )عالمًا َك اَن َز يٌد
10) ISIM INNA
Isim Inna ( )اسم إن وأخواتهاadalah Mubtada' yang dimasuki Inna dan saudaranya ()إَّن وأَّن وكأن وليت ولعل
dibaca nasob karna berubah setatus sebagai isimnya Inna dan saudaranya sama halnya antara yang
bertemu langsung dengan inna ( )فإَّن َهللا َغُفوٌر َرِح يٌمatau di-dahului oleh khobarnya contohnya : ( ِإَّن ِفي الَداِر
)َزيًدا
11) ISIM LA ALLATI LI NAFYI AL-JINSI
Isim la allati li Nafyi al-Jinsi (إسم ال
)التي لنفي الجنسadalah isim nakiroh yang dinasobkan oleh الyang berfaIdah menafikan semua jenis
isimnya dengan syarat isim dan khobarnya nakiroh baik berupa satu kalimat ( )ال َر ُج َل َح اِض ٌرatau
dimudofkan: ال َص اِحَب ِع لٍم َمْم ُقوٌتatau syibh mudof: ال َطاِلًعا َج َباًل َح اِضٌر
12) MANSUB ‘ALA NAZ’I AL-KHAFIDL
Mansub ‘ala naz’i al-khafidl ( )منصوب على نزع الخافضadalah isim yang dibaca nasob karena
mengandung ma’na huruf jer yang tidak tampak dalam penulisannya, contoh:
َو اصِط َالًح ًا الِع لُم ِباَألحَكاِم، اِلفقُه ُهَو ُلَغ ًة الَفهُم
13) TAWABI’
Tawabi ()التوابع, yaitu: a) Na’at; b) Athaf; c) Tawkid; d) Badal.
- Na’at, contoh:
َر َأيُت ِهنًدا الَعِاَقَلَة، ِ َر َأيُت الَزيَديِن الَعاِقَلين، َو َر َأيُت َرُج اًل عَاِقاًل، َر َأيُت َز ْيًدا الَعاِقَل
- Athaf, contoh:
. َقاُلوا َلِبْثَنا َيْو ًم ا َأْو َبْع ض َيْو م، َوَم ن ُيِط ِع َهللا َو َرُس وَلُه
- Tawkid contoh
َ َو ُألْغ ِوَيَّنُهْم َأْج َم ِع
ين
- Badal contoh
اهِد َنا الِّصَر اَط الُم سَتِقيَم ِص َر اَط اَّلِذ يَن
2. MAJRURAT AL-ASMA
1) JER KARENA DIMASUKI HURUF JER
Huruf-huruf jar tersebut ialah:
من وإلى عن وعلى وفي ورب والباء والكاف والالم وحتى ومذ ومنذ
Dan huruf qosam, yaitu:
الواو والباء والتاء
2) MUDLAF ILAIH
Isim yang dibaca jer karena menjadi mudlaf ilaihi adalah isim yang pada urutan kedua dalam susunan
idhofah yakni penyandaran satu ka-limat kepada kalimat yang lain de-ngan mengira-ngirakan huruf
jer منseperti:
َأَك ْلُت َرِغ يَف ُبٍّر أي َر ِغ يًفا ِم ْن ُبٍّر
atau huruf jer فيseperti:
َش ِرْبُت َم َأالُك ْو ِز اي َم ًأ ِفي الُك ْو ِز
atau لcontoh:
َهَذ ا ُغ اَل ُم َزيدٍ اي ُغ اَل ٌم ِلَز يٍد
3) TAWABI’
Isim yang dibaca jer karena menjadi tawabi’ dan terbagi empat sebagai-mana dalam keterangan
marfu'at dan mansubat.
وهللا اعلم بالصواب