Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

AL – QAWA ID AL – ASASIYAH
Tentang

‫عالمات النصب‬

Kelompok 5
Muhammad Alhiri : 2214020112
Mursyid Junaid : 2214020119
Zikri Purnama Putra : 2214020089

Dosen Pengampu :
Dr. Yasmadi, M. Ag
Ifkar Rasyid M. Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
IMAM BONJOL PADANG
1445 H/2023 M
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya dalam memudahkan pengkajian ilmu nahwu telah ada sejak
munculnya ilmu nahwu itu sendiri. Berbagai konsep dan metode telah
dikemukakan oleh paratokoh nahwu. Disadari atau tidak, bahwa perjalanan
ilmu nahwu terus berjalan dariabad klasik hingga abad modern bahkan
kontemporer saat ini. Tentunya terdapat banyak sejarah tokoh, pemikiran-
pemikiran, serta per- debatan yang terjadi yang telah banyak memberikan
warna tersendiri dalam khazanah ilmu nahwu. Dengan landasan itu, kiranya
perlu banyak kajian terhadap ilmu nahwu dalam rangka menggali lebih dalam
sejarah perkembangan nahwu hingga sekarang. Karena sesungguhnya hal itu
akan menjadi bukti eksistensi suatu peradaban.
Seperti halnya bahasa-bahasa yang lain, Bahasa Arab mempunyai
kaidah- kaidah tersendiri di dalam mengungkapkan atau menuliskan sesuatu
hal, baik berupa komunikasi atau informasi. Terutama dalam memahami
ilmu agama yang mana bersumber dari Al-qur'an dan Al-hadist yang harus
memerlukan kaidah nahwu yang mana di dalamnya terdapat sebagian kajian
tentang I'rob. Yang akan saya jelaskan dalam makalah ini yakni tentang
"Tanda-Tanda I’rab Nashob ”.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan tanda I’rab nashab?
2. Apa saja tanda-tanda I’rab nashab?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu tanda I’rab nashab
2. Untuk mengetahui tanda-tanda dari I’rab nashab

1
BAB II
PEMBAHASAN
Tanda-tanda nashab merupakan salah satu tanda I,rab yang 4, seperti
yang telh dijelaskan dalam kitab matan aljurumiyah pada bab I’rab :
ِ ِِ ِ ِ ‫ف‬ ِ ِ ِ ِ
َ ‫ تَ ْغيِ ُير أَواخ ِر ال َكلم ََل ْخت ََل‬: ‫اب ُه َو‬
ُُ ‫الع َوام ِل الدَّاخلة َعلَْي َها لَ ْْفااأأ َْو تَْدررا َوأَْ ََ ُام‬ ُ ‫ا ِإل ْعَر‬
ِ ِ ‫ فَلِ ْْل‬،‫ وجزم‬،‫ وخ ْْفض‬،‫ ونَصب‬، ‫ رفْع‬: ٌ‫أَرب عة‬
،‫ض‬
ُ ‫الخ ْْف‬
َ ‫ َو‬، ‫ب‬
ُ ‫َّص‬
ْ ‫ َوالن‬، ‫الرفْ ُع‬
َّ ‫ك‬َ ‫َس َماء ِم ْن َذل‬
ْ ٌ ْ َ َ ُ َ َ ٌ ْ َ ُ َ َ َْ
1
.‫ض فِ َيها‬
َ ‫ َوََل َخ ْْف‬، ‫الج ْزُم‬
َ ‫ َو‬،‫ب‬
ُ ‫َّص‬
ْ ‫ َوالن‬،‫الرفْ ُع‬
َّ ‫ك‬ ِ ِ
َ ‫ َوِِلَفْ َع ِال ِم ْن َذل‬،‫َوََل َج ْزَم ف َيها‬
Dari penjelasan diatas dapat kita simpilkan bahwa I’rab merupakan
perubahan pada akhir klimat karna adanya perbedaan-perbedaan amil yang
memasukinya baik secara lafazh atau taqdir (perkiraan). Pembagiaannya ada tiga
yaitu rafa’, nashab, khofadh/jar, dan jazm. Perlu kita ketahui bahwa
Setiap Isim bisa rafa’, nashab, khofad dan tidak bisa jazm
Setiap Fi’il bisa rafa’, nashab, jazm dan tidak bisa khofadh/jar

A. ‫ ( عالمات النصب‬Tanda-tanda nashab)


Nashab dalam nahwu merupakan salah satu dari empat I’rab. Tanda
nashab bisa masuk pada kalimat isim dan fi’il. Srcara istilah nashab ialah
I’rab nashab yang ditandai dengan tanda asal fathah. Kalimat yang
menduduki nashab disebut manshub (yang dimanshubkan) baik itu isim
maupun fi’il.

2
‫اِللف والياء والكَرة وحذف النون والْفتحة هي اِلصل‬
ُ ‫ الْفتحةُ و‬: ‫للنصب خمس عَلمات‬

1
Abu Abdullah sidi Muhammad bin Daud Ash – Shanhaji “Matan Al jurumiyah”, (
Surabaya : maktabah ahmad nabhan, 1993) hal. 2
2
Musthafa Al-Ghailani, Jami'ud Durus Al Arabiyah juz 1, (Kairo: Daar Ibnu AlJauziyah,
2010), hal. 20.

2
Tanda-tanda nashab ada lima tanda yaitu fathah (َ), alif (‫)ا‬, ya’ (‫)ي‬,
kasrah (َ), penghapusan huruf nun pada fi’il mudhori’, dan fathah
merupakan tanda asalnya.

Setiap kalimat ketika nashab pasti menggunakan salah satu dari


tanda tersebut. Dan setiap tanda memiliki tempat-tempat tersendiri.

B. Pembagian Tanda-tanda nashab


1. Fathah (َ)
Merupakan tanda nashab asli, adapun fathah maka ia menjadi tanda
bagi nashab pada tiga tempat, kalimat-kalimat dengan tanda fathah disaat
nashab yaitu :

a) Isim mufrod (‫)إسم المغرد‬


Pada isim mufrod yang menunjukkan kalimat tunggal :
Contoh :

َ َ‫اب‬ ِ
َ َ‫ت الْكت‬
ُ ْ‫َْ َرئ‬
Dari contoh diatas dapat kita lihat bahwa kata ‫ الكنتاب‬merupakan isim
mufrod manshub karna di merupakan maf’ul bih dan tanda nashabnya
yaitu fathah

b) Jama’ taktsir (‫(جمع التكثير‬


Contoh :

َ‫إشتررت األَقْالَ َم‬


Dari contoh ditas dapat kita lihat bahwa kata ‫ أقالم‬yang merupakan
jamak taktsir menjadi fathah karna ia merupakan maf’ul bih dan tanda
nashabnya yaitu fathah

3
c) Fi’il mudhori’ dimanshubkan apabila didahului salah satu huruf
nashab
Contoh :
‫ب‬
َ ُ‫ لَ ْن رَكْت‬- ‫ب‬
َ ُ‫ لَ ْن نَكْت‬- ‫ب‬ َ ُ‫لَ ْن أَ ْكت‬
َ ُ‫ لَ ْن تَكْت‬- ‫ب‬
Huruf-huruf yang menashabkan ialah :

َ – ‫ َلم التعليل – َلن الجحود – فاء الَببية‬- ‫ إ َذ ْن‬- ‫ َكي‬- ‫ لَ ْن‬- ‫أَ ْن‬
3‫حتَّى‬

2. Alif )‫(ا‬

ََ ‫ا‬
َ َ‫ت أََب‬ ِ ِ ‫ب فِي ْاِل‬
ِ ‫َّص‬ ِ ِ
ُ ْ‫"رأَر‬
َ :‫ نَ ْح َو‬،‫َس َماء الْ َخ ْم ََة‬
ْ ْ ‫ فَتَ ُكو ُن َع ََل َمةٌ للن‬:‫ف‬
ُ ‫َوأ ََّما ْاِلَل‬

‫ا َ َوَما أشب ُ ذلك‬


ََ ‫َوأَ َخ‬
Tanda alif pada isim nasob terdapat pada asma`ul khomsah seperti yang
di jelaskan dalam contoh diatas yang mana kata ‫ ابوك‬berubah menjadi
‫ اباك‬karna dia menjadi maf`ul bih dan tanda nasobnya alif.

3. Kasrah (َ)

ُ ‫وأما الكَرة فتكون عَلمة للنصب فى جمع المؤنث الَالم وما حمل علي‬

ِ ‫نحو َخلَ ََقَاللهََالسَ َم َو‬


َ‫ات‬ ََ
Tanda kasrah pada isim nashob terdapat pada jama’ muannats salim
seperti yang telah dijelaskan dalam contoh diatas yang mana kata
‫ السموات‬yang merupakan jama’ muannats salim manshub karna ia maf’ul
bih dan tanda nashab nya yaitu kasrah

4. Ya (‫)ي‬

3
Fawaid ni'mah "mulakhos qowaid lughotul 'arabiyah" (Jakarta : darul tsaqofah
islamiyah) hal. 58

4
‫والياء تكون عَلمة للنصب في موضعين‬

‫ )وهذه الياء ليَت جزءأا من اَلسم وإنما‬. ‫في المثنى وجمع المذكر الَالم‬

‫ ورُْفتح ماْبل راء المثنى ورُكَر ماْبل‬. ‫تضاف إلي ُ كعَلمة للتثنية أو الجمع‬

)‫راء الجمع‬
Ya (‫ )ي‬menjadi alamat nashab pada dua tempat yaitu pada ya’ mutsanna
dan jama’ mudzakar salim ( ya’ ini bukan bagian dari isim, tetapi
ditambahkan pada mutsanna atau jama’ huruf sebelum ya’ mutasnna
difathahkan dan sebelum ya’ jama’ dikastahkan)
Contoh :

.)‫المدرسْي ِن (مثنى مذكر‬


َ ‫ ْابلت‬-

.)‫ ْابلت المدرستَ ْي ِن (مثنى مؤنث‬-


4 ِ
)‫متنافَْي َن (جمع مذكر‬ ‫ كان الَلعبون‬-

5. Penghapusan huruf nun pada fi’il mudhori’

‫وأما حذف النون فيكون عَلمة للنصب في اِلفعال التي رفعها بثبوت النون‬
5
‫ِ َّإَلٓ اَ ْنَتَك ْونَا َملَ َكْي ِن اَْو تَك ْونَا ِم َن الْ ٰخلِ ِدرْ َن‬: ‫نحو‬
Adapun pada penghapusan nun dia menjadi alamat nashab pada
fi’il-fi’il mudhori’ yang tanda rafa’nya huruf nun (‫)ن‬. Seperti

4
Hamoud bin Humaid Al-Sawafi "Al qowaid fin nahwi wal i'rob" (Mataram : markazul
'aisrii) hal. 30
5
Muhammad bin ahmad bin abdul barii "Al kawakib ad durriyyatu" (Surabaya :
maktabah imaratullah) hal. 24

5
pada contoh diatas yang merupakan seharusnya kata ‫تكونان‬
menjadi ‫ تكونا‬yang mana huruf nun nya dihapus karna dimasuki
huruf nashab (‫)أن‬

6
‫‪BAB III‬‬
‫‪PENUTUP‬‬
‫‪A. Kesimpulan‬‬

‫ف النُّون‪.‬‬
‫ف‪َ ،‬والْ َك ََْرةُ‪َ ،‬واليَاءُ‪َ ،‬و َح ْذ ُ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫س َع ََل َمات الْ َْفْت َحةُ‪َ ،‬و ْاِلَل ُ‬ ‫ولِلن ْ ِ‬
‫َّصب َح ْم ُ‬ ‫َ‬
‫اضع فِي ِْ‬
‫اَل ْس ِم الْ ُم ْْفَرِد‪َ ،‬و َج ْم ِع التَّ ْك َِي ِر‪،‬‬ ‫ِ ِ‬ ‫فَأ ََّما الْ َْفْتحةُ فَت ُكو ُن ع ََلمةٌ لِلنَّص ِ ِ‬
‫ب في ثَََلثَة َم َو َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ‬ ‫َ َ‬
‫َّصل بِأ ِ‬
‫َخ ِرِه َش ْيءٌ‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫والْ ِْف ْع ِل الْم َ ِ‬
‫ضا ِرِع إ َذا َد َخ َل َعلَْي ُ نَاص ٌ‬
‫ب َولَ ْم رَت ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫اك َوَما‬
‫َح َ‬ ‫ِ‬ ‫ب فِي ْاِل ِ‬
‫َّص ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫اك َوأ َ‬
‫ت أَبَ َ‬
‫"رأَرْ ُ‬
‫َس َماء الْ َخ ْم ََة‪ ،‬نَ ْح َو‪َ :‬‬
‫ْ‬ ‫ف‪ :‬فَتَ ُكو ُن َع ََل َمةٌ للن ْ‬
‫َوأ ََّما ْاِلَل ُ‬
‫أشب ُ ذلك‪.‬‬

‫الَالِِم‪.‬‬ ‫ب فِي جم ِع الْمؤن ِ‬


‫َّث َّ‬ ‫َ ْ َُ‬ ‫َّص ِ‬ ‫ِ‬
‫َوأ ََّما الْ َك ََْرةُ‪ :‬فَتَ ُكو ُن َع ََل َمةٌ للن ْ‬
‫َوأ ََّما الْيَاءُ‪ :‬فَتَ ُكو ُن َع ََل َم أة لِلنَّصب فِي التَّثْنِيَ ِة َوالْ َج ْم ِع‪.‬‬
‫ب فِي ْاِلَفْ ع ِال الْخمَ ِة الَّتِي رفْ عها بِثَب ِ‬
‫ات النُّون‪.‬‬ ‫َّص ِ‬ ‫ِ‬ ‫وأ ََّما ح ْذ ُ ِ‬
‫َ َُ َ‬ ‫َ َْ َ‬ ‫ف النُّون فَيَ ُكو ُن َع ََل َمةٌ للت ْ‬ ‫َ َ‬

‫الْ َك ََْرةُ‪َ ،‬والْيَاءُ‪َ ،‬والْ َْفْت َحةُ‬


‫‪Nashab itu ada lima tanda, yaitu Fathah, alif, kasrah, ya, dan‬‬
‫‪hadzfunnuun (membuang nun).‬‬
‫‪Adapun fathah maka ia menjadi tanda bagi nashab pada tiga tempat :‬‬
‫‪1. Pada Isim Mufrad‬‬
‫‪2. Jama' taksir‬‬
‫‪3. fi'il Mudhari apabila masuk atasnya amil yang menashobkan dan tidak‬‬
‫‪bersambung di akhirny dengan sesuatupun‬‬
‫‪Adapun alif, maka ia menjadi tanda bagi nashab pada isim-isim yang lima‬‬
‫‪contohnya‬‬

‫‪7‬‬
‫اك‬
َ ‫َخ‬
َ ‫اك َوأ‬
َ َ‫ت أَب‬
ُ ْ‫َرأَر‬
(aku melihat bapakmu dan saudaramu)
dan apa-apa yang menyerupai contoh ini.
Adapun kasrah, maka ia menjadi tanda bagi nashab pada jama' muannats
salim
Adapun ya, maka ia menjadi tanda bagi nashab pada tatsniyah dan jama'
Adapun Hadzfunnuun, maka ia menjadi tanda bagi nashab pada fi'il-fi'il
yang lima yang ketika rafa'nya dengan tetap nun.

B. Kritik dan saran


Makalah yang di tulis di makalah ini tidak luput dari kesalahan
penulis baik itu dari segi rangkaian kata-kata sampai dengan penulisan yang
baik dan benar lainnya, untuk itu penulis menerima semua kritikan dan saran
yang teman-teman berikan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Abu Abdullah sidi Muhammad bin Daud Ash – Shanhaji “Matan Al


jurumiyah”, ( Surabaya : maktabah ahmad nabhan, 1993)
Fawaid ni'mah "mulakhos qowaid lughotul 'arabiyah" (Jakarta : darul tsaqofah
islamiyah)
Hamoud bin Humaid Al-Sawafi "Al qowaid fin nahwi wal i'rob" (Mataram :
markazul 'aisrii)
Muhammad bin ahmad bin abdul barii "Al kawakib ad durriyyatu" (Surabaya :
maktabah imaratullah)
Musthafa Al-Ghailani, Jami'ud Durus Al Arabiyah juz 1, (Kairo: Daar Ibnu
AlJauziyah, 2010),

Anda mungkin juga menyukai