“MAF’UL LIAJLIH”
Tugas ini Dibuat Untuk Memenuhi Mata Kuliah Bahasa Arab
Dosen Pengampu : DR. H. Ahmadih Rojalih Jawab, Lc., MA.
PRODI JURNALISTIK 3A
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
T.A 2022/2023
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa pra-Islam atau yang lebih dikenal dengan jaman jahiliyah- bahasa
Arab mulai mencapai masa puncaknya (prime condition). Hal ini diawali dengan
keberhasilan orang-orang Arab Badui di bawah pimpinan suku Quraisy-menaklukan
penduduk padang pasir, sehingga mulai saat itu bahasa Arab dijadikan bahasa utama
dan mempunyai kedudukan yang mulia di tengah kehidupan masyarakat sahara.
Bahasa Arab terdiri dari beberapa cabang ilmu antara lain: Nahwu, Sharaf, Balaghah,
Muthala’ah, Mufradat dan Nushus Adab.
Bahasa Arab secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi dua sistem,
yaitu: Pertama, sistem pembelajaran bahasa Arab yang berorientasi pada penguasaan
bahasa sebagai ujaran secara langsung. Kedua, Sistem pembelajaran bahasa Arab
yang berorientasi padagramatika. Sistem pembelajaran bahasa Arab dengan cara ini
didasarkan pada asumsi bahwa bahasa adalah merupakan kaidah-kaidah atau
peraturan-peraturan bahasa yang diambil dari teks-teks yang sudah baku. Menurut
asumsi ini barang siapa yang ingin mengkaji al-Qur’an, al-Hadis atau kitab-kitab
keilmuan lainnya yang mempunyai konsentrasi kuatterhadap gramatika, maka
penguasaan gramatika Arab adalah suatu keharusan baginya. Diantara gramatika yang
penulis maksudkan adalah, al-mafail al-khamsah yang mencakup antara lain:
1.Maf’ul bih.
2.Maf’ul mutlaq.
3.Maf’ul liajlih.
4.Maf’ul fih.
5.Maf’ul ma’ah.
Namun pada kesempatan kali ini kami hanya mengkaji dan membahas Maf’ul liajlih.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian Maf’ul Liajlih?
2. Apa saja struktur dan cara pembentukan Maf’ul Liajlih?
3. Bagaimana pembentukan Mashdar-jar dan Jar-mashdar?
PEMBAHASAN
Berdasarkan contoh diatas dapat dijelaskan kata ‘mendidik’, ‘cinta’, ‘lelah’, ‘lapar’,
dan ‘rindu’ adalah menjadi Maf’ul Liajlih karena Isim yang dibaca nashob yang
bermanfaat untuk menyatakan sebab atau motif terjadinya perbuatan, hukumnya
Nashob dan tanda Nashob nya adalah Fathah. Sebenarnya hukum Maf’ul Liajlih ialah
dibaca Nashob, tetapi dapat di Jarr dengan huruf Lam ( )لdan terkadang Maf’ul
Liajlih sama sekali tidak menduduki sebagai ma’ful Liajlih, namun menjadi Jarr-
Majrur dan mempunyai ta’aluq atau hubungan dengan kata sebelumnya.
6
Maf’ul Liajlih, passinggrade.co.id, di akses pada 1 November 2022.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Maf’ul liajlih merupakan bagian dari pembahasan ilmu Nahwu. Ilmu nahwu adalah
salah satu cabang ilmu bahasa Arab yang mengatur tentang tata cara menempatkan kata
secara tepat dalam kalimat-kalimat bahasa Arab sehingga maknanya menjadi utuh.
Maf’ul Liajlih adalah Isim yang dibaca nashob yang bermanfaat untuk menyatakan
sebab atau motif terjadinya perbuatan. Maf’ul Liajlih disyaratkan harus bersamaan dengan
fungsinya, yaitu untuk menjelaskan sebabnya tentang waktu (kala) dan subjek (pelaku
perbuatan) jika tidak memenuhi syarat harus dalam keadaan jar.
Syarat lain untuk Maf’ul Liajlih adalah berbentuk mashdar qalbi, sebagai alasan
(sebab) dari apa yang sebelumnya (sebab dilakukan Fi’il yang disebutkan sebelumnya), amil
dan Isimnya itu harus satu dalam hal waktu, dan Isim dan amilnya harus satu pula dengan
fa’ilnya. Dan syarat-syarat Maf’ul ma’ah adalah Isimnya harus fadhlah (lebih), jumlah yang
ada sebelumnya harus Fi’il atau serupa dengan Fi’il.
B. Daftar Pustaka
Anwar, M. (2018). ilmu nahwu terjemahan matan al-jurumiyah dan imrithy. Bandung: sinar
baru algensindo.
Assagaf, J. S. (2013). Maf’ul Liajlih. Makasar.
Maf’ul Liajlih, p. d. (2013). passinggrade. Retrieved November Senin, 2022, from
passinggrade.co.id.
Muhyiddin, M., & Hamid, A. (1994). al-tuhfatu al-saniyyah. Riyadh: Maktabah Darul
assalam.
Sayyid Ahmad Hasyimi. (n.d.). al-qawaidu al-sasiyah al-lughoh al-arabiyah. darul hiqmah.
Yazid, A., & Hubeis, U. (2011). belajar mudah ilmu nahwu shorof-jilid II. surabaya: pustaka
progressif.