OLEH :
DOSEN PEMBIMBING :
DAN
2
BAB I
PENDAHULUAN
Kāna wa akhowātuhā merupakan salah satu ‘amil nawāsikh yang berupa fi’il
(Kafrawi tanpa tahun : 71).
Kāna Wa Akhowātuhā
= كانmensifati ism dengan khobar dalam zaman yang telah lewat (zaman
madli), ada kalanya beserta faedah terus menerus atau tidak.
= صارpindah dari satu sifat ke sifat yang lain (Al-Hamidi tanpa tahun:
72)
2
= ليسmenafikan zaman hal (sekarang) ketika dimutlakkan (tidak
diqoyyidi dengan zaman madli atau istiqbal)
َ ليس = لَي
ْس َز ْي ٌد قَاِئ ًما
Fi’il yang mengamalkan dengan syarat didahului nafi atau syibhul nafi
(nahi dan do’a), meliputi:
3
برح = الَ تَ ْب َرحْ َك ِر ْي ًما
Contoh:
Yaitu fi’il yang dapat ketashrif menjadi fi’il madli, mudlori’ dan
amar, meliputi: صار, أمسى, أصبح, أضحى, بات, ظ ّل,كان
Yaitu fi’il yang hanya dapat ketashrif menjadi fi’il madli dan
ّ ماانف, مافتئ, مابرح,مازال
mudlori’, meliputi: ك
Yaitu fi’il yang hanya dalam bentuk fi’il madli , meliputi: ليس,دام
4
Kāna Wa Akhowātuhā dilihat dari segi butuh atau tidaknya khobar
dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
Fi’il tam adalah fi’il yang cukup dengan ism yang dibaca rafa’.
Contoh: بَاتَ فُالَ ٌن بِ ْالقَوْ ِم. Fi’il naqish adalah fi’il yang tidak cukup dengan
ism yang dibaca rafa’, akan tetapi butuh pada khobar yang dibaca
nashob. Contoh: ا ِهرًاll ٌد َسllْاتَ َزيllَب. Kāna dan semua saudaranya dapat
َ لَيdan َزا َلyang
digunakan sebagai fi'il tam dan naqish kecuali فَتَى,ْس
mudlori’nya يزال.
ُ َْم َرر
Sifat dan maushuf, contoh:ت بِ َر ُج ٍل كان قَاِئ ٍم
ِ َعلَى كان ْال ُم َس َّو َم ِة ْال ِع َرا# َس َراةُ بَنِ ْى َأبِ ْى بَ ْك ٍر تَ َسا َمى
Contoh: ب
5
Inna wa akhowātuhā
Inna wa akhawatuha adalah: sekelompok harf (kata depan) yang mendahului isim.
Serta inna dan saudara-saudaranya beramal(bekerja) menashabkan isim dan
merafa’kan khabar
Contoh Inna dan saudara-saudaranya :
(انinna) artinya : sesungguhnya
Yaitu: huruf taukid(penguatan). yang bekerja menasabkan isim dan
merafa’kan khbar.
(انanna) artinya: bahwa.
Juga disebut huruf taukid (penguatan) yang juga berfungsi menasabkan
isim dan merafa’kan khabar.
c. ( لعلla’alla) artinya: semoga, barangkali, mudah-mudahan.
Disebut huruf tarjiy yaitu: mengharapkan sesuatu yang mungin terjadi.
( ليتlaita) artinya: seandainya, semoga, mudah-mudahan.
disebut huruf tamanny, maksudnya adalah: mengharapkan sesuatu yang
tak mungkin terjadi (mustahil).
(كانkaanna) artinya: seolah-olah, seakan-akan, seperti, seumpama.
kaanna disebut huruf tasybih (menyerupakan) maksudnya yaitu:
menyamakan suatu benda atau orang dengan sesuatu yang lain, yang
sama karakter atrau sifatnya.
( لكنlakinna) artinya: tetapi, namun, bagaimanapun
Disebut huruf istidrak (susulan), maksudnya adalah: kata yang menyusul
kalimat sebelumnyadengan kalimat sesudahnya. contoh: Zaid seorang
yang pemberani tapi ia bakhil.
( الLaa) Laa adalah huruf, nafikan jenis (harfun linafiyyil jinsi)
Tanda ( نصبnasab)
Untuk اسم مفردadalah: فته
Untuk مثنئadalah: ين
6
Untuk جمع مدكر سالمadalah: ين
Untuk جمع مؤنث سالمadalah: كسر
Untuk تكسر جمعadalah: فته
7
Bila sesudah huruf jar.
Bila menempati tempat Mudhof ilaih.
Bila menempati tempat Mathuf.
Sesudah La. Maa dan illa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
8
Berdasarkan uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa ada 18 amil yang
menjazmkanfi’ilmudhari’. Amil-amil tersebut diabagi menjadi dua, karena ada yang
menjazmkan satu fi’ilfanadapula yang menjazmkan dua fi’il, fi’il yang dijazm
pertama disebut syarat dan yang kedua disebut jawabnya syarat atau balasannya
syarat. Fi’ildijazmkan karena dimasuki oleh salah satu amil-amil jazm.
B. Saran
Kami dari tim penyusun makalah sadar sebagai manusia biasa yang tak terlepas dari
kesalahan dan kekhilafan. Tentunya dalam penyusunan makalah ini terdapat
kesalahan dalam penyusunannya. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami
harapkan dari pembaca sebagai pelajaran buat kami, agar nantinya dipenysusunan
makalah selanjutnya kami dapat meminimalisir kesalahan di dalamnya.