ضي ِْل
Mata kuliah: Bahasa Arab
Disusun oleh:
- Queentera Angelica Caroline
- Syahrani
- Wan Yana Elanda Darwis
- Zefry
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji syukur hanya milik Allah subhanahu wata’ala. Shalawat serta
salam kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, serta umatnya yang
selalu istikamah hingga yaumulakhir.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini.
Penulis
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Mempelajari bahasa Arab bagi kita khususnya umat Islam sangatlah penting.
Terlebih lagi pedoman hidup kita adalah al-Quran dan Hadis yang keduanya
menggunakan bahasa Arab. Maka dari itu agar dapat mengetahui makna yang
terkandung di dalam al-Quran dan Hadis, kita harus memahami bahasa Arab.
Dalam penggunaan bahasa Arab ada banyak kaidah yang harus dipelajari, di
antaranya mudzakkar, muannats, isim maf’ul, isim tafdhil, isim fa’il, isim nakirah
dan lain sebagainya. Untuk menambah pengetahuan dalam memahami isim
tersebut, kami memaparkan materi tentang isim tafdhil dalam penulisan makalah
ini.
B. Pembatasan Masalah
1. Definisi isim tafdhil.
2. Syarat isim tafdhil.
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui definisi isim tafdhil.
2. Mengetahui apa saja syarat isim tafdhil.
BAB II
Pembahasan
A. Definisi Isim Tafdhil
Isim tafdhil yaitu isim yang dibentuk untuk menyatakan perbandingan
(keadaan lebih) antara satu benda/keadaaan dan keadaan yang lain, baik dalam hal
kebaikan maupun keburukan. Jika dikatakan: “Benda ini lebih ... daripada ... ” Hal
tersebut sebagai isim tafdhil.
Isim Tafdhil adalah isim yang diambil dari fi’il yang menunjukkan bahwa
ada dua hal yang bersekutu dalam satu sifat akan tetapi yang satu melebihi yang
lain dalam sifat tersebut.
Atau definisi yang lain mengatakan bahwa isim tafdhil adalah isim
musytaq yang memiliki makna “lebih” dengan pola wazan افعلuntuk mudzakar
dan فعلىuntuk muannats . Mufadhal terletak sebelum isim tafdhil sedangkan
1
sesudah isim tafdhil itu dinamakan mufadhal ‘alaih. Dari pengertian ini, dapat kita
ketahui bahwa wazan isim tafdhil hanya satu yaitu افعل (untuk mudzakar), dan
( فعلىuntuk muannats).
Catatan: hamzah pada wazan افعل ada yang dibuang dalam tiga kata,
ُّاَ َحب, ُّاَ َشر,ُاَ ْخيَر. Menghilangkan hamzah banyak berlaku untuk lafal خير dan
ُ َ اَ ْخيdan
hamzah pada lafal ر ُّ اَ َشرterhitung sedikit.
1 Taufiqul Hakim, Qāidati Program Pemula Membaca Kitab Kuning, Al-Falah, Jepara, 2004,
hlm.17.
A. Shohib Khaironi, Audlohul Manāhij A Complete Guide to Arabic Grammar, WCM Press,
Jatibening, 2008, hlm. 33.
2 Syekh Musthofa Galayini, Jami’ud durus al-‘arabiyyah, Darul Fikr, Beirut, 2007, hlm. 126.
Pola kata yang digunakan adalah menggunakan wazan اَ ْف َع ُل
Contoh:
اَحْ َم ُد اَ ْك َر ُم ِم ْن اَ ِخ ْي ِه
Ahmad lebih mulia daripada sahabatnya.
3. Dari fi’il mutasharif (بئس , نعمdan ليسtidak dapat dijadikan isim tafdhil).
4. Dari fi’il mabni ma’lum.
5. Dari fi’il tamm ( كانdan fi’il naqiesh lainnya tidak dapat dijadikan isim
tafdhil).
7. Isim tafdhil tidak boleh dibuat dari lafal yang menunjukan warna, cacat, dan
3 Galayini. Ibid., Fuad Ni’mah, Mulakhos Qawa’idil Lughatil ‘Arabiyyah, Darul Al-Tsaqāfah Al-
Islāmiyyah, Beirut, hlm. 49. A.Shohib Khaironi. Op.cit.
Beberapa Hal Mengenai Isim Tafdhil
Ketika isim tafdhil sepi dari AL dan tidak di-idhafahkan, maka dalam
keadaan apapun ia harus menetapi bentuk mufrad mudzakar. Dan bertemu
dengan huruf MIN yang men-jer-kan mufadhal ‘alaih.
Contoh:
ِ َع ِم َن ْالقِط
ار ُ الطَاِئ َرةُ اَس َْر
َ َز ْي ٌد اَ ْف
ض ُل ِم ْن َع ْم ٍرو
Zaid lebih utama daripada Amr
Dari ketiga contoh di atas pada lafal isim tafdhil اجمل, افضل,اسرع selalu
mufrad dan berjenis mudzakar, tidak muannats, karena mereka sepi dari huruf AL
dan tidak pula di-idhafahkan.
Untuk lebih mudahnya, pada kaidah ini dapat dibuat rumus sebagai berikut:
من
القطار اسرع الطائرة
4 Galayini. Ibid., hlm. 127-128. Fuad Ni’mah. Ibid., hlm. 50. A.Shohib Khaironi. Ibid., hlm. 34.
أختها اجمل فاطمة
maupun jamak. Lafal خليل berbentuk mufrad maka isim tafdhil-nya juga harus
القومTالزيدون افاضل
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
1. Isim tafdhil yaitu isim yang dibentuk untuk menyatakan perbandingan
(keadaan lebih) antara satu benda/keadaaan dan keadaan yang lain, baik
dalam hal kebaikan maupun keburukan. Isim Tafdhil adalah isim yang
diambil dari fi’il yang menunjukan bahwa ada dua hal yang bersekutu dalam
satu sifat akan tetapi yang satu melebihi yang lain dalam sifat tersebut.
2. Syarat isim tafdhil adalah sebagai berikut:
- Kata yang dibentuk harus dapat dipola.
- Makna kata dapat diperbandingkan.
- Kata harus sempurna (taam).
- Sebagai kata aktif, bukan pasif.
- Wazannya adalah af`alu.
DAFTAR PUSTAKA