DISUSUN OLEH:
1. 1. QEISYA MUTIARA H
2. 2. FADHILLAH NUR A
3. 3. M NABIL AL GHIFARI
4.
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Definisi isim tafdhil …………………………………………………………..2
B. Syarat-syarat isim tafdhil ……………………………………………………2-3
C. Pembagian isim tafdhil ……………….………………………………………3
D. Ciri-ciri isim tafdhil …………………………………………………………..4
E. Contoh kalimat isim tafdhil …………………………………………………...4
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………….………………………..5
B. Kritikan ………………………………………………….………………….…8
C. Daftar Pustaka …………………………………………….…………………..9
i
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mempelajari bahasa arab bagi kita khusunya umat islam sangatlah penting.
Terlebih lagi pedoman kita yaitu al-qur’an menggunakan tulisan Bahasa Arab. Untuk
mengetahui makna dari al-qur’an agar dapat dipahami dan diamalkan kita perlu
mempelajari Bahasa Arab.
Dalam mempelajari bahasa arab tentu kita akan menemui ilmu nahwu dan shorof.
Ilmu shorof dinamakan dengan Umul Alam (Induknya Ilmu) karena dari ilmu shorof
itu kita mengetahui berbagai macam bentuk perubahan kata yang antar kata satu
dengan yang lainnya memiliki makna yang berbeda. Hubungan ilmu shorof dengan
ilmu nahwu ibarat bapak dan ibu yang saling membutuhkan serta saling melengkapi.
Sebagaimana perkataan ulama.
فإن الجنة تحت أقدام، فعليك أن تقدم األم على األب. أن الصرف أم العلوم والنحو أبوها،اعلم
األمهات
B. RUMUSAN MASALAH
A. Apa pengertian isim tafdhil?
B. Apa saja syarat-syarat isim tafdhil?
C. Jelaskan pembagian isim tafdhil!
D. Sebutkan ciri-ciri isim tafdhil!
E. Sebutkan 3 contoh isim tafdhil!
C. Tujuan Penulisan
A. Dapat mengetahui pengertian dari isim tafdhil
B. Untuk mengetahui ciri-ciri dari isim tafdhil
C. Agar dapat membuat contoh isim tafdhil
D. Agar dapat mengetahui pembagian dari isim tafdhil
1
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Berupa Fiil Tsulatsi : Isim tafdhil harus terbuat dari fiil tsulatsi (3 huruf),
contohnya علمyang merupaka fiil tsulatsi maka dapat dibuat isim tafdil menjadi
أعلم, contoh lainnya كرمmenjadi أكرمdan فضلmenjadi أفضلdan masih banyak
contoh lainnya.
2. Mutashorif Syarat isim tafdhil yang kedua adalah fiilnya berupa mutashorif yaitu
fiil yang bisa ditasrif tidak boleh berupa fiil jamid. Contoh fiil mutashorif yaitu
علمyang dapat ditasrif menjadi معلم معلم- معلوم- عالم- علما- إعلم- يعلم- علم
3. Dapat Menerima Makna Lebih : Kebanyakan fiil tsulatsi mempunyai arti yang
dapat menerima makna lebih, sebagai contoh علمyang artinya mengetahui dapat
menerima makna lebih menjadi "lebih mengetahui". Begitu juga فضلyang
artinya utama dapat menerima makna lebih menjadi "lebih utama", maka fiil-fiil
tersebut memenuhi syarat isim tafdhil.
4. Fiil Tam : Fiil tam adalah fiil yang membutuhkan fail dan maf'ul. Fiil naqish
adalah fiil yang masuk mubtada khobar sehingga fiil tersebut merafa'kan
mubtada' karena diserupakan dengan failnya dan menashobkan khobar karena
diserupkan dengan maf'ul bih.
2
5. Tidak Dinafikan : Fiil yang akan dibuat isim tafdhil bukan termasuk isim
dinafikan, contohnya ما ضربت زيداartinya Aku tidak memukul zaid.
6. Tidak mempunyai Isim Sifat Yang ikut wazan af'alu : Bentuk isim sifat dari fiil
tsulatsi mujarrod berbeda beda, umumnya memakai wazan fa'ilun, contohnya علم
isim failnya adalah عالم
1.isim tafdhil yang menyatakan arti lebih dari ini menggunakan bentuk; isim
tafdhil+min.
contoh :
2. isim tafdhil yang menyatakan arti paling ini menggunakan bentuk ; isim tafdhil +
jama'+fi.
contoh :
3
D. Ciri-Ciri Isim Tafdhil
1. isim tafdhil tidak boleh menerima tanda harokat tanwin, baik dhommah
tain,kasroh tain,fathah tain contoh : ( )اَ ْكبَ ُرakbaru yang artinya paling besar tidak
boleh dibaca akbarun,akbarin,atau akbaran.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan