Sujud syukur kita hanya kepada Allah SWT yang telah memberikan
kekuatan kepada penyusun untuk dapat menyelesikan makalah ini. Sesungguhnya
kejayaan dan kebahagiaan manusia ada di dalam agama Islam yang kaffah dengan
taat kepada Allah SWT serta mengikuti cara Rasulullah SAW dan para sahabatnya
hingga hari kiamat.
Penyusun menyadari tentunya dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, hal ini karena terbatasnya
pengetahuan dan kemampuan penyusun. Kritik dan saran dari pembaca sangat kami
harapkan. Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penyususn
dan semua pihak yang membacanya.
Dengan segala kerendahan hati, peyusun menyampaikan penghargaan dan
ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan dan
bantuan baik moril maupun materil. Semua pihak yang telah berjasa dan membantu
dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga Allah Yang Maha Menyaksikan selalu
melimpahkan karunia dan rahmat-Nya kepada kita semua atas segala amal sholeh
yang kita perbuat dan mendapat balasan yang berlipat ganda dari-Nya. Amin.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Arab yang merupakan salah satu bahasa temitik dan digunakan oleh
jutaan penutur di seluruh dunia, memiliki struktur dan tata bahasa yang unik.
keunggulan bahasa Arab adalah terletak pada kekayaannya, pengertian-pengertian
abstraknya, semantic precision (ketepatan makna), dan derivation (pembentukan
kata turunan). Maka, bukanlah suatu kebetulan jika al-Qur’an diturunkan dalam
bahasa Arab, tetapi justru karena kakayaan makna dan kesaksamaannya. Al-Quran
turun dengan bahasa Arab dikarenakan Rasulullah Saw dan para Mukhatab
pertamanya menggunakan bahasa tersebut. ”Dan Jikalau kami jadikan Al Quran itu
suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: “Mengapa
tidak dijelaskan ayat-ayatnya?” apakah (patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang
(rasul adalah orang) Arab?” [Fushilat: 44 ].
Salah satu aspek penting dalam mempelajari dan memahami bahasa ini
adalah pembagian kalimat dalam bahasa arab. Para ulama’ dalam bidang tersebut
berkesimpulan bahwa kata atau kalimah dalam bahasa arab hanya ada 3 macam saja.
yaitu kalimah isim (kata kerja) ( ُاإلسْم ِ ), kalimah fi'il (kata benda ( ُ) ْال ِف ْعل, dan kata
huruf ( ُُ) ْال َح ْرف. Untuk itu muncul lah pertanyaan mengenai apa yang dimaksud dari
3 kalimah tadi. Pertanyaan inilah yang melatarbelakangi penyusun untuk menyusun
makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kalimah isim?
2. Apa yang dimaksud dengan kalimah fiil?
3. Apa yang dimaksud dengan kalimah huruf?
1
BAB II
PEMBAHASAN
ُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُاإلسمُهوُكلمةُدلتُعلىُمعنىُوُالُتقترنُبزمن
Contoh isim :
Kucing ُقِط
sekolah ُسة
َ َمد َْر
Catatan: isim tidak hanya kata benda saja, tapi mencakup semua kata
selain kata kerja dan kata huruf. Baik itu kata sifat, nama orang, nama
hewan, nama tempat, benda-benda mati, dll.
2
2. Tanda-tanda isim
Cara mengetahui isim yang ada di sebuah kalimat adalah dengan
melihat tanda tandanya. Adapun tanda-tanda isim ada 4, yaitu:
Seorang laki-laki
قَالَُ َرج ُل
telah berkata
Aku telah duduk
di atas sebuah ُ علَىُك ْرس
ِي َ َُجلَسْت
kursi
Seorang siswa
ُطالِبُُإِلَى
َ َُبَ ذَه
telah pergi
ُسة
َ َمد َْر
kesekolah
Laki-laki itu
َّ َُقَال
الرج ُل
telah berkata
Aku telah duduk
ُ علَىُ ْالك ْرس
ِ ِي َ َُجلَسْت
di atas kursi
Siswa itu telah ُطالِبُُ ِإلَىَّ َبُال َ ذَه
pergi kesekolah َ ْال َمد َْر
س ُِة
Semua kata yang berada dibelakang huruf jar adalah isim. Adapun
macam-macam huruf jar adalah sebagai berikut: (Arobiyahinstitute,
2020)
3
HURUF JAR
Ke ُ َإِل
ى
Dari ُْ ع
ن َ
Di atas ُ َعل
ى َ
Di / di dalam ُفِ ْي
Barangkali َُّرب
untuk َّ
)الَّلمُ( ِل
3. Pembagian isim
a. Berdasarkan jenisnya
Isim jika dilihat dari jenisnya, terbagi menjadi dua: Isim
Mudzakkar (س ُم ال ُمذَ َّك ُر ُ َّس ُم ال ُم َؤن
ْ )ا ِالdan Isim Muannats (ث ْ )ا ِال.
Isim Mudzakkar berasal dari kata ( )ذَكَرyang artinya adalah
laki-laki, dan pengertiannya adalah "kata benda yang
menunjukkan laki-laki, baik secara lafaz maupun makna, dan
dapat diisyaratkan dengan haadzaa (") َه َذا.
Isim Mudzakkar secara lafaz adalah kata-kata yang lafaz dan
penulisan memiliki ciri-ciri Isim Mudzakkar, dan terbagi menjadi
dua:
1. ( ) َق َلمPena
2. (ط َعام َ ) Makanan
3. ( )ت ُ َّفاحApel
4
Isim Mudzakkar secara makna adalah kata yang secara lafaz dan
tulisan bercirikan Isim Muannats, tapi secara hakikat
adalah Mudzakkar. Contoh-contohnya adalah sebagai berikut:
1. ( ) َح ْم َزةHamzah.
2. (سا َمة َ ُ )أUsamah.
3. (ط ْلحَة َ ) Thalhah.
4. ( ) ُم َعا ِويَةMuawiyah.
5. (عبَ ْيدَةُ ) Ubaidah.
b. Berdasarkan bilangannya
2. Tanda-tanda Fi’il
Untuk mengetahui suatu kata termasuk kalimat fi’il atau tidak, bisa dengan
cara:
• tahu artinya, misalkan كتبartinya menulis, dan menulis adalah kata kerja,
berarti كتبtermasuk kalimah fi’il.
• tahu tanda-tanda kalimah fi’il.
Dengan mengetahui tanda-tanda kalimah fi’il, maka kita bisa tahu, bahwa
kalimah tersebut termasuk kalimatul fi’li.
Ciri-ciri fi’il yang pertama yaitu didahului oleh ْقَ ُد. Contohnya yang
sering kita dengar:
ص ََّلُة
َّ قَدُْقَاُ َمتُِال
• Jika masuk pada fi’il madhi, maka fungsinya adalah tahqiq atau
kepastian/sungguh ()تحقيق.
• Jika masuk pada fi’il mudhari’, maka fungsinya adalah taqlil ( )تقليلyang
bermakna terkadang. Namun, pada keadaan tertentu, bisa juga bermakna
6
tahqiq, jika ada kesesuaian arti kalam dengan tahqiq tersebut, seperti
firman Allah Subhanahu Wata’ala dalam Al Quran: قدُيعلمُهللاُماُانتمُعليه,
qad di situ bermakna tahqiq.
Contohnya ُستَذْهَب
َ .
َُ تَ ْعلَُم ْونdi sini termasuk kalimah fi’il karena didahului oleh ُف
َ س ْو
َ .
ْ تَبadalah kalimah fi’il karena terdapat ta’ ta’nits sakinah di sana. Atau
َُّت
di contoh yang telah disebutkan sebelumnya:
7
Jika pekerjaan dilakukan oleh dua orang perempuan, maka ta’ ta’nis
sakinah dikasih harakat fathah dan ditambahkan alif setelahnya,
contohnya: قَا َمتَا.
e. Dhamir Fa’il
Dhamir Fa’il yaitu kata ganti yang berfungsi sebagai fa’il (subjek).
Contohnya:
f. Nun Taukid
Nun taukid dibedakan menjadi dua:
Nun taukid khafifah yaitu Nun Taukid ringan yang dituliskan tanpa
adanya tasydid. Contohnya di dalam Al Quran surat Al Alaq:
C. KALIMAH HURUF
1. Pengertian Huruf
huruf apabila dirangkai dengan kalimat yang lain akan memiliki makna yang
dapat dipahami misalnya dirangkai dengan Isim atau Fiil. kalimah dalam
bahasa indonesia dapat diartikan dengan "kata" sehingga jika ditarik suatu
kesimpulan bahwa huruf merupakan kata yang apabila disusun dengan kata
yang lain akan memiliki makna atau arti.
8
Dengan kata lain huruf adalah kata penghubung yang menghubungkan dua
kalimat. letaknya bisa diawal atau ditengah.
contoh : ىُ َ= إِلke ,kata tersebut ketika sendirian tanpa disandingkan dengan
kata lainnya (isim/fi'il) maka ia tidak dapat dipahami artinya. tapi jika di
tambah dengan kata lain, contoh : ' أَذْهَبُإِلَىُال َمس ِْج ُِدsaya pergi ke masjid',
1. Kalimat huruf yang bisa masukpada kalimat fi’il dan isim, seperti huruf
istifham.
2. Kalimat huruf yang hanya bisa masuk pada kalimat isim seperti huruf jar.
3. Kalimat huruf yang hanya bisa masuk pada kalimat fi’il,seperti huruf
jawazim(huruf yang menjazemkan fi’il mudlori’).
2. Tanda-tanda Huruf
ْ ُوالَُدَ ِليْل
ُال ِف ْعل َ َو ْال َح ْرفُ َم
َ اُالُيَصلحُ َمعَهُدَ ِليْلُاْ ِالس ِْم
Huruf adalah kata yang tidak ada tanda isim dan fi’il.
Adapun “Huruf” adalah Lafadz Yang tidak disertai Alamat (Tanda) Isim
dan juga alamat (Tanda) Fi’il.
ُ =فِ ْىdalam. Contoh kalimat, = ت َ ْق َرأُاْلق ْراَانَ ُفِ ْىُاْل َمس ِْج ُِدanda membaca al-quran di
masjid
ُلى
َ عَ = ke (atas). Contoh kalimat,ُِلىُاْل ِبَّلَط
َ عَ امُالتََّّلَُمِ يْذ
َ َ = قpara siswa berdiri di
atas lantai.
ُب
ِ = oleh. Contoh kalimat, ْن َ = اَنَاُا َ ْقsaya memotong buah apel
ُِ طعُالتُّفَّا َحُبِال ِس ِكي
dengan pisau. (Imanmuslim, 2021)
9
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Kalimat dalam bahasa Arab disebut ” ( ” الجملةAl – Jumlah). Jumlah
minimal tersusun dari subjek (musnad ilaih) dan predikat (musnad/
khobar). Prinsip penyusunan pola kalimat dalam bahasa Arab pada prinsipnya
mirip dengan bahasa Indonesia, yaitu diterangkan-menerangkan. Kata dalam
bahasa Indonesia setara dengan kalimat dalam bahasa Arab. Kata atau kalimah
dalam bahasa Arab hanya ada 3 macam saja, yaitu kalimah isim (kata kerja),
kalimah fi'il (kata benda), dan kata huruf
Isim, menurut istilah ahli nahwu adalah kata yang menunjukkan suatu
makna pada dirinya dan tidak diasosiasikan dengan waktu apapun.
Fi’il dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah kata kerja. Adapun
fi’il dalam istilah ahli nahwu adalah kata yang menunjukkan suatu makna pada
waktu tertentu dari tiga waktu, yaitu lampau (Madhi), sedang atau akan datang
(Mudhori’), dan perintah (Amar).
Huruf adalah setiap kata yang tidak bermakna kecuali jika bersama
dengan kata yang lain.
10
B. Saran
Keterbatasan penyusun dalam menyusun makalah, membuat hal-hal yang
mendetail kurang tersentuh oleh penyusun, dan yakin bahwasanya masih banyak
hal-hal yang belum penyusun temukan sehingga pembahasan makalah ini menjadi
kurang mendalam. Oleh karenanya penyusun menyarankan agar pembaca
melebarkan wawasannya lagi tentang hal-hal yang berkenaan dengan pembahasan
nahwu shorof terutama dalam hal pembagian kalimat, dengan menemukan dan
membaca langsung referensi-referensi yang berkaitan dengan hal tersebut.
11
DAFTAR PUSTAKA
Abu Razin & Ummu Razin, 2019, Ilmu Nahwu Untuk Pemula. Depok: Pustaka
bisa.id
Razin, Abu, dan Ummu Razin. Ilmu Nahwu Untuk Pemula. Depok: Pustaka BISA,
2015.
Zubaidillah, Muh. Haris. Pengantar Ilmu Nahwu Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa.
Amuntai: Hemat, 2018.
Waluyo, Abu Muhammad Agus. “Panduan Praktis Belajar Bahasa Arab Akrab
Nahwu,” t.t. www.akrabnahwu.files.wordpress.com.
12