Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BAHASA ARAB AL-MAJRUROH

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Arab


Dosen Pengampu : Mohamad Alwi, M.Pd

Disusun Oleh
Siti Khoerunnisa 2020.3.8.1.00674
Toto Iswanto 2020.3.8.1.00678

Kelompok 9

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas izin dan karunia-
Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa pula penulis haturkan
shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. Semoga
syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.
Penulisan makalah berjudul “Al-Majruroh” bertujuan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Bahasa Arab. Selama proses penyusunan makalah, penulis
mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak dan penulis ucapkan
terima kasih kepada :

1. Bapak Mohamad Alwi, M.Pd, selaku Dosen Mata Kuliah Bahasa Arab.
2. Rekan-rekan yang telah banyak membantu dalam penyusunan makalah.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Besar
harapan penulis agar pembaca berkenan memberikan umpan balik berupa kritik
dan saran yang membangun. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi
berbagai pihak. Aamiin.

Cirebon, April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 3
A. Isim Majrur...........................................................................................
B. Isim yang berkedudukan sebagai mudhof ilaih....................................
C. Isim yang mengikuti isim majrur..........................................................
D. Aturan untuk mudhof dan mudhof ilaih................................................

BAB III PENUTUP........................................................................................... 8


A. Kesimpulan........................................................................................... 8
B. Saran..................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Satu hal yang tidak bisa dipungkiri bahwa bahasa Arab merupakan
bahasa Al-Qur'an, dan bahasa yang digunakan oleh Rasulullah dalam
menjelaskan isi kandungan Al-Qur’an –kitab suci kaum Muslimin. Sehingga
Bahasa Arab menjadi bahasa yang akan tetap ada dan tidak akan pernah
hilang dari belahan dunia. Inilah yang menjaga bahasa Arab menjadi bahasa
utama hingga lebih dari 1400 tahun peradaban Islam.
Mengenai keterjagaan Al-Qur’an, yang secara otomatis juga
keterjagaan Bahasa Arab, Allah berfirman, “Sesungguhnya Aku yang
menurunkan adz-Dzikra (al-Qur’an) dan Aku lah yang akan menjaganya.”
Orang yang ingin menafsirkan Al-Qur’an maka ia juga harus bisa belajar
bahasa arab. Oleh karena itu bahasa arab sangat penting untuk dipelajari.
Ketika belajar bahasa arab, maka juga harus belajar dan mengerti
tentang Al-Asma’ Al-Majrurah. Al-Asma’ Al-Majrurah sangat penting untuk
dipelajari karena digunakan untuk membaca Al-Qur’an dengan baik dan
benar karena Al-Asma’ Al-Majrurah ini sangat menentukan harakat atau
pembacaan Al-Qur’an.. Al-Asma’ Al-Majrurah sering juga disebut dengan
isim majrur. Isim majrur adalah isim yang dijarrkan sehingga selalu dibaca
kasrah.1

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertiana isim majrur?
2. Bagaimana Isim yang berkedudukan sebagai mudhof ilaih?
3. Apa saja isim yang mengikuti isim majrur?
4. Bagaimana atiuran mudhof dan mudhof ilaih?

1
Basith, Abdul. 2009. Ilmu Nahwu. Yogyakarta : Madrasah Diniyah PP. Wahid Hasyim.

1
C. Tujuan
1. Untuk mempelajari pengertiana isim majrur?
2. Untuk mengetahui isim yang berkedudukan sebagai mudhof ilaih?
3. Untuk mengetahui isim yang mengikuti isim majrur?
4. Untuk mempelajari atiuran mudhof dan mudhof ilaih?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Isim Majrur
Dari sisi arti, majrur didefinisikan sebagai kata yang ditarik atau
diturunkan. Jika melihat dari ilmu nahwu, majrur adalah suatu isim yang
memiliki harakat jar (kasroh). Namun tanda yang dimiliki tidak menunjukkan
bahwa hanya kasroh saja. Tanda dari isim jenis majrur ini ada tiga tanda yaitu
kasroh, fathah, dan juga ya’.

1. Isim Terdapat Huruf Jarr (‫)سبقه حرف جر‬


Yang dimaksud dengan huruf jar adalah huruf yang meng-jar-kan
kata atau huruf setelahnya. Kata atau huruf yang berada setelah huruf jar
akan menjadi isim atau kata benda. Sedangkan isim yang letaknya setelah
huruf jar harus memiliki syarat berharakat kasrah atau memiliki akhiran
ya’nun (‫)ين‬. Huruf jar yang dimaksud, memiliki beberapa huruf sebagai
berikut;

2. Dari (‫) ِم ْن‬


Contohnya adalah “Saya pulang dari masjid” ( ‫)اَرْ ِج ُع ِمنَ ْال َم ْس ِج ِد‬. Apabila kata
setelah kata dari (‫ )من‬merupakan isim yang tidak diikuti dengan Al, maka

‫ من‬akan dibaca min/nun di sukun (‫) ِم ْن‬. Namun apabila isim tersebut
diikuti dengan huruf Al, maka ‫ من‬akan dibaca mina/nun di fathah ( َ‫) ِمن‬.

3. Kepada/ke (‫)ِإلَى‬

َ ‫)َأ ْذهَبُ ِإلَى ْال َم ْد َر‬.


Contohnya adalah “Saya berangkat ke sekolah” ( ‫س ِة‬

4. Milik/ karena/ terhadap (‫) ِل‬


ْ
Contohnya adalah “Pulpen itu milik zaid” (‫)القَلَ ُم لِ َز ْي ِد‬

3
5. Dari (‫)ع َْن‬
ُ ‫َر َمي‬
Contohnya “Saya telah melempar anak panah dari busur” ( ‫ْت ال َّس ْه َم َع ِن‬
ْ Huruf atau kata yang terletak setelah huruf ‫( عن‬dari) apabila tidak
ِ ْ‫)القَو‬.
‫س‬
disertai dengan huruf Al, maka akan dibaca ‫‘( ع َْن‬an/nun di sukun). Akan
tetapi jika kata tersebut tidak diikuti dengan huruf Al, maka dibaca ‫ع َِن‬
(‘ani/nun di kasrah).

6. Atas atau di atas (‫) َعلَى‬


ِ َ‫)ال ِكتَابُ َعلَى ْال َم ْكت‬.
Contohnya adalah “Buku itu di atas meja” (‫ب‬ ْ

7. Seperti ( َ‫)ك‬
Contohnya “Nabi Muhammad SAW seperti bulan purnama” (‫) ُم َح َّم ُد َك ْالبَ ْد ِر‬.

8. Di dalam/dalam (‫)فِ ْي‬


Contohnya “Para siswa berada di dalam kelas’ (‫ذ فِ ْي ْالفَصْ ِل‬zُ ‫)التَّاَل ِم ْي‬.

9. Sebab/Dengan (‫ب‬
ِ )
Contohnya “Saya menulis pelajaran dengan pulpen” (‫س بِ ْالقَلَ ِم‬ ُ ‫) َكتَب‬.
َ ْ‫ْت الدَّر‬

10. Sejak (‫) ُم ْذ‬


Contohnya “Saya tidak melihatmu sejak hari Jum’at” (‫ك ُم ْذ يَوْ ِم ْال ُج ُم َع ِة‬
َ ُ‫) َما َرَأ ْيت‬.

11. Sedikit/banyak ( َّ‫)رُب‬


Contohnya “Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” ( ‫َساَل ٌم‬
ْ ‫ت َم‬
‫طلَ ِع ْالفَجْ ِر‬ َّ ‫) ِه َي َح‬.

12. Selain ( ‫ َخاَل‬/ ‫ َعدَا‬/ ‫)حا َشا‬


َ
Contohnya ‫ خَاَل زَ ْي ًد‬/ ‫ َعدَا‬/ ‫ َد َخ َل التَّاَل ِم ْي ُذ ْالفَصْ َل َحا َشا‬yang artinya “Semua siswa
telah masuk kelas selain zaid”.

4
13. Demi ( َ‫ ت‬/ ‫ب‬
ِ / َ‫)ت‬
Contohnya ‫ تَاهَّلل ِ َألصُوْ ُم َم َّن َغدًا‬/ ِ ‫ َوهَّللا‬/ ِ ‫بِاهَّلل‬. Artinya adalah “Demi allah, besok
saya akan berpuasa”.

B. Isim yang Berkedudukan sebagai Mudhof Ilaih (‫)مضاف إليه‬


‫اشتريت خاَتِ َم حدي ٍد‬
ُ (Isytaroitu khotima hadiidin). Arti dari kalimat tersebut
adalah “Saya membeli cincin besi”. Pada kalimat tersebut kata ‫ ٍد‬z‫( حدي‬besi)
adalah mudhof ilaih. Alasannya adalah, kata tersebut disandarkan pada ‫خاَتِ َم‬
(cincin) yang memiliki makna sebuah cincin yang terbuat dari besi.
ِ‫ َرسُوْ ُل هللا‬artinya adalah Rasul Allah. Kata ‫ َرسُوْ ُل‬termasuk dalam mudhof,
sedangkan ِ‫ هللا‬disebut dengan mudhof ilaih.
ِ ‫ا‬zzَ‫ ُل ْال ِكت‬z ‫ َأ ْه‬artinya adalah ahlul kitab. Kata ‫ ُل‬z ‫ َأ ْه‬menunjukkan sebagai
‫ب‬
mudhof, sedangkan ‫ب‬ ِ ‫ ْال ِكتَا‬disebut sebagai mudhof ilaih.
Mudhof ilaih tersebut akan selalu menjadi isim majrur, namun untuk
mudhof (isim yang terletak di depannya) bisa menjadi bentuk marfu’, majrur,
maupun manshub. Hal ini tergantung dari kedudukan kata tersebut dalam
sebuah kalimat yang digunakan.

C. Isim yang Mengikuti Isim Majrur


1. Naat
‫ اَ ْذهَبُ اِلَى ال َّر ُج ِل الصّا لح‬artinya adalah pergilah kepada orang-orang yang saleh
itu.
zٌ‫ ة‬zz‫د َكثِ ْي َع‬zz‫ا لب المجته‬zz‫ كتب الط‬yang artinya kitab-kitab mahasiswa yang rajin
banyak.

2. Tauhid/ Ta’kid
‫ت اِلَى التَّاَل ِم ْي ِذ اَ ْنفُ ِس ِه ْم‬ُ ‫ ِجْئ‬artinya saya mendatangi mereka saja.
‫ت بِا ْال َوالِ َد ْي ِن َكلِ ْي ِه َما‬ ُ ْ‫ بَ َرر‬artinya adalah saya berbakti kepada orang tua kedua-
duanya.

5
3. Badal
Badal Mutha-biq
Contohnya adalah : ‫صيَ ٍة‬ ِ ‫( لَنَ ْسفَعًا بِا لنّا‬Sungguh akan kami tarik ubun-
ِ ‫صيَة نَا‬
ubunnya).

4. Badal Ba’di Min Kul


ٍ ‫( بُنِ َى ااْل ْساَل ُم َعلُى َخ ْم‬Islam dibina atas lima dasar,
Contohnya adalah ٌ‫س َشهَا َدة‬
syahadat).

5. Badal Isytimal
ِ ‫هُ اَ ْل َك‬zzzُ‫( اَعْخَ بَنِ ْى َعلِ ٌّى ُخلُق‬Mengagumkan saya si Ali,
Contohnya adalah ‫ر ْي ٌم‬zzz
akhlaknya yang mulia itu”.

6. Badal Muba-yin
Contohnya ‫ت اِلَى ْال َمس ِْخ ِد ْال َم ْد َر َس ِة‬
ُ ‫( ِخْئ‬Saya pergi ke masjid sekolah).

D. Aturan untuk Mudhof dan Mudhof Ilaih


1. Mudhof (Mudhofun)
Apabila berbentuk mufrad, maka pada syakal yang terakhir tergantung
dari posisi atau kedudukannya dalam hal jumlah.
Apabila berbentuk mutsanna atau jama’ mudzakkar, maka bisa juga
dinisbahkan kepada manusia. Untuk hal ini maka huruf nun yang
ditambahkan pada akhir kalimat harus dibuang.

2. Mudhof Ilaih
Jika bersifat mufrad, maka untuk syakal pada huruf terakhir harus
berharakat kasroh.
Jika bersifat mutsanna, maka huruf alif dan nun yang semula untuk
tambahan harus diganti menggunakan huruf ya’ dan nun.

6
Jika bersifat jama’ mudzakkir salim, maka tambahan huruf yang
awalnya adalah wau dan nun, harus diganti menjadi ya’ dan nun.2

BAB III

2
https://sahabatmuslim.id/isim-majrur/

7
PENUTUP

A. Kesimpulan
Isim majrur adalah isim-isim yang ber-i’rob jar. Jama’ dari majrur
adalah majruroot. Isim yang terkena I’rab Jarr atau isim yang di jar kan
disebut Isim Majrur, sehingga isim majrur selalu di baca kasrah. Macam-
macam isim majrur yaitu :
a. Isim yang ada huruf jarrnya (‫رف جر‬z‫)سبقه ح‬, terdiri dari ‫( ِم ْن‬dari), ‫ِإلَى‬
(ke/kepada), ‫( ِل‬milik/terhadap/karena), ‫( ع َْن‬dari), ‫( َعلَى‬atas/di atas), ‫ك‬
َ
(seperti), ‫( فِ ْي‬di/di dalam), dan lain-lain.
b. Isim yang berkedudukan sebagai Mudhaf Ilaih. (‫)مضاف إليه‬
Termasuk dalam Mudhaf Ilaih adalah Isim yang mengikuti Zharaf

B. Saran
Karakter bahasa Arab memiliki keunikan tersendiri. Termasuk di
dalamnya adalah susunan atau struktur kata yang digunakan. Agar bisa
mendapatkan kalimat yang sesuai atau sempurna, maka diperlukan sebuah
kaidah yang disebut dengan isim.

DAFTAR PUSTAKA

8
Basith, Abdul. 2009. Ilmu Nahwu. Yogyakarta : Madrasah Diniyah PP. Wahid
Hasyim.

https://sahabatmuslim.id/isim-majrur/
http://subpokbarab.wordpress.com/lesson/isim-majrur/.
http://www.freewebs.com/arabindo/w08.htm.

Anda mungkin juga menyukai