Anda di halaman 1dari 10

Mata Kuliah : DosenPengampu :

Bahasa Arab III Mhd Iskandar Lubis, M.A

ALAMAT DAN PEMBAGIAN ISM

Di Susun Oleh :

MHD ALI NAFIAH


( 01383.211.17.2021 )
ANSORI HASIBUAN
(01432.111.17.2022)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) TUANKU TAMBUSAI

PROGRAM STUDI AHWAL SYAKHSHIYYAH

PASIR PENGARAIAN

2023 M / 1445 H
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, segala puji atas kehadirat Allah SWT, atas


limpahan rahmat dan hidayah-Nya yang dianugerahkan kepada kita semua,
terutama kepada kami sehingga dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya. Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Bahasa Arab dengan judul “Alamat dan Pembagian Ism”
Adapun penulisan dalam makalah ini, disusun secara sistematis dan
berdasarkan metode-metode yang ada, agar mudah dipelajari dan dipahami
sehingga dapat menambah wawasan pemikiran parapembaca. Dalam penulisan
makalah ini, kami menyadari sepenuhnya adanya kekurangan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun kami harapkan dari para pembaca agar dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir
kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Pasir Pengaraian, 23 Desember 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

Latar Belakang Masalah.......................................................................................1

Rumusan Masalah................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan.............................................................................................1

BAB II......................................................................................................................2

PEMBAHASAN......................................................................................................2

Pengertian kalimat Ism.........................................................................................2

Contoh-Contoh isim :...........................................................................................2

CIRI-CIRI KALIMAT ISIM................................................................................2

PEMBAGIAN ISIM.............................................................................................3

BAB III PENUTUP.................................................................................................6

Kesimpulan...........................................................................................................6

SARAN................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Umat Islam secara umum sangatlah penting untuk berkomunikasi dan
berinteraksi antara satu dengan yang lain. Indonesia sangat kaya dan beragam
bahasa yang digunakan dalam berbicara meliputi: bahasa Indonesia, bahasa Arab,
bahasa Inggris, Melayu, dan sebagainnya. Namun sebagai penganut agama Islam
sangat penting membaca, mengetahui dan memahami bahasa Arab baik
subtansinya dari Al-Qur’an, hadis nabi maupun kitab agama lain.
Oleh karena itu, hadirnya bahasa Arab merupakan bahasa yang berbentuk
konsonan berbeda dengan bahasa Indonesia yang meliputi konsonan dan vokal.
Belajar bahasa Arab dapat memberikan kemaslahatan umat Islam dan
memberikan kemudahan dalam memahami ilmu tafsir dan ilmu lain. Sejak abad
ke XV Hijriah suatu abad yang diyakini dan diharapkan menjadi awal kebangkitan
umat Islam dan seiring dengan disuarakannya kebangkitan Islam itu, kebutuhan
akan kemampuan berbahasa Arab semaking dirasakan oleh kaum muslim,
khususnya di Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengemukakan sebuah
masalah pokok yaitu bagaimana mengetahui Alamat dan pembagian Ism dalam
penguasaan bahasa Arab. Merujuk pada masalah pokok di atas, penulis
menganggap perlu adanya submasalah yang dijadikan sebagai sentral dalam
pembahasan makalah ini yaitu:
1. Apa pengertian kalimat Ism
2. Apa saja contoh Ism?
3. Bagaimana cirri-ciri kalimat Ism?
4. Pembagian kalimat Ism

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian kalimat Ism.
2. Untuk mengetahui contoh kalimat Ism.
3. Untuk mengetahui cirri-ciri kalimat Ism.
4. Untuk mengetahui pembagian kalimat Ism.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian kalimat Ism.


‫ َك ِلَم ٌة َد َّلْت َعلَى َم ْع ًنى َو َلْم َيْقَتِر ْن ِبَز َمٍن‬.
Artinya : “kalimat yang mengandung makna yang tidak terikat dengan
waktu”.
Isim adalah kalimat atau jenis kata yang tidak berkaitan dengan waktu.
Isim juga bisa berupa kata benda atau segala sesuatu yang dikategorikan benda
mati maupun benda hidup.
Contoh kalimat isim : Kursi, kata benda ini tidak berkaitan dengan waktu,
kapanpun dimanapun dapat menyebutkannya. Berbeda dengan kalimat fi’il yang
selalu berkaitan dengan waktu / masalah pekerjaan. Contoh : Saya mau pergi.
Kata pergi tentunya berkaitan dengan waktu. Kapan mau pergi, jam berapa, dsb.

B. Contoh-Contoh isim :
، ‫ ُسْو ٌق‬، ‫ الَّس َم اُء‬، ‫ الَّناُر ; الَّنْفُس‬، ‫ ِرْيٌح‬، ‫ ِرْج ٌل َسَح اٌب‬، ‫ ُأُذ ٌن‬، ‫ َيٌّد‬، ‫ َعْيٌن‬,‫ الَم ْد َرَس ُة‬، ‫الَّناِفَذ ُة‬
, ‫ ِكَتاٌب‬، ‫ُهٌدى‬,‫ َناِفَذ ٌة‬, ‫ َباٌب‬, ‫ ُم ْسِلٌم‬, ‫ ُم ْسِلِم ْيَن‬, ‫ ُم ْسِلُم ْو َن‬. ‫ َاْر ٌض‬، ‫ َس ْم ٌش‬، ‫ َقَم ٌر‬، ‫ َداٌر‬، ‫َطِرْيٌق‬
، ‫ الَّرِش ْيُد‬، ‫ الِّص ِّدْيُق‬, ‫َلَقٌب‬, ‫ َاُبْو َح ْفٍص‬، ‫ ِاْبُن اْلَخ َّطاِب‬، ‫ ُاُّم اْلمؤمنين‬, ‫ ُع َم ُر‬، ‫َعاِئَش ُة‬
‫ الَقاِض ي‬، ‫الَهاِدْي‬, ‫ ُهَدى‬، ‫ ُم ْو َس ى‬, ‫ َالّلُهم‬, ‫الَفاُرْو ُق‬

C. CIRI-CIRI KALIMAT ISIM


Isim memiliki beberapa ciri, yaitu sebagai berikut
a. Berharokat Tanwin. Contoh : ‫َم َثًال – َطاِلٌب‬
b. Khafad/Jar/Berharokat kasroh. Contoh : ‫ِباِهلل –َ ِباِإل ْس َالِم‬
c. Terdapat ‫ال‬. Contoh : ‫ﺍْﻟَﺤْﻤ ُﺪ – الَّس َالُم‬.
d. Dengan huruf jar/huruf khafad. ‫ِم ْن – ِإَلى – َع ْن – َع َلى – ِفي – ُرَّب – ِبـ – َك ا – ِلـ‬.
Contoh : ‫ ِم ْن ُبُي ْو ِت ِهللا‬Termasuk huruf jar ialah kalimat sumpah :
WALLAHI, BILLAHI, TALLAHI.
Diatas disebutkan mengenai tanda isim Tanwin dan Al. Jika suatu kalimat
isim menggunakan ‫ال‬, maka isim tidak boleh di tanwin. Sebaliknya, jika isim

2
menggunakan tanwin maka tidak boleh menggunakan Al. isim harus mempunyai
salah satu dari kedua tanda di atas, baik itu ‫ ال‬saja atau tanwin saja.

D. PEMBAGIAN ISIM
Isim ( ‫) اِال ْس ُم‬, dilihat dari jenisnya terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Isim mudzakkar
Isim mudzakkar adalah isim yang menunjukkan makna jenis laki-laki.
Contoh :
‫ ( َطاِلٌب‬thoolibun ) = siswa laki-laki
‫ ( ُم َدِّرٌس‬mudarrisun ) = guru laki-laki
‫ ( َر ُجٌل‬rojulun ) = seorang lelaki
‫ ( ِكَتاٌب‬kitaabun ) = buku
‫ ( َقَلٌم‬qolamun ) = pulpen
‫ ( َبْيٌت‬baitun ) = rumah
2. Isim muannats
Isim muannats adalah isim yang menunjukkan makna jenis perempuan.
Contoh :
‫ ( َطاِلَبٌة‬thoolibatun ) = siswi
‫ ( ُم َدِّر َس ٌة‬mudarrisatun ) = guru perempuan
‫ ( ُأٌّم‬ummun ) = ibu
‫ ( َس َّياَر ٌة‬sayyaarotun ) = mobil
‫ ( َحِد ْيَقٌة‬hadiiqotun ) = kebun, taman
‫ ( َس ُّبْو َر ٌة‬sabbuurotun ) = papan tulis
Isim dilihat dari jumlahnya terbagi menjadi tiga, yaitu :
1. Isim mufrad
Isim mufrad adalah isim yang menunjukkan makna satu atau tunggal.
Contoh :
‫ ( ُم ْس ِلٌم‬muslimun ) = seorang muslim
‫ ( ُم ْس ِلَم ٌة‬muslimatun = seorang muslimah
‫ ( ِكَتاٌب‬kitaabun ) = sebuah buku
‫ ( َس َّياَر ٌة‬sayyaarotun ) = sebuah mobil

3
2. Isim mutsanna
Isim mutsanna adalah isim yang menunjukkan jumlah dua.
Contoh :
‫ ( ُم ْس ِلَم اِن‬muslimaani ) = dua orang muslim
‫ ( ُم ْس ِلَم َتاِن‬muslimataani ) = dua orang muslimah
‫ ( ِكَتاَباِن‬kitaabaani ) = dua buku
‫ ( َس َّياَر َتاِن‬sayyaarotaani ) = dua mobil
3. Isim jamak
Isim jamak adalah isim yang menunjukkan jumlah banyak (lebih dari dua).
Isim jamak terdiri dari tiga jenis, yaitu :
a. Jamak mudzakkar salim ( ‫) َجْم ُع ُم َذَّك ٍر َس اِلٌم‬
Misal : ‫ ( ُم ْس ِلُم ْو َن‬muslimuuna ) = banyak muslim, ‫ ( ُم َدِّرُسْو َن‬mudarrisuuna ) =
guru- guru (banyak guru).
b. Jamak muannats salim ( ‫) َجْم ُع ُم َؤ َّنٍث َس اِلٌم‬
Misal : ‫ ( ُم ْس ِلَم اٌت‬muslimaatun ) = banyak muslimah, ‫( ُم َدِّر َس اٌت‬mudarrisaatun)
= banyak guru perempuan, ‫ ( َس َّياَر اٌت‬sayyaarootun ) = mobil-mobil (banyak
mobil).
c. Jamak taksir
Misal : ‫ ( ُطَّالٌب‬thullaabun ) = para siswa, ‫ ( ِر َج اٌل‬rijaalun ) = para lelaki, ‫ُكُتٌب‬
(kutubun) = buku-buku, ‫ ( ُبُيْو ٌت‬buyuutun ) = rumah-rumah.
Isim dilihat dari keumuman dan kekhususannya terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Isim nakirah ( ‫ = ) اِال ْس ُم الَّنِكَر ُة‬Kata benda umum
Isim nakirah adalah isim yang masih bersifat umum atau belum diketahui. Pada
umumnya isim nakiroh adalah isim yang bertanwin. Contoh :
‫ ( ِكَتاٌب‬kitaabun ) = buku
‫ ( َبْيٌت‬baitun ) = rumah
2. Isim ma’rifah ( ‫ = ) اِال ْس ُم اْلَم ْع ِرَفُة‬Kata benda khusus. Isim ma’rifah adalah isim
yang bersifat khusus atau isim yang sudah sudah dikenal/diketahui.
Isim ma’rifah terdiri dari beberapa macam, yaitu :
a. Isim yang diawali dengan alif-lam ( ‫) ال‬. Contoh : ‫الِكَتاُب الَبْيُت‬
b. Isim Dhomir atau Kata ganti.
4
Contoh : ‫ َنْح ُن‬، ‫ َأَنا‬، ‫ َأْنُتَّن‬، ‫ َأْنُتَم ا‬، ‫ َأْنِت‬، ‫ َأْنُتْم‬، ‫ َأْنُتَم ا‬، ‫ َأْنَت‬، ‫ ُهَّن‬، ‫ ُهَم ا‬، ‫ ِه َي‬، ‫ ُهْم‬، ‫ ُهَم ا‬، ‫ُهَو‬
c. Isim isyarah ( ‫ = ) ِاْس ُم اإلَش اَرِة‬Kata penunjuk
Contoh : ‫ أُو َلِئَك‬، ‫ َتاِنَك‬، ‫ ِتْلَك‬، ‫ أُو َلِئَك‬، ‫ َذ اِنَك‬، ‫ َذ ِلَك‬، ‫ َهُؤالِء‬، ‫ َهاَتاِن‬، ‫ َهِذِه‬، ‫ َهُؤالِء‬، ‫ َهَذ اِن‬، ‫هذا‬
d. Isim maushul ( ‫ = ) اِال ْس ُم اْلَم ْو ُصْو ُل‬Kata sambung
Contoh : ‫ الَّالِتْي‬، ‫ اَّلَتاِن‬، ‫ اَّلِتْي‬، ‫ اَّلِذ ْيَن‬، ‫ اَّلَذ اِن‬، ‫اَّلِذ ْي‬
e. Isim ‘alam ( ‫ ) ِاْس ُم اْلَع َلِم‬atau Nama tertentu. Contoh : ‫َأْح َم ُد – َفاِط َم ُة‬
Berdasarkan huruf akhir atau harokatnya, isim dibagi 4 jenis, yaitu :
a. isim shohih akhir. Yaitu isim yang huruf akhirnya tidak terdiri dari
huruf ‘illat.
b. isim mu’tal akhir. Kebalikan dari isim shahih akhir. Yaitu isim yang
huruf akhirnya terdiri dari huruf ‘illat.
c. Asmaul khomsah, disebut juga isim yang lima yaitu : ‫ ُذ‬، ‫ ُف‬، ‫ َح ٌم‬، ‫ َاٌخ‬، ‫ َاٌب‬.
d. Isim ghoiru munshorif. Maksudnya isim yang tidak bisa menerima
tanwin.
Termasuk isim ghoiru munshorif adalah :
Sebagian besar nama orang yang bukan bentukan dari kata lain, seperti :
‫ ُع َم ُر‬، ‫ ُع ْثَم اُن‬، ‫َفاِط َم ُة‬.
Shighot muntahal jumuk. Bentuk jamak yang sama dengan ‫ َم َفاِع ُل‬dan
‫َم َفاِع ْيُل‬, seperti : ‫َم َس اِج ُد‬
Mengandung alif ta’nits mamdudah. seperti : ‫ َحْمَر اُء‬، ‫ َس ْو َداُئ‬، ‫َص ْح َر اُء‬

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Isim adalah semua jenis kata benda atau segala sesuatu yang dikategorikan
benda; baik benda mati maupun benda hidup, tanpa berkaitan dengan masalah
waktu.

Isim memiliki ciri-ciri yaitu berharakat kasroh, bertanwin (fathahtain,


kasrohtain dan dhommahtain), terdapat ‫ ال‬pada awal kata, terletak setelah huruf jer
dan idhofah atau penyandaran.

Isim terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu berdasarkan jenisnya,


berdasarkan jumlah benda, berdasarkan terdefinisi (khusus) atau tidak terdefinisi
(umum) dan berdasarkan huruf akhir dan sakal (tanda) akhirnya.

Isim berdasarkan jenisnya terbagi dua, yaitu Muannats dan Mudzakar.


Isim berdasarkan jumlah benda terbagi tiga, yaitu Isim Mufrod, Isim Mutsanna
dan Isim Jamak. Isim berdasarkan terdefinisi (khusus) atau tidak terdefinisi
(umum) terbagi dua, yaitu Isim Nakiroh dan Isim Ma’rifat. Isim berdasarkan
huruf akhir dan sakal (tanda) terbagi empat, yaitu isim shohih akhir, isim mu’tal
akhir, asmaul khomsah dan isim ghoiru munshorif.

B. SARAN
Setelah mempelajari tentang alamat dan pembagian kalimat Ism, tentu kita
akan mengetahui dan memahami apa yang dimaksud alamat dan pembagian
kalimat Ism. Namun tidaklah cukup sampai disitu saja, kita harus lebih
memperdalam ilmu tentang bahasa Arab agar kita lebih memahami lebih dalam
lagi tentang qaidah bahasa Arab.

6
DAFTAR PUSTAKA
Ibrah.“Pembagian Isim”.padahttp://ibrah78gorut.blogdetik.com/category/nahwu-i
pembagian-isim.html, diakses pada 27Oktober2017

Ryper.“Pengenalan Isim dan Tanda


Tandanya”.padahttp://ryper.blogspot.com/2009/11/pelajaran-2-
pengenalan-isim-dan-tanda. html. diakses pada 27 Oktober 2017

Nurhasanah, 2013, “makalah isim dan fa’il”. Book in “Anwar, Moch. 2009. Ilmu
Nahwu. Bandung. Sinar Baru Algensindo.” Ciamis : Blogger.

K. H Muchammad Anwar. Al Kailani dan nazham Al Maqsud. Ilmu Shorof


terjemahan Matan.. Bandung Sinar Baru Algensindo

Anda mungkin juga menyukai