(Kata benda)
Pengertian isim
Isim adalah kata yang menunjukkan sebuah arti, dan ia tidak terikat dengan
waktu. Atau dalam istilah bahasa indonesia, disebut kata benda. Atau versi
arabnya adalah:
اإلسم هو كلمة دلت على معنى و ال تقترن بزمن
Contoh isim :
muhammad ُم َح َّم ٌد
Guru ٌُمدَرِّ س
Pohon ٌَش َج َرة
pena قَلَ ٌم
Kucing ٌّقِط
Matahari ٌَش ْمس
makkah َُم َّكة
sekolah ٌَم ْد َر َسة
Catatan: isim tidak hanya kata benda saja, tapi mencakup semua kata selain kata
kerja dan kata huruf. Baik itu kata sifat, nama orang, nama hewan, nama tempat,
benda-benda mati, dll....
Tanda-tanda isim
Cara mengetahui isim yang ada di sebuah kalimat adalah dengan melihat tanda
tandanya. Adapun tanda-tanda isim ada 4, yaitu
1. Beri’rab jar/khafadz ( berharokat kasroh), contoh:
ِ الر هَّللا ِ الرَّحْ َم ِن بِس ِْم
َّحي ِْم
Semua yang berwarna merah diatas adalah isim karena berharokat
kasrah.Sebuah kata bisa berharakat kasrah karena kemasukan amil yang
membuat dia berharakat kasrah. Salah satu amilnya adalah bertemu huruf jar
seperti pada contoh diatas.
2. Kata tersebut menerima tanwin, contoh:
Seorang laki-laki telah َ َق
َر ُج ٌل ال
berkata
Aku telah duduk di atas ُكرْ ِس ٍّي ْت َعلَى ُ َجلَس
sebuah kursi
Seorang siswa telah َم ْد َر َس ٍة ِإلَى ٌطَالِب ب َ ََذه
pergi kesekolah
3. Kata tersebut dimasuki alif dan lam, contoh:
Laki-laki itu telah َ َق
ال َّر ُج ُل ال
berkata
Aku telah duduk di atas ْال ُكرْ ِس ِّي ْت َعلَى ُ َجلَس
kursi
Siswa itu telah pergi ْال َم ْد َر َس ِة ِإلَى ُالطَّالِب ب َ ََذه
kesekolah
4. Kata tersebut diawali huruf jar, contoh:
Aku telah duduk di atas ْال ُكرْ ِس ِّي َعلَى ْت
ُ َجلَس
kursi
Siswa itu telah pergi َ ََذه
ب
kesekolah
ْال َم ْد َر َس ِة ِإلَى ُالطَّالِب
Pena itu di dalam tas ْالقَلَ ُم فِ ْي ْال َحقِ ْيبَ ِة
Semua kata yang berada dibelakang huruf jar adalah isim. Adapun macam-
macam huruf jar adalah sebagai berikut:
HURUF JAR
ِم ْنDari
ِإلَىKe
ع َْنDari
َعلَىDi atas
فِ ْيDi / di dalam
َّ رُبBarangkali
)ب
ِ ( ب ُء َ ْالDengan
) َ ْالكَافُ (كSeperti
) الاَّل ُم ( ِلuntuk
3. Didahului َ َسوْ ف , contohnya:
ِ ف يَرْ ِج ُع اَأْلبُ ِإلَى ْالبَ ْي
ت َ َس ْو
Ayah akan pulang ke rumah
ْ yang menunjukkan perempuan.
4. Dimasuki ta’ ta’nis tsakinah, yaitu ta’ ( ت )
Contoh:
ت اُأل ُّم
ِ َقَال
Ibu telah berkata
1. Pengertian Isim
Isim ( )اِإل سْمdalam ilmu nahwu diartikan sebagai berikut:
اال ْس ُم هُ َو َكلِ َمةٌ دَلَّت َعلَى َم ْعنًى فِي نَ ْف ِسهَا َولَ ْم تُ ْقتَ َر ْن بِ َز َمن َوضْ عًا
ِ
Artinya:
"isim adalah kata yang menunjukkan pada makna tersendiri dan tidak disertai dengan status
waktu".
Dari pengertian di atas, setidaknya ada 3 poin pokok yang harus kita pahami, dan ini penting.
Pertama, isim merupakan kalimah (ٌ) َكلِ َمة. Karena kalimah itu ada tiga, yaitu isim ( )اال ْس ُم, ِ fi'il ( )الفِع ُل
dan haraf ( ُ)ال َحرْ ف.
Kedua, isim menunjukkan pada makna tersendiri. Hal ini menjadi pembeda dengan haraf ( ُ)ال َحرْ ف
yang tidak memiliki makna tersendiri.
Ketiga, isim tidak disertai status waktu. Hal ini menjadi pembeda dengan fi'il ( )الفِع ُلyang harus
selalu ada status waktunya.
2. Ciri-Ciri Isim
1. Adanya tanwin, contohnya:
َر ُج ٌل
Kalimah َر ُج ٌلmerupakan isim, cirinya dibaca tanwin pada harakat akhirnya. Setiap kalimah yang
harakat akhirnya dibaca tanwin, baik tanwin fathah ( ) ًـ, kasrah ( ) ٍـmaupun dlommah ( ) ٌـ, maka
itu adalah isim.
2. Adanya alif lam ()ال, contohnya:
ك ُ ِال َمال
Kalimah ك ُ ِ ال َمالmerupakan isim, cirinya diawali dengan alif lam ()ال. Setiap kalimat yang diawali
oleh alif lam ( )الmaka itu adalah isim.
3. Didahului oleh haraf jar, contohnya:
ضِ َْعلَى اَألر
Kalimah األرضmerupakan isim, cirinya di masuki haraf jar على.
Haraf jar merupakan haraf yang biasa memasuki kalimah isim. Kenapa dinamakan haraf jar?
Karena isim yang sudah dimasuki oleh haraf ini i'robnya menjadi khofadl (jar).
4. Didahului oleh ya ( )ياnida, yaitu ya ( )ياyang berfugsi untuk menyeru, contohnya:
يَا ُم َح َّم ُد
Kalimah ُم َح َّم ُدmerupakan isim, cirinya dimasuki oleh ya ( )ياnida.
5. Digunakan sebagai rangkaian idlofat, atau semacam kata majemuk. Contohnya:
ِ كَاَل ُم هَّللا
Kalimah كَاَل ُمdan kalimah ِ هَّللاmerupakan isim. Cirinya yaitu bisa dirangkaikan (idlofat).
3. Contoh Isim
Adapun contoh Isim misalnya,
ٌِكتَاب
Dibaca: Kitaabun
Artinya: Buku
Kata kitaabun ( ٌ ) ِكتَابmerupakan isim. Hal ini sesuai dengan pengertian yang telah diuraikan di
atas.
Pertama, kitaabun ( ٌ ) ِكتَابmerupakan sebuah kalimah, atau sebuah kata.
Kedua, kitaabun ( ٌ ) ِكتَابsudah memiliki arti tersendiri, yaitu buku. Beda dengan huruf yang belum
punya arti apabila belum menempel dengan kalimah lain.
Contoh haraf, misalnya lam ()ل. Lam ( )لbelum punya arti, dan baru punya arti bila sudah
menempel dengan kalimah lain. Bila sudah menempel dengan kalimah lain, baru akan ketahuan
apakah artinya untuk, karena, seperti, hendaknya, milik, maka, dll. Kalau hanya lam ( )لsaja
bingung mau diartikan apa?
Dan ketiga, kitaabun ( ٌ ) ِكتَابtidak memerlukan status waktu. Karena status waktu hanya cocok
untuk fi'il (kata kerja).
Status waktu itu ada 3, yaitu yang berarti "akan", "sedang" dan "telah".
Coba saja kita masukan status waktu pada buku yang merupakan isim, misalnya "sedang buku",
"akan buku" dan "telah buku", aneh bukan? Karena status waktu hanya cocok untuk sesuatu
yang merupakan fi'il (kata kerja) misalnya sedang memukul, akan memukul, telah memukul.