Anda di halaman 1dari 5

Tanda-tanda isim

Cara mengetahui isim yang ada di sebuah kalimat adalah dengan melihat tanda
tandanya. Adapun tanda-tanda isim ada 4, yaitu

1. Beri’rab jar/khafadz ( berharokat kasroh), contoh:

‫ِبْس ِم ِهَّللا الَّرْح َمِن الَّر ِح ْيِم‬


Semua yang berwarna merah diatas adalah isim karena berharokat kasrah.Sebuah
kata bisa berharakat kasrah karena kemasukan amil yang membuat dia berharakat
kasrah. Salah satu amilnya adalah bertemu huruf jar seperti pada contoh diatas.

2. Kata tersebut menerima tanwin, contoh:

Seorang laki-laki telah


berkata ‫َقاَل َر ُجٌل‬
Aku telah duduk di atas
sebuah kursi ‫َج َلْس ُت َع َلى ُك ْر ِسٍّي‬
Seorang siswa telah
pergi kesekolah ‫َذ َهَب َطاِلٌب ِإَلى َم ْد َر َسٍة‬

3. Kata tersebut dimasuki alif dan lam, contoh:

Laki-laki itu telah


berkata ‫َقاَل الَّرُجُل‬
Aku telah duduk di atas
kursi ‫َج َلْس ُت َع َلى اْلُك ْر ِسِّي‬
Siswa itu telah pergi ‫َذ َهَب الَّطاِلُب ِإَلى‬
kesekolah ‫اْلَم ْد َر َسِة‬

4. Kata tersebut diawali huruf jar, contoh:


Aku telah duduk di atas
kursi ‫َج َلْس ُت َع َلى اْلُك ْر ِسِّي‬
Siswa itu telah pergi ‫َذ َهَب الَّطاِلُب ِإَلى‬
kesekolah ‫اْلَم ْد َر َسِة‬
Pena itu di dalam tas ‫اْلَقَلُم ِفْي اْلَح ِقْيَبِة‬

Semua kata yang berada dibelakang huruf jar adalah isim. Adapun macam-macam
huruf jar adalah sebagai berikut:

HURUF JAR
Dari ‫ِم ْن‬
Ke ‫ِإَلى‬
Dari ‫َع ْن‬
Di atas ‫َع َلى‬
Di / di dalam ‫ِفْي‬
Barangkali ‫ُرَّب‬
Dengan )‫اْلَب ُء (ِب‬
Seperti ) ‫اْلَكاُف (َك‬
untuk ) ‫الاَّل ُم (ِل‬

Fi’il (kata kerja)

Pengertian fi’il

Fi’il adalah kata yang menunjukkan sebuah arti, dan ia terikat dengan waktu. Atau
dalam istilah bahasa indonesianya, ia disebut kata kerja. Dalam versi arabnya
adalah sebagai berikut:
‫الفعل هو كلمة دلت على معنى واقترنت بزمن‬

Contoh fi’il

Telah menulis ‫َكَتَب‬


Sedang ‫َيْقَر ُأ‬
membaca

sedang minum ‫َيْش َر ُب‬


Minumlah ‫ِاْش َر ْب‬

Yang dimaksud terikat dengan waktu adalah, pekerjaan itu pasti di kerjakan
disebuah waktu, entah itu waktu lampau, atau waktu sekarang, ataupun
waktu yang akan datang. Jadi misalnya kita menyebut kata kerja “makan”
maka akan terpintas di pikiran kita, pekerjaan itu kapan dilakukan? Sudah
dilakukan atau belum dilakukan?. Berbeda jika kita menyebut isim,
misalnya “muhammad” maka tidak akan terpintas di pikiran kita mengenai
waktu, muhammad sekarang atau muhammad yang akan datang?.
Muhammad ya muhammad, ia tidak terikat dengan waktu.

Tanda-tanda fi’il

Fi’il bisa dikenali dengan melihat tanda-tandanya. Adapun tanda-tanda fi’il ada 4,
yaitu:

1. Didahului ‫ َقْد‬, contoh:

‫َقْد َقاَم ِت الَّص اَل ُة‬


Sungguh shalat telah
tegak

2. Didahului huruf ‫ س‬, contohnya:


‫َسَيْر ِج ُع اَأْلُب ِإَلى اْلَبْيِت‬
Ayah akan pulang ke rumah

3. Didahului ‫ َس ْو َف‬, contohnya:

‫َس ْو َف َيْر ِج ُع اَأْلُب ِإَلى اْلَبْيِت‬


Ayah akan pulang ke rumah

4. Dimasuki ta’ ta’nis tsakinah, yaitu ta’ ( ‫ ) ْت‬yang menunjukkan perempuan.


Contoh:

‫َقاَلِت اُألُّم‬
Ibu telah berkata

Huruf (huruf ma’ani)

Pengertian huruf ma'ani

Huruf adalah kata yang tidak bisa dipahami artinya kecuali ia bersambung dengan
kata lainnya (isim/fi’il). Huruf tidak memiliki tanda-tanda khusus sebagaimana
tanda-tanda yang dimiliki isim dan fi’il.

Contoh huruf ma'ani:

Dari ‫ِم ْن‬


Ke ‫ِإَلى‬
Dari ‫َع ْن‬
Di atas ‫َع َلى‬
Di / di dalam ‫ِفْي‬
Kemudian ‫ُثَّم‬
Atau ‫َأْو‬
Dari ‫َف‬
Jika ‫ِإَذ ا‬
sehingga ‫َح َّتى‬

Dalam bahasa arab, ada yang disebut huruf mabani, yaitu huruf hijaiyah penyusun
kata, seperti( ‫) ب ت ث ج ح‬. yang dimaksud dengan huruf disini adalah huruf
ma’ani, yaitu huruf yang memiliki arti seperti contoh-contoh dalam tabel diatas.

Anda mungkin juga menyukai