Fi’il adalah kata yang menunjukkan arti pekerjaan atau peristiwa yang terjadi pada suatu
masa atau waktu tertentu (lampau, sekarang dan yang akan datang). Hampir seperti
pengertian kata kerja dalam bahasa Indonesia, namun ada perbedaan sedikit.
Contoh :
Bekerjalah = اُ ْف ُعــ ْل
Sedang/ akan bekerja = يَ ْفــ ُعــ ُل
Wazan adalah pola kata dalam bahasa arab dengan pola dasar yang terdiri dari huruf fa, ‘ain
dan lam ( )فعلuntuk kata yang tsulasi atau tiga huruf dan terdiri dari huruf fa, ‘ain, lam, lam (
)فعللuntuk yang terdiri dari empat huruf atau ruba’i.
فَ َع َل
فَ ِع َل
فَعُل
فَع ََّل
فَاع ََل
تَفَع ََّل
تَفَاع ََل
اَ ْف َع َل
Bentuk wazan diatas adalah bentuk wazan dari fiil madhi yang dasar, artinya bentuk wazan
fiil madhi yang sering kali muncul atau sering kali digunakan dan dijumpai dalam percakapan
atau bagi pelajar pemula. Jadi masih banyak lagi wazan-wazan fiil madhi yang lebih dari
empat huruf.
Fiil madhi tsulasi mujarrod adalah fiil madhi yang asli dan terdiri dari tiga huruf, artinya
yaitu fiil madhi tersebut tidak terdapat imbuhan huruf. Wazan fiil madhi mujarrod tiga huruf
ialah:
َ َ َجل،َب
س َ َكت: فَ َع َل
َ َش ِر: فَ ِع َل
بَ ِع َد،ب
Fiil madhi mazid ialah fiil madhi yang mendapat imbuhan huruf alih baik di awal, tengah
maupun akhir, wazan fiil madhi mazid ialah:
Dilihat dari huruf terakhirnya, fi'il mudhari terbagi menjadi tiga, yaitu:
Contoh:
2. Berakhiran huruf illat, yaitu fi'il mudhari yang huruf akhirnya و, ي, ا/ى
Contoh:
3. ( أَ ْف َعا ُل ال َخ ْم َس ِةaf'alul khamsah) atau fi'il yang lima. Maksudnya adalah fi'il mudhari yang
akhir hurufnya adalah nun ( ) نyaitu yang polanya adalah:
َيَ ْف َعلُوْ ن
َتَ ْف َعلُوْ ن
C. Fi’il Amar
Fi'il Amar atau Kata Kerja Perintah adalah fi'il yang berisi pekerjaan yang dikehendaki
oleh Mutakallim (pembicara) sebagai orang yang memerintah agar dilakukan oleh
Mukhathab (lawan bicara) sebagai orang yang diperintah.
Ciri – Ciri Fi’il Amar
1. Ciri (tanda) fi’il Amar dapat dilihat pada huruf terakhir.
Contoh:
b. Membuang huruf akhirnya, bagi huruf ‘ilat (alif, wawu , dan ya’)
Contoh:
ُّفَ َّر – يَفِرُّ – فِرc. Difathah huruf akhirnya bagi yang Mudha’af, yaitu fi’il yang kelihatannya
tasydid.
Contoh: