Anda di halaman 1dari 6

FI’IL

Fi’il adalah kata yang menunjukkan arti pekerjaan atau peristiwa yang terjadi pada suatu
masa atau waktu tertentu (lampau, sekarang dan yang akan datang). Hampir seperti
pengertian kata kerja dalam bahasa Indonesia, namun ada perbedaan sedikit.
Contoh :
Bekerjalah                         =          ‫اُ ْف ُعــ ْل‬
Sedang/ akan bekerja        =          ‫يَ ْفــ ُعــ ُل‬

A. Fi’il Madhi (Lampau)


Secara terpisah fi’il berarti kata kerja. Sedangkan madhi  berarti yang telah lampau
atau lewat. Jadi, apabila digabung fi’il madhi ialah kata kerja yang menunjukkan terjadinya
suatu pekerjaan atau peristiwa pada waktu lampau.

Ciri-ciri Fi’il Madhi


Ciri-cirinya antara lain tampak pada huruf asli kata kerjanya dan pada umumnya
mengandung suara “a” , misalnya ‫َـب‬ َ ‫ َكـت‬ (telah menulis), َ‫ــرأ‬
َ َ‫ق‬ (telah membaca) karena dia
berharakat fathah.
Maka antara fiil madhi dengan yang kalimat yang lain tentu terdapat beberapa
perbedaan yang mudah untuk dipahami. Nah ciri atau tanda-tanda fiil madhi adalah sebagai
berikut:
 Huruf awal dan akhir selalu dibaca fathah (bila tidak bertemu dengan wawu jamak atau
dhomir rofa mutaharrik.
 Tidak bisa kemasukan huruf
 Dapat kemasukan kata ‫لَ َّما‬،‫ إِ ْذ‬،‫ إِ َذا‬،‫قّ ْد‬
 Bisa didahului oleh kata ‫ َم ْن‬،‫ َما‬،َ‫ أ‬، ْ‫هَل‬  

Bentuk Fi’il Madhi


No Dhamir Fiil Madhi Arti Keterangan
1 ‫هُ َو‬ َ ‫َكت‬
‫َب‬ Dia (lk) telah Bentuk asli tanpa
menulis perubahan
2 ‫ِهـي‬ ْ َ‫َكتَب‬
‫ـت‬ Dia (pr) telah ْ
+ ‫ـت‬ pada huruf
menulis terakhir
3 َ‫اَ ْنـت‬ ‫َكتَبْـت‬ Kamu (lk) telah +  َ‫ـْــت‬ pada huruf
menulis terakhir
4 ِ ‫اَ ْنـ‬
‫ت‬ ِ ‫َكتَبْـ‬
‫ت‬ Kamu (pr) telah + ‫ت‬ ِ ‫ـْـ‬ pada huruf
menulis terakhir

Penggunaan Fi’il Madhi


Sebagaimana sedikit disinggung di atas bahwa kalimat fiil madhi adalah kata kerja
yang digunakan untuk menyatakan bahwa pekerjaan tersebut telah selesai dilakukan, maka
cara penggunaan dari kalimat fiil madhi ialah untuk mengungkapkan suatu pekerjaan yang
telah usai dikerjakan. Seperti hendak mengucapkan kalimat “Musthofa telah membaca buku”
maka dalam membuat kalimat untuk menyatakan ungkapan tersebut ialah dengan
menggunakan fiil madhi :

َ ‫ قَ َرأَ مصْ طَفَى ال ِكت‬: Musthofa telah membaca buku


‫َاب‬

‫ب إِ ْد ِريْسُ ال َما َء‬


َ ‫ َش ِر‬: Idris telah meminum air

‫ض ُم َح َّم ٌد قَب َْل ال ُوض ُِؤ‬


َ ‫ َمضْ َم‬: Muhammad telah berkumur sebelum wudhu

Wazan Wazan Fiil Madhi

Wazan adalah pola kata dalam bahasa arab dengan pola dasar yang terdiri dari huruf fa, ‘ain
dan lam (‫ )فعل‬untuk kata yang tsulasi atau tiga huruf dan terdiri dari huruf fa, ‘ain, lam, lam (
‫ )فعلل‬untuk yang terdiri dari empat huruf atau ruba’i.

Berikut ini wazan-wazan dari fiil madhi:

‫فَ َع َل‬

‫فَ ِع َل‬

‫فَعُل‬

‫فَع ََّل‬

‫فَاع ََل‬

‫تَفَع ََّل‬

‫تَفَاع ََل‬

‫اَ ْف َع َل‬

‫اِ ْفتَ َع َل‬

‫اِ ْنفَ َع َل‬

‫اِ ْستَ ْف َع َل‬

Bentuk wazan diatas adalah bentuk wazan dari fiil madhi yang dasar, artinya bentuk wazan
fiil madhi yang sering kali muncul atau sering kali digunakan dan dijumpai dalam percakapan
atau bagi pelajar pemula. Jadi masih banyak lagi wazan-wazan fiil madhi yang lebih dari
empat huruf.

Fiil Madhi Tsulasi Mujarrod

Fiil madhi tsulasi mujarrod adalah fiil madhi yang asli dan terdiri dari tiga huruf, artinya
yaitu fiil madhi tersebut tidak terdapat imbuhan huruf. Wazan fiil madhi mujarrod tiga huruf
ialah:

َ َ‫ َجل‬،‫َب‬
‫س‬ َ ‫ َكت‬: ‫فَ َع َل‬
َ ‫ َش ِر‬: ‫فَ ِع َل‬
‫ بَ ِع َد‬،‫ب‬

َ‫ َحصُن‬: ‫فَ ُع َل‬

Fiil Madhi Mazid

Fiil madhi mazid ialah fiil madhi yang mendapat imbuhan huruf alih baik di awal, tengah
maupun akhir, wazan fiil madhi mazid ialah:

‫ نَ َّز َل‬: ‫فَ َّع َل‬

‫ب‬ َ َ‫ ق‬: ‫فَاع ََل‬


َ ‫ار‬

‫ تَبَح ََّر‬:‫تَفَع ََّل‬

َ ‫ ت ََو‬: ‫تَفَاع ََل‬


‫اض َع‬

َ ‫ اَ ْق َر‬: ‫اَ ْف َع َل‬


‫ب‬

َ ‫ اِحْ تَ َس‬: ‫اِ ْفتَ َع َل‬


‫ب‬

َ َ‫ اِ ْن َجل‬: ‫اِ ْنفَ َع َل‬


‫س‬

‫اِ ْستَ ْف َع َل‬

Contoh fi’il madhi


saya telah memasuki masjid                =          َ‫س ِجد‬ْ ‫د ََخ ْلتُ ا ْل َم‬
kamu (pr) telah memasuki masjid       =          َ‫س ِجد‬ ْ ‫ت ا ْل َم‬ِ ‫د ََخ ْل‬

Contoh penggunaan fi'il madhi dalam kalimat


Anak itu telah membuka pintu            =          ‫اب‬َ َ‫فَت ََح ا ْل َولَ ُد ا ْلب‬
َ ‫س َل أَ ْح َم ُد ِر‬
Ahmad telah mengirim surat               =          ٌ‫سالَة‬ َ ‫أَ ْر‬

B. Fi'il Mudhari' (Sekarang)


Fi’il mudhari’ adalah kata yang menunjukan arti dalam dirinya yang dikaitkan dengan
waktu yang mengandung arti sekarang atau yang akan datang.

Ciri-ciri Kalimah Fi’il Mudhari’


adalah dimulai dengan huruf Mudhoro’ah yang empat yaitu ‫–ت‬ ‫ي‬ – ‫ن‬ – ‫أ‬ .

Bentuk Fi’il Mudhari’

No Dhamir Fiil mudhari’ Arti


1 َ‫أَ ْنت‬ ‫تَ ْف َع ُل‬ kamu (lk)
mengerjakan
2 ِ ‫أَ ْن‬
‫ت‬ َ‫تَ ْف َعلِيْن‬ kamu (pr)
mengerjakan
3 ‫ه َُو‬ ‫يَ ْف َع ُل‬ dia (lk) mengerjakan
4 ‫ِه َي‬ ‫تَ ْف َع ُل‬ dia (pr) mengerjakan

Pembagian fi'il mudhari

Dilihat dari huruf terakhirnya, fi'il mudhari terbagi menjadi tiga, yaitu:

1. Berakhiran huruf shahih (akhirnya huruf selain huruf illat).

Contoh:

‫( يَاْ ُك ُل‬ya'kulu) artinya makan, ‫( يَ ْس ُج ُد‬yasjudu) artinya sujud.

2. Berakhiran huruf illat, yaitu fi'il mudhari yang huruf akhirnya ‫ و‬, ‫ ي‬, ‫ا‬/‫ى‬

Contoh:

‫( يَ ْنهَى‬yanhaa) artinya melarang.

َ ْ‫( يَر‬yardhaa) artinya ridha.


‫ضى‬

‫( يَ ْدعُو‬yad'uu) artinya memanggil, menyeru, berdoa.

‫( يَرْ ِمي‬yarmii) artinya melempar.

3. ‫( أَ ْف َعا ُل ال َخ ْم َس ِة‬af'alul khamsah) atau fi'il yang lima. Maksudnya adalah fi'il mudhari yang
akhir hurufnya adalah nun ( ‫ ) ن‬yaitu yang polanya adalah:

‫يَ ْف َعالَ ِن‬

‫تَ ْف َعالَ ِن‬

َ‫يَ ْف َعلُوْ ن‬

َ‫تَ ْف َعلُوْ ن‬

َ‫تَ ْف َعلِ ْين‬

atau yaf'alaani, taf'alaani, yaf'aluuna, taf'aluuna, taf'aliina.

Contoh Fi'il Mudhari'

Dia akan menulis = ُ‫يَ ْكتُب‬

Dia akan membuka = ‫يَ ْفتَ ُح‬

Dia akan mengirim = ‫يُرْ ِس ُل‬

Dia akan membantu, menolong = ‫يُ َسا ِع ُد‬

Contoh penggunaan fi'il mudhari' dalam kalimat


Anak itu membuka pintu = َ َ‫يَ ْفتَ ُح ْال َولَ ُد ْالب‬
‫اب‬

Ahmad mengirim surat = ٌ‫يُرْ ِس ُل أَحْ َم ُد ِر َسالَة‬

C. Fi’il Amar
Fi'il Amar atau Kata Kerja Perintah adalah fi'il yang berisi pekerjaan yang dikehendaki
oleh Mutakallim (pembicara) sebagai orang yang memerintah agar dilakukan oleh
Mukhathab (lawan bicara) sebagai orang yang diperintah.
Ciri – Ciri Fi’il Amar
1. Ciri (tanda) fi’il Amar dapat dilihat pada huruf terakhir.

a. Sukun (disukun) bagi huruf shahih selain fi’il Mudha’af

Contoh:

ْ‫َب – يَ ْكتُبُ – اُ ْكتُب‬


َ ‫َكت‬

‫قَ َرأَ – يَ ْق َرأُ – اِ ْق َر ْأ‬

ْ‫س – يَجْ لِسُ – اِجْ لَس‬


َ َ‫َجل‬

b. Membuang huruf akhirnya, bagi huruf ‘ilat (alif, wawu , dan ya’)

Contoh:

ُ ‫َدعَا – يَ ْد ُعوْ – اُ ْد‬


‫ع‬

‫َرأَى – يَ َرى – َر‬

ُّ‫فَ َّر – يَفِرُّ – فِر‬c. Difathah huruf akhirnya bagi yang Mudha’af, yaitu fi’il yang kelihatannya
tasydid.

Contoh:

‫ظَ َّن – يَظُ ُّن – ظُ ُّن‬

َّ‫َمسَّ – يَ َمسَّ – َمس‬

ُّ‫فَ َّر – يَفِرُّ – فِر‬

2. Ciri-ciri Fi’il Amr dapat menerima Nun Taukid beserta menunjukkan perintah.


Contoh:
1. Bersungguh-sungguhlah engkau belajar ‫فى ْال َمطَالَ َع ِة‬
ِ ‫اِجْ تَ ِهد ََّن‬
2. Sungguh, diamlah kamu semua!3 ‫اُ ْس ُكتُ َّن‬
3. Hendaklah menunjukan permintaan.
4. Dapat dimasuki atau menerima ya’ mukhotobah.
5. Mengikuti wazan yang digunakan

Contoh Fi'il Amar


tulislah !                      =          ‫اُ ْكت ُْب‬
ِ ‫اِ ْفت‬
bukalah !                     =          ‫َح‬
 kirimlah !                    =          ‫س ِل‬ِ ‫ْر‬
bantulah !                    =          ْ‫سا ِعد‬َ

Contoh penggunaan fi'il amar dalam kalimat


ِ ‫اِ ْفت‬
َ َ‫ا ْلب‬ ‫َح‬
Bukalah pintu itu !                               =          ‫اب‬
Kirimlah surat itu wahai Ahmad !        =          ‫أحم ُد‬ ‫يَا‬ َ‫الرسالة‬ ‫س ِل‬ ِ ‫أَ ْر‬

Anda mungkin juga menyukai