Nama Penyusun :
Abdul rozak arrifa’i
14.19.4900
E/KM/1
Pengertian Isim
Artinya : “Jenis kata yang mengandung makna yang tidak terikat dengan waktu (tenses)”.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa ISIM adalah semua jenis kata benda atau segala sesuatu yang
dikategorikan benda; baik benda mati maupun benda hidup, tanpa berkaitan dengan masalah waktu. Di
sisi lain, ISIM (kata benda) ada yang bersifat konkrit (dapat dijangkau indera) dan ada pula yang bersifat
abstrak (tidak dijangkau diindera).
Jika suatu kata mempunyai akhiran kasroh, maka bisa dikatakan ia adalah isim.
Contoh :
ْ ِ ًِّا َوب$%ْت بِاهللِ َرًب
اإل ْسالَ ِم ِد ْينًا ُ ضي
ِ َر
ْ ِ ) di atas termasuk isim, dikarenakan akhiran katanya berupa
Kata yang di garis bawah (ِ هللdan إل ْسالَ ِم
harokat kasroh.
Contoh :
ًب هللاُ َمثَالً َكلِ َمةً طَيِِّبَة
َ ض َر
َ
Kata bergaris bawah ( ً ) َمثَالً َكلِ َمةً طَيِِّبَةdi atas merupakan isim, terlihat dari adanya tanwin pada akhirannya.
Contoh :
Kata yang bergaris bawah (keseluruhan kata) di atas merupakan isim, karena bergandengan dengan ال.
Perlu diketahui, jika suatu isim bergandengan dengan ال, maka isim tersebut tidak boleh di tanwin,
begitu pula sebaliknya, sehingga isim tidak boleh kemasukan tanda الdan tanwin pada satu kata, namun
isim harus mempunyai salah satu dari kedua tanda di atas, baik itu الsaja atau tanwin saja.
Diantara huruf-huruf jer adalah : () ِم ْن – إِلَى – ع َْن – َعلَى – فِي – رُبَّ – بِـ – كَا – لِـ
Contoh :
ِ ْت ِم ْن بُيُو
ِت هللا ٍ فِي بَ ْي
ٍ بَ ْيdan ت
Dari contoh di atas, kata ت ِ ْ بُيُو, termasuk isim karena terletak setelah huruf jer.
Idhofah (penyandaran) = Mudhof mudhof ‘ilaih : Jika terdapat dua kata yang bergandengan, dengan
kata yang kedua mempunyai akhiran kasroh, maka kedua kata tersebut kemungkinan besar adalah isim.
Contoh :
Isim isyaroh adalah kata tunjuk, atau kata penghubung khusus menunjukan sesuatu. Jika dalam bahasa
indonesia tidak jarang kita sebut “ini” dan “itu“. Namun bertolak belakang dengan bahasa arab, kata
tunjuk disini me sti disusaikan peruntukannya khusus apa dan jumlahnya berapa, karena andai salah
dalam menunjukan atau tertukar kata penunjukan dijamin akan menciptakan lawan bicara bakal gagal
faham.
Contoh isyim isyaroh untuk menunjukan sesuatu yg dekat untuk laki2/mudzakar
Tunggal : هذا
Contoh kalimat : Ini guru (pria)-> مدرس هذا
Ganda : هذا ِن
Contoh kalimat : Ini 2 guru (pria)-> هذان مدرسان
Jamak : هؤُاَل ِء
Contoh kalimat : ini 3 guru (pria)- > مدرسون هؤُاَل ِء
Contoh isyim isyaroh yang digunakan untuk sesuatu yang jauh untuk laki2/mudzakar
Tunggal : كَ ذل
Contoh kalimat : tersebut guru (pria)-> ك مدرسَ ذل
Ganda : ذانك
Contoh kalimat : tersebut 2 guru (pria)-> ذانك مدرسان
َ أُولئ
Jamak : ك
Contoh kalimat : tersebut 3 guru (pria) – > ك مدرسونَ أُولئ
Contoh isyim isyaroh untuk menunjukan sesuatu yg dekat yg digunakan untuk perempuan/muanas
Tunggal : هذه
Contoh kalimat : ini guru (wanita) -> هذه مدرسة
Ganda : هاتان
ِ
Contoh kalimat : ini 2 guru (wanita) -> هاتا ِن مدرستان
Jamak : هؤُاَل ِء
Contoh kalimat : ini 3 guru (wanita) -> هؤُاَل ِء مدرسات
Isim isyaroh untuk kata tunjuk yang jauh dan digunakan untuk perempuan atau muanas
Tunggal : َتِ ْلك
Contoh kalimat : tersebut guru (wanita) -> تِ ْلكَ مدرسة
Ganda : ك َ ِتان
Contoh kalimat : tersebut 2 guru (wanita) -> تانِكَ مدرستان
Jamak : كَ ِأُولَئ
Contoh kalimat : tersebut 3 guru (wanita) ->ك مدرسات َ ِأُولَئ
.Pengertian Fi’il
Fi’il adalah kata yang menunjukkan arti pekerjaan atau peristiwa yang terjadi pada suatu
masa atau waktu tertentu (lampau, sekarang dan yang akan datang). Hampir seperti pengertian
kata kerja dalam bahasa Indonesia, namun ada perbedaan sedikit.
Contoh :
Bekerjalah = اُ ْف ُعــ ْل
Sedang/ akan bekerja = يَ ْفــ ُعــ ُل
Telah bekerja = فَــ َعــ َل
Fi’il mudhari’ adalah kata yang menunjukan arti dalam dirinya yang dikaitkan dengan waktu yang
mengandung arti sekarang atau yang akan datang.
a. Ciri-ciri Kalimah Fi’il Mudhari’ adalah dimulai dengan huruf Mudhoro’ah yang empat yaitu – أ
ن–ي–ت.
b. Bentuk Fi’il Mudhari’
Fi'il Amar atau Kata Kerja Perintah adalah fi'il yang berisi pekerjaan yang dikehendaki oleh
Mutakallim (pembicara) sebagai orang yang memerintah agar dilakukan oleh Mukhathab (lawan
bicara) sebagai orang yang diperintah.
Ciri-ciri Fi’il Amr dapat menerima Nun Taukid beserta menunjukkan perintah.
Contoh Fi'il Amar
ْ ُاُ ْكت
tulislah ! = ب
ِ اِ ْفت
bukalah ! = َح
kirimlah ! = ل
ِسِ ْر
bantulah ! = اع ْد
ِ سَ
Contoh penggunaan fi'il amar dalam kalimat
ِ اِ ْفت
َ َا ْلب
Bukalah pintu itu ! = اب
َح
Kirimlah surat itu wahai Ahmad ! = ل الرسالةَ يَا أحم ُد
ِسِ أَ ْر
Kesimpulan
Fi’il adalah kata yang menunjukkan arti pekerjaan atau peristiwa yang terjadi pada suatu
masa atau waktu tertentu (lampau, sekarang dan yang akan datang). Macam-macam fi’il yaitu
Fi’il Madhi ialah kata kerja yang menunjukkan terjadinya suatu pekerjaan atau peristiwa pada
waktu lampau. Fi’il Mudhari’ adalah kata yang menunjukan arti dalam dirinya yang dikaitkan
dengan waktu yang mengandung arti sekarang atau yang akan datang. Fi'il Amar adalah fi'il
yang berisi pekerjaan yang dikehendaki oleh Mutakallim (pembicara) sebagai orang yang
memerintah agar dilakukan oleh Mukhathab (lawan bicara) sebagai orang yang diperintah.
HURUH JAR
Huruf jar dalam bahasa arab sama halnya dengan “preposition” dalam bahasa inggris atau “kata
depan” dalam bahasa indonesia. Jadi, bila anda sudah memahami pengertian “kata depan” atau
preposisi berarti anda juga sudah memahami pengertian huruf jar.
Huruf jar dalam bahasa arab akan membuat kalimat setelahnya berharakat kasrah sehingga
huruf jar ini menjadi salah satu ciri kalimat isim. Jadi, bila dalam sebuah kalimat terdapat huruf
jar maka dipastikan kalimat tersebut adalah kalimat isim (kata benda).
Adapun huruf-huruf yang termasuk huruf jar tersebut adalah sebagai berikut :
Huruf jazm :
ْ = in = jika
- إن
ٌ ار
Huruf-huruf di atas letaknya sebelum fi'il mudhari' (ع ِ ضَ ) فِ ْع ٌل ُم.
Contoh:
- Marfuu' = ب
ُ ش َر
ْ َ ي = yasyrabu
ْ َ = لَ ْم يlam yasyrab
- Majzuum = ش َر ْب
Contoh =
Contoh =
Contoh
- Marfuu' = ي
ْ يَ ْه ِد = yahdii
Contoh =
- Marfuu' = ضى
َ = يَ ْرyardhaa
َ = لَ ْم يَ ْرlam yardha
- Majzuum = ض
Catatan = harf jazm "lam" ini adalah sebagai perintah untuk orang ketiga.
Catatan = harf jazm "lam" ini adalah sebagai larangan kepada orang yang diajak bicara (orang
kedua).
HARFUN NASBIN
Huruf- huruf Nashab adalah huruf- huruf yang membuat fi’il Mudhari’ menjadi manshub,
diantaranya;
1. أَ ْن : Tidak mempunyai arti khusus, dan berfungsi sebagai pemisah dua kata kerja, contoh:
6. د$ِ الَ ُم ال ُجح ُْو : Tidak mempunyai arti khusus, dan berfungsi untuk menyangkal.
Biasanya tanda Lam Juhud adalah Lam yang didahului oleh kata;............ َ َما َك
ان atau لَ ْم
يَ ُك ْن......., contoh:
KETERANGAN:
Huruf- Huruf tersebut adalah Harfu Nashbin yang berfungsi membuat fi’il Mudhari’ menjadi
manshub. Adapun tanda nashabnya tidak selamanya dengan fathah, dan bisa saja dengan yang
lainnya. (lihat tanda- tanda nashab fi’il Mudhari’ di atas)
HARFUN ATHOF
ِ ْض اَ ْل َم َو
..اض ِع ِ َو َحتَّى فِي بَع, َولَ ِك ْن, َواَل, ْ َوبَل, َوإِ َّما, َوأَ ْم, ْ َوأَو, َوثُ َّم, َو ْالفَا ُء,اَ ْل َوا ُو
Waw,(dan) fa,(maka) tsumma,(kemudian) aw,(atau) am,(atau) imma,(adakalanya) bal,(bahkan) la,(tidak)
laakin,(akan tetapi) dan hatta Sehingga/sampai) pada sebagian tempat.
Huruf jar adalah huruf-huruf tertentu yang membuat kata benda (isim) menjadi majrur (contoh majrur
untuk isim mufrad adalah tanda harakat kasrah).
1. ْ مِن = dari
2. لىَ ِ إ = ke
3. ْ = َعنdari
4. لى
َ = َعdi atas
5. = فِيdi dalam
6. َّ = رُبbanyak/sedikit
7. = بdengan
8. ك = seperti
9. = لmilik/kepunyaan
Adad (Bilangan/Hitungan)
Angka 1 - 10
1 َوا ِح ٌد
Satu waahidun
2
ِ ِا ْث َن
ان
Dua itsnaani
3 َثاَل َث ٌة
Tiga tsalaatsatun
4 أَ ْر َب َع ٌة
Empat arba'atun
5 س ٌة
َ َخ ْم
Lima khamsatun
9 ت ِْس َع ٌة
Sembilan tis'atun
10 ٌش َرة
َ َع
Sepuluh 'asyaratun